LAPORAN
LAPORAN
PERUBAHAN BIOKIMIA SELAMA PROSES
PERUBAHAN BIOKIMIA SELAMA PROSES
“
“BLACK TEA
BLACK TEA
”
”
Dosen Pengampu:
Dosen Pengampu:
Shinta Rosalia Dewi, S.Si, M.Sc
Shinta Rosalia Dewi, S.Si, M.Sc
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Jatmiko
Jatmiko Eko
Eko Witoyo
Witoyo
1251006011
125100601111006
11006
Syahnas
Syahnas Amalia
Amalia
1251006011
125100601111018
11018
Kun
Kun Nuraini
Nuraini Putri
Putri
1251006071
125100607111004
11004
M.
M. Tajuddin
Tajuddin Zain
Zain
125100607111024
1251006071
11024
Desi
Desi Wulandari
Wulandari
1251006071
125100607111026
11026
JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSIT
UNIVERSITAS
AS BRAWIJAYA
BRAWIJAYA
MALANG
MALANG
2015
2015
1.
1. Teh HitamTeh Hitam
Kata teh berasal dari Cina. Masyarakat Cina daerah Amoy menyebut teh dengan
Kata teh berasal dari Cina. Masyarakat Cina daerah Amoy menyebut teh dengan
tay
tay
sementara
sementara masyarakat
masyarakat daerah
daerah Kanton
Kanton menyebutnya
menyebutnya
cha.
cha. Nama ini kemudian menyebar ke
Nama ini kemudian menyebar ke
mancanegara dengan
mancanegara dengan penyebuta
penyebutan
n yang
yang sedikit berbeda. Orang
sedikit berbeda. Orang Inggris menyebutnya
Inggris menyebutnya
tea
tea, di
, di
daerah Spanyol diucapkan
daerah Spanyol diucapkan
te
te, dan di Jerman teh disebut dengan
, dan di Jerman teh disebut dengan
tee
tee.
. Keanekaragaman
Keanekaragaman nama
nama
tersebut menunjukkan bahwa teh sudah banyak dikenal di dunia. Teh, minuman yang paling
tersebut menunjukkan bahwa teh sudah banyak dikenal di dunia. Teh, minuman yang paling
banyak dikonsumsi di
banyak dikonsumsi di dunia setelah air,
dunia setelah air, diproduksi dari
diproduksi dari daun tanaman teh
daun tanaman teh ((Camelia sinensis
Camelia sinensis).
).
Daun teh y
Daun teh yang diambil biasan
ang diambil biasanya adal
ya adalah dua samp
ah dua sampai tiga pucuk d
ai tiga pucuk daun yang palin
aun yang paling
g ujung
ujung
((terminal leaves
terminal leaves) beserta batang muda (
) beserta batang muda (
growing apex)
growing apex
) kemudian
kemudian diperlakuka
diperlakukan
n dengan
dengan proses
proses
pengolahan
pengolahan tertentu
tertentu (Setiawati d
(Setiawati dan Nasikun 199
an Nasikun 1991).
1).
Teh hitam merupakan salah satu jenis teh yang namanya diambil dari warnanya yang
Teh hitam merupakan salah satu jenis teh yang namanya diambil dari warnanya yang
hitam atau gelap akibat fermentasi sempurna dari daun teh segar (Bijaksana, 2012). Teh hitam
hitam atau gelap akibat fermentasi sempurna dari daun teh segar (Bijaksana, 2012). Teh hitam
merupakan hasil pengolahan daun teh segar dengan mengusahakan agar senyawa
merupakan hasil pengolahan daun teh segar dengan mengusahakan agar senyawa
polifenol
polifenol
yang
yang
terdapat pada pucuk daun teh mengalami proses fermentasi sempurna. Dalam hal ini fermentasi
terdapat pada pucuk daun teh mengalami proses fermentasi sempurna. Dalam hal ini fermentasi
tidak menggunakan mikrobia sebagai sumber enzim, melainkan dilakukan oleh enzim
tidak menggunakan mikrobia sebagai sumber enzim, melainkan dilakukan oleh enzim
polifenol
polifenol
oksidase
oksidase yang terdapat di dalam daun teh itu sendiri. Pada proses ini, katekin (flavanol)
yang terdapat di dalam daun teh itu sendiri. Pada proses ini, katekin (flavanol)
mengalami oksidasi dan akan menghasilkan
mengalami oksidasi dan akan menghasilkan
thearubigin
thearubigin.
. Selama
Selama proses
proses fermentasi,
fermentasi, warna
warna
daun menjadi gelap dan sarinya menjadi kurang pahit (Ardheniati, 2008). Lamanya fermentasi
daun menjadi gelap dan sarinya menjadi kurang pahit (Ardheniati, 2008). Lamanya fermentasi
sangat menentukan kualitas hasil akhir; biasanya dilakukan selama 2-4 jam. Apabila proses
sangat menentukan kualitas hasil akhir; biasanya dilakukan selama 2-4 jam. Apabila proses
fermentasi telah selesai, dilakukan pengeringan sampai kadar air teh kering mencapai 4-6%
fermentasi telah selesai, dilakukan pengeringan sampai kadar air teh kering mencapai 4-6%
(Tuminah, 2004).
(Tuminah, 2004).
Teh hitam berwarna hitam kecoklatan yang dihasilkan melalui proses fermentasi.
Teh hitam berwarna hitam kecoklatan yang dihasilkan melalui proses fermentasi.
Perubahanbiokimiawi bisa disebut sempurna bila terbentuk sepasang senyawa turunan yang
Perubahanbiokimiawi bisa disebut sempurna bila terbentuk sepasang senyawa turunan yang
dikenal sebagai
dikenal sebagai
theaflavin
theaflavin dan thearubigin. Ini yang terjadi pada proses pembuatan teh hitam
dan thearubigin. Ini yang terjadi pada proses pembuatan teh hitam
((
Black tea
Black tea). Dalam teh hitam, hampir semua tanin mengalami reaksi kondensasi menjadi kedua
). Dalam teh hitam, hampir semua tanin mengalami reaksi kondensasi menjadi kedua
senyawa turunan tadi. Itu sebabnya mengapa teh hitam juga disebut sebagai teh terfermentasi
senyawa turunan tadi. Itu sebabnya mengapa teh hitam juga disebut sebagai teh terfermentasi
sempurna (
sempurna (
fully fermented t
fully fermented tea
ea) (Ardheniati,2008).
) (Ardheniati,2008).
Theaflavin
Theaflavin dan
dan
thearubigin
thearubigin merupakan hasil
merupakan hasil
oksidasi
oksidasi polifenol
polifenol
yang sangat menentukan teh hitam. Kedua senyawa tersebut mempengaruhi
yang sangat menentukan teh hitam. Kedua senyawa tersebut mempengaruhi
warna dan kecerahan air seduhan, kekuatan rasa dan kesegaran teh hitam (Bokuchava dan
warna dan kecerahan air seduhan, kekuatan rasa dan kesegaran teh hitam (Bokuchava dan
Skobeleva, 1969).
Skobeleva, 1969).
Theaflavin
Theaflavin akan mempengaruhi kesegaran dan kecerahan.
akan mempengaruhi kesegaran dan kecerahan.
