• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PEDOMAN KKN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PEDOMAN KKN 2014"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Tim Panitia KKN

Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

2014

(2)

I. LATAR BELAKANG

Indonesia mempunyai 81.000 km garis pesisir. Beberapa diantaranya

berada di daerah pesisir utara Jawa, Sumatera bagian timur, Kalimantan dan Sulawesi Selatan diklasifikasikan sebagai pesisir landai dimana kegiatan perikanan di dominasi oleh jenis ikan yang hidup dan berkembang di dasar lautan maupun di permukaan. Wilayah ini merupakan daerah pemukiman dengan jumlah penduduk yang terpencar dan cukup padat. Dengan kondisi ribuan masyarakat yang terpencar di berbagai kepulauan, maka bentuk-bentuk sentralisasi program oleh pemerintah telah menyebabkan ketimpangan pembangunan regional antara Indonesia bagian barat dan bagian timur. Pada propinsi yang dekat dengan pusat lebih mudah menanganinya. Kondisi tersebut sangat kontras pada derah yang jauh dari pusat pemerintahan, seperti di Indonesia timur atau ujung barat Indonesia.

Secara tradisi, daerah pesisir menyediakan lahan untuk kehidupan nelayan dan keluarganya, karena kemudahan akses melaut maupun aktifitas lain seperti pengolahan pasca panen ikan dan pemasarannya. Sementara itu, pada dua dekade terakhir berkembang aktifitas lain yang dilakukan di kawasan pesisir, seperti industri manufakturing yang membawa dampak positif maupun negatif seperti akumulasi limbah di kawasan pantai.

Data dari Departemen Kelautan dan Perikanan diketahui bahwa Indonesia memiliki sekitar 22.900 atau sekitar 34 % termasuk kategori miskin. Pada umumnya, masalah yang muncul pada desa pesisir adalah :

(a) Perumahan padat di bawah standar di sepanjang garis pantai;

(b) Kondisi ekonomi dan ketimpangan sosial yang mencolok di kawasan pesisir; (c) Pengelolaan sumberdaya yang lemah pada tingkat lokal.

(d) Terbatasnya peluang pemasaran ikan di daerah nelayan yang terpencil.

Secara umum, kondisi perkampungan nelayan amat padat dengan sumberdaya alam semakin terbatas yang dimanfaatkan tanpa kendali dan umumnya miskin serta tingkat pendidikannya relatif rendah. Pekerjaan melaut dilakukan dengan kapal kecil, tingkat pendidikan tidak lulus sekolah dasar, pelayanan lembaga keuangan dan fasilitas transportasi di lokasi kepulauan terpencil yang tidak memadai dan prasarana fisik seperti pelabuhan perikanan yang masih terbatas. Pada beberapa lokasi perikanan, para nelayan telah menggunakan teknologi, namun umumnya nelayan masih menggunakan teknologi yang tradisional.

(3)

Dengan kondisi masyarakat pesisir yang kompleks, untuk mengentaskan nelayan dan masyarakat pesisir dari kemiskinan, maka pembangunan desa-desa pesisir yang miskin perlu dilakukan dengan memperhatikan berbagai masalah sosial hingga persoalan lingkungan. Kemajuan, swasembada, hidup layak dan sejahtera untuk masyarakat pesisir dapat dicapai apabila penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan lokal dikelola secara seimbang dan dengan cara yang berkelanjutan.

Jika pembangunan dan pemberdayaan masyarakat miskin di daerah pesisir tidak dilakukan sejak sekarang dan didekati secara terpadu, maka dalam jangka menengah diperkirakan akan terjadi hal-hal sebagai berikut :

(a) Sumberdaya laut dan perikanan makin terkuras dan semakin menipis;

(b) Polusi perairan pesisir akan semakin bertambah hingga pada tingkat yang tidak mungkin lagi dikelola menjadi lingkungan yang sehat dan bersih;

(c) Jumlah nelayan dan petani ikan miskin akan bertambah jumlahnya; (d) Tingkat kesehatan masyarakat pesisir akan semakin menurun;

(e) Akibatnya, tingkat kemiskinan nelayan semakin parah, pada putaran berikutnya akan berdampak juga, bukan saja bagi masyarakat pesisir itu saja, tapi akan merambat ke masyarakat di luar pesisir yang saat ini telah memperoleh manfaat besar dari ketersediaan pangan protein ikan yang dihasilkan oleh nelayan tersebut.

Dengan strategi pembanganan dan pemberdayaan masyarakat pesisir secara berkelanjutan diharapkan akan terjadi kenaikan pendapatan masyarakat miskin, perbaikan kesejahteraan, pendidikan dan kesehatannya serta munculnya industri yang memanfaatkan sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan.

