• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMBINASI ALGORITMA ROT13 DAN VIGENERE CIPHER PADA ALAMAT DIRECTORY FILE UNTUK KEAMANAN DOKUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMBINASI ALGORITMA ROT13 DAN VIGENERE CIPHER PADA ALAMAT DIRECTORY FILE UNTUK KEAMANAN DOKUMEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

548

KOMBINASI ALGORITMA ROT13 DAN VIGENERE CIPHER PADA ALAMAT

DIRECTORY FILE UNTUK KEAMANAN DOKUMEN

ROT13 AND VIGENERE CIPHER ALGORITHM COMBINATION ON FILE DIRECTORY ADDRESS FOR DOCUMENT SECURITY

Elkaf Rahmawan Pramudya1,Mega Bintang Hatmi 2, Ajib Susanto3,

Ibnu Utomo Wahyu Mulyono4, Muslih5

1,2,3,4,5)Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Jl. Imam Bonjol No. 207 Semarang, Jawa Tengah

*Email: 1[email protected] ,2 [email protected] ,3 [email protected],

4[email protected], 5[email protected]

ABSTRAK

Perusahaan/instansi saat ini sudah mulai mengubah sistem pengelolaan dokumen menggunakan Document Management System (DMS) untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas. Keamanan dokumen merupakan isu populer saat ini terhadap kehilangan dan bahkan pengambilan tanpa persetujuan pemiliknya. Salah satu yang digunakan untuk mengamankan dokumen adalah dengan membuat enkripsi sehingga untuk mengakses dokumen maupun lokasi harus menggunakan dekripsi agar dokumen dapat dibaca atau dibuka. Pada penelitian ini telah digunakan kombinasi algoritma kriptografi klasik ROT 13 dan Vigenere Cipher untuk enkripsi autentifikasi user dan dokumen yang diunggah ke sistem, sehingga keamanan data dapat terjaga. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa kombinasi algoritma ROT 13 dan Vigenere Cipher mampu mengenkripsi jenis laporan dan nama file serta hasil dari enkripsi dapat dijadikan format file directori dengan ditambahkan index dokumen pada akhir nama file.

Kata Kunci : Keamanan dokumen, DMS, ROT 13, Vigenere Cipher

ABSTRACT

Currently, companies / agencies have started to change their document management system using a Document Management System (DMS) to maintain and increase productivity. Document security is a popular issue today against loss and even retrieval without the owner's consent. One of the methods used to secure documents is to create encryption so that access to documents and locations must use decryption so that the document can be read or opened. In this study, a combination of the classic cryptographic algorithm ROT 13 and Vigenere Cipher has been used to encrypt user authentication and documents uploaded to the system, so that data security can be maintained. The system test results show that the combination of the ROT 13 and Vigenere Cipher algorithms is able to encrypt the type of report and file names and the results of the encryption can be used as a directory file format by adding the document index at the end of the file name.

Keywords : Document Security, DMS, ROT 13, Vigenere Cipher.

PENDAHULUAN

Perusahaan/instansi saat ini sudah mulai mengubah sistem pengelolaan dokumen menggunakan Document Management System (DMS) untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas(Softbless, 2019), dokumen akan menjadi sangat penting karena dapat menyangkut perencanaan, pengambilan kebijakan, pendukung keputusan, hasil kinerja, dokumen pribadi dan keluarga, serta dokumen yang berhubungan dengan proses bisnis suatu perusahaan(Integrasolusi, 2020). Salah satunya Telkom Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu layanan teknologi informasi dan komunikasi(Telkom, 2020). Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup menjalankan strategi bisnis dan operasional perusahaan berorientasi terhadap pelanggan dengan meningkatkan efesiensi dan efektivitas untuk menciptakan customer experience yang berkualitas

Tidak hanya membangun lingkungan eksternal yang berkualitas, perusahaan ini juga sangat memperhatikan lingkungan internal perusahaan, salah satunya yakni pada aspek SDM (Sumber Daya Manusia). Pengelolaan dan pemeliharaan dokumen pada sebuah instansi atau perusahaan merupakan faktor

(2)

