• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SD NEGERI SENDANGADI 1 Periode 02 Juli – 17 September 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SD NEGERI SENDANGADI 1 Periode 02 Juli – 17 September 2014."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN INDIVIDU

KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

DI SD NEGERI SENDANGADI 1

Periode 02 Juli – 17 September 2014

UD UL

Disusun Oleh:

Diana Ratna Sari 11604221005

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU

PENDIDIKAN (LPPMP)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

ii

PENGESAHAN

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Dasar Negeri Sendangadi 1 ini telah diperiksa dan disahkan oleh Dosen Pembimbing PPL, Kepala Sekolahdan Guru Penjas Sekolah Dasar Negeri Sendangadi 1 yang beralamatkan di Beningan, Sendangadi, Mlati, Sleman. Sebagai salah satu syarat matakuliah PPL Program S1 PGSD Penjas Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Oleh :

Diana Ratna Sari : NIM. 11604221005

Dimas Gandadara : NIM. 11604221042

TedyAndriyanto : NIM. 11604221044

Yogyakarta, 10 September 2014

Mengesahkan,

DosenPembimbing

Drs. M. Husni Thamrin, M.Pd NIP. 194911101981031001

Guru Pembimbing

Jumadi , A.Md

NIP. 19630429 198403 2 003

Mengetahui, KepalaSekolah

SD NEGERI SENDANGADI 1

NurSuharyanto,S.Pd

(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkankehadirat Allah

SWT.KarenaatasizinsertarahmatdanhidayahNya, kami dapatmenyelesaikan PPL UniversitasNegeri Yogyakarta 2014 di SekolahDasarSendangadi 1 sehinggadapatberjalandenganlancardandenganhasil yang memuaskan. Sehinggapenyusunanlaporaninidapatterlaksanadenganbaikdantepatwaktu.

PPL merupakansalahsatumatakuliah yang

harusditempuholehseluruhmahasiswa program studi S1 PGSD Penjasdengantujuanmemberikanpengalamankepadamahasiswapadaduniapendidikank

hususnyamengajar yang sebenarnya.

Penyusunaninimerupakantahapakhirdariserangkaiankegiatan PPL, yang dilaksanakandaritanggal2Juli 2014 sampaitanggal 17 September 2014. Kegiatan PPL

yang telah kami

2. BapakNurSuharyanto, S.Pdselakukepalasekolah SD NegeriSendangadi 1 3. Bapak M. Husnithamrinselakudosenpembimbing PPL yang

telahmemberikanbimbinganselamapelaksanaankegiatan PPL

4. BapakDjumadi, A.MadanBapakYudhaSetya Putra selaku guru Penjas SD NegeriSendangadi 1.

5. Bapak/Ibu guru danparakaryawan SDN Sendangadi 1 yang telahmendukungdanmembantukelancarankegiatan PPL.

6. Siswa–siswi SDN Sendangadi 1 yang

telahbersediamengikutiserangkaiankegiatanpraktikbelajarmengajarsertaberba gai program kegiatan yang telahdirencanakan.

7. Tedi Andriyanto dan Dimas Gandadara rekansatukelompok yang telahbersama-samamelaksanakan PPL denganpenuhsemangat.

8. Orang tua kami, bapakibu, sertasaudara kami yang telahbanyakmendukung, memberimotivasidanselalumendoakan kami.

9. Seluruhpihak yang telahmembantupelaksanaan PPL

(5)

iii

(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang PPL ... 1

B. AnalisisSituasi ... 1

C. Tujuan PPL ... 1

D. Manfaat PPL ... 1

E. Rumusan Program Kegiatan PPL ... 2

BABIIPERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PPL A. PERSIAPAN 1. PenentuanSekolahdanPengelompokanSiswa ... 4

2. ObservasiAwal ... 4

B. PELAKSANAAN 1. PraktekMengajarPenjas ... 5

2. PelaksanaanPraktekPersekolahan ... 6

C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN 1. Hambatan-hambatandalamMengajar ... 7

2. Usaha untukMengatasi ... 7

3. Laporan PPL Individu ... 9

BAB IIIPENUTUP A. Kesimpulan ... 8

B. Saran ... 8

(7)

iv

KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SD NEGERI SENDANGADI 1

02 JULI 2014 – 17 SEPTEMBER 2014

Oleh :

DIANA RATNA SARI 11604221005

ABSTRAK

Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan memberi pengalaman belajar sebelumnya kepada mahasiswa untuk menghadapi dunia mengajar yang seungguhnya agar mampu menguasai kemampuan keguruan pendidikan jasmani. Sehinga dapat mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai calon guru penjas di sekolah dasar yang profesional.Dalam pelaksanaan PPL ini masih di bawah bimbingan serta pengarahan dari Dosen pembimbing, Guru pembimbing, dan juga dalam pengawasan langsung dari kepala sekolah agar setiap mahasiswa dalam pelaksanaan tugasnya di sekolah dapat terarah sesuai yang diharapkan, setelah mendapat bimbingan setiap mahasiswa diberi tugas mandiri dilanjutkan dengan ujian praktik mengajar.

Praktek Pengalaman Lapangan dilaksanakan mulai tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2013 bertempat di SD N SENDANGADI 1, yang terlebih dahulu diserahkan oleh dosen pembimbing kepada sekolah yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan ini mahasiswa dituntut untuk mencoba menerapkan ilmu yang didapatnya. Pada intinya PPL yang dilaksanakan menjadi beberapa tahap, yaitu persiapan, orientasi, atau pembekalan, membantu guru, praktek pembimbing, praktek kemandirian, juga mengikuti beberapa kegiatan persekolahan. Bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa.

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen penting yang menentukan

kemajuan bangsa.Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Dan fungsi pendidikan itu sendiri

erat sekali kaitannya dengan kualitas pendidikan, karena kualitas pendidikan

tersebut mempengaruhi fungsi dan tujuan pendidikan nasional.Belakangan ini

kualitas pendidikan Indonesia sedang dipertanyakan.Berbagai masalah

pendidikan menjadi obrolan hangat masyarakat Indonesia. Sebenarnya

kualitas pendidikan pada hakikatnya ditentukan antar lain oleh pengelola dan

pelaku pendidikan. Salah satu pelaku pendidikan adalah tenaga pendidik atau

guru.

Tenaga pendidik dalam pelaksanaan sistem pendidikan dipandang

sebagai faktor utama keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam UU No. 2/1989 pasal 4, yaitu “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruhnya” yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Guru sebagai faktor kunci dalam pendidikan, sebab sebagian besar proses pendidikan berupa interaksi belajar

mengajar, dimana peranan guru sangat berarti. Guru sebagai pengajar atau

pendidik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap adanya

upaya pendidikan.

Kadar kualitas guru yang merupakan ujung tombak pendidikan

ternyata dipandang sebagai penyebab rendahnya kualitas output sekolah.

Rendah dan merosotnya mutu pendidikan Indonesia, hampir selalu menuding

guru sebagai tenaga pengajar, sebab guru dianggap tidak berkompeten, tidak

berkualitas, tidak professional, dan lain sebagainya.kompetensi pada dasarnya

merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan (be able

to do) seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil

yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan. Oleh karena itu,

(9)

2

tenaga pendidik yang professional. Agar dapat melakukan (be able to do)

sesuatu dalam pekerjaannya, tentu saja seseorang harus memiliki kemampuan

(ability) dalam bentuk pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan

keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dalam

perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan

empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan

Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan yaitu kompetensi Profesional, kompetensi pedagogis, kompetensi

sosial dan kompetensi pribadi. Pada kenyataannya memang banyak guru yang

belum maksimal dapat menerapkan 4 kompetensi itu.

Berdasarkan hal tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai

perguruan tinggi yang mempunyai misi dan tugas untuk menyiapkan dan

menghasilkan tenaga-tenaga pendidik yang siap pakai, mencantumkan

beberapa mata kuliah pendukung yang menunjang tercapainya kompetensi di

atas, salah satunya yaitu Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan PPL

bertujuan untuk memberi pengalaman faktual tentang proses pembelajaran

dan kegiatan administrasi sekolah lainnya sehingga dapat digunakan sebagai

bekal untuk menjadi tenaga kependidikan yang profesional, memiliki nilai,

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dalam profesinya.

