• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHAN DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I11

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Bahan Penelitian

Data yang dipergunaan dalam penelitian ini adalah data peserta Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) selama tiga tahun terakhir (1993, 1994 dan 1995). Data tersebut terdiri dari data pribadi dan latar belakang peserta ujian yang dikumpulkan melalui formulir pendaftaran dan data nilai UMPTN yang diperoleh dari hasil pengolahan lembar jawaban hasil pekerjaan peserta dalam ujian tersebut. Setiap tahun UMPTN dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu minggu ketiga bulan Juni. Untuk dapat mengikuti UMPTN, calon peserta harus mendaftarkan diri. Pendaftaran biasanya dirnulai pada awal bulan Juni dan berlangsung selama 2 minggu. Yang pertama kali dilakukan oleh

calon peserta ujian adalah membeli formulir pendafiaran. Pada formulir tersebut telah tercetak nomor peserta (10 digit). Nomor peserta ini sebenarnya merupakan gabungan dari : kode kelompok (digit pertama), tahun (digit 2 dan 3), kode lokasi ujian (digit 4 dan 5) dan nomor urut peserta (digit ke 6 sampai ke 10). Setiap calon peserta UMPTN wajib mengisi formulir p e n d e a n tersebut. Informasi yang harus diisi antara lain data pribadi (nama, alamat, kewarganegaraan, jenis kelamin, agama, tanggal dan tempat lahir, pendidikan dan pekerjaan orang tua, penghasilan keluarga), asal sekolah (kode sekolah, tahun lulus, jurusan, nilai STTB, nilai ebtanas murni), serta kode program studi yang dipilihnya. Pasfoto terbaru (paling lama 6 bulan) ukuran 4x6 cm juga hams ditempel dalam formulir tersebut. Formulir tersebut h a s dikembalikan kepada panitia pada waktu yang telah ditentukan oleh panitia. Untuk mengembalikan fomulir tersebut, calon peserta harus datang sendiri dan tidak

(2)

boleh diwakilkan, dengan membawa dokumen-dokumen asli untuk membuktikan kebenaran dari informasi yang telah ditulis atau diisikan ke dalam formulir pendaftaran. Pada saat pengembalian formulir, petugas memeriksa tanda pengenal calon peserta (Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Pelajar). Akan diperiksa apakah calon yang datang untuk mendaftar sesuai dengan orang yang nama dan fotonya tercantum dalam formulir pendaftaran. Juga akan diperiksa apakah informasi yang diisikan pada formulir tersebut cocok dengan yang tertera dalam dokumen-dokumen asli. Dalam formulir pendaftaran, calon peserta ujian juga diharuskan membuat' pernyataan "Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang diisikan dalam formulir ini adalah benar" dan menandatanganinya di depan panitia. Dalam buku petunjuk pendaftaran juga terdapat peringatan "Bila diketahui anda tidak memberikan keterangan yang diminta atau memberikan keterangan yang ti& benar/palsu dalam mengisi formulir pendajlaran dun lembar jawaban, anda akan dikenakan sanksi

dikeluarkan walaupun sudah diterima menjadi mahasiswa ".

Dengan proses pendaftaran yang begitu ketat seperti diuraikan di atas, panitia mengharapkan bahwa data yang diterima oleh panitia merupakan data yang benar dan dapat dipercaya. Sampai saat ini belum ada yang tahu apakah harapan panitia tersebut dapat terpenuhi. Belum pernah ada penelitian yang membuktikan bahwa data yang berhasil dikumpulkan oleh panitia UMPTN adalah benar dan dapat dipercaya. Belum ada bukti untuk UMPTN bukan berarti sama sekali tidak ada petunjuk., The American College Testing Assessment Ptogram (ACT-AP), yaitu suatu lembaga penyelenggara ujian sejenis dengan UMPTN yang nilainya dipergunakan untuk alat seleksi calon mahasiswa baru di sebagian besar perguruan tinggi di Amerika Serikat (dipergunakan di 28 negara bagian), melakukan pengumpulan informasi melalui formulir pendaftaran yang tidak jauh berbeda dengan formulir pendaftaran

UMPTN.

Hanya saja calon peserta ACT-AT cukup menggunakan pos dan tidak

(3)

perlu datang sendiri untuk tatap muka dengan panitia ACT-AT. Panitia ACT- AT juga tidak melakukan pemeriksaan silang dengan dokumen asli yang dimiliki calon peserta. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari American College Testing membuktikan bahwa informasi yang diisi sendiri oleh calon peserta ujian ACT-AP ternyata cukup akurat dan dapat dipercaya (Sawyer, et al., 1988; Laing, et al., 1987; Valiga, 1986). Proses pengumpulan data UMPTN mirip dengan apa yang dilakukan oleh panitia ACT-AP. Bahkan panitia UMPTN masih melakukan tatap muka dengan calon peserta dan melakukan pemeriksaan silang dengan dokumen asli, serta mengancam bahwa kalau isiannya tidak benar

akan

dikeluarkan. Karena data ACT-AP yang proses pemeriksaannya lebih sederhana saja cukup akurat dan dapat dipercaya, maka tidaklah berlebihan apabila kita percaya bahwa data yang diisi oleh calon peserta UMPTN juga cukup akurat dan dapat dipercaya.