549

penting untuk sistem pengelolaan sebuah organisasi. untuk mengelola perencanaan administrasi, mengorganisir serta mengontrol seluruh pekerjaan dengan baik, agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien sehingga perusahaan dapat mengetahui aktivitas dan mutu dari perusahaan tersebut sehingga dapat mencapai visi yang telah ditentukan.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, maka perlu dibangun beberapa sistem elekronik. Salah satunya adalah Document Management System (DMS) digunakan pada data non kedinasan karyawan PT. Telkom. Sistem ini digunakan untuk mengelola dokumen-dokumen laporan data non kedinasan karyawan yang ada sebagai bagian dari media dokumentasi, dan media penyampaian laporan antar unit kerja secara online dengan fitur tracking dan notifikasi

Keamanan dokumen merupakan isu populer saat ini terhadap kehilangan dan bahkan pengambilan tanpa persetujuan pemiliknya. Salah satu yang digunakan untuk mengamankan dokumen adalah dengan mengatur berbagai data digital kemudian melindungi dan memproteksinya agar tidak sembarang pengguna yang tidak berhak dapat mengaksesnya yang biasa disebut Digital Right Management (DRM)(Kurniawan, 2012), sehingga untuk mengakses dokumen maupun lokasi harus menggunakan kunci tertentu atau deskripsi agar dokumen dapat dibaca atau dibuka

Selain memudahkan pengelolaan data non kedinasan karyawan, aplikasi yang dibuat juga memanfaatkan kombinasi algoritma kriptografi klasik ROT13 dan Vigenere Cipher untuk enkripsi login ke sistem dan file yang di-upload karyawan, sehingga keamanan data dapat terjaga. Kombinasi algoritma ROT13 dan Vigenere Cipher untuk penerapan algoritma klasik untuk memaparkan konsep dasar proses enkripsi data. Penelitian sebelumnya algoritma Vigenere Cipher dikombinasi dengan algoritma substitusi untuk menghasilkan file yang terenkripsi dalam bentuk format file txt dengan kualitas hasil tidak berbeda dan masih memiliki ukuran sama dari ukuran file text sebelumnya(Budi, Purba and Mulyana, 2019). Vigenere Cipher(Mulyono et al., 2018) juga dapat diimplementasikan untuk mengamankan text sebagai pesan yang disisipkan ke dalam audio yang merupakan gabungan teknik kriptografi dan steganografi. ROT13 juga diterapkan untuk keamanan data dari database untuk menghindari orang yang tidak berwenang dapat mencoba untuk mendapatkan data dari database dan menyalahgunakannya tanpa sepengetahuan pemiliknya(Sujitha, 2015).

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini mengusulkan kombinasi algoritma ROT13 dan Vigenere Cipher pada alamat directory file dan nama file yang diunggah untuk keamanan sistem dan dokumen administrasi pengelolaan data non kedinasan karyawan PT. Telkom pada aplikasi DMS berbasis website secara rinci dan detail.

METODE

2.1 Document Management System (DMS)

DMS(Technophoria, 2020) adalah sistem aplikasi penataan arsip dokumen dari bentuk hard copy (kertas, microfilm, dll) kemudian dikonversi ke data format digital atau soft copy (.doc, .ppt, .xls. dll) yang sudah diunggah pada software DMS.

2.2 Algoritma ROT 13

ROT13(Sujitha, 2015) merupakan fungsi dengan memakai kode Kaisar melakukan pergeseran k=13. ROT13 dirancang untuk keamanan di sistem operasi UNIX yang banyak digunakan di forum-forum on-line, berfungsi untuk melindungi isi artikel memungkinkan hanya orang yang mempunyai hak yang bisa membacanya. Enkripsi ROT13 ini melakukan pergeseran maju karakter sejumlah 13 kali, terhitung 1 karakter yang ada didepannya, dan menggeser karakter berdasarkan urutan karakter yang ada di tabel ASCII. Untuk dekripsinya, melakukan pergeseran mundur karakter sejumlah 13 kali(Sinaga and Mesran, 2017).

2.3 Metode Pengembangan Sistem

Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem model Prototyping yakni dengan mengumpulkan data dari pengguna agar pengguna dapat berinteraksi prototype yang telah dikembangkan, sebab prototype memberikan gambaran versi awal sistem untuk selanjutnya dikembangkan ke dalam sistem sesungguhnya yang utuh.

a.

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

(3)

550

agar dapat diterjemahkan ke aplikasi seperti apa kebutuhan yang diinginkan user.

b.