Theaflavin
Theaflavin
memiliki warna merah kekuningan dan bersifat agak asam.
memiliki warna merah kekuningan dan bersifat agak asam.
Thearubigin
Thearubigin merupakan bentuk
merupakan bentuk
polimer
polimer dari
dari flavanol
flavanol teroksidasi
teroksidasi yang
yang mempeng
mempengaruhi
aruhi warna
warna dan
dan kekental
kekentalan.
an. Thearubigin
Thearubigin
berwarna me
berwarna merah
rah kecoklatan Selain itu, thearubigin juga
kecoklatan Selain itu, thearubigin juga mem
memberikan kontribusi pada keasaman
berikan kontribusi pada keasaman
dan kesegaran teh (Shahidi dan Naczk, 1995).
dan kesegaran teh (Shahidi dan Naczk, 1995).
Pada proses produksi teh hitam, daun-daun teh berubah menjadi hitam akibat fermentasi
Pada proses produksi teh hitam, daun-daun teh berubah menjadi hitam akibat fermentasi
dan terciptalah rasa nan khas. Usai pemetikan daun yang masih hijau ditebar diatas wadah pada
dan terciptalah rasa nan khas. Usai pemetikan daun yang masih hijau ditebar diatas wadah pada
rak untuk dilayukan sekitar 12-18 jam. Selama penggilingan membran daun hancur, sari teh dan
rak untuk dilayukan sekitar 12-18 jam. Selama penggilingan membran daun hancur, sari teh dan
minyak esensial keluar, munculah aroma khas. Berikutnya dibawa ke ruangan besar, dingin, dan
minyak esensial keluar, munculah aroma khas. Berikutnya dibawa ke ruangan besar, dingin, dan
lembab untuk difermentasi. Selama proses fermentasi warna daun teh menjadi gelap, dan
lembab untuk difermentasi. Selama proses fermentasi warna daun teh menjadi gelap, dan
sarinya menjadi kurang pahit (Ardheniati,2008).
sarinya menjadi kurang pahit (Ardheniati,2008).
2.
2.
Kandungan Kandungan dan dan Manfaat Teh Manfaat Teh HitamHitam2.1.
2.1. Kandungan Teh Hitam
Kandungan Teh Hitam
Secara umum, Kandungan Teh Hitam dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Secara umum, Kandungan Teh Hitam dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan kimia Teh hitam
Kandungan kimia Teh hitam
No
No
Komponen
Komponen
% Berat Kering
% Berat Kering
1.
1.
Kafein
Kafein
7,56
7,56
2.
2.
Theobromin
Theobromin
0,69
0,69
3.
3.
Theofilin
Theofilin
0,25
0,25
4.
4.
(-)
(-) Epicatechin
Epicatechin
1,21
1,21
5.
5.
(-)
(-) Epicatechin
Epicatechin galat
galat
3,86
3,86
6.
6.
(-)
(-) Epigallocatechin
Epigallocatechin
1,09
1,09
7.
7.
(-)
(-) Epigallocatechin
Epigallocatechin galat
galat
4,63
4,63
8.
8.
Glikosida flavonol
Glikosida
flavonol
Trace
Trace
9.
9.
Bisflavanol
Bisflavanol
Trace
Trace
10.
10.
Asam
Asam Theaflavat
Theaflavat
Trace
Trace
11.
11.
Theaflavin
Theaflavin
2,62
2,62
12.
12.
Thearubigin
Thearubigin
35,90
35,90
13.
13.
Asam
Asam gallat
gallat
1,15
1,15
14.
14.
Asam
Asam klorogenat
klorogenat
0,21
0,21
15.
15.
Gula
Gula
6,85
6,85
16.
16.
Pektin
Pektin
0,16
0,16
17.
17.
Polisakarida
Polisakarida
4,17
4,17
18.
18.
Asam
Asam Oksalat
Oksalat
1,50
1,50
19.
19.
Asam
Asam malonat
malonat
0,02
0,02
20.
20.
Asam
Asam suksinat
suksinat
0,09
0,09
21.
21.
Asam
Asam malat
malat
0,31
0,31
22.
22.
Asam
Asam akonitat
akonitat
0,01
0,01
23.
23.
Asam
Asam sitrat
sitrat
0,84
0,84
24.
24.
Lipid
Lipid
4,79
4,79
25.
25.
Kalium
Kalium (potassium)
(potassium)
4,83
4,83
26.
26.
Mineral
Mineral lain
lain
4,70
4,70
27.
27.
Peptida
Peptida
5,99
5,99
28.
28.
Theanin
Theanin
3,57
3,57
29.
29.
Asam
Asam amino
amino lain
lain
3,03
3,03
30.
30.
Aroma
Aroma
0,01
0,01
Sumber : Tuminah, 2004
Sumber : Tuminah, 2004
2.2.
2.2. Manfaat Teh Hitam
Manfaat Teh Hitam
Teh hitam (
Teh hitam (camellia sinensis
camellia sinensis L.) merupakan salah satu perdu atau pohon kecil
L.) merupakan salah satu perdu atau pohon kecil
yang berasal dari daratan asia tenggara namun sekarang telah dibudidayakan di seluruh
yang berasal dari daratan asia tenggara namun sekarang telah dibudidayakan di seluruh
dunia, baik daerah tropis maupun subtropis. Tanaman ini biasanya dipangkas bila
dunia, baik daerah tropis maupun subtropis. Tanaman ini biasanya dipangkas bila
dibudidayakan untuk dipanen daunnya. Di Indonesia sendiri teh hitam dimanfaatkan
dibudidayakan untuk dipanen daunnya. Di Indonesia sendiri teh hitam dimanfaatkan
sebagai tanaman yang berguna sebagai antidiare, namun belakangan ini teh hitam telah
sebagai tanaman yang berguna sebagai antidiare, namun belakangan ini teh hitam telah
dimanfaatkan untuk mengobati penyakit asma, penyakit jantung koroner, diabetes, dan
dimanfaatkan untuk mengobati penyakit asma, penyakit jantung koroner, diabetes, dan
antioksidan. Diketahui juga bahwa pada penelitian sebelumnya ekstrak air teh hitam yang
antioksidan. Diketahui juga bahwa pada penelitian sebelumnya ekstrak air teh hitam yang
dibuat sediaan gel dapat berpotensi sebagai tabir surya (Maulida, 2010).
dibuat sediaan gel dapat berpotensi sebagai tabir surya (Maulida, 2010).
3.
3. Pengertian Flavanoid, Theaflavin, Alasan Theaflavin dapat digunakan sebagai
Pengertian Flavanoid, Theaflavin, Alasan Theaflavin dapat digunakan sebagai
antioksidan dan Antikanker serta Mekanisme Reaksi Antioksidan dan Antikanker
antioksidan dan Antikanker serta Mekanisme Reaksi Antioksidan dan Antikanker
pada
pada
Bl
Bl ac
ack T
k T e
ea
a
dalam menangkal Radikal Bebas
dalam menangkal Radikal Bebas
3.1.