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) secara sederhana dapat

dimengerti untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa agar dapat

mempraktikan beragam teori yang mereka terima di bangku kuliah. Pada saat

kuliah mahasiswa menerima atau menyerap ilmu yang bersifat teoritis, oleh

karena itu, pada saat PPL ini mahasiswa berkesempatan untuk mempraktekan

ilmunya, agar para mahasiswa tidak sekedar mengetahui suatu teori, tetapi

lebih jauh lagi mereka juga memiliki kemampuan untuk menerapkan teori

tersebut, tidak hanya dalam situasi simulasi tetapi dalam situasi sesungguhnya

(real teaching).

Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu

pengabdian kepada masyarakat, maka tanggung jawab seorang mahasiswa

selain belajar di kampus yaitu menerapkan ilmu pengetahuan yang telah

diperolehnya agar memberi manfaat pada masyarakat, nusa, dan bangsa.

Program PPL merupakan salah satu wujud komitmen Universitas Negeri

Yogyakarta (UNY) terhadap dunia pendidikan sekaligus cara untuk

mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga tersebut.

Mahasiswa yang tergabung dalam TIM PPL UNY menjalankan

(10)

3

Pelatihan dan Praktik Lapangan (UPPL) sebagai penyelenggara kegiatan PPL

UNY 2014 SD N SendangadiI merupakan salah satu lembaga sekolah yang

dapat digunakan mahasiswa sebagai lokasi untuk menjalankan program PPL

UNY 2014. TIM PPL UNY 2014 yang tergabung di SD N SendangadiI

terdiri dari 3 orang.

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjas

melakukan PPL dengan mengajar mata pelajaran Pendidikan

Jasmani.Mempersiapkan pengajaran dengan melakukan observasi dan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan agar

mahasiswa siap melakukan PPL.Mengajar kelas mikro dengan kelas

sesungguhnya sangat berbeda, sehingga perlu persiapan yang lebih matang

agar semua program PPL dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

B. Analisis Situasi

Sebelum melakukan PPL di SD N Sendangadi I terlebih dahulu

dilakukan observasi. Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada

tanggal 1-6 februari2013yang dilakukan untuk mengetahui kondisi sekolah

baik fisik maupun non fisik yang kemudian digunakan sebagai dasar

pertimbangan untuk menentukan program PPL dimana observasi dilakukan

dengan pengamatan dan pencatatan sesuai dengan pedoman pada lembar

observasi, maka didapatkan hasil bahwa SD Negeri Sendangadi I yang

berlokasi di jalan Magelang, Beningan, Mlati, Sleman, Yogyakarta memiliki

lahan yang cukup luas, bangunan fisik sekolah masih baru dan tertata dengan

rapi. SD Negeri Sendangadi I sudah memiliki fasilitas yang memadai untuk

proses belajar mengajar di dalam kelas, untuk sarana dan prasarana olahraga

pun sangat memadai dengan tersedianya Lapangan olahraga milik desa

Beningan di depan sekolah.Ruangan–ruangan di SD Negeri Sendangadi I

juga dalam kondisi yang baik. Adapun uraian dari kondisi fisik dan nonfisik

sekolah selengkapnya sebagai berikut:

1. Kondisi Fisik Sekolah SD Negeri Sendangadi I

Gambaran secara umum yang dapat diliat pada SD N Sendangadi I

yakni gedung SD Negeri Sendangadi I terdiri dari satu lantai yang berupa 12

ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 laboratorium komputer,

1 ruang UKS, 1 ruang Perpustakan, 1 gudang, 1 dapur, 1 mushola, 1 ruang

keagaman Khatolik, 1 ruang kesenian, Halaman Dan ruang-ruang lain

(11)

4 a. Jumlah Ruang Kelas

Sekolah ini memiliki jumlah kelas sebanyak 12 kelas, yang terdiri dari

kelas Ia, Ib, IIa, IIb, IIIa, IIIb, IVa, Ivb, Va, Vb,VIa, VIb. Fasilitas di masing–

masing kelas sudah cukup bagus. Meja, kursi masih dalam kondisi baik.

b. Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah menghadap ke arahselatandi antararuang kelas

VIb dan ruang guru. Ruang kepala sekolah ini terpisah dari ruang guru.Di

dalam ruang kepala sekolah ini terdapat kursi dan meja tamu yang biasa

digunakan untuk menerima tamu–tamu yang datang ke sekolah.Dalam ruang

kepala sekolah ini dilengkapi dengan dua buah komputer dan dua buah

printer yang biasa digunakan untuk mengetik administrasi dan keperluan

sekolah oleh tenaga TU.Terdapat almari etalase yang digunakan untuk

menyimpan piala–piala hasil prestasi siswa dan sekolah yang tertata dengan

rapi. Di tembok–tembok dipasang papan administrasi dinding. Disamping

ruang kepala sekolah terdapat satu ruangan untuk menyimpan

perlengkapan-perlengkapan seperti : sound system, stetoskop, manekin anatomi tubuh

manusia,dll. Keamanan di dalam ruang kepala sekolah cukup baik,karena

diseluruh ventilasi, cendela dan pintu sudah diberi tralis dari besi.

c. Ruang Guru

Ruang guru teletak di sebelah ruang kepala sekolah menghadap ke

arah selatan. Di dalam ruang guru ini juga difungsikan sebagai ruang TU

(mengetik) untuk guru. Fasilitas untuk ruang guru ini sudah cukup lengkap,

kursi dan meja guru yang sangat bagus dan tersusun rapi. Ditambah lagi

dengan adanya TV 32 inch yang dipasang diatas dinding membuat Ruag

Guru menjadi tempat istirahat yang nyaman bagi para Guru-guru ketika

mengisi waktu sengang setelah mengajar. Dibelakang sendiri terdapat almari

besar yang berguna untuk menyimpan berbagai macam media pembelajaran

untuk guru-guru dalam penunjang kegiatan pengajaran.

d. Perpustakaan dan ruang baca

Perpustakaan dan ruang baca menghadap ke arah barat di depan ruang

kelas Ib. Fasilitas–fasilitas yang tersedia di perpustakaan yaitu kursi dan

meja untuk ruang baca, lemari dan koleksi buku–buku cerita, serta referensi

dan buku–buku pelajaran. Koleksi buku–buku di perpustakaan ini berupa

(12)

5

Almari/rak buku yang tersedia sebanding dengan jumlah buku yang ada,

sehingga buku-buku tersebut tertata dengan rapi. Terdapat juga satu buah

komputer untuk mecari data-data buku yang ada didalam perpustakaan

tersebut.

e. Ruang Komputer

Ruang komputer menghadap ke arah timur . Di ruangan ini terdapat

22 buah komputer yang sudah dilengkapi dengan jaringan internet, 1 buah

printer, 1 buah screen proyektor, 3 almari, 46 kursi dan 23 meja. Komputer

tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaranTIK.

f. Gudang dan dapur

Gudang terletak di belakang UKS menghadap ke arah timur. Ruangan

ini cukup luas. Digunakan untuk menyimpan alat–alat olahraga seperti bola

dll. Dapur juga terletak di belakang UKS bersebelahan dengan gudang. Dapur

ini memiliki pintu yang menghadap utara berfungsi sebagai tempat

menyiapkan minuman untuk guru dan karyawan.

g. Mushola dan Tempat Wudhu

Mushola terletak di belakang sekolah.Mushola bersebelahan dengan

kamar mandi.Mushola ini keadaannya sangat bersih dan baik setelah

diadakanya renovasi, dan biasa digunakan oleh siswa dan guru untuk

melakukan shalat Dhuha dan Dzuhur.Tempat wudhu terletak di sebelah utara

mushola.Tempat wudhu ini terdiri dari enam kran air untuk berwudhu.Antara

kran yang digunakan untuk tempat wudhu putra maupun putri tidak

dipisahkan, melainkan terdapat pada satu tempat yang sama. Kondisi tempat

wudhu ini cukup bersih, dengan lantai terbuat dari keramik dan air kran selalu

mengalir dengan lancar.

h. Kantin Sekolah

Kantin sekolah terletak di depan dapur. Tidak ada ruangan khusus

untuk kantin. Fasilitas yang tersedia berupa meja, kursi. Kantin sekolah

beroperasi pada hari Senin sampai jum’at pada jam istirahat pertama dan

istirahat kedua. Harga makanan dan minuman yang dijual pun terjangkau

(13)

6 i. Ruang Kesenian

Ruang kesenian terletak di samping utara kelas II b, fasilias disana

cukup lengkap biasanya ruangan tersebut juga dimanfaatkan untuk ruang

ekstrakulikuler seni tari.

j. Halaman Sekolah

Halaman sekolah terletak didepan gedung utama SD. Tepatnya berada

di tengah–tengah. Halaman sekolah memiliki multifungsi antara lain sebagai

tempat upacara, lapangan olahraga, dan tempat bermain. Sebagai tempat

upacara, di halaman tersedia fasilitas tiang bendera. Sebagai lapangan

olahraga, di halaman sudah terdapat bak pasir untuk lompat jauh, terdapat

lapangan bulutangkis. Sebagai tempat bermain, halaman cukup luas untuk

bermain atau berlarian anak–anak. Dihalaman ini terdapat dua pohon yang

berguna untuk peneduh sewaktu siang hari

k. Taman Sekolah

Taman sekolah terletak di pinggir halaman dengan berbagai tanaman

antara lain: lidah mertua, pepaya, ketapang, dll. Taman sekolah ini berfungsi

sebagai penghias, dan perindang.

l. Tempat Parkir

Di SD Negeri Sendangadi I telah disediakan tempat parkir untuk

memarkirkan sepeda siswa, sepeda motor guru, dan juga tamu.Tempat parkir

ini terletak disebelah selatan pintugerbang, dan di samping kantin sekolah.

