• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Statistika STK211/ 3(2-3)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Statistika

STK211/ 3(2-3)

Pertemuan III

(2)

Misalkan diketahui data sebagai berikut

No Jenis Kelamin Tinggi Berat Agama

1 1 167 57 Islam 2 1 172 50 Islam 3 0 161 56 Kristen 4 0 157 44 Hindu 5 1 165 43 Islam 6 0 167 52 Islam 7 1 162 55 Budha 8 0 151 49 Katholik 9 0 158 43 Kristen 10 1 162 43 Islam 11 1 176 49 Islam 12 1 167 55 Islam 13 0 163 58 Kristen 14 0 158 48 Islam 15 1 164 46 Katholik 16 0 161 42 Islam 17 1 159 44 Kristen 18 1 163 48 Islam 19 1 165 40 Islam Data 1

Peubah JK N Mean Sd Min Med Max

Tinggi P 9 160.6 5.43 151 161 169 L 12 166.3 5.07 159 165 176

Berat P 9 48. 0 6.34 40 48 58

L 12 47. 7 5.66 40 47 57

Dapat disajikan dalam tabel berikut

Lalu bagaimana menghitung ringkasan statistik tersebut?

(3)

Statistika Deskripsi dan Eksplorasi

Merupakan teknik penyajian dan peringkasan data

sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami.

Teknik Penyajian Tabel Grafik Peringkasan Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran

(4)

Peringkasan Data

• Ukuran Pemusatan

 Suatu gambaran / informasi yang memberikan penjelasan

bahwa data memiliki satu / lebih titik dimana dia memusat /

terkumpul

• Jenis ukuran pemusatan

1. Modus

2. Median

3. Kuartil

(5)

Modus

 Nilai data yang paling sering terjadi (frekuensi paling

tinggi)

• Dalam satu gugus data dapat mengandung lebih dari satu modus

• Dapat digunakan untuk semua jenis data, tapi paling banyak digunakan untuk data kategorik atau data diskret dengan hanya sedikit nilai yang mungkin muncul

(6)

Median

 Nilai data yang membagi dua sama banyak

kumpulan yang diurutkan

• Nama lain : percentil ke-50, kuartil 2 (Q2)

• Digunakan untuk menggambarkan lokasi dari data numerik • Kekar terhadap adanya pencilan

Langkah menghitung median

1. Urutkan data dari kecil ke besar 2. Nilai median

• Jika banyak data ganjil, maka Median=X(n+1)/2

• Jika banyak data genap, maka Median=(X(n)/2+ X[(n)/2]+1)/2

(rata-rata dua pengamatan yang berada sebelum dan setelah posisi median)

(7)

Ilustrasi

Data II:

2 8 3 4 1 8

Data terurut:

1 2 3 4 8 8

Median=(3+4)/2 = 3.5

Data III:

2 3 4 1 8

Data terurut:

1 2 3 4 8

Median= 3

Data IV:

2 3 4 1 100

Data terurut:

1 2 3 4 100

Median= 3

(8)

Kuartil

 Nilai-nilai yang menyekat gugus data menjadi 4

kelompok data yang masing-masing terdiri dari 25%

muatan

• Terdiri dari Q1, Q2, Q3

• Q1(dibaca kuartil 1) merupakan nilai yang membagi data 25% data di kiri dan 75% data di kanan

• Q2 (dibaca kuartil 2) merupakan median, membagi data menjadi 50% • Q3 (dibaca kuartil 3) merupakan nilai yang membagi data 75% data di kiri

dan 25% data di sebelah kanan

Q2

(9)

Langkah Teknis memperoleh Kuartil (Quartile)

Metode Belah dua

• Urutkan data dari kecil ke besar

• Cari posisi kuartil

n

Q2

=(n+1)/2

n

Q1

=(n

Q2*

+1)/2= n

Q3

, n

Q2

*

posisi kuartil dua terpangkas

(pecahan dibuang)

• Nilai kuartil 2 ditentukan sama

seperti mencari nilai median.