Perancangan

Langkah yang dipusatkan pada perancangan program perangkat lunak yang akan dikembangkan termasuk struktur data, arsitektur sistem, perancangan antar muka dan prosedur pembuatan code program.

c.

Implementasi

Perancangan harus diterjemahkan ke dalam program perangkat lunak yang sudah ditentukan sebelumnya.

d.

Pengujian sistem

Pengujian terfokus pada aplikasi dari segi logic dan fungsional serta memastikan bahwa modul yang dibangun sudah diuji

e.

Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Kemungkinan aplikasi yang sudah jadi akan mengalami perubahan ketika sudah diberikan ke user. Perubahan bisa terjadi disebabkan adanya kesalahan muncul dan tidak terdeteksi saat tahan uji coba atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan teknologi baru atau lingkungan organisasi baru.

2.4

Pengujian

Pengujian bertujuan untuk mempresentasikan hasil data yang diuji. Pada tahap ini penulis akan melakukan dua pengujian yaitu

a.

Pengujian Black Box

Pengujian black box(Laksono and Susanto, 2020) merupakan pengujian yang dilakukan pada komponen antarmuka pada aplikasi. Pengujian black box digunakan untuk meyakinkan bahwa aplikasi dapat berjalan sesuai dengan tahap perancangan yang telah dibuat sebelumnya. Tahapan pengujian dilakukan dengan memberikan data masukan ke dalam aplikasi dan akan dibandingkan dengan output keluaran yang akan dihasilkan oleh aplikasi.

b. Pengujian User Acceptance Test (UAT)

UAT (Laksono and Susanto, 2020) merupakan proses pengujian oleh pengguna aplikasi dengan hasil berupa sebuah dokumen hasil uji coba yang dijadikan rujukan bukti bahwa aplikasi sudah diterima dan sudah memenuhi kebutuhan yang diinginkan pengguna.

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Sistem

a. Use Case Diagram

Pada aplikasi ini mempunyai 3 aktor yaitu admin, karyawan dan manager. Admin adalah aktor yang memiliki hak akses dalam mengelola semua data master di aplikasi, meneliti dokumen yang diajukan karyawan yang diteruskan ke manager, dan memiliki hak akses untuk mengedit atau menghapus surat yang ada pada system. Karyawan adalah aktor yang melakukan permohonan pelaporan data non kedinasan. Sedangkan Manager adalah aktor yang mereview permintaan permohonan pelaporan data non kedinasan dari karyawan dan memberikan approval pada setiap dokumen Berikut gambar use case pada penelitian ini :

(4)

551

1. Gambar 1. Use Case Diagram DMS Data Non Kedinasan 3.2 Implementasi Enkripsi

Pada proses enkripsi ini menggunakan 2 algoritma enkripsi yaitu ROT13 dan Vigenere Cipher. Gambar 2 berikut ini merupakan code dari penerapan ROT13 dan Gambar 3 adalah fungsi dari algoritma Vigenere Cipher.

Gambar 2. Fungsi ROT13

uc Use Case Mo...

nota non kedinasan

admin

karyaw an

manager

kelola data karyaw an tambah data

karyaw an edit data karyaw an

hapus data karyaw an

detail data karyaw an

kelola laporan anak tambah data laporan

anak detail data laporan

anak

edit data laporan anak

hapus data laporan anak daftarkan data

laporan anak

aksi laporan anak setuj ui data laporan

anak

tolak data laporan anak

kelola laporan perpanj ang faskes

tambah data perpanj ang faskes detail perpanj ang

faskes

hapus perpanj ang faskes

daftarkan perpanj ang faskes

aksi perpanj ang faskes setuj ui perpanj ang

faskes

tolak perpanj ang faskes

kelola laporan pernikahan

tambah data laporan pernikahan

edit data laporan pernikahan

hapus data laporan pernikahan daftarkan data laporan pernikahan aksi laporan pernikahan setuj ui laporan pernikahan tolak laporan pernikahan kelola laporan kematian tambah data laporan

kematian

daftarkan data laporan kematian

edit data laporan kematian

hapus data laporan kematian

detail data laporan kematian detail data laporan

pernikahan aksi laporan

kematian

setuj ui laporan

kematian tolak laporan kematian

kelola profil edit profil

edit kata sandi

Login «include» «include» «include» «include» «include» «include» «include» «include» «include» «include» «include» «include» «include»

