• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Rectangular Waveguide

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Rectangular Waveguide"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

"ANALISIS KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI

RECTANGULAR WAVEGUIDE"

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

Oleh

080422003

DIANA SAHFITRI

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Saluran transmisi merupakan suatu media yang digunakan untuk mengirim energi listrik dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian listrik. Ada beberapa saluran transmisi yang digunakan secara umum pada saat ini seperti two wire line, kabel koaksial, balanced shielded line, mikrostrip dan bumbung gelombang (waveguides).

Rectangular waveguide adalah salah satu tipe yang paling awal dari jaringan transmisi yang digunakan dalam berbagai aplikasi. Spektrum frekuensi gelombang-mikro mencakup kira-kira dari 300 MHz hingga 300 GHz. Saluran-saluran transmisi masih dapat digunakan pada bagian-bagian yang rendah dari cangkupan ini. Di atas kira-kira 3000 MHz, pemakaian waveguide menjadi suatu keharusan. Pada Tugas Akhir ini, akan dibahas tentang karakteristik salah satu bumbung gelombang (waveguide) yaitu rectangular waveguide. Parameter-parameter utama yang dianalisis untuk mengetahui atau mendapatkan karakteristik saluran transmisi rectangular waveguide yaitu frekuensi cut-off, impedansi karakteristik, dan rugi-rugi yang terdapat pada saluran transmisi rectangular waveguide.

Dari analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa frekuensi cut-off pada saluran transmisi rectangular waveguide akan mengalami kenaikan seiring dengan dimensi penampang retangular waveguide yang semakin mengecil. Sedangkan semakin besar frekuensi yang diberikan pada saluran transmisi rectangular waveguide tersebut, maka semakin kecil pula impedansi karakteristiknya untuk frekuensi 8 GHz sampai 12.5 GHz. Rugi-rugi daya oleh sinyal frekuensi adalah yang paling besar dibandingkan dengan rugi-rugi lainnya yaitu nilai yang terendah sebesar 830,59 dB/m dengan kenaikan perlahan sebesar 1935,23 dB/m. Dan rugi-rugi atenuasi dielektrik sebesar 16,79x1010 dB/m dengan penurunan perlahan sampai 11,27x1010 dB/m, sedangkan rugi-rugi daya pada permukaan dinding sebesar 0,023 Ω/m dengan kenaikan perlahan sampai 0,029

(3)

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat dan

Taufik-Nya serta Shalawat beriring salam disampaikan kepada Nabi Muhammad

SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir ini berjudul: ”ANALISIS KARAKTERISTIK SALURAN

TRANSMISI RECTANGULAR WAVEGUIDE

”. Tugas Akhir ini merupakan

salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana

Strata Satu di Departemen Teknik Elektro Fakutas Teknik Universitas Sumatra

Utara.

Penulis menyampaikan rasa hormat, bangga, terima kasih dan

mempersembahkan Tugas Akhir ini kepada yang teristimewa yaitu Ayahanda M.

Amin, SE dan Ibunda Kunti Idana, A.Ma.Pd yang telah membesarkan, mendidik

dan selalu mendoakan penulis, serta rasa sayang kepada saudara-saudara penulis

Fahrizal Saputra, M. Raudhi, Nur Miswari dan kakak ipar Murtiana serta

keponakan-keponakan yang imut-imut.

Dalam kesempatan ini juga penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman S. Baafai, selaku Pelaksana Ketua Departemen

Teknik Elektro Falkultas Teknik Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Rahmad Fauzi, ST, MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik

(4)

3. Bapak Ali Hanafiah Rambe, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing Tugas

Akhir yang dengan ikhlas dan sabar memberikan nasehat, bimbingan, dan

motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Seluruh staf pengajar di Departemen Teknik Elekro Fakultas Teknik

Universitas Sumatra Utara yang telah memberikan bekal ilmu kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan.

5. Sulastri Sianturi, selaku teman satu Dosen Pembimbing yang selalu

bersama penulis dalam suka dan duka menyelesaikan Tugas Akhir.

6. Teman-teman seperjuangan penulis khususnya mahasiswa Jurusan Teknik

Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari

sempurna, baik dari segi materi maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu,

penulis siap menerima saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun

demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis berserah diri kepada Allah SWT, penulis berharap agar

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi penulis sendiri.

Medan, November 2010

Penulis

Diana Sahfitri

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penulisan ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II SALURAN TRANSMISI ... 5

2.1 Umum ... 5

2.2 Jenis Media Saluran Transmisi ... 7

2.3 Bumbung Gelombang (Wavegide) ... 8

2.4 Karakteristik Saluran Transmisi ... 11

2.4.1 Lumped Constan ... 12

2.4.2 Distributed Constan ... 12

(6)

2.6 Rugi-rugi (Losses) pada Saluran Transmisi ... 16

2.7 Gelombang Elektromagnet dalam Saluran Transmisi ... 17

BAB III SALURAN TRANSMISI RECTANGULAR WAVEGUIDE .... 21

3.1 Umum ... 21

3.2 Persamaan Gelombang Pada Koordinat Rectangular Waveguide ... 25

3.3 Mode Pola Rectangular Waveguide ... 28

3.3.1 Mode TE Dalam Rectangular Waveguide ... 29

3.3.2 Ragam-ragam Mode ... 33

3.4 Frekuensi Cut-off ... 34

3.5 Rugi-rugi Saluran Transmisi Rectangular Waveguide ... 35

3.5.1 Rugi-rugi Daya Oleh Sinyal Frekuensi ... 36

3.5.2 Rugi-rugi Daya Atenuasi Dielektrik ... 36

3.5.3 Rugi-rugi Daya Pada Permukaan Dinding ... 37

3.6 Saluran Transmisi Rectangular Waveguide Standar ... 39

BAB IV ANALISIS KARATERISTIK RECTANGULAR WAVEGUIDE ... 41

4.1 Umum ... 41

4.2 Parameter Asumsi ... 42

4.3 Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Rectangular Waveguide ... 43

(7)

4.3.2 Analisis Impedansi Karakteristik

Saluran Transmisi Rectangular Waveguide ... 48

4.3.3 Analisis Rugi-rugi Saluran Transmisi Rectangular Waveguide ... 50

4.3.3.1 Rugi-rugi oleh Sinyal Frekuensi ... 50

4.3.3.2 Rugi-rugi Daya Atenuasi Dielektrik ... 51

4.3.3.3 Rugi-rugi Daya Pada Permukaan dinding ... 52

4.4 Aplikasi Saluran Transmisi Rectangular Waveguide ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 58

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analogi besaran-besaran EM dalam saluran dengan gelombang

dalam medium bebas ... 5

Tabel 2.2 Impedansi karakteristik saluran transmisi ... 15

Tabel 2.3 Konstanta dielektrik dan kecepatan rambat gelombang

elektromagnetik pada bahan isolator ... 19

Tabel 3.1 Rectangular waveguides standar ... 39

Tabel 4.1 Pengaruh besar dimensi a dan b terhadap frekuensi cut-off saluran

transmisi rectangular waveguide ... 45

Tabel 4.2 Pengaruh besar frekuensi terhadap impedansi karakteristik

saluran transmisi rectangular waveguide untuk a = 2.286 cm,

b = 1,016 dan fcTE10 ... 49

Tabel 4.3 Pengaruh besar frekuensi terhadap rugi-rugi saluran transmisi

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Berbagai macam saluran transmisi ... 6

Gambar 2.2 Jenis waveguide ... 8

Gambar 2.3 Karakteristik waveguide ... 10

Gambar 2.4 Waveguide ... 10

Gambar 2.5 Pengukuran impedansi karakteristik ... 14

Gambar 3.1 Konstruksi dari rectangular waveguide ... 21

Gambar 3.2 Rectangular waveguide ... 22

Gambar 3.3a Keadaan – keadaan perbatasan medan listrik ... 23

Gambar 3.3b Keadaan – keadaan perbatasan medan magnet ... 23

Gambar 3.4 Rambatan mode TE ... 24

Gambar 3.5a Amplitudo medan listrik di sepanjang sumbu waveguide ... 24

Gambar 3.5b Amplitudo medan listrik di sepanjang lebar dari waveguide ... 24

Gambar 3.6 Koordinat rectangular waveguide untuk mode TE ... 30

Gambar 3.7 Ragam-ragam waveguide ... 34

Gambar 3.8 Distribusi medan didalam bumbung untuk mode TE 10 ... 35

Gambar 4.1 Beberapa parameter asumsi pada saluran transmisi rectangular waveguide yang dianalisis ... 42

Gambar 4.2 Grafik pengaruh besar dimensi penampang terhadap frekuensi cut-off TE10 ... 45

(10)

Gambar 4.4 Grafik pengaruh besar dimensi penampang terhadap frekuensi

cut-off TE11 ... 46

Gambar 4.5 Grafik pengaruh besar frekuensi terhadap impedansi karakteristik

saluran transmisi rectangular waveguide ... 49

Gambar 4.6 Grafik pengaruh besar frekuensi terhadap rugi-rugi oleh sinyal

frekuensi ... 54

Gambar 4.7 Grafik pengaruh besar frekuensi terhadap rugi-rugi atenuasi

dielektrik ... 54

Gambar 4.8 Grafik pengaruh besar frekuensi terhadap rugi-rugi daya pada

(11)

ABSTRAK

Saluran transmisi merupakan suatu media yang digunakan untuk mengirim energi listrik dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian listrik. Ada beberapa saluran transmisi yang digunakan secara umum pada saat ini seperti two wire line, kabel koaksial, balanced shielded line, mikrostrip dan bumbung gelombang (waveguides).