Kuartil 1 dan 3 prinsipnya sama

seperti median tapi kuartil 1

dihitung dari kiri, sedangkan

kuartil 3 dihitung dari kanan.

Data II:

2 8 3 4 1 8

Data terurut: 1 2 3 4 8 8

Posisi Q2 = nQ2 = (6+1) / 2 =3.5 Posisi Q1 = Posisi Q3 = (3+1)/2 = 2

1 2 3 4 8 8

Q2

Q1

Q3

(10)

Langkah Teknis memperoleh Kuartil (Quartile)

Metode Interpolasi

• Urutkan data dari kecil ke besar

• Cari posisi kuartil ke-i

n

Qi

= i(n+1)/4 = a,b

Q

i

= X

a

+ 0,b (X

a+1

- X

a

)

Data II:

2 8 3 4 1 8

Data terurut:

1 2 3 4 8 8

Posisi Q2 = nQ2 = (6+1) / 2 =3.5 Posisi Q1 = ¼(6+1) = 1.75 Posisi Q3 = ¾(6+1) = 5.25

1 2 3 4 8 8

Median

Q1= 1 + 0.75(2-1) = 1.75

Q3=8+ 0.25(8-8)=8

(11)

Statistik 5 Serangkai

Q2

Q1 Q3

Q0 Q4

Berdasarkan metode Interpolasi Q0 = nilai minimum data

Q1 = nilai maksimum data

3 1.5 6 1 8 3.5 1.75 6 1 8 Data I Data II

(12)

Mean (Rata-rata)

 Merupakan pusat massa (centroid)

• Digunakan untuk tipe data numerik

• Tidak bisa digunakan untuk tipe data kategorik dan diskret • Sangat resisten terhadap pencilan

Rata-rata populasi

𝜇 =

𝑥

𝑖 𝑁 𝑖=1

𝑁

Rata-rata contoh

𝑥 =

𝑥

𝑖 𝑛 𝑖=1

𝑛

parameter statistik

Data III (merupakan data contoh): 2 8 3 4 1

6 . 3 5 1 4 3 8 2    x Jangan dibulatkan!!!!

(13)

Perhatikan

Data III:

2 3 4 1 8

Data terurut:

1 2 3 4

8

Median= 3

Data IV:

2 3 4 1 100

Data terurut:

1 2 3 4

100

Median= 3

6 . 3 5 8 4 3 2 1    x 22 5 100 4 3 2 1    x

(14)

Kaitan antar bentuk sebaran dengan ukuran pemusatan

Mean = Median = Modus

Simetri

(15)

• Ukuran Penyebaran

 Gambaran seberapa besar data menyebar dalam

kumpulannya

• Jenis ukuran penyebaran

– Wilayah (range)

– Jangkauan Antar Kuartil (interquartile range)

– Ragam (variance)

– Simpangan Baku (standard deviation)

(16)

Wilayah (range)

 Selisih pengamatan terbesar dengan pengamatan

terkecil

𝑅 = 𝑥

𝑚𝑎𝑥

− 𝑥

𝑚𝑖𝑛

• Hanya memperhitungkan nilai terkecil dan terbesar, sedangkan sebaran nilai antara dua nilai tersebut tidak diperhitungkan

• Resisten terhadap nilai yang ekstrim

Data III terurut:

1 2 3 4

8

Data IV terurut:

1 2 3 4

100

R = 8-1 = 7

(17)

Jangkauan Antar Kuartil

 Selisih antara kuartil 3 dengan kuartil 1

(interquartile range)

𝐽𝐴𝐾 = 𝑄

3

− 𝑄

1

• Memperhitungkan sebaran antara nilai minimum dan nilai maksimum • Kekar terhadap adanya nilai-nilai yang ekstrim (pencilan)

Statistik 5 serangkai dari data III (metode belah dua)

3

2 4

1 8

Statistik 5 serangkai dari data IV (metode belah dua)

3

2 4

(18)

