• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus Resiko Perilaku Kekerasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kasus Resiko Perilaku Kekerasan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

BAB III

TINJAUAN KASUS

TINJAUAN KASUS

ASU

ASU

HAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn ” A“

HAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn ” A“

DENGAN MAS

DENGAN MASALAH ALAH KEPERAWATAN RESIKEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KO PERILAKU KEKERASANKEKERASAN DI RUANG MA

DI RUANG MAWAR WAR RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI NTBJIWA PROVINSI NTB

A.

A.

PENGKAJIAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KESEHATAN KESEHATAN JIWAJIWA Hari/

Hari/ tanggal tanggal pengkajian pengkajian : : Senin,30 Senin,30 Desember Desember 20132013 Ruang

Ruang : : MawarMawar Hari/tanggal

Hari/tanggal di di rawat rawat : : Jumat, Jumat, 6 6 Desember Desember 20132013

I.

I. IDENTITAS KLIENIDENTITAS KLIEN  Nama

 Nama : Tn: Tn ““AA””

Insial

Insial : : Laki-lakiLaki-laki Umur

Umur : : 27 27 TahunTahun Alamat

Alamat : : Gegutu, Gegutu, Kel. Kel. RembigeRembige Agama

Agama : : IslamIslam Informan

Informan : : KlienKlien Tanggal

Tanggal pengkajian pengkajian : : 30 30 Desember Desember 20132013  No RM

 No RM ::

II.

II. ALASAN ALASAN MASUK MASUK RUMAH RUMAH SAKITSAKIT

Mengamuk,suka mengancam,berbicara keras. Mengamuk,suka mengancam,berbicara keras. -Keluhan utama ( saat di kaji ) :

-Keluhan utama ( saat di kaji ) :

Klien mengatakan cepat tersinggung dan ingin mengamuk, emosi labil. Klien mengatakan cepat tersinggung dan ingin mengamuk, emosi labil. Masalah Keperawatan

(2)

III.

III. FAKTOR FAKTOR PREDIPOSISIPREDIPOSISI 1.

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?((Ya)Ya)

Klien mengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa lebih kurang 15 kali dan Klien mengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa lebih kurang 15 kali dan sering kabur dari rumah sakit.

sering kabur dari rumah sakit. 2.

2. Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )

Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat dengan Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat dengan teratur.

teratur. 3.

3. Aniaya fisikAniaya fisik

Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti ania

Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti ania ya kekerasan dalamya kekerasan dalam keluarga maupun dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.

keluarga maupun dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.

 Mas

 Masa

ala

lah

h ke

kep

pe

erwa

rwatta

an

n

 : :

R

Re

esik

siko Pe

o Perriila

laku

ku K

Ke

eke

kerra

asa

san

n

4.

4. Adahkah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )Adahkah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada ) Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti yang di alami dirinya.

seperti yang di alami dirinya.

 Mas

 Masa

ala

lah

h ke

kep

pe

eraw

rawa

atta

an

n :: T

Tiid

da

ak A

k Ad

da

a8

8

5.

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkanPengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenagkan, Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenagkan, namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari keluarganya.

keluarganya.

IV. FISIK IV. FISIK

1.

1. Tanda Tanda vital vital :TD :TD = = 100/90 100/90 mmHg mmHg ; ; N N = = 96 96 x/M x/M ; S ; S = = 373700C ; P = 20 x/MC ; P = 20 x/M 2.

2. Ukur Ukur : : TB TB = = 160 160 Cm Cm ;BB ;BB = = 60 60 KgKg 3.

3. Keluhan fisik ( Tidak Ada )Keluhan fisik ( Tidak Ada )

 Mas

(3)

III.

III. FAKTOR FAKTOR PREDIPOSISIPREDIPOSISI 1.

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?((Ya)Ya)

Klien mengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa lebih kurang 15 kali dan Klien mengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa lebih kurang 15 kali dan sering kabur dari rumah sakit.

sering kabur dari rumah sakit. 2.

2. Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )

Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat dengan Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat dengan teratur.

teratur. 3.

3. Aniaya fisikAniaya fisik

Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti ania

Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti ania ya kekerasan dalamya kekerasan dalam keluarga maupun dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.

keluarga maupun dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.

 Mas

 Masa

ala

lah

h ke

kep

pe

erwa

rwatta

an

n

 : :

R

Re

esik

siko Pe

o Perriila

laku

ku K

Ke

eke

kerra

asa

san

n

4.

4. Adahkah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )Adahkah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada ) Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti yang di alami dirinya.

seperti yang di alami dirinya.

 Mas

 Masa

ala

lah

h ke

kep

pe

eraw

rawa

atta

an

n :: T

Tiid

da

ak A

k Ad

da

a8

8

5.

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkanPengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenagkan, Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenagkan, namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari keluarganya.

keluarganya.

IV. FISIK IV. FISIK

1.

1. Tanda Tanda vital vital :TD :TD = = 100/90 100/90 mmHg mmHg ; ; N N = = 96 96 x/M x/M ; S ; S = = 373700C ; P = 20 x/MC ; P = 20 x/M 2.

2. Ukur Ukur : : TB TB = = 160 160 Cm Cm ;BB ;BB = = 60 60 KgKg 3.

3. Keluhan fisik ( Tidak Ada )Keluhan fisik ( Tidak Ada )

 Mas

(4)

V. PSIKOSOSIAL V. PSIKOSOSIAL 1. 1. GenogramGenogram Keterangan : Keterangan : : Laki-laki : Laki-laki : Perempuan : Perempuan : Klien : Klien : Garis perkawinan : Garis perkawinan : Garis keturunan : Garis keturunan : Meninggal : Meninggal

: Garis tinggal serumah : Garis tinggal serumah Penjelasan :

Penjelasan :

Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien tinggal serumah bersama orang tuanya dan kakak perempuannya serta bersama tinggal serumah bersama orang tuanya dan kakak perempuannya serta bersama 3 adiknya di desa Gegutu kel. Rembige. Klien anak ke-4 dari 7 bersaudara. 3 adiknya di desa Gegutu kel. Rembige. Klien anak ke-4 dari 7 bersaudara.

(5)

2.

2. Konsep diri:Konsep diri: a.

a. Citra tubuhCitra tubuh

Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan dapat digunakan sesuai Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan dapat digunakan sesuai fungsinya.

fungsinya.  b.

 b. Identitas diriIdentitas diri

Klien mengatakan anak ke-4 dari 7 bersaudara. Klien mengatakan anak ke-4 dari 7 bersaudara. c.

c. PeranPeran

Klien mengatakan berperan sebagai anak ke 4 dalam keluarga yang berjenis Klien mengatakan berperan sebagai anak ke 4 dalam keluarga yang berjenis kelamin laki-laki berusia 27 tahun.

kelamin laki-laki berusia 27 tahun. d.

d. Ideal diriIdeal diri

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan se

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul bersamagera pulang berkumpul bersama keluarganya dan bekerja.

keluarganya dan bekerja. e.

e. Harga diriHarga diri

Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain

 Mas

 Masa

ala

lah

h ke

kep

pe

eraw

rawa

atta

an

n : H

: H a

arrga

ga D

Dir

ir i R

i Re

end

nda

ah

h

3.

3. Hubungan socialHubungan social a)

a) Orang yang terdekatOrang yang terdekat

Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya. Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya.  b)

 b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien tidak p

Klien tidak pernah ikut berpernah ikut berperan aktif eran aktif dalam kegiatan kelompokdalam kegiatan kelompok.. c)

c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan memiliki hambatan

Klien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang laindalam berhubungan dengan orang lain karena selalu diejek.

karena selalu diejek.

 Mas

 Masa

ala

lah

h K

K e

ep

pe

eraw

rawa

atta

an

n : I

: I so

sola

lasi

si So

Sosia

siall

4.