3.1. Flavanoid Dan Theaflavin dan Alasan Theaflavin dapat dijadikan
Flavanoid Dan Theaflavin dan Alasan Theaflavin dapat dijadikan
Antioksidan
Antioksidan
Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar. Golongan
Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar. Golongan
flavonoid mencakup banyak pigmen yang paling umum dan terdapatpada seluruh dunia
flavonoid mencakup banyak pigmen yang paling umum dan terdapatpada seluruh dunia
tumbuhan mulai dari fungus sampai angiospermae. Golongan flavonoid dapat digambarkan
tumbuhan mulai dari fungus sampai angiospermae. Golongan flavonoid dapat digambarkan
sebagai deret senyawa C6-C3-C6 artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6
sebagai deret senyawa C6-C3-C6 artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6
(cincin benzena tersubtitusi) disambungkan oleh rantai alifatik ketiga karbon. Flavonoid
(cincin benzena tersubtitusi) disambungkan oleh rantai alifatik ketiga karbon. Flavonoid
mempunyai sifat y
pigmen
pigmen warna
warna kuning,
kuning, dapat
dapat larut
larut dalam
dalam air
air dan
dan pelarut
pelarut organik
organik,
, mudah
mudah terurai
terurai pada
pada
temperatur tinggi. Flavonoid punya sejumlah kegunaan. Pertama, terhadap tumbuhan, yaitu
temperatur tinggi. Flavonoid punya sejumlah kegunaan. Pertama, terhadap tumbuhan, yaitu
sebagai pengatur tumbuhan, pengatur fotosintesis, kerja antimiroba dan antivirus. Kedua,
sebagai pengatur tumbuhan, pengatur fotosintesis, kerja antimiroba dan antivirus. Kedua,
terhadap manusia, yaitu sebagai antibiotik terhadap penyakit kanker dan ginjal,
terhadap manusia, yaitu sebagai antibiotik terhadap penyakit kanker dan ginjal,
menghambat perdarahan. Ketiga, terhadap serangga, yaitu sebagai daya tarik serangga
menghambat perdarahan. Ketiga, terhadap serangga, yaitu sebagai daya tarik serangga
untuk melakukan penyerbukan. Keempat, kegunaan lainnya adalah sebagai bahan aktif
untuk melakukan penyerbukan. Keempat, kegunaan lainnya adalah sebagai bahan aktif
dalam pembuatan insektisida nabati dari kulit jeruk manis (Rahmat, 2009).
dalam pembuatan insektisida nabati dari kulit jeruk manis (Rahmat, 2009).
Flavonoid atau flavonol merupakan salah satu antioksidan alami yang terdapat dalam
Flavonoid atau flavonol merupakan salah satu antioksidan alami yang terdapat dalam
tanaman pangan dan mempunyai kemampuan mengikat logam. Senyawa flavanol pada
tanaman pangan dan mempunyai kemampuan mengikat logam. Senyawa flavanol pada
daun teh meliputi kaemferol, kuarsetin, dan mirisetin. Flavonoid termasuk dalam golongan
daun teh meliputi kaemferol, kuarsetin, dan mirisetin. Flavonoid termasuk dalam golongan
senyaw
senyawa phenolik
a phenolik dengan struktur kimia C6-C3-C6
dengan struktur kimia C6-C3-C6 (ikatan difenilpropana) yang diketahui
(ikatan difenilpropana) yang diketahui
sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik. Selain itu senyawa ini juga memiliki sifat
sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik. Selain itu senyawa ini juga memiliki sifat
sebagai antioksidan, anti peradangan, anti alergi, dan dapat menghambat oksidasi dari LDL
sebagai antioksidan, anti peradangan, anti alergi, dan dapat menghambat oksidasi dari LDL
((
Low Density
Low Density Lipoprotein
Lipoprotein
). Aktivitas antioksidatif flavonoid bersumber pada kemampuan
). Aktivitas antioksidatif flavonoid bersumber pada kemampuan
mendonasikan atom hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelat logam, berada
mendonasikan atom hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelat logam, berada
dalam bentuk glukosida (mengandung rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas
dalam bentuk glukosida (mengandung rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas
yang disebut aglikon. Berbagai jenis senyawa, kandungan dan aktivitas antioksidatif
yang disebut aglikon. Berbagai jenis senyawa, kandungan dan aktivitas antioksidatif
flavonoid sebagai salah satu kelompok antioksidan alami yang t
flavonoid sebagai salah satu kelompok antioksidan alami yang t erdapat pada sereal
erdapat pada sereal, sayur
,
sayur--sayuran d
sayuran dan buah
an buah.
. Antioksid
Antioksidan alami se
an alami seperti flavonoid y
perti flavonoid yang bany
ang banyak terdapat pad
ak terdapat padaa
minuman dan buah anggur, diketahui memiliki kontribusi dalam menghambat oksidasi
minuman dan buah anggur, diketahui memiliki kontribusi dalam menghambat oksidasi
LDL (
LDL (
low density lipoprotein
low density lipoprotein
) secara ex-vivo. Selain itu senyawa flavonol yang terdapat
) secara ex-vivo. Selain itu senyawa flavonol yang terdapat
dalam teh diketahui bersifat sebagai antioksidan yang kuat. Senyawa-senyawa flavonoid
dalam teh diketahui bersifat sebagai antioksidan yang kuat. Senyawa-senyawa flavonoid
alami seperti kaempferol, morin, myricetin, dan quercetin memiliki aktivitas perlindungan
alami seperti kaempferol, morin, myricetin, dan quercetin memiliki aktivitas perlindungan
yang bervariasi terhadap penurunan kandungan α
yang bervariasi terhadap penurunan kandungan α
-tokoferol dalam LDL sedangkan
-tokoferol dalam LDL sedangkan
kaempferol dan morin kurang efektif dibandingkan dengan myricetin dan quercetin.
kaempferol dan morin kurang efektif dibandingkan dengan myricetin dan quercetin.
Komponen α
Komponen α
-tokoferol (bentuk umum vitamin E)
-tokoferol (bentuk umum vitamin E) dikenal sebagai antioksidan prime
dikenal sebagai antioksidan primer
r yang
yang
dapat melindungi LDL dari oksidasi
dapat melindungi LDL dari oksidasi (Redha,2010).
(Redha,2010).
Menurut Gafur dkk (2012), Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang
Menurut Gafur dkk (2012), Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang
terbesar ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan
terbesar ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan
biru, dan s
biru, dan sebagian zat warna
ebagian zat warna kuning yang
kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid
ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid
mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin
mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin
benzene
benzene (C6)
(C6) terikat
terikat pada
pada suatu
suatu rantai
rantai propan
propan (C3)
(C3) sehingga
sehingga mem
membentuk
bentuk suatu
suatu susunan
susunan
C6-C3-C6. Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis struktur, yakni 1,3-diarilpropan atau
C6-C3-C6. Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis struktur, yakni 1,3-diarilpropan atau
neoflavonoid
neoflavonoid.Senyaw
.Senyawa-senyawa
a-senyawa flavonoid
flavonoid terdiri
terdiri dari
dari beberapa
beberapa jenis
jenis tergantung
tergantung pada
pada
tingkat oksidasi dari rantai propane dari sistem 1,3-diarilpropana.Flavon, flavonol dan
tingkat oksidasi dari rantai propane dari sistem 1,3-diarilpropana.Flavon, flavonol dan
antosianidin adalah jenis yang banyak ditemukan dialam sehingga sering disebut sebagai
antosianidin adalah jenis yang banyak ditemukan dialam sehingga sering disebut sebagai
flavonoida utama. Banyaknya senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat
flavonoida utama. Banyaknya senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat
hidroksilasi, alkoksilasi atau glikosilasi dari struktur tersebut.Secara struktural Flavanoid
hidroksilasi, alkoksilasi atau glikosilasi dari struktur tersebut.Secara struktural Flavanoid
dapat dilihat pada gambar 1.
dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1
Theaflavin merupakan senyawa berwarna merah atau oranye dalam larutan dan
Theaflavin merupakan senyawa berwarna merah atau oranye dalam larutan dan
berkontribus
berkontribusi terhadap kecerahan dan rasa minuman teh (Balentine & Paerau-Robins
i terhadap kecerahan dan rasa minuman teh (Balentine & Paerau-Robinson
on di
di
dalam M
dalam Mazza & Oom
azza & Oomah 1998).
ah 1998). Terdapat em
Terdapat empat jenis utama theflavin, yaitu theaflavin
pat jenis utama theflavin, yaitu theaflavin
(TF), theaflavin 3 gallat
(TF-3-(TF), theaflavin 3 gallat (TF-3-
G), theaflavin 3„ gallat (TF
G), theaflavin 3„ gallat (TF
--
3„
3„
--
G), dan theaflavin 3,3„
G), dan theaflavin 3,3„
--digallat
(TF-digallat (TF-
3,3„
3,3„
-DG). Prekusor dan kadar masing-masing jenis theaflavin tersebut dapat
-DG). Prekusor dan kadar masing-masing jenis theaflavin tersebut dapat
dilihat pada Tabel 1, sedangkan struktur theaflavin dapat dilihat pada Gambar 2
dilihat pada Tabel 1, sedangkan struktur theaflavin dapat dilihat pada Gambar 2
(Bijaksana, 2012).
(Bijaksana, 2012).
Tabel 1.
Tabel 1.
Prekursor dan kadar theaflavin pada teh hitam
Prekursor dan kadar theaflavin pada teh hitam
Prekusor
Prekusor
Jenis
Jenis Theaflavin
Theaflavin
Kadar
Kadar (%
(% BK)
BK)
EC
EC +
+ ECG
ECG
TF
TF
0,2
0,2 -0,3
-0,3
EC
EC +
+ EGCG
EGCG
TF-3-G
TF-3-G
1,0
1,0 -1,5
-1,5
ECG
ECG +
+ EGC
EGC
TF-
TF-3‟
3‟-G
-G
1,0
1,0 –
–
1,5
1,5
ECG
ECG +
+ EGCG
EGCG
TF-
TF-3,3‟
3,3‟-G
-G
0,6
0,6 –
–
1,2
1,2
Sumber : Wan
Sumber : Wan
et al
et al
., (2009) dalam Bijaksana (2012)
., (2009) dalam Bijaksana (2012)
Jumlah theaflavin sekitar 2-6% dalam berat kering pada teh hitam,
Jumlah theaflavin sekitar 2-6% dalam berat kering pada teh hitam,
berkontribusi
berkontribusi dalam
dalam menentukan
menentukan kualitas
kualitas teh
teh seperti
seperti warna,
warna, rasa,
rasa, dan
dan tingkat
tingkat
creamy teh. Theaflavin merupakan senyawa yang fungsinya sebagai antioksidan,
creamy teh. Theaflavin merupakan senyawa yang fungsinya sebagai antioksidan,
antipatogen, dan antikanker. Berikut beberapa struktur benzotropolone skeleton
antipatogen, dan antikanker. Berikut beberapa struktur benzotropolone skeleton
(Sang
(Sang
et al
et al
., 2004).
., 2004).
Gambar 2
Gambar 2
. Struktur theaflavin (Bijaksana, 2012)
. Struktur theaflavin (Bijaksana, 2012)
Theaflavin merupakan senyawa hasil pemecahan katekin. Dengan
Theaflavin merupakan senyawa hasil pemecahan katekin. Dengan
demikian theaflavin kaya akan polifenol yang akan mengikat radikal bebas
demikian theaflavin kaya akan polifenol yang akan mengikat radikal bebas
sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan.
sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan.
3.2.
3.2. Mekanisme Reaksi
Mekanisme Reaksi Antioksidan dan
Antioksidan dan Antikanker pada
Antikanker pada
Bl
Bl ac
ack T
k T e
ea
a
dalam
dalam
menangk
menangkal Radikal
al Radikal Bebas
Bebas
Antioksidan akan menghentikan reaksi berantai radikal bebas dalam
Antioksidan akan menghentikan reaksi berantai radikal bebas dalam
tubuh
berdasark
berdasarkan
an mekanisme
mekanisme kerjan
kerjanya d
ya dibag
ibagi menja
i menjadi
di tiga,
tiga, yaitu
yaitu antioksidan primer,
antioksidan primer,
antioksidan sekunder, dan antioksidan tersier.
antioksidan sekunder, dan antioksidan tersier.
Mekanisme
Mekanisme kerja
kerja antioksidan
antioksidan berdasarkan
berdasarkan kelompoknya
kelompoknya (Winars
(Winarsi,
i,
2007):
2007):
a.
a. Antioksidan
Antioksidan primer
primer yang
yang disebut
disebut juga
juga antioksidan
antioksidan enzimatis,
enzimatis, meliputi
meliputi
enzim
enzim
superoksida
superoksida dismutase
dismutase (SOD)
(SOD)
,,
katalase, glutation peroksidase (GSH-
katalase, glutation peroksidase
(GSH- Px)
Px)
dan protein pengikat logam. Mekanisme kerja antioksidan primer adalah
dan protein pengikat logam. Mekanisme kerja antioksidan primer adalah
menghambat radikal bebas dengan cara memberikan atom hidrogen secara
menghambat radikal bebas dengan cara memberikan atom hidrogen secara
cepat kepada senyawa radikal bebas pembentukan radikal bebas baru
cepat kepada senyawa radikal bebas pembentukan radikal bebas baru
dengan caramengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang kurang
dengan caramengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang kurang
mempuny
mempunyai dampak
ai dampak negatif. sehingga memutus reaksi berantai (
negatif. sehingga memutus reaksi berantai (polimerisasi
polimerisasi))
dan mengubah senyawa radikal menjadi lebih stabil. Kelompok antioksidan
dan mengubah senyawa radikal menjadi lebih stabil. Kelompok antioksidan
ini disebut
ini disebut
chain-breaking-antioxydant.
chain-breaking-antioxydant.
b.
b. Antioksidan
Antioksidan
sekunder
sekunder
disebut
disebut
juga
juga
antioksidan
antioksidan
non
non
enzimat
enzimat is,
is, ban
banyak
yak terdapat
terdapat sebagai
sebagai kompon
komponen
en nutrisi
nutrisi sayuran d
sayuran dan
an buah-
buah- buahan.
buahan.
