• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada

struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari bayi lahir (Sani,

2007). Terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan dari perkembangan

struktur jantung pada fase awal perkembangan janin (Harimurti,2008).

Kelainanpembentukan jantung terjadi pada awalkehamilan, karena saat usia

kandungan 7 minggu pembentukan jantung sudahlengkap. Gejala awalyang

menunjukkan adanya PJB antaralain dispnu dan kesulitan minum. Gejala-gejala

tersebut biasanya terlihat padaperiode neonatus. Gejala-gejala yangmengarah ke

PJB seperti adanya bisingjantung, hepatomegali, sianosis, nadifemoralis yang

teraba lemah / tidakteraba, dan juga gejala lain yang seringditemukan di ruang

bayi (Rahmawati, 2011).

Insidensi penyakit jantung bawaan berkisar 8 sampai 10 bayi per 1000

kelahiran hidup dan 30% diantaranya memberikan gejala pada minggu pertama

kehidupan bayi. Lima puluh persen kematiannya akan terjadi pada bulan yang

pertama kehidupan, bila tidak terdeteksi secara dini dan jika tidak ditangani

dengan baik (Rahmi,dkk 2010).

Berdasarkan hasil penelitian Sayasathid (2009) seperti yang dikutip oleh

Windarini (2010) di perkirakan tingkat insidensi penyakit jantung bawaan di

Amerika Serikat tercatat paling sedikit 8 kasus dari setiap 1000 kelahiran hidup

atau sekitar 40.000 bayi per tahun walaupun kebanyakan kasus tidak

menunjukkan gejala dan tidak terdiagnosis. Hanya 2 dari 1000 kasus yang secara

umum menunjukkan gejala penyakit jantung dan dapat diterapi.

Di Amerika penyakit jantung kongenital baik yang dikoreksi maupun yang

tidak diperkirakan telah meningkat 5 % pertahun. Insiden penyakit jantung

kongenital diperkirakan sebesar 0,8 %, dimana 85 % di antaranya bertahan hidup

sampai dewasa muda. Dalam 20-30 tahun terjadi kemajuan pesat dalam diagnosis

dan pengobatan penyakit jantung kongenital pada anak-anak. Sebagai akibatnya

(2)

anak-anak dengan penyakit jantung kongenital bertahan hidup sampai dewasa.

(Ali, 2009).

Di Indonesia, berdasarkan hasil penelitian Putra (2008) sebagaimana

dilaporkan oleh Muaningsih (2011), angka kejadian PJB di indonesia masih cukup

tinggi, namun penanganannya amat kurang. Dikatakan 45.000 bayi Indonesia

terlahir dengan PJB tiap tahun, kebanyakan bayi meninggal karena gagal jantung

dalam usia kurang dari satu tahun. Hal ini juga yang turut memberi kontribusi

terhadap estimasi 15 juta kematian anak tiap tahun didunia ini.

Walaupun penyakit jantung yang di dapat prevalensinya telah turun dalam

satu tahun terakhir, tetapi insidensi penyakit jantung bawaan tidak berubah dan

prevalensi penyakit jantung bawaan mengalami peningkatan dikarenakan adanya

deteksi yang lebih baik dan kedepannya berdampak meningkatnya angka harapan

hidup (Alan, 2013).

Penyakit jantung bawaan dapat disebabkan oleh: faktor genetik, faktor

lingkungan atau faktor eksternal seperti obat-obatan atau jamu-jamuan, infeksi

virus pada ibu hamil ( misalnya campak Jerman atau rubella), alkohol dan radiasi

yang terdapat sebelum kehamilan 3 bulan (Muaningsih, 2011).Faktor keturunan

atau kelainan genetik dapat menjadipenyebab meskipun jarang, dan belumbanyak

diketahui. Misalnya SindromaDown yang sering disertaidengan berbagai macam

kelainan,dimana salah satunya PJB (Rahmawati, 2011).

Kurangnya pengetahuan terhadap faktor risiko penyakit jantung bawaan

menjadi salah satu persoalan dalam kelahiran anak dengan PJB di Indonesia,

selain itu perhatian yang kurang dari orang tua terhadap anak dengan penyakit

jantung bawaan sangat tinggi dikarenakan biaya perawatan yang mahal,

kurangnya fasilitas, dan dukungan financial yang terbatas. Hal ini dapat

disebabkan karena kurangnya pengetahuan orangtua, pendidikan rendah, dan

lingkungan yang tidak mendukung (Arief, 2007).

Menurut penelitian-penelitian terdahulumengenai pengetahuan tentang

PJB pada orangtua pasien anak dengan PJB,didapatkan bahwa sebagian besar

orangtua pasien tidak memiliki pengetahuanyang cukup baik mengenai PJB pada

anaknya. Program edukasi mengenai PJBdianggap masih kurang mencukupi

(3)

sehingga diperlukan perbaikan untukmeningkatkan pengetahuan orangtua.

Pengetahuan mengenai PJB tidak hanya harus diketahui oleh orangtuapasien yang

bersangkutan saja, tetapi diharapkan diketahui oleh orangtua secaraumum,

sehingga diharapkan dapat membantu dalam upaya promotif dan preventifserta

deteksi dini dari PJB ini.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti faktor apa saja yang

mempengaruhi penyakit jantung bawaan pada anak di RSUP. H Adam Malik

Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, dapat

dirumuskan suatu masalah dalam penulisan penelitian ini, yaitu:

”Bagaimanakah gambaran faktor risiko penyakit jantung bawaan pada

Anak di RSUP H. Adam Malik Medan?”.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui gambaran

faktor risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada anak.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran karakteristik penyakit jantung bawaan pada anak

di RSUP H. Adam Malik Medan.

2. Mengetahui jenis penyakit jantung bawaan pada anak di RSUP H. Adam Malik

Medan periode Juli-November 2014.

3. Mengetahui gambaran faktor risiko prenatal dengan anak penyakit jantung

bawaan di RSUP H.Adam Malik Medan.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis

Penulis mampu mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari selama

perkuliahan dan mampu mengembangkan kemampuan dalam melakukan

(4)

penelitian. Meningkatkan pengetahuan penulis dalam bidang kesehatan anak,

terutama topik penyakit jantung bawaan.

2. Sesama peneliti dan Badan Pendidikan Kesehatan Lainnya

Melalui penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan atau sumber

acuan dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan tentang faktor risiko penyakit

jantung bawaaan pada anak.

3. Bagi Masyarakat

1. Memberi informasi kepada pembaca Karya Tulis Ilmiah ini tentang definisi

dan jenis-jenis penyakit jantung bawaan.

2. Meningkatkan pengetahuan para pembaca Karya Tulis Ilmiah ini tentang

faktor risiko apa saja yang mempengaruhi penyakit jantung bawaan pada

anak di RSUP H. Adam Malik Medan.

3. Meningkatkan pengetahuan para pembaca Karya Tulis Ilmiah ini tentang

pencegahan penyakit jantung bawaan pada anak.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui baik, sedang atau kurang baik pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua tentang penyakit jantung

Penyakit Jantung Bawaan Asianotik adalah kelainan struktur dan fungsi jantung yang dibawa lahir yang tidak ditandai dengan sianosis; misalnya lubang di sekat jantung sehingga

Meskipun banyak kelainan yang dimiliki, penyakit jantung bawaan adalah kondisi yang berpengaruh langsung pada prognosis dan kelangsungan hidup pasien, dan menjadi penyebab

Dapat disimpulkan bahwa pasien penyakit jantung bawaan pada anak lebih banyak terjadi pada perempuan, umumnya terdiagnosis ketika umur lebih dari 60 bulan dengan status gizi

penyakit diabetes mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mendapat kelainan jantung bawaan terutama yang kadar gulanya tidak terkontrol dengan angka kejadian 3% - 5 %,

Anemia berdasarkan morfologi eritrosit pada PJB yang paling banyak dijumpai adalah anemia hipokromik mikrositer.. Kata Kunci: Penyakit Jantung Bawaan,

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan jantung yang terjadi atau.. terdapat sejak janin dalam kandungan dan kelainan ini berlangsung

medis anak berusia kurang dari 18 tahun dengan penyakit jantung bawaan yang.. dilaksanakan di