4. SpriritualSpriritual a.

a.  Nilai dan keyakinan Nilai dan keyakinan  Nilai dan

 Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh keyakinan yang dipegang oleh klien adalah klien adalah nilainilai –  –  nilai islam dan nilai islam dan

klien men

klien mengatakan gatakan shalat itu shalat itu wajib.wajib.  b.

 b. Kegiatan IbadahKegiatan Ibadah

Kegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk shalat Kegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk shalat

Masalah Keperawatan :

(6)

VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan

Penampilan klien cukup rapi, rambut plontos, kemudian menggunakan baju yang seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan  penampilanya.

2. Pembicaraan

Klien berbicara dengan keras,kacau serta terlihat cepat tersinggung

 Masalah keperawatan : Resiko Peri laku Kekerasan

3. Aktivitas motorik

Klien terlihat sehat namun suka menyendiri dan banyak menghabiskan waktunya ditempat tidur utuk tidur pagi dan siang hari.

 Masalah keperawatan : H arga dir i rendah

4. Alam perasaan

Klien mengatakan merasa senang dan bahagia tinggal di Rumah Sakit. 5. Afek

Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung serta mengungkapkan keinginannya untuk memukul orang

6. Interaksi selama wawancara

Interaksi selama wawancara kadang tampak bermusuhan dan menunjukan kontak mata tajam.

 Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

7. Persepsi

Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun melihat bayangan-bayangan aneh juga.

8. Proses pikir

Proses fikir klien adalah flight of ideas karena sering megganti topic  pembicaraan tanpa menyelesaikan topic pertama.

 Masalah keperawatan : Waham

9. Isi Pikir

Klien mengatakan dirinya memiliki taxi dan pernah bekerja di luar negeri serta mengaggap dirinya kuat.

 Masalah Keperawatan : Waham

10. Tingkat kesadaran

(7)

Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi terhadap waktu, tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal masuk rumah sakit dan dia tahu berada di ruang Mawar.

11. Memori

Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu menjelaskan kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman saat sebelum masuk rumah sakit.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Tingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan dapat menjawab perhitungan sederhana yang diberikan perawat.

13. Kemampuan penilaian

Kemampuan penilaian klien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien bisa tidak bisa memilih antara dua pilihan.

14. Daya tilik diri

Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah Sakit.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan

Klien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan. 2. BAK/BAB

Klien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan dengan frekueansi kurang lebih 4x sehari.

3. Mandi

Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan orang lain 4. Berpakaian/berhias

Klien dapat berpakaian dengan rapi tanpa bantuan orang lain. 5. Istirahat dan tidur

Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam dan untuk tidur malam 8-9 jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya pasien hanya berjalan- jalan dan mengobrol bersama teman sekamar maupun perawat.

6. Penggunaan obat

Untuk pengguanaan obat Klien tidak membutuhkan bantuan karena Klien  bisa melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang di konsumsi

(8)

7. Pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan jarang pergi ke pusat kesehatan untuk memeriksakan diri. 8. Aktivitas di dalam rumah

Klien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya, mononton TV, menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian rumah.

9. Aktivitas di luar rumah

Klien masih dapat melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti  berkendaraan ataupun berjalan-jalan dan mengobrol dengan keluarganya.

VIII. MEKANISME KOPING

Mekanisme koping maladaptif karena klien mengatakan saat dia mengalami masalah biasanya minum alkohol.

 Masalah Keperawatan : Koping I ndividu I nefektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN a. Masalah dukungan kelompok

Klien mengatakan keluarga dan saudaranya mendukung untuk kesembuhannya  b. Masalah hubungan dengan lingkungan

Klien megatakan mengalami masalah dengan lingkungan karena sering diejek dan ingin memukul orang-orang yang mengejeknya.

c. Masalah dengan pendidikan

Klien mengatakan putus sekolah sejak kelas 1 SMA. d. Masalah dengan pekerjaan

Klien belum bekerja e. Masalah ekonomi

Klien mengatakan hidupnya dan keluarganya masih mampu dan  berkecukupan.

