Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Bambang Ariyanto
10111042
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir dengan judul “SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN OPERASIONAL DI RUMAH MAKAN
WARUNG CEPOT”. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Dengan begitu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun kepada semua pihak apabila ada kesalahan maupun kata-kata yang
kurang berkenan. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan
manfaat kepada setiap pembacanya.
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dan do’a
dari semua pihak. Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT, karena seizin-Nya laporan ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Bill Hidayat Selaku Pemilik Rumah Makan Warung Cepot yang
sudah mengizinkan penulis untuk melakukan Penelitian di Rumah Makan
Warung Cepot.
3. Seluruh Staff RM. Warung Cepot yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku pembimbing di Universitas Komputer
Indonesia yang sudah maupun sedang berbagi ilmu dengan mahasiswa
didiknya.
5. Ibu Sufaatin, S.T., M.Kom. selaku reviewer dan pembimbing yang sudah memberikan arahan dan masukan untuk penulis agar hasil penyusunan
tugas akhir ini menjadi lebih baik.
6. Ibu Rani Susanto S.Kom. selaku penguji yang bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan arahan untuk hasil penyusunan tugas akhir
yang lebih baik.
7. Ibu Tati Harihayati M, S.T., M.T. selaku Dosen Wali Teknik Informatika
2 angkatan 2011 yang senantiasa selalu sabar dalam membimbing penulis,
iv
8. Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
9. Ibu, Bapak, kakak - kakak penulis yang telah memberikan perhatian dan
semangat tanpa henti kepada penulis yang mengharapkan mudah-mudahan
tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menjadi keberkahan bagi semuanya.
10.Keluarga besar Teknik Informatika 2 angkatan 2011 yang selalu
mendukung dalam segala situasi dan kondisi penulis
Semoga Allah membalas kebaikan kepada semua pihak, sehingga ilmu yang
diberikan kepada penulis dapat bertambah. Akhir kata, terima kasih atas dukungan dan do’a, semoga dengan adanya skripsi ini dapat memberikan suatu manfaat kepada yang membacanya. Amin.
Bandung, Februari 2016
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah... 2
1.5 Metodologi Penelitian ... 3
1.6 Sistematika Penulisan... 10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 13
2.1 Tinjauan RM. Warung Cepot ... 13
2.1.1 Sejarah RM. Warung Cepot ... 13
2.1.2 Struktur Organisasi RM. Warung Cepot ... 13
2.1.3 Deskripsi Tugas ... 15
2.2 Landasan Teori ... 16
2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 16
2.2.1.1 Pengertian Dasar SIM ... 16
2.2.1.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen ... 17
vi
2.2.2 Sistem Informasi Penjualan... 19
2.2.3 Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku ... 20
2.2.4 Sistem Informasi Inventori Barang ... 20
2.2.5 Definisi PDCA ... 21
2.2.5.1 Siklus PDCA ... 23
2.2.6 Peramalan ... 24
2.2.6.1 Single Moving Average ... 27
2.2.6.2 Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 28
2.2.7 Bahasa Pemrograman PHP ... 30
2.2.8 MySQL ... 30
2.2.8.1 Kelebihan MySQL ... 31
2.2.9 Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi ... 32
2.2.9.1 Flow Map ... 32
2.2.10 Pendekatan Terstruktur ... 32
2.2.11 Diagram Konteks ... 34
2.2.11.1 Data Flow Diagram ... 34
2.2.12 Perancangan Basis Data ... 35
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 37
3.1 Analisis Sistem ... 37
3.1.1 Analisis Masalah ... 37
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 37
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis... 44
3.1.4 Deskripsi Sistem... 45
3.1.5 Analisis Manajemen Penjualan Menu Ayam Cepot ... 46
3.1.6 Analisis Manajemen Pembelian Bahan Baku ... 49
vii
3.1.8 Analisis Data ... 54
3.1.9 Kamus Erd ... 55
3.1.10 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 56
3.1.10.1 Analisis Perangkat Lunak ... 56
3.1.10.2 Analisis Perangkat Keras ... 57
3.1.10.3 Analisis Pengkodean ... 59
3.1.10.4 Analisis Pengguna... 60
3.1.11 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 62
3.1.11.1 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Fungsional ... 62
3.1.11.2 Diagram Konteks ... 63
3.1.11.3 Diagram Aliran Data ... 65
3.1.11.4 Spesifikasi Proses ... 76
3.1.11.5 Kamus Data... 91
3.2 Perancangan Sistem ... 95
3.2.1 Perancangan Data ... 95
3.2.1.1 Tabel Relasi ... 95
3.2.1.2 Struktur Tabel ... 97
3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 105
3.2.3 Perancangan Antar Muka (Interfaces) ... 109
3.2.3.1 Perancangan Antarmuka Login ... 109
