• Tidak ada hasil yang ditemukan

Khutbah Jum'at: Hari Akhir dan Bekalnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Khutbah Jum'at: Hari Akhir dan Bekalnya"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Hari Akhir dan Bekalnya

ْنَم اَنِلاَمْعَأ ِتاَئّيَسَو اَنِسُفْنَأ ِرْوُرُش ْنِم ِلاِب ُذْوُعَنَو ُهُرِفْغَتْسَنَو ُهُنْيِعَتْسَنَو ُهُدَمْحَن ِلِ َدْمَحْلا ّنِإ

اًدّمَحُم ّنَأ ُدَهْشَأَو ُلا ّلِإ َهلِإ َل ْنَأ ُدَهْشَأ ُهَل َيِداَه َلَف ْلِلْضُي ْنَمَو ُهَل ّلِضُم َلَف ُلا ِهِدْهَي

ُهُلْوُسَرَو ُهُدْبَع

.نْيّدلا ِمْوَي ىَلِإ ٍناَسْحِإِب ْمُهَعِبَت ْنَمَو ِهِباَحْصَأِو ِهِلآ ىلَعَو ٍدّمَحُم ىلَع ْمّلَسَو ّلَص ّمُهللَا

َنْوُمِلْسُم ْمُتْنَأَو ّلِإ ّنُتْوُمَت َلَو ِهِتاَقُت ّقَح َلا اوُقّتا اْوُنَمآ َنْيَذّلا اَهّيَأاَي

اَمُهْنِم ّثَبَو اَهَجْوَز اَهْنِم َقَلَخَو ٍةَدِحاَو ٍسْفَن ْنِم ْمُكَقَلَخ يِذّلا ُمُكّبَر اْوُقّتا ُساَنلا اَهّيَأاَي

اًبْيِقَر ْمُكْيَلَع َناَك َلا ّنِإ َ ماَحْرَلْاَو ِهِب َنْوُلَءاَسَت يِذَلا َلا اوُقّتاَو ًءاَسِنَو اًرْيِثَك ًلاَجِر

ْنَمَو ْمُكَبْوُنُذ ْمُكَلْرِفْغَيَو ْمُكَلاَمْعَأ ْمُكَل ْحِلْصُي اًدْيِدَس ًلْوَق اْوُلْوُقَو َلا اوُقّتا اْوُنَمآ َنْيِذّلا اَهّيَأاَي

... ُدْعَب اّمَأ ،اًمْيِظَع اًزْوَف َزاَف ْدَقَف ُهَلْوُسَرَو َلا ِعِطُي

ّرَشَو ،َمّلَسَو ِهْيَلَع لا ىّلَص ٍدّمَحُم ُىْدَه ِىْدَهْلا َرْيَخَو ،ِلا ُباَتِك ِثْيِدَحْلا َقَدْصَأ ّنِأَف

.ِراّنلا يِف ِةَلَلَض ّلُكَو ،ًةَلَلَض ٍةَعْدِب ّلُكَو ٌةَعْدِب ٍةَثَدْحُم ّلُكَو ،اَهُتاَثَدْحُم ِرْوُمُلْا

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Marilah kita meningkatkan taqwa kepada Allah  dengan menjalankan segala perintah Allah  sesuai dengan kemampuan kita, dan meninggalkan segala yang dilarangNya, dan hendaklah kita takut kepada hari akhir yang pasti datang. Pada hari itu, orang tua tidak bisa membantu anaknya. Begitu juga sebaliknya, anak tidak bisa membantu orang tuanya. Masing-masing akan mempertanggungjawabkan amalnya di hadapan Allah .

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Hendaklah kita menyadari, bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Kita hanya menumpang lewat. Dunia adalah waktu dan tempat beramal. Janganlah terepesona oleh kehidupan dunia, sehingga membuat kita lalai dari hakikatnya serta melalaikan kewajiban kepada Allah  yang menciptakan kita. Betapa banyak peringatan dari Allah  dan RasulNya tentang hinanya kehidupan dunia.

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Ingatlah, kematian pasti menjemput kita. Ingatlah peristiwa yang akan menyusulnya, saat semua manusia dikumpulkan pada satu tempat. Hendaklah kita menyadari bagaimana keadaan kita saat ajal menjemput. Saat harus meniggalkan kediaman kita, harus berpisah dengan keluarga, dan akan menyendiri di kubur yang sempit, hanya amal yang menjadi teman. Sudahkah kita menyiapkan amal yang menemani kita? Inagatlah, saat kita harus berangkat menuju akhirat yang terpampang di depan mata, sementara dunia melambaikan tangan di belakang kita.