 Masalah Keperawatan : Resiko Peri laku Kekerasan

(9)

Klien kurang mampu menahan diri untuk memukul orang karena orang-orang sekitarnya selalu mengejeknya.

 Masalah keperawatan : Koping individu inefektif

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid

Terapi medik : Terapi tanggal 6 Desember 2013 - Risperidon 2 x 1 mg

- Ikalp 2 x 500 mg

- Trihexipenidil 2 x 2 mg - Alprazolam 2 x 0,5 mg

XII. ANALISA DATA

 NO DATA MASALAH KEPERAWATAN 1 DS :

Klien mengatakan cepat

tersinggung, ingin mengamuk,  pernah memukul orang lain serta

mengungkapkan keinginan memukul orang-orang yang mengejeknya.

DO :

Klien berbicara keras, kacau, cepat tersinggung, emosi labil, tampak  bermusuhan, kontak mata tajam.

Resiko Perilaku Kekerasan

2 DS:

Klien merasa malu dengan orang lain

DO:

(10)

Menyendiri, lebih banyak menghabiskan waktu di kamar.

3 DS :

Klien mengatakan dirinya memiliki taxi, pernah bekerja di luar negeri, serta menganggap dirinya kuat. DO

 :

Proses fikir flight of ideas, berkata tidak sesuai kenyataan, cepat tersinggung.

Waham kebesaran

XIII. POHON MASALAH

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko Prilaku Kekerasan 2. Waham : Kebesaran

3. Harga Diri Rendah

C. INTERVNSI

Perilaku Kekerasan

Resiko perilaku kekerasan

Waham : Kebesaran

Koping Individu Inefektif Harga Diri Rendah

(11)

Tg l Dx Keperawatan Perencanaan Pa raf Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

31/ 12/ 13

Perilaku Kekerasan

TUM: klien tidak menunjukan  perilaku kekerasan TUK: 1. Klien dapat membina hubungan saling  percaya 1. Klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat: o Wajah cerah, tersenyum o Mau  berkenalan o Ada kontak mata o Bersedia menceritaka n perasaan 1. Bina hubungan saling percaya dengan:  Beri salam setiap  berinteraksi.  Perkenalkan nama, nama  panggilan  perawat dan tujuan  perawat  berkenalan  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien  Tunjukkan sikap empati,  jujur dan menepati  janji setiap

(12)

kali  berinteraksi  Tanyakan  perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien  Buat kontrak interaksi yang jelas  Dengarkan dengan  penuh  perhatian ungkapan  perasaan klien 2. Klien dapat mengidentifika si penyebab  perilaku kekerasan yang dilakukannya 2. Klien menceritakan  penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya: o Menceritakan  penyebab  perasaan  jengkel/kesal  baik dari diri

sendiri maupun lingkungannya 2. Bantu klien mengungkapkan  perasaan marahnya:  Motivasi klien untuk menceritakan  penyebab rasa kesal atau  jengkelnya  Dengarkan tanpa menyela atau memberi 3.

(13)

 penilaian setiap ungkapan  perasaan klien 3. Klien dapat mengidentifika si tanda-tanda  perilaku kekerasan 3. Klien menceritakan keadaan o Fisik : mata merah, tangan mengepal, ekspresi tegang, dan lain-lain. o Emosional :  perasaan marah,  jengkel, bicara kasar. o Sosial :  bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan. 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda  perilaku kekerasan yang dialaminya:  Motivasi klien menceritakan kondisi fisik saat perilaku kekerasan terjadi  Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya saat terjadi  perilaku kekerasan  Motivasi klien menceritakan kondisi  psikologis saat terjadi

