• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permintaan Akan Jasa Audit dan Jasa Assu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Permintaan Akan Jasa Audit dan Jasa Assu"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Mayawindi Febryani Soleman 2014017040

4A2

Permintaan Akan Jasa Audit dan Jasa Assurance Lainnya Serta Laporan Audit A. Sifat Auditing

Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan criteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

1. Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan

Untuk audit pengendalian internal atas laporan keuangan, kriterianya adalah kerangka kerja yang sudah diakui untuk mengembangkan pengendalian internal. Untuk audit atas SPT pajak oleh Internal Revenue Service (IRS), kriterianya tercantum dalam Internal Revenue Code. Untuk informasi yang lebih subjektif, criteria nya lebih sulit ditetapkan. Biasanya, auditor dan entitas yang diaudit telah sepakat mengenai criteria yang akan digunakan sebelum audit dimulai.

1. Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda :

 Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)  Komunikasi tertulis dengan pihak luar  Observasi oleh auditor

 Data elektronik dan data lain tentang transaksi

Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh bukti dengan kualitas dan jumlah yang mencukupi.

(2)

Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami criteria yang digunakan dan harus kompeten untuk megetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu. Auditor juga harus memiliki sikap mental independen.

Pelaporan

Tahap terakhir proses auditing adalah menyiapkan lapoan audit (audit report), yang

menyampaikan temuan temuan auditor kepada pemakai. Laporan seperti ini meiliki sifat yang berbeda-beda, tetapi semuanya harus member tahu para pembaca tentang derajat kesesuaian antara informasi dan criteria yang telah ditetapkan.

Perbedaan Antara Auditing Dan Akuntansi

Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan.

Ketika mengaudit data akuntansi, auditor berfokus pada penentuan apakah informasi yang dicatat itu mencerminkan dengan tepat peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi selama periode akutansi. Auditor harus benar-benar memahami prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit.

Aspek Ekonomi Dalam Permintaan Akan Auditing Auditing tidak berpengaruh terhadap suku bunga bebas risikoatau risiko bisnis, tetapi dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap risiko informasi.

Penyebab risiko informasi :

 Jauhnya informasi

 Bias dan motif si penyedia  Data yang sangat banyak

(3)

Mengurangi Risiko Informasi :

Pemakai memverifikasi informasi Pemakai berbagi risiko informasi dengan manajemen Laporan keuangan yang diaudit sudah disediakan

Jasa Assurance

Jasa Assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan public adalah jasa atestasi. Jasa Atestasi adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain.

Jasa atestasi dibagi menjadi 5 kategori :

 Audit atas laporan keuangan historis

 Atestasi mengenai pengendalian internal atas laporan keuangan  Review laoran keuangan historis

 Jasa atestasi mengenai teknologi informasi  Jasa WebTrust Jasa SysTrust

 Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan

Jasa – Jasa Nonassurance Yang Diberikan Oleh KAP : 1. Jasa akuntansi dan pembukuan

2. Jasa pajak

3. Jasa konsultasi manajemen

Jenis-Jenis Audit

1. Audit operasional = mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi.

2. Audit ketaatan(compliance audit) = dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.

(4)

Jenis-Jenis Auditor

1. Kantor Akuntan Publik (KAP)

2. Auditor Badan Akutabilitas Pemerintah 3. Agen Penerimaan Negara

4. Auditor Internal

Akuntan Publik Bersertifikat (CPA)

Pemakaian gelar Certified Public Accountant (CPA) diatur oleh hukum Negara bagian melalui departemen pemberi lisensi di setiap Negara bagian.

Laporan Gabungan Tentang Laporan Keuangan Dan Pengendalian Internal Atas Pelaporan Keuangan Menurut Section 404 Dari Sarbanes-Oxley Act.

