• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Certainty Of Response Index (CRI) pada Submateri Sistem Saraf di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau - Repository UM Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Certainty Of Response Index (CRI) pada Submateri Sistem Saraf di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau - Repository UM Pontianak"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA

DENGAN

CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI)

PADA SUBMATERI SISTEM SARAF DI KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 SELIMBAU

SKRIPSI

Oleh:

LIBRAS ASA SAPUTRI

NPM : 111630292

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA

DENGAN

CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI)

PADA SUBMATERI SISTEM SARAF DI KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 SELIMBAU

Oleh:

LIBRAS ASA SAPUTRI

NPM : 111630292

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO

Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan

hidupmu terletak di situ (Musthafa al-Gholayani).

Saya tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya rencanakan

sebagaimana saya tidak akan menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung

usaha maksimal (Harun Al Rasyid).

Jangan menjadi orang pertama yang meragukan kemampuan diri sendiri.

Karena, keraguan itu dapat menjadikan anda pribadi yang gagal, walaupun

orang lain menganggap anda hebat. Begitu pula sebaliknya, apabila anda yakin

terhadap kemampuan anda dan tidak meragukannya, maka anda akan menjadi

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Yaa Allah,,

Ungkapan syukur dan pujian hamba panjatkan kepada-Mu, wahai Pemilik

Keagungan dan Kemuliaan. Kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan,

kesabaran, dan kesehatan dalam menyelesaikan skripsi ini. Yaa Allah yang

Maha Penyayang, jadikanlah ilmu yang hamba peroleh dari kuasa-Mu ini

sebagai permulaan dalam kebaikan untuk mencapai kemenangan dan kejayaan

dalam ridho-Mu. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad S.A.W serta kepada sahabat-sahabat-Nya.

Kupersembahkan skripsi sederhana ini sebagai buah dari pemikiran dan usaha

serta doa kepada makhluk yang Allah S.W.T ciptakan dengan sangat

sempurna...kedua orangtua yang sangat kusayangi dan kukasihi..

Mamak dan Bapak Tercinta...

Rasa terima kasih yang tiada terhingga kuucapkan, atas pengorbanan, cinta

kasih yang sangat tulus, didikan yang berharga, ilmu yang bermakna, dan

kesanggupan dalam segala hal yang sangat berarti buatku. Terima kasih

mamak dan bapak, karena selalu ikhlas dalam menuturkan doa dan

memberikan ridho untukku. Doa kalian adalah pintu kebahagiaan terbesar

buatku dan telah menjadi benteng penjaga yang kuat dalam wujud bakti dan

hormatku kepada kalian berdua, orang yang sangat kukasihi. Balasan yang

sebaik-baiknya balasan akan dilimpahkan kepada mamak dan bapak

tercinta..Amiin.

Suami (Yona Yonandre) dan Anakku (Syakiil Farrgilas Anarq) yang kucintai...

Terima kasih atas semua jerih payah untukku, semua pengorbanan hak yang

telah kalian berdua ikhlaskan untuk keberhasilanku. Motivasi dan semangat

(8)

viii

Kedua saudaraku (Leonandi Agustian dan Ceria Asa Malinda) yang

kusayangi...

Atas segala motivasi, dukungan, perhatian, dan semangat yang telah diberikan

dengan tulus, kuucapkan terima kasih. Bimbingan dan nasehat yang sangat

berarti akan selalu kuingat.

Kedua mertua dan keluarga besar yang kusayangi...

Terima kasih dukungannya, motivasi, dan doanya serta limpahan kasih sayang

tulus yang diberikan oleh kalian semua.

Dosen-dosen pengajar FKIP Biologi yang sangat saya hormati...

Terima kasih kepada Bapak Arif, Ibu Nuri, Ibu Eka, Ibu Hanum, Ibu Rindah,

Bapak Rizka, Ibu Agmaza, dan Ibu Mustika yang telah memberikan ilmu,

semangat, arahan, dan motivasi serta inspirasi, sehingga karya sederhana ini

bisa diselesaikan dan bermanfaat bagi orang banyak.

