HASIL UJI RESIDU LOGAM BERAT,
FORMALIN DAN ZAT WARNA MAKANAN
PADA PRODUK BAHAN PANGAN
ASAL HEWAN
BALAI BESAR VETERINER WATES
YOGYAKARTA
DASAR KEGIATAN PMSR
DASAR KEGIATAN PMSR
DI BB VET WATES YK
DI BB VET WATES YK
1.
1.
Tugas dan fungsi BB Vet
Tugas dan fungsi BB Vet
2.
2.
SK Mentan No. 629/Kpts/OT.140/12/2003
SK Mentan No. 629/Kpts/OT.140/12/2003
tanggal 30 Desember 2003 tentang
tanggal 30 Desember 2003 tentang
kewenangan BB Vet Wates sebagai pelaksana
kewenangan BB Vet Wates sebagai pelaksana
pengujian dan sertifikasi produk asal hewan
pengujian dan sertifikasi produk asal hewan
(
(
food borne disease
food borne disease
dan zoonosis)
dan zoonosis)
3.
3.
SNI No : 01-6366-2000 tentang Batas
SNI No : 01-6366-2000 tentang Batas
Maksimum Cemaran Mikroba dan Batas
Maksimum Cemaran Mikroba dan Batas
Maksimum Residu Antibiotika dalam Bahan
Maksimum Residu Antibiotika dalam Bahan
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.
1. Perubahan lingkungan yang sangat cepat Perubahan lingkungan yang sangat cepat pertumbuhan pertumbuhan penduduk
penduduk
explorasi sumberdaya alam berlebihanexplorasi sumberdaya alam berlebihan
2.
2. Industrialisasi di segala bidang Industrialisasi di segala bidang
terciptanya mesin-mesin produksi terciptanya mesin-mesin produksi
pengolahan limbah yang kurang memadaipengolahan limbah yang kurang memadai
3.
3. Tuntutan pasar Tuntutan pasar produk pangan sehat terbebas dari produk pangan sehat terbebas dari cemaran kimia .
cemaran kimia .
4.
4. Kasus penyakit akibat gangguan keseimbangan mineral Kasus penyakit akibat gangguan keseimbangan mineral dalam tubuh.
dalam tubuh.
5.
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
1.
1.
Bentuk tanggung jawab pemerintah dalam
Bentuk tanggung jawab pemerintah dalam
menjamin kualitas produk pangan dan bahan
menjamin kualitas produk pangan dan bahan
pangan asal hewan yang beredar di masyarakat.
pangan asal hewan yang beredar di masyarakat.
2.
3.
Mendukung perkembangan agribisnis dan agroindustri
Mendukung perkembangan agribisnis dan agroindustri
dengan memberi perlindungan terhadap produk-
dengan memberi perlindungan terhadap produk-
produk pertanian sehingga mempunyai daya saing di
produk pertanian sehingga mempunyai daya saing di
APLIKASI AAS
APLIKASI AAS
1.
1. ANALISA CEMARAN LINGKUNGAN (DARAT, LAUT DAN ANALISA CEMARAN LINGKUNGAN (DARAT, LAUT DAN
UDARA) UDARA)
2.
2. UJI KUALITAS AIR UJI KUALITAS AIR UJI MINERAL (PP No: 32 TH 2001 UJI MINERAL (PP No: 32 TH 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN
TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
3.
3. KUALITAS PERTANIAN DAN BAHAN PANGAN ASAL HEWAN KUALITAS PERTANIAN DAN BAHAN PANGAN ASAL HEWAN
(SNI SUSU No: 01-3141-1998 (SNI SUSU No: 01-3141-1998
4.
4. EVALUASI TINGKAT KESUBURAN TANAHEVALUASI TINGKAT KESUBURAN TANAH
5.