(5)

552

Gambar 3. Fungsi Vigenere Cipher Untuk kunci penggunaan ROT13 dan Vigenere Cipher :

Format Plaintext = (Jenis laporan + nama file )

Format Nama file di directori = (Hasil ciphertext + index dokumen) Proses enkripsi :

1. Plaintext dienkripsi dengan menggunakan ROT13 lalu hasilnya dibalik dijadikan kunci enkripsi vigenere 2. Plaintext dienkripsi dengan vigenere dengan kunci hasil enkripsi ROT13 yang sudah dibalik.

3. Hasil dari enkripsi akan dijadikan format file directori dengan ditambahkan index dokumen pada akhir nama file.

Contoh Proses enkripsi :

2. Tabel 1. Implementasi Enkripsi Nama file asli Jenis

dokumen

Index data

Hasil enkripsi Kesimpulan

Images6.jpg scan_akta 2 xttazfggfzattx2.jpg Valid Image1.jpg scan_ijasah 3 jvnmddnxnddmnvj3.jpg Valid Image2.jpg scan_ktp_ 11 jvnmfvvfmnvj11.jpg Valid Transkripku.jpg scan_transkrip 69 zzcixofnfoxkkxofnfoxiczz69.jpg Valid Sertifikat_2019 scan_sertifikat 99 ypxikzxxzkoxxokzxxzkixpy99.jpg Valid

3.3 Implementasi

Setelah dilakukan implementasi ke dalam bahasa pemrograman PHP berikut ini adalah rincian dari hasil implementasi sistem.

(6)

553

4. Gambar 5. Halaman Depan karyawan dan profil

Gambar 5 merupakan halaman depan dan halaman untuk menampilkan detail data pribadi dan identitas karyawan, di mana terdapat data yang dokumen yang direktori file dan nama file sudah dilakukan enkripsi.

5. Gambar 6. Tampilan Dashboard Admin dan Manaajer

Gambar 6 di atas halaman kelola data karyawan, admin melakukan validasi apakah data akun yang didaftarkan benar karyawan Telkom atau tidak. terdapat 2 tombol aksi yakni aktivasi akun, tolak akun. Pada dashboard manager terdapat empat menu lapor dibagian sidebar dan juga terdapat menu profil untuk identitas karyawan baru. Selain itu terdapat record data laporan data yang selesai diproses, perlu diproses dan juga laporan yang dikembalikan.

6.

3.4 Pengujian

a. Pengujian Black box

Pengujian sistem dengan mencoba beberapa tahap dapat dilihat di Tabel 2. Pengujian termasuk komponen besar dan kecil pada tampilan sistem atau antarmuka sistem. Untuk lebih detailnya modul pengujian akan di lakukan untuk beberapa halaman yaitu :

7. Tabel 2. Form Pengujian Black box No. Halaman

1 Halaman Login

2 Halaman Daftar Akun karyawan 3 Halaman Menu Data Karyawan 4 Halaman Menu Lapor Anak Karyawan 5 Halaman Menu Lapor Faskes Karyawan 6 Halaman Menu Lapor Pernikahan Karyawan 7 Halaman Menu Lapor Kematian Karyawan 8 Halaman Menu Lapor Anak Admin 9 Halaman Menu Lapor Anak Admin 10 Halaman Menu Lapor Pernikahan Admin 11 Halaman Menu Lapor Kematian Admin b. Pengujian UAT( User Acceptance Test)

Agar diketahui tanggapan dari responden (user) terhadap aplikasi, maka dilakukan ujicoba kepada 36 responden (karyawan) di sub bagian HR Service dengan mengisi 8 pertanyaan. Dimana jawaban dari pertanyaan yang diberikan memiliki tingkatan bobot nilai sebagai berikut:

(7)

554

8. Tabel 3. Pilihan Jawaban UAT

Jawaban Keterangan Bobot

A Sangat: Bagus/Mudah/Sesuai/Jelas 5

B Bagus/Mudah/Sesuai/Jelas 4

C Netral 3

D Cukup: Bagus/Mudah/Sesuai/Jelas 2

E Sangat: Jelek/Sulit/Tidak Sesuai/Tidak Jelas 1

9. Tabel 4. Data Jawaban Kuisioner Responden

No Pertanyaan Jawaban Presentase

A B C D E A B C D E

1 Apakah tampilan web menarik? 12 11 8 3 2 33% 31% 22% 8% 6% 2 Apakahtampilan web mudah dipahami? 5 15 12 3 1 14% 42% 33% 8% 3% 3 Apakah proses pelaporan data non

kedinasan menjadi lebih mudah dengan adanya web yang telah dibuat?

