• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN JARINGAN UNTUK PRINGSEWU SMART CITY MENUJU PRINGSEWU GOOD GOVERNMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN JARINGAN UNTUK PRINGSEWU SMART CITY MENUJU PRINGSEWU GOOD GOVERNMENT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

90

RANCANGAN JARINGAN UNTUK PRINGSEWU SMART CITY

MENUJU PRINGSEWU GOOD GOVERNMENT

1

Rudi Aprianto, 2Abdur Rozak, 3Muhamad Muslihudin

Prodi Sistem Informasi STMIK Pringsewu - Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu - Lampung

Telp. (0729) 22240 Website : www.stmikpringsewu.ac.id

E-Mail : 1rudiaprianto@gmail.com2ztr.whoami@gmail.com,

3

muslihudinstmikpsw@gmail.com ABSTRAK

Belakangan ini cukup ramai terlihat sejumlah gubernur, bupati , walikota, maupun industri serta komunitas diberbagai belahan nusantara yang secara sadar, bersemangat, dan kolektif mencanangkan misi pembentukan Cyber Province, Cyber City, atau Smart city di daerahnya masing-masing. Tentu saja hal ini patut disambut gembira oleh seluruh praktisi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di tanah air karena adanya keinginan untuk menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai upaya meningkatkan daya saing daerah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pada simulasi jaringan di packet tracert, jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pemerintah Kabupaten Pringsewu dibagi menjadi 2 area yaitu Pendopo Pringsewu dan Kantor DPRD Kabupaten Pringsewu.

Kata kunci: Cisco Packet Tracer, Smart City, Teknologi Informasi dan Komunikasi.

1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Belakangan ini cukup ramai terlihat sejumlah gubernur, bupati, walikota, maupun industri serta komunitas diberbagai belahan nusantara yang secara sadar, bersemangat, dan kolektif merencanakan misi pembentukan Cyber Province, Cyber City, atau Smart City di daerahnya masing-masing. Tentu saja hal ini patut disambut gembira oleh seluruh praktisi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di tanah air karena adanya keinginan untuk menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai upaya meningkatkan daya saing daerah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Untuk dapat membangun Smart City atau "Kota Cerdas" yang sesuai dengan keinginan, harus dimiliki sebuah kerangka yang holistic dan utuh, agar apa yang dibangun sesuai dengan kebutuhan kota/kabupaten.

Dalam kebijakan nasional yang tertuang dalam PP 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Provinsi Lampung ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan nasional dan sebagai salah satu kawasan andalan nasional yang ada di Sumatera, dibidang transportasi terutama di Kota Bandar Lampung berkembang menjadi kota cerdas (smar city).

(2)

91

Smart City yang akan dikembangkan di kota Pringsewu ini merupakan pengembangan model kota ekowisata yang berbasiskan teknologi informasi. Pengembangan dengan teknologi informasi ini diharapkan dapat menggenjot aspek kepariwisataan, komunjikasi lintas instansi yang akan berdampak pada perkembangan perekonomian kota Pringsewu juga akses informasi kepada publik.

Namun pada saat ini pemerintah Kota Pringsewu belum memiliki jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang akan menghubungkan semua instansi yang ada dalam lingkup pemerintahan Kota Pringsewu.

Oleh karena itu dalam jurnal ini dilakukan perancangan jaringan teknologi informasi dan komunikasi di Kota Pringsewu dengan merancang sebuah jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang diharapkan bisa mendukung Pringsewu sebagai Smart City.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar masalah diatas dapat menghasilkan rumusan masalah yang berkaitan dengan jaringan komputer untuk membuat sebuah kota yang berbasis teknologi menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer sebagai berikut "Bagaimana Arsitektur Jaringan untuk membuat Smart City di Kota Pringsewu".

1.3.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan penyebaran informasi di Kabupaten Pringsewu. 2. Sebagai sarana belajar dan bertukar informasi.