5. DIAGNOSA PENYAKIT AKIBAT GANGGUAN DIAGNOSA PENYAKIT AKIBAT GANGGUAN
NO
NO JENIS LOGAM BERATJENIS LOGAM BERAT SISTEM OPERASIONALSISTEM OPERASIONAL RANGE STANDARRANGE STANDAR 1
1 Fe, Na, CuFe, Na, Cu FlameFlame 0,25-8 ppm0,25-8 ppm
2
2 B (Boron)B (Boron) FlameFlame 0,5-4 ppm0,5-4 ppm
3
3 Arsen (As)Arsen (As) Flame + MHSFlame + MHS 2,5-20 ppb2,5-20 ppb
4
4 Selenium (Se)Selenium (Se) Flame + MHSFlame + MHS 25-200 ppb25-200 ppb
5
5 Merkuri (Hg)Merkuri (Hg) MHSMHS 5-40 ppb5-40 ppb
6
6 Chrom (Cr)Chrom (Cr) FlameFlame 0,25-6 ppm0,25-6 ppm
7
7 Timah hitam (Pb)Timah hitam (Pb) FlameFlame 0,5-4 ppm0,5-4 ppm
8
8 Calcium (Ca)Calcium (Ca) FlameFlame 0,5-8 ppm0,5-8 ppm
KEMAMPUAN UJI AAS
HASIL PENGUJIAN LOGAM BERAT PADA
HASIL PENGUJIAN LOGAM BERAT PADA
BERBAGAI SAMPEL
BERBAGAI SAMPEL
No
No JENISJENIS SAMPELSAMPEL JUMLAHJUMLAH CONTOH
KONSENTRASI LODLOD
1.
HASIL PENGUJIAN LOGAM BERAT PADA
HASIL PENGUJIAN LOGAM BERAT PADA
SAMPEL DARAH SAPI
SAMPEL DARAH SAPI
N0
N0 KODEKODE SAMPEL
2 SPL-2SPL-2 2,212,21 1,391,39 NDND 0,2480,248 3
3 SPL-3SPL-3 1,871,87 0,0770,077 NDND 0,2520,252 4
4 SPL-4SPL-4 1,71,7 1,911,91 NDND NDND 5
5 SPL-5SPL-5 1,651,65 1,21,2 NDND NDND 6
PENGUJIAN RESIDU PADA KULIT
PENGUJIAN RESIDU PADA KULIT
No
No
Asal sampel
Asal sampel
Jenis
Jenis
Jumlah
Jumlah
11 Kab. KebumenKab. Kebumen Kulit basahKulit basah (import)
(import)
1 1
2
2 DirektoratDirektorat
Kesmavet Jakarta
Kesmavet Jakarta
Kulit kering
Kulit kering 11
3
3 Kab. BantulKab. Bantul a.a. Klt basahKlt basah b.
b. Klt keringKlt kering c.
c. KikilKikil d.
d. KrecekKrecek
1
4
Kab. BoyolaliKab. Boyolali Kulit ketingKulit keting(Thailand & China)
(Thailand & China)
SAMPEL 1 DAN 2
SAMPEL 1 DAN 2
Keterangan : Keterangan :
Sampel 1 : kulit mentah, basah, import ( eg. Dari Kebumen) Sampel 1 : kulit mentah, basah, import ( eg. Dari Kebumen)
SAMPEL 3 DAN 4
SAMPEL 3 DAN 4
Keterangan :
Keterangan :
sampel 3 : kulit kering
sampel 3 : kulit kering
sampel 4 : kikil (hasil olahan sampel 3)
Sampel 5 dan 6
Sampel 5 dan 6
Keterangan:Keterangan:
Sampel 5 : Krecek makan mentahSampel 5 : Krecek makan mentah
SAMPEL 7 DAN 8
SAMPEL 7 DAN 8
Keterangan :
Keterangan :
sampel 7 : krecek sayur setengah masak ( Kulit kerbau )
sampel 7 : krecek sayur setengah masak ( Kulit kerbau )
sampel 8 : krecek sayur masak
Sampel 9
Sampel 9
Keterangan:Keterangan:
Sampel 9 : Krecek makan masak
Kulit kering asal Thailand
Kulit Kering dari China
METODE PENGUJIAN
METODE PENGUJIAN
Metode pengujian logam berat.
Metode pengujian logam berat.