Mekanisme
Mekanis
me kerja
kerja
antioks
antioksidan
idan sekunder
sekunder
adalah
adalah
dengan
dengan
cara memotong reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas atau dengan cara
cara memotong reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas atau dengan cara
menangkapnya, sehingga radikal bebas tidak bereaksi dengan komponen
menangkapnya, sehingga radikal bebas tidak bereaksi dengan komponen
sel.
sel.
c.
c. Antioks
Antioksidan
idan
ter
tersier
sier
meliput
meliput i
i
siste
sistem
m enzim
enzim D
DNA
NA
repair
repair
dan
dan meti
metionin
onin sulfoks
sulfoksida
ida redukt
reduktase.
ase. Enzim-e
Enzim-enzim
nzim ini
ini berfungsi
berfungsi
dalam perbaikan biomolekul yan
dalam perbaikan biomolekul yang rusak akibat r
g rusak akibat reaktivitas radikal bebas.
eaktivitas radikal bebas.
Mekanisme antioksidan dalam teh hitam yaitu dengan cara mengikat
Mekanisme antioksidan dalam teh hitam yaitu dengan cara mengikat
radikal bebas berupa logam yang menempel pada organ bagian dalam tubuh.
radikal bebas berupa logam yang menempel pada organ bagian dalam tubuh.
Sehingga logam radikal bebas tersebut tidak masuk ke bagian inti organ (seperti
Sehingga logam radikal bebas tersebut tidak masuk ke bagian inti organ (seperti
jantung, paru-paru, hati, darah
jantung, paru-paru, hati, darah, dan lainnya).
, dan lainnya).
Secara sistematis,
Secara sistematis, Mekanisme d
Mekanisme dalam men
alam menangkal radi
angkal radikal
kal bebas
bebas dapat
dapat
dilihat pada gambar 3 :
Gambar 3
Gambar 3. Mekanisme Antioksidan dalam menangkal Radikal Bebas (Rohmatussolihat,
. Mekanisme Antioksidan dalam menangkal Radikal Bebas (Rohmatussolihat,
2009)
2009)
4.4. Proses Pembuatan Teh Hitam dan Perbandingan dengan Pembuatan Teh BiasaProses Pembuatan Teh Hitam dan Perbandingan dengan Pembuatan Teh Biasa 4.1.
4.1. Proses Pembuatan Teh HitamProses Pembuatan Teh Hitam
Sistem pengolahan teh hitam di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem
Sistem pengolahan teh hitam di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem
orthodox
orthodox
murni dan
murni dan
rotorvane
rotorvane
. Serta sistem baru misalnya sistem CTC. Sistem
. Serta sistem baru misalnya sistem CTC. Sistem
orthodox
orthodox
murni sudah jarang sekali dan yang umum saat ini adalah sistem
murni sudah jarang sekali dan yang umum saat ini adalah sistem
orthodox
orthodox
rotorvan
rotorvan
e. Sistem CTC (
e. Sistem CTC (
Crushing, Tearing, Curling
Crushing, Tearing, Curling
) merupakan sistem pengolahan
) merupakan sistem pengolahan
teh hitam yang relatif baru di Indonesia. Dipasaran, ada dua jenis utama teh hitam
teh hitam yang relatif baru di Indonesia. Dipasaran, ada dua jenis utama teh hitam
yang dipasarkan yaitu teh
yang dipasarkan yaitu teh
orthodox
orthodox
dan teh CTC. Kedua jenis teh hitam ini dibedakan
dan teh CTC. Kedua jenis teh hitam ini dibedakan
atas cara pengolahannya. Pengolahan CTC adalah suatu cara penggulungan yang
atas cara pengolahannya. Pengolahan CTC adalah suatu cara penggulungan yang
memerlukan tingkat layu sangat ringan (kandungan air mencapai 67% sampai 70%)
memerlukan tingkat layu sangat ringan (kandungan air mencapai 67% sampai 70%)
dengan sifat penggulungan keras, sedangkan cara pengolahan
dengan sifat penggulungan keras, sedangkan cara pengolahan
orthodox
orthodox
memerlukan
memerlukan
tingkat layu yang berat (kandungan air 52% sampai 58%) dengan sifat penggulungan
tingkat layu yang berat (kandungan air 52% sampai 58%) dengan sifat penggulungan
yang lebih ringan. Ciri fisik yang terdapat pada teh CTC antara lain ditandai dengan
yang lebih ringan. Ciri fisik yang terdapat pada teh CTC antara lain ditandai dengan
pot
potongan-
ongan-pot
pot ongan
ongan yang
yang kerit
keriting.
ing. Adapu
Adapun
n sifa
sifat-
t-sifa
sifat
t yang
yang terka
terka ndung
ndung didal
didalamnya
amnya
dibedakan yaitu untuk teh CTC memiliki sifat cepat larut, air seduhan berwarna lebih
dibedakan yaitu untuk teh CTC memiliki sifat cepat larut, air seduhan berwarna lebih
tua dengan rasa lebih kuat, sedangkan teh
tua dengan rasa lebih kuat, sedangkan teh
orthodox
orthodox
mempunyai kelebihan dalam
mempunyai kelebihan dalam
quality
quality
dan
dan
fla
flavour
vour
(Setiawati dan Nasikun, 1991).
(Setiawati dan Nasikun, 1991).
Perbandingan antara cara pengolahan teh hitam sistem
Perbandingan antara cara pengolahan teh hitam sistem
orthodox
orthodox
dan sistem
dan sistem
CTC dapat dilihat pada tabel 2 (Primanita, 2010) :
Tabel 2.
Tabel 2.
Perbandingan antara cara pengolahan teh hitam sistem Orthodox dan sistem
Perbandingan antara cara pengolahan teh hitam sistem Orthodox dan sistem
CTC
CTC
No.No. Sistem Sistem Orthodox Orthodox Sistem Sistem CTCCTC
1
1
Derajat
Derajat layu
layu pucuk
pucuk 32%-35%
32%-35%
Derajat
Derajat layu
layu pucuk
pucuk 32%-35%
32%-35%
2
2
Ada
Ada sortasi
sortasi bubuk
bubuk basah
basah
Tanpa
Tanpa dilakukan
dilakukan sortasi
sortasi bubuk
bubuk basah
basah
3
3
Tangkai
Tangkai atau
atau tulang
tulang terpisah,
terpisah, disebut
disebut
badag
badag
Bubuk basah ukuran hampir sama
Bubuk basah ukuran hampir sama
4
4
Diperlukan
Diperlukan pengeringan
pengeringan ECP
ECP
Pengeringan
Pengeringan cukup
cukup FBD
FBD
5
5
Cita
Cita rasa
rasa air
air seduhan
seduhan kuat
kuat
Cita
Cita rasa
rasa kurang
kurang kuat,
kuat, air
air seduhan
seduhan
cepat merah
cepat merah
6
6
Tenaga
Tenaga kerja
kerja banyak
banyak
Tenaga
Tenaga kerja
kerja sedikit
sedikit
7
7
Tenag
Tenaga
a listrik
listrik besar
besar
Tenaga
Tenag
a listrik
listrik kecil
kecil
8
8
Sortasi
Sortasi kering
kering kurang
kurang sederhana
sederhana
Sortasi
Sortasi kering
kering sederhana
sederhana
9
9
Fermentasi
Fermentasi bubuk
bubuk basah
basah 105-120
105-120
menit
menit
Fermentasi bubuk basah 80-85 menit
Fermentasi bubuk basah 80-85 menit
10
10
Waktu
Waktu
proses
proses
pengolahan
pengolahan
berla
berlangsun
ngsung l
g lebih
ebih dari
dari 20
20 jam
jam
Proses pengolahan waktunya cukup
Proses pengolahan waktunya cukup
pendek
pendek (kur
(kurang
ang dari
dari 20
20 jam)
jam)
Sumber : Primanita (2010)
Sumber : Primanita (2010)
Berikut Penjelasan Proses Pengolahan Teh Hitam secara Sistem Orthodox dan
Berikut Penjelasan Proses Pengolahan Teh Hitam secara Sistem Orthodox dan
Sistem CTC (
Sistem CTC (
Crushing, Tearing and Curling
Crushing, Tearing and Curling
))
1.1. ProsProses Pengolahan Teh Hitam Sistemes Pengolahan Teh Hitam SistemOrthodoxOrthodox
Menurut Setiawan (2010), Proses Pengolahan Teh Hitam Sistem
Menurut Setiawan (2010), Proses Pengolahan Teh Hitam Sistem
Orthodox
Orthodox
adalah
adalah
sebagai berikut:
sebagai berikut:
1)
1) Penerimaan Bahan Baku
Penerimaan Bahan Baku
Mutu teh hi
Mutu teh hitam hasil pengo
tam hasil pengolahan terutam
lahan terutama ditentukan ole
a ditentukan oleh bahan
h bahan bakunya
bakunya
yaitu daun segar h
yaitu daun segar hasil petikan.