Rekan-rekan seperjuangan FKIP Biologi angkatan 2011 yang tidak bisa

disebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan dan semangat yang kalian

berikan selama kuliah. Terima kasih juga atas candaan yang membangun

pribadi ini menjadi lebih positif.

(9)

ix

ABSTRAK

LIBRAS ASA SAPUTRI (111630292). Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Certainty Of Response Index (CRI)pada Submateri Sistem Saraf di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau. Dibawah bimbingan, Pembimbing 1. NURI DEWI MULDAYANTI, M.Pd. dan Pembimbing 2. ANANDITA EKA SETIADI, M.Si.

Salah satu tujuan pembelajaran biologi adalah membuat siswa mampu memahami konsep yang dipelajari. Akan tetapi, kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai konsep nyatanya masih menjadi permasalahan. Siswa seringkali memahami konsep yang salah, terutama pada konsep yang sering dianggap sulit bagi siswa. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses penerimaan pengetahuan baru dalam diri siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis terhadap masalah tersebut agar tujuan dari pembelajaran bisa terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis miskonsepsi siswa denganCertainty Of Response Index (CRI) pada submateri sistem saraf. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 29 orang. Subjek penelitian ditentukan berdasarkan teknik sampling jenuh. Miskonsepsi dianalisis dengan menggunakan teknik Certainty Of Response Index (CRI). Wawancara dilakukan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa dan faktor penyebab miskonsepsi pada submateri sistem saraf. Hasil analisis data denganCRImenunjukkan dari 29 orang siswa, 24,71% termasuk ke dalam kategori tahu konsep, 38,39% mengalami miskonsepsi, dan 36,9% tidak tahu konsep. Hasil wawancara menunjukkan kekeliruan siswa mengenai neuron, struktur dendrit dan akson, fungsi neuron sensorik dengan motorik, istilah lain dari neuron aferen, eferen, dan interneuron, penjalaran impuls pada gerak sadar, dan penjalaran impuls yang relatif cepat pada gerak sadar. Faktor penyebab miskonsepsi pada siswa adalah karakteristik materi sistem saraf seperti cakupan materi yang luas dan rumit dan banyak menggunakan istilah-istilah asing, pengetahuan yang berasal dari siswa itu sendiri, kemampuan dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, dan pemakaian buku teks yang kurang maksimal.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan taufik hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Miskonsepsi Siswa dengan

Certainty Of Response Index (CRI)pada Submateri Sistem Saraf di Kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Selimbau”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai

dengan baik karena bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk

itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada :

1. H. Helman Fachri, SE.M.M., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Pontianak.

2. Dr. Mawardi, M.M., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Pontianak.

3. Arif Didik Kurniawan, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi Universitas Muhammadiyah Pontianak dan Dosen Penguji II serta

sebagai validator yang telah sabar membimbing, memberikan saran serta

arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Nuri Dewi Muldayanti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dalam penyusunan dan sabar membimbing demi

keselarasan bahasa, tulisan dan kerapian skripsi ini.

5. Anandita Eka Setiadi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar

membimbing, memberikan saran serta arahan demi keselarasan bahasa,

tulisan dan kerapian skripsi ini.

6. Hanum Mukti Rahayu, M.Sc., selaku Dosen Penguji I dan validator yang

telah sabar membimbing, memberikan saran serta arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

7. Supriyadi, S.Pd. dan Yuni, SP, selaku kepala sekolah dan guru biologi SMA

(11)

xi

8. Dosen dan staf administrasi Program Studi Pendidikan Biologi yang selalu

membantu dan memberikan dukungan.