Prinsip: Sampel didestruksi dengan multiwave
Prinsip: Sampel didestruksi dengan multiwave
kemudian diperiksa dengan AAS. Recovery uji
kemudian diperiksa dengan AAS. Recovery uji
diperoleh
METODE UJI LOGAM BERAT
METODE UJI LOGAM BERAT
SAMPEL 0,5 GRAM
V E S S E L
+ 8 ml HNO3 + 1 ml HCl
M I C R O W A V E
ENCERKAN SAMPEL
HASIL PENGUJIAN
HASIL PENGUJIAN
SAMPEL KULIT BASAH
SAMPEL KULIT BASAH
(
(
dari Disnak Kebumen
dari Disnak Kebumen
)
)
Cemaran Mikroba : Positif
Enterobacter sp
Enterobacter sp
Cairan Perhidrol : 0,076%
Cairan Perhidrol : 0,076%
KULIT KERING (dari Direktorat Kesmsvet )
KULIT KERING (dari Direktorat Kesmsvet )
Formalin : 10 ppm
Formalin : 10 ppm
Zat Warna
Zat Warna
: Negatif
: Negatif
Logam Berat : Hg
Logam Berat : Hg
: tidak terdeteksi
: tidak terdeteksi
As
As
: 0,17 ppb
: 0,17 ppb
Cr
Cr
: tidak terdeteksi
: tidak terdeteksi
HASIL PENGUJIAN
HASIL PENGUJIAN
Tabel 2. Hasil Uji Logam berat
Tabel 2. Hasil Uji Logam berat
No
No
Jenis Sampel
Jenis Sampel
Hasil Uji (ppm)
Hasil Uji (ppm)
Chrom Lead/Pb
Chrom Lead/Pb
1
1
KULIT BASAH
KULIT BASAH
(import)
(import)
ND
ND
15,39
15,39
2
2
KIKIL
KIKIL
ND
ND
0,27
0,27
3
3
KULIT SAMAK
KULIT SAMAK
KERING
KERING
ND
ND
ND
ND
4
4
KIKIL SAYUR
KIKIL SAYUR
ND
ND
0,19
0,19
5
5
KRECEK MAKAN
KRECEK MAKAN
MENTAH
LANJUTAN
LANJUTAN
No
No
Jenis Sampel
Jenis Sampel
Hasil Uji (ppm)
Hasil Uji (ppm)
Chrom Lead/Pb
Chrom Lead/Pb
6
6
KRECEK MAKAN
KRECEK MAKAN
SETENGAH MASAK
SETENGAH MASAK
ND
ND
ND
ND
7
7
KRECEK SAYUR
KRECEK SAYUR
SETENGAH MASAK
SETENGAH MASAK
ND
ND
7,79
7,79
8
8
KRECEK SAYUR
KRECEK SAYUR
MASAK
MASAK
ND
ND
0,64
0,64
9
9
KRECEK MAKAN
KRECEK MAKAN
MASAK
MASAK
ND
ND
ND
ND
10
10
KULIT BASAH 2
KULIT BASAH 2
(import)
(import)
ND
Logam berat
Logam berat
Pengujian logam berat pada sampel kulit ditemukan arsen dan Pengujian logam berat pada sampel kulit ditemukan arsen dan
timah, sedangkan khrom dan merkuri tidak terdeteksi. timah, sedangkan khrom dan merkuri tidak terdeteksi.