(14)

 perilaku kekerasan  Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lainh saat terjadi  perilaku kekerasan 4. Klien dapat mengidentifika si jenis  perilaku kekerasan yang  pernah dilakukannya 4. Klien menjelaskan: o Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang selama ini telah dilakukannya o Perasaannya saat melakukan kekerasan o Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah 4. Diskusikan dengan klien  perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini:  Motivasi klien menceritakan  jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini permah dilakukannya .  Motivasi klien menceritakan  perasaan klien setelah

(15)

tindak kekerasan tersebut terjadi  Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masalah yang dialami teratasi. 5. Klien dapat mengidentifika si akibat  perilaku kekerasan 5. Klien menjelaskan akibat tindak kekerasan yang dilakukannya o Diri sendiri : luka, dijauhi teman, dll o Orang lain/keluarga : luka, tersinggung, ketakutan, dll o Lingkungan :  barang atau  benda rusak dll 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara yang dilakukan  pada:  Diri sendiri  Orang lain/keluarga  Lingkungan 6. Klien dapat mengidentifika si cara konstruktif 6. Klien : o Menjelaskan cara-cara sehat 6. Diskusikan dengan klien:  Apakah klien mau

(16)

dalam mengungkapka n kemarahan mengungkapkan marah mempelajari cara baru mengungkap kan marah yang sehat  Jelaskan  berbagai alternatif  pilihan untuk mengungkap kan marah selain  perilaku kekerasan yang diketahui klien.  Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkap kan marah: Cara fisik: nafas dalam,  pukul  bantal atau kasur, olah raga. Verbal: mengungk  apkan  bahwa

(17)

dirinya sedang kesal kepada orang lain. Sosial: latihan asertif dengan orang lain. Spiritual: sembahya ng/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan agamanya masing-masing 7. Klien dapat mendemonstras ikan cara mengontrol  perilaku kekerasan 7. Klien memperagakan cara mengontrol  perilaku kekerasan:

o Fisik: tarik nafas

dalam, memukul  bantal/kasur o Verbal: mengungkapkan  perasaan kesal/jengkel  pada orang lain

tanpa menyakiti 7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan. 7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih:

(18)

o Spiritual: zikir/doa, meditasi sesuai agamanya  Peragakan cara melaksanaka n cara yang dipilih.  Jelaskan manfaat cara tersebut  Anjurkan klien menirukan  peragaan yang sudah dilakukan.  Beri  penguatan  pada klien,  perbaiki cara yang masih  belum sempurna 7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel 8. Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol  perilaku kekerasan 8. Keluarga: o Menjelaskan cara merawat klien dengan  perilaku kekerasan 8.1. Diskusikan  pentingnya  peran serta keluarga sebagai  pendukung klien untuk

(19)

o Mengungkapkan

rasa puas dalam merawat klien mengatasi  perilaku kekerasan. 8.2. Diskusikan  potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi  perilaku kekerasan 8.3. Jelaskan  pengertian,  penyebab,

akibat dan cara merawat klien  perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga. 8.4. Peragakan cara merawat klien (menangani PK ) 8.5.Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang 8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan 8.7. Tanyakan  perasaan

(20)

keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan 9. Klien menggunakan obat sesuai  program yang telah ditetapkan 9. Klien menjelaskan: o Manfaat minum obat o Kerugian tidak minum obat o  Nama obat o Bentuk dan warna obat o Dosis yang diberikan kepadanya o Waktu  pemakaian o Cara pemakaian o Efek yang dirasakan 10. Klien menggunakan obat sesuai program

9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat 9.2. Jelaskan kepada klien:  Jenis obat (nama, wanrna dan  bentuk obat)  Dosis yang tepat untuk klien  Waktu  pemakaian  Cara  pemakaian  Efek yang akan dirasakan klien 9.3. Anjurkan klien:  Minta dan menggunaka

(21)

n obat tepat waktu  Lapor ke  perawat/dokt er jika mengalami efek yang tidak biasa  Beri pujian terhadap kedisplinan klien menggunaka n obat.