9. Keluarga besar dan teman-teman seperjuangan angkatan 2011 yang telah

memberikan doa yang tulus, semangat, dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak

kekurangan dan tidak lepas dari kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan

skripsi ini. Atas bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan banyak

terima kasih. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Pontianak, 19 Agustus 2015

(12)

xii

C. Analisis Miskonsepsi denganCertainty of Response Index (CRI)....15

D. Tinjauan Konsep...16

BAB III METODE PENELITIAN...21

A. Metode dan Pendekatan Penelitian...21

1. Metode Penelitian. ...21

2. Pendekatan Penelitian. ...21

B. Sumber Data/ Subjek Penelitian. ...21

C. Waktu dan Tempat Penelitian. ...21

1. Waktu...21

2. Tempat Penelitian. ...21

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data. ...21

1. Teknik Pengumpul Data. ...21

2. Alat Pengumpul Data...22

E. Teknik Analisis Data. ...30

1. Reduksi Data (Data Reduction) ...30

(13)

xiii

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)

...33

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data. ...33

1. Triangulasi ...33

2. Member Check...34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...35

A. Hasil Penelitian ...35

1. Hasil Tes Pilihan Ganda dengan KriteriaCRI...35

2. Hasil Wawancara ...38

3. Hasil Triangulasi danMember Check...39

B. Pembahasan ...41

1. Persentase Pemahaman Konsep Siswa pada Submateri Sistem Saraf. ...42

2. Miskonsepsi Siswa Pada Submateri Sistem Saraf ...45

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau Tahun Ajaran 2012/2013 dan Tahun Ajaran

2013/ 2014 pada Submateri Sistem Saraf. ...2

Tabel 2.1 CRIdan Kriterianya. ...15

Tabel 3.1 SkalaCRI. ...23

Tabel 3.2 Hasil Validitas Per Item Soal. ...25

Tabel 3.3 Interpretasi Indeks Kesukaran Item. ...26

Tabel 3.4 Hasil Taraf Kesukaran Soal. ...27

Tabel 3.5 Interpretasi Indeks Diskriminasi Item...28

Tabel 3.6 Hasil Daya Pembeda Soal. ...28

Tabel 3.7 Kriteria PenilaianCRI...30

Tabel 3.8 Matriks untuk Membedakan Antara Siswa yang Miskonsepsi, Tidak Tahu Konsep, dan Tahu Konsep Berdasarkan Tinggi Rendahnya NilaiCRI...31

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Persentase Total Kategori Pemahaman Konsep Siswa (Tahu Konsep, Miskonsepsi, dan Tidak Tahu Konsep) pada Submateri Sistem Saraf... ...35 Gambar 4.2 Persentase Total Siswa yang Mengalami Miskonsepsi, Tidak

Tahu Konsep, dan Tahu Konsep pada Setiap Konsep yang

Diujikan... ...36 Gambar 4.3 Persentase Siswa yang Mengalami Miskonsepsi, Tidak Tahu

Konsep, dan Tahu Konsep pada Konsep Struktur dan Fungsi Neuron, Macam-Macam Neuron, dan Mekanisme Penjalaran

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A

Lampiran A-1 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPA

Tahun Pelajaran 2012/2013 ...60

Lampiran A-2 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2013/2014 ...61

Lampiran A-3 Hasil Wawancara dengan Guru SMA Negeri 1 Selimbau...63

Lampiran B Lampiran B-1 Silabus Kegiatan Pembelajaran ...65

Lampiran B-2 Kisi-Kisi Penulisan Instrumen Konsep Sistem Saraf ...67

Lampiran B-3 Soal Sistem Saraf...69

Lampiran B-4 Kunci Jawaban dan Penskoran Soal ...79

Lampiran B-5 Lembar Validasi Soal ...85

Lampiran B-6 Pedoman Wawancara ...91

Lampiran C Lampiran C-1 Lembar Jawaban Pengujian Soal Siswa ...92

Lampiran C-2 Uji Validitas Soal...95

Lampiran C-3 Uji Reliabilitas Soal...96

Lampiran C-4 Tabel Analisis Taraf Kesukaran Soal ...99

Lampiran C-5 Uji Daya Pembeda Soal ...101

Lampiran C-6 Rekapitulasi Data Item Soal ...104

Lampiran D Lampiran D-1 Lembar Jawaban Siswa Disertai dengan KriteriaCRI...105

Lampiran D-2 Hasil Tes Pilihan Ganda Siswa dengan KriteriaCRI pada Submateri Sistem Saraf ...123