Dibuat dengan lantai dari konblok, lahannnya tidak begitu luas tetapi

terdapat atap yang terbuat dari seng sehingga sepeda dan sepeda motor akan

tetap aman bila terjadi hujan.

m. Toilet

Toilet/WC menghadap timur, bersebelahan dengan gudang sekolah

dan dapur.Antara toilet siswa dengan guru dibedakan dengan papan nama

yang ada di atas . Toilet untuk guru satu ruang, dan toilet untuk siswa dua

ruang. Ada juga toilet yang terletak disamping mushola dengan jumlah yang

sama. Kondisi toilet dalam keadaan baik. Masing-masing toilet terdiri dari

(14)

7

2. Kondisi Non Fisik Sekolah

Kondisi nonfisik yang dimaksud di sini ialah kondisi sekolah yang

tidak tampak secara nyata dilihat mata, tetapi mendukung proses belajar

mengajar. Misalnya berkaitan dengan suasana belajar, potensi guru, dsb.

Adapun uraian tentang kondisi nonfisik SD Negeri Sendangadi I antara lain:

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah SD Negeri Sendangadi I dijabat oleh Bapak Nur

Suharyanto, S. Pd. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tugas antara

lain sebagai berikut.

a) Sebagai administrator yang bertanggung jawab pada pelaksanaan kurikulum,

ketatausahaan, administrasi personalia pemerintah, dan pelaksana instruksi

dari atasan.

b) Sebagai pemimpin usaha sekolah agar dapat berjalan dengan baik.

c) Sebagai supervisor yang memberikan pengawasan dan bimbingan kepada

guru, karyawan, dan siswa agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik

dan lancar.Dalam hal tugas–tugas tersebut Bapak Nur Suharyanto telah

menjalankannya dengan baik. Setiap mengambil keputusan, dan kebijakan

yang berkaitan dengan sekolah, Bapak Nur Suharyanto terlebih dahulu

mendiskusikannya dengan guru–guru. Bapak Nur Suharyanto juga

memberikan contoh-contoh perilaku yang baik di sekolah seperti: disiplin

berangkat pagi, mengucapkan salam setiap bertemu, dsb. Dengan demikian,

baik siswa, guru, maupun kami selaku mahasiswa PPL dapat menjadikan

beliau sebagai teladan dalam bertugas, bertingkah laku, berdisiplin, dsb.

Dengan kepemimpinan Bapak Nur Suharyanto ini SD Negeri Sendangadi I

terus berkembang semakin baik, dan mendapatkan akreditasi A.

b. Potensi Guru

SD Negeri Sendangadi I memiliki guru dan karyawan yang siap

membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Jumlah

keseluruhan guru berdasarkan data formasi guru dan tenaga administrasi SD

Negeri Sendangadi I terdiri dari 12 orang guru kelas, 3 guru agama, 2 guru

penjaskes, 2 guru Kesenian, 1 guru bahasa Inggris, dan 1 guru TIK.Masing–

masing guru mempunyai kompetensi dan latar pendidikan sesuai dengan

bidang yang diajarakannya.Pendidikan guru-guru SD Negeri Sendangadi I

rata–rata dari jenjang D2 sampai S1.Sehingga guru–guru di sekolah ini dapat

(15)

8

Hal ini terlihat dari kedisiplinan dan cara mereka saat mengajar untuk

mencerdaskan siswa–siswa. Dalam proses pembelajarannya semua guru

mempunyai persiapan yang baik, meliputi silabus, program pengajaran, dan

RPP. Guru juga senantiasa menggunakan dan memanfaatkan media untuk

belajar siswa. Di kelas rendah-tinggi yaitu kelas I–VI diampu oleh guru kelas

masing–masing. Masing–masing kelas diampu oleh satu guru kelas dengan

menerapkan semi bidang studi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA,

IPS, Bahasa Inggris. Di SD Negeri Sendangadi I hubungan antar guru dapat

terjalin dengan baik dan saling berkoordinasi sehingga pembelajaran dapat

berjalan dengan lancar, baik, dan maksimal.

c. Tenaga Administrasi dan Karyawan

SD Negeri Sendangadi I mempunyai seorang tenaga perpustakaan

yang setiap istirahat berada di perpustakaan untuk melayani siswa–siswa

yang ingin membaca dan meminjam buku. Karyawan lain yang dimiliki SD

Negeri Sendangadi I yaitu dua orang penjaga sekolah. Penjaga sekolah inilah

yang setiap hari membuka dan menutup pintu, menjaga, membersihkan dan

menyediakan minuman untuk guru dan siswa.

d. Potensi Siswa

SD Negeri Sendangadi I memiliki jumlah siswa yang cukup banyak

yaitu 350 siswa.Siswa–siswi di sekolah ini sangat aktif baik pada saat

pelajaran maupun saat beraktivitas di luar kelas. Tingkat kecerdasan rata–

rata siswa disekolah ini juga cukup tinggi, Sosialisasi antar siswa, siswa

dengan guru juga terjalin dengan baik, begitu pula dengan mahasiswa PPL

UNY.Siswa–siswa juga selalu aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

yang diadakan di sekolah, seperti Pramuka dan Bulutangkis.

Di SD Negeri Sendangadi I selain kegiatan belajar mengajar reguler

juga diadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat, minat,

dan potensi siswa. Kegiatan ekstrakulikuler di SD N Sendangadi I meliputi:

pramuka, drum band, seni tari, bulutangkis, dan tenis meja. Kegiatan

ekstrakurikuler tersebut dilaksanakan di luar jam sekolah yaitu setelah pulang

sekolah dan sore hari. Kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan satu kali

seminggu.Siswa bebas memilih kegiatan ekstra sesuai dengan minatnya

masing–masing.Namun khusus untuk ekstra pramuka semua siswa wajib

(16)

9

C. Tujuan PPL

PPL UNY memiliki tujuan seperti yang tertulis pada buku panduan PPL

UNY adalah untuk menambah pengalaman, memberi kesempatan dan melatih

mahasiswa agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi serta mengalami

pengalaman faktual tentang proses pembelajaran dan kegiatan penjas yang ada di

sekolah dasar. Sehingga ini dapat dijadikan mahasiswa untuk mempersiapkan

diri menjadi pendidik yang profesional, kompeten, dan memiliki nilai, sikap,

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai calon pendidikan

jasmani di sekolah dasar dan sebagai latihan untuk dapat memahami

karakteristik siswa sekolah dasar.Sehingga nantinya benar-benar siap sebagai

tenaga pendidik.

D. Manfaat PPL

Manfaat dari PPL itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

a. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan

dan pemecahan pendidikan khususnya yang di sekolah dasar.

b. Memperoleh pengalaman dan keterampilan tentang cara berfikir dan

bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya

keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pembelajaran dan

pendidikan yang ada di sekolah.

c. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk berperan sebagai

motivator, dan membantu pemikiran sebagai “problem solver”.

d. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses

pendidikan dan pembelajaran penjas di sekolah atau lembaga

2. Bagi Sekolah yang digunakan PPL

a. Meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan di lingkungan sekolah.

b. Meningkatkan hubungan kemitraan dengan antar UNY dengan sekolah.

c. Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon

tenaga pendidik baru yang profesional.

d. Mendapat bantuan pemikir, tenaga, ilmu dan teknologi dalam

(17)

10 3. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta

a. Dapat terjalinnya kerjasama yang sangat baik denagan pemerintah

daerah dan lembaga terkait untuk mengembangkan pelaksanaan Tri

Dharma Perguruan Tinggi.

b. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan PPL di sekolah guna

pengembangan kurikulum dan iptek yang sesuai dengan kebutuhan

sekolah dasar.

c. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai

permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.

E. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan

Pada kegiatan PPL ini memiliktujuan untuk memberikan pengalaman

pembelajaran langsung dilapangan.Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) merupakan suatu kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa program

kependidikan untuk mendapatkan pengalaman melalui praktik mengajar sesuai

dengan jurusan studi yang ditempuh. Kegiatan PPL ini dilaksanakan pada tanggal

2 Juli 2014 hingga 17 September 2014. Dengan adanya program ini, diharapkan

mahasiswa dapat menjadi tenaga pendidik yang profesional.

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah

wajib tempuh bagi mahasiswaS1 kependidikan, dengan nilai SKS sebesar 3 SKS.

Oleh karena itu, perlu adanya persiapan yang matang sebelum melaksanakan

program PPL yang disusun dalam suatu rancangan kegiatan PPL. Rancangan

kegiatan PPL ini disusun sebagai bekal awal bagi mahasiswa praktikan, sebelum

terjun langsung melakukan praktik mengajar di kelas, sehingga pada saat

pelaksanaan kegiatan PPL mahasiswa benar-benar sudah siap untuk

melaksanakan kegiatan praktik mengajar, baik itu untuk kegiatan belajar teori

maupun kegiatan belajar praktik.

Perumusan programPraktik Pengalaman Lapangan(PPL) dilakukan

setelah proses observasi untuk mengidentifikasi masalah yang ada di lokasi PPL.

Program yang disusun berdasarkan masukan dan pertimbangan–pertimbangan

yang matang, sehingga tidak semua masalah yang teridentifikasi menjadi dasar

untuk penyusunan program. Adapun hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam

penyusunan program sebagai berikut.

1. Kebutuhan dan manfaat bagi sekolah

2. Kemampuan dan kompetensi mahasiswa

(18)

11 4. Waktu yang tersedia

5. Sarana dan prasarana yang tersedia

6. Kesinambungan program

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu

rangkaian dalam kegiatan PPL UNY 2014 yang terdiri dari dua program, yaitu

program utama PPL dan program PPL insidental.

1. Program Utama Praktik Pengalaman Lapangan yaitu:

a. Observasi kelas, proses belajar mengajar, dan peserta didik.

b. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Pembuatan media pembelajaran.

d. Praktik mengajar mandiri di kelas.

e. Pengoptimalan pembelajaran, membimbing siswa berpikir kreatif dalam

memecahkan masalah dan praktik penanganan kasus pada saat proses

belajar

f. Melaksanakan ujian praktik mengajar (PPL) dengan menerapkan inovasi

pembelajaran pada kelas rendah dan tinggi.

g. Penyusunan laporan PPL II.

2. Program Praktik Pengalaman Lapangan insidental yaitu:

a. Mengisi kelas kosong apabila ditinggal guru yang sedang berkepentingan.

b. Membantu guru melengkapi administrasi jika dibutuhkan.

Pelaksanaan PPL terdiri dari beberapa tahapan dan setiap tahapan

mempunyai serangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh setiap peserta baik

individu maupun secara kelompok. Adapun tahap yang pertama yaitu

penyusunan program dan rancangan kegiatan PPL. Adapun rancangan program

dan kegiatan tersebut yaitu:

1. Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan

Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran yaitu tentang

pendidikan jasmani yang ada didalam silabus.

2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau lesson plan

Sebelum pelaksanaan praktik mengajar di kelas/di lapangan harus

membuat scenario atau langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan di

kelas yang meliputi materi yang akan disampaiakan, metode, dan tujuan apa

yang akan dicapai dalam pembelajaran yang akan berlangsung yang dikenal

(19)

12

dibuat oleh mahasiswa dengan melakukan koordinasi dan konsultasi dengan

guru pembimbing.Dengan RPP ini harapannya kegiatan mengajar lebih

terencana, terarah, dan terprogram, sehingga indikator pencapaian kompetensi

yang diharapkan dapat terorganisir dan terlaksana dengan baik.

3. Penyusunan media pembelajaran

Media pembelajaran disiapkan/di buat setelah pembuatan RPP

sebelum mengajar, agar media ajar dan materi ajar sesuai dengan RPP yang

ditulis dan pembelajaran berjalan lancer.

4. Evaluasi hasil pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap materi pokok berupa tugas

individu dan setiap standar kompetensi yang tercapai sebagai ulangan harian.

5. Konsultasi dengan guru pembimbing

Setiap selesai mengerjakan penyusunan RPP dan media pembelajaran

kemudian dikonsultasikan kepada guru pembimbing sebelum melaksanakan

praktik mengajar.

6. Konsultasi dengan dosen pembimbing DPL-PPL

Dosen DPL-PPL mengunjungi mahasiswa untuk konsultasi RPP,

media pembelajaran, serta konsultasi permasalahan yang dihadapi saat

berlangsungnya pembelajaran dalam kelas.

7. Praktik mengajar di kelas

Kegiatan praktik mengajar di kelas bertujuan untuk mempersiapkan,

memberi pengalaman, dan mengembangkan kemampuan mahasiswa sebagai

calon pendidik, sebelum mahasiswa tersebut terjun ke dunia pendidikan

sebagai pendidik.

8. Rancangan Program insidental

Program insidental ini yaitu mengisi/mengajar kelas yang kosong

apabila ditinggalkan guru yang sedang berkepentingan dan membantu

melengkapi administrasi guru apabila dibutuhkan. Dalam pelaksanaanya

menyesuaikan kondisi dari sekolah. Dengan berdasarkan pada kondisi

tersebut maka rancangan kegiatannya tidak dapat dipastikan. Sehingga

apabila ada kelas yang kosong maka mahasiswa bertugas mengisi kelas yang

(20)

13

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan Dan Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang

diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik

untuk menjadi tenaga kependidikan yang profesional, selain itu mampu

menyampaikan ilmu pengetahuan juga mampu menyampaikan nilai-nilai yang

terkandung dalam pembelajaran.Selain itu PPL juga dimaksudkan untuk menerapkan

ilmu yang telah diterima mahasiswa selama perkuliahan di kampus.

Sebelum penerjunan PPL, mahasiswa dibekali dengan kemampuan seperti:

pengetahuan perencanaan pembelajaran, menyusun perangkat pembelajaran,

wawasan tentang etika profesi keguruan, pembelajaran mikro dan lain sebagainya.

Persiapan lain yang dilakukan yaitu, observasi kelas, pembekalan PPL,

pembimbingan PPL, pembuatan perangkat mengajar, serta persiapan sebelum

mengajar.

Keberhasilan dari kegiatan PPL sangat ditentukan oleh kesiapan dan

persiapan mahasiswa sebagai praktikan, baik secara akademis, mental maupun

ketrampilan. Hal tersebut dapat terwujud karena mahasiswa PPL (praktikan) telah

diberi bekal, baik yang diprogramkan dari lembaga UNY maupun yang

diprogramkan secara individu oleh praktikan sebagai pedoman dasar dalam

melaksanakan kegiatan PPL. Program persiapan yang dilaksanakan sebagai berikut :

1. Pendaftaran dan Pengelompokan

Mahasiswa wajib mendaftar sebagai calon peserta PPL, kemudian Tim PPL

melakukan seleksi untuk mengelompokkan calon-calon mahasiswa menjadi

kelompok-kelompok kecil yang nantinya akan ditempatkan pada sekolah-sekolah

yang sudah ditentukan oleh pihak kampus.

2. Pengajaran Mikro (Micro Teaching)

Mahasiswa sebagai calon guru diarahkan pada pembentukan kompetensi

guru sebagai agen pembelajaran seperti yang termuat dalam Undang-Undang No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yakni Bab IV pasal 10 dan berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada

bab IV pasal 3, kompetensi tersebut meliputi: kompetensi pendagogik, kompetensi

(21)

14

kompetensi guru tersebut salah satunya dapat dibiasakan atau dilihat dari pengajaran

mikro.

Pengajaran mikro dilakukan di Laboratoriom Micro Teaching di kampus

atau di kelas-kelas maupun di lapangan yang digunakan untuk perkuliahan

mahasiswa.Calon Mahasiswa PPL tiap prodi dibagi dalam kelompok-kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari kurang lebih 6 orang dan dibimbing oleh

seorang dosen pembimbing.Praktik mengajar ini, menjadikan teman-teman satu

kelompok sebagai peserta didik dan dosen selain sebagai pembimbing juga sebagai

komentator.Dosen pembimbing memberikan arahan, bimbingan, dan penilaian pada

setiap mahasiswa saat maju praktik mengajar.