7 13 10 6 0 19% 36% 28% 17% 0%

4 Apakah prosedur pelaporan yang disediakan web memudahkan user dalam melakukan proses pelaporan data non kedinasan?

8 16 8 4 0 22% 45% 22% 11% 0%

5 Apakah waktu yang digunakan untuk melakukan pelaporan update data non kedinasan menjadi relative singkat?

15 12 6 3 0 42% 33% 17% 8% 0%

6 Apakah form yang terdapat di web update data non kedinasan mudah dipahami?

13 14 5 4 0 36% 39% 14% 11% 0%

7 Apakah web yang dibuat sudah sesuai kebutuhan user untuk melakukan proses pelaporan data non kedinasan?

14 12 8 2 0 39% 33% 22% 6% 0%

8 Apakah media digitasi update data berbasis web ini sudah cukup baik?

17 12 5 2 0 47% 33% 14% 6% 0%

Data di Tabel 4 diolah dengan mengalikan setiap komponen poin jawaban dengan bobot nilsi di tabel bobot nilai jawaban. Hasil perhitungan yang sudah dilakukandapat dilihat di Tabel 5 sebagai berikut:

10. Tabel 5. Data Kuisioner Responden Setelah Diolah

No Pertanyaan Nilai Jumlah Prosentase

Ax5 Bx4 Cx3 Dx2 Ex1

1 Apakah tampilan web menarik? 60 44 24 6 2 136 74%

2 Apakahtampilan web mudah dipahami? 25 60 36 6 1 128 70% 3 Apakah proses pelaporan data non

kedinasan menjadi lebih mudah dengan adanya web yang telah dibuat?

35 52 30 12 0 129 72%

4 Apakah prosedur pelaporan yang disediakan web memudahkan user dalam melakukan proses pelaporan data non kedinasan?

40 64 24 8 0 137 76%

5 Apakah waktu yang digunakan untuk melakukan pelaporan update data non kedinasan menjadi relative singkat?

75 48 18 6 0 147 82%

6 Apakah form yang terdapat di web update data non kedinasan mudah dipahami?

65 56 15 8 0 144 80%

7 Apakah web yang dibuat sudah sesuai kebutuhan user untuk melakukan proses pelaporan data non kedinasan?

75 48 24 4 0 151 84%

8 Apakah media digitasi update data berbasis web ini sudah cukup baik?

(8)

555

Dari Tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa web sistem administrasi data non kedinasan tersebut memiliki tampilan yang sudah menarik, tampilan web mudah dipahami, proses pelaporan data non kedinasan menjadi lebih mudah, prosedur yang ada di web mudah dimengerti dan dipahami, waktu yang digunakan dalam proses pelaporan data non kedinasan menjadi relative lebih singkat, form lapor pada web mudah dipahami user, sistem admisnistrasi data non kedinasan sudah sesuai dengan kebutuhan user dan media sistem adminstrasi data non kedinasan berbasis web ini sudah cukup baik dengan rata-rata prosentase 77.75%.

KESIMPULAN

Implementasi sistem dengan keamanan dokumen mengguanakan algoritma ROT13 dan Vinegere Cipher berhasil diterapkan sehingga nama file dan lokasi dokumen terenskripsi sehingga sulit untuk dilakukan pengambilan dokumen oleh pengguna yang tidah sah. Sistem memudahkan karyawan dalam melakakukan proses pelaporan data non kedinasan dan mudah dipahami, proses pelaporan data non kedinasan lebih mudah, prosedur yang ada di web mudah dimengerti dan dipahami, waktu yang digunakan dalam proses pelaporan data non kedinasan menjadi relative lebih singkat, form lapor pada web mudah dipahami user, web yang digunakan untuk sistem admisnistrasi data non kedinasan sudah sesuai dengan kebutuhan user dan media system adminstrasi data non kedinasan berbasis web ini sudah cukup baik dengan rata-rata hasil pengujian 77.75%.