3. Mengatasi masalah yang ada di kota Pringsewu.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pengertian Smart City

Smart City merupakan suatu konsep pengembangan dan pengelolaan kota dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memonitor dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Konsep Smart City ini dimaksudkan untuk mempermudah segala urusan dengan dukungan konektivitas tinggi dari pemanfaatan Teknologi Informasi (TI). Dengan kata

(3)

92

lain Smart City adalah sebuah konsep kota cerdas atau pintar yang membantu masyarakat kota mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat guna kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan aktivitas secara real time.[11]

2.2.Dimensi Pada Smart City

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu membangun enam unsur dimensi dari Smart City yaitu:

1. Ekonomi Pintar (Smart Economi)

Smart Economy atau ekonomi cerdas mencakup inovasi dan persaingan, jika semakin banyak inovasi-inovasi baru yang dikembangkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.

2. Lingkungan Pintar (Smart Environment)

Smart mobility termasuk pada transportasi dan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur diwujudkan melalui penguatan system perencanaan infrastruktur kota, pengembangan aliran sungai, peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih, pengembangan system transportasi, pengembangan perumahan dan permukiman, dan peningkatan konsistensi pengendalian pembangunan infrastruktur.

3. Mobilitas Pintar (Smart Mobility)

Lingkungan pintar berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak,bagi masyarakat dan public. Menurut undang-undang tentang penataan ruang, mensyaratkan 30 % lahan perkotaan harus difungsikan untuk ruang terbuka hijau baik privat maupun public. Lingkungan yang bersih tertata merupakan contoh dari penerapan lingkungan yang pintar.

4. Masyarakat Pintar (Smart People)

Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal manusia (human capital) maupun modal sosial (social capital). Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mereka dalam mengembangkan usahanya.

(4)

93

Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas.

6. Pemerintah Pintar (Smart Governance)

Kunci utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip “desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan berdaya saing”.

Keenam unsur tersebut merupakan suatu cara untuk mewujudkan Pringsewu sebagai kota yang berbasis Smart City. Selain dari keenam unsur tersebut yang menjadi prioritas untuk membangun Pringsewu Smart City yaitu penyesuaian penerapan IT di Kota Pringsewu. Karena Smart City yang akan diterapkan ini menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi masa kini untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat Kota Pringsewu.

2.3.Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga pengguna komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah - pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti inilah disebut jaringan komputer (computernetwork).

2.4.RIP (Routing Information Protocol)

Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).

(5)

94

Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di lingkup Pemerintahan Kota Pringsewu dengan waktu 6 bulan. Proses ini dilakukan pada bulan Maret - Agustus 2017.

3.2. Bahan dan Peralatan

Dalam mengerjakan tugas akhir ini mulai dari tahap observasi sampai tahap pereancangan jaringan dan simulasi, penulis menggunakan perlengkapan komputer sebagai media untuk menjalankan program. Secara lebih spesifik perlengkapan komputer beserta pendukung yang digunakan yaitu :

Spesifikasi komputer yang digunakan berupa sistem operasi Windows 7 64-bit, Processor AMD A8-7650K Radeon R7 3.3Ghz, Memory RAM DDR3 14 GB, VGA Memory 3 GB, Harddisk 1 TB.

Perangkat Lunak

Cisco Packet Tracer Version 6.2

Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco. [1]

Google Earth

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, foto grafi udara dan globe GIS 3D. [6]

(6)

95 3.3. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian yaitu tahap-tahap dalam penelitian dari tahap persiapan hingga kesimpulan, tahapanya meliputi persiapan, analisis data, perancangan jaringan, pengujian jaringan dan penulisan hasil penelitian. Yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Persiapan, yaitu mengumpulkan alat-alat untuk penelitian serta mengumpulkan

jenis data-data dengan cara interview pada pegawai-pegawai di lingkup pemerintah Kota Pringsewu antara lain data koneksi dan kecepatan internet, data jenis data yang digunakan di tiap instansi serta melakukan observasi lapangan mengguankan Google Earth untuk mengetahui letak dan struktur geografis tiap instansi di lingkup Pemerintah Kota Pringsewu.

b. Analisi Data Pada tahap analisis data, menentukan besar lalulintas data yang dipertukarkan atau dilewati melalui media transmisi. Data lokasi instansi dianalisa dengan membuat kategori lokasi berupa jarak ataupun bentuk geografis, contohnya berupa daerah dataran, hutan atau melewati pegunungan dan juga melakukan perbandingan kondisi jaringan yang ada sekarang dengan jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang akan di bangun nanti.