Suasana dalam pengajaran mikro didesain menyerupai kelas yang nyata,

dimana mahasiswa berlatih mengajar murid dengan metode dan media yang sudah

direncanakan dalam RPP yang telah disusun sebelumnya, dengan waktu kurang

lebih 20-30 menit tiap kali maju praktik mengajar. Mahasiswa sebagai calon guru

dibiasakan untuk berani tampil percaya diri dalam mengajar, menerapkan metode

dan membuat media yang menarik, menguasai materi serta terampil dalam

mengaktifkan siswanya. Praktik Pembelajaran mikro meliputi:

a. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

b. Praktik membuka dan menutup pelajaran

c. Praktik mengajar

d. Teknik bertanya

e. Teknik menguasai dan mengelola kelas maupun lapangan

f. Sitem penilaian

Pengajaran mikro memberikan keterampilan mengajar yang baik dan ideal

kepada mahasiswa yang akan PPL, menerapkan metode-metode pembelajaran yang

menarik dengan alat peraga atau media-media yang unik, penyusunan RPP serta

ketepatan praktik dengan RPP yang telah disusun. Setelah lulus dalam perkuliahan

pengajaran mikro, mahasiswa mendapatkan izin untuk melakukan PPL di sekolah

yang sudah ditentukan atau dipilihnya.

3. Observasi

Kemampuan yang sudah didapat mahasiswa disesuaikan dengan keadaan

lapangan dengan melakukan observasi ke sekolah yang digunakan sebagai lokasi

(22)

15

Maret 2014.Observasi untuk persiapan PPL mengamati perangkat pembelajaran,

proses pembelajaran di kelas maupun dilapangan serta perilaku siswa.

Perangkat pembelajaran yang disusun guru SD N Sendangadi Isudah

lengkap mulai dari program tahunan, program semester, kalender pendidikan,

silabus, dan RPP.Proses pembelajaran dikelas maupun dilapangan diawali dengan

salam/ doa dan apersepsi dari guru untuk menggali pengetahuan awal siswa, materi

disampaikan dengan runtut dan diterangkan menggunakan contoh-contoh

kehidupan sehari-hari, bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia dan bahasa

daerah, guru mengajar di lapangan maupun dikelas sesuai dengan waktunya.

Memberikan motivasi pada siswa dengan cara melihat penampilan siswa pada saat

di lapangan atau dengan cara guru mengucapkan kata-kata seperti bagus. Media

yang digunakan guru penjas yaitu sarana prasarana dalam proses belajar mengajar,

seperti bola, simpai, alat-alat yang di modifikasi dan lain-lain. Sedangkan bentuk

dan cara evaluasi yaitu dengan melakukan gerakan yang sudah di lakukan pada saat

belajar mengajar dan dengan cara permainan. Menutup pelajaran dengan

memberikan simpulan dan salam penutup.

Perilaku siswa di dalam kelas maupun di lapangan yaitu turut berpartisipasi

aktif dalam proses belajar mengajar, namun ada sebagian murid yang ngobrol,

ramai dengan temannya dan suka bergurau serta tidak memperhatikan pelajaran.

Siswa SD merupakan usia dimana siswanya masih labil dan masih butuh perhatian.

Suasana ceria, nakal dan ramai kerap ditemui, baik pembelajaran di kelas maupun

di luar kelas.Di SD NSendangadi Imenerapkan penanaman karakter dan disiplin

yang tinggi, mulai dari ketepatan waktu sampai peraturan berseragam dengan baik

dan benar.Penanaman karakter dilakukan SD NSendangadi I, contohnya

menghormati guru diterapkan dengan saat murid bertemu dengan guru bersalaman.

4. Pembekalan PPL

Sebelum pelaksanaan PPL, mahasiswa diharuskan mengikuti pembekalan

PPL.Pembekalan tersebut bertujuan agar mahasiswa mengetahui atau mendapatkan

informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan KKN

PPL di sekolah.Adapun materi yang disampaikan dalam pembekalan PPL adalah

mekanisme pelaksanaan PPL disekolah, teknik pelaksanaan PPL dan teknik untuk

menghadapi sekaligus mengatasi permasalahan yang mungkin akan terjadi selama

(23)

16

Praktik Pengalaman Lapangan memiliki visi sebagai wahana pembentukan

calon guru atau tenaga pendidik yang professional.Misinya adalah menyiapkan dan

menghasilkan calon guru atau tenaga pendidik yang memiliki nilai, sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan professional, mengintegrasikan dan

mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasainya ke dalam praktik keguruan atau

praktik kependidikan.Kegiatan PPL merupakan salah satu aktualisasi kemampuan

profesional keguruan yang bersifat, integratif dan kreatif transaksional.

5. Pembimbingan PPL

Pembimbingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan guru mata pelajaran

dilakukan di sekolah lokasi PPL dan bisa pula dilaksanakan di

kampus.Pembimbingan sangat bermanfaat untuk mahasiswa agar mampu

mengembangkan keterampilan dan potensi dalam pengajaran. Pembimbingan

bertujuan pula membantu mengatasi kesulitan mahasiswa dalam pelaksanaan

program PPL. Pembimbingan dilaksanakan minimal sebanyak delapan kali selama

PPL, yaitu pada tanggal 02 Juli-17 September 2014.

6. Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengoptimalkan proses

mengajar adalah menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi Program

Tahunan (PROTA), Program Semester (Prosem), Program Pelaksanaan Harian,

Pemetaan SK-KD, Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

silabus, serta penilaian setiap kali akan memberikan materi di kelas.

Dalam penyusunan persiapan mengajar, praktikan berusaha berkonsultasi

dengan guru pembimbing dan berkat bimbingannya, sehingga penyusunan

perangkat pembelajaran tersebut menjadi mudah dan selesai tepat waktu.

7. Koordinasi

Mahasiswa melakukan koordinasi dengan sesama mahasiswa di SD N

Sendangadi I, pihak sekolah, dan pihak kampus.Mahasiswa juga melakukan

konsultasi dengan guru pembimbing. Kegiatan ini dilakukan guna persiapan

perangkat pembelajaran yang meliputi Program Tahunan (Prota), Program

Semester (Prosem), Program Pelaksanaan Harian, Pembuatan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan silabus, serta penilaian setiap kali akan memberikan

(24)

17

pembelajaran yang tepat sehingga secara maksimal dapat menunjang proses

pembelajaran.

8. Persipan Sebelum Mengajar

Sebelum mengajar mahasiswa PPL harus mempersiapkan administrasi dan

persiapan materi, serta media yang akan digunakan agar kegiatan belajar mengajar

dapat berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan. Persiapan-persipan

tersebut, diantaranya:

a. Diskusi dengan guru pembimbing yang dilakukan sebelum dan sesudah

mengajar.

b. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berisi rencana

pembelajaran di kelas tiap materi pembelajaran.

c. Pembuatan Media, membuat media yang menunjang pembelajaran untuk

membantu siswa dalam menemukan konsep.

d. Diskusi dengan sesama rekan mahasiswa PPL untuk bertukar pendapat dan

pengalaman.

B. Pelaksanaan PPL

1. Praktik Mengajar Terbimbing

Sebelum melaksanakan kegiatan PPL, tentunya harus dipersiapkan

rancangan kegiatan PPL terlebih dahulu sehingga kegiatan PPL tersebut dapat sesuai

dengan tujuannya.Rancangan kegiatan PPL digunakan sebagai bahan acuan untuk

pelaksanaan PPL di sekolah. Berikut adalah rancangan kegiatan PPL secara global

sebelum melaksanakan praktek mengajar di kelas:

a. Konsultasi dengan guru pembimbing mengenai jadwal mengajar, pembagian

materi, perangkat pembelajaran, dan persiapan mengajar yang akan

dilaksanakan.

b. Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar serta mengisi kekosongan

kelas apabila guru pembimbing berhalangan mengajar.

c. Menyusun persiapan untuk praktek terbimbing, artinya materi yang akan

diajarkan oleh praktikan dalam kegiatan belajar mengajar masih ditentukan

oleh guru pembimbing dan saat kegiatan belajar mengajar masih ditunggui

oleh guru pembimbing di dalam kelas.

d. Menyusun persiapan untuk praktik mengajar mandiri, artinya materi yang

diajarkan dipilih oleh guru pembimbing dan pelaksanaan kegiatan belajar

(25)

18

e. Mempelajari dan mengerjakan tugas sebagai guru, antara lainmenyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran, dan sebagainya.

f. Menerapkan inovasi pembelajaran yang cocok dengan keadaan siswa.

g. Melakukan diskusi dengan rekan sejawat, guru pembimbing, dosen

pembimbing, dan koordinator sekolah.

