• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN PROPOSAL TUGAS AKHIR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

TANGERANG SELATAN

Halaman Judul

PROPOSAL TUGAS AKHIR

TINJAUAN ATAS PENGARUH PERUBAHAN OBJEK PAJAK

IMBALAN JASA LAINNYA PPh PASAL 23 TERHADAP

PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA KEBAYORAN LAMA

Diajukan oleh: Rizky Aji Santoso NPM: 133020008285

(2)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

TANGERANG SELATAN

PERSETUJUAN

RENCANA KARYA TULIS TUGAS AKHIR

NAMA : RIZKY AJI SANTOSO

NOMOR POKOK MAHASISWA : 133020008285

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III PAJAK JURUSAN: PAJAK

BIDANG STUDI : PPh PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN

JUDUL TUGAS AKHIR : TINJAUAN ATAS PENGARUH

PERUBAHAN OBJEK PAJAK IMBALAN JASA LAINNYA PPh PASAL 23

TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA KEBAYORAN LAMA

Mengetahui

Ketua Jurusan Pajak

Fadlil Usman, Ak., M.Acc. NIP 196210101983021001

Menyetujui

Pembimbing Penulisan Tugas Akhir

Dudi Wahyudi, Ak., MM NIP 197110241992031001

(3)

DAFTAR ISI BAGIAN PENDAHULUAN

Halaman Judul...i

PERSETUJUAN RENCANA KARYA TULIS TUGAS AKHIR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAGIAN ISI...1

A. Tujuan Penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir...1

B. Metode Penelitian...1

C. Rencana Daftar Isi...2

D. Sinopsis...4

E. Ringkasan Tiap Bab...7

F. Rencana Daftar Pustaka...8

BAGIAN PENUTUP...9

A. Jadwal Rencana Kegiatan...9

(4)

BAGIAN ISI

a. Tujuan Penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir

1. Untuk memenuhi syarat kelulusan perkuliahan bagi penulis

2. Sebagai referensi atau bahan bacaan untuk keperluan kuliah atau tugas khususnya pada mahasiswa PKN STAN

3. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis khususnya di bidang perpajakan

4. Untuk menerapkan ilmu-ilmu teori yang telah dipelajari selama perkuliahan dan membandingkan ilmu teori tersebut dengan praktik di lapangan

5. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh diberlakukannya aturan PMK 141 tahun 2015 terhadap penerimaan PPh

b. Metode Penelitian

Dalam penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir penulis menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan dan mengolah data sebagai berikut :

1. Metode Penelitian Kepustakaan

Dalam metode ini penulis mencari sumber referensi dari berbagai artikel dan literatur pajak serta peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan seperti Undang-Undang PPh,Peraturan Menteri Keuangan yang relevan dengan pemotongan PPh pasal 23 dan objek pajak apa saja yang akan dikenai pemotongan pajak PPh pasal 23.Penulis nantinya juga akan membandingkan objek pajak pph 23 jasa lainnya sebelum dan setelah ada perubahan.Metode ini nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menganalisis permasalahan.

(5)

Penulis akan meminta data secara langsung ke lapangan yakni ke KPP untuk memperoleh data yang berkaitan dengan perubahan objek imbalan jasa lainnya PPh Pasal 23 dan pengaruhnya terhadap penerimaan PPh Pasal 23.

c. Rencana Daftar Isi

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PERTANYAAN LULUS TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan Karya Tulis Tugas Akhir C. Ruang Lingkup Permasalahan

D. Metode Penelitian E. Sistematika Penulisan BAB II DATA DAN FAKTA A. Gambaran Umum

B. Data dan Fakta

1. Data Objek Pajak Jenis Jasa Lain yang Dikenai PPh 23 Menurut PMK no. 244/PMK.03/2008

2. Data Objek Pajak Jenis Jasa Lain yang Dikenai PPh 23 Menurut PMK no. 141/PMK.03/2015

(6)

3. Data Penerimaan PPh Pasal 23 atas Jasa Lain

4. Data dan Fakta Sehubungan dengan Perubahan Objek PPh 23 atas Jasa Lain BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori 1. Dasar Hukum 2. Definisi Istilah

3. Pengertian PPh Pasal 23 4. Objek Pajak PPh Pasal 23

5. Saat terutang dan pelaporan PPh Pasal 23

B. Tinjauan dan Pembahasan Perubahan Perubahan Objek Pajak Imbalan Jasa Lainnya PPh pasal 23

1. Perubahan Objek Pajak PPh Pasal 23 Imbalan atas Jasa Lainnya menurut PMK Nomor 141/PMK.03/2015

2. Data Penerimaan PPh Pasal 23 Bulan Triwulan ke-3 tahun 2015 3. Data Penerimaan PPh Pasal 23 Bulan Triwulan ke-4 tahun 2015

4. Analisis Perbandingan Kenaikan/Penurunan Penerimaan PPh Pasal 23 atas Jasa Lain dari Bulan Juli ke Bulan Desember 2015

