• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

121122 

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

5.1.1 Perusahaan Keluarga

(Family Business)

Suksesi dalam perusahaan ini tergolong gagal untuk anak pertama, sebab anak pertama lebih memilih untuk berbisnis yang sesuai dengan minat dan cita-citanya sejak awal, yaitu bengkel mobil, daripada meneruskan usaha keluarga, sehingga dalam perjalanannya selama setahun mengelola perusahaan, ia idak dapat memfokuskan seluruh perhatiannya pada bisnis keluarga ini. Berikut sesuai dengan pernyataan AB. Sutanto dalam bukunya Family Business.

Kondisi Setelah Suksesi

PT.MBS mengalami masa sulit dalam pertumbuhan bisnisnya yang sebelumnya mengalami kemajuan hingga mencapai 62,5% pada tahun 2008, namun pada tahun 2009 hanya mengalami kenaikan 26,8%. Masa sulit ini memang dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal,seperti pasar yang mulai lesu, harga bahan baku yang terus meningkat, persaingan dengan produk-produk China, hingga perubahan perilaku pasar. Namun performa menurunan ini juga kemungkinan besar akibat dari faktor internal dengan adanya pergantian pengelolaan manajemen yang juga dilakukan pada awal tahun 2009 ini.

(2)

Perubahan sistem yang dilakukan oleh generasi kedua (anak pertama) yang sesuai dengan pemikirannya, sementara sistem baru yang dibuat belum begitu kuat diperkenalkan pada anak buah, sang anak mengundurkan diri untuk lebih memilih usaha yang dia cita-citakan. Selama kepemimpinannya, ia juga bukan merupakan tipe pemimpin yang dapat menerima pendapat orang sekitarnya, dan terlalu berani mengambil keputusan dengan merasa bahwa pemikirannya lebih maju, sehingga menghiraukan pendapat dan sistem lama yang telah dibangun oleh ayahnya.

Kendala dan masalah yang terjadi pada perusahaan keluarga ini, yaitu - Ketidak fokus an generasi penerus dalam mengelola dan menerusakan

usaha keluarga ini.

- Kurangnya sense of belonging generasi penerus terhadap perusahaan - Terjadinya unmotivated dari generasi penerus akibat tujuan awal dari

generasi pendiri dalam memotivasi dan menyampaikan tujuan perusahaan yang kurang tepat untuk kemajuan generasi penerus.

- Kurangnya komunikasi yang terbuka antar pendiri dan penerus, sehingga proses suksesi tidak berlangsung dengan mulus dan terjadi adanya kesalah pahaman antar anggota keluarga.

- Munculnya muatan emosional yang tinggi dalam pelaksanaannya.

(3)

5.1.2 Strategi PT.Metta Bawana Sakti

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis PT.MBS (PT. Metta Bawana Sakti) dalam membangun kembali pertumbuhan bisnisnya dan tetap dapat bertahan dalam persaingan, yang sesuai dengan keinginan dan karakter konsumen, adalah dengan menggunakan strategi FOCUS yang sesuai dengan Generic Strategy dari Michael Porter, yaitu dengan menggunakan kompetensi intinya untuk menyediakan kebutuhan suatu kelompok pembeli tertentu dalam suatu industri guna menggarap target market mereka. Dengan lebih fokus melayani segmen tertentu, perusahaan lebih dapat mengerti dan menggarap apa yang sebenarnya dibutuhkan market golongan tersebut, apalagi pesaing di area Jawa Tengah yang mengarap pasar yang sama masih tergolong sedikit.

Untuk memberikan kesan yang lebih eksklusif dari desainnya, perusahaan juga berani untuk berinvestasi mesin Plastisol, agar kualitas cetak lebih diatas rata-rata dari pesaing, dan tentunya dibarengi dengan selalu mengembangkan inovasi desain. Dan yang tidak kalah penting untuk menjaga kualitas produknya, PT.MBS selalu memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakan dan memperhatikan kedetailan finishing produk. Untuk meraih semua segmen baik umur, jenis kelamin, dan umat beragama (Muslim), PT.MBS menciptakan beberapa merek (brand).

Selain itu mereka menggunakan tim R&D yang turun langsung ke lapangan guna melihat peluang pasar yang ada, tren perkembangan desain saat ini, melihat kebutuhan dan preferensi pasar. Setelah melihat itu semua pihak perusahaan

(4)

berusaha untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh pasar dengan memberikan ide-ide desain yang inovatif dan tentunya tetap memberikan kualitas bahan baku yang tetap terkontrol kualitasnya.

Sedangkan kendala – kendala yang dihadapi adalah terdapat beberapa merek yang lebih “branded” yang juga menggarap produk yang sama meskipun tidak focus, produk impor China yang mulai membanjiri pasar dalam negri yang lebih banyak ragamnya. Kemudahan dan kelunakan sistem transaksi dari kompetitor sementara kekuatan kustomer lebih tinggi daripada perusahaan selaku produsen yang memiliki banyak pesaing. Selain itu income per kapita masyarakat yang semakin menurun, namun life style masyarakat middle-low yang mulai berubah serta sifat konsumen di pasar ini lebih sensitif terhadap harga. Selain itu pula agresifitas pesaing dalam berpromosi baik secara ATL dan BTL lebih tinggi dengan memiliki tunjangan modal yang tinggi juga.

(5)

5.2 SARAN

Mengacu pada hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dibuat, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

5.2.1 Perusahaan Keluarga

(Family Business)

Poin masalah utama yang perlu diperbaiki guna menunjang dan mempertahankan keberlangsungan hidup kedepan bisnis garment ini, agar tetap dapat bertahan dan berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan kondisi dan jaman yang ada yaitu:

- Persiapan suksesi adalah hal yang sangat penting, persiapan suksesi hendaknya dikerjakan secara bersama-sama antara generasi pertama dan generasi penerus. Sebab keberlanjutan perusahaan keluarga juga tergantung pada kualitas persiapannya (Soedibyo. 2007. Succession Planning). Persiapan termasuk dalam menentukan dengan tegas pendidikan yang memang ditujukan kedepannya untuk mengembangkan perusahaan. Sejak dini anak harus secara lebih tegas dipersiapkan jalur pendidikannya, agar semakin terarah dan memiliki kompetensi yang diperlukan oleh perusahaan.

- Persiapan suksesi tersebut, yaitu dengan mengembangkan kembali proses suksesi, baik dalam pemilihan, pembinaan (business coaching), pelatihan kepada calon penerus.

Proses pemilihan dilakukan berdasarkan keputusan bersama, namun keputusan akhir tetap diberikan pada calon penerus, apakah generasi penerus

(6)

memiliki ketertarikan dan memiliki niat yang sungguh-sungguh dan merasa mampu untuk meneruskan usaha keluarga ini, agar nantinya tidak terjadi kesalahan yang sama.

Sedangkan untuk mempersiapkan calon penerus perlu dilakukan Business-coaching yang dilakukan secara berkesinambungan dari generasi pertama. Proses pelatihan dilakukan mulai dari level bawah, dengan tujuan agar anak kelak mampu memahami segala sesuatu dalam perusahaan mulai dari hal yang terkecil. Hal ini berguna untuk penerus membantu dalam membuat keputusan agar lebih tepat dan apabila terjadi suatu masalah penerus dapat mengetahui akar permasalahan. Tentu saja proses pelatihan ini dibawah pembinaan orang yang berpengalaman di bidangnya (karyawan lama atau pendiri). Pelatihan juga dapat dilakukan sejak dini saat anak masih dalam masa pendidikan, hal ini berguna agar anak dapat belajar dan semakin dapat memahami antara pengimplementasian teori yang didapat dari bangku pendidikan dengan keadaan di dunia bisnis yang nyata.

- Pendiri harus secara berkelanjutan mendorong pengembangan kompetensi generasi penerus sehingga dapat setara dengan generasi sebelumnya, bahkan kalau bisa melebihi. Pengembangan kompetensi ini juga berguna untuk menumbuhkan kepercayaan para anak buah bahkan mungkin kepercayaan para supplier ataupun pelanggan kepada generasi pengganti (penerus).

-

Membuat alignment, yaitu dengan memperjelas dan mengembangkan struktur manajemen yang sesuai dengan pemikiran sang anak yang diharapkan mengalami perubahan setelah proses suksesi, secara bersama-sama dengan pendiri

(7)

maupun dengan anggota top level management lainnya. Agar selaras dan sesuai dengan business requirement dengan harapan dan tujuan yang baru guna mengembangkan perusahaan.

- Konflik tidak dapat dihindarkan, untuk mengatasi konflik hendaknya terlebih dahulu dibuat kesepakatan sejak awal dengan melakukannya secara professional, diperlukan pernyataan yang jelas atas hak dan kewajiban masing-masing anggota keluarga. Komunikasi yang terbuka sangat disarankan untuk anggota keluarga, agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.

- Untuk pendiri sebaiknya memikirkan suksesi secara lebih luas, yaitu harus disertai dengan kebijakan-kebijakan perusahaan seperti kebijakan sistem karir dan promosi, dan perubahan sistem atau pola pergerakan perusahaan.

- Generasi penerus yang kompeten adalah salah satu prasyarat untuk memelihara dan meningkatkan kinerja perusahaan keluarga, namun selain itu faktor lain yang menentukan keberhasilan suksesi adalah adanya semangat kerja keras, menerapkan kejujuran, dan tidak lain adalah ketulusan dalam menjalankan usaha keluarga.

5.2.2 Strategi PT.Metta Bawana Sakti

1. PT.MBS disarankan untuk lebih focus melakukan perbaikan dengan lebih memberikan pelatihan kepada SDM yang dirasa masih kurang kompeten. Melakukan kontrol kualitas kinerja karyawan di setiap 1 bulan sekali, dan diadakan secara mendadak.

(8)

2. Memperkuat kembali divisi R&D yang telah ada, sebab divisi R&D keberadannya sangat penting agar perusahaan lebih peka terhadap kondisi pasar, sehingga kebutuhan pasar dapat dijadikan peluang yang besar bagi perusahaan.

3. Mengembangkan promosi dengan berkenalan dengan E-business, sebab dunia maya yang keberadaannya lebih luas belum disentuh dan dipergunakan peluangnya oleh PT,MBS.

 

Referensi

Dokumen terkait

LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) adalah sebuah unit kegiatan yang berfungsi mengelola semua kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

Tujuan penilitian yaitu untuk menentukan dosis HCG yang dapat mempercepat waktu laten pemijahan, dan meningkatkan persentase telur yang menetas dan kelangsungan

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu

Dapat menjadi sumber ilmu tambahan untuk berbagai pihak misalnya Aparatur penegak hukum seperti Polisi, Hakim, dan Jaksa yang mengawal jalannya penyelesaian kasus-kasus

Teradu I s.d Teradu IV mengatakan bahwa tidak melakukan pembukaan kotak suara dan melakukan penghitungan surat suara ulang di Kantor KPU Kabupaten Manokwari karena berdasarkan

Wanita dan pria (ibu dan bapak) sebenarnya memainkan peranan yang sangat penting, keduanya memiliki peran clan tanggung jawab yang sama dalam kehidupan keluarga dan masyarakat..

Learning lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa. Deskriptif skor awal kemampuan memecahkan masalah pada kelas eksperimen dengan menerapkan

PERUBATAN HAIWAN KESAYANGAN Pra Syt : VPK3610 KEMAHIRAN KLINIKAL. Pra Syt : VPK4640 PERUBATAN FELIN