Kemiskinan disini dapat dimaknai sebagai keadaan masyarakat yang hidup serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh masyarakat tersebut. Dari uraian tersebut di atas, beberapa hal yang diperkirakan menjadi penyebab kemiskinan di wilayah pedesaan pantai Indonesia, yaitu:

(a) Aspek sumberdaya alam yang rendah akibat pengurasan secara berlebihan dengan akibat berlanjut yang merupakan proses pembagian kemiskinan;

(b) Aspek kultural “safety first” akibat budaya “subsistensi” yang berlanjut pada lemahnya kemampuan SDM;

(c) Aspek struktural yang merupakan kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena kondisi struktur sosial yang ada sehingga mereka tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka;

(4)

(d) Aspek lingkungan, merupakan kemiskinan yang diderita disamping karena faktor alamiah pantai yang tidak mendukung mereka melakukan kegiatan ekonomi produktif, juga karena lahan pesisir menjadi gersang karena merupakan pusat pembuangan limbah yang berakibat kondisi lingkungan pemukiman yang kumuh dan sumberdaya menjadi hancur;

(e) Aspek lokasi yang terisolir dan atau terbatasnya sarana dan prasarana fisik di kawasan pesisir.

Paradigma baru pengelolaan pendidikan tinggi seiring dengan lahirnya PP 61 tahun 1999 tentang otonomi perguruan tinggi (PT), telah melahirkan berbagai pergeseran sistem manajemen internal Perguruan Tinggi (PT). Peraturan Pemerintah tersebut lahir dari kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan sistem desentralisasi Perguruan Tinggi (PT). Pengambilan berbagai kebijaksanaan perguruan tinggi saat ini relatif terpusat di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) secara bertahap akan diberikan kepada masing-masing Perguruan Tinggi (PT), khususnya pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal tersebut akan memberikan keleluasaan yang lebih tinggi pada pimpinan Perguruan Tinggi untuk mengatur pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki sesuai dengan visi dan misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Konsekuensi ini melahirkan perlunya sistem untuk mensinergiskan segala sumberdaya yang ada sehingga akan meningkatkan derajat pernyataan sumberdaya pada tingkat PT untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan.

Semangat membangun daerah tidak hanya dimiliki pemerintah saja, masyarakat juga memiliki semangat membangun yang cukup besar. Hal ini dibuktikan masih terjaganya semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan fisik maupun non fisik. Berbagai LSM, lembaga bisnis, ORMAS, serta lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi pun tidak kalah perannya dalam ikut serta membangun bangsa.

Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi, dalam hal ini Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya setiap tahunnya mengadakan 2 kali kegiatan pengabdian khusus oleh mahasiswa dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya yang dilaksanakan bersifat tematik dimana setiap kelompok mahasiswa KKN ditetapkan program unggulan yang menjadi titik berat dari program. KKN

Tematik adalah KKN yang kegiatannya berdasarkan tematik (program unggulan)

dimana setiap/sebagian/seluruh kelompok peserta KKN sekecil-kecilnya 70 % kegiatannya mengarah pada tematiknya. Program tematik ini disesuaikan dan berdasarkan :

(5)

(a) Kebutuhan masyarakat di desa bersangkutan atau

(b) Program-program yang mendukung kebijakan pemerintah atau

(c) Program-program yang ditetapkan oleh Instansi / lembaga / Swata / Perorangan dan dikerjasamakan dengan KKN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

(d) Program merupakan penerapan hasil-hasil penelitian Universitas Brawijaya pada umumnya dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada khusus.

KKN yang dilaksanakan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univerisitas Brawijaya dalam ruang lingkup pada :

(a) Kegiatan nonfisik :

 Peningkatkan kualitas SDM di wilayah KKN karena SDM merupakan kunci sukses pembangunan, yaitu manakala suatu bangsa memiliki SDM berkualitas, maka bangsa ini akan berkualitas pula dan semakin maju.  Penyadaran terhadap pengelolaan dan pelestarian Sumberdaya Alam

Pesisir dan Kelautan

 Penyadaran dan meningkatkan kecintaan terhadap kebaharian utamanya pada anak usia sekolah

 Penyuluhan dan pelatihan penggunaan tehnologi ramah lingkungan pemanfatan, pembudidayaan dan pengolahan sumberdaya perikanan dan kelautan

 Penguatan kelembagaan desa dan kelembagaan yang ada di masyarakat (KSM).

 Penyadaran, Penyuluhan dan Pelatihan yang berhubungan dengan penguatan peran Ibu Rumah Tangga dalam pendapatan keluarga.

(b) Kegiatan fisik :

Kegiatan yang selalu menitik beratkan pada keterlibatan peran masyarakat (kegiatan padat karya) dan rendah biaya.

Program KKN yang dilaksanakan oleh para mahasiswa di masing-masing lokasi KKM tidak hanya kegiatan yang berhubungan pada bidang perikanan dan kelautan tetapi segala kegiatan dan aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas SDM. Namun demikian, kegiatan KKN yang berhubungan bidang perikanan dan kelautan tetap merupakan program utama sebagai salah satu visi-misi utama KKN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB untuk ikut serta mengembangkan dan mensukseskan pembangunan perikanan dan kelautan di khususnya di Jawa Timur.

(6)

II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1. Tujuan

Sebagai salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu dalam bidang Pengabdian Kepada Masyarakat salam arti luas, maka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya ini bertujuan :

(a) Memberi sumbangan nyata pada masyarakat untuk pengembangan Bidang Perikanan sesuai dengan disiplin ilmu yang diterima di Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi dan menghayati permasalahan yang ada, serta berupaya mengatasinya secara pragmatis.

(b) Latihan bermasyarakat sesuai dengan disiplin ilmu yang diterima di Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi dalam rangka meningkatkan wawasan dan kemampuan berfikir kritis dan praktis atas pemasalahan yang dihadapi masyarakat.