Ragam (variance)

 Jumlah kuadrat selisih antara pengamatan dengan

pusatnya (rata-rata)

Data III Data (X-) (X-)2 1 -2.6 6.76 2 -1.6 2.56 3 -0.6 0.36 4 0.4 0.16 8 4.4 19.36 Rataan 3.6 0 5.84

Deviasi : selisih dari data terhadap

rataannya

Ragam : jumlah kuadrat dari deviasi

(19)

Ragam populasi

𝜎

2

=

𝑥

𝑖

− 𝜇

2 𝑁 𝑖=1

𝑁

Ragam contoh

𝑠

2

=

𝑥

𝑖

− 𝑥

2 𝑛 𝑖=1

𝑛 − 1

parameter statistik Derajat bebas = db Untuk menghitung ragam contoh maka perlu dihitung rataan contoh, maka data terakhir tergantung dari data-data sebelumnya. Hanya 1 yang tidak bebas, sedangkan n-1 data lainnya bebas variasinya

  84 . 5 5 2 . 29 1 2 2     N x N i i   Data III   3 . 7 4 2 . 29 1 1 2 2      n x x s n i i

(20)

Simpangan Baku

 Akar kuadrat dari ragam

(standard deviation)

Ragam merupakan ukuran jarak kuadrat, sehingga untuk mendapatkan jarak yang sebenarnya adalah dengan mengakarkan ragam  simpangan baku

Ragam populasi

𝜎

2

=

𝑥

𝑖

− 𝜇

2 𝑁 𝑖=1

𝑁

Ragam contoh

𝑠

2

=

𝑥

𝑖

− 𝑥

2 𝑛 𝑖=1

𝑛 − 1

parameter statistik

Simpangan baku populasi

Simpangan baku contoh

𝜎 = 𝜎

2

=

𝑁𝑖=1

𝑥

𝑖

− 𝜇

2

𝑁

𝑠 = 𝑠

2

=

𝑥

𝑖

− 𝑥

2 𝑛 𝑖=1

𝑛 − 1

(21)

Penyajian data: Boxplot

• Boxplot / Diagram kotak garis, untuk

– Melihat ukuran penyebaran dan ukuran pemusatan data

– Melihat adanya data pencilan

– Sebagai alat pembandingan sebaran dua kelompok data

atau lebih

(22)

Langkah pembuatan boxplot

• Hitung Statistik lima serangkai

• Hitung Pagar Dalam Atas (PAD) : Q3 +1.5(Q3-Q1) • Hitung Pagar Dalam Bawah (PBD): Q1-1.5(Q3-Q1)

• Identifikasi data. Jika data < PBD atau data > PAD maka data dikatakan outlier

• Gambar kotak dengan batas Q1 dan Q3

• Jika tidak ada pencilan : Tarik garis dari Q1 sampai data terkecil dan • tarik garis dari Q3 sampai data terbesar

• Jika ada pencilan : Tarik garis Q1 dan atau Q3 sampai data sebelum pencilan

(23)

Contoh 1

Q2 = 48 Q1 = 43 Q3 = 55 Min = 40 Max = 59

Misalkan diketahui statistik 5 serangkai dari data sbb:

• PDA = 55 + 1.5 (55 – 43) = 73 • PDB = 43 – 1.5 (55 - 43) = 25 • Tidak ada pencilan

data 1 60 55 50 45 40 Boxplot of data 1

Sebaran data tidak simetrik, karena nilai median lebih dekat ke Q1  miring ke kanan

(24)

Contoh 2

Stem-and-leaf of data 1 N = 23 Leaf Unit = 1.0 9 4 002233344 (5) 4 68899 9 5 02 7 5 556788 1 6 1 6 1 7 1 7 1 8 0 PDA = 55 + 1.5 (55 – 43) = 73 PDB = 43 – 1.5 (55 - 43) = 25 Pencilan : 80 Q2 = 48 Q1 = 43 Q3 = 55 Min = 40 Max = 80 data 1 80 70 60 50 40 Boxplot of data 1