asil petikan. Mutu teh hitam
Mutu teh hitam yang baik sebenarnya
yang baik sebenarnya akan lebih
akan lebih
mudah dicapai apabila bahan segarnya (pucuk) bermutu baik. Secara fisik, pucuk
mudah dicapai apabila bahan segarnya (pucuk) bermutu baik. Secara fisik, pucuk
yang bermutu adalah daun muda yang utuh, segar, dan berwarna kehijauan.
yang bermutu adalah daun muda yang utuh, segar, dan berwarna kehijauan.
Menurut beberapa ahli pengolahan, 75% mutu teh ditentukan di kebun (ketinggian
Menurut beberapa ahli pengolahan, 75% mutu teh ditentukan di kebun (ketinggian
tempat, jenis petikan, dan penanganan hasil petikan), sisanya (25%) ditentukan
tempat, jenis petikan, dan penanganan hasil petikan), sisanya (25%) ditentukan
oleh proses pengolahan.
oleh proses pengolahan.
Tahap awal pada proses pengolahan adalah penerimaan bahan baku, yaitu
Tahap awal pada proses pengolahan adalah penerimaan bahan baku, yaitu
penimb
penimbangan. Kemudian hasil
angan. Kemudian hasil penimbang
penimbangan
an dicatat setelah itu
dicatat setelah itu diturunkan dengan
diturunkan dengan
bantuan
bantuan
monorail
monorail
untuk mengangkut teh dari truk ke
untuk mengangkut teh dari truk ke
withering trough
withering trough
..
2)
2) Pembeberan dan Pelayuan
Pembeberan dan Pelayuan
Aspek fisik pelayuan ialah suatu proses dimana pucuk teh melepaskan air
Aspek fisik pelayuan ialah suatu proses dimana pucuk teh melepaskan air
yang dikandung ke udara bebas tanpa terjadi kerusakan pada pucuk teh, oleh
yang dikandung ke udara bebas tanpa terjadi kerusakan pada pucuk teh, oleh
karena itu udara pada ruangan pelayuan hendaknya kering dengan suhu tidak
karena itu udara pada ruangan pelayuan hendaknya kering dengan suhu tidak
terlalu rendah. Pada proses pelayuan tahap pertama yang dilakukan adalah
terlalu rendah. Pada proses pelayuan tahap pertama yang dilakukan adalah
pembe
pembeberan pucuk yang m
beran pucuk yang mana pucuk dise
ana pucuk disebar merata sam
bar merata sampai palung (
pai palung (
trough
trough
) penuh
) penuh
dengan ketebalan ± 30 cm atau bisa disebut 30 cm pucuk per m
dengan ketebalan ± 30 cm atau bisa disebut 30 cm pucuk per m
22. Sementara itu
. Sementara itu
udara segar akan dialirkan untuk menghilangkan panas dan air pada pucuk dengan
udara segar akan dialirkan untuk menghilangkan panas dan air pada pucuk dengan
pintu palung t
pintu palung terbuka. Setiap selesai membebe
erbuka. Setiap selesai membeberkan pucuk
rkan pucuk dalam satu palung, pintu
dalam satu palung, pintu
palung
palung akan
akan ditutup
ditutup dan
dan udara
udara terus
terus dialirk
dialirkan.
an. Setel
Setelah
ah pucuk
pucuk layu
layu maka
maka segera
segera
diisi ke bak kayu untuk ditimbang lalu dibawa ke jubung (lubang/saluran
diisi ke bak kayu untuk ditimbang lalu dibawa ke jubung (lubang/saluran
pem
pemasukan pucuk
asukan pucuk teh layu
teh layu ke
ke me
mesin
sin penggilingan) untuk
penggilingan) untuk proses turun
proses turun layuan dan
layuan dan
dilanjutkan ke p
dilanjutkan ke penggiling
enggilingan.
an.
3)
3) Penggilingan dan Fermentasi Awal
Penggilingan dan Fermentasi Awal
Proses penggilingan pucuk teh dan fermentasi awal hasil gilingan merupakan
Proses penggilingan pucuk teh dan fermentasi awal hasil gilingan merupakan
tahap pengolahan untuk menyiapkan terbentuknya mutu, baik secara kimia
tahap pengolahan untuk menyiapkan terbentuknya mutu, baik secara kimia
maupun fisik. Secara umum proses penggilingan dan fermentasi awal adalah
maupun fisik. Secara umum proses penggilingan dan fermentasi awal adalah
sebagai berikut :
sebagai berikut :
1.
1. Penggulungan
Penggulungan
Pada proses penggulungan (
Pada proses penggulungan (
rolling
rolling
) akan membuat daun memar dan
) akan membuat daun memar dan
dinding sel rusak, sehingga cairan sel keluar di permukaan dengan merata, dan
dinding sel rusak, sehingga cairan sel keluar di permukaan dengan merata, dan
pada saat itu sud
pada saat itu sudah mulai terjadi
ah mulai terjadi proses oksid
proses oksidasi enzimatis (fe
asi enzimatis (fermentasi). Deng
rmentasi). Dengan
an
adanya penggulungan, secara fisik daun yang sudah digulung akan
adanya penggulungan, secara fisik daun yang sudah digulung akan
memudahkan tergiling dalam proses penggilingan. Penggulungan dilaksanakan
memudahkan tergiling dalam proses penggilingan. Penggulungan dilaksanakan
dalam
dalam alat penggulung yang dise
alat penggulung yang disebut open top roller
but open top roller selama 30
selama 30
–
–
40 menit yang
40 menit yang
mempunyai kapasitas 350 kg.
mempunyai kapasitas 350 kg.
2.
