• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA SWASTA ASY-SYAFI’IYAH INTERNASIONAL MEDAN T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA SWASTA ASY-SYAFI’IYAH INTERNASIONAL MEDAN T.P 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS XI IPA

SMA SWASTA INTERNASIONAL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh :

Jafar Siddik NIM. 4123141046

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Jafar Siddik dilahirkan di Medan pada tanggal 22 Januari 1995. Ayahanda

bernama Iskandar dan Ibunda bernama Ida Indriati, merupakan anak kedua dari

tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis mulai mengenyam pendidikan di SD

Negeri 060910 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis

melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 4 Medan dan lulus pada tahun 2009, lalu

melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 7 Medan di tahun yang sama dan lulus pada

tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri

Medan melalui ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN). Penulis telah mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu

(PPLT) Universitas Negeri Medan pada tahun 2015 di SMP Negeri 1 Selesai.

Kegiatan organisasi yang diikuti penulis selama kuliah adalah Biologi Pecinta

Alam (BIOTA) sebagai anggota Divisi Pecinta Alam, Himpunan Mahasiswa

Biologi Unimed, Unimed Japanese Community (SAKURAI) sebagai Ketua

Umum. Selama kuliah penulis pernah menjadi Asisten Laboratorium Mahasiswa

dari tahun 2013-2016 pada mata kuliah Biologi Umum I, Biologi Umum II,

(4)

iii

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI KELAS

XI IPA SMA SWASTA ASY-SYAFI’IYAH INTERNASIONAL MEDAN

T.P 2015/2016

Jafar Siddik (NIM 4123141046)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran besarnya persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep sistem peredaran darah pada manusia di kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan yang berjumlah 56 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling sebanyak 50% dari jumlah populasi. Materi yang digunakan untuk menganalisis miskonsepsi merupakan konsep yang telah dipelajari, yaitu konsep sistem peredaran darah pada manusia. Instrumen yang digunakan adalah peta konsep acuan. Data hasil penelitian di analisis dengan statistik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siswa kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan telah terjadi miskonsepsi pada konsep sistem peredaran darah manusia sebesar 14,7% dan tidak tahu konsep sebesar 34,08%, sehingga siswa yang tahu konsep hanya sebesar 51,2%. Selain itu materi yang memiliki persentase miskonsepsi yang besar terjadi pada materi alat peredaran darah yaitu sebesar 14,8%. Kondisi yang dialami siswa tersebut menuntut adanya upaya untuk menanggulangi miskonsepsi yang terjadi pada siswa karena jika terus dibiarkan akan terus terjadi dan dapat mengganggu pemahaman konsep siswa selanjutnya yang terkadang masih berkaitan antar konsep tersebut.

(5)

iv

THE ANALYSIS OF THE MISCONCEPTIONS ON THE CONCEPT OF HUMAN BLOOD CIRCULATION SYSTEM AMONG THE

ELEVENTH GRADE SCIENCE STUDENTS IN SMA SWASTA ASY-SYAFI'IYAH INTERNATIONAL

MEDAN IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016 Jafar Siddik (NIM 4123141046)

ABSTRACT

This study aims to obtain the percentage of the eleventh grade science students who have misconceptions on the concept of the human circulatory system in SMA Swasta Asy-Syafi'iyah Internasional Medan in the Academic Year of 2015/2016. The population in this study is all the eleventh grade science students which are 56 people in total. As much as 50% of the total population is taken as samples through the random sampling techniques. The material used to analyze the misconceptions is a concept that has been studied, namely the concept of the human circulatory system. The instrument used is a reference concept map. The data is analyzed in descriptive qualitative and quantitative statistics. The results shows that around 14.7% of the eleventh grade students in SMA Swasta Asy-Syafi’iyah International Medan have faced the misconceptions on the concept of the human circulatory system and 34.08% do not know the concept, while only by 51, 2% students know the concept. Besides, it is also found that the material with large percentage of misconceptions is the blood circulation which is around 14.8%. This condition has demanded the efforts to cope with the misconceptions that occur among the students because if it is left unchecked, the condition will keep occuring and interfere the students' further understanding on the concepts which are sometimes still related to that concept.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga

penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skripsi berjudul “Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem

Peredaran Darah Manusia Di Kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah

Internasional Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” disusun untuk memperoleh

gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

kepada Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak

awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Riwayati, M.Si. , Ibu Endang Sulistyarini

Gultom, S.Si., M.Si., Apt. dan Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si sebagai Dosen

Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Toyo

Manurung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik serta kepada Bapak Ketua

Jurusan Biologi, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Ibu Sekretaris Jurusan Biologi, Ibu

Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt, Bapak dan Ibu Dosen maupun Staf

Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Maramuda, S.Pd selaku kepala

sekolah SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan, Ibu Fitriatul Asphani

Sirait, S.Pd selaku guru bidang studi biologi SMA Swasta Asy-Syafi’iyah

Internasional Medan yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada

peneliti selama melakukan penelitian di sekolah.

Teristimewa dan penuh kasih penulis sampaikan terima kasih yang tiada

(7)

vi

doa dan kasih sayang yang tiada henti, serta dukungan baik moril maupun materil

yang selalu diberikan kepada penulis demi penyelesaian studi di Universitas

Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada Abang tercinta Jaka

Umbara dan adik tersayang Ichsan Bukhari serta sanak saudara penulis yang telah

mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.

Ucapan terima kasih yang terindah untuk para sahabat Teteh, Beti, Enzet,

Uti, Icak, Chandra, Memed, Husein, Luluk dan semua teman dari Pendidikan

Biologi A 2012, City, Desi, Ikhsan, Bang Rizky, beserta teman teman dari

SAKURAI yang tidak pernah lelah mendukung penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari

para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis,

Jafar Siddik

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengeasahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II. TINJAUAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Konsep dan Konsepsi 6

2.1.2. Miskonsepsi 7

2.1.2.1. Sifat-Sifat Miskonsepsi 8

2.1.2.2. Sumber Miskonsepsi 9

2.1.2.3. Penyebab Miskonsepsi 9

2.1.2.4. Cara Menggali Miskonsepsi 10

2.1.3. Peta Konsep 11

2.1.3.1. Pengertian Peta Konsep 11

2.1.3.2. Ciri Peta Konsep 12

2.1.3.3. Tujuan Pembelajaran Peta Konsep 13

2.1.3.4. Macam-Macam Peta Konsep 14

2.1.3.5. Fungsi Peta Konsep 16

2.1.3.6. Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep 16

(9)

viii

2.1.3.8. Rubrik Penilaian Peta Konsep Novak 18

2.1.4. Sistem Peredaran Darah pada Manusia 20

2.1.4.1. Darah 20

2.1.4.2. Alat-Alat Peredaran Darah 22

2.1.4.3. Macam-Macam Peredaran Darah 23

2.1.4.4. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia 24

2.2. Kerangka Berfikir 24

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 26

3.2. Populasi dan Sampel 26

3.2.1. Populasi Penelitian 26

3.2.2. Sampel Penelitian 26

3.3. Instrumen Penelitian 27

3.4. Teknik Pengumpulan Data 29

3.5. Teknik Analisis Data 30

3.5.1. Menentukan Kriteria Skor Penilaian Peta Konsep Siswa 30 3.5.2.Menghitung Persentase Penggunaan Proposisi, Hirarki dan Kaitan 31

Silang Sahih yang Digunakan oleh Siswa

3.5.3. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Tingkan Pemahaman 32 3.5.4. Menentukan Presentase Sub Materi yang Memiliki Miskonsepsi 33

3.6. Prosedur Penelitian 33

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 35

4.1.1. Hasil Penilaian Peta Konsep Siswa 35

4.1.2. Hasil Pengolahan Sebaran Pernyataan Peta Konsep Siswa 36 4.1.3. Hasil Perhitungan Materi yang Memiliki Miskonsepsi 38

4.2. Pembahasan 38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 43

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Contoh Penilaian Peta Konsep Novak 19