(c) Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata dalam pembangunan, menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa, serta memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri, mendekatkan Perguraan Tinggi pada masyarakat.

2.2. Manfaat

Sesuai dengan tujuan tersebut, maka diharapkan KKM akan bermanfaat bagi mahasiswa, masyarakat dan pemerintah daerah, yaitu :

(a) Mahasiswa

 Diperoleh pengalaman merumuskan masalah dan memecahkannya secara lintas sektoral dari apa yang dijumpai masyarakat

 Diperoleh pengertian, penghayatan dan ketrampilan mengenai manfaat ilmu, teknologi dan seni dalam pelaksanaan pembangunan di masyarakat sehingga diharapkan timbul rasa kepedulian sosial terhadap masyarakatnya

 Diperoleh gambaran sekaligus kesempatan praktek kerja lapang di lokasi KKN sesuai bidang ilmunya

(b) Masyarakat dan Pemerintah Daerah

 Diketahui lebih nyata permasalahan pembangunan masyarakat (khususnya perikanan) dan pengembangan bidang perikanan sehingga diperoleh bantuan pemikiran dari tenaga terdidik.

(7)

 Diharapkan tumbuh dan berkembangnya inovasi dimasyarakat tentang ilmu pengetahuan khususnya perikanan, teknologi dan seni dari masyarakat untuk mengadaptasikan sesuai dengan kebutuhan.

 Tumbuhnya semangat membangun desa berdasarkan potensi sumberdaya yang ada.

(c) Perguruan Tinggi

 Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang diasuh di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.

 Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian

 Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu, teknologi dan seni serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat sehingga ilmu, teknologi dan seni yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata.

(8)

III. PENDEKATAN DAN METODE

3.1. Pendekatan

a) Repositioning diri dan kelompok

Repositioning diri dan kelompok adalah upaya pencarian diri dan kelompok (aku dan kami sebagai hamba Allah SWT) dalam usaha mencari dan mengukur keadaan sekarang dan keadaan yang akan datang. Pada hakekatnya manusia tidak tahu keadaan sepersedetik yang akan datang, tetapi manusia berkewajiban di dunia seakan-akan mau hidup lama, oleh karena itu manusia berhak mempunyai harapan-harapan. Sesuai dengan teori perang cina kuno mengatakan “Bila kita

tahu kondisi diri sendiri dan tahu kondisi musuh maka kita menang sebelum berperang”. Hal ini menyiasati kita mencari posisi yang tepat

untuk kenyamanan diri, perkembangan diri sesuai dengan kemampuan dan bakat yang terkadarkan dengan kemampuan diri kita dan bagaimana kita dalam usaha mencari apa yang diinginkan dari hidup.

b) Need Assesment

Kegiatan ini dilakukan bagi kebutuhan mendasar tentang kebutuhan dari masyarakat. Metode need assesment menggunakan teknik

brainstrorming, role playing, diskusi kelompok yang akan digunakan

secara bervariasi.

c) Partisipatif

Pendekatan partisipatif masyarakat dalam pembangunan pada dasarnya merupakan pencerminan dari konsep bottom up planning serta salah satu perwujudan dari upaya pemberdayaan masyarakat. Pendekatan partisipatif dilaksanakan untuk dapat lebih menjamin keberhasilan pelaksanaan program pembangunan maupun dalam rangka menjaga kesinambungan kondisi dan pemanfaatan hasil yang telah dicapai dari program-program pembangunan tersebut.

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya secara partisipatif pada hakekatnya adalah upaya untuk mengikutsertakan semua pihak terkait, dalam keseluruhan tahapan kegiatan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, yang secara garis besar akan mencakup tahapan

(9)

perencanaan, implementasi, pemanfaatan, dan pengendalian (monitoring dan evaluasi).

Pentingnya pendekatan partisipatif masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya disebabkan karena tindakan yang akan diambil serta hasil pelaksanaan program pada hakekatnya menyangkut kepentingan masyarakat sendiri. Hasil maupun dampak dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, langsung ataupun tidak, akan lebih banyak dirasakan oleh masyarakat sendiri.

d) Pendekatan Kemitraan Antara Masyarakat, Aparat Pemda dan Swasta

Pendekatan kemitraan ini merupakan pedekatan kesetaraan antara semua pihak sehingga pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya merupakan kegiatan terbuka kepada siapun dengan kesamaan visi dan prinsip saling menguntungkan dan manfaat terbesar didapat pada masyarakat (target group). Program kemitraan tidak terlepas dari tujuan KKN untuk menjalin hubungan dengan semua pihak.

e) Pendekatan Keswadayaan Masyarakat dalam Pembangunan

Prinsip swadaya dalam pembangunan pada dasarnya berarti melaksanakan pembangunan yang bertumpu pada kekuatan, kemampuan, dan modal atau biaya sendiri. Berangkat dari pengertian dasar tersebut, maka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya diarahkan sedemikian rupa sehingga dapat mendorong masyarakat untuk mampu secara mandiri mengatasi permasalahan dalam rangka pembangunan diri dan lingkungannya. Upaya ini dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya yang dijiwai oleh mekanisme pemberdayaan dan partisipatif masyarakat.