Rectangular waveguide adalah salah satu tipe yang paling awal dari jaringan transmisi yang digunakan dalam berbagai aplikasi. Spektrum frekuensi gelombang-mikro mencakup kira-kira dari 300 MHz hingga 300 GHz. Saluran-saluran transmisi masih dapat digunakan pada bagian-bagian yang rendah dari cangkupan ini. Di atas kira-kira 3000 MHz, pemakaian waveguide menjadi suatu keharusan. Pada Tugas Akhir ini, akan dibahas tentang karakteristik salah satu bumbung gelombang (waveguide) yaitu rectangular waveguide. Parameter-parameter utama yang dianalisis untuk mengetahui atau mendapatkan karakteristik saluran transmisi rectangular waveguide yaitu frekuensi cut-off, impedansi karakteristik, dan rugi-rugi yang terdapat pada saluran transmisi rectangular waveguide.

Dari analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa frekuensi cut-off pada saluran transmisi rectangular waveguide akan mengalami kenaikan seiring dengan dimensi penampang retangular waveguide yang semakin mengecil. Sedangkan semakin besar frekuensi yang diberikan pada saluran transmisi rectangular waveguide tersebut, maka semakin kecil pula impedansi karakteristiknya untuk frekuensi 8 GHz sampai 12.5 GHz. Rugi-rugi daya oleh sinyal frekuensi adalah yang paling besar dibandingkan dengan rugi-rugi lainnya yaitu nilai yang terendah sebesar 830,59 dB/m dengan kenaikan perlahan sebesar 1935,23 dB/m. Dan rugi-rugi atenuasi dielektrik sebesar 16,79x1010 dB/m dengan penurunan perlahan sampai 11,27x1010 dB/m, sedangkan rugi-rugi daya pada permukaan dinding sebesar 0,023 Ω/m dengan kenaikan perlahan sampai 0,029

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman, semakin bertambah teknologi yang

dihasilkan. Untuk menghasilkan suatu teknologi, tentunya harus menggunakan

saluran transmisi dalam teknologi tersebut karena saluran transmisi merupakan

suatu hal yang penting dalam menggunakan teknologi tersebut walaupun hanya

sedikit menggunakan saluran transmisi. Saluran transmisi merupakan suatu media

yang digunakan untuk mengirim energi listrik dari satu titik ke titik lain dalam

suatu rangkaian listrik. Ada beberapa saluran transmisi yang digunakan secara

umum pada saat ini seperti two wire line, kabel koaksial, balanced shielded line,

mikrostrip dan bumbung gelombang (waveguide).

Waveguide adalah saluran tunggal yang berfungsi untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik (microwave) dengan frekuensi 300 MHz – 300 GHz.

Dalam kenyataannya, waveguide merupakan media transmisi yang berfungsi

memandu gelombang pada arah tertentu. Secara umum waveguide dibagi menjadi

tiga yaitu, yang pertama adalah rectangular waveguide (waveguide dengan

penampang persegi) dan yang kedua adalah circular waveguide (waveguide

dengan penampang lingkaran), dan ellips waveguide (waveguide dengan

(13)

Pada Tugas Akhir ini, akan dibahas tentang karakteristik salah satu

bumbung gelombang (waveguide) yaitu rectangular waveguide karena

rectangular waveguide adalah salah satu tipe yang paling awal dari jaringan transmisi yang digunakan dalam berbagai aplikasi. Ada beberapa parameter yang

akan dianalisis untuk mengetahui atau mendapatkan karakteristik saluran

transmisi rectangular waveguide yaitu frekuensi cut-off, impedansi karakteristik,

dan rugi-rugi yang terdapat pada saluran transmisi rectangular waveguide. Hal

inilah yang melatar belakangi pembahasan dalam Tugas Akhir.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan frekuensi cut-off dari saluran transmisi

rectangular waveguide dan bagaimana menentukannya?

2. Bagaimana impedansi karakteristik dari saluran transmisi rectangular

waveguide?

3. Bagaimana rugi-rugi dari saluran transmisi rectangular waveguide?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah menganalisis beberapa

parameter yaitu frekuensi cut-off, impedansi karakteristik dan rugi-rugi agar

mengetahui karakteristik saluran transmisi rectangular waveguide untuk aplikasi

jaringan Backbone pada sistem Line of Sight yang bekerja pada frekuensi 8-12,5

(14)

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah, maka pada Tugas Akhir ini, pembahasan

dibatasi sebagai berikut :

1. Parameter-parameter yang dianalisis adalah frekuensi cut-off, impedansi

karakteristik dan rugi-rugi.

2. Hanya membahas saluran transmisi rectangular waveguide secara umum.

3. Tidak membahas tentang kecepatan fasa gelombang.

4. Frekuensi yang digunakan yaitu 8 GHz, 8.5 GHz, 9 GHz, 9.5 GHz, 10

GHz, 10.5 GHz, 11 GHz, 11.5 GHz, 12 GHz, 12.5 GHz.

1.5 Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan Tugas

Akhir ini adalah :

1. Studi Literatur, yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan

topik Tugas Akhir yang terdiri dari buku-buku referensi baik yang dimiliki

oleh penulis atau dari perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal,

internet, dan lain-lain.

2. Studi perhitungan, yaitu dengan melakukan perhitungan terhadap

karakteristik yang dibahas dalam Tugas Akhir ini dan menganalisanya.

(15)

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai Tugas Akhir ini, secara singkat

dapat diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar

belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode

penulisan, dan sistematika penulisan dari Tugas akhir ini.

BAB II SALURAN TRANSMISI

Bab ini berisi penjelasan tentang saluran transmisi secara

umum seperti jenis media saluran transmisi, karakteristik

saluran transmisi dan waveguide pada umunya.

BAB III SALURAN TRANSMISI RECTANGULAR WAVEGUIDE

Bab ini berisi teori-teori tentang saluran transmisi rectangular waveguide dan karakteristiknya.

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI

RECTANGULAR WAVEGUIDE

Bab ini berisi tentang analisis karakteristik saluran yang berupa

frekuensi cut-off, impedansi karakteristik, rugi-rugi saluran

transmisi rectangular waveguide, dan hasil dari analisis yang

dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari analisa Tugas Akhir ini dan

(16)

BAB II

SALURAN TRANSMISI

2.1 Umum

Sinyal merambat dengan kecepatan terbatas. Hal ini menimbulkan waktu

tunda ketika sinyal bergerak didalam saluran interkoneksi. Jika digunakan sinyal

sinusoidal, maka waktu tunda ini mengakibatkan pergeseran fasa negatif pada

sinyal tersebut. Jika pergeseran fasanya signifikan, maka analisa saluran transmisi

harus digunakan, karena sekarang interkoneksi akan memepengaruhi sinyal.

Gelombang disekitar saluran memiliki besaran-besaran yang dapat

dianalogikan dengan gelombang EM yang merambat didalam medium bebas,

seperti yang terdaftar didalam Tabel 2.1[1].

Tabel 2.1 Analogi besaran-besaran EM dalam saluran dengan gelombang dalam

(17)

Saluran transmisi banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya

untuk menyalurkan sinyal yang diterima antena ke pesawat TV, bumbung

gelombang yang menyalurkan energi dari penguat RF ke antena parabola dan

jala-jala listrik yang menyalurkan energi dari pembangkit ke rumah-rumah. Berbagai

contoh penggunaan saluran ini dilukiskan dalam Gambar 2.1[1].

Transmitter-antena Transceiver-antena

Gambar 2.1 Berbagai macam saluran transmisi

Konstanta fasa (β) untuk gelombang sinusoid dinyatakan sebagai berikut;

...(2.1)

Maka, pergeseran fasa pada domain spasial sejauh l, adalah:

(18)

Jadi ada ketergantungan antara pergeseran fasa ini dengan frekuensinya.