ARSEN ARSEN
Arsen terdistribusi dalam tanah, di peternakan digunakan Arsen terdistribusi dalam tanah, di peternakan digunakan sebagai pemacu pertumbuhan terutama pada babi dan unggas sebagai pemacu pertumbuhan terutama pada babi dan unggas
serta anticestoda pada domba ( Martin & Barrier, 1976). Arsen serta anticestoda pada domba ( Martin & Barrier, 1976). Arsen
dalam konsentrasi yang rendah dapat bersifat essensial dalam konsentrasi yang rendah dapat bersifat essensial
(nelsen et al, 1975) tetapi hewan dan manusia dapat keracunan (nelsen et al, 1975) tetapi hewan dan manusia dapat keracunan
karena akumulasi yang tinggi dalam hati, ginjal dan rambut karena akumulasi yang tinggi dalam hati, ginjal dan rambut
( Selby et al, 1974). Dilaporkan dalam daging sapi di Inggris ( Selby et al, 1974). Dilaporkan dalam daging sapi di Inggris terkandung As 0,01 ppm sedangkan batas maksimum yang terkandung As 0,01 ppm sedangkan batas maksimum yang
ditetapkan oleh FDA adalah 0,5 ppm. Hasil pengujian satu ditetapkan oleh FDA adalah 0,5 ppm. Hasil pengujian satu
Merkuri
Merkuri
Di alam merkuri terdistribusi secara luas dalam
Di alam merkuri terdistribusi secara luas dalam
bentuk alkil, alkilsiaril dan arilmerkuri. Hg dapat
bentuk alkil, alkilsiaril dan arilmerkuri. Hg dapat
masuk ke dalam tubuh melalui pencernaan,
masuk ke dalam tubuh melalui pencernaan,
pernafasan dan kulit. Konsentrasi merkuri dalam
pernafasan dan kulit. Konsentrasi merkuri dalam
tubuh sangat dipengaruhi oleh sifat kimiawi dan
tubuh sangat dipengaruhi oleh sifat kimiawi dan
jalur masuknya merkuri ke dalam tubuh. (Friberg
jalur masuknya merkuri ke dalam tubuh. (Friberg
& Fotsal, 1970). Merkuri terakumulasi dalam
& Fotsal, 1970). Merkuri terakumulasi dalam
tubuh sebelum menjadi toksik. Hati sapi normal
tubuh sebelum menjadi toksik. Hati sapi normal
dilaporkan dapatmengandung merkuri dengan
dilaporkan dapatmengandung merkuri dengan
Timah (Pb)
Timah (Pb)
Pb merupakan logam beracun utama pada sapi (Hatch & Pb merupakan logam beracun utama pada sapi (Hatch &
Funnel,1969) terdistribusi secara luas dan konsentrasi di Funnel,1969) terdistribusi secara luas dan konsentrasi di
lingkungan semakin tinggi dengan meningkatnya konsumsi lingkungan semakin tinggi dengan meningkatnya konsumsi
BBM. Di alam dapat berupa sulfida, Phosphat, BBM. Di alam dapat berupa sulfida, Phosphat,
Pb-Khromat dan Pb-arsenat. (Bailer et al, 1965). Semua bentuk Pb Khromat dan Pb-arsenat. (Bailer et al, 1965). Semua bentuk Pb
tidak larut dalam air tetapi mudah larut dalam pencernaan tidak larut dalam air tetapi mudah larut dalam pencernaan
sehingga mudah terserap dan terakumulasi dalam tubuh, pada sehingga mudah terserap dan terakumulasi dalam tubuh, pada
konsumsi yang tinggi Pb akan dideposit dalam hati, ginjal, konsumsi yang tinggi Pb akan dideposit dalam hati, ginjal,
tulang dan rambut, bila konsumsi sedang akan diekskresikan tulang dan rambut, bila konsumsi sedang akan diekskresikan
(Dirius et al, 1973). Dalam air susu normal dapat ditemukan Pb (Dirius et al, 1973). Dalam air susu normal dapat ditemukan Pb
konsentrasi 0,02 – 0,04 ppm, dalam hati yang sehat dapat konsentrasi 0,02 – 0,04 ppm, dalam hati yang sehat dapat
ditemukan Pb konsentrasi 0,2 – 2 ppm. Dari 11 sampel yang ditemukan Pb konsentrasi 0,2 – 2 ppm. Dari 11 sampel yang
diperiksa ditemukan 7 sampel (63 %) positip Pb dengan diperiksa ditemukan 7 sampel (63 %) positip Pb dengan
konsentrasi yang bervariasi. Cemaran Pb dalam kulit dapat konsentrasi yang bervariasi. Cemaran Pb dalam kulit dapat
berasal dari deposit pada hewan semasa hidup maupun berasal dari deposit pada hewan semasa hidup maupun
Chrom
Chrom
Chrom banyak terdapat di alam, pada
Chrom banyak terdapat di alam, pada
konsentrasi yang kecil dibutuhkan oleh tubuh,
konsentrasi yang kecil dibutuhkan oleh tubuh,
pada konsentrasi yang tinggi bersifat toksik.
pada konsentrasi yang tinggi bersifat toksik.