3.2.3.2 Perancangan AntarmukaMenu HRD ... 110
3.2.3.3 Perancangan AntarmukaData Master Pegawai (HRD) ... 110
3.2.3.4 Perancangan AntarmukaTambah Data Pegawai ... 111
3.2.3.5 Perancangan AntarmukaEdit Data Pegawai ... 111
3.2.3.6 Perancangan AntarmukaMenu Head Kitchen... 112
3.2.3.7 Perancangan AntarmukaData Master Menu ... 112
3.2.3.8 Perancangan Antarmuka Data Tambah Data Menu ... 113
3.2.3.9 Perancangan AntarmukaEdit Data Menu ... 113
viii
3.2.3.11 Perancangan AntarmukaAdm. Gudang/Keuangan ... 114
3.2.3.12 Perancangan AntarmukaData Master Bahan Baku ... 115
3.2.3.13 Perancangan Antarmuka TambahData Bahan Baku ... 115
3.2.3.14 Perancangan Antarmuka Edit Data bahan Baku ... 116
3.2.3.15 Perancangan AntarmukaPemilik... 116
3.2.3.16 Perancangan Antarmuka Data Master tempat ... 117
3.2.3.17 Perancangan AntarmukaTambah Data Tempat ... 117
3.2.3.18 Perancangan AntarmukaEdit Data Tempat... 118
3.2.3.19 Perancangan AntarmukaMenu Kasir ... 118
3.2.3.20 Perancangan AntarmukaKelola Transaksi Penjualan ... 119
3.2.3.21 Perancangan Antarmuka Lihat Data Transaksi Penjualan ... 119
3.2.3.22 Perancangan AntarmukaDetail Transaksi Penjualan ... 120
3.2.3.23 Perancangan AntarmukaMenu Pitch Control ... 120
3.2.3.24 Perancangan AntarmukaKelola Transaksi Pembelian ... 121
3.2.3.25 Perancangan Antarmuka Lihat Data Transaksi Pembelian.... 121
3.2.3.26 Perancangan AntarmukaDetail Transaksi Pembelian ... 122
3.2.3.27 Perancangan AntarmukaMenu Manajer Operasional ... 122
3.2.3.28 Perancangan AntarmukaPeramalan ... 123
3.2.3.29 Perancangan Antarmuka Tambah Data peramalan ... 123
3.2.3.30 Perancangan AntarmukaMonitoring ... 124
3.2.3.1 Perancangan AntarmukaEdit Profil ... 124
3.2.4 Perancangan Pesan ... 125
3.2.5 Perancangan Jaringan Semantik ... 125
3.2.6 Analisis Prosedural... 129
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 141
4.1 Implementasi Sistem ... 141
4.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 141
4.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 141
ix
1. Tabel Pegawai ... 142
2. Tabel Tempat ... 142
3. Tabel Bahan Baku ... 143
4. Tabel Detail Pembelian ... 143
5. Tabel Detail Penjualan ... 144
6. Tabel Menu ... 144
7. Tabel Peramalan ... 145
8. Tabel Pemakaian Bahan Baku ... 145
9. Tabel Stok Bahan Baku ... 146
10. Tabel transaksi Pembelian ... 146
11. Tabel transaksi Penjualan ... 147
12. Tabel Detail Komposisi ... 148
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 148
4.1.4.1 Implementasi Antarmuka Pemilik ... 149
4.1.4.2 Implementasi Antarmuka Kasir ... 150
4.1.4.3 Implementasi Antarmuka Head Kitchen... 151
4.1.4.4 Implementasi Antarmuka HRD ... 152
4.1.4.5 Implementasi Antarmuka Pitch Control ... 153
4.1.4.6 Implementasi Antarmuka Adm. Gudang/Keuangan ... 154
4.1.4.7 Implementasi Antarmuka Manager Operasional ... 155
4.2 Pengujian sistem... 155
4.2.1 Pengujian Blackbox ... 156
4.2.1.1 Rencana Pengujian ... 156
4.2.2 Uji coba dan Hasil Pengujian ... 158
4.2.2.1 Pengujian Login ... 158
4.2.2.2 Pengujian Tambah Data Pegawai ... 160
4.2.2.3 Pengujian Ubah Data Pegawai ... 162
4.2.2.4 Pengujian Tambah Data Tempat... 164
4.2.2.5 Pengujian Ubah Data Tempat ... 165
x
4.2.2.7 Pengujian Ubah Data Menu ... 167
4.2.2.8 Pengujian Tambah Bahan Data Baku ... 168
4.2.2.9 Pengujian Ubah Data Bahan Baku... 169
4.2.2.10 Pengujian Tambah Data Transaksi Penjualan ... 170
4.2.2.11 Pengujian Tambah Data Transaksi Pembelian ... 171
4.2.2.12 Pengujian Tambah Data Perencannaan... 172
4.2.2.13 Pengujian Monitoring dan Evaluasi ... 172
4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox ... 173
4.2.4 Pengujian Beta ... 173
4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 178
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 179
5.1 Kesimpulan ... 179
5.2 Saran ... 179
181 Jakarta: Gramedia.
[2] Terry, G, R. 1991. Prinsip prinsip manajemen. Jakarta :Bumi aksara.
[3] Deming, W, E. 2011. PDCA Cycle in Total Quality Management,second edition. India: Dorling Kindersley.
[4] Syahu, S. 2006. siklus PDCA in Kamus Manajemen Mutu. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
[5] Pangestu, S. 1986. Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi 2. Yogyakarta: BPPE UGM.
[6] Kesit, B. 2009. "Konsep, Strategi dan Manajemen Implementasi
Penjaminan Mutu Perguruan”. (Online)
(http://bambangkesit.staff.uii.ac.id/2009/17/implementasi-plan-docheck-act-dalam-wewenang-dan-tanggung-jawab, diakses 20
Oktober 2015)
[7] A. K. Widigdo. 2003 "Dasar Pemrograman PHP dan MySQL,"
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com.
[8] Djahir, Y dan Pratita, D. 2015. Bahan Ajar SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Yogyakarta: Deepublish.