c. Perancangan Jaringan Dari analisa data tersebut dapat ditentukan pemilihan topologi jaringan yang harus berdasarkan keandalan jaringan (Reliability), jaringan dapat diperluas (expandability) misalkan penentuan titik lokasi router sehingga apabila ada penambahan jaringan baru dikemudian hari sehingga dapa dibuat dari router terdekat, serta unjuk kerja dari jaringan tersebut (performance). Penentuan kebutuhan perencanaan jaringan antara lain : Pemilihan media transmisi yang akan digunakan, Pengkabelan Access Control, teknologi berupa Ethernet, Fast Ethernet, Giga Ethernet.

d. Pengujian Jaringan Melakukan simulasi jaringan melalui aplikasi Cisco Packet Tracer dengan mengambil beberapa sampel jaringan yang digunakan.

e. Penulisan Hasil Penelitian Pembuatan karya tulis ilmiah berupajournal hasil penelitian yang membahas permasalahan tertentu dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

(7)

96

IP Address adalah alamat dari setiap perangkat agar dapat terkoneksi satu dengan yang lainnya, IP Address yang akan saya gunakan yaitu IP Address Kelas A untuk Router Utama dan Kelas C untuk Router Instansi.

Tabel 1. Tipe Ip Address

No. Router IP

1 Router Utama 10.10.10.x/30 2 Router Instansi 192.168.x.y/24

4.2.Spesifikasi Alat dan Bahan Jaringan

Tabel 2. Spesifikasi Alat Dan Bahan Jaringan

No. Nama Spesifikasi

1 Router Board Cisco

2 Switch Cisco

3 Tang Crimping TRENDNET

4 LAN Tester TRENDNET

5 Cable UTP Belden Cat 6

6 Conector RJ-45

7 Server-PT HP ml110

8 Access Point Linksys WAP54G

4.3.Koneksi dari Router Utama ke Tiap Instansi

Router utama ada 5 router yang berada di tempat yang berbeda yang terhubung menggunakan kabel Fiber Optic yang akan terhubung ke masing-masing area diantaranya adalah Router Pemda Pringsewu, Router Kantor DPR, Router Kec. Pringsewu, Router RS. Umum Pringsewu dan Router Dinas Pendidikan.

Router Utama Gambar 1. ( Router Utama )

(8)

97

Router Pemda Pringsewu Gambar 2. ( Router Pemda )

Jaringan yang terhubung ke Router Pemda Pringsewu adalah Router Dinas Kominfo, Router Dinas Kebersihan, Router Dinas Perhubungan, Router Dinas Pariwisata, Rotuer Dinas Pendapatan dan Router Dinas Pemuda dan Olahraga.

Router Kantor DPR

Gambar 3. ( Router Kantor DPR )

Jaringan yang terhubung ke Router Kantor DPR adalah Router Pendopo, Router Kantor Polisi, Router Kantor TNI dan Router KPU.

Router Pendopo

(9)

98

Jaringan yang terhubung ke Router Pendopo adalah ServerPT, PC/Komputer, Kemudian ada Access Point agar dapat diterima atau dipakai oleh pengguna Laptop, Tablet dan Smartphone.

4.4.Rancangan Implementasi Smart City

Dalam mengimplementasikan Smart City di Kota Pringsewu disini saya mencoba merancang beberapa Aplikasi Pringsewu Smart City yaitu :

Portal Pringsewu Smart City

Aplikasi ini merupakan aplikasi inti dari Pringsewu Smart City yang mencakup semua aplikasi yang digunakan dalam implementasi Smart City di Kota Pringsewu, aplikasi ini sebagai induk dari aplikasi lain karena semua laporan dan data yang diinput dari semua aplikasi akan tersimpan dan ditampilkan di Portal Pringsewu Smart City.