Chrom banyak digunakan pada industri
Chrom banyak digunakan pada industri
penyamakan kulit. Pengolahan limbah yang
penyamakan kulit. Pengolahan limbah yang
kurang baik menyebabkan tingginya chrom
kurang baik menyebabkan tingginya chrom
terpapar di lingkungan.
terpapar di lingkungan.
Hasil pengujian crom di dalam sampel kulit
Hasil pengujian crom di dalam sampel kulit
PENGUJIAN FORMALIN
PENGUJIAN FORMALIN
Metode pengujian Formalin.
Metode pengujian Formalin.
Prinsip: Sampel didestruksi dalam
Prinsip: Sampel didestruksi dalam
suasana asam kemudian didestilasi,
suasana asam kemudian didestilasi,
destilat ditampung direaksikan dengan
destilat ditampung direaksikan dengan
reaktor warna Nash kemudian diperiksa
reaktor warna Nash kemudian diperiksa
dengan spektofotometer.
dengan spektofotometer.
Dapat digunakan untuk analisa kuantitatif
Dapat digunakan untuk analisa kuantitatif
formalin dalam tahu, bakso, bakmi dll.
METODE UJI FORMALIN
METODE UJI FORMALIN
SAMPEL 10-20 GRAM (LABU KJEDAHL)
+ 150 ml AQUADEST
+ 2,5 ml ASAM PHOSPHAT (DESTILASI)
TAMPUNG DESTILAT SAMPAI 100 ml
4 ml DESTILAT + PEREAKSI NASH
HASIL PENGUJIAN FORMALIN DALAM
HASIL PENGUJIAN FORMALIN DALAM
KULIT
KULIT
Tabel 1. Hasil Uji Formalin
Tabel 1. Hasil Uji Formalin
No
No
Jenis Sampel
Jenis Sampel
Hasil Uji
Hasil Uji
Konsentrasi (
Konsentrasi (
ppm )
ppm )
1
1
KULIT BASAH
KULIT BASAH
(import)
(import)
POSITIF
POSITIF
52,5
52,5
2
2
KIKIL
KIKIL
POSITIF
POSITIF
17,709
17,709
3
3
KULIT SAMAK
KULIT SAMAK
KERING
KERING
POSITIF
POSITIF
24,48
24,48
4
4
KIKIL SAYUR
KIKIL SAYUR
POSITIF
POSITIF
30,99
30,99
5
5
KRECEK MAKAN
KRECEK MAKAN
MENTAH
LANJUTAN
LANJUTAN
No
No
JENIS SAMPELJENIS SAMPEL HASIL UJIHASIL UJI KONSENTRASIKONSENTRASI( ppm )
( ppm )
6
6 KRECEK MAKAN KRECEK MAKAN SETENGAH MASAK
SETENGAH MASAK POSITIPPOSITIP 3.3143.314
7
7 KRECEK SAYUR KRECEK SAYUR SETENGAH MASAK
SETENGAH MASAK POSITIP
POSITIP 0.6060.606
8
8 KRECEK SAYUR MASAKKRECEK SAYUR MASAK NEGATIFNEGATIF 00
9
9 KRECEK MAKAN MASAKKRECEK MAKAN MASAK NEGATIFNEGATIF 00
10
10 KULIT BASAH 2KULIT BASAH 2 (import)
(import)
POSITIP
POSITIP 54.0754.07
11
No
No
JENIS SAMPELJENIS SAMPEL HASIL UJIHASIL UJI KONSENTRASIKONSENTRASI( ppm )
( ppm )
1
1 KULIT MENTAH ASAL KULIT MENTAH ASAL CHINA ( WALIDI )
CHINA ( WALIDI ) POSITIF
POSITIF 0.520.52
2
2 KRUPUKKULIT MENTAH KRUPUKKULIT MENTAH ( WALIDI )
( WALIDI ) POSITIF
POSITIF 0.920.92
3
3 KULIT MENTAH KULIT MENTAH ASALTHAILAND ASALTHAILAND (WALIDI)
(WALIDI)
POSITIF
POSITIF 0.640.64
4
4 KULIT MENTAH BASAH KULIT MENTAH BASAH (SITI ROMLAH )
(SITI ROMLAH ) POSITIFPOSITIF 0.840.84 5
5 KULIT MENTAH KERINGKULIT MENTAH KERING POSITIFPOSITIF 0.350.35
6
6 KULIT MENTAH ASAL KULIT MENTAH ASAL CHINA ( ST ROMLAH )
CHINA ( ST ROMLAH ) POSITIF
LANJUTAN
LANJUTAN
No
No
JENIS SAMPELJENIS SAMPEL HASIL UJIHASIL UJI KONSENTRASIKONSENTRASI( ppm )
( ppm )