Lampiran D-3 Kategori Jawaban Siswa Berdasarkan Kriteria NilaiCRI dan Persentase Tingkat Pemahaman Siswa Per Butir Soal Konsep Sistem Saraf...126

Lampiran D-4 Persentase Total Kategori Pemahaman Konsep Siswa (Tahu Konsep, Miskonsepsi, dan Tidak Tahu Konsep) pada Submateri Sistem Saraf ...130

Lampiran D-5 Persentase Tahu Konsep, Miskonsepsi, dan Tidak Tahu Konsep pada Masing-Masing Konsep dan Persentase Total Masing-Masing Konsep Sistem Saraf ...131

Lampiran D-6 Hasil Wawancara Siswa pada Konsep Mekanisme Penjalaran Impuls ...133

Lampiran D-7 Hasil Wawancara Siswa pada Konsep Struktur dan Fungsi Neuron ...136

(17)

xvii

Lampiran E

Lampiran E-1 Surat Izin Penelitian...141 Lampiran E-2 Surat Keterangan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kecamatan Selimbau ...142 Lampiran E-3 Surat Keterangan Sekolah SMA Negeri

1 Selimbau ...143

Lampiran F

(18)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biologi adalah bidang kajian ilmu pengetahuan alam yang membahas

tentang makhluk hidup dan aktifitasnya. Biologi sebagai salah satu mata

pelajaran yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) berisi banyak

konsep yang harus dikuasai oleh siswa. Pembelajaran biologi bertujuan untuk

membuat siswa mampu memahami konsep biologi yang dipelajari dan mampu

mengaplikasikannya, mampu mengaitkan satu konsep dengan konsep lain, dan

mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Kemampuan peserta didik dalam memahami dan menguasai konsep

nyatanya masih menjadi permasalahan yang dihadapi oleh guru. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah, peserta didik

tidak terbiasa menggunakan daya nalarnya, tetapi justru terbiasa menghafal

daripada memahami konsep yang terkandung di dalam materi pelajaran

(Haryono, 2013:2). Hal ini mengakibatkan, pengetahuan yang diperoleh oleh

peserta didik hanya bersifat sementara dan mengakibatkan peserta didik

memahami konsep yang salah. Faktor yang kedua adalah pengetahuan atau

pemahaman awal dari peserta didik. Pengetahuan atau pemahaman awal ini

berasal dari pengalaman. Pengalaman tersebut bisa berasal dari lingkungan

maupun dari konsep yang telah didapatkan sebelumnya. Konsep awal tersebut

bisa dari buku pelajaran ataupun dari guru (Widodo, 2012:2). Faktor-faktor

inilah yang seringkali membuat peserta didik mengalami kesalahan konsep.

Kesalahan konsep atau yang biasa dikenal dengan miskonsepsi adalah

suatu konsepsi seseorang yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah yang diakui

oleh para ahli (Suparno, 2013:8). Oleh karena itu, miskonsepsi pada peserta

didik harus diperbaiki. Karena, adanya miskonsepsi ini jelas akan sangat

menghambat proses penerimaan dan pengorganisasian

pengetahuan-pengetahuan baru dalam diri peserta didik dalam proses belajar lebih lanjut. Ini

merupakan masalah besar dalam proses pembelajaran biologi yang tidak bisa

dibiarkan.

(19)

2

Masalah tentang kesalahpahaman konsep (miskonsepsi) dalam

pembelajaran biologi ini juga terjadi pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1

Selimbau. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru biologi

pada tanggal 22 Desember 2014, salah satu mata pelajaran biologi kelas XI

yang bersifat konseptual dan sering membuat siswa mengalami miskonsepsi

adalah submateri sistem saraf yang termasuk ke dalam materi sistem regulasi

manusia. Guru menganggap bahwa materi sistem saraf pada manusia

merupakan materi yang cukup sulit dipelajari oleh siswa karena materi ini

bersifat abstrak. Penggunaan istilah-istilah yang rumit dalam materi ini juga

membuat siswa sulit untuk memahami konsep yang ada didalamnya.