1
Rumah makan (RM.) Warung Cepot merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang kuliner yang berdiri di kota Bandung. Saat ini rumah makan yang
berpusat di Pasteur telah memiliki 1 (satu) cabang di daerah Pasirkaliki Bandung,
salah satu bagian kerja yang terdapat di RM. Warung Cepot yaitu bagian
operasional, kegiatan yang terdapat dalam bagian operasional yaitu proses
penjualan, pembelian bahan baku, dan pengelolaan stok bahan baku. Staff yang terlibat dalam kegiatan operasional adalah Manager Operasional, Pitch Control, kasir, Head Kitchen, HRD, Pemilik, dan bagian Administrasi Gudang/Keuangan.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Wawan Gunawan selaku Manager
operasional di RM. Warung Cepot dapat diketahui terdapat beberapa fakta yang
menyebabkan masalah diantaranya yaitu jumlah transaksi perbulan mencapai
lebih dari 350 transaksi, pencatatan hasil transaksi tersebut masih dicatat dalam
dokumen secara manual yang mengakibatkan Manager Operasional kesulitan
dalam mengawasi dan mengevaluasi hasil target penjualan per bulan.
Dalam proses pembelian dan monitoring stok bahan baku diberitahukan
beberapa fakta yang terjadi di lapangan diantaranya, jumlah bahan baku yang
dipakai saat ini mencapai 82 jenis lalu proses pencatatan pemakaian dan
penambahan stok bahan baku tidak langsung dicatat pada saat itu juga melainkan
harus mengunggu selesainya jam operasional rumah makan yang mengakibatkan
bagian Pitch Control keslulitan dalam menentukan jumlah bahan baku yang harus
dibeli untuk bulan berikutnya dan bagian Administrasi Gudang/Keuangan
kesulitan dalam pengawasan pengeluaran dan pemasukan bahan baku tersebut.
Dampak yang dialami oleh rumah makan dari masalah yang telah paparkan
diatas adalah keuntungan rumah makan tidak maksimal karena seringnya target
penjualan yang tidak terpakai dan stok bahan yang menumpuk di gudang karena
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan maka dibutuhkan Pembangunan
Sistem Informasi Manajemen Operasional di Rumah Makan Warung Cepot
berbasis web. Teknologi website digunakan karena sifatnya yang fleksibel dan dinamis sehingga memudahkan bagi para pengguna aplikasi untuk mengaksesnya
dimana saja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalahnya adalah
bagaimana membangun sistem informasi manajemen operasional di rumah
makan Warung Cepot.
1.3 Maksud dan Tujuan
. Maksud dari peneitian ini adalah membangun Sistem Informasi Manajemen
Operasional di Rumah Makan Warung Cepot.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari sistem yang akan dibangun adalah
sebagai berikut:
1. Membantu Manager Operasional dalam hal pengawasan dan evaluasi
terhadap target penjualan bulanan.
2. Membantu bagian Administrasi Gudang/Keuangan dalam pengawasan
pemakaian bahan baku.
3. Membantu bagian Pitch Control dalam menentukan jumlah pembelian bahan yang diperlukan.
1.4 Batasan Masalah
Batasan maslah yang ada dalam pembangunan sistem informasi penjualan ini
adalah sebagai berikut :
a. Sample data yang digunakan adalah data transaksi Penjualan, data pemakaian dan Pembelian bahan baku dari bulan Januari 2015 sampai
September 2015 untuk menu Ayam Cepot.
b. Sistem dapat melakukan peramalan target penjualan.
c. Sistem dapat melakukan peramalan target pembelian bahan baku.
d. Proses yang dilakukan meliputi pemeriksaan pencapaian target penjualan,
e. Pada proses monitoring digunakan grafik untuk mempermudah dalam
pengawasan target.
f. Output yang dihasilkan berupa saran untuk melakukan perencanaan target
dan jumlah bahan yang harus dipenuhi untuk kegiatan penjualan di bulan
berikutnya.
g. Metode peramalan yang digunakan untuk perencanaan target penjualan
adalah single moving average 5 bulanan, metode tersebut dipilih berdasarkan hasil perbandingan metode yang sudah diakukan sebelumnya
(lihat lampiran F).
h. Sistem yang dibangun berbasis web.
i. Menggunakan pendekatan terstruktur untuk pembangunan Sistem.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan untuk penulisan tugas akhir ini
adalah metode kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahamifenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi,motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Tahapan yang dilakuka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut yang
Gambar 1-1 Flowchart metodologi penelitian
Studi Pendahuluan
a. Wawancara
b. Observasi
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan
dengan beberapa cara, diantaranya :
a. Wawancara tidak terstruktur
b. Observasi
c. Studi Pustaka
Gambar 1-1 Flowchart metodelogi penelitian (Lanjutan) A
Analisis sistem yang dibangun
Analisis masalah
Analisis sistem yang berjalan
Analisis aturan bisnis
Analisis Manajemen penjualan menu ayam cepot
Analisis kebutuhan non-fungsional
Analisis kebutuhan fungsional Analisis manajemen pembelian bahan baku
Analisis
Analisis
Perancangan sistem
a. Perancangan tabel relasi
b. Perancangan struktur tabel
c. Perancangan struktur menu
d. Perancangan antarmuka
e. Perancangan pesan
f. Perancangan jaringan semantik
g. Analisis Prosedural
Implementasi sistem
a. Implementasi perangkat lunak
b. Implementasi perangkat keras
c. Implementasi basis data
d. Implementasi antarmuka
Pengujian sistem
a. pengujian blackbox b. Pengujian beta
Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
b. Saran
Keterangan dari masing-masing tahapan metodologi penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Studi Pendahuluan
Tahap ini dilakukan penelitian di RM. Warung Cepot dengan
melakukan :
a. Wawancara dengan pihak rumah makan.
b. Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan di
lingkungan rumah makan.
2. Studi Literatur
Tahap ini penulis mengumpulkan berbagai sumber yaitu dari buku
maupun tugas akhir untuk dijadikan referensi dalam memperoleh
teori-teori yang dibutuhkan.
3. Pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu:
a. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak
berpedoman padadaftar pertanyaan.
b. Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan
langsung terhadap objek penelitian.
c. Studi Pustaka dilakukan dengan mempelajari dokumen
tertulis maupun elektronik dari lembaga/institusi.
4. Analisis sistem yang akan dibangun
Tahap ini menggambarkan sistem seperti apa yang akan dibangun. Adapun tahapan – tahapan dalam melakukan analisis sistem, yaitu:
a. Analisis masalah terhadap masalah yang ada pada tempat
penelitian.
b. Analisis sistem yang sedang berjalan pada tempat
1. Analisis prosedur kegiatan penjualan.
2. Analisis prosedur kegiatan pembelian bahan baku.
3. Analisis prosedur kegiatan pencatatan pemakaian bahan
baku.
c. Analisis aturan bisnis yang ada pada tempat penelitian.
d. Analisis manajemen penjualan menu ayam cepot.
Analisis manajemen penjualan menu ayam cepot meliputi :
1. Analisis perencanaan target penjualan menu Ayam
Cepot..
2. Analisis pelaksanaan menu Ayam Cepot.
3. Analisis pemeriksaan target penjualan menu Ayam
Cepot.
4. Analisis Aksi penjualan Menu Ayam Cepot.
e. Analisis manajemen pembelian bahan baku .
Analisis manajemen pembelian bahan baku meliputi :
1. Analisis Perencanaan jumlah pembelian bahan baku.
2. Analisis Pelaksanaan pembelian bahan baku
3. Analisis pemerksaan pembelian bahan baku.
4. Analisis Aksi pembelian bahan baku.
f. Analisis jaringan
Analisis jarinngan adalah analisis hubungan antara RM.
Warung Cepot cabang dan RM. Warung Cepot pusat.
g. Analisis data
h. Analisis kebutuhan non-fungsional.
Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis
yang dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan spesifikasi
sistem. Adapaun analisis yang diperlukan pada tahap ini,
yaitu:
1. Analisis kebutuhan pengguna.
2. Analisis perangkat keras.
i. Analisis kebutuhan fungsional
Analisis kebutuhan fungsional merupakan analisis yang
dibutuhkan untuk menggambarkan aliran data, perencanaan
dan pembuatan sketsa yang akan digunakan. Adapun
analisis yang digunakan pada tahap ini, yaitu:
1. Diagram konteks
2. Data flow diagram 3. Spesifikasi proses
4. Kamus data
5. Perancangan sistem
Tahap perancangan sistem dilakukan untuk menggambarkan hasil
dari analisis sistem. Adapun kegiatan - kegiatan dalam
perancangan sistem, yaitu:
1. Perancangan table relasi
2. Perancangan struktur table
3. Perancangan antarmuka
4. Perancangan pesan
5. Perancangan jaringan semantik
6. Implementasi sistem
Tahap ini merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang
akan diimplementasikan yang diharapkan dapat digunakan secara
optimal dan sesuai dengan kebutuhan.
Adapun kegiatan-kegiatan dalam proses implementasi, yaitu:
1. Implementasi perangkat keras.
2. Implementasi perangkat lunak.
3. Implementasi basis data.
4. Implementasi antarmuka.
7. Pengujian sistem
Tahap ini dilakukan untuk menilai apakah sistem yang telah
keunggulan sistem yang baru dengan sistem yang lama. Adapun
kegiatan-kegiatan dalam tahap ini, yaitu:
1. Pengujian Blackbox 2. Pengujian Beta
8. Kesimpulan dan saran
Tahap terakhir ini dilakukan untuk merumuskan kesimpulan dan
saran terhadap sistem yang telah dibangun.
1.6 Sistematika Penulisan
Gambaran secara umum dari isi laporan tugas akhir ini akan dijelaskan
pada sistematika penulisan dari laporan tugas akhir sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan
penyusunan laporan tugas akhir, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,
maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi pembahasan mengenai profil Rumah Makan Warung Cepot,
yang meliputi sejarah, struktur organisasi, visi dan misi instansi, dan teori–teori
yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibangun.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi pembahasan analisis dan perancangan sistem . Analisis dan
perancangan sistem merupakan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan
rancangan sistem yang baik dan sesuai dengan kegunaan dan tujuannya. Tahap
awal dari analisis adalah menganalisa kebutuhan-kebutuhan sistem mulai dari
kebutuhan pengguna, kebutuhan non fungsional, dan kebutuhan fungsional. Tahap
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi pembahasan implementasi sistem. Implementasi sistem
merupakan tahap penerjemahan kebutuhan pembangunan aplikasi ke dalam
representasi perangkat lunak sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan.
Setelah implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan
dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya
diadakan pengembangan sistem.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan mengenai seluruh hasil tugas akhir yang
dilaksanakan di Rumah Makan Warung Cepot, serta saran untuk keperluan
13
2.1 Tinjauan RM. Warung Cepot
Tinjauan perusahaan menjelaskan tentang profil tempat penelitian yang
terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi yang ada di RM.
Warung Cepot.
2.1.1 Sejarah RM. Warung Cepot
Warung Cepot didirikan pada tanggal 1 April 2001, berdirinya warung
cepot terinspirasi oleh tokoh pewayangan jawa barat yang bernama Cepot atau
Astrajingga.
Maksud dan tujuan didirikannya warung cepot adalah untuk mengenalkan
kembali makanan dan minuman khas sunda, selain melalui makanan dan
minuman warung cepot juga mempunyai misi untuk mengperkenalkan kembali
tokoh-tokoh pewayangan sunda yang sudah mulai terlupakan dengan cara
menampilkan seluruh tokoh dan kisahnya di seluruh sudut restoran. Hingga saat
ini Warung Cepot sudah membuat 2 buah cabang yang terletak di Jl. Dr.