DAFTAR PUSTAKA

Budi, S., Purba, A. B. and Mulyana, J. (2019) ‘Pengamanan File Dokumen Menggunakan Kombinasi Metode Subtitusi Dan Vigenere Cipher’, ILKOM Jurnal Ilmiah, 11(3), pp. 222–230. doi: 10.33096/ilkom.v11i3.477.222-230.

Integrasolusi (2020) Pentingnya Menggunakan Document Management System (DMS ) Pada Perusahaan. Available at: https://integrasolusi.com/blog/2020/04/22/pentingnya-menggunakan-document-management-system-dms-pada-perusahaan/ (Accessed: 20 November 2020).

Kurniawan, A. (2012) ‘Digital Rights Management sebagai Solusi Keamanan Dokumen Elektronik’, Jurnal Sistem InformasiMTI UI, 4(2), pp. 93–99. doi: https://doi.org/10.21609/jsi.v4i2.251.

Laksono, E. A. and Susanto, A. (2020) ‘Mathematics Education Game Using the Finite State Machine Method to Implement Virtual Reality in Game Platformer’, 5(1), pp. 8–13.

Mulyono, I. U. W. et al. (2018) ‘Encryption of Text Message on Audio Steganography Using Combination Vigenere Cipher and LSB (Least Significant Bit)’, Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control, 4(1), p. 63. doi: 10.22219/kinetik.v4i1.701. Sinaga, F. A. and Mesran (2017) ‘Implementasi algoritma rot13 dan algoritma caesar chiper dalam

penyandian teks’, Pelita Informatika Budi Darma, 16(Rotate 13), pp. 38–41.

Softbless (2019) Document Management System. Available at:

https://www.softbless.com/category/tags/document-management (Accessed: 20 November 2020). Sujitha, M. (2015) ‘An Encryption Algorithm for Improving Database Security Using Rot & Rea’, Indian

Journal of Computer Science and Engineering (IJCSE), 6(3), pp. 76–82.

Technophoria (2020) Electronic Document Management System (EDMS) Plus Data Arsip Kepegawaian. Available at: https://technophoria.co.id/home/produk/106/electronic-document-management-system-edms-plus-data-arsip-kepegawaian (Accessed: 20 November 2020).

Telkom (2020) Tentang Telkomgroup. Available at: https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/page/profil-dan-riwayat-singkat#:~:text=PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk,dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. (Accessed: 20 November 2020).

Gambar

Gambar  2  berikut  ini  merupakan  code  dari  penerapan  ROT13  dan  Gambar  3  adalah  fungsi  dari  algoritma  Vigenere Cipher
Gambar 3. Fungsi Vigenere Cipher
Gambar 6 di atas halaman kelola data karyawan, admin melakukan validasi apakah data akun  yang  didaftarkan benar  karyawan Telkom atau tidak

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang keamanan login pada sistem inventori TB Mita menggunakan enkripsi Affine cipher dan Vigenere cipher, membuat enkripsi

Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan data pada komputasi awan tersebut adalah dengan menggunakan algoritma Vigenere Cipher yang telah dimodifikasi, karena pada

Keamanan data pada website menjadi faktor yang penting dan perlu mendapat perhatian.. khusus, karena di jaman sekarang yang semakin maju, semakin banyak pula

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang keamanan login pada sistem inventori TB Mita menggunakan enkripsi Affine cipher dan Vigenere cipher, membuat enkripsi

Penerapan algoritma vigenere cipher dan One Time Pad (OTP) dalam keamanan data teks dilakukan dengan cara mengenkripsi data teks yang akan diamankan agar tidak dapat

ditetapkan yang akan mengubah suatu informasi menjadi bentuk yang tidak bisa.. dimengerti oleh penerima. Dekripsi merupakan suatu proses untuk mengembalikan. data

Ini karena informasi rahasia dari seseorang tidak harus dikirim dan dienkripsi informasi serta aplikasi berbeda satu dengan yang lain sehingga tidak mudah

Sistem dapat melakukan dekripsi terhadap file database yang telah dienkripsi sebelumnya dengan kunci enkripsi dan metode yang sama pada proses enkripsi.. 3.1.2.2