Section 404 dari Sarbanes-Oxley Act mewajibkan auditor perusahaan publik untuk menegaskan laporan manajemen mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

PCAOB Auditing Standard 2 mewajibkan audit atas pengendalian internal dipadukan dengan audit atas pelaporan keuangan. Laporan gabungan tentang laporan keuangan dan

pengendalian internal atas pelaporan keuangan menyajikan baik laporan keuangan maupun laporan manajemen tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

Penyimpangan Dari Laporan Audit Wajar Tanpa Pengecualian 1. Ruang lingkup audit dibatasi

2. Laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum 3. Auditor tidak independen

Materialitas

Adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu. Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan akan salah saji tersebut akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan tersebut.

(5)

1. Jumlahnya tidak material

2. Jumlahnya material tetapi tidak memperburuk laporan keuangan secara keseluruhan 3. Jumlahnya sangat material atau begitu pervasif sehingga lewajaran laporan keuangan

secara keseluruhan diragukan

Keputusan materialitas :

Evaluasi terhadap materialitas juga tergantung pada apakah situasinya melibatkan kegagalan untuk mengikuti GAAP atau pembatasan ruang lingkup audit.

1. Keputusan materialitas-kondisi non-GAAP

 Jumlah dollar dibandingkan dengan dasar tertentu  Dapat diukur

 Sifat pos

1. Keputusan materialitas-kondisi pembatasan ruang lingkup audit

Pembahasan Tentang Kondisi Yang Memerlukan Penyimpangan 1. Ruang lingkup audit dibatasi, ada 2 kategori utama :

 Pembatasan yang disebabkan oleh klien

 Pembatasan yan disebabkan oleh kondisi-kondisi yang berada diluar kendali klien

maupun auditor

1. Laporan keuangan tidak sesuai dengan GAAP

 Laporan peraturan 203 dalam Kode Perilaku Professional memperkenankan

penyimpangan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum apabila auditor yakin bahwa ketaatan pada prinsip tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan.

 Tidak adanya Laporan Arus Kas à harus dibuat paragraph ketiga yang menyatakan

peniadaan laporan itu dan kualifikasi pendapat “kecuali untuk”.

1. Auditor tidak independenà penolakan memberikan pendapat harus dilakukan walaupun semua prosedur audit yang dianggap perlu dalam situasi tersebut telah dilaksanakan. Proses Pengambilan Keputusan Auditor Untuk Laporan Audit

 Menentukan apakah ada kondisi yang memerlukan penyimpangan dari laporan wajar

tanpa pengecualian standar.

 Memutuskan materialitas untuk setiap kondisi .

 Memutuskan jenis laporan audit yang tepat untuk kondisi tertentu berdasarkan

(6)

Dampak E-Commerce Terhadap Pelaporan Audit

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 58.366 usaha dikelola oleh

g/polybag pada media inseptisol merupakan jumlah daun bibit kelapa sawit terbanyak yaitu 5,50 helai, berbeda nyata dengan interaksi pemberian pupuk majemuk dosis 0

Dalam tahapan Think (berpikir) akan muncul kemampuan matematis siswa berupa pemecahan masalah, pada tahap Talk (berbicara) muncul kemampuan matematis

Penyajian yang Masih Tradisional Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 14 Februari 2016, Bentuk atau teknik penyajian yang masih tradisional ternyata

publik merupakan pengeluaran yang signifikan. Konflik antara barang ekonomi dan politik mempunyai beberapa masalah yaitu ketidaktahuan rasional, minat khusus, dan

Program belajar Matematika Nalaria Realistik yang dapat diselenggarakan diberbagai sekolah, setelah guru di sekolah tersebut mendapatkan pelatihan. khusus dan izin

Dalam hal kesepakatan diversi tanpa memerlukan persetujuan korban atau anak korban dan/atau orang tua/wali, proses diversi dilaksanakan melalui musyawarah yang dipimpin

Kualitas dalam kaitannya dengan pelayanan rumah sakit mempunyai pengertian sebagai kondisi yang dinamis dari jasa pelayanan kesehatan yang disajikan, melalui