Djundjunan 155E Bandung dan Jl. Pasirkaliki 96 Bandung.
2.1.2 Struktur Organisasi RM. Warung Cepot
Organisasi adalah tempat atau wadah yang terdiri dari sekumpulan orang
yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan, untuk mencapa tujuan
terebut perlu adanya suatu struktur organisasi dan pembagian kerja (job description) yang jelas. Struktur organisasi yang baik harus menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta fungsi-fungsi dari setiap
bagian yang ada dalam perusahaan, yang mana dalam hal ini merupakan
salah satu syarat terciptanya suatu pengendalian internal yang memadai.
Adapun struktur organisasi RM. Warung Cepot dapat dilihat seperti pada gambar
14
Pitch Control
ADM Keuangan / Gudang
Security Manager
Restaurant
Cashier
Supervisor Head Kitchen
Delivery Kitchen
Checker
Steward Bar Service Waiter Cleaning Service
2.1.3 Deskripsi Tugas
Uraian tugas pada RM. Warung Cepot adalah sebagai berikut:
1. Owner uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Memimpin kegiatan usaha secara keseluruhan
b) Memanage seluruh karyawan.
c) Menerima laporan penjualan dan pembelian.
d) Mengatur gaji karyawan.
2. Manager keuangan uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Mengatur keuangan rumah makan.
b) Membuat laporan keuangan rumah makan.
3. Manager operasional uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Mengatur seluruh kegiatan operasional.
b) Mengawasi seluruh kegiatan operasional.
4. HRD uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Melakukan perekrutan pegawai baru.
b) Mengawasi kinerja semua pegawai.
5. Supervisor bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap pegawai
dan memberikan pelatihan kepada pegawai baru.
6. Manager restaurant uraian tugasnya adalah sebagai berikut:
a) Mengawasi proses produksi hingga proses delivery makanan.
b) Menangani keluhan-keluhan konsumen.
7. Head Kitchen uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Merancang menu.
b) Melatih koki-koki baru.
8. Bagian kasir uraian tugasnya adalah sebagai berikut:
a) Mengelola transaksi penjualan.
9. Bagian Pengantar barang tugasnya adalah mengantar pesanan ke
pelanggan
10. Waiter tugasnya adalah menulis pesanan konsumen dan mengantarkan
makanan ke konsumen.
12. Bar service bertugas untuk menyiapkan minuman yang dipesan konsumen.
13. Cleaning service tugasnya adalah membersihkan seluruh area rumah
makan.
14. Security tugasnya utuk menjaga keamanan area rumah makan.
15. ADM keuangan/gudang uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a). Melakukan Pemeriksaan ketersediaan stok bahan
b). Mencatat dan mengawasi setiap pemakaian dan penambahan bahan
baku ke gudang.
16. Pitch control bertugas untuk melakukan pembelian bahan baku.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir dan
pembangunan Sistem Informasi Manajemen Operasional di RM. Warung Cepot
adalah sebagai berikut:
2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Istilah Sistem Informasi Manajemen telah banyak didefenisikan oleh para
ahli manajemen dan komputer dengan cara yang berbeda-beda. Istilah
tersebut telah dikenal sejak tahun 1960-an [1]. Konsep Sistem Informasi
Manajemen saat ini berkembang seiring perkembangan fokus penggunaan
teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer saat ini telah memberikan
kesadaran baru bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama
menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.
2.2.1.1Pengertian Dasar SIM
Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari hal-hal atau elemen- elemen
yang bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan dan saling bekerjasama
untuk mencapai suatu tujuan. Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem
informasi manajemen :
1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen mengatakan, bahwa “Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah manusia/mesin yang terpadu
utnuk menyajiakn informasi guna mendukung fungsi operasi,
2. Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang
selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah
organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk
fungsi manajemen dan pengambilan keputusan [1]
3. Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan subsistem yang saling
berhubungan, berkumpul, bersama-sama membentuk satu kesatuan,
saling berinteraksi dan bekerjasama antar bagian yang satu dengan yang
lainya dengan cara tertetentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,
menerima masukan berupa data-data, kemudian mengolahnya dan
menghasilkan output berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan
keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata dan dapat
dirasakan akibatnya baik dalam saat itu juga maupun dimasa yang akan
datang, mendukung kegiatan opesasional, manajerial dan stategis
organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan
tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan [9].
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas diperoleh kesimpulan bahwa
sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem terpadu yang berguna
untuk menyajikan informasi yang berguna untuk membantu pihak manajerial
dalam melakukan pengambilan keputusan pada sebuah organisasi.
2.2.1.2Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen
Jika dikaji secara seksama ternyata sistem informasi manajemen terbentuk
karena adanya unsur-unsur yang mendukungnya. Unsur-unsur SIM itu meliputi
unsur sistem, unsur informasi dan unsur manajemen. Seperti yang dikemukakan
oleh Idochi Anwar bahwa ada tiga unsur yang membentuk SIM yaitu manajement,
information, dan system.