2. Penggilingan
Penggilingan
Mesin penggilingan yang biasa dipakai dalam proses pengolahan teh
Mesin penggilingan yang biasa dipakai dalam proses pengolahan teh hitam
hitam
orthodox
orthodox
adalah
adalah
press
press cap
cap roller
roller
dan
dan
rotor vane
rotor vane
. Pada proses penggilingan,
. Pada proses penggilingan,
gulungan akan tergiling menjadi partikel yang lebih kecil sesuai dengan yang
gulungan akan tergiling menjadi partikel yang lebih kecil sesuai dengan yang
dikehendaki konsumen, gulungan akan berukuran lebih pendek, cairan sel
dikehendaki konsumen, gulungan akan berukuran lebih pendek, cairan sel
keluar semaksimal mungkin, dan dihasilkan bubuk basah sebanyak-banyaknya.
keluar semaksimal mungkin, dan dihasilkan bubuk basah sebanyak-banyaknya.
Proses penggilingan yang dilakukan di pabrik pengolahan teh hitam
Proses penggilingan yang dilakukan di pabrik pengolahan teh hitam
orthodox
orthodox
yaitu program giling
yaitu program giling
orthodox
orthodox
–
–
rotorvane
rotorvane
. Hasil penggilingan adalah bubuk
. Hasil penggilingan adalah bubuk
basah
basah yang
yang kemudi
kemudian
an dipisah-pisahk
dipisah-pisahkan
an menj
menjadi
adi beberapa
beberapa jenis
jenis bubuk
bubuk pada
pada
sortasi basah.
sortasi basah.
3.
3. Sortasi bubuk basah
Sortasi bubuk basah
Sortasi bubuk basah bertujuan untuk memperoleh bubuk yang seragam,
Sortasi bubuk basah bertujuan untuk memperoleh bubuk yang seragam,
memudahkan sortasi kering, serta memudahkan dalam pengaturan proses
memudahkan sortasi kering, serta memudahkan dalam pengaturan proses
penge
pengeringan. Mesin sortasi
ringan. Mesin sortasi basah yang biasa dipakai adalah
basah yang biasa dipakai adalah
rotor ball breaker
rotor ball breaker
..
Mesin ini memasang ayakan dengan mesh (jumlah lubang per inci persegi
Mesin ini memasang ayakan dengan mesh (jumlah lubang per inci persegi
ayakan) yang berbeda-beda sesuai dengan
ayakan) yang berbeda-beda sesuai dengan
grade
grade
(jenis bubuk) yang diinginkan.
(jenis bubuk) yang diinginkan.
4)
4) Fermentasi
Fermentasi
Fermentasi atau proses oksidasi enzimatis merupakan proses oksidasi
Fermentasi atau proses oksidasi enzimatis merupakan proses oksidasi
senyawa polifenol dengan bantuan enzim
senyawa polifenol dengan bantuan enzim
polifenol
polifenol oxsidase
oxsidase
. Fermentasi ini
. Fermentasi ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kadar air
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kadar air dalam bahan (hasil sortasi basah),
dalam bahan (hasil sortasi basah),
suhu dan kelembapan relative, kadar enzim, jenis bahan, serta tersedianya oksigen.
suhu dan kelembapan relative, kadar enzim, jenis bahan, serta tersedianya oksigen.
5)
5) Pengeringan
Pengeringan
Tujuan utama pada proses pengeringan adalah menghentikan proses
Tujuan utama pada proses pengeringan adalah menghentikan proses
fermentasi senyawa polifenol dalam bubuk teh pada saat komposisi zat-zat
fermentasi senyawa polifenol dalam bubuk teh pada saat komposisi zat-zat
pendukung
pendukung kualitas
kualitas menc
mencapai
apai keadaan optimal
keadaan optimal dan
dan menen
menentukan
tukan mutu
mutu akhir
akhir teh
teh
hitam yang dihasilkan. Dengan adanya pengeringan, kadar air dalam teh bubuk
hitam yang dihasilkan. Dengan adanya pengeringan, kadar air dalam teh bubuk
akan berkurang, sehingga teh kering akan tahan lama dalam penyimpanan.
akan berkurang, sehingga teh kering akan tahan lama dalam penyimpanan.
6)
6) Sortasi Kering
Sortasi Kering
Meskipun telah dilakukan proses sortasi basah, bentuk dan ukuran par
Meskipun telah dilakukan proses sortasi basah, bentuk dan ukuran par tikel
tikel
teh kering yang dihasilkan oleh mesin pengering masih heterogen, oleh sebab itu
teh kering yang dihasilkan oleh mesin pengering masih heterogen, oleh sebab itu
perlu
perlu dilakukan
dilakukan sortasi
sortasi kering.
kering. Pada
Pada prinsipnya
prinsipnya proses
proses sortasi
sortasi kering
kering yang
yang
dilakukan adalah kegiatan memisahkan bubuk teh kering menjadi jenis tertentu.
dilakukan adalah kegiatan memisahkan bubuk teh kering menjadi jenis tertentu.
Tujuannya adalah mendapatkan ukuran, warna partikel teh kering yang seragam
Tujuannya adalah mendapatkan ukuran, warna partikel teh kering yang seragam
sesuai dengan standar yang diinginkan oleh konsumen meliputi memisah-misahkan
sesuai dengan standar yang diinginkan oleh konsumen meliputi memisah-misahkan
teh kering menjadi beberapa tingkat mutu (
teh kering menjadi beberapa tingkat mutu (
grade
grade
) yang sesuai dengan standar
) yang sesuai dengan standar
perdagang
perdagangan
an teh,
teh, menye
menyeragamkan
ragamkan bentuk,
bentuk, ukuran,
ukuran, dan
dan warna
warna masing-m
masing-masing
asing
grade
grade
, dan membersihkan teh dari tangkai, serat dan bahan-bahan lain (debu,
, dan membersihkan teh dari tangkai, serat dan bahan-bahan lain (debu,
logam dan lain-lain).
logam dan lain-lain).
Secara Ringkas, Proses pengolahan teh hitam dengan Sistem
Secara Ringkas, Proses pengolahan teh hitam dengan Sistem
Orthodox
Orthodox
dapat
dapat
dilihat pada gambar 2.
dilihat pada gambar 2.
Gambar 2.
Gambar 2.
Proses pengolahan teh hitam dengan Sistem
Proses pengolahan teh hitam dengan Sistem
Orthodox
Orthodox
2.2. Proses Pengolahan Teh Hitam secara Sistem CTC (Proses Pengolahan Teh Hitam secara Sistem CTC (Cru sCrushihi ng, Teng, Teariari ng andng and Curling
Curling ))
Menurut Arifin (1994) dalam Primanita (2010), diagram proses pengolahan
Menurut Arifin (1994) dalam Primanita (2010), diagram proses pengolahan
teh hitam secara CTC sebagai berikut :
teh hitam secara CTC sebagai berikut :
Gambar 3.
Keterangan dari masing-masing proses yaitu:
Keterangan dari masing-masing proses yaitu:
a.
a.
Bahan baku :Bahan baku :pucuk teh yang halus (minimal 60%) dan utuh merupakan
pucuk teh yang halus (minimal 60%) dan utuh merupakan
bahan
bahan baku
baku yang
yang berp
berp otensi
otensi kuali
kualitas
tas ting
tinggi
gi disa
disamping
mping fakt
faktor
or lain
lainnya.
nya.