Jika l/λ sangat kecil, pengaruh saluran transmisi bisa diabaikan (inilah yang terjadi

pada analisa rangkaian listrik). Sedangkan jika l/λ ≥ ~0.1, maka pengaruhnya

perlu diperhitungkan[1].

2.2 Jenis Media Saluran Transmisi

Walaupun secara umum media saluran transmisi yang digunakan pada

frekuensi tinggi maupun gelombang mikro (microwaves) dapat berupa sepasang

penghantar atau sebuah penghantar berongga, namun dalam aplikasinya dapat

bedakan dalam 4 kategori, yakni[2]:

a. Saluran transmisi dua kawat sejajar (two-wire transmission line)

b. Saluran transmisi koaksial (coaxial transmission line)

c. Microstrip dan Stripline

d. Bumbung gelombang (waveguides)

Saluran transmisi two-wire hanya cocok dipakai pada daerah frekuensi

terendah dari spektrum frekuensi radio sebab pada frekuensi yang lebih tinggi

saluran transmisi jenis ini memiliki redaman yang sangat besar. Untuk

memperbaiki keterbatasan saluran two-wire ini maka pada frekuensi yang lebih

tinggi, penggunaan sepasang penghantar sejajar digantikan oleh sepasang

penghantar yang disusun dalam satu sumbu yang sama, disebut "coaxial". Dengan

saluran ini redaman yang dialami medan elektromagnetik dapat dikurangi. Pada

daerah frekuensi yang lebih tinggi lagi (gelombang mikro), saluran coaxial tidak

(19)

menembus bahan dielektrik saluran sehingga redamannya semakin besar. Untuk

itu, digunakan suatu saluran berupa penghantar berongga yang disebut bumbung

gelombang. Sedangkan untuk menghubungkan jarak yang dekat, pada frekuensi

ini biasanya digunakan saluran transmisi yang disebut stripline dan microwave[2].

2.3 Bumbung Gelombang (Waveguide)

Waveguide adalah saluran tunggal yang berfungsi untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik (microwave) dengan frekuensi 300 MHz – 300 GHz.

Dalam kenyataannya, waveguide merupakan media transmisi yang berfungsi

memandu gelombang pada arah tertentu. Secara umum waveguide dibagi menjadi

tiga yaitu, yang pertama adalah rectangular waveguide (waveguide dengan

penampang persegi) dan yang kedua adalah circular waveguide (waveguide

dengan penampang lingkaran), dan ellips waveguide (waveguide dengan

penampang ellips) seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2[3].

Gambar 2.2 Jenis waveguide

Dalam waveguide diatas mempunyai dua karakteristik penting, yaitu :

1. Frekuensi cut off, yang ditentukan oleh dimensi waveguide.

2. Mode gelombang yang ditransmisikan, yang memperlihatkan ada

(20)

Faktor-faktor dalam pemilihan waveguide sebagai saluran transmisi antara

lain[3]:

1. Band frekuensi kerja, tergantung pada dimensi

2. Transmisi daya, tergantung pada bahan

3. Rugi-rugi transmisi, tergantung mode yang digunakan

Pemilihan waveguide sebagai pencatu karena pada frekuensi diatas 1 GHz,

baik kabel pair, kawat sejajar, maupun kabel koaksial sudah tidak efektif lagi

sebagai media transmisi gelombang elektromagnetik. Selain efek radiasinya yang

besar, redamannya juga semakin besar. Pada frekuensi tersebut, saluran transmisi

yang layak sebagai media transmisi gelombang elektromagnetik (microwave)

adalah waveguide.

Waveguide merupakan konduktor logam (biasanya terbuat dari brass atau aluminium) yang berongga didalamnya, yang pada umumnya mempunyai

penampang berbentuk persegi (rectangular waveguide) atau lingkaran (circular

waveguide).

Saluran ini digunakan sebagai pemandu gelombang dari suatu sub sistem

ke sub sistem yang lain. Pada umumnya di dalam waveguide berisi udara, yang

mempunyai karakteristik mendekati ruang bebas. Sehingga pada waveguide

persegi medan listrik E harus ada dalam waveguide pada saat yang bersamaan

harus nol di permukaan dinding waveguide dan tegak lurus. Sedangkan medan H

juga harus sejajar di setiap permukaan dinding waveguide. Karakteristik dari

(21)

Gambar 2.3 Karakteristik waveguide

Dari Gambar 2.3 dapat dilihat bahwa frekuensi kerja berada di antara fmin

dan fmax, band frekuensi kerja : ω > ωc atau λ < λc. Selain itu waveguide juga

memiliki karakteristik yang penting yaitu frekuensi cut off dan mode gelombang

yang ditransmisikan.

Impedansi karakteristik dan mode perambatan gelombang pada saluran

jenis ini berbeda dengan jenis lainnya. Salah satu aplikasi dari bumbung

gelombang ini adalah serat optik. Walaupun kondisinya berbentuk kabel, namun

serat optik merupakan saluran transmisi jenis "bumbung gelombang", dalam hal

ini, bumbung berpenampang lingkaran (circular waveguide). Aplikasi yang

lainnya yaitu sebagai pengumpan (feeder) pada antena parabola. Adapun Gambar

bumbung gelombang seperti pada Gambar 2.4[4].

(22)

2.4 Karakteristik Saluran Transmisi

Karakteristik listrik pada saluran transmisi berbeda dengan karakteristik

dari rangkaian listrik biasa. Karakteristik listrik suatu saluran transmisi sangat

bergantung pada konstruksi dan dimensi fisiknya.

Ketika hubungan antara sumber sinyal dengan beban sedang berlangsung,

maka sinyal akan merambat pada pasangan kawat penghantar saluran transmisi

menuju ke ujung yang lain dengan kecepatan tertentu. Semakin panjang saluran

transmisi, maka waktu tempuh dari rambatan sinyal itu akan semakin lama. Arus

yang mengalir di sepanjang saluran akan membangkitkan suatu medan magnet

yang menyelimuti kawat penghantar dan ada kalanya saling berimpit dengan

medan magnet lain yang berasal dari kawat penghantar lain disekitarnya. Medan

magnet yang dibangkitkan oleh kawat penghantar berarus listrik, merupakan suatu

timbunan energi yang tersimpan dalam kawat penghantar tersebut sehingga dapat

dianggap bahwa kawat penghantar bersifat induktif atau memiliki induktansi.

Tegangan yang ada diantara dua kawat penghantar akan membangkitkan

medan listrik. Medan listrik ini juga merupakan timbunan energi yang mungkin

juga saling berimpit dengan medan listrik lain disekitarnya, sehingga akan timbul

kapasitansi diantara dua kawat penghantar. Untuk saluran yang panjang,

induktansi dan kapasitansi itu akan menyebar secara merata pada sepanjang

saluran dan besarnya tergantung pada frekuensi sinyal atau gelombang yang

merambat didalamnya.

Setiap jenis saluran transmisi dua kawat juga mempunyai suatu nilai

(23)

elektron yang mengalir (arus) melewati atau menembus bahan dielektrik saluran.

Jika saluran dianggap semode (uniform), dimana semua nilai besaran-besaran

tersebut sama disepanjang saluran, maka potongan kecil saluran dapat dianggap

merepresentasikan panjang keseluruhan.

Tiga hal inilah yang menjadi alasan bahwa saluran transmisi berbeda dari

rangkaian-rangkaian listrik pada umumnya, sehingga karakteristik saluran

transmisi dapat dibedakan atas Lumped Constant dan Distributed Constant[4].

2.4.1 Lumped Constant

Saluran transmisi juga memiliki besaran atau konstanta seperti induktansi,

kapasitansi dan resistansi sebagaimana seperti pada rangkaian listrik pada

umumnya, akan tetapi pada rangkaian listrik konstanta-konstanta yang ada dalam

rangkaian bertumpuk didalam piranti rangkaian itu sendiri, maka besaran atau

konstanta yang demikian disebut dengan lumped constant[4].

2.4.2 Distributed Constant

Idealnya saluran transmisi juga memiliki nilai induktansi, kapasitansi dan

resistansi yang berisfat bertumpuk (lumped), namun tidak demikian halnya,

karena saluran transmisi memiliki besaran atau konstanta dengan nilai yang

terdistribusi disepanjang saluran dan masing-masing tidak dapat dipisahkan satu

dengan lainnya, maka besaran yang demikian disebut distributed constant, yang

(24)

penghantar dan jenis bahan dielektrik yang memisahkan kedua penghantar. Maka

ini berarti nilai-nilai konstanta ini akan berubah bila panjang saluran diubah[4].

2.5 Impedansi Karakteristik Saluran

Besaran-besaran terdistribusi seperti induktansi, kapasitansi, resistansi dan

konduktansi merupakan parameter primer suatu saluran transmisi yang terdapat

dalam semua jenis saluran, terlepas apakah pada saat itu saluran tersebut

dihubungkan atau tidak dengan sumber sinyal. Tetapi ada juga parameter yang

penting dari saluran transmisi yang disebut "impedansi karakteristik"[5].