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Kematian pasti akan dialami oleh sumua yang bernyawa, tak satupun akan mampu mengelak. Allah  berfirman,

(2)

حَزِح

ْ زُ نمََف ةِمَايَقِ

ْ

لا مَو

ْ ي

َ م

ْ ُكرَوجُُأ نَوَّْفوَُت امََنّإِوَ تِوْمَ

ْ

لا ُةقَئِآَذ سٍف

ْ ن

َ لُُّك

رِوُغُ

ْ

لا ع

ُ اتَمَ َلّإِ ايَن

ْ

ُلّا ُةايَحَ

ْ

لا اموَ زَاَف د

ْ ق

َ َف ةََّنجَ

ْ

لا لَخِدُْأوَ رِاَّنلا نِعَ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah

disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185)

Saat sakaratul maut, saat manusia dicabut nyawanya, ada yang dicabut nyawanya dalam keadaan baik, dan ada yang dicabut dalam keadaan sedang menzhalimi diri mereka sendiri. Allah  berfirman,

لَوَ اوُفاخَتَ لََّأ ُةكَئِلَمَ

ْ

لا مُيِ

ْ َلعَ لُزََّنتَتَ اوُماقَتَسْا َّثُُ لَّا اَنُبّرَ اوُلاقَ نَيلَِّا نَّإِ

نَودُعَوُت ْتُنُك يتَِّلا ةَِّنجَ

ْ

لابِ اوش

ُ ِ

ْبَأو

َ اوُنزَح

ْ تَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka

meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushilat: 30)

Pencabutan nyawa orang shalih dilakukan dengan lembut, dan nyawapun akan keluar dengan mudah. Setelah itu, ruh yang sudah dikeluarkan dari jasad itu diberi wewangian dari syurga. Para malaikat membawa ruh itu ke hadapan RabbNya. Saat itu para pengahuni langit yang dilewati, semuanya memuji ruh ini dan memanggil dengan nama yang terbaik, sebagaimana diceritakan panjang lebar dalam hadits Bara’ bin ‘Azib.

Sedang orang yang dicabut nyawanya dalam keadaan menzhalimi dirinya, maka keadaannya sebagaimana Allah  telah menceritakan dalam al-Qur’an,

ْهُرَابَدَْأوَ ْهُهَوجُوُ نَوُبرِض

ْ ي

َ ُةكَئِلمَ

ْ

لا ا

ْ

ور

ُ

فَكَ نَيلَِّا فَّوَتَيَ ذ

ْ

إِ ىرَتَ و

ْ َلوَ

قِيرِحَ

ْ

لا بَاذَعَ ا

ْ

وُقوُذوَ

“Kalau kamu melihat ketika Para Malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya

memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri).” (QS. al-Anfal: 50)

مْيِدِيَْأ ا

ْ

وُطسِابَ ُةكَئِلمَ

ْ

لاوَ تِوْمَ

ْ

لا تِارَمَغَ فِ نَومُِلاَظّلا ذِإِ ىرَتَ و

ْ َلوَ

ِلَّا لَعَ نَوُلوُقتَ

ْتُنُك امَبِ نِوُل

ْ

ا بَاذَعَ نَو

ْ ز

َ ج

ْ

ُت مَو

ْ ي

َ

ْ

لا مُك

ُ

سَُفنَأ ا

ْ

وجُرِخ

ْ

َأ

نَوُبِك

ْ

تَسَْت هِتِايَآ ن

ْ ع

َ

ْتُنُكوَ قِّحَ

ْ

لا ي

َ

ْ

غَ

(3)

tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS. al-An’am: 93).

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Ingatlah saatnya nanti kita dipikul di atas pundak dan akan ditinggalkan sendiri tanpa ada yang menemani dan tanpa membawa harta. Allah  berfirman,

ىَرَن اَمَو ْمُكِروُهُظ ءاَرَو ْمُكاَنْلّوَخ اّم مُتْكَرَتَو ٍةّرَم َلّوَأ ْمُكاَنْقَلَخ اَمَك ىَداَرُف اَنوُمُتْئِج ْدَقَلَو

ْمُتنُك اّم مُكنَع ّلَضَو ْمُكَنْيَب َعّطَقّت دَقَل ءاَكَرُش ْمُكيِف ْمُهّنَأ ْمُتْمَعَز َنيِذّلا ُمُكءاَعَفُش ْمُكَعَم

:ماعنلا) َنوُمُعْزَت

94 )

“Dan Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami

ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu.” (QS. al-An’am: 94)

Saat itu, yang menjadi penentu adalah amal kita dalam kehidupan. Jika amal kita baik, maka kebaikanlah yang akan kita rasakan sampai hari kiamat datang. Sebaliknya, jika amal seseorang penuh dengan catatan hitam, maka penderitaan dan kepedihan akan mendera tanpa putus. Begitulah penyesalan sudah tiada berguna. Karenanya, hendaklah kita menyadari sebelum terlambat.