Selama mengikuti kegiatan, masyarakat tidak hanya terpaku pada proses peningkatan produksi, distribusi, dan pemasarannya, tetapi juga belajar untuk mengembangkan potensi diri dan kemampuannya dalam menghadapi berbagai permasalahan. Dengan demikian, pada akhir program masyarakat telah memiliki bekal, baik dalam rangka memelihara dan meningkatkan hasil-hasil pelaksanaan program

(10)

maupun untuk menghadapi tantangan dan pelaksanaan pembangunan baru secara mandiri dan berkelanjutan.

3.2. Metode

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya dilakukan disamping menggunakan pendekatan di atas, juga mengacu pada prinsip-prinsip atau metode pelaksanaan sebagai berikut.

 Acceptable

Metode ini diimplementasikan dalam wujud pelaksanaan pengambilan keputusan yang didasarkan pada proses musyawarah sehingga memperoleh legimitasi dan dukungan dari seluruh anggota masyarakat. Hal ini perlu dilakukan, karena pada dasarnya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (yang tercantum dalam action plan) dipilih, dirumuskan, dan dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dalam forum-forum pertemuan dimasing-masing. Agar proses musyawarah ini dapat benar-benar mencerminkan kata mufakat dari semua pihak, maka dengan sendirinya dalam kegiatan musyawarah ini semua pihak terkait harus dapat terwakili.

 Transparancy

Salah satu unsur penting yang perlu mendapat perhatian untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya adalah faktor keterbukaan atau transparansi dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan, sehingga:

- Masyarakat dapat mengetahui dengan jelas maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan beserta dana yang dialokasikan. Upaya penyebaran informasi tersebut dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. - Dengan mengetahui dan memahami karakteristik kegiatan,

diharapkan masyarakat akan mendukung dan membantu pelaksanaan kegiatan sepenuhnya, sekaligus melakukan pengawasan dalam pelaksanaanya sehingga dapat meminimalisasi terjadinya penyimpangan.

- Transparansi dapat mencegah ketertutupan dan kesimpang - siuran informasi yang dapat menghambat pelaksanaan kegiatan.

(11)

 Accountable

Pendekatan ini berarti pelaksanaan seluruh kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya beserta hasil-hasil yang dicapainya harus dapat dipertanggung jawabkan tidak hanya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, tetapi juga kepada masyarakat sebagai pihak yang menjadi sasaran langsung dari pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Perlunya pertanggungjawaban kepada masyarakat karena pada dasarnya masyarakatlah yang akan menangung langsung hasil dan dampak dari pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

 Sustainable

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya dan hasil-hasilnya harus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal. Manfaat ini dapat bersifat nyata maupun yang tidak dapat dilihat langsung (seperti peningkatan kemampuan kapabilitas sumberdaya manusia dari kelompok swadaya masyarakat (KSM).

Upaya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berdasarkan prinsip kesinambungan juga mengandung arti bahwa pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan tetap terjaga. Dengan kata lain, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya juga harus dilakukan dengan dijiwai prinsip pembangunan berwawasan lingkungan.

Methode Penyadaran, Penyuluhan dan Pelatihan

Methode Penyadaran, Penyuluhan dan Pelatihan ini menggunakan metode pendidikan orang dewasa (Andragogi) dengan metode penyampaiannya sebagai berikut:

- Ceramah yaitu penyampaian materi yang diberikan oleh fasilitator

dalam bentuk tatap muka di dalam maupun diluar kelas dengan disertai tukar pendapat.

(12)

- Diskusi yaitu dalam pendalaman materi dan tukar menukar

pengalaman dilakukan melalui media diskusi dengan fasilitator dan atau sesama peserta mengenai suatu kasus atau masalah di lapangan.

- Demontrasi yaitu pendalaman materi atau teori dalam bentuk

sajian presentasi slide atau pengenalan alat -alat dan sistem kerjanya.

- Simulai, Permainan dan Olah Peran yaitu pendalaman materi

melalui pengandaian kejadian nyata, dengan menerapkan berbagai peran dalam rangkaian proses dalam bisnis.

Metode Pelatihan ini berkonsepsi bahwa Orang mendengar akan lupa, Orang melihat akan ingat dan Orang mengerjakan akan trampil. Tahapan pelatihan mengikuti alur Pencairan diri, Pengisian, Pendalaman dan Pengedapan.

Dalam pelatihan ini mengingat pesertanya adalah orang yang banyak pengalaman hidup dan mengerti, tentang metode Didaktik sehingga dalam pelatihan ini menggunakan Adventure Based Counselling sebagai metode dan media pengembangan sikap. Metode untuk melatih Inovator, Motivator dan Pemimpin.

 Experiental Learning

Sebagai nama telah kita maklumi bersama, pengalaman merupakan guru yang baik. Karena dari pengalaman itu kita bisa belajar banyak tentang apa yang terjadi dan mengapa itu terjadi, sehingga kita dapat mengambil pelajaran untuk perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang.

Pengembangan sikap tidak cukup hanya dengan pemberian teori-teori di kelas, tapi harus merupakan pengalaman nyata dan langsung, baik fisik maupun mental, agar mereka merasakan apa dan mengapa serta akibat yang terjadi dari suatu tindakan atau kejadian. Oleh karena itu metode yang digunakan adalah EXPERIENTAL LEARNING. Experiental Learning terjadi ketika orang melakukan suatu kegiatan dan memandang kegiatan itu secara kritis, mendapatkan insight (pemahaman) yang berguna dari analisisnya, dan menerapkan hasilnya pada pekerjaan atau kehidupan sehari-hari.

