• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini tergolong jenis penelitian pendekatan kualitatif. Dikatakan demikian, karena menurut Muhajir (2000 : 27) pendekatan kualitatif dilandasi oleh filsafat fenomenologi, yang melahirkan beberapa istilah, seperti naturalistic oleh Guba, etnometodologi oleh Bagdan dan interaksi simbolik oleh Blumer, dan masing-masing mempunyai kekhususan dalam menjalankan penelitian. Penelitian kualitatif sangat menekankan pemikiran latar ilmiah, karena fenomena yang dikaji apapun bentuknya akan memiliki makna yang hakiki, bila berada dalam konteks yang asli atau alamiah.

Dalam penelitian yang bersifat kualitatif tidak hanya mengungkapkan peristiwa riil, tetapi juga mengungkapkan nilai tersembunyi (hidden value) terhadap informasi-informasi yang bersifat deskriptif, dan secara relative berusaha mempertahankan keutuhan objek yang diteliti.

Penelitian ini memakai pendekatan naturalistic karena situasi lapangan bersifat natural, wajar, atau sebagaimana adanya (natural setting), tanpa dimanipulasi dan tidak diatur dengan eksperimen atau tes (Nasution 2002:18).

Secara khusus pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kepatuhan dan pendekatan perspektif apa yang terjadi (what happening).

(2)

41

Pertama pendekatan kepatuhan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana implementasi penuh terhadap petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang program Gardu Taskin di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.

Kedua, pendekatan dengan perspektif “what’s happening” (apa yang terjadi) dengan upaya memotret pelaksanaan kebijakan atau program Gardu Taskin di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik yang dirancang.

3.2. Fokus Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitan, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah :

1. Efektivitas Program Gardu Taskin

a. Pendekatan Sumber (resource approach) yakni mengukur efektivitas dari input. Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasi untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

b. Pendekatan proses (process approach) adalah untuk melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi.

c. Pendekatan sasaran (goals approach) dimana pusat perhatian pada output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (output) yang sesuai dengan rencana.

(3)

42

2. Faktor Penghambat dan Pendukung

a. Komunikasi b. Struktur birokrasi c. Sumber daya d. Disposisi

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini mengambil lokassi di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik dengan tujuan untuk memudahkan peneliti mendapatkan data dan pelaksanaan yang lebih efisien, mengingat peneliti berhubungan langsung dengan obyek penelitian, akses tersebut menjadi pertimbangan yang sangat penting.

Kedua adalah pertimbangan teknis, yaitu mengingat keterbatasan waktu, dana dan tenaga maka lokasi penelitian tersebut dapat memenuhi aspek efektif dan efisien serta akurasi data.

3.4. Sumber Data dan Implementator Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dana skunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan, yaitu data tentang efektivias program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Sedangkan data skunder adalah data yang sudah diolah dalam bentuk naskah tertulis/dokumen. Dalam penelitian ini data skunder sangat diperhatikan karena dari data skunder yang

(4)

43

berupa laporan pelaksanaan program Gardu Taskin di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.

Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan di atas maka sumber penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber skunder. Sumber primer yang dimaksud adalah : Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik, yang merupakan informan dalam penelitian ini yang nantinya diharapkan dapat memberikan informasi secara akurat tentang efektivias program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Sedangkan sebagai informal lainnya yaitu :

1. Kepala Desa Sirnoboyo sebanyak 1 orang 2. Perangkat Desa Sirnoboyo sebanyak 3 orang 3. Ketua BPD Desa Sirnoboyo sebanyak 1 orang 4. Tokoh masyarakat sebanyak 5 orang

Sedangkan sumber skunder yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan data penduduk miskin, serta program kegiatan Gardu Taskin serta laporan-laporan mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan Gardu Taskin di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan data bergerak dari

lapangan empiris dalam upaya membangun teori dari data. Adapun teknik pengumpulam data dalam peneliti ini adalah sebagai berikut:

(5)

44

1. Wawamcara mendalam (in depth interview), dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data empiris tentang Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Adapun informasi yang digali mencakup sosialisasi dan persepsi tentang efektivias program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Wawancara mendalam ini dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban/informasi. Sebelum dimulai wawancara pertanyaan dipersiapkan terdahulu sesuai dengan tujuan penggalian data yang diperlukan dan kepada siapa wawancara tersebut dilakukan. Adapun untuk pemilhan waktu kegiatan wawancara sangat tergantung situasi yang ada di tempat penelitian. Materi wawancara difokuskan pada efektivias program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Wawancara tersebut dibiarkan secara alami dan direkam dalam bentuk catatan lapangan (field note). Kegiatan wawancara dilakukan berulang kali sehingga diperoleh kejelasan informasi yang terkait dengan rumusan masalah. 2. Observasi (pengamatan) yang dilakukan untuk mengamati secara langsung

segala sesuatu yang ada di lembaga sekolah dengan tujuan mengembangkan penegtahuan ilmiah. Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi selengkap mungkin melalui pengamatan yang seksama dengan melibatkan dan partisipasi dalam focus yang sedang diteliti. Kegiatan observasi ini peneliti melakukan pengamatan terhadap efektivias program Gerakan

(6)

45

Terpadu Pengentasan Kemiskinan di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.

3. Dokumentasi yang digunakan untuk menghimpun data dapat diambil dari berbagai dokumen tentang efektivias program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan di Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.