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Hendaklah kita mengingat peristiwa saat sangkakala ditiup pertama kali, sehingga semua makhluk yang ada di langit meninggal dunia, kecuali yang dikehendaki oleh Allah . kemudian ditiup lagi untuk kedua kalinya, tiba-tiba semua manusia bangkit, mulai dari manusia pertama sampai manusia terakhir. Dengan tanpa beralas kaki, tanpa busana dan dalam keadaan utuh sebagaimana saat diciptakan, manusia seluruhnya berjalan menuju Rabb sang penguasa. Saat itu, masing-masing sibuk dengan diri sendiri, tak mempunyai kesempatan untuk memperhatikan orang lain. Allah  berfirman,

هِيِنغ

ْ

ُي ن

ٌ ْأشَ ذٍئِمَوْيَ مُْنْمِّ ئٍرِمْا لِّك

ُ

ِل

“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. ‘Abasa: 37)

اهََلحَْ لٍحَْ تِاَذ لُُّك عُضَتَوَ ت

ْ ع

َ ضَر

ْ َأ امَّعَ ةٍعَضِرُْم لُُّك لُهَذ

ْ

تَ انََو

ْ ر

َ

تَ مَو

ْ ي

َ

دٌيدِشَ ِلَّا بَاذَعَ نَّك

ِ َلوَ ىرَاكَسُِب هُ امَوَ ىرَاكَسُ سَاَّنلا ىرَتَوَ

“(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang

menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.” (QS. al-Hajj: 2)

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Hendaklah kita merenungi hari yang dahsyat ini, saat seluruh manusia dikumpulkan di satu tempat untuk mempertanggungjawabkan amalnya di hadapan Allah , satu hari yang menyebabkan langit hancur berantakan, anak-anak yang baru lahir menjadi beruban. Janji Allah  pasti akan terlaksana.

(4)

Ingatlah hari yang dinamai juga dengan hari taghabun (hari dinampakkannya kesalahan-kesalahan). Hari ini merupakan penyingkanpan yang hakiki, karena pada hari manusia dikumpulkan sesuai dengan amal perbuatannya. Di antara manusia ada yang bertaqwa kepada Allah . dan di antara manusia ada yang penuh berlumur dosa. Mereka akan digiring menuju neraka jahannam dalam menahan haus yang menyiksa. Panas api neraka menipu pandangan mereka, tergambar di pelupuk mata bahwa mereka dibawa menuju mata air yang akan menghilangakan rasa haus, tetapi kenyataan berkata lain. Yang ditemuinya ternyata api yang menyala menungggu kedatangan mereka. Iyadzan billah.

Allah  menggambarkan kepada kita tentang dahsyatnya hari itu dalam banyak ayat. Begitu juga Rasulullah . Allah  berfirman,

اوُلمِعَوَ اوُنمَآ نَيلَِّا امََّأَف ۝ نَوُقرَّفَتَيَ ذٍئِمَو

ْ ي

َ ُةعَاسَّلاُ موُقتَ مَو

ْ ي

َ وَ

اوُبذَّكَوَ اورُفَكَ نَيلَِّا امََّأوَ ۝نَوُبَح

ْ

ُي ةٍضَو

ْ ر

َ فِ

ْهَُف تِاحَِلاصَّلا

۝ نَورُضَح

ْ

ُم بِاذَعَ

ْ

لا فِ كَئَِلوُْأَف ةِرَخِل

ْ

ا ءاقَِلوَ اَنتِايَآبِ

“Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. Adapun

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, Maka mereka di dalam taman (surga) bergembira. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al Quran) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, Maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka).”

(QS. ar-Rum: 14-16)

Itulah beberapa gambaran tentang hari kiamat yang pasti akan kita alami. Maka haendaknya kita berlomba untuk melakukan amal akhirat. Senatiasa berdoa, semoga Allah  memberikan kebaikan di dunia dan akhirat. Janganlah sekali-kali kita menjual akhirat dengan dunia yang singkat ini. Barangsiapa yang menukar akhirat dengan dunia, maka dia pasti akan menyesal dan akan merasakan kerugian tiada tara.