(13)

Tahap-tahap experiental learning adalah : Experience - Description - Analysis - Generalisation - Action Plans. Berikut penjelasan singkat masing-masing tahap tersebut di atas :

 Experince

Pada tahap ini individu melakukan kegiatan, lalu mengumpulkan data tentang apa yang ia lihat-rasakan dan terjadi selama kegiatan berlangsung.

 Description

Selanjutnya individu mengungkapkan dan membagikan pengalamannya tentang apa yang dilihat, rasakan dan terjadi tadi, pada rekan-rekannya. Pada tahap ini semua individu melakukan suatu pencarian tentang apa yang terjadi dan dialami dalam dirinya dengan bantuan orang lain.

 Analysis

Setelah mengemukakan hasil observasinya, pada tahap ini individu mencoba menganalisis kejadian-kejadian tersebut dan mencari hubungan-hubungan dari kejadian - kejadian tersebut. Masing-masing individu akan menerima masukan-masukan dari rekan-rekannya untuk dapat melakukan perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang.

 Generalisation

Pada tahap ini mereka mencoba untuk membuat kesimpulan-kesimpulan secara umum dari analisis yang dibuat bahwa pengalaman-pengalaman yang diperoleh tadi dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

 Action plans

Pada tahap ini individu merencanakan modifikasi tingkah laku yang lama menjadi lebih baik dari sebelumnya dan juga mencoba suatu prilaku baru serta melatihnya dalam kehidupan sehari-hari.

Metode pelatihan yang didasarkan pada pengalaman, seperti experiential learning ini merupakan salah satu bagian yang penting dari proses belajar. Dalam pelaksanaannya metode ini maka banyak hal yang harus diperhatikan oleh para pelatih atau fasilitator. Bila pelatih dan fasilitator berfungsi dengan baik maka pelatihan ini akan berjalan dengan baik.

(14)

EXPERIENCE

Of event or series of event; monitoring and observing

ACTION PLAN

Preparing for next experience

DESCRIPTION

Of event-sharing & collecting observation

GENERALISATION

Bringing in past event relating to future

ANALYSIS

Making sense & finding relationship

(15)

IV. KEGIATAN PROGRAM 2014

Kegiatan KKN tahun 2014

1. Tematik KKN : Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Sumberdaya

Perikanan

2. Tempat pelaksanaan KKN Lapangan :

Di Kecamatan Sumberpucung dan Kalipare Kabupaten Malang. Tahapan kegiatan :

 Pendaftaran Calon Peserta Kuliah Kerja Nyata.

 Pembekalan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan dari tanggal 21 Januari 2014

 Penyusunan dan Konsultasi Program Peserta Kuliah Kerja Nyata dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dilaksanakan dari tanggal 6 – 21 Januari 2014.

 Pelaksanaan Lapangan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan dari Tanggal 21 Januari – 21 Pebruari 2014.

3. Program Unggulan :

 Pembentukan kelompok masyarakat pengawas sumberdaya perikanan.

 Penyadaran Pelestarian Sumberdaya perikanan.  Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga.

 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.

 Penyuluhan Tehnik memilih produk perikanan.  Penyuluhan cinta bahari ke anak sekolah.  Perbaikan administrasi desa.

(16)

V. SISTEM PENILAIAN

5.1. Sistem Penilaian Kuliah Kerja Nyata

Sistem penilaian dengan melibatkan semua unsur dalam usaha mendapatkan nilai yang lebih mendekati kebenaran. Penilaian terhadap peserta KKN harus didasarkan pada sistem evaluasi proses belajar dan mengajar dalam usaha mengevaluasi sistem pendidikan di fakultas. Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assess) keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran. Rumusan ini mengimplikasikan. Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya sampai akhir pengajaran. Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran. Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan. Dengan demikian evaluasi merupakan pengumpulan informasi yang memungkinkan kita menentukan tingkat kemajuan pengajaran dan bagaimana berbuat baik pada yang akan datang.

5.2. Tujuan evaluasi

a) Untuk menentukan angka kemampuan atau hasil belajar para mahasiswa. Angka-angka yang diperoleh dicantumkan sebagai laporan kepada orang tua, untuk evaluasi SKS dan penentuan kelulusan dan Indek prestasi.

b) Untuk menempatkan para mahasiswa ke dalam situasi belajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik mahasiswa.

c) Untuk mengenal latar belakang mahasiswa (psikologi, fisik dan lingkungan) yang berguna untuk menentukan sebab-sebab kesulitan belajar.

d) Sebagai umpan balik bagi dosen yang nanti akan dapat masukkan dalam memperbaiki proses belajar mengajar.

5.3. Jenis Evaluasi

a) Evaluasi ujian (sumatif) yakni untuk menentukan angka (IP) kemajuan hasil belajar.

