• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) DENGAN

METODE KEMPA LANGSUNG

Yudi Padmadisastra, Dradjad Priambodo, Lia Winata Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD, Jatinangor-Sumedang

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi tablet hisap ekstrak gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) secara kempa langsung. Formula yang dibuat adalah formula bebas gula dengan menggunakan sorbitol-manitol sebagai basis. Tiga formula dibuat dengan memvariasikan penambahan pemanis, serbuk mint, dan pewarna. Hasil pengujian kualitas tablet hisap terhadap parameter keseragaman bobot, keseragaman ukuran, dan kerapuhan telah memenuhi persyaratan. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa formula C dengan penambahan 0,4% pemanis, 0,5% serbuk mint, dan 0,1 % pewarna lebih disukai warna dan rasanya oleh panelis, sedangkan formula A dengan penambahan 1% serbuk mint lebih disukai aromanya.

Kata kunci : Tablet hisap, Uncaria gambir Roxb., Kempa langsung ABSTRACT

A research on formulation of trochisci of gambir extract (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) by direct compression had been carried out. The formulas were sugar free by using sorbitol-manitol base. The three formulas were made by variating the addition of sweetener, mint powder and colouring agent. The trochisci quality testson weight and size uniformity, and friability test gave results that it fulfilled the reqiurement. The hedonic test showed that formula C with 0,4% sweetener, 0,5% mint powder and 0,1% colorwas the most liked formula, while formula A with 1% mint powder was liked because of its odour.

Keywords: Trochisci, Uncaria gambir Roxb direct compression

PENDAHULUAN

Gambir termasuk tumbuhan semak yang tumbuh memanjat dan merambat, daunnya berbentuk lonjong dengan pangkal membulat atau menjantung. Permukaan daunnya halus dengan bunga berwarna kelabu dan berbentuk tabung. Gambir mengandung senyawa katekin, asam kateku tanat, kuersetin, kateku merah, lendir, lemak, malam, gambir fluoresin, dan alkaloid (Thorpe and Whiteley, 1921). Secara empirik gambir telah digunakan sebagai obat untuk penyakit diare, radang gusi, radang tenggorokan, serak, batuk, karies gigi, bisul, dan obat luka bakar. Gambir juga

merupakan salah satu komponen ramuan ‘menyirih’ yang baik untuk kesehatan mulut dan gigi.

Secara moderen gambir dimanfaatkan oleh industri farmasi di negara Swiss sebagai obat penyakit hati (Amos, 1993), di Jepang sebagai permen pelega tenggorokan, di Singapura sebagai obat sakit perut dan sakit gigi, serta sebagai pencegah terbentuknya plak gigi (Kozai et al, 1995) dan dalam industri kosmetika gambir digunakan sebagai astringen (Nazir, 2000).

. Tablet hisap dibuat dengan cara tuang yang disebut lozenges atau dengan cara kempa yang disebut troches menggunakan bahan dasar gula. Tablet

(2)

hisap umumnya ditujukan untuk pengobatan iritasi lokal, infeksi mulut atau tenggorokan, tetapi dapat juga mengandung bahan aktif yang ditujukan untuk absorbsi sistemik setelah ditelan (Depkes, 1995).

Perbedaan antara tablet hisap dengan tablet konvensional terletak pada sifat-sifat organoleptik, sifat-sifat non-desintegrasi, dan laju disolusi yang diperpanjang pada lidah. Tablet hisap seharusnya terkikis (bukan hancur) selama berada di dalam mulut (Peters, 1989). Bahan–bahan dasar yang penting dalam formula tablet hisap adalah basis tablet atau zat pembawa, zat pengikat, perisa (flavour), pewarna, pelincir, dan bahan obat.

METODE PENELITIAN

Formulasi dan Pencetakan Tablet Hisap Ekstrak Gambir

Tabel Formula Tablet Hisap Ekstrak Gambir Formula Komposisi A (%) B (%) C (%) Ekstrak Gambir 2,50 2,50 2,50 Manitol 42,00 42,00 42,00 Sorbitol 42,00 42,00 42,00 Asam Sitrat Monohidrat 4,50 4,50 4,50 Natrium Klorida 2,50 2,50 2,50 Aerosil® R200 1,00 1,00 1,00 Magnesium Stearat 3,00 3,00 3,00 Lemon Flavour 2,50 2,50 2,50 Aspartam - 0,25 0,40 Serbuk mint 1,00 0,75 0,50 Pewarna kuning - - 0,10 Jumlah 100,00 100,00 100,00

Tablet hisap ekstrak gambir yang akan dibuat memiliki bobot 750 mg dengan tahap pengerjaan sebagai berikut :

1. Manitol, sorbitol, magnesium stearat, Aerosil® R200, diayak dengan mesh 50.

2. Dibuat serbuk mint dengan mengeringkan oleum peppermint menggunakan Aerosil® R200 dengan perbandingan oleum : Aerosil® R200 5mL : 3g.