2.Praktik Mengajar Mandiri

Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan ini adalah pembelajaran

dengan rancangan yang hampir serupa dengan praktik mengajar

terbimbing.Perbedaannya adalah saat mengajar, praktikan tidak ditunggu guru di

dalam kelas dan dipantau secara penuh namun dipantau secara sekilas saja.

Praktik mengajar mandiri ini dimulai dengan mempersiapkan mental siswa

untuk memulai proses pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian motivasi.

Langkah selanjutnya adalah siswa diberikan cerita atau sesuatu yang menarik dan

berkaitan dengan topik yang sedang dibahas kemudian siswa diberi materi yang

berkaitan dengan topik.Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dari topik dan

diakhiri dengan pemberian tugas.

3.Penggunaan Metode

Penyampaian materi oleh praktikan saat dikelas dan dilapangan disampaikan

dengan metode saat dikelas yaitu simulasi, ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi

dan saat dilapangan menggunakan metode komandi, demonstrasi, tanya jawab.

Simulasi adalah metode yang menarik untuk diterapkan karena siswa terlibat

langsung dalam proses pembelajaran. Sedangkan ceramah merupakan metode yang

konvensional yang paling sering digunakan oleh guru. Metode ini tidak

memberdayakan siswa yang merupakan objek sehingga kelas lebih didominasi guru.

Agar peran siswa dapat muncul, sesekali bertanya di sela-sela penjelasan, atau

menggunakan media.

Selain metode simulasi dan ceramah, praktikan juga menggunakan metode

tanya jawab, metode ini digunakan praktikan karena dengan metode ini siswa

dirangsang untuk berfikir dan menggunakan argumentasinya dalam menjawab

pertanyaan dari guru, sehingga siswa dapat menjadi lebih aktif, berani

menyampaikan pendapatnya. Antusiasme siswa untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan agak rendah, dengan kata lain siswa cenderung pasif.

Supaya siswa dapat lebih aktif dan mampu berpikir lebih aktif, maka

praktikan memberikan penugasan kepada siswa. Penugasan berupa pemberian tugas

(26)

19

bersama-sama sebagai bentuk proses belajar mengajar. Diskusi dilaksanakan, baik

setelah selesai ceramah atau mengerjakan soal latihan.

Dalam pembelajaran dilapangan praktikan menggunakan metode komando

bertujuan agar dalam pengolahan kelas dilapangan siswa tertib dan dan tidak

berkeliaran semau siswa.Agar siswa dapat mudah memahami materi yang diajarkan

maka guru terlebih dulu memberikan contoh-contoh gerakan, pengajaran tersebut

termasuk metode demonstrasi.Supaya siswa tidak bosan dengan materi yang

diulang-ulang maka diberikan metode bermain agar siswa juga dapat mengaplikasikan materi

kedalam permainan.

Dengan menggunakan beberapa metode tersebut tentu saja akan lebih

mudah membantu guru maupun siswa dalam mengajarkan materi dan menangkap

materi ajar.

4.Media Pembelajaran

Media pembelajaran digunakan untuk membantu dalam penyampaian materi

sehingga siswa dapat memahami materi dengan mudah dan benar.Keberadaan media

pembelajaran sangat penting untuk menunjang keberhasilan pembelajaran.Dalam

hal ini, praktikan menggunakan media gambar untuk menjelaskan kepada siswa

tentang materi kepada siswa supaya lebih jelas dan siswa dapat menangkap

pelajaran dengan mudah.

5.Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran saat dilapangan dilaksanakan dengan mengulas

materi yang telah disampaikan dan menyimpulkan tentang keseluruhan materi yang

disampaikan.Saat pembelajaran dikelas diberikan soal dengan materi yang telah

diajarkan oleh praktikan.Soal yang dibuat oleh praktikan ditujukan untuk mengukur

sejauh mana kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa.

6.Rincian Praktik Mengajar

Praktik mengajar yang dilakukan pada saat pelaksanaan PPL bertujuan agar

mahasiswa dapat menerapkan ilmu, bekal, dan potensi yang dimiliki dan diperoleh

saat perkuliahan berlangsung untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin agar

benar-benar dapat menjadi guru yang baik dan menginspirasi siswanya.Menjadi seorang

guru tidak hanya mampu menyampaikan ilmu serta nilai-nilai yang terkandung

didalamnya, tetapi sekaligus menjadi teladan untuk muridnya.Pengajaran di kelas

(27)

20

Pelaksanaan PPL, dilaksanakan pada kelas I-VI pada tanggal 02Juli-17

September 2014. Waktu pelajaran yaitu 1 Jam sama dengan 35 menit. Praktik

dijadikan menjadi dua yaitu paraktik kelompok dan praktik individu.Minimal praktik

PPL yaitu 8 kali pertemuan (8 kali RPP).Tetapi kita dapat mengajar sampai 17-30

kali pertemuan (17 kali RPP).Jadwal praktik mengajar disesuaikan dengan jadwal

pelajaran berdasarkan bimbingan dari Bapak Djumadi, Ama.Pd selaku guru mata

pelajaran Penjas. Adapun jadwal mengajar dapat dilihat pada tabel berikut

1. Adapun jadwal praktek mandiri sebagai berikut.

NO HARI/ TANGGAL KELAS MATA PELAJARAN MATERI

1 Sabtu/16 Agustus 2014 6 Penjaskes Permainan bola kecil

2 Senin/18 Agustus 2014 4 Penjaskes Gerak dasar manipulatif

3 Selasa/19 Agustus 2014 1 Penjaskes Gerak dasar lokomotor

4 Rabu/20 Agustus 2014 3 Penjaskes Gerak dasar melempar dan

menangkap

5 Kamis/21 Agustus 2014 2 Penjaskes Gerak dasar lokomotor dalam

permainan sederhana

6 Sabtu/23 Agustus 2014 3 Penjaskes Lari estafet

7 Sabtu/23 Agustus 2014 6 Penjaskes Permainann bola kecil (kasti)

8 Senin/25 Agustus 2014 4 Penjaskes Gerak dasar manipulatif

9 Selasa/26 Agustus 2014 1 Penjaskes Gerak dasar lokomotor

10 Rabu/27 Agustus 2014 3 Penjaskes Gerak dasar melempar dan

menangkap

11 Rabu/27 Agustus 2014 5 Penjaskes Kombinasi pola gerak dasar bola

besar

12 Kamis/28 Agustus 2014 2 Penjaskes Gera dasar lokomotor dalam

permainan sederhana

13 Kamis/28 Agustus 2014 4 Penjaskes Kombinasi pola gerak dasar bola

besar

14 Jumat/29 Agustus 2014 5 Penjaskes Variasi dan kombinasi berbagai gerak atletik

15 Sabtu/30 Agustus 2014 6 Penjaskes Atletik nomor lompat jauh gaya

jongkok

16 Selasa/02 September 2014 1 Penjaskes Gerak dasar lokomotor

17 Rabu/03 September 2014 3 Penjaskes Gerak dasar menendang dalam sepak

bola

18 Rabu/03 September 2014 5 Penjaskes Kombinasi pola gera dasar bola kecil

2. Analisis Hasil Pelaksanaan Dan Refleksi

1. Analisis Hasil Pelaksanaan Program PPL

Pelaksanaan PPL mulai dari penyiapan administrasi siswa, perangkat, dan

pelaksanaan pada umumnya tidak menemui banyak hambatan.Sejak penyerahan

tanggal 7 Februari 2013, SD N Sendangadi I menerima mahasiswa dengan baik,

mengarahkan pada guru pembimbing yang sesuai dengan jurusan mahasiswa dan

mata pelajaran yang ada di sekolah.Untuk keperluan dan kelancaran kegiatan PPL

guru pembimbing siap membantu dan memberikan arahan dengan baik. Bapak

Djumadi, Ama. Pd selaku guru pembimbing dan guru mata pelajaran Pendidikan

Jasmani selalu membantu setiap kesulitan dan memberikan data-data yang

(28)

21

Kegiatan observasi membantu menemukan program apa yang akan

dilaksanakan selama PPL dan memberikan gambaran penyusunan segala sesuatu

yang dibutuhkan selama PPL. Kelas 1-6 SD N Sendangadi I termasuk siswa yang

aktif, ramai, namun bisa dikondisikan dan terkontrol.Sehingga mahasiswa PPL harus

menyiapkan metode dan model pembelajaran yang sesuai atau yang menarik supaya

siswa senang.