Sebagai penutup khutbah yang pertama ini, marilah kita merenungi firman Allah ,

ىعَسَ امَ ُناسَنلِ

ْ

ا ر

ُ

كَّذَتَيَ مَو

ْ ي

َ ىب

َ

ْ ك

ُ

ْ

لا ُةمَّاَّطلا تِءاجَ اَذإَِف

۝

تِزَرُِّبوَ

ىغَطَ نمَ امََّأَف ىرَيَ نمَِلُ يحِجَ

.

ْ

لا

۝

ايَن

ْ

ُلّا ةَايَحَ

ْ

لا ر

َ

ثَآوَ

۝

َ

يحِجَ

ْ

لا نَّإَِف

ىوَ

ْ

أمَ

ْ

لا ي

َ

هِ

۝

ىوََل

ْ

ا نِعَ سَف

ْ

َّنلا ىنََوَ هِبِّرَ مَاقَمَ فَاخَ ن

ْ م

َ امََّأوَ

۝

ىوَ

ْ

أمَ

ْ

لا ي

َ

هِ ةََّنجَ

ْ

لا نَّإَِف

۝

“Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. Pada hari (ketika)

manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya. Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada Setiap orang yang melihat. Adapun orang yang melampaui batas,38. Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia. Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).” (QS. an-Nazi’at: 34-41)

(5)

َوُه ُهّنِإ ُهْوُرِفْغَتْساَف ِتاَمِلْسُمْلاَو َنْيِمِلْسُمْلا ِرِئاَسِلَو ْمُكَلَو يِل َلا ُرِفْغَتْسَأ اذَه يِلْوَق ُلْوُقَأ

ِمْيِحّرلا ُرْوُفَغْلا

Khutbah yang kedua

ْنَم اَنِلاَمْعَأ ِتاَئّيَسَو اَنِسُفْنَأ ِرْوُرُش ْنِم ِلاِب ُذْوُعَنَو ُهُرِفْغَتْسَنَو ُهُنْيِعَتْسَنَو ُهُدَمْحَن ِلِ َدْمَحْلا ّنِإ

اًدّمَحُم ّنَأ ُدَهْشَأَو ُلا ّلِإ َهلِإ َل ْنَأ ُدَهْشَأ ُهَل َيِداَه َلَف ْلِلْضُي ْنَمَو ُهَل ّلِضُم َلَف ُلا ِهِدْهَي

,دعبو ُهُلْوُسَرَو ُهُدْبَع

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Pada khutbah yang pertama, kita sudah membahas sedikit gambaran dahsyatnya hari akhir yang pasti akan datang. Tidak seorangpun yang mampu menghindarinya. Tiada seorangpun yang mampu menyembunyikan kesalahan yang pernah diperbuat. Saat itu yang menjadi saksi adalah anggota tubuh kita sendiri yang senatiasa mendampingi kita saat beramal. Allah  berfirman yang artinya, “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan

mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”

(QS. Yasin: 65).

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Jika sudah mengetahui hal ini, maka sebagai seorang yang dikarunia akal pikiran oleh Allah , maka seharusnya kita memanfaatkan kesempatan yang diberikan Allah  untuk menyiapkan bekal sebanyak mungkin. Kita jangan menunda-nunda, karena kita tidak mengetahui berapa lama lagi hidup kita di dunia ini. Sekarang kita sehat, belum tentu besok masih sehat. Saat ini kita masih hidup, belum tentu nanti sore masih menghirup udara. Betapa banyak kita dengar dan kita saksikan, kematian yang secara tiba-tiba menghampiri seseorang, sehingga kadang sebagian orang tidak percaya.

Manfaatkanlah kesempatan untuk berbuat baik, pergunakan semaksimal mungkin. Jauhi sikap meremehkan perbuatan baik. Meskipun kecil di mata manusia, tapi bisa jadi bernilai besar di hadapan Allah  karena keikhlasan si pelaku.

Kaitannya dengan pemanfaatan waktu, dalam sebuah riwayat diceritakan:

ْنُك َلاَقَف يِدَسَج ِضْعَبِب َمّلَسَو ِهْيَلَع ُلا ىّلَص ِلا ُلوُسَر َذَخَأ َلاَق َرَمُع ِنْبا ِنَع ٍدِهاَجُم ْنَع

اَذِإ َرَمُع ُنبْا يِل َلاَقَف ِروُبُقلْا ِلْهَأ يِف َكَسْفَن ّدُعَو ٍليِبَس ِرِباَع ْوَأ ُبيِرَغ َكّنَأَك اَيْنّدلا يِف