1.Sistem
Sistem dapat dikelompokan menjadi dua bagian yang menekankan
pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. Kedua
kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah
Jika suatu sistem tertentu diidentifikasi, maka sering terdapat
sejumlah sistem yang lebih kecil, yaitu yang dinamakan sub sistem. Bila
terus dianlisis akan sampai pada elemen-elemen dasarnya. Seperti yang
dijelaskan oleh Buch dan Strater , bahwa : Setiap bagian dalam organisasi
selalu membutuhkan keputusan yang cepat dan tepat. Juga membutuhkan
bagian-bagian yang lain untuk pembuatan keputusan. Keputusan yang
dicetuskan sangat tergantung pada data-data/informasi dari berbagai
subsistem. Maka disilah perlu dirancang sistem informasi manajemen
sehingga ajaran sistem dapat dianggap sebagai metode untuk memecahkan
masalah
2.Informasi
Komponen SIM yang kedua yaitu informasi, yang merupakan unsur
inti dalam sistem informasi manajemen. Karena informasi inilah yang
dijadikan sebagai sistem, dan dikelola dengan pendekatan sistem. Namun
tidak berarti sistem informasi manajemen berdiri dengan tanpa unsur sistem
dan unsur manajemen. Ketiganya tetap tidak dapat dipisahkan.
Informasi sangat erat hubungannya dengan data. Informasi berasal
dari data, Oleh karena itu, sebelum memahami arti informasi, akan lebih baik
memahami lebih dahulu data.
Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti”kenyataan, catatan”. Data merupakan fata, pesan yang belum diproses yang merupakan bahan baku informasi.
3. Manajemen
Komponen ketiga yaitu manajamen, yang merupakan proses
pengelolaan dari mulai pengumpulan data, hingga menjadi informasi,
termasuk proses pertransferan informasi kepada yang memerlukan.
Unsur manajamen ini merupakan serangkaian proses pengelolaan
seperti yang diungkapkan oleh George R.Terry dalam bukunya yang berjudul
pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya”. [2]
2.2.1.3Tujuan Umum SIM
Tujuan Utama sistem informasi manajemen adalah membantu proses
manajemen pada suatu organisasi. Manajemen meliputi seluruh hierarki
kepengurusan dalam suatu organisasi , dimulai dari hierarki manajemen puncak
yang bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan organisasi secara
keseluruhan hingga pada hierarki manajemen bawah yang hanya bertanggung
jawab atau operasi sehari-hari dari departemen tertentu saja. Publik/masyarakat
umum telah mengakui bahwa funsi utama manajemen adalah perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan , seperti :merumuskan
tujuan , menentukan kebijakan ,pemilihan manajer tingkat bawah ,penentuan
pengeluaran modal dan penentuan alternative tindakan mengenai produk dan
informasinya , sedangkan pengendalian menyangkut : implementasi/penerapan
kebijakan , penilaian ,pelaksanaan pekerjaan bawahan dan pengambilan tindakan
untuk perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berada di bawah
standar yang ttelah diterapkan atau apabila adanya deviasi.Dalam pengoperasian
fungsi utama tersebut , manajemen informasi memegang peranan yang sangt
dominan dalam penentuan efektifitas pelaksanaannya.
2.2.2 Sistem Informasi Penjualan
Sistem informasi penjulalan adalah sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna
mendukung pengambilan keputusan mengenai kegiatan penjualan.
Berikut ini adalah alur proses yang berjalan pada sistem informasi penjualan
Input Proses Output
Data Penjualan Jumlah produk yang berhasil dijual
Jumlah produk penjualan terbanyak
Jumlah produk penjualan yang paling sedikit
Gambar 2-2 Alur proses Sistem Informasi Penjualan
Dari gambar diatas dapat dijelaskan pertama data penjualan yang terlah
diperoleh selama kegiatan penjualan akan diolah sedemikian rupa oleh sistem
yang telah ada untuk menyediakan informasi bagi penggunanya, contoh onformasi
yang dihasilkan adalah :
a. Jumlah penjualan produk keseluruhan.
b. Jumlah penjualan produk terbanyak.
c. Jumlah penjualan produk paling sedikit.
2.2.3 Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku
Sistem informasi pembelian merupakan akun yang digunakan untuk
mencatat semua barang yang dibeli oleh perusahaan dalam satu periode.
Pembelian yang dilakukan perusahaan untuk mememnuhi tersedianya bahan baku
atau barang dagang di dalam gudang hingga bahan atau barang tersebut dijual
kembali kepada konsumen.
Dalam sistem informasi pembelian terdapat beberapa hal yang harus
diketahui antara lain : Informasi yang dibutuhkan manajemen, prosedur
pembelian, fungsi yang terkait dalam pembelian, dan bagan alir dokumen sistem
informasi pembelian.
2.2.4 Sistem Informasi Inventori Barang
Sistem informasi inventori barang yaitu metode atau cara untuk
melaukan pencatatan atau perekapann data barang lengkap dengan penjelasan
barang tersebut dan dapat menghasilkan laporan rinci dari perekapan data
tersebut, dan menawarkan pengemangan perangkat lunak computer berbasis
Sistem informasi persediaan barang adalah struktur interaksi manusia,
peralatan metode – metode, dan kontrol-kontrol yang disusun untuk mencapai
tujuan berikut :
a. Mendukung rutinaitas kerja dalam suatu bagian di dalam suatu
perusahaan
b. Mendukung pembuatan keputusan untuk personil-personil yang
mengatur gedung dan bagian control persediaan.
c. Memdukung persiapan laporan-laporan internal dan laporan
eksternal
Sistem persediaan mendukung rutin kerja dalam bagian kontrol
persediaan, yaitu dengan menangkap dan mencatat data yang berhubungan dengan
sistem pesediaan, misalnya transaksi penerimaan barang dan transaksi
penggunaan barang.
Sistem persediaan barang mendukung pembuatan keputusan untuk
personil-personil yang mengatur gudang dan bagian kontrol persediaan barang
.Sistem persediaan barang merupakan suatu system yang menjelaskan
bagaimana transaksi penerimaan barang dan transaksi penggunaan barang yang
berisi tentang status stok barang itu sendiri yang dapat membantu meningkatkan
produktifitas perusahaan.
2.2.5 Definisi PDCA
Teknik PDCA (Plan, Do, Check, Actioni) merupakan suatu metode untuk melakukan perbaikan proses secara kontinu. Teknik ini merupakan sebuah siklus
yang dipopulerkan oleh W. Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember
1993) yaitu seorang professor, pengarang buku, pengajar dan konsultan. Ia
dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga siklus ini sering disebut juga dengan Siklus Deming. Siklus PDCA atau Siklus ‘rencanakan, kerjakan, cek, tindak lanjuti’ adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas [3]
Deming yang merupakan pencetus dari siklus PDCA ini mengatakan
bahwa jika organisasi ingin menghasilkan mutu dari produk atau jasa yang akan
Check Action harus dijalankan. Pekerjaan harus direncanakan. Rencana yang telah dibuat harus dijalankan. Pelaksanaan pekerjaan dimonitoring, diukur atau dinilai.
Hasil penilaian dilakukan analisis, hasil analisis digunakan untuk merencanakan
pengembangan berikutnya. Demikian seterusnya sehingga siklus PDCA berjalan
dan organisasi akan selalu mampu memenuhi standar mutu dan berkembang
secara berkelanjutan.
Menurut Syahu Sugiano , siklus PDCA dapat diibaratkan seperti sebuah
bola yang harus di dorong naik menuju ke arah tujuan yang telah ditetapkan yang
letaknya di atas [4]. Untuk itu diperlukan upaya dan tenaga yang tidak sedikit
untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa upaya, mustahil bola siklus PDCA tersebut
akan mencapai tujuannya. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai mutu
tertentu itu harus diupayakan, diusahakan dan didukung oleh semua pihak yang
berkepentingan. Mutu yang baik tidak mungkin datang dengan sendirinya. Namun
dalam upaya mendorong bola siklus PDCA tersebut ke atas, selain diperlukan
upaya dan tekad untuk mendorongnya sampai di atas juga diperlukan alat untuk
mengganjal agar bola siklus PDCA ini tidak turun ke bawah tetapi bisa di tahan
pada level tertentu. Alat untuk mengganjal hal tersebut adalah standar. Jika target
pada level tertentu sudah tercapai maka bola siklus PDCA ini bisa di dorong lagi
lebih ke atas. Demikian seterusnya sampai bola siklus PDCA ini mencapai tujuan.
Bola siklus PDCA ini digambarkan sebagai berikut :
Sumber : buku “PDCA Cycle," in Total Quality Management,second edition, W. E. Deming, 2011
Sumber : buku "siklus PDCA," in Kamus Manajemen Mutu, jakarta, S. syahu, 2006 Gambar 2-4 Proses Empat Langkah PDCA
2.2.5.1Siklus PDCA
Siklus PDCA memberikan tahapan proses pemecahan masalah yang
terukur dan akurat. Siklus PDCA ini efektif untuk:
1. Membantu penerapan Kaizen atau proses perbaikan terus menerus. Ketika siklus PDCA ini diulangi kembali ia akan membuka kemungkinan untuk
menemukan area baru yang perlu ditingkatkan.
2. Mengindentifikasi solusi-solusi baru untuk meningkatkan proses berulang
secara signifikan.
3. Membuka cakrawala yang lebih luas akan solusi masalah yang ada,
mengujinya dan meningkatkan hasilnya dalam proses yang terkontrol sebelum
diimplementasikan secara luas.
4. Menghindari pemborosan sumber daya secara luas.
Menurut Bambang Kesit Siklus PDCA adalah proses empa langkah untuk
1. Plan (Perencanaan)
Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini
diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Dalam tahapan plan pada siklus PDCA ini dilakukan perencanaan terhadap target penjualan barang.
2. Do (Kerjakan)
Do (Kerjakan) Artinya melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan. Ukuran-ukuran proses
ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN. Mengacu pada penerapan dan
pelaksanaan aktivitas yang direncanakan.
3. Check (Cek)
Pada tahap ini kita mengukur seberapa efektif percobaan yang telah
dilakukan pada tahap siklus PDCA sebelumnya, yaitu Do. Selain itu, tahapan ini juga menarik pembelajaran sebanyak mungkin sehingga nantinya bisa dihasilkan
hasil yang lebih baik. Dalam tahapan siklus PDCA Do dan Check dengan melihat skala dan area perbaikan yang akan dilakukan, kita dapat mengulangi tahapan ini
sebelum ke tahapan berikutnya jika dirasa perlu. Jika hasilnya sudah memuaskan
barulah kita dapat menuju ke tahap siklus PDCA berikutnya yaitu Act. 4. Act (Tindaklanjuti)
. Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan, berarti
juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya
sebelum implementasi berikutnya. Jika tahapan ini sudah selesai dan kita sudah
sampai di tahapan berikutnya yang lebih baik, kita bisa mengulang proses ini dari
awal kembali untuk mencapai tahapan yang lebih tinggi.
2.2.6 Peramalan
Peramalan adalah kegiatan mengestimasi pemakaian yang akan terjadi
pada masa yang akan datang. Teknik peramalan akan membantu dalam
mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang
sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar
atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat [6].
Terdapat beberapa metode dalam peramalan, dimana metode-metode
tersebut terlihat pada Gambar 2-5.