(17)

b) Evaluasi penempatan yaitu menempatkan para mahasiswa dalam situasi belajar mengajar yang serasi dan agronomik.

c) Evaluasi diagnostik untuk membantu para mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan melaksanakan program KKN yang dihadapi (dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Fasilitator Lapangan (FL)).

d) Penilaian formatif yang berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada KKN (Ujian materi Pembekalan dan Ujian materi program KKN). 5.4. Syarat-syarat a) Validitas b) Reliabilitas c) Objektivitas d) Diferensiasi 5.5. Pelaksanaan Ujian

Soal-soal ujian diarahkan pada kondisi dasar (initial conditions) Peserta KKN atas hasil belajar mengajar, prosedur pengajaran (instruksional), dan tujuan akhir proses balajar mengajar KKN.

5.6. Teknik evaluasi

Evaluasi pengetahuan

Untuk menilai pengetahuan digunakan pengujian berikut :  Teknik penilaian aspek pengenalan (recognition)

Dengan memberikan pertanyaan bentuk pilihan berganda yang menuntut siswa agar melakukan indentifikasi tentang fakta, definisi, dan contoh yang betul (correct)

 Teknik penilaian aspek mengingat kembali (recall)

Dengan pertanyaan terbuka-tertutup langsung untuk mengungkapan jawaban yang unik.

 Teknik penilaian aspek pemahaman (comprehension)

Dengan mengajukan pertanyaan yang menuntut indentifikasi terhadap pertanyaan yang betul dan yang keliru, konklusi, atau klasfikasi (dengan daftar pertanyaan matching (menjodohkan) yang berkenaan dengan konsep).

(18)

Evaluasi ketrampilan

1) Presepsi

 Ketrampilan Kognitif : misalnya ketrampilan memahami, merumuskan dan memecahkan masalah, serta mengenali derajat kesulitan dalam suatu masalah.

 Ketrampilan psikomotor: misalnya ketrampilan mengamati rambu-rambu eksternal, mendiskriminasikan antara informasi relevan dan yang tidak relevan

 Ketrampilan reaktif : misalnya memperhatikan dan tidak memperhatikan informasi atau sensitif kejadian yang terjadi.

 Ketrampilan interaktif : misalnya memperhatikan reaksi-reaksi orang lain dan sensitif terhadap perasaan.

2) Prasyarat meliputi semua katagori ketrampilan dan pengetahuan. 3) Strategi terhadap ketrampilan produktif : misalnya mengkaji masalah

yang relevan, menyimpulkan strategi pemecahannya, dan menilainya kembali dengan cara berfikir kritis (open ended verbal test).

4) Tindakan

 Ketrampilan Kognitif : Misalnya melakukan tugas kognitif yang memenuhi ukuran ketepatan, kecepatan, dan produktifitas.

 Ketrampilan Psikomotor : melakukan secara terus-menerus sesuai dengan ukuran ketepatan, kecepatan, produktifitas dan standar kualitas.

 Ketrampilan Reaktif : Respon yang bermakna pada setiap kesempatan dan peluang.

 Ketrampilan Interaktif : berinteraksi dengan baik kepada siapapun.

5) Observasi : mengamati secara langsung kepada mahasiswa

terhadap ketrampilannya sesuai tujuan dalam proses belajar mengajar

Untuk mencapai tujuan diatas maka KKN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya yang melakukan penilaian/evaluasi ada empat unsur sebagai berikut ini adapun rincian lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran.

NO Keterangan Bobot ( % )

1 Panitia 15

2 Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan 45 3 Penilaian mahasiswa ke Mahasiswa Lain dalam satu

kelompok yang bersangkutan 20

(19)

IV. SUSUNAN PANITIA

KKN FPIK UB

Pelindung dan Penanggung Jawab

: Dekan FPIK UB

Penasehat

:

1. Pembantu Dekan II FPIK UB

2. Pembantu Dekan III FPIK UB

3. Kajur MSP FPIK UB

4. Kajur PSPK FPIK UB

5. Kajur Agrobisnis FPIK UB

6. Sekjur MSP FPIK UB

7. KTU FPIK UB

Koordinator Pelaksana

: Pembantu Dekan I FPIK UB

Panitia Pelaksana

A. Ketua

: Ir. Imam Prajogo R., MS

B. Wakil Ketua

: Ir. Sukandar, MP

C. Bidang Kesekretariatan

: Budi Astutik, A.Md

1. Syarifah Hikmah JS, S.Pi.,

M.Sc

2. Rarasrum Dyah K, S.Kel,

M.Si

3. Hery Puryanto, A.Md

4. Mariyati

5. Nanang Wijayanto, ST

D. Bidang Keuangan

: Sutadji Bambang S,Sos

1. Mauidhotul Khasanah

2. Rodiah

E. Bidang Pelatihan dan Lapangan : Fuad, S.Pi, MT

1. Riski Agung Lestariasi, S.Pi.,

MBA

2. Citra Satrya Utama Dewi,

S.Pi, M.Si

3. Ade Yamindago, S.Kel., M.Sc

4. Dhira Khurniawan, S.Kel.,

M.Sc

5. Oktyas Muzaky Luthfi, ST.,

M.Sc

F. Bidang Umum

: Dr. Ir. Mulyanto, MS

1. Transportasi dan perlengkapan :

1. Totok Hadi Purwoto

2. Joko Wiyono

3. Daud Latiful

4. Agus Zuhdi

5. Boimin, S.Pi

6. Nugroho Maulia O, S.Pi

7. Wildan Alfarizi, SE

(20)

2. Humas dan dokumentasi

:

1.