Informasi yang diperoleh melalui formulir pendaftaran kemudian digabung dengan nilai yang diperoleh pada saat peserta mengikuti ujian, dan kode program studi di mana peserta tersebut diterima.

UMPTN dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok Ilmu Pengetahuan Alarn (IPA), kelompok kedua adalah kelompok Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPA). Peserta ujian boleh mengikuti ujian kelompok IPA saja, atau IPS saja, atau mengikuti keduanya (IPA dan IPS). Peserta yang m e n g h t i kelompok IPA

dm

IPS biasanya disebut sebagai peserta kelompok campuran dan disingkat IPC. Ujian dilakukan selama dua hari. Hari pertama dipergunakan untuk menguji Kemampuan Dasar yang terdiri atas : Pendidikan Moral Pancasila (15 soal), Bahasa Indonesia (40 soal) dan Matematika Dasar (30 soal). Ujian hari pertama berlangsung selama 150 menit, dari jam 09.00 sld 11.30 WIB dan dikuti oleh semua peserta ujian, baik peserta kelompok IPA, IPS maupun IPC. Hari kedua pagi (08.30-11.00 WIB) dipergunakan untuk menguji Kemarnpuan IPA yang terdiri atas : Matematika IPA (10 soal), Biologi

(4)

(15 soal), Kimia (15 soal), Fisika (15 sod) dan IPA Terpadu (20 soal). Ujian yang berlangsung selama 150 menit ini diikuti oleh peserta kelompok IPA dan IPC. Hari kedua siang (12.00-14.00 WIB) dirnanfaatkan untuk menguji Kemampuan IPS yang terdiri atas : Ilmu Pengetahuan Sosial(30 soal), Bahasa Inggris (30 soal) dan IPS Terpadu (20 soal). Ujian yang berlangsung selama 120 menit ini diikuti oleh peserta kelompok IPS dan IPC. Dalam rangka berjaga-jaga seandainya terjadi peristiwa yang di luar dugaan, rnisalnya ada oknum yang membocorkan soal, masing-masing kelompok ujian menggunakan 4 set ujian yang berbeda tetapi mempunLai derajat kesulitan yang setara. Dengan adanya 4 set soal tersebut dimaksudkan apabila terjadi kebocoran maka tidak semua soal harus diganti, yang perlu diganti hanya set ujian yang bocor. Dari masing-masing set ujian tersebut di atas dibuat satu set yang isinya tepat sama tetapi urutan nomor soalnya di acak. Hal ini dimaksudkan untuk rnemperkecil kemunglunan terjadinya percontekan di antara peserta ujian yang duduknya saling berdekatan. Sebanyak 20 persen sod dari masing-masing set ujian adalah soaZ anchor, yaitu soal yang sama untuk semua set. Disamping untuk memantau kesetaraan derajat kesulitan dari masing-masing set, soal anchor juga dimaksudkan untuk menentukan bobot nilai dari masing-masing set apabila di luar dugaan derajat kesulitan dari salah satu set terpaut terlalu jauh dari set yang lain. Dalam tiga tahun terakhir ternyata tidak terjadi perbedaan derajat kesulitan yang cukup berarti, sehingga pembobotan nilai dari masing- masing set ujian tidak dilakukan. Atau dengan kata lain, bobot nilai dari masing-masing set ujian adalah sama. Semua soal UMPTN berbentuk soal pilihan ganda dan setiap sod mempunyai 5 pilihan jawaban. Jawaban yang benar memperoleh nilai +4, jawaban yang salah mendapat hukuman -1, dan jawaban yang kosong tidak mendapat nilai (nol). Dari nilai mentah yang diperoleh pada ujian hari pertama dihitung nilai baku hari pertama, dan dari nilai mentah yang diperoleh pada ujian hari kedua dihitung nilai baku hari

(5)

kedua. Nilai baku setiap peserta adalah rataan dari nilai baku hari pertama dan nilai baku hari kedua. Dan akhirnya nilai baku tersebut ditransformasikan menjadi nilai nasional yang mempunyai rataan 500 dan simpangan baku 100. Berdasarkan nilai nasional yang disebut terakhir, peserta pada masing-masing kelompok ujian diurutkan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Kemudian dilakukan proses alokasi pada program studi. Walaupun pada prinsipnya tidak ada nilai batas lulus, tetapi untuk mencegah adanya peserta ujian yang berspekulasi, misalnya hanya konsentrasi pada beberapa mata pelajaran yang dia kuasai dan sama sekali tidak mengdrjakan mata pelajaran yang lain, ditetapkan bahwa apabila seorang peserta ujian mempunyai nilai dengan nilai baku -2.5 untuk dua mata ujian atau lebih maka yang bersangkutan tidak akan diikutsertakan dalam proses alokasi.