Gelombang yang merambat pada saluran transmisi yang panjangnya tak

berhingga, tidak akan mempengaruhi apa yang ada diujung saluran. Perbandingan

antara tegangan dan arus diujung masukan saluran sesungguhnya dapat dianggap

sama dengan perbandingan antara tegangan dan arus setelah mencapai ujung

lainnya. Dapat diartikan bahwa arus dan tegangan diantara kedua kawat

penghantar saluran itu memandang saluran transmisi sebagai suatu impedansi.

Impedansi inilah yang disebut "Impedansi Karakteristik (Zo)" [5].

forward arus

forward tegangan

Zo = ...(2.3)

Jadi dapat dikatakan bahwa impedansi karakteristik adalah impedansi yang

diukur diujung saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga. Bila daya

dirambatkan pada saluran transmisi dengan panjang tak berhingga, maka daya itu

akan disekitarap seluruhnya disepanjang saluran sebagai akibat bocornya arus

pada kapasitansi antar penghantar dan hilangnya tegangan pada induktansi

(25)

Gambar 2.5 Pengukuran impedansi karakteristik

Pada Gambar 2.5, diperlihatkan bahwa impedansi yang dipandang pada

titik 1'-2' ke 1-2 berhingga) ke arah kanan adalah sebesar Zo juga. Tetapi dengan

tingkat tegangan dan arus yang lebih kecil dibandingkan dengan tegangan pada

titik 1-2. Sehingga bila impedansi pada titik 1'-2' digantikan dengan impedansi

beban sebesar Zo, maka impedansi dititik 1-2 akan sebesar Zo juga[5].

Impedansi karakteristik saluran tanpa rugi-rugi (losses-line) dapat

dituliskan sebagai[5]:

[

m

]

C L

Zo= Ω/ ...(2.4) dimana :

L = induktansi total kedua kawat penghantar sepanjang saluran l (Henry)

C = kapasitansi antar kedua kawat penghantar dalutan sepanjang l (Farad)

Besar impedansi karakteristik suatu saluran transmisi maupun bumbung

gelombang berbeda-beda dan nilainya ditentukan oleh ukuran fisik penampang

dan bahan dielektrik yang digunakan sebagai isolator. Adapun impedansi

(26)

Tabel 2.2 Impedansi karakteristik saluran transmisi

Jenis Saluran Zo

(Ω) (H/m) L

C (F/m) Twin Lead d D k 2 ln 120 d D 2 ln πµ d D 2 ln µε Coaxial d D k ln 60 d D ln 2π µ d D ln 2µε Balanced Shielded D h d h v v k / / 1 1 2 ln 120 2 2 = =       + − σ σ σ

Bumbung Gelombang (Rectangular

waveguide) 2

1     − = f f a b Z c og η dimana:

D = Jarak antar konduktor (pada twist pair) atau diameter konduktor

outer (pada coaxial dan balanced shielded) (m) d = Diameter konduktor inner (m)

h = Jarak antar konduktor (pada balanced shielded) (m)

k = Konstanta dielektrik bahan isolator

e = Permitivitas

µ = Permeabilitas

et = Konstanta dielektrik relatif pada PCB (Printed Cabling Board)

a = Dimensi penampang sisi a rectangular waveguide (cm)

b = Dimensi penampang sisi b rectangular waveguide (cm)

(27)

2.6 Rugi-Rugi (Losses) pada Saluran Transmisi

Tegangan maupun arus dari sinyal yang merambat disepanjang saluran

transmisi akan mengalami penurunan seiring dengan jarak yang makin panjang,

ini berarti saluran transmisi memiliki rugi-rugi[4].

Pada umumnya ada tiga macam rugi-rugi yang terdapat pada saluran

transmisi yang sedang dilalui sinyal, yaitu[4]:

a.Rugi-Rugi Tembaga

Rugi-Rugi ini antara lain berupa disipasi daya (I2R) yang berupa

panas yang bersifat resistif dan rugi-rugi akibat efek kulit (skin effect).

Makin tinggi frekuensi, makin besar resistansi yang timbul akibat skin

effect ini, sehingga ini mengakibatkan rugi-rugi saluran makin besar. Jadi selain disebabkan oleh resistansi penghantarnya sendiri, rugi-rugi

tembaga ini juga disebabkan oleh skin effect, yang menyebabkan

resistansi penghantar pada frekuensi tinggi juga meningkat.

b. Rugi-Rugi Dielektrik

Rugi-rugi ini timbul diakibatkan oleh pemanasan yang terjadi pada

kawat penghantar sewaktu dilalui arus bolak-balik. Daya yang

dikirimkan sumber sinyal sebagian berubah menjadi panas yang terjadi

pada bahan dielektrik. Ketika dilalui arus bolak-balik, maka struktur

atom dari bahan dielektrik akan mengalami perubahan dan perubahan ini

membutuhkan energi. Energi inilah yang mengakibatkan timbulnya

(28)

maka semakin besar energi yang dibutuhkannya, yang berarti semakin

besar rugi daya yang disebabkannya.

c. Rugi-Rugi Radiasi dan induksi

Rugi-rugi ini terjadi akibat adanya medan-medan elektromagnetik

yang ada disekitar kawat penghantar. Rugi-rugi induksi terjadi ketika

medan elektromagnetik disekeliling penghantar terkena langsung dengan

suatu penghantar tersebut, akibatnya daya hilang pada penghantar

tersebut. Rugi-rugi radiasi merupakan rugi-rugi yang disebabkan

hilangnya sebagian garis-garis gaya magnet karena memancar keluar

dari saluran transmisi. Redaman muncul akibat adanya rugi-rugi pada

saluran transmisi yang dinyatakan dalam satuan decibel per satuan

ataupun neper per satuan panjang.

2.7 Gelombang Elektromagnetik dalam Saluran Transmisi

Ketika pengiriman sinyal melalui suatu saluran, maka medan-medan

(listrik dan magnet) yang dikirimkan dari sumber sampai ke beban dan setelah

sampai di beban, energi yang tersimpan dalam medan-medan tersebut diubah

menjadi energi yang diinginkan, dimana medan-medan ini dikenal sebagai medan

elektromagnetik.

Perambatan energi listrik disepanjang saluran transmisi adalah bentuk

medan elektromagnetik transversal yaitu gelombang yang arah perambatannya

(29)

Ada tiga tipe perambatan yang dikenal pada saluran transmisi maupun

bumbung gelombang, yaitu tipe TEM (Transverse Electric Magnetic), TE

(Transverse Electric) dan TM (Transverse Magnetic), biasanya tipe TEM yang

terjadi pada saluran transmisi, sedangkan tipe TE dan TM umumnya terjadi pada

bumbung gelombang (waveguide).

Pada tipe TEM, medan magnet (H) dan medan listrik (E), gelombang

saling tegak lurus dan melintang terhadap sumbu perambatan, sehingga tidak ada

komponen medan yang searah dengan sumbu perambatannya, sedangkan pada

tipe lainnya, salah satu komponen medannya akan searah dengan sumbu

perambatan.

Daerah atau bagian dari saluran transmisi yang paling padat diselimuti oleh

medan elektromagnetik adalah bagian diantara kedua kawat penghantarnya, yang

biasanya diisi oleh suatu bahan isolator. Parameter yang penting dari bahan

isolator adalah konstanta dielektrik (k). Harga konstanta dielektrik ini merupakan

harga relatif terhadap konstanta dielektrik dari ruang hampa. Ada dua hal penting

yang mempengaruhi suatu gelombang, yaitu[5]:

1. Kecepatan Rambat Gelombang

Gelombang yang merambat disepanjang saluran transmisi bisa memiliki

kecepatan yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik propagasi

saluran tersebut. Kecepatan merambat medan elektromagnetik disepanjang

saluran transmisi juga ditentukan oleh besarnya konstanta dielektrik dari isolator

(30)

semakin pelan. Hubungan antara konstanta dielektrik dengan kecepatan rambat

gelombang dapat dituliskan sebagai[5]:

k x v

8 10 3

= ...(2.5)

dimana :

K = konstanta dielektrik bahan isolator

Harga konstanta dielektrik bahan isolator yang harganya adalah relatif

terhadap konstanta dielektrik udara (ruang hampa), sehingga tidak memiliki

satuan. Konstanta dielektrik beberapa bahan isolator ditampilkan pada Tabel

[image:30.595.149.476.411.527.2]

2.3[5].