(22)

30

Tgl Dx 2

Keperawatan

Perencanaan Pa

raf

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

02/ 01/ 14 Gangguan proses  pikir : waham TUM : Klien dapat mengontrol wahamnya TUK : 1. Klien dapat membin a hubung an saling  percaya dengan  perawat 1.1 Setelah ... X interaksi klien : a. Mau menerima kehadiran  perawat disampingnya  b. Mengatakan mau menerima  bantuan  perawat c. Tidak menunjukkan tanda-tanda curiga d. Mengijinkan duduk disamping 1.1 Bina hubungan saling  percaya dengan klien a. Beri salam  b. Perkenalkan diri, Tanyakan nama, serta nama  panggilan yang disukai c. Jelaskan tujuan interaksi d. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan  perawat siap menolong dan mendampingi nya e. Yakinkan  bahwa kerahasiaan

(23)

31 klien akan tetap terjaga f. Tunjukkan sikap terbuka dan jujur g. Perhatikan kebutuhan dasar dan  bantu pasien memenuhiny a TUK : Klien dapat mengidentifika si perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien 1.2 Setelah ... X interaksi Klien : a. Klien menceritakan ide-ide dan  perasaan yang muncul secara  berulang dalam  pikirannya 1.3 Bantu klien untuk mengung kapkan  perasaan dan  pikiranny a a. Diskusikan dengan klien  pengalaman yang dialami selama ini termasuk hubungan dengan orang yang berarti, lingkungan

(24)

32 kerja, sekolah, dsb  b. Dengarkan  pernyataan klien dengan empati tanpa mendukung atau menentang  pernyataan wahamnya c. Katakan  perawat dapat memahami apa yang diceritakan klien TUK : Klien dapat mengidentifika si stresor atau  pencetus wahamnya 1.3 Setelah ... X interaksi klien a. Dapat menyebutkan kejadian sesuai dengan urutan waktu serta harapan atau kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi 1.5 Bantu klien mengiden tifikasi kebutuha n yang tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi faktor

(25)

33 seperti harga diri, rasa aman, dsb  b. Dapat menyebutkan hubungan antara kejadian traumatik kebutuhan tidak terpenuhi dengan wahamnya  pencetus wahamny a a. Diskusikan dengan klien tentang kejadian-kejadian traumatik yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun  perasaan tidak dihargai  b. Diskusikan kebutuhan atau harapan yang belum terpenuhi c. Diskusikan cara-cara mengatasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kejadian traumatik d. Diskusikan dengan klien

(26)

34 antara kejadian-kejadian tersebut dengan wahamnya TUK Klien dapat mengidentifika si wahamnya 1.4 Setelah ... X interaksi klien menyebutkan  perbedaan  pengalaman nyata dengan  pengalaman wahamnya 1.7 Bantu klien mengiden tifikasi keyakina n yang salam tentan situasi yang nyata (bila klien sudah siap) a. Diskusikan dengan klien  pengalaman wahamnya tanpa  berargumenta si  b. Katakan kepada klien akan

(27)

35 keraguan  perawat tehadap  pernyataan klien c. Diskusikan dengan klien respon  perasaan terhadap wahamnya d. Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi terjadinya waham e. Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang dipersepsikan salah oleh klien TUK Klien dapat mengidentifika si konsekuensi dari wahamnya 1.5 Setelah ... X interaksi klien menjelaskan gangguan fungsi hidup sehari-hari 1.9 Diskusika n tentang  pengalam an- pengalam an yang

(28)

36 yang diakibatkan ide-ide atau  pikirannya yang tidak sesuai dengan kenyataan seperti : a. Hubungan dengan keluarga  b. Hubungan dengan orang lain c. Aktivitas sehari-hari d. Pekerjaan e. Sekolah f. Prestasi, dsb tidak menguntu ngkan sebagai akibat dari wahamny a seperti :Hambata n dalam  berintera ksi dengan keluarga, Hambata n dalam interaksi dengan orang lain dalam melakuka n aktivitas sehari-hari 1.10 Ajak klien melihat  bahwa waham tersebut