5. Analisis Perbandingan Kenaikan/Penurunan Penerimaan PPh Pasal 23 atas Jasa Lain dari Sebelum Berlakunya PMK no 141/PMK.03/2015 ke Setelah Berlakunya PMK no 141/PMK.03/2015 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN d. Sinopsis

Beberapa waktu lalu tepat pada tanggal 24 Juli 2015 pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Republik

(7)

Indonesia Nomor 141/PMK.03/2015 tentang Jenis Jasa Lain. Imbalan sehubungan dengan jasa lain selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, dipotong Pajak Penghasilan sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Terkait dengan ditetapkannya aturan yang baru ini, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Mekar Satria Utama menjelaskan, aturan ini merupakan penjelasan dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Dalam UU itu disebutkan beberapa jenis jasa yang dipungut PPh 2%, yaitu jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa selain jasa yang dipungut PPh Pasal 21. Mekar berpendapat penerbitan PMK no. 141/PMK.03/2015 juga bertujuan untuk menegaskan jenis usaha apa saja yang dikenakan PPh Pasal 23 sebesar 2%. Selain itu Mekar juga berpendapat bahwa dengan perluasan jenis usaha yang dikenakan PPh Pasal 23 ini akan menambah penerimaan pajak secara signifikan,khususnya penerimaan PPh.

Untuk tujuan penelitian maka perlu dicermati lagi hal-hal apa saja yang membedakan objek pajak imbalan jasa lain sebelum dan setelah diberlakukannya PMK no.141/PMK.03/2015 ini.Objek Pajak jenis jasa lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada ketentuan PMK yang baru ini ada 62 objek pajak atas imbalan jasa lain yang dikenai PPh pasal 23. Perlu diperhatikan bahwa sebelum peraturan yang

(8)

baru ini berlaku, pemotongan PPh pasal 23 masih menggunakan ketentuan yang lama yakni pada Peraturan Menteri Keuangan no.244/PMK.03/2008. Objek Pajakjenis jasa lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada ketentuan PMK no.244/PMK.03/2008 yang lama ini ada 27 objek pajak atas imbalan jasa lain yang dikenai PPh pasal 23. Perbedaan yang signifikan yakni ada penambahan beberapa objek jasa lainnya yang dikenai pajak dari yang awalnya hanya sejumlah 27 jenis usaha jasa menjadi 62 jenis usaha jasa. Peraturan Menteri Keuangan no.141/PMK.03/2015 Tentang Jenis Jasa Lain ini mulai berlaku setelah 30 hari terhitung sejak tanggal diundangkan, lebih tepatnya mulai berlaku pada tanggal 26 Agustus 2015.

Dalam hal tujuan penulisan tugas akhir,pengumpulan data diperlukan dalam menganalisis pengaruh perubahan objek pajak imbalan atas jasa lainnya terhadap penerimaan pajak.Data-data yang diperlukan yakni data penerimaan PPh Pasal 23 atas jasa lainnya sebelum berlaku ketentuan PMK Nomor 141/PMK.03/2015 yakni pada Triwulan ke 3 meliputi bulan Juli,Agustus,dan September 2015 serta data penerimaan PPh Pasal 23 atas jasa lainnya setelah

berlakunya ketentuan PMK Nomor 141/PMK.03/2015 yakni pada Triwulan ke 4

meliputi bulan Oktober,November,dan Desember tahun 2015.Pemilihan data pada bulan-bulan tersebut dilatarbelakangi PMK Nomor 141/PMK.03/2015 berlaku mulai tanggal 26 Agustus 2015,karena tanggal 26 Agustus tersebut merupakan akhir bulan.Dengan berasumsi bahwa aturan baru tersebut mulai berlaku efektif untuk melakukan penelitian ialah pada Masa September tahun 2015.Sedangkan penerimaan

(9)

transaksi Pph 23 Masa September jatuh temponya tanggal 10 bulan berikutnya yakni 10 Oktober 2015.

Pemilihan topik perubahan objek pajak imbalan jasa lainnya PPh pasal 23 ini menarik karena PMK no.141/PMK.03/2015 ini masih baru, selain itu perubahan objek pajak imbalan atas jasa lainnya dapat dikaitkan dengan potensi penerimaan pajak. Berkaitan dengan topik tersebut, akan dilakukan penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir yang berjudul “TINJAUAN ATAS PENGARUH PERUBAHAN OBJEK PAJAK IMBALAN JASA LAINNYA PPh PASAL 23 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA KEBAYORAN LAMA”

e. Ringkasan Tiap Bab

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini secara umum berisi pertanyaan-pertanyaan apa saja yang akan dijawab dalam Karya Tulis Tugas Akhir latar belakang dan tujuan serta alasan penulisan karya tulis tugas akhir termasuk meliputi ruang lingkup permasalahan, metode penelitian.