Peubah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

No. Peubah Keterangan

1. Kelompok Ujian l=IPA, 2=IPS, 3=IPC

2. Tahun 2 digit

3. Lokasi ujian 2 digit 4. Asai

SMTA

8 digit :

digit 1-2 : kode propinsi

digit 3-4 : kode kabupatedkotamadya kalau > 70 berarti kotamadya digit 5-8 : nomor urut

5. Jurusan SMTA 6. Ebtanas 7. Nilai mentah 8. Nilai nasional 9. Program Studi 3 digit

jumlah mata pelajaran (2 digit), nem (3digit) IPA 8 mata pelajaran, IPA 6 mata pelajaran, masing-masing 4 digit

9 digit

Kode program studi di mana peserta diterima, 6 digit

(6)

Walaupun data yang diisikan oleh peserta ujian cukup akurat dan dapat dipercaya, bukan berarti bebas dari kesalahan. Kesalahan biasanya terjadi karena kealpaan atau kekurangtelitian dalam mengisi formulir. Misalnya karena formulirnya tidak dihitamkan dengan benar. Data yang tidak lengkap atau menunjukkan indikasi adanya kesalahan tidak diikutsertakan dalam analisis. Data yang tidak diikutsertakan antara lain apabila :

a. Jumlah mata pelajaran dalam NEM tidak sama dengan 7 b. Nilai NEM 10 ke bawah, atau lebih besar dari 70

c.

Nilai UMPTN tidak lengkap, bisa kareha absen atau didiskwalifikasi oleh panitia atau karena salah mengisi nomor peserta atau kode set pada lembar jawaban

Jumlah

data UMPTN dan jumlah data yang diikutkan dalam analisis dapat dilihat pada Tabel-Ol dan Tabel-02. Jurnlah ini bukanlah jumlah kepala, karena peserta yang ikut kelompok IPC dihitung dua kali.

Tabel-01

Jumlah peserta UMPTN tahun 1993-1 995

Tabel-02

Jumlah peserta UMPTN yang diikutsertakan &lam analisis

Kelompok P A IPS Total 1994 233,288 279,746 513,034 1993 228,345 286,467 514,812 1995 23 1,308 274,022 505,330 Total 692,94 1 840,235 1,533,176

(7)

Metode Penelitian

Pertama-tama diamati diagram pencar antara NEM dan nilai UMPTN. Diagram pencar dibuat untuk masing-masing tahun dan masing-masing ke1ompok ujian. Kemudian data selama tiga tahun digabung dan dibuat diagram pencar untuk masing-masing kelompok ujian. Dari diagram-diagram pencar tersebut bisa diamati bagaimana hubungan antara NEM dan nilai UMPTN. Juga dilakukan analisis bagaimana dampaknya bila salah satu ditiadakan dan fhgsinya digantikan oleh yang lain. Dalam penelitian ini juga akan diamati sebaran dari nilai masing-masing mata pelajaran yang diuji dalam UMPTN. Akan dianalisis bagairnana seberapa baik fungsi dari masing-masing mata pelajaran sebagai alat seleksi, dan mata pelajaran apa saja yang perlu diberi bobot yang lebih besar. Disarnping itu juga akan diamati sebaran NEM dan sebaran nilai nasional UMPTN, baik untuk seluruh peserta ujian maupun untuk peserta yang diterima sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri. Penelitian ini juga menganalisis bagaimana pemborosan pendidikan yang terjadi dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri. Sebagai alat bantu dalam proses pengolahan data dipergunakan perangkat lunak SAS for Windows versi 3.10 Release 6.08 (SAS Institute Inc., 1992) yang dijalankan dengan komputer pribadi dengan kasitas memori 16 MB dan kapasitas hard-disk 1.2

Gambar

Diagram  pencar  dibuat  untuk  masing-masing  tahun  dan  masing-masing  ke1ompok ujian

Referensi

Dokumen terkait

Ternyata, tradisi tersebut tidak berkeputusan antara abad ke-7 (masa prasasti Srivijaya dalam bahasa Melayu Kuna) dan abad ke-14 (masa muncul teks Melayu klasik dan contoh

Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk memutuskan keefektifan ventilasi atau

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti dengan beberapa supeltas menunjukkan bahwa supeltas bekerja dari pagi hingga

Sistem dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap

Penelitian terdahulu menggunakan enam variabel, yaitu: niat beli, pengetahuan merek, hubungan merek, perilaku merek, negara asal, dan pengalaman masa lampau

Worm adalah sebuah program kecil yang memiliki rutin program untuk memperbanyak diri sendiri dan menularkan dirinya pada komputer- komputer dalam jaringan, serta memiliki

Selanjutnya guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari siswa dalam diskusi, berikutnya guru menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran, guru

Jika diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, noda adalah bercak sehingga menjadikan adanya noda. Noda tersebut dapat mengotori, mencemarkan; menjelekan;merusak. 11