(29)

37 adalah masalah yang membutu hkan  bantuan dari orang lain 1.11 Disku sikan dengan klien tentang orang atau tempat ia dapat meminta  bantuan apabila wahamny a timbul atau sulit di kendalika n TUK Klien dapat melakukan teknik distraksi 1.6 Setelah ...X interaksi klien melakukan aktivitas yang 1.13 Disku sikan hobi atau aktivitas

(30)

38 sebagai cara menghentikan  pikiran yang terpusat pada wahamnya konstruktif sesuai dengan minatnya yang dapat menglihkan fokus klien dari wahamnya yang disukainy a 1.14 Anjur  kan klien memilih dan melakuka n aktivitas yang membutu hkan  perhatian dan keterampi lan 1.15 Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang membutu hkan  perhatian sebagai  pengisi waktu luang

(31)

39 1.16 Libat kan klien  pada topik-topik yang nyata 1.17 Anjur  kan klien untuk  bertanggu ng jawab secara  personal dalam memperta hankan atau meningka tkan kesehatan dan  pemuliha nnya 1.18 Beri  pengharg aan bagi setiap upaya klien

(32)

40 yang  positif TUK Klien mendapat dukungan keluarga 1.7 Setelah ... X interaksi keluarga dapat menjelaskan tentang cara mempraktekka n cara merawat klien waham 1.20 Disku sikan  pentingny a peran keluarga sebagai  pendukun g untuk mengatas i waham 1.21 Disku sikan  potensi keluarga untuk membant u klien mengatas i waham 1.22 Jelask  an pada keluarga tentang a. Penge rtian waha m  b. Tanda gejala

(33)

41 waha m c. Penye  bap dan akibat waha m d. Cara mera wat klien waha m 1.23 Latih keluarga cara merawat waham 1.24 Tanya kan  perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatih 1.25 Beri  pujian  pada keluarga

(34)

42 atas keterlibat annya merawat klien di rumah TUK Klien dapat memanfaatkan obat dengan  baik 1.8 Setelah ... X interaksi dengan klien, dapat mendemonstra sikan  penggunaan obat dengan  baik 1.9 Setelah ... X interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter 1.27 Disku sikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat 1.28 Panta u klien saat  pengguna an obat,  beri  pujian  jika klien menggun akan obat dengan  benar 1.29 Disku sikan

(35)

43 akibat klien  berhenti minum obat tanpa konsultas i dengan dokter 1.30 Anjur  akan klien untuk konsultas i kepada  perawat atau dokter  jika terjadi hal-hal yang tidak diinginka n.

(36)

44 Tgl No.

Dx

Diagnosa Kep

Rencana Keperawatan Par  af Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

03/ 01-14 3 Gangguan konsep diri : Harga diri rendah TUM : Pasien mempunyai harga diri TUK : 1. Pasien bisa membina hubungan saling percaya dengan  perawat 1.Setelah ...kali interaksi, pasien menunjukkan ekspresi wajah  bersahabat, memperlihatkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan

namanya, mau menjawab salam,  pasien mau duduk  berdampingan

dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan  prinsip komunikasi terapeutik :  Sapa pasien dengan ramah,  baik verbal maupun non verbal  Perkenalkan diri dengan sopan  Tanyakan nama lengkap dan nama  panggilan yang

disukai Residen

 Jelaskan tujuan  pertemuan

 Jujur dan menepati  janji

 Tunjukkan empati dan menerima  pasien apa adanya

 Beri perhatian dan  perhatikan kebutuhan dasar  pasien 2. Pasien dapat mengidentifik  asi aspek  positif dan 1.Setelah...interaks i pasien menyebutkan : . Diskusikan dengan pasien tentang :

(37)