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Penyebab Utama Miskonsepsi 10

Tabel 2.2. Langkah Membuat Peta Konsep 17

Tabel 4.1. Persentase Siswa Berdasarkan Kriteria Penilaian Peta Konsep 35 Tabel 4.2. Rata-rata Proposisi, Hirarki, dan Kaitan Silang 36 Tabel 4.3. Persentase Jumlah Siswa Yang Tidak Tahu Konsep (TK),

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Panduan Menyusun dan Pembuatan Peta Konsep 47

Lampiran 2. Handout Siswa 51

Lampiran 3. Tabel Skor Penilaian Peta Konsep Siswa 56 Lampiran 4. Perhitungan Persentase Skor Penilaian Peta Konsep Siswa 57 Lampiran 5. Menghitung Rata-Rata Penggunaan Proposisi, Hirarki,

dan Kaitan Silang Sahih yang Digunakan oleh Siswa 59 Lampiran 6. Perhitungan Peta Konsep Berdasarkan Kriteria Penilaian 62 Lampiran 7. Tabel Sebaran Pernyataan Pengetahuan Siswa 64 Lampiran 8. Menghitung Persentase Materi yang Memiliki Miskonsepsi 67

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan

aspek kehidupan manusia. Hal ini disebabkan pendidikan berpengaruh langsung

terhadap perkembangan manusia dan seluruh aspek kepribadiannya. Seluruh

proses pendidikan itu membentuk pengertian dan hubungan segala sesuatu tentang

kehidupan.

Pembelajaran biologi bertujuan membuat siswa memahami konsep-konsep

Biologi, mampu mengaplikasikan konsep yang dipelajari, mampu mengaitkan

suatu konsep dengan konsep lain, dan mampu memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari (Rahmawati, 2013). Siswa memperoleh konsep berdasarkan

pengalaman individu dan bisa pula dari hasil pemikiran sendiri. Konsep yang

dibentuk berdasarkan pengalaman setiap individu belum tentu sama dengan

individu lain. Oleh karena itu konsep yang terbentuk karena pengaruh lingkungan

sosial, membaca buku dan dari penjelasan oleh guru mengenai suatu konsep saat

proses belajar mengajar di sekolah. Suatu konsep dapat diterima oleh siswa

tergantung tingkat kerumitan dan kedalaman dari konsep tersebut.

Dalam proses belajar mengajar pembentukan konsep materi ajar sangatlah

penting, karena dapat berpengaruh langsung terhadap pemahaman peserta didik

terhadap suatu materi pelajaran. Konsep merupakan dasar berpikir untuk

memecahkan masalah dalam proses belajar. Apabila konsep yang dimiliki oleh

peserta didik menyimpang bahkan bertentangan dengan konsep ilmiah maka hal

ini menyebabkan terjadinya hambatan terhadap penerimaan konsep baru yang

akan dipelajari. Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah inilah yang

biasanya disebut dengan miskonsepsi (Suparno, 2013).

Miskonsepsi dalam sains telah menjadi perhatian serius dalam dunia

pendidikan. Miskonsepsi tidak dapat dihilangkan dengan metode mengajar yang

klasik yaitu metode ceramah, karena sifat miskonsepsi sangat tahan dengan akan

(14)

2

adalah bukan selama proses belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar

mengajar dimulai, yaitu pada konsep awal yang dibawa siswa sebelum ia

memasuki proses tersebut atau yang disebut prakonsepsi. (Celement dalam Purba,

2011). Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran siswa sendiri atas pemahamannya

yang masih terbatas pada alam sekitarnya atau sumber-sumber lain yang

dianggapnya lebih tahu akan tetapi tidak dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya.

Miskonsepsi dapat menjadi penghalang dalam memahami materi-materi

biologi. Banyak konsep-konsep dalam biologi saling berhubungan dan

merupakan kunci untuk memahami konsep lain. Namun kebanyakan guru

mengajarkan konsep-konsep biologi tersebut dengan metode ceramah dan

hapalan, dan proses pembelajaran yang terjadi pun bersifat pasif sehingga banyak

siswa yang belum memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam, selain itu

guru juga tidak memperhatikan konsepsi awal siswa sebelum menerima konsep

yang baru, akibatnya terjadi miskonsepsi pada siswa sebelum menerima konsep

yang baru. Dalam kehidupan sehari-hari siswa juga memiliki konsepsi-konsepsi

yang berbeda-beda mengenai fenomena alam yang terjadi di sekitarnya yang tidak

jarang konsepsi yang terbentuk siswa ternyata berbeda dengan konsepsi-konsepsi

para ilmuwan. Peristiwa ini juga mengakibatkan miskonsepsi pada siswa.

Rendah dan lemahnya pemahaman konsep siswa di Indonesia disebabkan

proses pembelajaran sains khususnya biologi yang dilakukan guru dikelas masih

menerapkan belajar hanya menghapalkan konsep-konsep semata dalam prosesnya,

bukan belajar bermakna dengan menemukan sendiri konsep konsepnya. (Ausabel

dalam Dahar, 2006) menyatakan pembelajaran bermakna merupakan suatu proses

yang mengaitkan antar informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang

terdapat pada struktur kognitif seorang siswa. Hal ini diharapkan melalui proses

pembelajaran bermakna tersebut dapat membuat pemahaman konsep siswa

menjadi lebih baik dan dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap suatu konsep,

sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.

Masalah ini juga ditemukan khususnya pada sekolah menengah atas di

(15)

3

terhadap pembelajaran biologi khususnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan

guru mata pelajaran biologi di sekolah SMA Swasta Asy-Syafi’iyah, beliau

menyatakan bahwasanya keungkinan besar terdapat miskonsepsi mengenai mata

pelajaran biologi khususnya materi sistem peredaran darah manusia. Pemahaman

siswa mengenai konsep-konsep biologi dan hubungan saling keterkaitan antar

konsep merupakan masalah yang cukup memprihatinkan dalam pemikiran

struktur kognitif siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

pemahaman konsep awal atau prakonsepsi siswa yang berasal dari pengalaman,

baik lingkungan maupun konsep yang telah didapatkan sebelumnya, guru,buku

teks, dan lain sebagainya. Selain itu juga cara mengajar dalam proses

pembelajaran tersebut didukung dengan metode yang tepat.

Siswa yang mengalami miskonsepsi akan memegang konsep yang

dianggapnya benar dan ini akan menyebabkan miskonsepsi bersifat stabil dan

tahan akan perubahan. Miskonsepsi dapat menjadi bahaya laten karena dapat

menganggu proses belajar akibat adanya logika yang salah saat mempelajari

konsep baru yang benar. Jika miskonsepi tidak dihilangkan, miskonsepsi akan

berdampak negatif pada pembelajaran selanjutnya (Pabucu dan Geban dalam

Purba, 2011). Menurut Astuti (2015) terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI

IPA SMA Negeri 1 Pegajahan pada konsep sistem peredaran darah manusia yaitu

sebesar 16,7%.

Miskonspesi pada siswa yang terjadi terus menerus dikhawatirkan dapat

menganggu dan menghambat pembentukan konsep ilmiah pada struktur kognitif

siswa. Salah satu upaya mengatasi kesulitan siswa dalam pemahaman konsep

yang menyebabkan miskonsepsi yaitu dengan metode pembelajaran peta konsep

yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan konsep. Selain itu, peta konsep

dapat digunakan untuk menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, mempelajari

cara belajar, mengungkap miskonsepsi, dan sebagai alat evaluasi.

Oleh karena itu, penetilian ini penting untuk dilakukan untuk menganalisis

miskonsepsi yang mungkin muncul dikonsep Sistem Peredaran Darah Pada

(16)

4

Di Kelas XII IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat diidentifikasi beberapa masalah

yaitu:

1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah

pada manusia.

2. Pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak terlalu bervariasi.

3. Siswa dituntut untuk menghapal konsep semata, seharusnya siswa sendiri

yang menemukan konsep-konsepnya.

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka penelitian ini

hanya dibatasi pada:

1. Penelitian berfokus pada terjadinya miskonsepsi pada konsep sistem

peredaran darah pada manusia yang telah diajarkan kepada siswa.

2. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA.

3. Analisis miskonsepsi yang terjadi menggunakan peta konsep acuan

berdasarkan Novak dan Gorwin, (1985) yaitu teriri dari proposisi, hirarki,

kaitan silang dan contoh.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem peredaran

darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Tahun

Pembelajaran 2015/2016?

2. Berapa persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem

peredaran darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional

(17)

5

3. Pada materi mana yang memiliki persentase miskonsepsi yang paling besar

pada konsep sistem peredaran darah pada manusia di SMA Swasta

Asy-Syafi’iyah Internasional Tahun Pembelajaran 2015/2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui ada tidaknya miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem

peredaran darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional

Tahun Pembelajaran 2015/2016.

2. Mengetahui persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem

peredaran darah pada manusia di SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional

Tahun Pembelajaran 2015/2016.

3. Mengetahui materi mana yang memiliki persentase miskonsepsi yang paling

besar pada konsep sistem peredaran darah pada manusia di Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain:

1. Informasi bagi guru untuk menemukan strategi belajar yang dapat

menghindari terjadinya miskonsepsi pada siswa.

2. Bagi siswa kelas XI IPA SMA Swasta Asy-Syafi’iyah Internasional agar

lebih memahami konsep dari sistem peredaran darah pada manusia.

(18)

45

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H., (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S., (2000), Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, R, D., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia dengan Menggunakan Peta Konsep di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan T.P 2014/2015, Skripsi Sarjana FMIPA UNIMED, Medan: UNIMED.

Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Erlangga.

Fitri, N., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Bioteknologi di Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Sei Rampah tahun pembelajaran 2014/2015, Skripsi Sarjana Unimed, Medan.

Henno, I., (2008) Using Concept Mapping as Assessment Tool in School Biology, International of Jornal Reseach in Education, Finland: Tallin. Estonia & Helsinki.

Hidayati, S., (2007), Sains Biologi 2, Jakarta: Bumi Aksara.

Kharatmal, M., (2009), Concept Mapping for Eliciting Students Understanding of Science, Mumbai: Journal Indian Educational Review, 45(2):15-20.

Mc Mclure, J.R., (1999), Concept Map Assesment of Classroom Learning: Reliability, Validity and Logistical Practicality, Journal of Research in Science Teaching, 36(4):12-15.

Meena, K., (2009), Concep Mapping for Eliciting Students Understanding of Science, Journal Indian Education Education Review, 45(2):18-24.

Novak, J.D & Gowin, B., (1985), Peta Konsep: Pengungkap Penguasaan Konsep http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1964092819 89012SITI_SRIYATI/Kumpulan_artikel_5/PETA_KONSEP.pdf,(Diakses tanggal 15 Januari 2016)

Purba, D.Y., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi Pada SMA Negeri Se-Kabupaten Labuhan Batu, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.

(19)

46

Rohana, Yusuf, H., (2009), Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran Statistika Dasar di Program Studi Pendidikan Matimatika FKIP Universitas PGRI Palembang, Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2):10-14.

Sagala, S., (2010), Konsep dan Makna Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta.

Siwi, D.A., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII Pada Konsep Sistem Pencernaan dan Pernapasan, Skripsi, UIN-Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Bandung: Tarsito.

Suhirman, (1988), Prakonsepsi, Miskonsepsi, dan Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Teknologi Pembelajaran: Teori dan Penelitian, 5(2):2-7.

Supardi, A., (2004), Eksplorasi Biologi, Bandung: Sinergi

Suparno, P., (2013), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, Jakarta: Grasindo.

Tekkaya, C., (2002), Misconceptions as Barrier to Undestanding Biology, Journal of Research in Science Teaching, Hattecepe Universiti Egtinim, 23(2):11.

Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Yarden, H., (2004), Using the Concept Map Techinique in Teaching Introductory Cell Biology to College Freshmen, Journal Bioscience, 30(1):15-31.

(20)

45

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H., (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S., (2000), Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, R, D., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia dengan Menggunakan Peta Konsep di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan T.P 2014/2015, Skripsi Sarjana FMIPA UNIMED, Medan: UNIMED.

Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Erlangga.

Fitri, N., (2015), Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Bioteknologi di Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Sei Rampah tahun pembelajaran 2014/2015, Skripsi Sarjana Unimed, Medan.

Henno, I., (2008) Using Concept Mapping as Assessment Tool in School Biology, International of Jornal Reseach in Education, Finland: Tallin. Estonia & Helsinki.

Hidayati, S., (2007), Sains Biologi 2, Jakarta: Bumi Aksara.

Kharatmal, M., (2009), Concept Mapping for Eliciting Students Understanding of Science, Mumbai: Journal Indian Educational Review, 45(2):15-20.

Mc Mclure, J.R., (1999), Concept Map Assesment of Classroom Learning: Reliability, Validity and Logistical Practicality, Journal of Research in Science Teaching, 36(4):12-15.

Meena, K., (2009), Concep Mapping for Eliciting Students Understanding of Science, Journal Indian Education Education Review, 45(2):18-24.

Novak, J.D & Gowin, B., (1985), Peta Konsep: Pengungkap Penguasaan Konsep http://file.upi.edu/Direktori/FMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1964092819 89012SITI_SRIYATI/Kumpulan_artikel_5/PETA_KONSEP.pdf,(Diakses tanggal 15 Januari 2016)

Purba, D.Y., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi Pada SMA Negeri Se-Kabupaten Labuhan Batu, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.

(21)

46

Rohana, Yusuf, H., (2009), Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran Statistika Dasar di Program Studi Pendidikan Matimatika FKIP Universitas PGRI Palembang, Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2):10-14.

Sagala, S., (2010), Konsep dan Makna Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta.

Siwi, D.A., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII Pada Konsep Sistem Pencernaan dan Pernapasan, Skripsi, UIN-Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Bandung: Tarsito.

Suhirman, (1988), Prakonsepsi, Miskonsepsi, dan Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Teknologi Pembelajaran: Teori dan Penelitian, 5(2):2-7.

Supardi, A., (2004), Eksplorasi Biologi, Bandung: Sinergi

Suparno, P., (2013), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, Jakarta: Grasindo.

Tekkaya, C., (2002), Misconceptions as Barrier to Undestanding Biology, Journal of Research in Science Teaching, Hattecepe Universiti Egtinim, 23(2):11.

Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Yarden, H., (2004), Using the Concept Map Techinique in Teaching Introductory Cell Biology to College Freshmen, Journal Bioscience, 30(1):15-31.

Gambar

Gambar 2.1. Contoh Penilaian Peta Konsep Novak
Tabel 2.1. Penyebab Utama Miskonsepsi  Tabel 2.2. Langkah Membuat Peta Konsep  Tabel 4.1

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada atau tida ada miskonsepsi pada materi Dinamika Rotasi Benda Tegar dalam buku Fisika SMA kelas XI; (2) besarnya persentase

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya miskonsepsi siswa pada pelajaran biologi materi sistem peredaran darah, untuk mengurangi miskonsepsi siswa

Dari hasil penelitian yang didapat, penggunaan model sinektik dengan pendekatan kooperatif tipe belajar bersama pada konsep sistem peredaran darah manusia dapat

Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Certainty Of Response Index (CRI) pada Submateri Sistem Saraf di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau.. NURI DEWI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui gambaran hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 16 Makassar yang diajar dengan menerapkan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMAN 8 TAKALAR SKRIPSI Diajukan

Sehingga penulis akan melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Sistem Peredaran Darah Siswa Kelas XI IPA 2 SMA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa e-LKPD bermuatan Profil Pelajar Pancasila pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia kelas XI dinyatakan