Qurrata A’yunin, S.Pi, MP,

M.Sc

2. Muhammad Fakhri, S.Pi, MP,

M.Sc

3. Sulastri Arsyad, S.Pi, M.Sc

4. Pratama Divi Samuel, S.Pi

5. Fransiska Puspitaningtyas,

SH

6. Andik Siswito

G. Dosen Pembimbing Lapangan

1. M.A. Zainul Fuad, S.Kel, M.Sc

2. Angga Wira Perdana, SPi

3. Ledhyane Ika H, S.Pi, M.Sc

4. Sunardi, ST, MT

5. Zainal Abidin, S.Pi, MBA.

6. Dwi Chandra Pratiwi, S.Pi, M.Sc.

7. Yuni Widyawati, S.Pi.

8. Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si.

9. Ista Ayuh Paramita, S.Si.

10. Yunita Eka, S.Pi.

H. Pemateri Pelatihan

1. Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP.

2. Dr. Ir. Darmawan Ockto S,MSi

3. Dr. Ir. Gatut Bintoro, MSc

4. Ir. Bambang Semedi, PhD

5. Dr.Ir. Hartati Kartikaningsih, MS

6. Dr. Ir. M. Firdaus,MP

7. Dr. Ir. Ir. Dwi Setijawati, M. Kes

8. Dr. Ir. Moh. Mahmudi, MS

9. Ir. Putut Widjanarko, MP

10. Dr.Ir. Edi Susilo, MS

11. Dr. Ir. Ismadi, MS

12. DR.Ir. Pudji Purwanti, MP

13. Ir. Mimit Primyastanto, MS

14. Dr. Ir. Anthon Efani, MS

15. Dr. Ir. Arning Wiludjeng,MS

16. Dr.Ir. Maftuch, MSI

17. Dr. Ir. Agoes Soeprijanto, MS

18. Dr. Ir. Tri Joko Lelono, MS

19. Ir. Martinus, MP

20. Ating uniarti, S.Pi, M.Aqua

21. Dr. Ir. Anik Martinah H., MSc

22. Dr. Ir. Maheno Sri Widodo, MS

23. Ir. Dwi Setijawati, M. Kes

24. Dr. Ir. Hartoko, MS

(21)

VII. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

7.1. Tugas dan Tanggung Jawab Dosen Pembimbing Lapang (DPL) KKN

Tahap Pembekalan

1. Mengikuti pembekalan sebagai persiapan bimbingan.

2. Membimbing mahasiswa dalam kegiatan KKN (misalnya diskusi, tugas dan sebagainya).

3. Memberikan layanan informasi secara kongkrit kepada mahasiswa sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.

Tahap Pelaksanaan

1. Bertanggung jawab pelaksanaan program dan pembimbingan terhadap peserta KKN.

2. Membantu Ketua KKN melaksakan pendampingan, monitoring dan evaluasi program kerja peserta KKN sesuai dengan beban tugasnya.

3. Membantu Ketua KKN dalam pelaksanaan evaluasi dan penilaian (Keaktifan pada saat pembimbingan, Laporan kegiatan, Pertanggungan

jawaban terhadap penguasaan laporan dan Keunggulan dan tingkat kesulitan kegiatan yang di laksanaan) terhadap peserta KKN sesuai

dengan beban tugasnya berdasarkan standarisasi methode dan sistem evaluasi.

Tahap Pelaporan

1. Membimbing mahasiswa untuk menyusun laporan akhir KKN.

2. Memberikan penilaian kepada setiap mahasiswa yang dibimbingnya.

3. Menyampaikan saran-saran kepada Panitia Pelaksana KKN untuk perbaikan sistem pengelolaan dan pengembangan.

4. Manyampaikan laporan akhir hasil bimbingannya.

7.2. Tugas dan Tanggung Jawab Fasilitator Lapang (FL) KKN

1. Bertanggungjawab pemfasilitatoran pelaksanaan program peserta KKN di lapangan.

(22)

2. Membantu Ketua KKN melaksanakan pemfasilitasian dan monitoring pelaksanaan program kerja peserta KKN di lapangan sesuai dengan beban tugasnya.

3. Membantu Ketua KKN dalam pelaksanaan evaluasi dan penilaian (Keaktifan

dilokasi dan kegiatan, Interaksi dan komunikasi dengan Masyarakat, Kerjasama dengan kelompok dan Manfaat program terhadap masyarakat)

terhadap peserta KKN di lapangan sesuai dengan beban tugasnya berdasarkan standarisasi methode dan sistem evaluasi.

7.3. Tugas dan Tanggung Jawab Koordinator Desa (Kordes) KKN

1. Bertanggungjawab terhadap program KKN kelompok peserta di desa yang bersangkutan.

2. Mengkoordinasikan anggota kelompoknya dalam melaksanakan observasi lapangan awal, dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk program kerja. 3. Melakukan pendekatan kepada aparat tingkat desa maupun tokoh

masyarakat di wilayah desanya masing-masing, hal ini untuk memberikan dan mengajak warga masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan KKN.

4. Mengkoordinasikan anggotanya untuk melaksanakan program yang telah disepakati bersama baik dari hasil observasi lapangan maupun program usulan Desa/Kecamatan.