Gambar 5. Portal Pringsewu Smart City

5. PENUTUP

5.1.KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil implementasi dan Evaluasi didapat kesimlupan sebagai berikut :

(10)

99

1. Jaringan instansi pemerintahan Kota Pringsewu terdiri atas 5 router yang akan menjadi router utama yang akan menghubungkan area-area jaringan di sekitarnya yang memberntuk jaringan topologi mesh.

2. Media transmisi yang digunakan di jaringan teknologi informasi dan komunikasi menggunakan Fiber Optic (FO) karena dilihat dari kemampuan fiber optic yang mampu mengantarkan data dengan kapasitas yang besar, dengan jarak tiap instansi yang sangat jauh, selain itu tingkat keamanan data lebih tinggi dibandingkan media transmisi lainnya sehingga mendukung kinerja teknologi berjalan dengan baik.

3. Pemilihan spesifikasi perangkat yang digunakan harus diperhatikan agar menghasilkan kualitas jaringan yang diharapkan.

5.2.SARAN

Saran untuk pengembang aplikasi ini ke depannya adalah sebagai berikut :

1. Simulasi yang saat ini penulis gunakan masih banyak kekurangan mulai dari instansi dan kantor dinas yang belum tercantum.

2. Aplikasi yang penulis gunakan tergolong aplikasi lama dan hanya untuk perangkat Cisco, untuk penulis selanjutnya dapat mencoba menggunakan GNS3 yang dapat menggunakan banyak merek lain.

(11)

100

DAFTAR PUSTAKA

Tri Susilowati dan Budi Usmanto. (2016). Perancangan Prototype Teknologi Smart Building Menggunakan Arduino Berbasis Web Server untuk Mendukung

Pembangunan Propinsi Lampung Menuju Program Lampung (Smart City),

Penelitian Dosen Pemula, STMIK Pringsewu.

Iwan Sofana. (2004). Cisco CCNA & Jaringan Komputer. Penerbit Informatika : Bandung. Sumber Internet : https://www.academia.edu/14844846/Desain_Arsitektur_Jaringan_Teknologi_Informas i_dan_Komunikasi_Untuk_Mendukung_Manado_Smart_City https://network-troubleshoting.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-dalam-jaringan-lengkap.html https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pringsewu https://id.wikipedia.org/wiki/Google_Earth https://klikhost.com/mengenal-teknologi-fiber-optik-serat-optik/ http://www.maniak-wifi.web.id/2017/01/simulasi-dhcp- dengan-server-pt-cisco-packet-tracer.html http://www.maniak-wifi.web.id/2017/01/simulasi-jaringan-sederhana-dengan-wireless.html http://www.maniak-wifi.web.id/2017/01/routing-static-dengan-satu-router-cisco.html https://blog.gamatechno.com/contoh-aplikasi-smartcity/

Gambar

Tabel 1.  Tipe Ip Address
Gambar 5. Portal Pringsewu Smart City

Referensi

Dokumen terkait

Puheet populismista pitänevät vastausten perusteella paikkansa siinä mielessä, että kouluverkon karsimista vastustavien taholta ei ole kuultu toimenpide-ehdotuksia

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISA EFISIENSI DAYA GENERATOR SET TIPE PT-3700V

Pada pengujian menggunakan kompor standar, analisis efisiensi diambil dalam bentuk penghematan waktu. Pendekatan ini dapat dianggap benar apabila laju massa bahan bakar

Virtual Private Network atau Jaringan Pribadi Maya sesungguhnya sama dengan Jaringan Pribadi (Private Network/PN) pada umumnya, di mana satu jaringan komputer suatu lembaga

Kedengaran nya seperti JAHAT namun justru adalah HAL BENAR yang harus kamu lakukan, karena kamu SECARA TIDAK LANGSUNG membuat sang wanita menjadi MANDIRI untuk dapat mengurus

Dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) telah dibuktikan bahwa pendekatan keterampilan proses berbasis android pada pembelajaran membuat poster dapat meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait hubungan motivasi kerja terhadap kinerja pengurus pada lembaga keuangan mikro agribisnis di kota

– Definisi kepemilikan manfaat harus termuat secara jelas dan tegas dalam undang-undang dengan menerapkan ambang batas yang rendah untuk menentukan waktu pengungkapan