Pelaksanaan PPL di enam kelas 1-6 memberikan mahasiswa PPL banyak

pengalaman dan pelajaran sebagai guru kedepannya.Keenam kelas tersebut tentu

memberikan pengalaman yang berbeda-beda, namun pada umumnya siswa aktif dan

suka bergurau.Minat belajar siswa untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani sangat

baik, sehingga guru hanya perlu memberikan stimulus yang mampu menambah

minat siswa terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani pada umumnya.

Mengajar SD menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa penjas, karena

penjas termasuk dalam mata pelajaran yang selalu diremehkan. Menyampaikan mata

pelajaran penjas yang banyak mengandung nilai-nilai kerjasama, sportifitas dan

kejujuran itu tidaklah mudah.Karena selain guru harus menyampaikan materi, guru

juga harus mampu menyampaiakan nilai-nilai yang terkandung di dalam materi

tersebut. Guru berusaha menyampaikan materi dengan diselingi

permainan-permainan dan memberikan media-media pembelajaran yang menarik agar siswa

lebih berminat atau senang dalam mengikuti pelajaran penjaskes.

Cara menyampaikan materi harus sabar dan pelan-pelan, agar pelajaran

dapat diterima siswa.Mengaktifkan siswa terjadi beberapa kesulitan, mahasiswa PPL

sebagai guru dituntut agar lebih bisa menyesuaikan diri dengan siswa di tempat

praktik.Sebagai guru, mahasiswa PPL juga selalu berusaha memahami muridnya,

mengenali kemampuannya serta senantiasa mencari solusi untuk mengatasi

permasalahan di kelas.

Dari kegiatan praktik mengajar di kelas / dilapangan, praktikan menjadi

lebih paham bagaimana cara membuka pelajaran, cara mengelola kelas, cara

memotivasi siswa, cara menyampaikan, dan menyajikan materi, serta teknik

memberikan pertanyaan kepada siswa. Walaupun mungkin belum sempurna, tetapi

praktikan mendapat pengalaman yang berharga.

Karakter yang berbeda dari setiap siswa menuntut praktikan untuk memberi

perlakuan yang berbeda pula dan merencanakan pengajaran dengan pembelajaran

yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan disertai dengan persiapan

yang matang. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan

(29)

22

Berdasarkan pelaksanaan praktik mengajar di kelas, dapat disampaikan

beberapa hal sebagai berikut :

a. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat

diperlukan demi lancarnya pelaksanaan pembelajaran. Banyak hal yang dapat

dikonsultasikan dengan guru pembimbing, baik materi, metode, maupun media

pembelajaran yang paling sesuai dan efektif diterapkan dalam pembelajaran

kelas.

b. Metode yang disampaikan kepada peserta didik harus bervariasi sesuai dengan

tingkat pemahaman siswa.

c. Memberikan motivasi pada tiap siswa yang merasa kurang mampu dalam

kegiatan pembelajaran.

d. Memberikan evaluasi baik secara lisan maupun tertulis dapat menjadi umpan

balik dari peserta didik untuk mengetahui seberapa banyak materi yang telah

disampaikan dapat diserap oleh peserta didik.

e. Sebelum mengajar, setiap guru atau calon guru mempersiapkan program

tahunan, program semester, alokasi waktu, silabus, rencana pembelajaran yang

berisi langkah-langkah pembelajaran yang akan ditempuh sesuai dengan

indikator yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaan mengajar di kelas/dilapangan,

praktikan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi,

komando. bemain. Metode-metode tersebut bertujuan agar materi-materi yang

di ajarkan lebih mudah diterima oleh siswa.

2.Manfaat PPL bagi Mahasiswa

Menjalani profesi sebagai guru selama pelaksanaan PPL di SD N

Sendangadi I, telah memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa untuk menjadi

seorang guru tidak hanya cukup dalam hal penguasaan materi dan pemilihan metode

serta model pembelajaran yang sesuai dan tepat bagi siswa, namun juga dituntut

untuk menjadi manager kelas yang handal sehingga metode dan skenario

pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah

disiapkan. Pengelolaan kelas yang melibatkan seluruh anggota kelas yang memiliki

karakter yang berbeda seringkali menuntut kepekaan dan kesiapan guru untuk

mengantisipasi, memahami, menghadapi, dan mengatasi berbagai permasalahan yang

mungkin terjadi dalam proses pembelajaran.

Komunikasi dengan para siswa di luar jam pelajaran sangat efektif untuk

mengenal pribadi siswa sekaligus untuk menggali informasi yang berkaitan dengan

(30)

23

Tidak terlepas dari kekurangan yang ada dan dilakukan oleh mahasiswa

selama melaksanakan PPL, baik itu menyangkut materi yang diberikan, penguasaan

materi, dan pengelolaan kelas, kami menyadari bahwa kesiapan fisik dan mental

sangat penting guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Komunikasi

yang baik terjalin dengan para siswa, guru, teman-teman satu lokasi, dan seluruh

komponen sekolah telah membangun kesadaran untuk senantiasa meningkatkan

kualitas pendidikan.

Selama PPL, praktikan mendapat berbagai pengetahuan dan pengalaman

terutama dalam masalah kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal-hal yang didapat

oleh praktikan diantaranya sebagai berikut:

a. Praktikan dapat berlatih menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Praktikan dapat berlatih memilih dan mengembangkan materi, media, dan

sumber bahan pelajaran, serta metode yang dipakai dalam pembelajaran.

c. Dalam kegiatan pembelajaran menyesuaikan materi dengan jam efektif yang

tersedia.

d. Dapat berlatih melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dan mengelola

kelas.

e. Dapat berlatih melaksanakan penilaian hasil belajar siswa dan mengukur

kemampuan siswa dalam menerima materi yang diberikan.

f. Dapat mengetahui tugas-tugas guru selain mengajar di kelas (guru piket)

sehingga dapat menjadi bekal untuk menjadi seorang guru yang profesional.

3. Refleksi

Dari pelaksanaan PPL yang kegiatan-kegiatannya telah direncanakan, maka

hasilnya dapat dianalisis dan kemudian direfleksikan untuk kemajuan.Berdasarkan

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan praktikan, dapatlah dianalisis

dan diambil beberapa hal sebagai acuan kegiatan pembelajaran di masa mendatang

sebagai berikut.

a. Teknik Mengontrol Kelas

Mengahadapi murid di kelas pengajaran mikro tentu tidak terlalu sulit,

karena murid yang ada pada kelas tersebut adalah teman-teman mahasiswa yang

berperan sebagi murid.Menghadapi murid pada saat pelaksanaan PPL tentu berbeda

dengan murid pengajaran mikro, karena murid pada saat PPL adalah murid yang

sesungguhnya, yang memiliki karakteristik beragam.Pada saat pelaksanaan PPL,

mahasiswa menemukan kesulitan untuk mengkondisikan kelas, karena ada murid

(31)

24

temannya saat diterangkan serta murid yang mengantuk di kelas. Guru harus mampu

menghadapi dan mengendalikan murid agar kelas tetap terkondisikan saat jam

pelajaran.

Mengkondisikan kelas dengan baik tentu menjadi bahan pelajaran bagi

mahasiswa sebagai calon guru agar ke depannya lebih bisa menguasai kelas dan

mampu mengkondisikan kelas dengan baik. Beberapa cara yang dilakukan, yaitu:

1) Menegur siswa yang tidak kondusif

2) Membuat permainan agar pembelajaran lebih menarik

3) Memberikan gurauan di sela-sela pelajaran

4) Menghentikan penjelasan sejenak sampai kelas kembali kondusif

5) Memberikan suatu pernyataan yang membuat siswa tertarik untuk

memperhatikannya

6) Memberikan pertanyaan kepada siswa yang sering ribut dan menjadi biang

masalah di kelas

7) Menyiapkan metode serta media pembelajaran yang menarik

b. Pemanfaatan dan Pembuatan Media Pembelajan

Pembuatan media dikelas dengan menggunakan gambar sebagai panduan

sedangkan untuk dilapangan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang sudah

ada sepereti bola yang dimodifikasi.Sebelum mengajar mahasisawa sebagai

praktikan harus menyiapkan media pembelajaran dengan baik sebelum mengajar

dengan memperhatikan waktu, tenaga, dll. Solusi yang dapat diambil, yaitu:

1) Konsultasi dan koordinasi dengan guru pembimbing

2) Menyiapkan materi serta media yang akan digunakan

3) Membuat materi dan menyiapkan media yang sesuai dengan keadaan dan

fasilitas sekolah

4) Kreatifitas memanfaatkan segala sesuatu untuk menunjang pembelajaran

5) Membagi waktu untuk program PPL dengan program KKN sesuai dengan

(32)

25

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan PPL yang sudahdijadwalkandirasaberjalandenganlancar,

dapatterselesaikandenganbaik, sertadapatmencapai target yang

ditetapkan.Meskipunterjadibanyakkekurangandanterdapatbeberapakendala,

akantetapipraktikanberusahamencarijalankeluaruntukmenyelesaikansemua

program PPL dengansebaik-baiknya.

Kurangnyapengetahuan,

sedikitnyapengalamanmembuatpraktikanharusbanyakbelajardantidakcukuppuasd

enganpencapaianpengajaran yang telahdilaksanakan di kampusdan di PPL ini.

Mahasiswaharussenantiasamengembangkandiridalampenguasaanteknikme

ngajar, teknikpenguasaankelasataulapangansertamenguasaimateri yang

akandiajarkandenganbaik. Selainitupembelajaransejarah yang

terkandungnilai-nilaikarakterbangsa Indonesia

perludisampaikandanditeladankanpadasiswa.Kesimpulan yang

dapatdiambilmahasiswadalampelaksanaan PPL di SDNsendangadi

Iadalahsebagaiberikut:

1. Program PPL UNY dapatterlaksanadenganbaikkarenaadanyakoordinasi

yang baikantarmahasiswa, mahasiswadengandosenpembimbing,

mahasiwadengan guru

pembimbingsertamahasiswadenganmuriddanwargasekolah.

2. Keberhasilansuatu proses belajarmengajardipengaruhiolehbanyakfaktor,

diantaranya: guru, pesertadidik, metodepengajaran, lingkungan sekolah,

media pembelajaran (sarpras), dll.

3. Kreatifitasseorang guru

mampumendukungpenguasaanmateriuntukdapatmelakukanpengajaranden

ganbaik.

4. Menjadiseorang guru adalahsebuahtugasdantanggungjawab yang mulia,

sehinggaharusdijalankandengansebaik-baiknya.

5. Siswamerupakantunasbangsa yang

harusdiberikansemangatuntukselaluberkarya.

6. Program PPL merupakanwahana yang

dapatdigunakanuntukmengambangkandiridanpotensimahasiswasebagaical

(33)

26

7. Kesiapanmahasiswapraktikandalampelaksanaan program PPL

perludiperhatikandandirencanakandenganbaik.

B. Saran

Ada beberapahal yang perludiperhatikanolehpihak yang

bersangkutanberdasarkanhasilpengamatanpraktikanselamamelaksanakanPraktekP

engalamanLapangan (PPL), antara lain:

1. Koordinasiantar UPPL denganFakultasperluditingkatkanlagi.

Mengingatpersiapandansosialisasi KKN-PPL yang kurangterlalujelas.

2. Meningkatkansysteminformasi yang terarahdanterstruktur,

informasi-informasi yang menyangkut KKN-PPL hendaknyalebihdiperjelas di

setiapfakultasnya, sehinggatidakterjadimisinformasi.

3. Koordinasiantara LPM dan UPPL dalammelakukansupervisekelokasi PPL

harusdiperjelas, agar

merekasecarakonkritmengetahuikesulitan-kesulitanmahasiswa di lapangan.

4. Adanyaaturan yang lebihjelasdankonkrit (dalamhalinisangsibagi yang

melanggar) tentangpelaksanaan PPL, baikitumahasiswa, guru

pembimbingataubahkandosenpembimbing.

5. Penyampaiandansosialisasiinformasiterkait program PPL

haruslebihdiperhatikanlagi, agar dapatsampaikemahasiswacalonpelaksana

PPL

6. Peningkatankualitaspembelajaran,

penanamannilai-nilaikaraktersertaperbaikanmanajemenperludilakukansehinggadapatmenghasil

kanlulusan yang lebihberkualitas.

7. Pemanfaatanseoptimalmungkinsarana yang ada di sekolah,

terutamaalat-alatolahraga. Hal tersebutbemanfaatuntukmeningkatkanmutupembelajaran di

sekolah.

8. Peningkatan komunikasi dan koordinasi antar pihak sekolah dengan

mahasiswa PPL agar tercipta suasana yang kondusif dalam pelaksanaan PPL.

9. Agar mempertahankandanmeningkatkankedisiplinan, sehinggakredibilitas SD

N Sendangadi I semakinmeningkat di masamendatang.

10.Dengansaranadanprasaranapendukungkegiatanbelajarmengajar yang

memadai, hendaknyalebihdimanfaatkansecaramaksimal agar hasil yang

(34)

27

11.Menjagadanmeningkatkanprestasi yang sudahdidapatkan, baik yang

bersifatakademikmaupun non akademik.

12.Memberikanmotivasiterhadapsiswa yang memilikiminatbelajarrendah.

13.Mengoptimalkanpemanfaatanfasilitas yang

sudahadasertaselalumengembangkansesuaidenganperkembanganpendidikan

14.Menciptakan suatu hasil karya yang bisa bermanfaat bagi masyarakat yang

nantinya mampu mendukung dan membawa nama baik sekolah.

15.Pendidikan dan pelatihan untuk guru lebih ditingkatkan lagi agar mutu

pendidikan menjadi lebih baik.

16.Hendaknyamahasiswaseringberkonsultasipada guru

dandosenpembimbingsebelumdansesudahmengajar, supayabisa

diketahuikelebihan, kekurangan,danpermasalahanselamamengajar.

Dengandemikian proses

pembelajaranakanmengalamipeningkatankualitassecaraterusmenerus.

17.Rasa kesetiakawanan, solidaritas,

dankekompakandalamsatutimhandaknyaselaludijagasampaikegiatan PPL

berakhir.

18.Hendaknyamahasiswaselalumenjagasikapdantingkah lakuselamaberada di

dalamkelasmaupun di dalamlingkungansekolah, agar

dapatterjalininteraksidankerjasama yang baikdenganpihak yang bersangkutan.

19.Hendaknyamahasiswa PPL

memanfaatkanwaktudenganefektifdanefisienmungkinuntukmendapatkanpeng

etahuandanpengalamanmengajar,

sertamanajemensekolahdanmanajemenpribadisecarabaikdanbertanggungjawa

(35)

28

DAFTAR PUSTAKA

Rahardica APP. 2012. LaporanKegiatanIndividu KKN PPL. Yogyakarta:

UniversitasNegeri Yogyakarta.

TIM UPPL. 2014. MateriPembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UPPL

UniversitasNegeri Yogyakarta.

TIM UPPL. 2014. Panduan KKN-PPL UNY 2011. Yogyakarta: UPPL

UniversitasNegeri Yogyakarta.

TIM UPPL. 2014. PanduanPengajaranMikro. Yogyakarta: UPPL UniversitasNegeri

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi web service ini adalah untuk menampilkan promo- promo baru yang berada di tempat yang dipilih oleh pengguna Pengiriman data menggunakan metode

Proses monitoring dan penegakan hukum dapat dilakukan secara terpadu dengan basis umat sebagai pemeran utama; Pengakuan legal dari pemerintah daerah terhadap umat

Dokum en dat a isian kualifikasi (asli dan copy/ rekam an) sepert i yang sudah diisikan dalam isian kualifikasi pada aplikasi SPSE (copy/ rekam an diserahkan kepada

Jarak suatu benda dengan tanah semakin besar maka energi potensial gravitasi benda semakin ..... Energi yang dimiliki suatu benda yang bergerak

adalah yang menyatakan “ setuju ”, minoritas adalah responden yang menyatakan “ tidak Setuju ” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 1%. Mayoritas responden

Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dan kualitas guru, oleh karena itu dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini guru harus

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan responden memiliki tingkat ketekunan yang tinggi, ditunjukan dengan perolehan nilai persentase tertinggi

Dengan selesainya langkah ini, maka RKS/M telah selesai karena sekolah/madrasah sudah mempunyai rencana yang lengkap, yaitu: Sasaran, Program, Kegiatan, Rencana