Tabel 2.3 Konstanta dielektrik dan kecepatan rambat gelombang elektromagnetik

pada bahan isolator

Material Konstanta Dielektrik (k)

Kecepatan Rambat (v) [m/detik]

Ruang Hampa Udara

Teflon PVC Nylon Polystryrene

1.000 1.006 2.100 3.300 4.900 2,500

300 x 106 299.2 x 106

207 x 106 165 x 106 136 x 106 190 x 106

Untuk saluran transmisi tanpa rugi-rugi (losses line), kecepatan rambat

gelombang dalam saluran dapat dituliskan sebagai[5]:

LC

v=  ...(2.6)

dimana:

ℓ = Panjang potongan saluran (meter)

L = Induktansi total kedua kawat penghantar saluran sepanjang ℓ (Henry)

(31)

2. Panjang Gelombang

Panjang gelombang didefenisikan sebagai jarak dimana gelombang tersebut

bergeser atau berjalan sejauh satu siklus (identik dengan perubahan sudut 2π).

Bila suatu sinyal frekuensi tinggi merambat pada suatu saluran transmisi, maka

panjang gelombang sinyal tersebut didalam saluran akan bergantung pada harga

konstanta dielektrik (k) dari bahan isolator tersebut menurut hubungan[5]:

) (meter k

f c

=

λ ...(2.7)

dimana:

c = Kecepatan rambat gelombang elektromagnetik pada ruang hampa

(3 x 108 m/detik),

f = Frekuensi gelombang tersebut (Hz), dan

(32)

BAB III

SALURAN TRANSMISI RECTANGULAR WAVEGUIDE

3.1 Umum

Susunan dari bumbung gelombang, dimana sisi panjangnya disebut a dan

sisi pendeknya disebut b. Bumbung berisikan dielektrik (hampa) dengan sifat

bahan ε dan μ. Penampang lintang dari bumbung berada pada bidang x-y, dengan

demikian gelombang akan merambat ke arah-z seperti ditunjukkan pada Gambar

3.1[6].

Gambar 3.1 Konstruksi dari rectangular waveguide

Pada frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi dari kira-kira 3000 MHz,

transmisi gelombang-gelombang elektromagnetis melalui saluran-saluran dan

kabel menjadi sulit, terutama karena rugi-rugi yang terjadi pada dielektrikum

padat yang diperlukan untuk menyangga penghantar, maupun pada

penghantar-penghantar itu sendiri. Tetapi masih mungkin untuk memancarkan suatu

gelombang elektromagnetis melalui sebuah tabung logam, tabung ini dikenal

[image:32.595.240.411.402.492.2]
(33)

Bentuk waveguide yang paling umum adalah yang berpenampang persegi, seperti

[image:33.595.250.406.169.230.2]

ditunjukkan dalam Gambar 3.2[7].

Gambar 3.2 Rectangular waveguide

Arus-arus yang diimbas pada waveguide menimbulkan rugi-rugi daya, dan

untuk membuat rugi-rugi ini seminimum mungkin, resistansi dinding waveguide

harus dibuat serendah mungkin. Karena efek kulit, arus-arus cenderung untuk

mengumpul (berkonsentrasi) dekat pada permukaan bagian dalam dari dinding

waveguide, dan ini kandang-kandang khusus dilapisi untuk mengurangi resistansi. Kecuali untuk maksud penentuan rugi-rugi, dinding-dinding waveguide

dapat dianggap sebagai pengahantar-penghantar yang sempurna. Ada dua keadaan

perbatasan (boundry condition) penting, yang menentukan mode (mode) dari

rambatan gelombang elektromagnetis melalui suatu waveguide. Keadaan-keadaan

ini adalah[7]:

1. Medan listrik harus berakhir tegak lurus pada penghantar yang berarti

bahwa komponen tangensial atau yang sejajar dengan permukaan

penghantar harus sama dengan nol, seperti Gambar 3.3(a).

2. Medan-medan magnet harus seluruhnya terletak tangensial mengikuti

permukaan dinding jadi komponen medan magnet yang tegak lurus pada

(34)

3. Dengan mengetahui keadaan-keadaan perbatasan ini, didapatkan suatu

cara yang sederhana untuk melihat bagaimana terjadinya

bermacam-macam mode transmisi waveguide

Meskipun spektrum frekuensi gelombang-mikro mencakup kira-kira dari

300 MHz hingga 300 GHz. Namun, saluran-saluran transmisi masih dapat

digunakan pada bagian-bagian yang rendah dari cangkupan ini. Di atas kira-kira

3000 MHz, pemakaian waveguide menjadi suatu keharusan[7].

[image:34.595.238.414.305.407.2]

(a) (b)

Gambar 3.3 (a) Keadaan – keadaan perbatasan medan listrik;

(b) Keadaan – keadaan perbatasan medan magnet.

Keadaan-keadaan perbatasan yang sudah disebutkan menutup

kemungkinan waveguide untuk mendukung rambatan gelombang elektromagnetis

melintang (Transverse Electromagnetic = TEM wave), karena medan magnetis

adalah tegaklurus pada arah rambatan (menurut sumbu waveguide), dan karena itu

seharusnya berakhir tegaklurus ke dinding-dinding samping, yang tidak dapat

terjadi. Satu kemungkinan pemecahannya ialah bahwa medan magnetis

membentuk gelang-gelang (loops) di sepanjang arah rambatan, yang terletak

sejajar dengan atas dan bawah, dan tangensial ke dinding-dinding samping seperti

(35)
[image:35.595.244.420.110.227.2]

Gambar 3.4 Rambatan mode TE

Perubahan-perubahan medan listrik sebagai suatu fungsi dari jarak di

sepanjang arah rambatan diperlihatkan dalam Gambar 3.5(a) dan di sepanjang

penampang dalam Gambar 3.5(b)[7].

Gambar 3.5 (a) Amplitudo medan listrik di sepanjang sumbu waveguide;

(b) Amplitudo medan listrik di sepanjang lebar dari waveguide

Mode rambatan yang diberikan sketsanya di kenal sebagai mode listrik

melintang atau transverse electric (TE) mode, karena medan listrik adalah

seluruhnya melintang pada arah rambatan. ini juga dikenal sebagai suatu mode H

(H mode), yang berarti bahwa sebagian dari medan magnetis terletak pada arah

rambatan.

Subskrip-subskrip digunakan untuk menunjukkan banyaknya variasi

setengah-perioda (half -cycle variation) yang terjadi di sepanjang sisi-sisi a dan b.

Satu ”setengah- perioda” (yaitu satu maksimum) terjadi pada sisi a, sedangkan

[image:35.595.193.424.348.422.2]
(36)

TE10, mode TE10 adalah mode yang paling dominan dalam transmisi waveguide,

karena mode ini menunjang mode waveguide untuk frekuensi yang terendah [7].

3.2 Persamaan Gelombang Pada Koordinat Rectangular waveguide

Persamaan gelombang memiliki domain waktu dan solusi

frekuensi-domain. Namun, untuk menyederhanakan solusi dari Persamaan gelombang

dalam tiga dimensi lebih dari satu variabel waktu, hanya sinusoidal steady-state

atau frekuensi domain.

Persamaan gelombang listrik dan magnet dalam domain-frekuensi

adalah[8]:

E y E

V2 = 2 ...(3.1) dan

H y H

V2 = 2 ...(3.2) dimana y = jωµ

(

σ + jωε

)

=α + jβ . Persamaan kedua disebut persamaan

gelombang sektor.

Koordinat persegi panjang mengikuti sistem right-hand. Komponen

rectangular E dan H memuaskan gelombang skalar kompleks atau persamaan Helmholtz[8]:

ψ γ

ψ 2

2 =

∇ ...(3.3)

Persamaan Helmholtz disajikan dalam koordinat persegi panjang adalah:

ψ γ ψ ψ

ψ 2

2 2

2 2

2 2

= ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂

z y

(37)

Persamaan (3.4) adalah linier dan persamaan differensial parsial yang

nonhomogen dalam tiga dimensi. Dengan menggunakan metode pemisahan

variabel, diasumsikan bahwa solusinya adalah dalam hal berikut[8]:

( ) ( ) ( )

x Υ y Ζ z

Χ =

ψ ...(3.5) Dimana;

X(x) merupakan fungsi dari koordinat x

Y(y) merupakan fungsi dari koordinat y, dan

Z(z) merupakan fungsi dari koordinat z

Mensubstitusikan Persamaan (3.5) ke dalam Persamaan (3.4) dan membagi

hasilnya dengan Persamaan (3.5), maka diperoleh[4];

2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 γ = + + dz Z d Z dy Y d Y dx X d

X ...(3.4) Karena jumlah dari tiga suku di sisi kiri Persamaan (3.4) adalah konstan

dan setiap periode adalah sebuah variabel independen, maka istilah itu

masing-masing harus sama dengan sebuah konstanta. Jika membiarkan tiga kondisi yang

harus kx2,

2

y

k , dan k , masing persamaan pemisahan menjadi, z2

2 2 2 2 γ = − −

kx ky kz ...(3.7)

Jadi solusi umum dari setiap bagian dari persamaan diferensial, Persamaan

(3.4)[8]. X k dx X d x 2 2 2 −

= ...(3.8)

Y k dx X d y 2 2 2 −

(38)

dan

Z k dz

Z d

z

2 2

2 −

= ...(3.10)

akan membentuk;

X=A sin (kxx) + B cos (kxx) ...(3.11)

Y=C sin (kyy) +D cos (kyy) ...(3.12)

dan

Z=E sin (kzz) + F cos (kzz) ...(3.13)

dan, akhirnya solusi Persamaan Helmholtz total empat persegi panjang koordinat

adalah[8]:

( )

( )

[

Αsin kxx +Βcos kxx

]

=

ψ

[

Csin

( )

kyy +Dcos

( )

kyy

]

[

Esin

( )

kzz +Fcos

( )

kzz

]

.

..(3.14)

Konvensi untuk propagasi gelombang dalam waveguide dalam arah z

positif. Namun, harus dicatat lebih lanjut bahwa propagasi konstan λg yang

berbeda dari propagasi intrinsik konstan γ dielektrik.

2 2 2 2 2 2

c y

x

g =γ +k +k =γ +k

γ (3.15)

dimana kc = kx2 +k2y dan biasa disebut nomor gelombang cut-off. Untuk

rugi-rugi dielektrik , γ2 =−ω2µε kemudian,

2 2

c gj ω µε −k

γ ... (3.16)

Tiga kasus untuk propagasi contstant γg dalam bumbung gelombang

(39)

1. Kasus 1 - Tidak akan ada propagasi gelombang (rugi) dalam bumbung

gelombang jika ωc2µε =kc2 dan γg =0 Ini adalah kondisi kritis dari

cut-off propagasi. frekuensi cut-cut-off adalah:

2 2 2 1 y x

c k k

f = +

µε

π ...(3.17)

2. Kasus 2 - gelombang akan merambat jika ω2µε >kc2 dan

2 1     − ± = ± = f f j

j g c

g β ω µε

γ ...(3.18)

3. Kasus 3 - gelombang akan dilemahkan jika 2 2

c

k

<

µε

ω dan

1 2 −     ± = ± = f f j c g

g α ω µε

γ ...(3.19)

Ini berarti bahwa jika frekuensi operasi di bawah frekuensi cut-off,

gelombang akan rusak secara eksponensial dengan memperhatikan faktor −αgz,

dan tidak ada propagasi gelombang karena konstanta propagasi adalah jumlah

yang nyata. Oleh karena itu solusi untuk persamaan persegi panjang koordinat

Helmholtz[8].

( )

( )

[

Αsin kxx +Βcoskyy

]

=

ψ

[

( )

( )

]

j gz

y yy D k y e

k

Csin + cos − β ... (3.20)

3.3 Mode Pola Rectangular Waveguide

Secara umum, pedoman ini depedent pola pada ukuran dan kekuatan

sinyal panjang gelombang terkesan. Untuk ΤΕmn dan ΤΜmn mode, integer m

menunjukkan jumlah setengah-gelombang listrik atau intensitas magnetik dalam

(40)

berasumsi bahwa arah propagasi gelombang dalam arah z positif. Dapat menarik

garis orientasi medan listrik dan medan magnet dalam bumbung gelombang

dengan cara berikut[8]:

1. Garis-garis gaya listrik yang berorientasi sesuai dengan bidang oleh

sumber dan perubahan secara berkala dengan jumlah setengah-gelombang.

2. Garis-garis gaya magnet di sekitar saluran listrik atau medan aliran

gaya-perpindahan sesuai dengan aturan tangan kanan.

3. Karena perpindahan arus medan diberikan oleh bidang arus perpindahan

maksimum di mana medan listrik nol, dan sebaliknya.

4. Garis medan magnet adalah maksimum dimana medan listrik adalah

maksimum, dan garis-garis ini adalah berorientasi mengarahkan propagasi

gelombang.

3.3.1 Mode TE dalam Rectangular Waveguide

Diasumsikan bahwa gelombang yang merambat dalam arah z positif dalam

pilot. Mode ΤΕmn dalam rectangular waveguide dikarakteristik oleh Εz =0

dengan kata lain komponen z medan magnet Ηz harus ada agar energi

ditransmisikan dalam bumbungan. Akibatnya, persamaan Helmholtz untuk H

pada koordinat rectangular adalah[8]:

z z y

V2Η = 2Η ...(3.21) Bisa mengekspresikan solusi dari persamaan Helmholtz dalam bentuk[8]:

(41)

Koordinat dari bumbung gelombang persegi panjang untuk mode TE

[image:41.595.235.430.166.314.2]

ditunjukkan pada Gambar 3.6[8].

Gambar 3.6 Koordinat rectangular waveguide untuk mode TE

Ketika Ex =0, ∂Hz /∂y=0 pada y = (0,b), Cn =0. Sejak Ey =0,

0 /∂ =

Hz x pada x=

( )

0 a, ; Αm=0. Kesimpulan umum adalah bahwa derivatif

z

H normal harus lenyap di permukaan yang harus dilakukan, yaitu[8]:

0 = ∂ ∂ n Hz

di dinding pedoman ...(3.23)

oleh karena itu medan magnet pada arah positif adalah:

gz j oz z e b y n a x m H

H π π  −β

          

= cos cos ...(3.24)

dimana H adalah amplitudo konstan. oz

Menggantikan ∂/∂z=−jβg dan Ez =0, maka menghasilkan persamaan enam bidang yaitu[8]:

x y

gE ωµH

β =− ...(3.25)

y x

gΕ =ωµΗ

β ...(3.26)

(42)

x y g z j j

y + Η = Ε

∂Η

β ωε ...(3.28)

y z

x

g j

x

j = Ε

∂Η ∂ − Η

− β ωε ...(3.29)

dan 0 = ∂ ∂ − ∂ ∂ y H x

Hy x

...(3.30)

Untuk memecahkan persamaan untuk Ex,Ey,Hx, dan Hy dalam hal H z untuk memperoleh bidang persamaan mode TE[8].

y H k j E z c x ∂ ∂ − = 2

ωµ ...(3.31)

x k j z c y ∂Η ∂ − = Ε 2

ωµ ...(3.32)

0 =

Εz ...(3.33)

x k j z c g x ∂Η ∂ − = Η 2 β ...(3.34) y k j z c g y ∂Η ∂ − = Η 2 β ...(3.35) dan z e b y n a x m H

Hz oz cos π cos π  −jβg           

= ...(3.36)

dimana kc2 =ω2µε −βg2 telah diganti. Persamaan (3.36) membedakan terhadap x

dan y dan kemudian menggantikan hasil ke Persamaan (3.31) - (3.35), didapatkan

set baru persamaan bidang mode TE dalam bumbung gelombang segi empat,

yaitu[8]: z e b y n a x m E

Ex ox π π βg

j sin

cos  −

(43)

z e b x n a x m g y y β π π j cos sin 0 −             Ε =

Ε ...(3.38)

0 =

Εz ...(3.39)

z e b y n a x m g x x β π π j cos sin 0 −             Η =

Η ...(3.40)

z e b y n a x m g y

y π π β

j sin cos 0 −             Η =

Η ...(3.41)

dan z e b y n a x m H

Hz oz π π βg

j cos

cos  −

          

= ...(3.42)

dimana;

m = 0,1,2,…,

n = 0,1,2,…, dan

m = n = 0 mengecualikan

Beberapa persamaan karakteristik mode TE adalah identik kepada

karakteristik mode TM, tapi ada pula yang berbeda. Untuk dapat diketahui,

semuanya dapat dilihat sebagai berikut[8]:

Frekuensi cut-off, 2

2 2 2 2 1 b n a m

fc = +

µε ...(3.43)

Fase konstan, 2 1     − = f fc

g ω µε

β ...(3.44)

Panjang gelombang, 2 1     − = f fc g λ

λ ...(3.45)

Kecepatan fase, 2 1     − = f fc p g υ

(44)

Impedansi gelombang, 2 1     − = = − = = f f H E H E Z c g x y y x g η β

ωµ ...(3.47)

Karakteristik impedansi, 2 1     − = f f a b Z c og

η ...(3.48)

3.3.2 Mode-mode Mode

Mode-mode yang lebih tinggi dapat juga terjadi dalam waveguide, seperti

dalam Gambar 3.7(a) yang menunjukkan contoh dari suatu mode TE20.

Mode-mode magnetis melintang (Transverse Magnetice Modes = TM Modes). Dalam

Gambar 3.7(b) diberikan sketsa dari mode TM11. Dapat ditunjukkan bahwa

panjang gelombang cut-off untuk mode-mode TEmn dan TMmn pada umumnya

diberikan oleh Persamaan 3.49[7].

2 m 1 2 a 2       =       c λ + 2

2 

    b n ... (3.49)

Dimana m dan n adalah bilangan-bilangan utuh (interger). Persamaan (3.49)

terlihat dalam diringkas menjadi λc = 2a untuk m = 1 dan n = 0, yang adalah sama

dengan keadaan untuk mode TE10.

Diluar mode TM10, mode TM11 adalah mode TM terendah yang dapat

terjadi sebagai keadaan-keadaan perbatasan. Untuk keperluan-keperluan

transmisi, hanya mode TM10 saja yang digunakan, dan sesuai dengan frekuensi

masukan. Ukuran-ukuran waveguide dipilih agar semua mode yang lain (kecuali

[image:44.595.130.498.117.239.2]
(45)

standar WR 90 ukuran-ukurannya adalah dinding-dinding luar 1.000 x 0.500 inci,

maka total dinding 0.050 inci[7].

(a) Mode TE20

[image:45.595.143.472.156.345.2]

(b) Mode TM11 (c) Mode waveguide lingkaran TE11

Gambar 3.7 Mode-mode waveguide

3.4 Frekuensi cut-off

Frekuensi cut-off adalah fungsi dari mode dan dimensi waveguide,

sehingga ukuran fisik bumbung gelombang akan menentukan propagasi dari

mode. Pada bumbung segiempat hubungan TE dan mn TMmn mode selalu merosot.

Dalam bumbung persegí TEmn,TEnm,TMmn,danTMnm membentuk empat mode kemunduran. Bumbung segiempat biasanya ukuran yang hanya satu mode akan

menyebarkan, dan dimensinya memiliki rasio dimensi a=2b. Mode dengan

frekuensi cut-off terendah pada particular guide disebut mode dominan. Mode

yang dominan pada bumbung segiempat ini adalah persegi panjang dengan a>b

adalah mode TE . Setiap mode memiliki pola mode tertentu (bidang pola)[9]. 10 Biasanya, semua mode yang ada secara bersamaan dalam satu bumbung

(46)

menyebarkan mode dominan, dan mode yang lebih tinggi dekat dengan sumber

sangat cepat.

Ekspresi untuk f

c dan λc identik dengan kasus mode TM. Tetapi kini mode

TE dominan (yaitu mode TE dengan frekuensi cut-off terendah) adalah TE

10.

Mode ini bahkan memilki frekuensi cut-off yang lebih rendah dari TM

11 dan

disebut sebagai mode dominan dari suatu bumbung gelombang persegi empat.

Distribusi medan didalam bumbung untuk mode TE10 ditunjukkan pada Gambar

[image:46.595.197.425.352.455.2]

3.8[9].

Gambar 3.8 Distribusi medan didalam bumbung untuk mode TE

10

3.5 Rugi-rugi Daya Saluran Transmisi Rectangular waveguide

Tiga jenis rugi-rugi daya pada rectangular waveguide adalah[8]:

1. Rugi-rugi daya oleh sinyal frekuensi

2. Rugi-rugi atenuasi dielektrik

(47)

3.5.1 Rugi-rugi Daya Oleh Sinyal Frekuensi

Suatu sinyal eksponensial untuk dilemahkan −αgz, dan nonpropagation

(atau kerugian) terjadi ketika frekuensi di bawah frekuensi cut-off karena

propagasi konstanta adalah nilai riil. Waveguide dengan dimensi lebih kecil dari

cut-off sering digunakan sebagai atenuator. Konstanta atenuasiαg untuk ΤΕmn dan ΤΜmn dinyatakan dalam Persamaan (3.19) sebagai berikut[8]:

2 1

    − =

f fc

g ω µε

α ...(3.50)

3.5.2 Rugi-rugi Daya Atenuasi Dielektrik

Rugi-rugi dielektrik rendah (yaitu, σ « ωε) perambatan konstan untuk

gelombang pada rugi-rugi atenuasi dielektrik:

2 2

ησ ε µ σ

α = = ...(3.51)

Redaman yang dihasilkan dari kerugian dielektrik dalam bumbung

gelombang berbentuk persegi panjang adalah[8]:

(

)

2 1

2 fc f

g

= ση

α untuk modeΤΕmn ...(3.52)

dan

(

)

2

1

2 fc f

g = −

ση

α untuk mode ΤΜmn ...(3.53)

Jika ƒ » ƒc, redaman konstan dalam bumbung gelombang dielektrik yang

(48)

bawah frekuensi cut-off, atau ƒ « ƒc, konstanta redaman menjadi sangat besar dan

tidak terjadi propagasi[8].

3.5.3 Rugi-rugi Daya Pada Permukaan Dinding

Ketika intensitas medan listrik dan magnetik menyebar melalui rugi-rugi

bumbung gelombang, maka[8];

z z

g

e−α

Ε =

Ε 0 ...(3.54)

dan

z z

g

e−α

Η =

Η 0 ...(3.55)

Dimana Εoz dan Ηoz adalah intensitas bidang pada z=0 perhatikan

bahwa kerugian aliran daya rendah bumbung gelombang waktu rata-rata

berkurang secara proporsional terhadap gz

e−2α oleh karena itu[8],

(

)

z

loss tr tr

g

e−2α

Ρ + Ρ =

Ρ ...(3.56)

Dari Ρloss«Ρtrand2αgz«1

z

g tr

loss α

2 1 1= + + Ρ

Ρ ...(3.57)

Akhirnya,

tr L g

Ρ Ρ =

α ...(3.58)

Dimana ΡL adalah hilangnya daya per satuan panjang. Akibatnya, atenuasi

konstanta dinding gelombang sama dengan rasio rugi listrik per satuan panjang

untuk dua kali daya yang ditularkan melalui wizard, maka dapat didefinisikan

(49)

σµ π σ

α σδ δρ

f Rs = = = g =

1

Ω/ persegi ...(3.59)

dimana;

ρ adalah resistivitas dinding (Ω/m)

σ adalah konduktivitas (S/m)dan

δ adalah kedalaman kulit atau kedalaman penetrasi (m)

Daya yang hilang per satuan panjang dengan mengintegrasikan rapat daya

pada permukaan konduktor sesuai dengan panjang unit bumbung gelombang,

atau[8];

ds R

t s s L

2

2 Η

=

Ρ

W/satuan panjang ...(3.40)

dimana Ηt adalah komponen tangensial intensitas magnet di permukaan

dinding;

da Z

ds R

a g

t s s

g 2

2

2

Η Η =

α ...(3.41)

dimana;

, 2 2

2

y x + Η

Η =

(50)

3.6 Saluran Transmisi Rectangular Waveguide Standar

Bumbung gelombang segi empat yang biasanya digunakan untuk transmisi

listrik pada frekuensi gelombang mikro. Dimensi fisik mereka diatur oleh

frekuensi sinyal yang dikirim. Misalnya, dalam frekuensi X-band dari 8-12.5

GHz, dimensi luar rectangular waveguide, yang telah ditetapkan sebagai EIA WR

(90) oleh Electronic Industry Association adalah lebar 2,54 cm (1,0 in) dan tinggi

1,27 cm (0,5 in), dan dimensi dalam adalah lebar 2,286 cm (0,90 in) dan tinggi

1.016 cm (0,40 in). Tabulasi rectangular waveguide standar ditunjukkan seperti

[image:50.595.117.518.378.752.2]

pada Tabel 3.1[10].

Tabel 3.1 Rectangular waveguides standar

EIA designatio n WR Physical dimensions inside in cm

(in)

Physical dimensions outside in cm

(in) Cut-off frequency for Air-filled waveguide in GHz Recom mended frequen cy range for TE10

mode in GHz width a height b Width a height b

90 2.286 (0.900) 1.016 (0.400) 2.540 (1.000) 1.270

(0.500) 6.562 8.20-12.50

75 1.905 (0.750) 0.953 (0.375) 2.159 (0.850) 1.207

(0.475) 7.874 9.84-15.00

62 1.580 (0.622) 0.790 (0.311) 1.783 (0.702) 0.993

(0.391) 9.494 11.90-18.00

51 1.295 (0.510) 0.648 (0.255) 1.499 (0.590) 0.851

(0.335) 11.853 14.50-22.00

42 1.067 (0.420) 0.432 (0.170) 1.270 (0.500) 0.635

(0.250) 14.058 17.60-26.70

34 0.864 (0.340) 0.432 (0.170) 1.067 (0.420) 0.635

(0.250) 17.361 21.70-33.00

28 0.711 (0.280) 0.356 (0.140) 0.914 (0.360) 0.559

(0.220) 21.097 26.40-40.00

22 0.569 (0.224) 0.284 (0.112) 0.772 (0.304) 0.488

(0.192) 26.362 32.90-50.10

19 0.478 (0.188) 0.239 (0.094) 0.681 (0.268) 0.442

(51)
[image:51.595.119.519.132.620.2]

Tabel 3.1 Rectangular waveguides standar (lanjutan) EIA designatio n WR Physical dimensions inside in cm

(in)

Physical dimensions outside in cm

(in) Cut-off frequency for Air-filled waveguide in GHz Recom mended frequen cy range for TE10

mode in GHz width a height b Width a height b

42 1.067 (0.420) 0.432 (0.170) 1.270 (0.500) 0.635

(0.250) 14.058 17.60-26.70

34 0.864 (0.340) 0.432 (0.170) 1.067 (0.420) 0.635

(0.250) 17.361 21.70-33.00

28 0.711 (0.280) 0.356 (0.140) 0.914 (0.360) 0.559

(0.220) 21.097 26.40-40.00

22 0.569 (0.224) 0.284 (0.112) 0.772 (0.304) 0.488

(0.192) 26.362 32.90-50.10

19 0.478 (0.188) 0.239 (0.094) 0.681 (0.268) 0.442

(0.174) 31.381 39.20-59.60

15 0.376 (0.148) 0.188 (0.074) 0.579 (0.228) 0.391

(0.154) 39.894 49.80-75.80

12 0.310 (0.122) 0.155 (0.061) 0.513 (0.202) 0.358

(0.141) 48.387 60.50-91.90

10 0.254 (0.100) 0.127 (0.050) 0.457 (0.180) 0.330

(0.130) 59.055 73.80-112.00

8 0.203 (0.080) 0.102 (0.040) 0.406 (0.160) 0.305

(0.120) 73.892 92.20-140.00

7 0.165 (0.065) 0.084 (0.033) 0.343 (0.135) 0.262

(0.103) 90.909

114.00-173.00

5 0.130 (0.051) 0.066 (0.026) 0.257 (0.101) 0.193

(0.076) 115.385

145.00-220.00

4 0.109 (0.043) 0.056 (0.022) 0.211 (0.083) 0.157

(0.062) 137.615

172.00-261.00

3 0.086 (0.034) 0.043 (0.017) 0.163 (0.064) 0.119

(0.047) 174.419

(52)

BAB IV

ANALISIS KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI

RECTANGULAR WAVEGUIDE

4.1 Umum

Dalam mentransmisikan sinyal diperlukan suatu saluran transmisi.

Masing-masing jenis saluran transmisi mempunyai karakterisrik tersendiri pula, dimana

karakteristik ini juga harus diperhitungkan apakah nantinya akan mempengaruhi

sinyal yang dilewatkan menjadi sinyal yang diinginkan atau tidak.

Ada beberapa parameter yang akan diperhitungkan pada saluran transmisi

rectangular waveguide untuk mengetahui karakteristik saluran transmisi rectangular waveguide yaitu frekuensi cut-off, impedansi karakteristik, dan rugi-rugi yang terdapat pada saluran transmisi rectangular waveguide. Diperlukannya

analisis karakteristik saluran transmisi rectangular waveguide agar diketahui

bagaimana frekuensi cut-off, impedansi karakteristik dan rugi-rugi saluran

transmisi rectangular waveguide.

Untuk mempermudah penganalisisan dalam pembuatan grafik pada Tugas

Akhir ini, penulis menggunakan Miscrosoft Office Excel 2007.

(53)

4.2 Asumsi Parameter

Dalam pengerjaan analisis pada Tugas Akhir ini, terdapat beberapa

[image:53.595.204.413.215.302.2]

parameter yang diasumsikan dan dapat dilihat pada Gambar 4.1[10].

Gambar 4.1 Beberapa parameter asumsi pada saluran transmisi rectangular

waveguide yang dianalisis

Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah garis-garis gaya medan listrik

atau magnet yang membentuk pola setengah gelombang (half-waves) pada arah-x

(dinding a) dan pada arah-y (dinding b) dan asumsikan propagasi gelombang

dalam arah-z positif. Adapun beberapa parameter tambahan yang diasumsikan

untuk perhitungan ini yaitu:

a) η = Impedansi gelombang udara= 377 Ω[11],

b) σc = Konduktivitas tembaga = 5.84 x 107 S/m [11],

c) c = Kecepatan rambat gelombang di udara = 3.108 m/s[11],

d) μ = Permeabilitas konduktor tembaga = 12,56 x 10-7 H/m [11],

e) Parameter untuk mode TE dan TM pada rectangular waveguide adalah sama,

mode yang dominan yaitu TE10, maka yang dihitung adalah mode TE10, TE01,

TE11,

(54)

g) Frekuensi yang dianalisis sebesar 8 GHZ, 8.5 GHZ, 9 GHZ, 9.5 GHZ, 10 GHZ,

10.5 GHZ, 11 GHZ, 11.5 GHZ, 12 GHZ, 12.5 GHZ, dimana frekuensi tersebut

dapat digunakan dalam aplikasi jaringan backbone pada sistem terestorial line

of sight.

4.3 Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Rectangular Waveguide

Karakteristik saluran transmisi yang akan dianalisis pada Tugas Akhir ini

adalah frekuensi cut-off, impedansi karakteristik, dan rugi-rugi saluran yang

berupa rugi daya oleh sinyal frekuensi, rugi atenuasi dielektrik dan

rugi-rugi daya pada permukaan dinding.

4.3.1 Analisis Frekuensi Cut-off Saluran Transmisi Rectangular Waveguide

Pada analisis bagian ini, akan dihitung besarnya frekuensi cut-off pada

saluran transmisi rectangular waveguide dengan Persamaan 3.43. Dengan

c = ε µ

1

= 3.108

m/s, sehingga diperoleh:

Dimensi a = 2.286 cm, b = 1,016 cm - Untuk mode TE10;

2 2 2 1       +       = b n a m fc µε 2 2 8 016 , 1 0 286 , 2 1 2 10 . 3       +       = c f 43744 , 0 . 1,5.10 = 8

(55)

- Untuk mode TE01; 2 2 2 1       +       = b n a m fc µε 2 2 8 016 , 1 1 286 , 2 0 2 10 . 3       +       = c f 0,98425 . 1,5.10 = 8

=14,764GHz

- Untuk mode TE11;

2 2 2 1       +       = b n a m fc µε 2 2 8 016 , 1 1 286 , 2 1 2 10 . 3       +       = c f 0,96875 0,19135 . 1,5.10

= 8 +

1,1601 . 1,5.10 = 8 1,07708 . 1,5.10 = 8 GHz 16,156 =

Dengan persamaan dan cara yang sama untuk TE10, TE01, TE11 dan

dimensi penampang a = 1,905 cm b = 0,953 cm, a = 1,580 cm b = 0,790 cm, a =

1,295 cm b = 0,648 cm, a = 1,067 cm b = 0,432 cm, a = 0,864 cm, b = 0,432 cm,

a = 0,711 cm b = 0,356 cm, a = 0,569 cm b = 0,284 cm, a = 0,569 cm b = 0,284

[image:55.595.141.315.92.568.2]

cm, a = 0,376 cm b = 0,188 cm, maka hasil frekuensi cut-off dapat dilihat pada <

Gambar

Tabel 2.1  Analogi besaran-besaran EM dalam saluran dengan gelombang dalam medium bebas
Gambar 2.1 Berbagai macam saluran transmisi
Gambar 2.2  Jenis waveguide
Gambar 2.3 Karakteristik waveguide
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Bilangan masna wa tsulasa wa ruba’ (dua, tiga, atau empat) disebut secara berulang dan beriringan. Maknanya “ Nikahilah oleh kalian wanita-wanita dari kalangan orang

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi

Untuk anda yang memiliki komputer lama, anda pertama-tama harus mencek BIOS anda apakah dapat menangani harddisk dengan kapasitas besar khususnya harddisk yang berukuran diatas 8.4

sedangkan bagian hulunya sebagian berada di Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai dan sebagian lagi berada di wilayah Kecamatan Minas, Kabupaten Siak. Panjang

Ga berapa lama yuvi pun keluar dari kamar mandi, dan langsung duduk disebelah gw yang lagi nelpon, sambil ngelapin rambut dia pake anduk. Tadi aku yang kasih pin kamu *sambil

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ARIMA DAN VAR DALAM MEMPROYEKSI PERMINTAAN KREDIT

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa frekuensi penunasan pelepah (pruning) tanaman kelapa sawit belum menghasilkan yang dilakukan pada perkebunan bantuan pemerintah

buku “ Profil Kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2013 telah dapat diterbitkan dengan baik dari rangkaian penyajian data dan informasi yang diperoleh dari.. unit pelayanan