45 kemampuan yang dimiliki  Aspek  positif dan kemampuan yang dimiliki pasien  Aspek  positif keluarga  Aspek  positif lingkungan  pasien

 Aspek positif yang dimiliki pasien, keluarga dan lingkungan  Kemampuan yang dimiliki pasien . Bersama pasien

 buat daftar tentang :  Aspek positif  pasien, keluarga, lingkungan  Kemampuan yang dimiliki pasien . Beri pujian yang

realistis, hindarkan memberi evaluasi negatif 3. Pasien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan 3.Setelah...kali interaksi pasien menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanaan 1. Diskusikan dengan pasien kemampuan yang dapat dilaksanakan . Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan  pelaksanaannya 4. Pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki 4. Setelah...kali interaksi pasien membuat rencana kegiatan harian 1. Rencanakan  bersama pasien aktifitas yang dapat dilakukan tiap hari sesuai kemampuan

 pasien : . Tingkatkan

kegiatan sesuai kondisi pasien . Beri contoh cara

 pelaksanaan

(38)

46 dapat pasien lakukan 5. Pasian dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat 5. Setelah...kali interaksi pasien melakukan kegiatan sesuai  jadwal yang dibuat 1.Anjurkan pasien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan

.Pantau kegiatan yang dilaksanakan  pasien

.Beri pujian atas usaha yang dilakukan pasien .Diskusikan kemampuan  pelaksanaan kegiatan setelah  pulang

(39)

47

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1.  Nama Pasien : Tn".A”

2. Umur : 27 Tahun

3. Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

4. Ruangan : Mawar Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB 5.  No. RM :

TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN EVALUASI

31-12-2013 DS :

Klien mengatakan cepat tersinggung, mengamuk, pernah memukul orang lain, merasa malu dengan orang lain, dirinya memiliki taxi, pernah bekerja di luar negeri, menganggap dirinya kuat.

DO :

Tatapan tajam, berbicara keras dan kacau, menyendiri, flight of ideas, banyak enghabiskan waktu di kamar.

Diagnosa keperawatan :

RPK, Waham: Kebesaran, HDR

Kemampuan :

Klien mampu nafas dalam.

S :

Klien mengatakan merasa senang dan sedikit tenang setelah berkenalan, mengungkapkan keinginan memukul orang yang mengejeknya.

O :

 Klien mampu pukul kasur/ bantal

 Klien mampu berdiskusi tentang kebuthan yang tidak terpenuhi

 Klien mampu melatih kemampuan positif satu yaitu menggambar

A :

RPK masih ada, Waham masih ada, HDR masih ada.

P :

 latihan pukul kasur bantal 2x/hari dan saat ingin marah

(40)

48

Tindakan :

 Melatih pukul kasur/ bantal

 Melatih kemampuanpositif satu

 Berdiskusi tentang kebutuhan klien yang tidak terpenuhi.

Rencana tindak lanjut:

Latih mengontrol marah secara verbal, latih kemampuan positif kedua.

 latihan menggambar 2x/hari

01-01-2014 DS :

Klien mengatakan terkadang masih cepat tersinggung, mengamuk, merasa malu dengan orang lain, mengatakan dirinya kuat.

DO :

Tatapan masih tajam, berbicara sedikit keras, menyendiri, flight of ideas.

Diagnosa Keperawatan :

RPK, Waham: kebesaran, HDR

Kemampuan :

Klien mampu nafas dalam,  pukul kasur bantal,

menggambar

Tindakan :

S :

Klien merasa senang dan sidikit tenang setelah berlatih

O :

 Klien belum mampu mengontrol marah secara verbal

 Klien mampu melatih kemampuan positif kedua: Merapikan tempat tidur

A :

RPK masih ada, waham masih ada, HDR berkurang

P :

 Latihan mengontrol marah secara verbal 2x/hari dan saat ingin marah

 Latihan merapikan tempat tidur 2x/ hari

Referensi

Dokumen terkait