BAB II DATA DAN FAKTA

Bab berisi informasi mengenai perbandingan objek pajak imbalan jasa lainnya sebelum dan setelah diberlakukannya aturan PMK no. 141/PMK.03/2015 serta data dan fakta yang berhubungan dengan perubahan dengan Perubahan Objek PPh 23 atas Jasa Lain.Penulis juga akan berusaha untuk mencari data berkaitan dengan penerimaan PPh Pasal 23 atas imbalan jasa lain. Data-data yang diperlukan yakni data penerimaan PPh Pasal 23 atas jasa lainnya sebelum berlaku ketentuan

(10)

PMK Nomor 141/PMK.03/2015 yakni pada Triwulan ke 3 meliputi bulan Juli,Agustus,dan September 2015 serta data penerimaan PPh Pasal 23 atas jasa lainnya setelah berlakunya ketentuan PMK Nomor 141/PMK.03/2015 yakni pada Triwulan ke 4 meliputi bulan Oktober,November,dan Desember tahun 2015.

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini landasan teori yang akan digunakan sebagai dasar dalam pembahasan masalah serta untuk menganalisis pengaruh perubahan objek pajak imbalan jasa lainnya pph pasal 23 terhadap penerimaan pajak.Dengan menggunakan data penerimaan PPh Pasal 23 atas imbalan jasa lainnya,akan dianalisis pengaruhnya pada penerimaan pajak sebelum dan setelah diberlakukannya aturan PMK no. 141/PMK.03/2015.Analisis pengaruhnya aturan baru tersebut dilakukan dengan menggunakan cara yang sederhana yakni dengan membandingkan prosentase kenaikan atau penurunan penerimaan pajak khususnya PPh 23 atas Imbalan Jasa Lainnya.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab penutup ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya.

f. Rencana Daftar Pustaka

Berisi RENCANA Literatur Ilmiah, Buku, Undang-Undang, Petunjuk Teknis/Petunjuk Pelaksanaan, Jurnal atau Artikel, dan literatur lainnya yang akan digunakan dalam membahas topik yang diangkat dalam Karya Tulis.

(11)

1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009.

2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.

3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 141/PMK.03/2015 tentang Jenis Jasa Lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.

4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 244/PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa Lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.

5. Adinda Ade Mustami.”Pemerintah perluas PPh Sektor Jasa.” http://nasional.kontan.co.id. 05 Agustus 2015. 29 Maret 2016. <http://nasional.kontan.co.id/news/pemerintah-perluas-pph-sektor-jasa

6. Peraturan-peraturan perpajakan dan artikel serta literatur lain sebagai referensi penulisan karya tulis.

(12)

BAGIAN

PENUTUP

A. Jadwal Rencana Kegiatan

NO KEGIATAN TANGGAL

1 Pengarahan Penyusunan Proposal dan KTTA 18 Maret 2016

2 Penyusunan dan Penyerahan Proposal KTTA 21 Maret – 8 April 2016 3 Penulisan dan Persetujuan KTTA 11 April – 1 Juli 2016

4 Pengumpulan KTTA 11 Juli – 15 Juli 2016

5 Penilaian KTTA 18 Juli - 26 Agustus

2016 6 Revisi KTTA

29 Agustus – 16 September 2016 7 Pengumpulan KTTA Hard Cover

19 September – 23 September 2016

b. Kontinjensi

Perubahan-perubahan terhadap pelaksanaan penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir dapat terjadi karena beberapa kendala. Apabila dalam penyusunan karya tulis ini terdapat beberapa kendala yang tidak bisa dihindari seperti dalam kegiatan pengumpulan data maupun dalam tahap pembahasan masalah, maka memungkinkan untuk melakukan beberapa perubahan seperti merubah judul,bab atau subbab.Jika

(13)

pada karya tulis ilmiah ini mengalami kendala dalam pengumpulan data penerimaan pph 23 atas imbalan jasa lainnya dimungkinkan akan menggunakan alternatif yakni memakai data penerimaan pph 23 atas imbalan jasa.

Dalam melakukan perubahan-perubahan tersebut,penulis terlebih dahulu akan mencoba mendiskusikan perubahan terkait dengan dosen pembimbing terlebih dahulu.Komunikasi dengan pihak sekretariat mungkin dilakukan apabila konjintensi digunakan.Hal ini sesuai dengan pedoman penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam ilmu semiologi atau semiotika, pengertian komunikasi tidak lagi hanya sekedar penyampaian informasi dari seseorang kepada oranglain, namun komunikasi

Pada dasarnya aktor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan aktor, dimana aktor tersebut mempresentasikan seseorang

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kondisi operasi pada deposisi elektroforesis (EPD) terhadap pembentukan partikel silika dan mengevaluasi

Mayoritas responden di Desa Karayunan Kabupaten Majalengka tahun 2014 memiliki tingkat pendidikan rendah yaitu SD-SMP, tidak bekerja, memiliki pendapatan rendah

UK/UPT bersama Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian menyiapkan rencana kegiatan alih teknologi yang dituangkan dalam kerangka acuan dan menyiapkan

Peningkatan produktivitas padi gogo di lahan PHBM dapat dilakukan melalui inovasi teknologi dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) (Badan Litbang

Berdasarkan breakdown dari masing-masing keywords yang ada pada judul penelitian ‘PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN CASING PRODUK INFORMATION TECHNOLOGY

Dengan nilai tetapan redaman propagasi dan standar deviasi yang ada, dibangkitkan data random dengan menggunakan rumus (2.1) yang selanjutnya di plot dan dibandingkan