Sebaran data tidak simetrik, karena nilai median lebih dekat ke Q1  miring ke kanan

(25)

No. Kota/Kab Pert. Pend. No. Kota/Kab Pert. Pend. 1 Pandenglang 2.15 1 Cilacap 1.28 2 Lebak 2.48 2 Banyumas 1.78 3 Bogor 4.52 3 Prubalingga 1.42 4 Sukabumi 2.51 4 Banjarnegara 1.49 5 Cianjur 2.33 5 Kebumen 1.09 6 Bandung 3.31 6 Purworejo 0.62 7 Garut 2.35 7 Wonosobo 1.64 8 Tasikmalaya 2.15 8 Magelang 1.31 9 Ciamis 1.21 9 Boyolali 1.08 10 Kuningan 1.97 10 Klaten 1.19 11 Cirebon 2.73 11 Sukoharjo 2.10 12 Majalengka 2.01 12 Wonogiri 0.51 13 Sumedang 1.41 13 Karanganyar 2.07 14 Indramayu 2.53 14 Sragen 1.85 15 Subang 1.89 15 Grobogan 1.52 16 Purwakarta 2.32 16 Blora 1.27 17 Karawang 2.31 17 Rembang 2.08 18 Bekasi 3.57 18 Pati 1.62 19 Tangerang 4.04 19 Kudus 2.03 20 Serang 2.85 20 Jepara 1.87 21 Kota Bogor 2.60 21 Demak 1.38 22 Kota Sukabumi 1.48 22 Semarang 0.46 23 Kota Bandung 2.20 23 Temanggung 1.83 24 Kota Cirebon 2.51 24 Kendal 0.83 25 Batang 1.70

Rata-Rata: 26 Pekalongan 1.80

Jabar 2.48 27 Pemalang 1.79 Jateng 1.68 28 Tegal 2.67

Minimum : 29 Brebes 2.09

Jabar 1.00 30 Kota Magelang 1.25

Jawa Barat Jawa Tengah

(26)

prop pe rt um bu ha n pe nd d Jawa Tengah Jawa Barat 5 4 3 2 1 0 Kota Semarang Tangerang Bogor

Boxplot of pertumbuhan pendd vs prop

Pertumbuhan penduduk di Jawa Barat relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah. Secara umum, tingkat keragaman pertumbuhan penduduk antar kabupaten, di Jawa Tengah sedikit lebih besar dibanding dengan Jawa Barat. Kab Bogor dan Tangerang merupakan daerah yang tingkat pertumbuhan pendudukya cukup tinggi. Di Jawa Tengah Kota Semarang yang pertumbuhan penduduknya paling tinggi.

(27)

Gambar

Ilustrasi  Data II:    2  8  3  4  1  8  Data terurut:     1  2  3  4  8  8  Median=(3+4)/2 = 3.5  Data III:    2  3  4  1  8  Data terurut:     1  2  3  4  8   Median= 3  Data IV:    2  3  4  1  100  Data terurut:     1  2  3  4  100   Median= 3

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian para ahli diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa biaya produksi, biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Kriteria keefektifan: model pembelajaran kooperatif teknik Change Of Pairs (Bertukar Pasangan) ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP kelas

Berdasarkan uji t statistik yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua faktor pemberian pelayanan nasabahyang dilihat dari kepuasan kerja berpengaruh

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

sanksi dalam hukum pidana dijatuhkan semata-mata karena orang telah melakukan kejahatan yang merupakan akibat mutlak yang harus ada sebagai suatu pembalasan kepada orang

Uji beda rata-rata digunakan untuk membandingkan antara hasil produksi dan pendapatan usahatani cabai merah yang diperoleh petani sebelum perubahan iklim dengan

Frekuensi relatif tertinggi (FR) di Stasiun I yaitu jenis Rhizophora mucronata untuk kategori pohon, pancang dan semai yaitu dengan nilai frekuensi relatif