Umumnya perkebunan teh yang melaksanakan pengolahan CTC pemetikan
Umumnya perkebunan teh yang melaksanakan pengolahan CTC pemetikan
pucuk
pucuknya
nya halus.
halus. Pucuk
Pucuk yang
yang halus
halus sanga
sangat
t membant
membantu
u kelanca
kelancaran
ran dala
dalam
m pros
pros es
es
pengg
penggilin
ilingan.
gan. Banya
Banyaknya
knya tang
tangkai
kai-tan
-tangkai
gkai tua
tua dapat
dapat menyeba
menyebabkan
bkan macet
macetnya
nya
put
putaran
aran alat
alat penggi
penggiling.
ling.
b.
b.
Pelayuan :Pelayuan :pelayuan pucuk teh CTC hampir sama dengan
pelayuan pucuk teh CTC hampir sama dengan
orthodox
orthodox
..
Perbedaanya terletak pada tingkat layu pucuk yang dikehendaki sangat ringan,
Perbedaanya terletak pada tingkat layu pucuk yang dikehendaki sangat ringan,
yaitu dengan derajat layu 32-35% (kadar air 65-68%). Secara fisik pelayuan
yaitu dengan derajat layu 32-35% (kadar air 65-68%). Secara fisik pelayuan
ini hanya memerlukan waktu 4-6 jam, tetapi masih diperlukan pelayuan kimia
ini hanya memerlukan waktu 4-6 jam, tetapi masih diperlukan pelayuan kimia
hingga pelayuan diperpanjang menjadi 12-16 jam.
hingga pelayuan diperpanjang menjadi 12-16 jam.
c.
c.
Ayakan pucuk layuAyakan pucuk layu: bertujuan untuk memisahkan pucuk dari pasir, kerikil
: bertujuan untuk memisahkan pucuk dari pasir, kerikil
dan benda-benda asing lainnya yang dapat menyebabkan pisau-pisaunya cepat
dan benda-benda asing lainnya yang dapat menyebabkan pisau-pisaunya cepat
tumpul atau memacetkan putaran
tumpul atau memacetkan putaran
roller
roller
CTC.
CTC.
Green Leaf Sifter
Green Leaf Sifter
(Ayakan
(Ayakan
pucuk
pucuk) yan
) yang bia
g biasanya
sanya dipa
dipakai.
kai.
d.
d.
Gilingan persiapanGilingan persiapan: alat yang umumnya digunakan dalam gilingan persiapan
: alat yang umumnya digunakan dalam gilingan persiapan
yaitu
yaitu
Barb
Barbora
ora Leaf
Leaf Cond
Condisio
isioner
ner
( BLC).
( BLC).
e.
e.
Gilingan CTCGilingan CTC: mesin gilingan CTC yang biasanya dipakai di Indonesia
: mesin gilingan CTC yang biasanya dipakai di Indonesia
adalah triplek CTC, yang terdiri dari 2 buah rol gigi yang berputar berlawanan
adalah triplek CTC, yang terdiri dari 2 buah rol gigi yang berputar berlawanan
arah, masing-masing dengan perbandingan kecepatan 1:100.
arah, masing-masing dengan perbandingan kecepatan 1:100.
f.
f.
FermentasiFermentasi: fermentasi bubuk basah memerlukan suhu udara rendah dan
: fermentasi bubuk basah memerlukan suhu udara rendah dan
kelembaban yang tinggi, dan dimulai sejak pucuk digiling di BLC. Di
kelembaban yang tinggi, dan dimulai sejak pucuk digiling di BLC. Di
pabrik- pabr
pabr ik
ik CTC
CTC Indones
Indonesia
ia seba
sebagian
gian besar
besar memakai
memakai
Continuous Fermenting
Continuous Fermenting
Machi
Machine
ne
(CFM). Lamanya fermentasi diatur agar jangan terlalu lama maupun
(CFM). Lamanya fermentasi diatur agar jangan terlalu lama maupun
terlalu pendek, dan umumnya berkisar 80-85 menit. Hasil fermentasi CTC
terlalu pendek, dan umumnya berkisar 80-85 menit. Hasil fermentasi CTC
cukup rata, karena ukuran bubuk basah rata. Keuntungan lainnya dengan
cukup rata, karena ukuran bubuk basah rata. Keuntungan lainnya dengan
adanya CFM adalah kebutuhan karyawan berkurang.
adanya CFM adalah kebutuhan karyawan berkurang.
g.
g.
PengeringanPengeringan: alat yang biasanya digunakan yaitu
: alat yang biasanya digunakan yaitu
Fluid
Fluid Bed
Bed Dryer
Dryer
(FBD).
(FBD).
Kadar air hasil pengeringan berkisar sekitar 2,5-3,5% tanpa mengalami
Kadar air hasil pengeringan berkisar sekitar 2,5-3,5% tanpa mengalami
over
over
fir
fired
ed
atau gosong. Pengering FBD selalu mengeluarkan debu yang banyak
atau gosong. Pengering FBD selalu mengeluarkan debu yang banyak
((
blow
blow
out
out
)
)
sehingga
sehingga
pemasangan
pemasangan
cyclon
cyclon
dust
dust
colector
colector
sangat
sangat
disarankan.Keuntungan lainnya adalah tempat pengeringan tidak terjadi polusi
disarankan.Keuntungan lainnya adalah tempat pengeringan tidak terjadi polusi
udara karena partikel-partikel teh yang kecil telah tersedot oleh
udara karena partikel-partikel teh yang kecil telah tersedot oleh
cyclon dust
cyclon dust
colector
colector
..
h.
h.
SortasiSortasi: Sortasi kering pada pengolahan CTC lebih sederhana daripada teh
: Sortasi kering pada pengolahan CTC lebih sederhana daripada teh
hitam
hitam
orthodox
orthodox
. Keringan teh CTC ukurannya hampir seragam, dan serat-serat
. Keringan teh CTC ukurannya hampir seragam, dan serat-serat
yang tercampur keringan tinggal sedikit karena telah banyak dikeluarkan
yang tercampur keringan tinggal sedikit karena telah banyak dikeluarkan
selama pengeringan lewat
selama pengeringan lewat
blow out
blow out
..
i.
i.
PengemasanPengemasan: Bahan pengemas teh CTC sama dengan teh hitam
: Bahan pengemas teh CTC sama dengan teh hitam
orthodox
orthodox
yaitu :
yaitu :
1)
1) Teh dikemas dengan peti triplek yang didalamnya dilapisi aluminium foil.
Teh dikemas dengan peti triplek yang didalamnya dilapisi aluminium foil.
2)
2) Teh dikemas dalam kantong kertas (paper sack) yang didalamnya dilapisi
Teh dikemas dalam kantong kertas (paper sack) yang didalamnya dilapisi
aluminium foil.
aluminium foil.
4.2.4.2. Perbandingan dengan Pembuatan Teh BiasaPerbandingan dengan Pembuatan Teh Biasa
Perbandingan proses pembuatan teh hitam dibandingkan dengan teh yang lain
Perbandingan proses pembuatan teh hitam dibandingkan dengan teh yang lain
dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4.
Gambar 4.