3. Ditimbang semua bahan dari setiap

formula, dicampur, dan

dihomogenkan.

4. Evaluasi massa cetak (susut pengeringan, kerapatan nyata, kerapatan mampat, kerapatan sejati, kompresibilitas, dan daya alir).

5. Pencetakan tablet dengan metode kempa langsung

6. Evaluasi tablet (keseragaman berat, keseragaman ukuran, kekerasan, friabilitas).

Uji Kesukaan Tablet Hisap

Pengujian dilakukan terhadap 30 orang panelis yang diambil secara acak,. Para panelis diminta mencicipi satu tablet hisap dari setiap formula lalu diminta tanggapannya mengenai suka atau tidak suka terhadap tablet hisap tersebut melalui formulir yang diberikan. Uji Kualitas Ekstrak dalam Tablet dengan KLT

Ekstrak dalam tablet diuji dengan kromatografi lapis tipis menggunakan pelat silica GF254 pengembang kloroform

: Aseton : Asam format (30 : 7 : 4). Ekstrak dan tablet dilarutkan dalam metanol, lalu ditotolkan pada pelat menggunakan mikrokapiler, kemudian dikembangkan dalam chamber glass sampai batas yang ditentukan, lalu dihitung Rf dari bercak yang terbentuk. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Evaluasi Massa Cetak Tablet Hasil pemeriksaan susut pengeringan massa cetak tablet menunjukkan nilai 0,88-1,00%, ini membuktikan bahwa massa cetak tablet memenuhi persyaratan susut pengeringan untuk massa cetak tablet hisap yaitu 0,75-1,25% (Peters, 1989). Semakin besar konsentrasi serbuk mint yang ditambahkan dalam formula tablet semakin nilai susut pengeringan massa cetak tablet yang dihasilkan.

Kompresibilitas massa cetak dihitung dari nilai kerapatan nyata dan kerapatan mampat massa cetak tablet. Nilai kompresibilitas yang diperoleh formula

(3)

A, B, C berturut-turut adalah 16,288%, 20,362%, dan 20,161%. Hasil ini menunjukkan bahwa sifat aliran serbuk untuk semua formula cukup (Aulton, 1988) dan formula A menunjukkan kompresibilitas terbaik.

Hasil evaluasi kecepatan alir massa cetak untuk formula A, B, C berturut-turut adalah 11,822 g/dtk 7,46 g/dtk dan 15,544 g/dtk.Hasil ini menunjukkan kecepatan alir formula A dan C memiliki sifat aliran serbuk yang sangat baik, dan formula B memiliki sifat aliran serbuk yang baik (Aulton, 1988).

Hasil evaluasi sudut istirahat untuk formula A, B, C berturut-turut adalah 20,444º, 22,11º, dan 23,399º. Menurut Aulton, 1988 ketiga formula menunjukkan sifat aliran yang sangat baik yaitu memiliki sudut istirahat kurang dari 25º, dengan formula A sebagai sebagai formula dengan sifat aliran paling baik.

Hasil Evaluasi Tablet Hisap Ekstrak Gambir

Penampilan tablet hisap kstrak e gambir yang dihasilkan memiliki permukaan yang mengkilat dengan tekstur yang rata dan halus serta ada totol-totol ekstrak yang membayang pada permukaan tablet. Tablet formula A dan B memiliki warna kuning pucat, dan tablet formula C berwarna kuning cerah karena ada penambahan pewarna 0,1%. Ketiga formula tablet memiliki keseragaman bobot tablet yang memenuhi persyaratan FI III, 1979 yaitu tidak ada tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari lima persen dan tidak ada satu pun tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari sepuluh persen bobot rata-rata tablet yang direncanakan. Tablet yang diizinkan harus berbobot 712,5–787,5 mg.

Hasil evaluasi keseragaman ukuran tablet dari ketiga formula menunjukkan ketiga ukuran tablet dari ketiga formula telah memenuhi persyaratan FI III, 1979 yaitu diameter tablet tidak lebih dari tiga

kali dan tidak kurang dari 4/3 kali tebal masing-masing tablet. Friabilitas merupakan cara lain untuk mengukur kekuatan tablet. Setiap formula tablet hisap ekstrak gambir yang dibuat memenuhi persyaratan USP 26 yaitu tidak ada formula tablet hisap yang memiliki friabilitas lebih dari 0,8%. Hasil Uji Kualitas Ekstrak dalam Tablet dengan KLT.

Hasil pengujian ekstrak gambir dan tablet dengan kromatografi lapis tipis menghasilkan bercak yang sama yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Warna Bercak Hasil KLT Ekstrak Gambir Rf Warna Bercak pada Sinar UV 254 nm Warna Bercak pada Sinar UV 366 nm  0,19  0,56  0,63  0,73  0,84 Coklat kemerahan Coklat Kuning kecoklatan Kuning - Gelap Fluoresensi merah muda - - fluoresensi biru muda

Hasil Uji Kesukaan Tablet Hisap Berikut adalah diagram batang yang menggambarkan proporsi panelis yang menyatakan suka terhadap warna, aroma dan rasa tabet hisap ekstrak gambir (memilih nilai 1 pada lembar kuesioner).

3,3 13,3 83,3 56,7 20 23,3 6,7 10 66,7 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 A B C Formula Proporsi Responden (%) warna aroma rasa Diagram Batang Proporsi Tanggapan Suka Panelis terhadap Tablet Hisap

KESIMPULAN

Dari penelitian mengenai formulasi tablet hisap ekstrak gambir dengan metode kempa langsung diperoleh tiga

(4)

formula yang merupakan formula sugar free dengan variasi pada penambahan pewarna, serbuk mint, dan pemanis (aspartam) dan dicetak dengan metode kempa langsung. Tablet yang dihasilkan memiliki penampilan, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan dan friabilitas yang memenuhi persyaratan sebagai suatu bentuk sediaan farmasi.

Hasil uji kesukaan terhadap tablet secara subjektif menunjukkan bahwa formula C merupakan formula yang paling disukai rasa dan warnanya, formula A paling disukai aromanya. Kombinasi terbaik untuk formula yang paling disukai adalah warna dan rasa dari formula C dan aroma dari formula A.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. hal 6-8

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. hal 12

Banker, G.S and N.R. Anderson. 1994. Tablet. Dalam Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jilid II.(Lachman & Lieberman). Universitas Indonesia Press. Jakarta. hal 643-737

Nazir, N. 2000. Gambir Budidaya, Pengolahan dan Prospek Diversifikasinya. Cetakan I. Yayasan Hutanku. Padang. hal 1-14. (Thorpe and Whiteley, 1921). Peters. D. 1989 Medicated Lozenges. In Pharmaceutical Dosage Form. Tablets.

Vol.1.2nd edition. (H.A Lieberman, L. Lachman, and J. B. Schwartz, eds). Marcel Dekker Inc. New York.

Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk industri pangan dan hasil pertanian. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. hal 68-81

Staniforth, F. N. 1988. Powder flow. In Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design (M. E. Aulton). Churchill Livingstone. New York. hal 600-615

United States Pharmacopeial Convention. 2003. The United States Pharmacopeia 26. United States Pharmacopeial Convention, Inc. Twinbrook Parkway Rockville MD. hal 2125-2126,2439

(5)
(6)

Gambar

Tabel  Formula Tablet Hisap Ekstrak  Gambir                  Formula                                   Komposisi   A  (%)  B  (%)  C  (%)  Ekstrak Gambir  2,50  2,50  2,50  Manitol   42,00  42,00  42,00  Sorbitol  42,00  42,00  42,00  Asam  Sitrat  Monohid
Diagram  Batang  Proporsi  Tanggapan  Suka Panelis terhadap Tablet Hisap

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing disertai teknik mind mapping tidak berpengaruh

Pelaksanaan peraturan pengisian ulang air minum berdasarkan Pasal 9 ayat (3) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor:

Gambar 1 Model Virtual Laboratorium Virtual.. Tampilan disertai gambar 3D, seperti latar belakang dan ilustrasi yang perlu di- buat menggunakan software grafik 2D dan 3D;

Analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada BPKBMD adalah bahwa organisasi ini menggunakan dana yang berasal dari pendapatan asli daerah yang terdiri dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung lidah buaya dan carbopol 934P sebagai mucoadhesive agent sediaan mikrogranul ranitidin HCl pada karakteristik fisik

Interaksi bobot koloni cacing dengan jenis pakan signifikan hanya pada kandungan unsur hara nitrogen pupuk organik cair, dimana 100 g bobot koloni cacing yang diberi

Aktivitas pemantauan atau monitoring ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan informasi yang mereka butuhkan, informasi yang tidak hanya bisa diperoleh pada

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan model Problem Based Introducation dalam meningakatakan belajar siswa lebih baik pada pelajaran