7
7 KULIT MENTAH ASAL KULIT MENTAH ASAL THAILAND ( ST
THAILAND ( ST ROMLAH )
ROMLAH )
POSITIF
POSITIF 0.970.97
8
8 KULIT MENTAH KULIT MENTAH UNGARAN
UNGARAN POSITIFPOSITIF 0.650.65 9
9 KRUPUK MASAKKRUPUK MASAK POSITIFPOSITIF 0.480.48
11
11 KULIT MENTAH KULIT MENTAH BANTUL
BANTUL POSITIFPOSITIF 0.3680.368 12
12 KULIT MENTAH KULIT MENTAH BANTUL
BANTUL POSITIFPOSITIF 0.3890.389 13
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
FORMALDEHID
FORMALDEHID
Formaldehid berfungsi murni sebagai pereaksi,
Formaldehid berfungsi murni sebagai pereaksi,
mengandung
mengandung
+
+
38,5 % HCHO; berat molokul
38,5 % HCHO; berat molokul
30,03, merupakan cairan tidak berwarna, uap
30,03, merupakan cairan tidak berwarna, uap
dapat mengeluarkan air mata (Anonim, 1995).
dapat mengeluarkan air mata (Anonim, 1995).
Formalin bereaksi dengan H
Formalin bereaksi dengan H
22O
O
22membentuk
membentuk
asam formiat yang tidak toksik
asam formiat yang tidak toksik
CH==O + H
CH==O + H
22O
O
22
CH==O
CH==O
FORMALIN
FORMALIN
Formaldehid ditengarai banyak digunakan sebagai
Formaldehid ditengarai banyak digunakan sebagai
bahan pengawet karena murah dan mudah didapat.
bahan pengawet karena murah dan mudah didapat.
Dipakai untuk bahan baku industri tetapi banyak
Dipakai untuk bahan baku industri tetapi banyak
dilaporkan sebagai pengawet bahan makanan .
dilaporkan sebagai pengawet bahan makanan .
Dari 12 sampel kulit yang diperiksa 10 diantaranya (
Dari 12 sampel kulit yang diperiksa 10 diantaranya (
83 %) positip formalin. Dua sampel yang negatip uji
83 %) positip formalin. Dua sampel yang negatip uji
adalah sampel krecek sayur dan makan yang telah
adalah sampel krecek sayur dan makan yang telah
digoreng masak
digoreng masak
mungkin disebabkan telah mengalami degradasi
mungkin disebabkan telah mengalami degradasi
akibat pemanasan tinggi
akibat pemanasan tinggi
PENGUJIAN ZAT WARNA
PENGUJIAN ZAT WARNA
Zat warna banyak digunakan terutama
Zat warna banyak digunakan terutama
pada bahan makanan olahan, meskipun
pada bahan makanan olahan, meskipun
demikian di daerah tertentu zat warna
demikian di daerah tertentu zat warna
digunakan pada daging ayam segar,
digunakan pada daging ayam segar,
Hasil pengujian satu sampel kulit kering
Hasil pengujian satu sampel kulit kering
tidak ditemukan zat warna.
Zat warna ( Kasumba )
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Aspek dasar dalam pengawasan peredaran kulit
Aspek dasar dalam pengawasan peredaran kulit
adalah legalitas masuknya komoditas tersebut ke
adalah legalitas masuknya komoditas tersebut ke
Indonesia, terkait:
Indonesia, terkait:
Ketentuan pemasukan daging ruminansia dari
Ketentuan pemasukan daging ruminansia dari
luar negeri.
luar negeri.
Ketentuan pemasukan bahan baku industri dari
Ketentuan pemasukan bahan baku industri dari
luar negeri
luar negeri