3.6. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisa data deskriptif kualitatif. Seperti telah diketahui bersama, bahwa analisa data deskriptif ini biasanya akan dilengkapi dengan analisis persentase. Karena pada dasarnya analisa deskriptif itu adalah untuk mengadakan opname terhadap suatu keadaan, juga menentukan frekuensi terjadinya suatu peristiwa tertentu, disertai atau tidak disertai dengan hipotesa (Suryabrata, 2003 : 76).

Sesuai dengan pendapat tersebut, maka analisa data dilakukan mulai sejak awal sampai sepanjang proses penelitian berlangsung. Dalam analisa diskriptif kualitatif dengan mengacu pada model analisis data yang telah dikembangkan oleh Huberman dan Miles menggunakan model interaktif dengan tiga prosedur yaitu : reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

(7)

46

Gambar 3.1.

Model Interaktif Analisis Data Diskriptif Kualitatif

(Huberman & Miles; dalam Faisal : 2009)

Secara rinci bahwa alur teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Reduksi data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk memilih, menyederhanakan, mengabstraksik sekaligus mentrnasformasikan data mentah atau data kasar dari lapangan. Dalam penelitian ini pemilihan data dilakukan dengan cara memilah-milah data yang diperlukan atau sesuai dengan focus penelitian dan data yang tidak diperlukan. Setelah membuat ringkasan abstraksinya, maka pemilahan data diberi kode dan pernyataan kencenderungan yang ada, mengumpulkan berbagai informasi yang terkait dengan efektivias program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan. 2. Penyajian data (display data)

Penyajian data adalah proses penyusunan informasi yang kompleks dalam bentuk yang sistematis sehingga menjadi lebih sederhana dan selektif untuk tahap ini data dalam penelitian ini nantinya akan dipaparkan secara rinci dan sistematis untuk memberikan penarikan kesimpulan sementara.

Pengumpulan Data

Sajian Data

Reduksi Data

(8)

47

3. Penarikan kesimpulan adalah langkah terakhir setelah reduksi data dan penyajian data pada tahap ini setelah data dianalisis secara terus menerus pada waktu pengumpulan data, baik ketika di lapangan maupun setelah dilapangan, selanjutnya ditentukan penarikan kesimpulan atau vericikasi terhadap penelitian mengenai efektivias program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan.

3.7. Pengecekan Keabsahan Data

Kriteria keabsahan penelitian ini , berdasarkan karakteristik menurutLincoln dan Guba ada 4 kriteria utama yang menjamin kepercayaan dan kebenaran penelitian ini , yaitu :

1. Kredibilitas

Kriteria ini untuk memenuhi bahwa data dan informai yang dikumpulkan harus mengandung nilai kebenaran sehingga dipercaya dan diterima oleh pihak yang diteliti. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mendapatkan keabsahan data , sebagai berikut :

a. Triangulasi data yaitu pengecekan data dan membandingkan dengan

sumber lain, misalnya kepala sekolah dengan guru. Juga bisa dengan instrumen, misalnya wawancara dengan observasi atau menggunakan

dokumen .

b. Diskusi, maksudnya semua data hasil penelitian didiskusikan serta dibahas dengan beberapa teman sejawat, hal ini dilakukan untuk

(9)

48

mendapatkan dan memperoleh penajaman dan penafsiran data yang akurat dan actual .

c. Referensi untuk menguatkan penelitian berupa bahan secara teori dibutuhkan referensi kepustakaan sebagai bahan memahami konteks permasalahan. Pendapat lain, Nasution (2006) mengemukakan bahwa teknik untuk mendapatkan standar kredibilitas adalah :

1) Memperpanjang waktu penelitian (prolonged engagement) 2) Kaji silang data (triangulation)

3) Mendiskusikan dengan teman sejawat (peer debriefing)

4) Mengecek kebenaran informasi yang terkumpul (deferential adequacy Checks).

5) Penyatuan pandangan informai (member checks)

2. Tranferabilitas

Bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks tertentu dapat diaplikasikan atau ditransfer kepada konteks atau setting yang lain. Dalam penelitian ini, untuk memenuhi transferbilitas maka peneliti melakukan aktivitas–aktivitas yang berhubungan dengan efektivias program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan.

3. Dependabilitas

Kriteria ini digunakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak. Untuk mengecek hal tersebut peneliti hendaknya berhati-hati dalam :

(10)

49

a. Mengkonseptualisasikan rencana penelitiannya. b. Mengumpulkan data

c. Menginterpretasikan data atau informasi yang telah dikumpulkan dalam suatu laporan penelitian yang telah ditulis

Dalam penelitian ini peneliti mengadakan pengecekan tentang keabsahan data dengan cara memeriksa dengan teliti untuk memperoleh keyakinan tentang segala apa yang dilakukan selama proses penelitian. Proses ini juga dilakukan oleh dosen pembimbimg ebagai auditor independen untuk melakukan review terhadap seluruh aktivitas penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

4. Konfirmabilitas

Konfirmabilitas berkaitan dengan pertanyaan apakah data dan informasi serta interpretasi dan lain-lain dalam laporan didukung oleh materi-materi yang tersedia dalam audit trail. Standar konfirmabilitas ini mirip dengan standar dependabilitas, keduanya ini dapat dilakukan secara bersamaan yaitu berkaitan dengan kualitas dan mutu hasil penelitian dan tetap mengacu pada data-data dilapangan.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Model fluida mosaik mengusulkan bahwa protein integral membran memiliki gugus R asam amino yang bersifat hidrofobik pada permukaan protein yang akan

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perbandingan bubur pepaya dan bubur terung belanda berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut selai yang

Dalam upaya pengembangan literasi informasi terdapat beberapa potensi yang belum secara optimal dimanfaatkan, potensi tersebut antara lain potensi kewenangan,

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan