BAB II TINJAUAN UMUM
II.1 TINJAUAN JUDUL PROYEK II.1.1 Deskripsi Proyek
• Judul Proyek : The Lake Concert park
• Tema : pendekatan arsitektur kontekstual terhadap
lingkungan
• Lokasi :
• Sifat Proyek : Fiktif
• Pemilik/Pengelola : Yayasan Swasta
• Sasaran : • Luas Lahan : 12 HA • KDB : 10% • KLB : 40 • GSB : - Timur : 20 M ‐ Barat : 0 M ‐ Selatan : 15 M ‐ Utara : 0 M
• Tinggi Maks. Bangunan : 4 Lantai
• Batas-Batas Tapak : - Timur : Jln. Gatot Subroto
‐ Barat : Komplek Perkantoran TVRI ‐ Selatan : Jln. Pintu VIII GBK Senayan ‐ Utara : Komplek DPR/MPR RI
II.1.2 Pengertian Judul
Judul yang diambil dalam proyek ini adalah ‘the Lake Concert Park” Masyarakat Umum (terutama masyarakat kelas menengah ke atas)
Taman Ria Senayan, Jln. Pintu VIII Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta
Arti dari Concert hall adalah sebuah banguanan yang berfungsi sebagai tempat untuk mempertunjukan atau mementaskan sebuah karya oleh musisi baik dalam negeri maupun luar .
Pengertian The Lake Concert Park adalah sebuah gedung pertunjukan yang berfungsi sebagai tempat untuk mempertunjuakan sebuah karya oleh musisi baik musisi dalam negeri maupun luar negeri dimana gedung tersebut di bangun diatas tapak yang sebagian besarnya adalah danau.
II.2 JENIS-JENIS CONCERT HALL
II.2.1 Jenis Concert Hall Berdasarkan Kapasitas Jumlah Penonton1
• Kecil : gedung concert hall yang berkapasitas kurang dari 500 tempat duduk.
• Sedang : gedung concert hall ini ber kapasitas antara 500-900 tempat duduk.
• Besar : concert hall ini memiliki kapasitas antara 900-1500 tempat duduk.
• Sangat besar : concert hall ini memiliki kapasitas antara 1500 tempat duduk atau lebih.
II.2.2 Jenis Concert Hall Berdasarkan Bentuk Dan Jenis Panggung2
• Panggung Proscenium
• Panggung Arena
1. Roderick Ham AA. Dipl Riba, theater planning, The association, the architecture press, london 2. Cohen, Robert, theatre, beif Editions, University of California, Irvine Mayfield publishing company
Panggung ini berada di ujung ruangan, dengan penonton yang mengamati lewat sebuah bingkai bukaan pada panggung. Panggung agak menjorok sedikit kearah penonton yang berada di depannya. Sirkulasi pemain dan penonton tidak berhubungan baik dengan penonton.
Panggung arena dapat disebut juga panggung pusat tengah atau teater melingkar, dimana bentuk pentas memiliki kesederhanaan dan keakraban dalam aksi pertunjukan.
• Panggung Kotak
• Panggung thrust
Panggung ini hampir menyerupai panggung proscenium. Yang membedakan diantara keduanya adalah panggung yang menjorok kearah penonton yang sangat dominan.
Pada perkembangan selanjutnya, konfigurasi antar penonton dan penyanyi di panggung mengalami perubahan yang lebih bervariasi. Bentuk-bentuk itu adalah:
o Panggung jaman yunani (Greek )
o Panggung jaman roman
o Panggung jaman renainssance
Panggung ini terletak satu sisi dan penonton di ketiga sisi lainnya, panggung ini masih bersifat sederhana, dengan bentuk yang dapat beradaptasi dengan berbagai bentuk. Pintu pemain terpisah dengan penonton.
Bentuk panggung ini sama halnya bentuk panggung klasik jaman yunani . dengan bentuk longitudinal, konfigurasi penonton di sekeliling pentas pertunjukan.
Perhatian terhadap latar belakang yang mendukung jalannya cerita, baik itu berupa alat-alat pendukung pentas, atau dekorasi panggung lainnya mulai di perkenalkan.
Penyempurnaan tehnik dekorasi panggung mulai berperan di jaman ini. Teknik perspektif tang pada latar belakang menjadi mode pada jaman ini.
panggung t.duduk
o Panggung jaman setelah jaman renaissance
o Panggung tradisional proscenium
o Panggung Arena
o Panggung modern
II.2.3 Jenis Concert Hall Berdasarkan Bentuk Dasar Lantai3
Bentuk dasar lantai juga sangat berpengaruh pada arah pandang penonton, terutama dikaitkan dengan akustik yang baik. Adapun bentuk lantai dasar dapat dibagi atas :
• Bentuk persegi empat
Perspektif dekorasi ditekankan pada masa ini. Celah antar pemain dan penonton cukup jauh dan dalam.
Dominasi panggung sebagai pusat perhatian sangat kuat. Memonton melihat kearah panggung melalui sebuah bingkai panggung. Panggung memiliki ruang yang disebut wing. Wing berfungsi sebagai tempat keluar masuknya pemain.
bentuk panggung ini lebih kecil. Dimana latar dari luar diabaikan, justru penonton itu sendiri menjadi latar belakang.
Panggung ini juga merupakan pengembangan dari panggung proscenium. Dengan penonton yang mengitari pentas menyerupai konfigurasi tempat duduk Yunani.
panggung t.duduk penonton t.duduk penonton panggung panggung t.duduk penonton t.duduk penonton panggung
Adalah ruang yang cukup nyaman untuk ruang pagelaran musik karena menghsilkan Time Dalay Gap (TGD) yang pendek dan berpengaruh pada kualitas akustik.
Kesuksesan bentuk ini juga di pengaruhi oleh rancangan interior akustik seperti orientasi dinding, bentuk permukaan dan jarak pendengar.
Kekurangan bentuk ini adalah keterbatasn jumlah penonton untuk menjaga kualitas akustik yang baik.
• Bentuk kipas
Adalah bentuk yang mempunyai keuntungan sebagai jumlah penonton tetapi kurang dari segi akustik mencangkup refleksi lateral, bland dan ke intiman akustik terutama di pusat daerah penonton. Biasanya dibatasi dengan pemasangan lapisan penyerap dan difusi yang cukup dan sesuai dengan ruang auditorium.
• Bentuk tapal kuda
Adalah bentuk lantai dasar yang cocok untuk opera tetapi tidak cocok untuk pegelaran musik karena memiliki dengung yang relatif pendek.
• Bentuk melengkung
Adalah bentuk lantai dasar yang menyerupai panggung jaman roma.
• Bentuk heksagonal
Merupakan penyelesaian terhadap keterbatasan akustik bentuk kipas dan persegi panjang.
• Bentuk pentas atau panggung
Dapat dikenal sebagai theater dua ruang, dimana penonton tersusun dalam jajaran yang menghadap suatu dinding berongga.
Meningkatkan pandangan ke panggung sehingga penonton dapat melihat pertunjukan secara merata.
Mudah mengontrol pemain dari samping panggung. Mudah dalam penyebaran suara sehubungan dengan akustik.
• Pentas terbuka (open stage)
Suatu pentas yang menjulur kedalam area auditorium, tempat duduk tersusun pada tiga sisi dalam bentuk jajaran ruang. Sisi keempatnya digunakan untuk latar belakang.
Menimbulkan kesan intim pada penonton berada pada tempat yang sama. Persyaratan jarak pandang yang baik.Memerlukan cukup banyak dinding dan langit-langit pemantul dengan penyesuaian orientasi. Sirkulasi pemain keatas panggung maupun keluar panggung kurang menunjukan karisma pemain.
Gambar II.5 studi literatur auditorium Sumber. Auditorium dan theater
Gambar II.7 jarak antar panggung Sumber. Arsitek data
Concert hall karya Duncan Templeten :
• Jarak penonton ke sumber bunyi sedekat
mungkin dengan penggunaan balkon pada auditorium besar untuk membawa penonton lebih dekat dengan sumber bunyi.
• Kemiringan lantai minimal 30 derajad.
• Bidang penyerapan suara untuk
menghindari pemantulan kembali ke sumber bunyi.
• Pencegahan bayangan bunyi dengan
perbandingan tinggi dan kedalam balkon lebih tinggi, lebih kecil dengan luas balkon. Fasilitas tersebut harus dapat mengkoordinir kegiatan yang berlangsung dengan baik. Garis pandang yang
bebas, pandangan mata di atas kepala yang berada di depannya, pada bangku penonton pagelaran/pertunjukan.
Gambar II.8 analisa bentuk tribune Sumber. Analisis
Pada concert park ini panggung yang akan saya pakai adalah perpaduan dari berbagai macam panggung yag ada diatas, agar pada the lake conceert park ini jenis panggung menjadi lebih flaksibel dan dapat diatur dan diubah sesuai dengan keinginan.
Pada masalah ini saya akan mengadaptasi sebuah theater karya walter Gropius yaitu total theater. (bisa dilihat di study banding), akan tetapi tetap mengedepankan unsur konteks terhadap danau.
II.2.4 Jenis Pengelompokan Ruang4
Secara garis besar sistem pengelompokan ruang dapat di kelompolkan sebagai berikut :
• Ruang-ruang untuk umum ( seperti lobby )
• Ruang-ruang untuk kegiatan produksi ( ruangan – ruangan kegiatan produksi)
• Ruang-ruang untuk persiapan artis ( seperti ruang belakang panggung)
• Ruang-ruang untuk kegiatan administrasi ( seperti tiket box )
II.3 KLASIFIKASI
II.3.1 Klasifikasi Dalam Perancangan Tempat Konser
Aspek-aspek dalam perancangan tempat konser
Bangunan pertunjukan seni musik dimana terdapat bangunan tribun berupa
panggung pertunjukan seni
4. Roderick A.A. Ham, Op, hal 169
a) Sifat Bunyi
• Hukum pemantulan bunyi
Pada bidang datar yang sama, sudut bunyi datang sama dengan sudut bunyi pantul. Hukum ini sulit ditetapkan untuk bunyi berfrekuensi rendah.
Pada konser park karena merupakan jenis tempat konser di ruang terbuka maka hukum pemantulan bunyi ini tidak terjadi, karena pada ruang terbuka bunyi tidak akan memantul akan tetapi akan diteruskan begitu saja
• Jarak bunyi
Semakin jauh bunyi yang dipancarkan dalam medan bebas pantulan, maka semakin berkurang intensitas bunyi (berbanding terbalik dengan jaraknya). Oleh sebab itu penonton perlu ditempatkan sedekat mungkin dengan sumber bunyi dalam auditorium.
• Asal bunyi
Intensitas bunyi pada satu arah akan menjadi sangat dominan. Pemancar bunyi dialog berfrekuensi tinggi lebih dominan sepanjang sumbu longitudinal sumber bunyi tersebut. Sedangkan sumber bunyi berfrekuensi menengah dan mudah lebih merata kesemua arah. Oleh karena itu peran pemantul bunyi pada panggung terbuka dan teater melingkar sangat penting.
• Selubung bunyi
Bunyi frekuensi rendah, terutama yang sangat keras, dapat cukup kuat menyelubungi bunyi berfrekuensi tinggi. Hall ini dimanfaatkan untuk mengendalikan bising lingkungan.
II.3.2 Klasifikasi Sistim Pentas
a. Flying System
Merupakan system gerakan vertical yang terdiri dari pipa panjang sebagai twmpat menggantung layar/backdrop panggung dan lampu pentas.
b. Revolving Stage
Merupakan system pergantian dekorasi/set panggung dengan cara berputar tampa menutup layar, keuntunganya adalah membuat tampilan panggung menjadi lebih menarik, praktis dan tidak bersifat permanent.
Merupakan sistem panggung yang menggunakan sistem hidrolik baik sebagian atu keseluruhan panggung, keuntungannya adlah memberikan kemudahan bagi para musisi/artis ke dalam panggung.
II.3.3 Klasifikasi Sistim Penguat Suara
Gambar II.3 sistem audio Sumber.auditorium dan theater
1II.3.4 Sikulasi
Sistem bunyi stereofonik, menggunakan dua atau lebih mikrofon yang dipisahkan secara tepat didepan daerah pentas dan dihubungkan lewat saluran penguat terpisah kedua atau lebih pengeras suara yang bersangkutan, yang harus dipisahkan di bagian depan daerah pendengar dengan pola yang sama seperti mikrofon-mikrofon yang bersangkutan.
Sistem pengeras suara central yang dipadu dengan sistem yang terdistribusi digunakan agar bunyi dapat di dengar dengan baik oleh seluruh penonton.
Terdiri dari tiga komponen
penting yaitu mikrofone,
Gambar II.4 denah balai sarbini Sumber.www.balaisarbini.com
II.3.5 Klasifikasi sistem pencahayaan
Pencahayaan baik juga disarankan dapat di dukung pula hasil pertunjukan yang baik.titik lampu daqn pencahayaan yang baik dapat dilihat sebagai berikut.
a. Follow spot, dimana cahaya mengikuti gerak pemain, dengan lampu pijar oleh xenon, dan kuat penerangannya 2000 lux. Bentuk lingkaran lampu ini diletakan pada plafon yang dilengkapi dengan catwalk, memiliki area penyinaran 2,5 meter.
b. Fore stage, sebagai pelengkap diletakan di ujung depan atau tepi panggung dengan kuat pencahayaan 500 lux.
c. Wall slot light, dengan kuat pencahayaan 1000 lux, terletak di dinding tepi panggung.
d. Cyclorama, dengan kuat penerangan 2 kali dari penerangan alami, banyak digunakan pada latar belakang panggung.
e. Work light, lampu ini menerangi panggung sewaktu tidak ada pertunjukan. f. Penerangan diatas panggung, dengan kuat cahaya 250 lux, menggunakan
down light dengan pengontrol warna.
Pada panggung pertunjukan unsur pencahayaan tidak hanya dilakukan pada malam hari.
II.4 PRINSIP-PRINSIP CONCERT HALL
• Persyaratan untuk gedung concert
o Persyaratan akustik
Dalam suatau ruangan harus ada kekerasan (loudness) yang cukup energi bunyi harus terdistribusikan secara merata, dan dihindari cacat akustik.
o Persyaratan pencahayaan
Terdapat tangga sebagai penghubung ke tribun penonton ke setiap lantai. Bangunan pertunjukan harus memiliki standart keamanan untuk sirkulasi pada tangga kebakaran maupun tangga
Ruang konser optimal harus mempunyai pencahayaan yang mampu mendukung karakter pertunjukan yang ingin disampaikan.
o Pandangan penonton
Pandangan penonton pada setiap titik di dalam ruang konser, harus mampu menangkal seluruh pertunjukan. Hal ini mempengaruhi garis pandang, sudut pandang dan jarak pandangan.
o Sistim pergantian dekorasi
Pergantian dekorasi pada ruang konser perlu direncanakan dengan baik agar mendukung kecepatan pemilihan stuktur.
II.5 Study banding
Unusual Cloud Tower for Open Air Concerts Close to Vienna
The Alpine Valley Music Theatre Bethel, NY
Arsitek : AlexIon Share
Open air concert hall ini terletak di Vienna, Austria. Cloud tower ini memiliki stuktur kubus . pada open air concert hall ini menampung kapasitas sebesar 1.670 kursidan sebuah panggung yang dapat menampung hingga 200 artis. Unsula gedung konser ini sangat menarilk dengan
eye-catching silhoutettenya, konser
hall ini juga dibangun dengan tujuan sebagai salah satu tempat kunjungan apabila berkunjung ke
castle’s park dan taman.
alpine vallay music theater ini terletak di daerah alpine Milwaukee, troy bagian barat, dengan kapasitas 7500 kursi penonton, akan tetapi bisa menampung hampir 37000 penonton karena penonton dapat menonton simbol berdiri atau duduk di atas padang rumput. Tempat konser ini dibuat dengan konsep modern dengan pepohonan dan juga padang rumput sebagai
backgroundnya, pada tempat konser ini di fasilitasi dengan atap, walau hanya mampu menampung 7500 kursi saja.
Arsitek : Alan Gerry
Bethel, open air concert berada di
daerah New York Philharmonic, dengan
kursi penonnnton yang terbuat dari kayu, tempat konser ini berada di tengah taman/ padang rumput yang sekaliguas sebagai bagraunnya. Tempat konser ini memilki atap, sehingga dapat
melindungu penonton pada saat hujan akan tetapi sama seperti alpine vallay music theater, atap ini tidak dapat melindungi semua penonton yang tidak mendapatkan tepat duduk.
Luxor Nieuwe adalah skala besar
memfasilitasi produksi teater populer terutama dari perusahaan Belanda. Bangunan ini dirancang untuk mengakomodasi pertunjukan omset tinggi.
Kursi auditorium 1500 orang, dan ada rasa menciptakan glamor dan, dalam banyak hal, pengalaman populis bagi masyarakat Rotterdam.
Keistimewaan dari walter gropius’ total theater adalah bentuk panggung yang bisa berubah-ubah. Pada theater ini bisa menjadi bentuk panggung proscenium, panggung arena,open- thrust sehinggga pada bentuk theater ini dapat di sesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan.