• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PULAU HARAPAN KABUPATEN JENEPONTO SKRIPSI. Oleh IRMAWATI NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PULAU HARAPAN KABUPATEN JENEPONTO SKRIPSI. Oleh IRMAWATI NIM:"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN USAHA BUDIDAYA

RUMPUT LAUT DI PULAU HARAPAN

KABUPATEN JENEPONTO

SKRIPSI

Oleh

IRMAWATI

NIM: 105721101216

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(2)

ii

STRATEGI PEMASARAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI

PULAU HARAPAN KABUPATEN JENEPONTO

Oleh IRMAWATI

NIM: 105721101216

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi

pada Program Strata Satu (S1) Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(3)

iii

PERSEMBAHAN

Ucapan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, karya ilmiah sederhana ini kupersembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku Ayah Muh. SahirTulung, SE &Ibuku tersayang

ibu sarifa yang senantiasa memberikan doa yang tulus untuk anaknya dan memberikan ridhonya serta semangat yang tiada henti- hentinya untuk mengerjakan skripsiini.

2. Untuk saudaraku ku tersayang Kakak irsantiSahir,

S.farm&adikkuIrdawatiSahir, amd.Keb yang selalu menanyakan jam pulangku terima kasih sudahperhatian.

3. Untuk Para sahabatku Anne wiki, Mawar, WiwiFratiwi, asmila,

Astuti, Putri Amelia Chandra &FitriaTerimakasih Sudah Banyak Membantu, Menemani dan Selalu Mensupport Skripsi saya

4. Untuk teman kelas saya yang sering mensupport untuk

mengerjakan skripsisaya.

`MOTTO HIDUP

(4)

iv

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Peneltian : Strategi Pemasaran Usaha Budidaya Rumput Laut Di

Pulau Harapan Kabupaten Jeneponto Nama Mahasiswa : Irmawati

No. Stambuk : 105721101216

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa dan diujikan didepan panitia penguji skripsi strata satu (S1) pada tanggal 28 Februari 2021 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 28 Februari 2021 Menyetujui,

Mengetahui,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Pembimbing I

Dr. H. Muhammad Ikram Idrus. MS NIDN : 0026125901

Pembimbing II

NIDN : 0003106713

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ismail Rasulong, SE., MM NBM : 903078

Ketua Prodi Manajemen

Muh. Nur Rasyid, SE., MM NBM : 1085576

(5)

v

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi atas Nama IRMAWATI, NIM 105721101216, diterima dan disahkan oleh Paniltia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 0003/SK-Y/61201/091004/2021 M, tanggal 16 Rajab1442 H / 28Februari 2021 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar,28Februari 2021

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (...)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., MM (...)

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM (...)

(WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Drs. Asdi., M.M (...)

2. Sitti Marhumi, S.E., M.M (...)

3. M. Hidayat, S.E., M.M (...)

4. Muhammad Nur Abdi, S.E., M.M (...)

Disahkan Oleh,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Ismail Rasulong, SE., MM NBM : 903078

(6)

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Irmawati

Stambuk : 105721101216

Program Studi : Manajemen

Dengan Judul : Strategi Pemasaran Usaha Budidaya Rumput Laut Di

Pulau Harapan Kabupaten Jeneponto. Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah ASLI hasil karya

sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar dan telah di ujikan pada tanggal 28 Februari 2021.

Makassar, 29 Februari 2021. Yang Membuat Pernyataan

Irmawati

Diketahui Oleh,

Materai 6000

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ismail Rasulong, SE., MM NBM : 903078

Ketua Prodi Manajemen

Muh. Nur Rasyid, SE., MM NBM : 1085576

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Strategi

Pemasaran Usaha Budidaya Rumput Laut di Pulau Harapan KabupatenJeneponto”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.

(8)

viii

Begitu pulapenghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas MuhammadiyahMakassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas MuhammadiyahMakassar.

4. Bapak Dr. H. Muhammad Ikram Idrus M.S. selaku Pembimbing I

yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini selesai denganbaik. 5. Bapak Dr. Muhammad Yusuf S.Sos. MM. selaku Pembimbing II

yang dengan teliti, penuh kesabaran, dan telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk membimbing dan mengarahkanpenulis. 6. Bapak Penasehat Akademik saya yang selalu membimbin g dan

memberikan saran yang baik dan bijaksana selama menjalani proses perkuliahan sampai penyusunan skripsi saatini

7. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan di Universitas MuhammadiyahMakassar. 8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas MuhammadiyahMakassar.

9. Teruntuk semua kerabat atau pihak-pihak yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsiini.

(9)

ix

Penyusunan skripsi ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fiiSabilil Haq, Fastabiqulkhairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 20 Januari 2021

(10)

ix

ABSTRAK

Irmawati 2020. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Budidaya Rumput Laut di Pulau Harapan Kabupaten Jeneponto. Skripsi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Muhammad Ikram Idrus dan Pembimbing 2 Muhammad Yusuf.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi pemasaran yang sesuai bagi usaha budidaya rumput laut di Pulau Harapan-Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pendekatan observasi, serta menggunakan teknik analisis SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang tepat untuk usaha budidaya rumput laut di pulau Harapan Kabupaten Jeneponto berdasarkan analisis internal dan eksternal adalah strategi Growth (perkembangan). Pada posisi tersebut, pembudidaya rumput laut dapat mengembangkan usahanya secara efektif melalui penggunaan strategi SO (Strength/Opportunities), yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang dimilikinya, dalam hal ini branding yang kuat dimanfaatkan untuk mengembangkan jaringan pemasaran di skala yang lebih luas, serta keterampilan pembudidaya yang baik dapat meningkatkan kemampuannya untuk melakukan promosi di media sosial.

(11)

x

ABSTRACT

Irmawati 2020. Analysis of Marketing Strategy for Seaweed Cultivation in Harapan Island, Jeneponto Regency. Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervisor 1, Muhammad Ikram Idrus and Supervisor 2, Muhammad Yusuf.

This study aims to explain the appropriate marketing strategy for seaweed cultivation in Harapan Island, Jeneponto Regency. The type of research used is descriptive with an observational approach method, and uses SWOT analysis techniques.

The results showed that the appropriate marketing strategy for seaweed cultivation in the island of Harapan, Jeneponto Regency based on internal and external analysis is a growth strategy. In this position, seaweed cultivators can develop their business effectively through the use of the SO (Strength / Opportunities) strategy, namely the strategy of using strength to take advantage of the opportunities it has, in this case strong branding is used to develop a marketing network on a wider scale, and Good cultivator skills can increase his ability to promote on social media.

(12)

x DAFTAR ISI Halaman SAMPUL ... i HALAMANJUDUL ... ii HALAMANPERSEMBAHAN ... iii HALAMANPERSETUJUAN ... iv HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ... vi

KATAPENGANTAR ... vii

ABSTRAKBAHASAINDONESIA ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTARISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTARGAMBAR ... xiii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... . 1

B. Rumusan Masalah ... . 6

C. Tujuan Penelitian ... . 6

D. Manfaat Penelitian ... . 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... . 8

A. Kajian Teori ... . 8

B. Tinjauan Empiris ... . 17

C. Kerangka Konsep ... . 23

BAB IIIMETODEPENELITIAN ... .26

A. Jenis Penelitian ... . 26

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... . 27

(13)

xi

D. Jenis dan Sumber Data ... . 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... . 28

F. Defenisi Operasional Penelitian ... 29

G. Model Analisi ... 29

BAB IV HASIL PENELITIANDANPEMBAHASAN ... 33

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 33

B. Iklim ... 35 C. Topografi ... 36 D. Hasil Penelitian ... 37 E. Pembahasan ... 45 BAB V PENUTUP ... 47 A. Kesimpulan ... 47 B. Saran ... 47 DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN

(14)

xii

Tabel 4.1 Nilai IFAS ... 39 Tabel 4.2 Nilai EFAS ... 41 Tabel 4.3 Analisis SWOT ... 43

(15)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 25 Gambar 4.1 Peta Kabupaten Jeneponto ... 33 Gambar 4.2 Diagram SWOT ... 42

(16)

1

A. LatarBelakang

Indonesia sebagai negara yang terdiri dari banyak pulau, dikenal kaya keanekaragaman hayati lautnya karena memiliki 8500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang (Anintia, 2019). Keadaan tersebut menjadikan sumberdaya laut sebagai salah satu sumber perekonomian yang sangat penting bagi Indonesia. Berbagai sumberdaya hayati tersebut merupakan potensi pembangunan yang sangat penting sebagai sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru (Irmayantidkk,2014).

Menurut Jannah (2019), kekayaan laut Indonesia menurut data United Nations Development Programs (UNDP) pada tahun 2017 adalah sebesar 2,5 triliundolar Amerika Serikat per tahun dan baru dapat dimanfaatkan sebesar 7% karena minimnya teknologi.

Berbagai biota laut, yang menghuni hampir dua pertiga wilayah Indonesia, merupakan sumber makanan dan mata pencaharian dari hampir 1.459.874 orang nelayan (Kementerian Kelautan dan Perikanan/KKP per 23 Maret 2020) yang hidup di daerah-daerah pantai. Selama ini usaha penangkapan ikan di laut merupakan mata pencaharian utama sebagian besar (sekitar 90%) penduduk desa pantai. Usaha-usaha lain seperti budidaya pantai memiliki potensi yang cukup besar. Usaha budidaya rumput laut, sebagai salah satu usaha budidaya pantai yang terus dikembangkan dibeberapa daerah. Usaha yang tidak menuntut banyak keterampilan dan padat karya ini, merupakan media yang baik untuk memanfaatkantenagakerja

(17)

2

keluarga. Secara ekonomi, usaha tani budidaya rumput laut ini cukup menguntungkan dan menggiurkan. Komoditas rumput laut tidak hanya bernilai ekonomis, tapi juga ternyata memiliki manfaat ekologis, yakni sebagai penyerap karbon.

Pada halaman KKP yang ditulis oleh Wibowo (2019) disebutkan bahwa rumput laut atau alga telah lama menjadi salah satu produk yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Di Indonesia sendiri, rumput laut telah lama dikonsumsi oleh masyarakat, terutama di daerah pesisir. Pada umumnya, pemanfaatan rumput laut pada masa itu adalah untuk dimakan atau dikonsumsi langsung. Saat ini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan rumput laut sudah sangat beragam, yaitu untuk produk pangan maupun non pangan. Secara garis besar, produk turunan rumput laut dapat dikelompokkan menjadi 5P, yaitu Pangan, Pakan, Pupuk, Produk Kosmetik, dan Produk Farmasi. Sejumlah penelitianjuga menyebutkan bahwa rumput laut dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan bahan bakar atau biofuel. Begitu luasnya penggunaan rumput laut, tidak mengherankan bila komoditas ini menjadi salah satu produk penting dalam perdaganganinternasional.

Wibowo (2019) juga mengungkap bahwa saat ini, Indonesia telah menjadi salah satu produsen utama rumput laut dunia dengan produksi rumput laut basah mencapai 11,6 juta ton pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 sebesar 10,46 juta ton. Produksi tersebut sebagian besar untuk jenis

Euchema spp. dan Gracilaria spp. Sebagai perbandingan, pada tahun 2016,

(18)

berkontribusi hampir 40% dari total produksi rumput laut dunia (FAO,2018). Data kontribusi yang besar tersebut, menurut Ambari (2018) masih ditemui tantangan berat di sektor budidaya dalam mengembangkan rumput laut sebagai komoditas utama di Indonesia. Tantangan itu diantaranya adalah masih minimnya diversifikasi produk, persyaratan pasar global, persaingan antar produsen, zonasi dan infrastruktur, dan minimnya investasi berbasis rumput laut. Walau Indonesia saat ini menjadi negara net eksportir nomor satu dunia untuk komoditas rumput laut, tetapi pada kenyataannya 80% ekspor masih didominasi oleh produk bahan baku kering (raw material). Untuk jenis

Eucheuma Cottonidan Gracilariamasih nomor satu, tapi masih didominasi oleh

bahan baku kering, artinya nilai tambah ekonomi yang dirasakan masih minim karena belum diolah.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, sudah disiapkan langkah dan strategi melalui pembangunan industrialisasi rumput laut nasional. Cara tersebut, diharapkan bisa memberikan nilai tambah ekonomi lebih tinggi dari sebelumnya. Melalui industrialisasi nasional, akan dilakukan upaya untuk menggenjot produksi yang berkualitas di hulu. Salah satu yang dilakukan, adalah melalui pengembangan kawasan budidaya rumput laut berbasis klaster, pengembangan kebun bibit rumput laut hasil kultur jaringan, dan pengembangan sistem kebun bibit rumput laut yang memenuhi estetika yang ramahlingkungan.

Meskipun rumput laut merupakan komoditas yang potensial untuk dikembangkan, namun menurut Raihani dan Dwi (2008) ada permasalahan ditingkat petani yang juga masih sering muncul dalam pengembangan komoditas tersebut, terutama daerah tertinggal diantaranya adalah usaha

(19)

4

budidaya rumput laut umumnya berskala kecil dengan lokasi yang tersebarsehingga biaya transportasi per unit tinggi. Permasalahan lain yang menghambat pengembangan komoditas rumput laut adalah struktur pasarnya yang cenderung oligopsoni, yang ditandai oleh terbatasnya jumlah pedagang pengumpul.

Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi rumput laut yang merupakan salah satu komoditas unggulan daerah ini. Areal budidaya rumput laut daerah ini mencapai seluas 193.700 ha untuk budidaya di laut dan 32000 ha untuk budidaya di tambak. Potensi produksinya mencapai 785.306

ton, yang terdiri dari Eucheuma cotonii 465.306 ton dan

Gracillariavarrucosa320.000 ton. Namun potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 10%.Dari luas areal budidaya laut di Sulawesi Selatan tersebut, terdapat Kabupaten Jeneponto yang diketahui memiliki potensi di bidang kelautan yang cukup menjanjikan. Komoditi utama Jeneponto salah satunya adalah budidaya rumput laut.

Menurut Hasriyanti (2014), Kabupaten Jeneponto dengan panjang garis pantai yang mencapai 114 km dan potensi areal budidaya seluas 8.150 ha menjadi salah satu wilayah pengembangan industrialisasi perikanan di bidang rumput laut di Sulawesi Selatan. Dalam perkembangannya, masyarakat nelayan Kabupaten Jeneponto sebagaimana umumnya terjadi pada masyarakat nelayan lainnya di Indonesia, mengalami proses dialektika sebagai akibat terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong munculnya pemikiran dan

wawasan terhadap kehidupan masyarakat pesisir/nelayan terhadap

(20)

ditunjang oleh 7 Kecamatan daerah pesisir dengan panjang garis pantaisekiar95 km, ditetapkan sebagai pusat pengembangan (inkubator) agribisnis perikanan dan rumput laut.

Salah satu wilayah yang ada di Kabupaten Jeneponto yang masyarakatnyaumumnyaadalahpetanirumputlautdannelayanadalahPulau Harapan atau Pulau Libukang terletak di Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala. Usaha dan budidaya rumput laut masyarakat di pulau ini terlihat adanyapermasalahanefisiensiterutamapadasistempemasaranyangdimana masyrakatbelummampumenerapkanstrategiapayangpasuntukdigunakan sehingga masyrakat belum mampu secara gambalng mendistribusikan hasil panennya. Kestabilan harga hasil rumput laut di Pulau Harapan juga merupakan masalah yang terjadi, hal ini dikarenaka di Pulau Harapan kestabilan harga menjadi faktor utama yang menentukan meningkat atau tidaknya produktifitas yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan atau keuntungan/profit petani yang sebagian besar menggantungkan mata pencaharian dari rumput lauttersebut.

Oleh karenanya, untuk menghadapi hal tersebut, perlu pengkajian terutama menyangkut strategi dalam memasarkan produknya dalam rangka meningkatkan keuntungan bagi usaha budidaya yang dilakukan petani apalagi di pulau ini memiliki kekurangan dalam hal infrastruktur diantaranya listrik dan air bersih yang tentu setidaknya mempengaruhi produksi dan berusaha memenuhi tuntutan industrialisasi ditengah kekurangan infrastruktur, pengetahuan dan teknologi serta sumberdaya manusia.

Melalui metode SWOT, dapat menentukan strategi yang

(21)

6

Analisis SWOT merupakan proses identifikasi beragam persoalan untuk dicari solusinya demi kemajuan usaha. Beragam persoalan itu dipetakan melalui 4 unsur yakni Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT). Manfaat yang bisa diperoleh melalui analisis tersebut (menurut Linov, 2019) adalah:KemampuanMenyesuaikanPerkembanganZamandanTeknologi;Memp

erluas Jaringan Pemasaran; Mengatasi Setiap Masalah Internal

Bisnis/Perusahaan; Membangun Relasi Bisnis; Memudahkan Analisis Keuangan; Mengembangkan Perusahaan; Menciptakan Inovasi Baru; dan Menghindari Kerugian Besar.

Analisis SWOT merupakan langkah menghindari kerugian bagi petani rumput laut khususnya di Pulau Harapan Kabupaten Jeneponto melalui perbaikan/peningkatan produksi, distribusi, promosi, dan harga untuk mengetahui mekanisme pemasaran. Berdasar pada alasan tersebut maka penting dilakukan pengkajian melalui penelitian dengan judul : Analisis Strategi Pemasaran Usaha Budidaya Rumput Laut di Pulau Harapan Kabupaten Jeneponto.

B. RumusanMasalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah strategi pemasaran yang sesuai bagi usaha budidaya rumput laut di Pulau Harapan Kabupaten Jeneponto?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan strategi pemasaran yang sesuai bagi petani usaha budidaya rumput laut yang ada di Pulau Harapan, Kabupaten Jeneponto.

(22)

D. Manfaat Penelitian 1. ManfaatTeoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan literatur tambahan dan pelengkap mengenai strategi pemasaran usaha budidaya rumput laut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagipeneliti:Untukpengembanganwawasankeilmuanbidang manajemen pemasaran.

b. Bagi Masyarakat: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat dalam memasarkan rumput laut yang sesuai sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. c. Bagi pemerintah: hasil penelitian diharapkan menjadi masukan bagi

pengembangan usaha budidaya petani rumput laut dalam rangka pembinaan, pengawasan, dan pemberian informasi untuk kepentingan

kesejahteraan petani dan sebagai komponen peningkatan

(23)

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pemasaran a. Pengertian

Kertajaya (2002:11) menyampaikan bahwa pemasaran adalah menghubungkan penjual dengan pembeli. Pemasaran merupakan suatu proses dalam menentukan permintaan konsumen akan barang dan jasa, memotivasi penjualan, mendistribusikan ke konsumen akhir, dengan keuntungan sebagai imbalannya. American Marketing Association (2020) mendefinisikan pemasaran sebagai, "aktivitas, sekumpulan

instruksi, dan proses untuk membuat, mengkomunikasikan,

menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat luas". Dalam artikel Cyberclick Academy (2020), disebutkan bahwa Pemasaran adalah proses mendapatkan calon klien atau pelanggan yang tertarik dengan produk dan layanan yang diberikan perusahaan. Kamus Bisnis (Business

Dictionary, 2020) mendefinisikan pemasaran sebagai proses

manajemen berpindahnya barang dan jasa ke pelanggan.

Kata kunci pengertian atau definisi tersebut adalah "proses"; artinya pemasaran melibatkan penelitian, promosi, penjualan, dan pendistribusian produk atau layanan. Watson (2020) mengatakan bahwa disiplin ini berpusat pada studi tentang pasar dan perilaku konsumen

dan menganalisis manajemen komersial perusahaan untuk

(24)

loyalitas merek) dengan memuaskan keinginan dan kebutuhannya. John Westwood (Bitar, 2020) menyatakan bahwa marketing adalah sebuah usaha terpadu supaya terpenuhinya semua kebutuhan konsumen secara menguntungkan.

Proses dalam pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen inilah yang menjadi konsep pemasaran. Jadi, konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

b. ManajemenPemasaran

Secara umum, manajemen pemasaran adalah kegiatan

perencanaan, tindakan, pengawasan dan evaluasi yang berhubungan dengan proses memperkenalkan produk/jasa kepada khalayak luas atau konsumen. Manajemen pemasaran melibatkan: pengaturan tujuan dan sasaran pemasaran; mengembangkan rencana pemasaran; mengatur fungsi pemasaran; menerapkan rencana pemasaran ke dalam tindakan; dan mengontrol program pemasaran. (Priharto, 2020).

Desy (2020) melengkapi bahwa pemasaran menjadi sangat penting dalam perusahaan atau organisasi karena dengan adanya pemasaran, perusahaan bisa meraih target pasar yang dituju dan

mendapatkan lebih banyak pelanggan. Melalui

manajemenpemasaran akan membantu menganalisis dan

mengatur/mengukur tentang proses pemasaran produkperusahaan. Ruang lingkup manajemen pemasaran menurut Priharto (2020) diuraikan sebagai berikut:

(25)

10

1) Risetpemasaran

Riset pemasaran melibatkan identifikasi kebutuhan, selera dan preferensi pelanggan yang ditargetkan. Manajemen pemasaran melakukan analisis terus menerus terhadap perilaku konsumen terhadap strategi bauran pemasaran, lingkungan bisnis; strategi pemasaran pesaing untuk merencanakan secara efektif kegiatan pemasaran di masa depan.

2) PenentuanTujuan

Manajemen pemasaran melakukan tugas menetapkan tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran ditetapkan sesuai dengan tujuan keseluruhan organisasi untuk memaksimalkan laba. Tujuan pemasaran berkaitan dengan menarik pelanggan baru, retensi pelanggan saat ini, perluasan basis pelanggan, pengenalan produk baru, peningkatan produk lama dan sebagainya. Manajemen pemasaran bertujuan memaksimalkan nilai pelanggan dengan memberikan kepuasan tinggi kepada pelanggan.

3) Merencanakan KegiatanPemasaran

Perencanaan melibatkan menentukan arah tindakan di masa depan. Perencanaan membantu dalam mencapai tujuan secara sistematis. Perencanaan kegiatan pemasaran berkaitan dengan menentukan strategi lini produk, perencanaan diversifikasi produk, kegiatan iklan dan promosi, perencanaan yang terkait dengan proses penjualan dan distribusi. Perencanaan dapat dilakukan dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang tergantung pada persyaratan. Rencana harus fleksibel sehingga dapat menyesuaikan denganl ingkungan bisnis yang berubah.

(26)

4) Perencanaan dan PengembanganProduk

Produk adalah elemen dasar pemasaran. Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Produk berorientasi pada pelanggan dan ditawarkan kepada pelanggan sesuai kebutuhan dan preferensi mereka. Perencanaan produk melibatkan

pengembangan produk baru, inovasi produk, rencana

diversifikasiproduk. 5) HargaProduk

Harga adalah fungsi kompleks dari manajemen pemasaran.

Dalam sebagian besar kasus, harga membentuk kriteria

pengambilan keputusan untuk keputusan pembelian. Keputusan penetapan harga didasarkan pada biaya pembuatan dan distribusi produk, strategi penetapan harga pesaing, kesediaan pelanggan untuk membayar produk, persepsi pelanggan tentangproduk.

6) Promosi

Promosi dan iklan sangat penting untuk memaksimalkan penjualan. Promosi dan iklan sangat penting untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang produk, untuk menarik pelanggan baru, untuk memberikan pengingat kepada pelanggan

tentang produk dan untuk melanjutkan pembelian, untuk

memberikan informasi tentang peningkatan produk atau pengenalan merek baru. Manajemen pemasaran mengembangkan teknik dan alat baru untuk promosi produk mereka.

(27)

12

7) Distribusi

Proses distribusi memudahkan ketersediaan barang dan jasa kepadapelanggan pada waktu yang tepat dan di lokasi yang tepat dan nyaman. Pemilihan saluran distribusi tergantung pada sifat produk, harga produk, ketersediaan perantara untuk distribusi dan biaya yang terlibat dalam proses distribusi.

8) Evaluasi dan Pengendalian KegiatanPemasaran

Manajemen pemasaran melakukan tugas evaluasi dan mengendalikan kegiatan pemasaran. Evaluasi memungkinkan identifikasi keefektifan rencana dan tindakan pemasaran.

c. Strategi Pemasaran

Priharto (2019) menyebut bahwa strategi marketing adalah keseluruhan rencana pemasaran bisnis untuk menjangkau orang dan mengubahnya menjadi pelanggan untuk produk atau layanan yang kita sediakan. Strategi ini dalam suatu perusahaan berisi proposisi nilai perusahaan, cara pemasaran terbaik, informasi tentang sasaran pelanggan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan rencana pemasaran.

Strategi marketing dapat berisi rencana pemasaran yang juga merupakan rencana untuk menjabarkan jenis dan waktu kegiatan pemasaran. Dalam strategi ini, perusahaan harus memiliki durasi yang lebih panjang daripada rencana pemasaran individu, karena strategi ini mempertaruhkan proposisi nilai dan elemen-elemen penting dari merek dalam sebuah perusahaan. Hal-hal ini idealnya tidak banyak berubah seiring waktu berjalan.

(28)

Strategi marketing tidak sama dengan rencana pemasaran, meskipun kedua hal ini berhubungan namun keduanya tidak bisadisatukan, antara strategi marketing dan rencana pemasaran tidak berada dalam satu definisi.

Meskipun transisi antara keduanya buram, strategi marketing mencakup gambaran besar dari yang ditawarkan bisnis, seperti proposisi nilai dan pesan merek terkait sedangkan untuk rencana pemasaran adalah tentang cara bagaimana bisnis akan menyampaikan pesan utama seperti: platform, iklan kreatif, waktu, dansebagainya.

Menurut Priharto (2019), terdapat manfaat tambahan dari pengembangan dalam strategi marketing, yaitu: membantu menentukan cara distribusi yang paling efektif, membangun citra merek/brand, dan menciptakan produk yang menjual/diminati. Ini adalah cara terbaik untuk melayani pelanggan dan memperkuat status perusahaan di pasar. Lalu perubahan teknologi dan ekonomi yang terjadi, maka perusahaan harus ikut mengubah diri yaitu mendesain pemasaran agar tetap relevan, dan di sinilah strategi marketing memainkan peran utama.

Kesimpulannya adalah bahwa strategi marketing diperlukan jika usaha/perusahaan ingin menjual produk yang tepat dengan harga yang tepat kepada orang yang tepat dengan metode promosi dan distribusi yang tepat. Ini juga termasuk riset pasar dan analisis data menggunakan alat-alat seperti PEST (politik, ekonomi, sosial dan analisis teknologi) dan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang danancaman).

(29)

14

2. Analisis SWOT

a. Pengertian

SWOT adalah akronim dari Strengths, Weaknesses,

Opportunities, dan Threats. Menurut Robinson dan Pearce (2008),

analisis SWOT merupakan salah satu komponen penting dalam manajemenstrategik.

Analisis SWOT adalah alat yang sangat sederhana, namun sangat membantu untuk mengembangkan strategi bisnis, membangun bisnis atau mengembangkan usaha/perusahaan lebih baik lagi. Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama ke dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.

Menurut Grewal & Levy (2008), analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats dalam suatu proyek atau bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Karena hal ini dapat membantu perbaikan atau penyesuaian hal-hal yang dipandang tidak baik. Analisis juga dapat membantu pemahaman yang lebih baik tentang bisnis, membantu perencanaan, dan membuat tujuan menjadi semakin solid karena hasil analisis menunjukkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi. (ID Tesis,2007)

b. Manfaat AnalisisSWOT

Teknik SWOT dibuat oleh Albert Humphrey pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an, yang menurut Utami (2019), merupakan alat yang

(30)

tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, yang aplikasinya adalah:

1) Kekuatan (strengths), yaitu mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang (opportunities) yang ada.

2) Cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan.

3) Kekuatan (strengths) yang mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada.

4) Cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Saling keterkaitannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan.

c. Faktor yang mempengaruhi analisis SWOT

Dalam artikel Utami (2019), disebutkan bahwa terdapat 2 faktor pokok yang akan memengaruhi keempat komponen dasar pada analisis SWOT,yaitu:

1) Faktor Internal (Strength danWeakness)

Untuk faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam terdiri dari dua poin yaitu kekuatan dan kelemahan. Keduanya akan berdampak lebih baik dalam sebuah penelitian ketika kekuatan lebih besar dibandingkan kelemahan. Hal ini berarti bahwa kekuatan internal yang maksimum jelas akan memberikan hasil penelitian yang jauh lebih baik.Bagian-bagiandari faktor internal itu sendiri,

(31)

16

antara lain sumber daya yang dimiliki, keuangan atau finansial, kelebihan atau kelemahan internal organisasi, serta pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (yang berhasil maupun yang gagal).

2) Faktor Eksternal (Opportunities danThreats)

Ini merupakan faktor dari luar entitas, faktor ini tidak secara langsung terlibat pada hal yang sedang diteliti dan terdiri dari 2 poin yaitu ancaman dan peluang. Adanya peluang serta ancaman ini tentu saja akan memberikan data yang harus dimasukkan dalam

jurnal penelitian sehingga menghasilkan strategi untuk

menghadapinya. Beberapa poin yang termasuk pada faktor eksternal, antara lain tren, budaya, sosial politik, ideologi, maupun perekonomian, sumber-sumber permodalan, peraturan pemerintah, perkembangan teknologi, peristiwa-peristiwa yang terjadi, dan lingkungan.

d. Strategi KombinasiSWOT

Dalam rangka analisis maka dapat memfokuskan pada satu kombinasi dari dua poin dari SWOT untuk menentukan langkah strategis bisnis Anda. Kombinasi fokus tersebut (Utami, 2019), antaralain:

1) Fokus pada kekuatan-peluang (S-O) untuk memperoleh alternatif

ofensif dengan menggunakan kekuatan internal untuk

memanfaatkan peluang eksternal.

2) Fokus pada kelemahan-ancaman (W-T) untuk memperoleh alternatif

defensif dengan memanfaatkan kelemahan internal untuk

(32)

3) Fokus pada kekuatan-ancaman (S-T) dengan menggunakan kekuatan internal untuk mengurangi ancamaneksternal.

4) Fokus pada kelemahan-peluang (W-O) dengan menopang

kelemahan internal untuk mengambil keuntungan dari kesempatan eksternal. Sebagaimana sebuah metode pada umumnya, analisa SWOT ini hanya dapat membantu menganalisis situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaanatausebuahorganisasi.

Metodeinisifatnyahanyamemetakan masalah dan kelebihan bisnis yang ada. Metode ini bukan sebuah jawaban pasti yang mampu memberikan solusi pada tiap masalah yang sedang dihadapi, namun minimal akan memecah persoalan yang ada dengan mengurainya menjadi bagian-bagian kecil yang akan lebih tampaksederhana.

Selain membuat analisis SWOT, perusahaan juga harus membuat analisis keuangan secara tepat. Memiliki analisis keuangan,

maka dapat lebih mudah mengambil keputusan hingga

mengembangkan perusahaan.

B. Tinjauan Empiris

Penelitian skripsi ini juga ditunjang oleh hasil penelitian empiri sebelumnya untuk dijadikan acuan dan perbandingan. Beberapa hasil penelitian ditunjukkan sebagai berikut:

1. SyauqiJazuli (2016), berjudul Analisis Swot Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan Pada Bmt El–SyifaCiganjur. Hasil penelitian menggunakan metode Analisis SWOT dari faktor Internal dan Eksternal menunjukkan bahwa BMT El-Syifa masuk pada tipe kuadran I (positif, positif), merupakan posisi yang sangat menguntungkan. Perusahaan mempunyai peluang dan

(33)

18

kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal, Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

2. Robi Setiawan (2015), penelitian berjudul Penerapan Analisis SWOT

Sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi internal usaha

jasa sewamobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel

AmbarketawangSleman Yogyakarta memiliki nilai 3,01 yang dapat diartikan kekuatan perusahaan baik dengan penilaian skala Likert. Sedangkan pada kondisi eksternal usaha jasa sewamobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta memiliki nilai 3,44 yang dapat diartikan nilai peluang tinggi dengan penilaian skala Likert. Sistem kerja freelance yang diterapkan usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta efektif dengan ditunjukkan nilai bobot item 0,049 yang dapat diartikan poin tersebut memiliki tingkat ancaman paling rendah dibandingkan ancaman lainnya. Posisi usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and

Travel Ambarketawang, Sleman Yogyakarta berada pada fase

pertumbuhan usaha. Hasil ini dibuktikan pada matriks internal dan eksternal SWOT yang menunjukkan keadaan perusahaan berada pada sel 1. Strategi yang tepat diterapkan usaha jasa sewamobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang, Sleman Yogyakarta adalah dengan strategi SO (Strength Opportunities).

(34)

3. RuliHarjanto (2007), meneliti dengan judul : Analisis SWOT Dalam

Menyusun Strategi Pemasaran pada PT. Amalia Surya Cemerlang Di Klaten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamanyang dimiliki oleh perusahaan dan juga untuk mengetahui alternatif strategi yang dapat dipakai oleh perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis SWOT mencakup lingkungan ekstern dan lingkungan intern. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis SWOT merupakan pendekatan secara kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu analisis yang digunakan tanpa mempergunakan perhitungan angka-angka, melainkan berdasarkan penilaian atau pendapat serta dasar-dasar yang dapat menunjang dalam pengambilan keputusan yang bersifat subyektif. Sedangkan pendekatan secara kuantitatif merupakan suatu cara analisis data menggunakan perhitugan angka-angka atau untuk menunjang proses analisis data. Berdasarkan semua analisis tersebut, alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah dengan menggunakan matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki perusahaan. Matrik dapat menghasilhan empat set kemungkinan alternatif strategi. Alat analisis yang lainadalah dengan MDTI yang digunakan untuk menentukan posisi unit bisnis dan strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan. Hasil analisis MDTI yang diperoleh, dapat diketahui unit bisnis PT. Amalia Surya

(35)

20

Cemerlang berada pada sel pertumbuhan selektif. Hal ini dapat dilihat dari besarnya total tertimbang dari faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan sebesar 4.00, sedangkan faktor peluang dan ancaman sebesar 3.7. Hasil analisis SWOT yang diperoleh adalah bahwa perusahaan dapat mengambil alternatif stategi ST, WT, SO dan WO.

4. Frederick Reginald Andries (2007), dengan penelitian berjudul : Perumusan

Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT, Studi Kasus Pada PT. WaringinPuspanusa Lestari Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui strategi pemasaran yang sesuai bagi PT.

WaringinPuspanusa Lestari pada tahun 2007. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan pengamatan. Teknik analisis data menggunakan konsep Fred R.David melalui 3 tahap perumusan strategis yaitu input stage,matching stage dan decision stage. Pada input stage menggunakan Internal Strategic Analysis Summary (IFAS) Matrix dan External Strategic Analysis Summary (EFAS) Matrix. Tahap selanjutnya menggunakan SWOT Matrix dan Internal-External (IE) Matrix. Pada tahap akhir menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix.Berdasarkan hasil IFAS dan EFAS, dapat diketahui total nilai untuk IFAS adalah sebesar 2,5758 sedangkan EFAS adalah sebesar 3,289. Pada matching stage pada matrik SWOT didapatkan beberapa kemungkinan alternatif strategi dengan cara menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman dan meminimalisasikan kelemahan dan menghindari ancaman. Pada matrik Internal Eksternal (IE) diketahui PT. WaringinPuspanusa Lestari berada

(36)

pada posisi tumbuh dan bina, strategi yang cocok pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar dan strategi pengembangan produk. Pada decision stage dari hasil QSPM dapat diperoleh alternatif strategi utama yaitu strategi pengembangan produk dengan Total Nilai Daya Tarik (TAS) sebesar 7. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar suatu produk melalui usaha melakukan perbaikan, peningkatan dan pengembangan.

5. SadanMadji, dkk, (2019), Meneliti dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pendapatan Petani Rumput Laut Didesa Nan Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesisnya menyebutkan adanya variabel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani rumput laut. Variabel Harga jual berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatanpetani rumput laut,. Sebagai upaya meningkatkan pendapatan petani rumput laut di Desa Nan, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara maka pemerintah harus menjaga dan melestarikan lahan budidaya rumput laut sehingga dapat memperkecil gagal peroleh petani akan meningkat.

6. EndangWidyastuti (2013) melakukan penelitian berjudul Analisa Budidaya

Rumput Laut Dalam Peningkatan Pendapatan Keluarga Di Desa Lobuk Kecamatan Bluto, dengan kesimpulan sebagai berikut: Pendapatan keluarga di Desa Lobuk Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, setelah membudidaya rumput laut telah dapat meningkatkan pendapatannya yaitu rata – rata perbulan sebesar Rp. 750.000,- menjadi Rp. 1.500.000,- hal ini karena dengan membudidaya rumput laut dengan pendapatan yang meningkat telah dapat membantu beban ekonomi keluarga dan keluarga menjadi sejahtera.

(37)

22

7. Irmayanti, Syarifuddin Yusuf, dan Muhammad Nispar (2014), meneliti

dengan judul ‘’Analisis kelayakan usaha budidaya rumput laut di Desa

Mallasoro Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto’’. Hasil penelitian yang telah dilakukan mengharapkan adanya kerjasama pihak pemerintah setempat untuk lebih mengembangkan usaha budidaya rumput laut dengan melibatkan pihak stakeholders dan akademik untuk menghasilkan model pengembangan yang lebih tepat. Selain itu adanya kegiatan penyuluhan perikanan di semua kecamatan di kabupaten Jeneponti agar masyarakat petani dapat mengetahui teknik budidaya rumput laut K. Alvarezii yang lebih baik.

8. James Daniel Willem Rompas (2018) meneliti tentang “Strategi

Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut Dalam Meningkatkan Produksi Di Pulau Nain Kabupaten Minahasa Utara”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor- faktor utama strategi pengembangan usaha budidaya rumput laut dalam meningkatkan produksi di pulau Nain adalah sebagai berikut:

a. Areal perairan pantai sangat luas dan kualitas perairan masih layak untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut,

b. Periode panen dan pemeliharaan dapat diatur,

c. Teknologi usaha budidaya rumput laut sederhana dan murah, d. Rumput laut dapat diolah menjadi industri rumah tangga,

e. Tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya rumput laut,

f. Permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap komoditas rumput laut, g. Usaha budidaya sangat menguntungkan dan menjadi produk unggulan

(38)

program pemerintah.

9. Muh. Yusril (2016) Meneliti dengan judul tentang “Analisis Faktor-Faktor

Yang Memengaruhi Peningkatan Pendapatan Rumput Laut Di Desa

Laikang, Kecamatan Mangngarabombang Kabupaten Takalar”

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan sebagaiberikut:

a. Secara simultan faktor teknologi, modal keja, dan pengalaman berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap peningkatan pendapatan petani rumput laut. Namun secara parsial hanya faktor

modal kerja yang berpengaruh signifikan terhadap

pendapatanpetanirumput laut di Desa Laikang Kecamatan

Mangarabombang Kabupaten Takalar.

b. Faktor modal kerja berpengaruh dominan terhadap peningkatan pendapatan petani rumput laut di Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang KabupatenTakalar.

C. Kerangka Konseptual

Konsep penelitian ini adalah penentuan strategi bagi pemasaran usaha budidaya rumput laut berdasar pada teori-teori pendukung termasuk dari hasil penelitian empiris yang ada.

Persaingan industri yang sangat ketat, menuntut usaha/perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya agar dapat memenangkan persaingan dalam merebut pasar. Agar dapat bertahan dan mampu bersaing di pasar, perusahaan harus tahu cara menyesuaikan diri dengan pasar yang terus menerusberubah.

(39)

24

yang tepat, salah satunya adalah menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan alat formulasi strategi yang menganalisis dan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), peluang (opportunity), namun secara bersamaan meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

Untuk kepentingan usaha ke depan, maka dasar analisis yang dilakukan adalah terdiri dari 2 hal yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal berkaitan dengan keadaan dan kemampuan perusahaan, dan diketahuibahwa pemasaran adalah satu-satunya kegiatan perusahaan yang secara langsung bergesekan dengan pihak eksternal. Sedang pihak eksternal yang dimaksud terdiri dari konsumen, pesaing, pemerintah, invesor dan lainnya selama memiliki kepentingan terhadap perusahaan.

Strategi pemasaran yang dibentuk adalah sebagai rangkaian upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut. Strategi Pemasaran punya peranan penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis karena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik itu harga barang maupun jasa.

Secara teknis, 4 elemen SWOT tersebut selanjutnya

dikategorikandalam2 faktor utama tadi yaitu faktor internal dan faktor eksternal dengan bentuk sebagai berikut:

1. Faktor Internal terdiri dari : Strength dan Weakness 2. Faktor Eksternal: Opportunities dan Threats

(40)

S W O T

(Internal & Eksternal) Strategi Pemasaran

perumusan strategi dalam usaha mencapai tujuannya. Strategi yang dihasilkan dipergunakan untuk menutupi kelemahan, meminimalkan risiko dengan lebih mempersiapkan diri menghadapi ancaman, serta memanfaatkan serta mengejar peluang yang ada sebaik dan sedini mungkin, sehingga pengelolaan bisnis akan menjadi lebih mudah, terarah dankonsisten.

Berdasar hal tersebut, maka secara ringkas konseptual pembuatan strategi pemasaran digambarkan secara skematis seperti berikut.

(41)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan suatu situasi, subjek, perilaku, atau fenomena. Menurut Hayati (2019), penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti.

Desain penelitian deskriptif digunakan peneliti ketika ingin

mendefinisikan masalah dan mengapa hal itu ada, maka digunakan desain yang bervariasi yang ditambahkan untuk membantu proses penelitian. Hal ini dipertegas oleh Seyß (2020), bahwa desain penelitian deskriptif terutama berfokus pada penjelasan yang lebih banyak. Oleh karena itu, keberhasilan metode penelitian ini adalah mengintegrasikan metode penelitian yang berbeda. Ini adalah jenis desain yang unik karena tidak ada manipulasi variabel, sebaliknya, peneliti menggunakan observasi untuk mengukur temuan.

Observasi merupakan bagian penting dari penelitian deskriptif. Dalam banyak kasus, metode ini dapat menggunakan pendekatan kualitatif dan

kuantitatif untuk menganalisis data. Metode observasi melibatkan

pengumpulan data yang akan diinterpretasikan melibatkan hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian deskriptif.

Intinya, jenis penelitian ini ditujukan untuk menyoroti permasalahan

(42)

menggambarkan situasi lebih lengkap.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Harapan (Pulau Libukang), Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto dan Jangka waktu penelitian (mulai saat pengumpulan data dan penulisan laporan hasil penelitian skripsi) adalah 2 bulan, yakni dari bulan November hingga Desember 2020.

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah petani pengusaha rumput laut yang berada atau melakukan usaha di Pulau Harapan, KabupatenJeneponto.

Oleh karena jumlah populasi dianggap tidak banyak, yaitu sebanyak 41 petani yang mengusahakan rumput sehingga tidak perlu dilakukan penarikan sampel atau diistilahkan sebagai sampel jenuh.

D. Jenis dan Sumber Data

Berbagai data yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian ini adalah berasal dari jenis dan sumber yang dirinci sebagai berikut:

1. SifatData

Data yang dibutuhkan menurut sifatnya adalah berupa data kualitatif (berbentuk penjelasan atau keterangan) dan data kuantitatif (data berbentuk angka).

2. Sumber Data

Data berdasarkan sumbernya, maka data diperoleh dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

(43)

28

langsung dari sumber datanya, yakni petani yang mengusahakan rumput laut.

b. Data sekunder adalah bersumber dari institusi seperti Pemerintah

daerah Kabipaten Jeneponto, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jeneponto, Koperasi dan kelompok tani rumput laut yang berada di pulau yang datanya berbentuk dokumen, arsip atau catatan/laporan serta Peraturan-Peraturan. Yang lainnya didapatkan dari studi-studi sebelumnya untuk menunjang penelitian ilmiah ini, yaitu dari berbagai sumber seperti jurnal, laporan, buku, dansebagainya.

3. Data Berdasarkan WaktuPengumpulannya

Data penelitian yang dikumpulkan berdasarkan waktu adalah dalam bentuk data Cross Section (data silang), merupakan data yang diperoleh pada satu titik waktu yang telah ditentukan atau sesuai periode pengumpulan data penelitian berlangsung, dalam hal ini tahun 2020.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka peneliti melakukan aktifitas penelitian lapangan (field research).Penelitian lapangan yang dilakukan adalah untuk mengumpulkan data utama terkait strategi pemasaran (marketing) berupa 4P, yaitu production, price, promotion, dan place.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah: observasi (pengamatan berulang menyangkut pengusahaan rumput laut oleh petani), wawancara

(menyangkut efektifitas pengelolaan dan pemasaran rumput laut),

(44)

pengusahaan rumput laut), dan kuesioner yang disebar ke petani untuk mendapatkan jawaban sesuai format yang diberikan oleh peneliti.

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan untuk penelitian ini adalah terdiri dari dari dua, yaitu kondisi usaha (internal dan eksternal) dan variabel strategi pemasaran yang didefinisikan sebagai berikut:

1. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, andThreats)

Merupakan pendekatan untuk menentukan strategi yang sesuai dengan pengusahaan yang dilakukan oleh petani rumput laut yang ditinjau dari sisi aspek internal yang terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan, serta aspek eksternal yang terdiri dari faktor peluang dan ancaman.

2. Strategi Pemasaran merupakan upaya untuk memasarkan produk hasil budidaya rumput laut menggunakan pola rencana dan taktik tertentu agar jumlah penjualan menjadi lebih tinggi dan menjaring lebih banyak pelanggan.

G. Model Analisis

Untuk menentukan strategi yang tepat atau sesuai bagi pemasaran rumput laut hasil budidaya petani yang ada di Pulau Harapan, maka metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini:

1. Tahap pengumpulan data (evaluasi faktor eksternal dan internal) 2. Tahap analisis (Matriks SWOT, Matriks Internal Eksternal) 3. Tahap pengambilan keputusan.

Dapat dijelaskan bahwa:

Tahap pengumpulan data adalah tahap yang pada dasarnya tidak hanyasekedar kegiatan pengumpulan data tetapi juga merupakan suatu

(45)

30

kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis. Tahap ini data dibagi menjadi 2 bagian yaitu data internal dan dataeksternal.

Tahap analisis, yaitu memanfaatkan semua informasi dalam model- model kuantitatif perumusan strategi, yaitu Matrik TOWS atau Matrik SWOT dan Matrik Internal Eksternal kemudian dari hasil yang ada maka ditentukan pengambilan keputusan yang tepat. Sebuah penelitian yang menunjukan bahwa kinerja penjualan perusahaan hasil dari strategi pemasaran perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan diperbandingkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal daneksternal.

Komponen internal dan eksternal dimaksud untuk penelitian ini diurai sebagai berikut.

1. Faktor Internal: a. Strength:

1) Usaha budidaya sudah dikenal dan punya branding yang kuat 2) Didukung oleh SDM berkualitas

3) Angka produksi terus meningkat b. Weakness:

1) Jangkauan pemasaran masih terbatas di tingkat Kecamatan dan Kabupaten

2) Kurangnya SDMpromosi

3) Sumber daya keuangan (pendanaan, sumber pendapatan dan peluang investasi)

(46)

5) Sumber daya manusia (karyawan, sukarelawan dan targetaudiens) 6) Proses saat ini (program karyawan dan sistem perangkatlunak 2. Faktor Eksternal

a. Opportunities: 1) Banyak peminat

2) Kesempatan mengembangkan jaringan pemasaran di luar pulau (Kecamatan, Kabupaten, dan Provinsi)

b. Threats:

1) Adanya pesaing baru dengan kualitas setara dan harga lebih murah 2) Perluasan promosi pesaing-pesaing baru via jejaring online

3) Tren pasar (produk baru, kemajuan teknologi, dan pergeseran kebutuhan audiens)

4) Tren ekonomi (tren keuangan lokal, nasional, dan internasional) 5) Pendanaan (donasi, legislatif dan sumber lainnya)

6) Demografi

7) Hubungan dengan pemasok dan mitra 8) Peraturan, lingkungan, dan ekonomi

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka strength dan weakness usaha budidaya rumput laut. Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matrik IFAS, total rata-rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan ratarata 2,5. Jika total rata-rata dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan lemah, sedangkan total nilai diatas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat.

(47)

32

Lalu Matriks EFAS(Eksternal Factor Analysis Summary), di dalamnya 5 tahap penyusunan matriks faktor strategi eksternal yaitu: 1) Tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman. 2) Beri bobot masing- masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap Faktor-faktor strategis. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. 3) Menghitung rating untuk masing- masing faktor dengan memberikan skala mulai 1 sampai 4, dimana 4 (respon sangat bagus), 3 (respon di atas rata), 2 (respon rata-rata), 1 (respon di bawah rata-rata). Rating ini berdasarkan pada efektivitas strategi usaha yang dijalankan, nilainya berdasarkan pada kondisi usaha. 4) Kalikan masing- masing, bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score. 5) Menjumlahkan semua score untuk mendapatkan total score usaha. nilai total ini menunjukkan bahwa usaha tersebut bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Sudah tentu bahwa dalam EFAS matrix, kemungkinan nilai tertinggi total score adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total score 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Total score 1,0 menunjukkan strategi-strategi usaha tidak memanfaatkan peluang-peluang atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.

Langkah selanjutnya adalah menelaah melalui diagram analisis SWOT dengan membuat titik potong antara sumbu X dan sumbu Y, nilai dari sumbu X didapat dari selisih antara total strength dan total weakness, sedangkan untuk nilai sumbu Y didapat dari selisih antara total opportunities dan total threat.

(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ObjekPenelitian

Kabupaten Jeneponto terletak dibagian selatan wilayah provinsi Sulawesi Selatan dengan jarak 91 km dari kota Makassar. Secara geografis berada diantara 5⁰23’ 1,2”-5⁰42’ 1,2” Lintang Selatan dan antara 119⁰42’12”-119⁰56’ 44,9” Bujur Timur. Secara administrasi Kabupaten Jeneponto memiliki batasan wilayah sebagaiberikut:

1. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar.

2. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng. 3. Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Takalar 4. Di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Flores.

(49)

34

Luas wilayah Kabupaten Jeneponto adalah 749,79 Km2 yang meliputi 11 kecamatan 113 desa/kelurahan. Tujuh kecamatan diantaranya terletak di wilayah pesisir dengan panjang garis pantai 114 km. dalam penelitian ini wilayah yang menjadi kajian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Bangkala Kelurahan Bontorannu dan tepatnya di pulau libukang atau lebih dikenal pulau harapan.

Pulau Libukang atau masyarakat setempat menyebutnya dengan Pulau Harapan. Berada dalam Teluk Mallasoro, yang terletak di Dusun Palameang. Luas wilayah Pulau Libukang ± 5 km² dengan keliling ± 1.8 kilometer atau dapat ditempuh berjalan kaki mengelilingi pulau selama sejam. Pulau ini berpenduduk ± 200 jiwa, biasanya Terdapat dua atau tiga KK dalam saturumah yang mana bagi KK baru yang belum mampu membangun rumah biasanya menempati bagian bawah rumah induk yang berbentuk rumah panggung tradisonal masyarakat Bugis Makassar, seluruh penduduk di pulau ini memeluk agama Islam.

Penduduk Pulau Libukang dengan karakter masyarakat pesisir yang sangat bergantung pada hasil laut sehingga bermata pencaharian sebagai nelayan dan budidaya rumput laut. Alat tangkap yang dipergunakan terdiri atas kerambaapung, kerambatancap, bagan tancap, serta jaring penangkap pasif Set Net. Di areal laut sekitar pulau terdapat banyak pelampung yang mengapung dengan bentangan-bentanagantali, ini dipergunakan sebagai pengembangan rumput laut. Bagi masyarakat rumput laut menjadi mata pencaharian utama, dimana harga jual rumput laut yang kering lebih mahal di bandingkan rumput lautbasah.

(50)

Pulau memiliki sarana sanitasi yang terbatas seperti 2 fasilitas WC umum, 3 sumur yang airnya terasa payau yang hanya digunakan untuk keperluan mandi dan mencuci. sedangkan sumber air tawar di peroleh dengan menyeberang keluar pulau (bangkala atau kassi) untuk mengambil air minum selain itu juga masyarakat memperoleh air tawar dengan menampung air hujan. Pulau Libukang Juga terdapat sebuah mesjid sebagai sarana peribadatan dan Sekolah Dasar bagi anak-anak usia sekolah di Pulau Libukang, namun seluruh pangajar berasal dari luar pulau, sehingga jika terjadi gelombang besar seluruh guru tidak datang untuk mengajar, bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang SLTP harus menyebrang ke daerah BiringKassi dengan mengandalkan perahu nelayan. (Anonim, 31 Agustus2016).

Warga Pulau Libukang (Pulau Harapan), Dusun Pa'lameang, Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, butuh genset. Kepala Dusun Pa'lameang Daeng Sodding (50) menemani Tribun Jeneponto.com tur daerah ini. Umumnya warga daerah ini menggunakan panel listrik tenaga surya. Daeng Sodding menyebut suplailistrik semacam itu amat terbatas.Untuk menonton televisi saja sulit dengan memakai suplaisurya."Susahki kita di sini kalau dibilang mau dapat informasi karena jarangkinonton televisi, karena listrik terbatas," kata Daeng Sodding kepada Tribunjeneponto.com."Ada 90 rumah di sini tapi masih ada sekitar 20 rumah juga yang belum dapat (panel listrik tenaga surya) kasihan," Daeng Sodding menambahkan.Sodding menyatakan, panel listrik yang bersumber dari cahaya matahari itu tidak menjamin ketersediaan listrik PulauHarapan.

B. Iklim

Keadaan iklim di Kabupaten Jeneponto pada umumnya sama dengan iklim di Kabupaten lain di Sulawesi Selatan yang mengenal dua musim yaitu

(51)

36

musim kemarau yang terjadi antara bulan Mei dan Oktober. Sedangkan musim penghujan terjadi antara bulan Nopember hingga bulan April. Curah hujan di Kabupaten Jeneponto umumnya tidak merata dan relatif rendah, hal ini menimbulkan wilayah yang basah dan semi kering. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari, sedangkan curah hujan terendah biasanya terjadi pada bulan Juli sampai Agustus, menurut data dari alat pengukur curah hujan yang terpasang rata-rata hujan di Kabupaten Jeneponto 300mm/tahun atau 90 hari hujan dalam setahun. Berdasarkan klasifikasi dari iklim yang ada di Indonesia, Kabupaten Jeneponto memiliki beberapa tipe iklim, (1) tipe iklim D3 danD4yaituwilayahdenganbulankeringberkisar5sampai6bulan,sedangkan bulan basah antara 1 sampai 3 bulan tipe ini hampir merata pada semua Kecamatan, (2) tipe iklim C2 yaitu wilayah yang memiliki bulan basah 5 sampai 6 bulan dan bulan lembab 2 sampai 4 bulan. Ini biaasanya dijumpai pada daerah ketinggian 700-1727 meter dpl seperti di Kecamatan Kelara (Kabupaten Jeneponto dalam Angka, 2011).

C. Topografi

Kondisi topografi di wilayah Kabupaten Jeneponto sangat variatif dan dikenal sebagai wilayah bayangan hujan karena terletak di balik Gunung Lompobattang, sehingga intensitas hujan lebih banyak tercurah di wilayah sebaliknya. Di bagian sebelah Utara terdapat dataran tinggi dan perbukitan yang membentang dari Barat ke Timur dengan ketinggian antara 500 sampai 1.727 meter di atas permukaan laut (mdpl). Daerah ini berpotensi sebagai areal pengembangan tanaman hortikultura dan sayur-sayuran. Dataran

rendan (ketinggian 0 – 150 mdpl) terbentang di bagian tengah hingga ke

(52)

hujan dan tegalan. Sedangkan daerah pesisir pantai (sepanjang 114 km) dikelola untuk menghasilkan garam, budidaya rumput laut dan perikanan tradisional. Perbedaan letak antar Kecamatan di wilayah Kabupaten Jeneponto menyebabkan adanya perbedaan langsung dalam pengembangan potensi ekonomi perKecamatan.

D. Hasil Penelitian

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap Strategi Pemasaran Usaha Budidaya Rumput Laut Di Pulau Harapan Kabupaten Jeneponto adalah dengan memanfaatkan semua informasi

tersebut ke dalam model-model perumusan strategi

dansebaiknyamenggunakan beberapa model sekaligus, agar dapat

memperoleh analisis yang lengkap dan akurat. Model yang dipergunakan adalah Analisis Dekriptif, Matriks Internal / Eksternal, Matriks SWOT.

1. AnalisisDeskriptif

Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin ketat serta perkembangan teknologi yang semakin canggih dan modern, membuat perusahaan berusaha mencari strategi yang cepat dan tepat dalam memasarkan produk untuk memenuhi kebutuhan industri.

Perkembangan dunia industri yang terus berkembang di berbagai bidang, termasuk industri usaha budidaya rumput laut sehingga dibutuhkan suatu strategi untuk dapat memenangkan persaingan dan mendapatkan pangsa pasar yang besar.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggambarkan fakta dan menjelaskan keadaan berdasarkan fakta-fakta dan data angka yang ada dan menganalisis kebenarannya melalui data yang diperoleh.

(53)

38

Metode analisis yang digunakan yaitu Analisis SWOT dengan menggunakan metode EFAS (analisis faktor eksternal) dan IFAS (analisis faktor internal) perusahaan yang bisa digunakan untuk menentukan kebijakan strategi pemasaran yang diperlukan, yaitu menggunakan matriks SWOT yang nantinya bisa menunjukan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh usaha budidaya rumput laut yang dimaksud, sehingga kemungkinan salah dalam mengambil keputusan dalam pemasaran dapat dihindari.

2. Implementasi Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran Usaha Budidaya Rumput Laut Di Pulau Harapan Kabupaten Jeneponto.

Analisis ini didasarkan pada pencermatan pada faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. FaktorInternal

Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan yang ada dalam sistem pemasaran rumput laut di pulau Harapan. Beberapa kekuatan yang dimiliki, yaitu :

1) Usaha budidaya sudah dikenal dan punya branding yang kuat 2) Keterampilan pembudidaya yang baik

3) Angka produksi terus meningkat 4) Kondisi geografis yang baik 5) Lokasi budidaya yang luas 6) Ketersedian bibit yang unggul

Gambar

Tabel 4.1 Nilai IFAS ..........................................................................................
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian  ........................................................
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Gambar 4.1 Peta Kabupaten Jeneponto
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari An-Nu‟man bin Basyir berkata, saya mendengar Rasulullah saw, bersabda, ”Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas dan di antara keduanya adalah

Nupanti usumtai washim menaintiu nawe tsenken uwitin Tsukanka nuya Tentets shuar Kurints matsamawaru ainiawai, entsanam kuri nukap akui, juka jimiara chichamnumia

Dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pegawai yang golongan/jabatannya lebih tinggi

Justeru TTB adalah sesuai digunakan dalam kajian ini bagi menerangkan faktor kepercayaan ibu bapa Muslim terhadap produk makanan halal dan bagaimana mereka berfikir

Menurut Slameto(2003:54)”faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan

berguna sebagai pencegah erosi tanah pada kawasan sempadan karena dapat tumbuh dengan cepat, memiliki batang kuat yang tahan terhadap arus air, dan memiliki

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan CDI digital hyper band danmengetahui pengaruh penambahan camphor dalam premium terhadap kadar gas

Puji syukur alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat melakukan kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul Strategi