Miskonsepsi pada sistem saraf juga diakibatkan karena siswa sebagian besar

hanya bisa merasakan dampak serta fungsi dari sistem saraf dalam kehidupan

sehari-hari tanpa memahami konsep yang sebenarnya dari sistem saraf itu

sendiri (Lampiran A-3).

Miskonsepsi yang terjadi pada materi sistem saraf ini dapat

mengakibatkan rendahnya hasil belajar yang dicapai. Berdasarkan data

persentase ketuntasan siswa diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Selimbau pada submateri sistem saraf masih rendah. Hal ini

dapat dilihat dari persentase ketuntasan siswa yang berjumlah 18 orang untuk

tahun ajaran 2012/2013 dan 29 orang untuk tahun ajaran 2013/2014 yang

diperoleh dari nilai ulangan harian seperti yang tertera pada tabel 1.1 berikut

ini:

TABEL 1.1. Persentase Ketuntasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau Tahun Ajaran 2012/2013 dan Tahun Ajaran 2013/ 2014 pada Submateri Sistem Saraf

Tahun Ajaran

Jumlah Siswa Persentase (%) Tuntas Tidak Tuntas 2012/ 2013 18 38,9% 61,11% 2013/ 2014 29 34,4% 65,5% Sumber: Dokumentasi Guru Biologi

Tabel 1.1 menunjukkan informasi bahwa nilai rata-rata siswa kelas XI IPA

yang tuntas pada materi sistem saraf tahun ajaran 2012/2013 adalah 38,9% dan

(20)

3

yang tuntas sebanyak 34,4% dan yang tidak tuntas sebanyak 65,5%, dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 70. Jadi, apabila dilihat dari

rata-rata nilai tersebut, dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50% dari jumlah total

siswa tidak tuntas pada materi sistem saraf ini karena miskonsepsi yang

dialami oleh siswa.

Konsep materi sistem saraf yang salah (miskonsepsi) apabila selalu

dikembangkan secara tidak sengaja akan terus menerus mengganggu siswa

dalam menerima pengetahuan-pengetahuan baru. Apabila miskonsepsi yang

terjadi pada siswa tidak diperhatikan oleh guru, maka berakibat semakin

bertambahnya materi yang tidak mampu dipahami dengan tuntas. Hal ini dapat

mengakibatkan kekurangmampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang

diberikan dan akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh

karena itu, dibutuhkan berbagai usaha untuk menangani masalah tersebut.

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa harus dianalisis dan diperbaiki agar tujuan

dari pembelajaran bisa terpenuhi. Jadi, salah satu alternatif yang dapat

digunakan untuk menganalisis miskonsepsi siswa adalah teknik “Certainty Of

Response Index(CRI).

Certainty Of Response Index (CRI) adalah salah satu cara yang dapat

membedakan antara siswa yang mengalami miskonsepsi dengan yang

kekurangan pengetahuan (Haris, 2013:78). Hal ini dibuktikan oleh hasil

penelitian yang dilakukan oleh Purba dan Depari (2008:17) yang menunjukkan

bahwa penggunaanCRIdapat membedakan antara mahasiswa yang mengalami

miskonsepsi dengan mahasiswa yang kurang pengetahuan. Persentase yang

ditunjukkan adalah kelompok mahasiswa kategori menebak (Lucky guess)

sebesar 3,84%, kelompok kurang pengetahuan (lack of knowledge) sebesar

17,58%, dan mahasiswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 49,47%.

Penelitian yang dilakukan oleh Haris (2013:85) juga menunjukkan hasil yang

sama, di dalam penelitiannya menunjukkan bahwa 80,00% mahasiswa

mengalami miskonsepsi, 43,64% tidak tahu konsep, dan 7,27% mahasiswa

(21)

4

Teknik CRI dapat mengukur miskonsepsi seseorang dengan cara

mengukur tingkat keyakinan atau kepastian seseorang dalam menjawab setiap

pertanyaan (Siwi, 2013:26). CRI sangat mudah dalam mengungkapkan

miskonsepsi karena terdapat skala tingkat keyakinan responden dalam

menjawab soal yang diberikan. Skala padaCRIini memiliki nilai yang berbeda

sesuai kriteria masing-masing. Kriteria CRI tersebut dapat mengelompokkan

dan membedakan siswa yang tahu konsep, miskonsepsi, dan siswa yang tidak

tahu konsep. Oleh karena itu, apabila nilai CRI ini ditulis bersamaan dengan

jawaban untuk suatu pertanyaan dari konsep sistem saraf, maka dapat diketahui

pada subkonsep apa dari materi ini yang membuat siswa mengalami

miskonsepsi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Certainty Of Response

Index (CRI) pada Submateri Sistem Saraf di Kelas XI IPA SMA Negeri 1

Selimbau”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka fokus penelitian

yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Berapakah persentase siswa yang tahu konsep, miskonsepsi, dan tidak tahu

konsep dengan Certainty Of Response Index (CRI) pada submateri sistem

saraf di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau?

2. Bagaimana miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau pada

konsep sistem saraf?

3. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Selimbau mengalami miskonsepsi pada submateri sistem saraf?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui persentase siswa yang tahu konsep, miskonsepsi, dan tidak

tahu konsep dengan Certainty Of Response Index (CRI) pada submateri

(22)

5

2. Mendeskripsikan miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selimbau

pada konsep sistem saraf.

3. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Selimbau mengalami miskonsepsi pada submateri sistem saraf.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini bersifat teoritis dan praktis.

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau

masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan menambah kajian ilmu

pengetahuan alam khususnya biologi. Penelitian ini juga diharapkan dapat

dijadikan bahan referensi terkait dengan miskonsepsi yang terjadi pada

siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru biologi, dapat digunakan untuk mengetahui gambaran letak

miskonsepsi siswa dan mengetahui faktor-faktor penyebabnya pada

submateri sistem saraf.

b. Bagi peneliti, dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan diri dan

pengalaman untuk mengetahui letak miskonsepsi yang dialami siswa

pada submateri sistem saraf.

c. Bagi siswa, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki miskonsepsi

yang dialami pada submateri sistem saraf sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini dapat memberikan penjelasan

terhadap beberapa pengertian dan istilah-istilah yang dijelaskan oleh peneliti.

Adapun penjelasannya meliputi :

1. Miskonsepsi adalah kesalahan, penyimpangan atau kekeliruan yang

dilakukan siswa dalam memahami materi sistem saraf. Miskonsepsi siswa

dalam penelitian ini dapat diketahui melalui teknik Certainty of Response

Index (CRI). Siswa dikategorikan miskonsepsi apabila nilai CRI tinggi

(23)

6

2. Analisis miskonsepsi dalam penelitian ini adalah suatu upaya penyelidikan

yang dilakukan terhadap siswa SMAN 1 Selimbau kelas XI IPA untuk

mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa dalam memahami dan

menyelesaikan soal materi sistem saraf.

3. Certainty of Respons Index (CRI) adalah ukuran tingkat keyakinan atau

kepastian siswa dalam menjawab setiap soal yang diberikan. Pada

Certainty of Response Index (CRI) terdapat skala tingkat keyakinan

responden dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Skala padaCRIini

memiliki nilai yang berbeda sesuai dengan kriterianya masing-masing.

Nilai CRI ini kemudian dihitung berdasarkan kriteria penilaian CRI.

Selanjutnya, berdasarkan kriteria tinggi rendahnya nilai CRI dapat

dikelompokkan siswa yang tahu konsep, tidak tahu konsep, dan

miskonsepsi. Pada penelitian ini, skala CRI diletakkan bersamaan dengan

soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda berjumlah 30 soal yang disertai

dengan kriteriaCRIpada masing-masing item soal.

4. Sistem saraf adalah materi SMA kelas XI IPA yang termasuk ke dalam

sistem regulasi manusia pada kurikulum KTSP 2006. Materi sistem saraf

terdiri dari struktur dan fungsi neuron, macam-macam neuron, mekanisme

penjalaran impuls, gerak refleks dan gerak sadar, susunan sistem saraf, dan

kelainan atau penyakit sistem saraf. Adapun materi sistem saraf yang

dimaksudkan oleh peneliti adalah struktur dan fungsi neuron,

(24)

58

DAFTAR PUSTAKA

Anggry, W. P. R. (2013). Penerapan Metode Investigasi pada Pembelajaran Materi Larutan Penyangga Untuk Meminimalisasi Miskonsepsi Siswa Kelas XI SMA.Skripsipada Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Arifin, Z. (2010).Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012).Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Cetakan ke-2). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2013).Evaluasi Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.

Budiningsih, DR.C. Asri. (2005). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Cristiyanti, D. W. (2012). Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Macromedia Flash 8 Pada Materi Sistem Saraf Manusia Untuk Siswa Kelas XI Semester II SMA N 9 Purworejo. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Dahar, R. W. (2011).Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, O. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Haris, V. (2013) Identifikasi Miskonsepsi Materi Mekanika dengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index).Jurnal Ta’dib. Vol (16): 85.

Harjanto. (2008).Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Haryono. (2013). Pengaruh Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kalibagor. Tesis pada Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.

Indana, Z. (2010). Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Certainty of Response Index (CRI) dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan

Linier Dua Variabel Kelas VIII MTs Hasyim Asy’ ari. Skripsi pada

Universitas Indonesia Negeri Sunan Ampel Surabaya. Surabaya.

Irnaningtyas. (2014).Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

(25)

59

Jihad, A. dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Tressindo.

Novianti, R. D. Dan Syaichudin, M. (2010). Pengembangan Media Komik Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Bentuk Soal Cerita Bab Pecahan Pada Siswa Kelas V SD N Ngembung. Jurnal Teknologi Pendidikan. 10 (1):74.

Purba, J. P. dan Depari G. (2008). Penelusuran Miskonsepsi Mahasiswa Tentang Konsep dalam Rangkaian Listrik Menggunakan Certainty of Response Index (CRI) dan Interview.Jurnal Penelitian. 8.

Rahayu, A. A. (2011). Penggunaan Peta Konsep Untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep Jaringan Tumbuhan. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Siregar, Syofian. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.

Siwi, D. A. P. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII pada Konsep Sistem Pencernaan dan Pernapasan.Skripsipada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Sudijono, A. (2009).Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.

Tayubi, Y. R. (2005). Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep- Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Jurnal Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Vol (3): 5.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis terdapat hubungan antara anemia dengan perdarahan postpartum dimana didapat nilai p value = 0,012 dan OR = 5,5 artinya ibu bersalin yang mengalami

Dari 152 responden pada kasus yang mengalami plasenta previa memiliki usia beresiko 53 ibu (69,7%) dan pada kontrol yang tidak mengalami plasenta previa memiliki usia beresiko

Pada nilai integritas sosial informan menunjukkan pernyataan yang sesuai dengan kata kunci yaitu menyediakan waktu untuk memberikan edukasi kepada pasien dan

Dari data konsumsi didapatkan bahwa secara deskriptif, pemberian temulawak yang diekstrak dengan air memberikan jumlah konsumsi yang paling tinggi yaitu 6.178 g/35 hari

Berdasakan ketentuan UU yang mengatur sistem e -procurement, mendefiniskan bahwa e -procurement merupakan suatu proses pengadaan barang dan jasa pemerintah

faktor risiko apa saja yang mempengaruhi penyakit jantung bawaan pada. anak di

Dari keempat definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa seorang siswa diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai

Penulis juga berharap akan dapat mengetahui apakah penggunaan manajemen laba melalui classification shifting menggunakan operasi yang dihentikan akan dapat mengubah