5. Menjaga kekompakan dan keutuhan anggotanya dalam melaksanakan tugas atau program kerja serta memfasilitasi pemecahan permasalahan yang timbul di kelompoknya masing-masing.

6. Mengkoordinasikan semua pelaksanaan KKN dengan intansi terkait, DPL, FL dan Panitia.

7.4. Tugas dan Tanggung Jawab Peserta KKN

1. Setiap Peserta diwajibkan untuk mengikuti Pembekalan KKN dan Ujian Evaluasi Pembekalan KKN, Mengikuti seluruh rangkaian Kegiatan KKN dan Ujian Akhir Penilaian KKN, Aktif dalam pembuatan Laporan Akhir KKN & Poster Hasil Kegiatan KKN.

2. Mampu mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan dengan jeli.

3. Bertindak sebagai dinamisator dan problem solver atas permasalahan-permasalahan pembangunan di desa lokasi tempat pelaksanaan KKN

(23)

4. Memotivasi masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki taraf hidup mereka.

5. Melaksanakan setiap program kerja yang telah disusun dengan penuh tanggung jawab sebagai amanah.

6. Menjaga perilaku dan tingkah laku yang baik selama pelaksanaan KKN didesa lokasi pelaksanaan KKN.

7. Mampu menjaga nama baik Almamater dan diri sendiri selama pelaksanaan KKN di desa lokasi pelaksanaan KKN.

7.5. Ketentuan Pembuatan Laporan Akhir KKN

a) Laporan Akhir KKN diketik rapi dengan 1,5 spasi pada kertas Quarto; Font Time New Roman 12; Margin kiri 3,5, Margin atas-kanan-bawah 3 cm; Set up page number on bottom-center; jumlah halaman isi (selain cover, persetujuan serta lampiran) minimal 25 halaman.

b) Format dan Susunan Penulisan Laporan Akhir KKN sesuai dengan Panduan Penulisan yang dikeluarkan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Laporan akhir dijilid langsung dengan kertas buffalo warna biru skipsi.

c) Setiap Kelompok diwajibkan untuk membuat Poster Hasil Kegiatan KKN yang telah dilakukan di daerahnya dengan ketentuan :

- Ukuran panjang 80 cm dan lebar 120 cm.

- Poster dapat dibuat dengan komputer (corel draw) yang dicetak melalui printer (dapat dibuat terpisah-pisah lalu digabungkan apabila kapasitas printer terbatas). Atau dapat dibuat dengan bahan yang ada sesuai dengan kreativitas kelompok.

- Isi Poster minimal menampilkan : Tema KKN, Lokasi KKN, Kelompok KKN, Program-Program Unggulan, dan hal lain yang dianggap perlu untuk ditampilkan dalam keberhasilan kegiatan KKN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

Laporan Akhir KKN dicetak rangkap 3, dengan rincian :

Jumlah (exp)

Spesifikasi Laporan Akhir KKN Diserahkan kepada : Isi laporan Foto kegiatan

1 Print asli Softcopy Panitia

2 Fotokopian Softcopy DPL

Keterangan : Kecamatan tidak perlu diberikan laporan per desa, tetapi akan diberikan laporan sentral KKN oleh panitia.

(24)

Lampiran Laporan KKN meliputi :

a). Nama anggota kelompok. b). Visualisasi Kegiatan KKN.

c). Leaflet pelatihan/penyuluhan yang dilakukan. e). Lampiran/keterangan lain yang dipandang perlu.

d) Catatan Khusus

 CD File Laporan Akhir KKN dan lampirannya. Termasuk Visualisasi hasil kegiatan KKN

Laporan Akhir dan CD File dikumpulkan paling lambat H +10, terhitung mulai dari hari terakhir KKN.

Ujian Akhir Penilaian oleh Kelompok dilaksanakan pada H +11 s/d H +12 terhitung mulai dari hari terakhir KKN.

Ujian Akhir Penilaian oleh DPL dilaksanakan pada H +13 s/d H +14 terhitung mulai dari hari terakhir KKN.

Referensi

Dokumen terkait

Perpustakaan Unika..   PEN PEM KAD TE Pemb Prof. Budi imbing II ke Hantoro, PROPORS ANGAN TE OLEH SER OF PROP TURE REG DIETAR P Skrips diha i Widianark STP., M.Sc SI TEPUNG

1.4.3 Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan penjaminan mutu secara bersama-sama terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan

Didalam bab keempat ini penulis akan membahas tentang tindakan penyanderaan warga sipil saat konflik bersenjata di Filipina, akibat hukum bagi pelaku penyanderaan, serta

Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa regresi Poisson dan regresi Quasi-Likelihood tidak mampu mengatasi kasus overdispersi karena nilai Pearson Chi-Square

Berdasarkan perhitungan statistik pada Stasiun I didapatkan nilai a > E(a), X²hit < X²tab pada spesies jenis lamun Enhalus acoroides dengan siput gonggong jenis

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN MIKROTIK UNTUK REMOTE ACCESS.. (STUDI KASUS : PT FORUM AGRO SUKSES

Kepentingan lain dari program kuliah kerja nyata ini dapat ditemukan antara lain : Melalui mahasiswa/ dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan

Salah satu bentuk partisipasi ini dilakukan dalam bentuk Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hal yang mendasar dalam pelaksanaan kegiatan KKN bagi mahasiswa UNIBBA