ْنِم ْذُخَو ِحاَبّصلاِب َكَسْفَن ْثّدَحُت َلَف َتْيَسْمَأ اَذِإَو ِءاَسَمْلاِب َكََسْفنَ ْثّدَحُت َلَف َتْحَبْصَأ

اًدَغ َكُمْسا اَم ِلا َدْبَع اَي يِرْدَت َل َكّنِإَف َكِتْوَم َلْبَق َكِتاَيَح ْنِمَو َكِمَقَس َلْبَق َكِتّحِص

Diriwayatkan dari mujahid dari Ibnu Umar , dia bercerita Rasulullah  memegang sebagian anggota badanku dan bersabda, “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau penyebrang

jalan. Dan anggaplah dirimu termasuk penghuni kubur.” Kemudian Ibnu Umar  berkata kepadaku (Mujahid): “Jika kamu berada di waktu pagi, maka janganlah kamu menunggu siang.

Dan jika kamu berada di waktu siang, maka janganlah kamu menunggu pagi. Manfaatkanlah sehatmu.sebelum datang sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu. Karena kamu tidak tahu apa

(6)

namamu besok, wahai hamba Allah .”

َكّنِإ ،َمْيِهاَرْبِإ ِلآ ىَلَعَو َمْيِهاَرْبِإ ىَلَع َتْيّلَص اَمَك ٍدّمَحُم ِلآ ىَلَعَو ٍدّمَحُم ىَلَع ّلَص ّمُهّللَا

ِلآ ىَلَعَو َمْيِهاَرْبِإ ىَلَع َتْكَراَب اَمَك ٍدّمَحُم ِلآ ىَلَعَو ٍدّمَحُم ىَلَع ْكِراَبَو .ٌدْيِجَم ٌدْيِمَح

.ٌدْيِجَم ٌدْيِمَح َكّنِإ ،َمْيِهاَرْبِإ

َكّنِإ ،ِتاَوْمَلْاَو ْمُهْنِم ِءاَيْحَلْا ِتاَنِمْؤُمْلاَو َنْيِنِمْؤُمْلاَو ،ِتاَمِلْسُمْلاَو َنْيِمِلْسُمْلِل ْرِفْغا ّمُهّللَا

.ِتاَوَعّدلا ُبْيِجُم ٌبْيِرَق ٌعْيِمَس

ْنِم َنْيِذلّا ىََلَع ُهَتْلَمَح اَمَك اًرْصِإ اَنْيَلَع ْلِمْحَت َلَو اَنّبَر اَنْأَطْخَأ ْوَأ اَنْيِسَن ْنِإ اَن ْذِخاَؤُتَل اَنّبَر

ىَلَع اَنْرُصْناَف اَنَلْوَم َتْنَأ اَنْمَحْراَو اَنَل ْرِفْغاَو اّنَع ُفْعاَو ِهِب اَنَل َةَقاَط َلاَم اَنْلّمَحًت َلَو اَنّبَر اَنِلْبَق

.َنْيِرِفاَكْلا ِمْوَقْلا

.يلاعلا بر ل دملاو .ِراّنلا َباَذَع اَنِقَو ًةَنَسَح ِةَرِخَلْا يِفَو ًةَنَسَح اَيْنّدلا يِف اَنِتاَء اَنَبَر

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai seorang muslim yang meninggal dunia di hari jum’at akan tetapi riwayat amal ibadahnya dan hubungan sosialnya dengan masyarakat banyak keburukan dibanding

Dalam fatwanya yang lain, ketika beliau mengingkari pendapat yang menyatakan bahwa jika ‘Id bertepatan dengan hari Jum’at, maka bagi orang yang telah melaksanakan shalat ‘Id

Kiamat sugra artinya kiamat kecil, yaitu hari kehancuran sebagian kecil dari alam semesta. Kiamat kecil juga dapat diartikan sebagai hari berakhirnya kehidupan seseorang atau

Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapandatangnya hari kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.Orang yang beriman kepada Allah SWT

Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati mengalami proses awal kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh (Q.S. Barzakh adalah alam yang menjadi

diangkat darinya sampai hari Kiamat, dan tidak akan terjadi hari Kiamat hingga beberapa kabilah dari umatku mengikuti kaum musyrikin, dan beberapa kabilah dari umatku

Manusia sebagai individu yang paripurna, ketika menghadap Tuhan di kehidupan yang akan datang akan bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, dan oleh karena itu kebebasan

Begitu pula marilah kita berusaha menjaga anggota badan kita dari melakukan perbuatan yang tidak diridhai Allah Ta’ala, sebelum datang hari yang pendengaran, penglihatan, dan