Gambar 2-5 Taksonomi Peramalan
Sumber : buku Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi 2 , Subagyo, Pangetsu. 1986
Gambar 2.5 menunjukan metode yang terdapat pada peramalan yang
tersusun secara hirarki. Kasus-kasus dalam peramalan dapat dipecahkan dengan
metode yang tergambar pada Gambar 2.4, dimana kesesuaian metode yang dipilih
dilihat dari pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut
a. Pola horisontal (H), terjadi bilamana nilai data berfluktuasi di sekitar
nilai rata-rata yang konstan (deret seperti itu “stasioner” terhadap nilai
ratarata\nilainya). Pola khas dari data horisontal atau stasioner terlihat
pada Gambar 2-6.
Gambar 2-6 Pola data horizontal
Sumber : buku Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi 2 , Subagyo, Pangetsu. 1986
b. Pola musiman (S), terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh factor
musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan data hari-hari pada
minggu tertentu). Untuk pola musiman kuartalan terlihat pada Gambar
2-7.
Gambar 2-7 Pola data Musiman
Sumber : buku Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi 2 , Subagyo, Pangetsu. 1986
c. Pola siklis (C), terjadi bilamana datanya diperngaruhi oleh fluktuasi
ekomoni jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus
Gambar 2-8 Pola data Siklis
Sumber : buku Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi 2 , Subagyo, Pangetsu. 1986
d. Pola trend (T), terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Pola trend terlihat pada Gambar 2-9.
Gambar 2-9 Pola data Trend
Sumber : buku Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi 2 , Subagyo, Pangetsu. 1986
Moving Average
Moving Averages (rata-rata bergerak) adalah metode peramalan perataan nilai dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan yang kemudian dicari
rata-ratanya, lalu menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode
berikutnya. Istilah rata-rata bergerak digunakan, karena setiap kali data observasi
baru tersedia, maka angka rata-rata yang baru dihitung dan dipergunakan sebagi
ramalan.
2.2.6.1Single Moving Average
Rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average) adalah suatu metode
peramalan yang dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan,
mencari nilai rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang.
a.untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan
data historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan 3 bulan
moving average, maka ramalan bulan ke 5 baru dibuat setelah bulan ke 4
selesai/berakhir. Jika bulan moving averages bulan ke 7 baru bisa dibuat
setelah bulan ke 6 berakhir.
b.Semakin panjang jangka waktu moving average, efek pelicinan semakin
terlihat dalam ramalan atau menghasilakan moving average yang
semakin halus.
Persamaan matematis single moving averages adalah sebagai berikut :
(II.1)
Dimana:
Mt = Moving Average untuk periode t
Ft+1 = Ramalan Untuk Periode t + 1
Yt = Nilai Riil periode ke t
n = Jumlah batas dalam moving average
2.2.6.2Pengukuran Kesalahan Peramalan
Dalam pemodelan deret berkala, sebagian data yang diketahui dapat
digunakan untuk meramalkan sisa data berikutnya sehingga dapat dilakukan
perhitungan ketepatan peramalan secara lebih baik. Ketepatan peramalan pada
masa yang akan datang adalah yang sangat penting.
Jika Yt merupakan data riil untuk periode t dan Ft merupakan ramalan
untuk periode yang sama, maka kesalahannya dapat dituliskan sebagai berikut :
(II.2)
keterangan :
et = Kesalahan pada periode t
Yt = data aktual pada periode t
Jika terdapat nilai pengamatan dan peramalan untuk n periode waktu,
maka akan terdapat n buah kesalahan dan ukuran statistik standar yang dapat
didefinisikan sebagai berikut
a. Mean Absolute Error (MAE)
Mean Absolute Error atau nilai tengah kesalahan obsolut adalah rata-rata mutlak dari kesalahan meramal, tanpa menghiraukan
tanda positif maupun negatif.MAE dapat dihitung dengan rumus :
(II.3)
keterangan :
MAE = Nilai Tengah Kesalaham Absolut
∑|Yt-Ft| = Penjumlahan hasil pengurangan data asli dan peramalan
n = Jumlah Data
b. Rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Squared Error = MSE)
MSE merupakan metode alterntif untuk mengevaluasi teknik
peramalan masing-masing kesalahan (selisih data aktual terhadap
data peramalan) dikuadratkan, kemudian dijumlahkan dan dibagi
dengan jumlah data. MSE dihitung dengan rumus :
(II.4)
keterangan :
MSE = Rata – Rata Kesalahan
∑|Yt-Ft|2 = Penjumlahan hasil pengurangan data asli dan peramalan dikuadratkan
2.2.7 Bahasa Pemrograman PHP
PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja.
PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan para web developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor. PHP dapat diintegrasikan ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai program CGI yang terpisah. Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan
integrasi database (database integration layer). Database yang didukung PHP adalah : Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix,
Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL.2 [7]. Kelebihan PHP dari
bahasa pemrograman lain:
a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
b. WebServer yang mendukung PHP dapat mudah ditemukan dari mulai IIS sampai dengan apache.
c. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya developer yang
siap membantu dalam pengembangan.
d. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system .
2.2.8 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
2.2.8.1Kelebihan MySQL
Berikut ini adalah beberapa kelebihan MySQL :
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris,
Amiga, dan masih banyak lagi
2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai
perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat
digunakan secara gratis.
3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih
banyak SQL per satuan waktu.
5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya,
seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date,
timestamp, dan lain- lain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara
penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem
perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data
dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta
dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang
dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien
menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes
10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien
dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun
demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
2.2.9 Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi
Analisis data masukan adalah suatu analisis yang dilakukan terhadap
data-data dari entitas luar yang dimasukkan kedalam sistem. Dengan tujuan untuk
mendapatkan pemahaman sistem secara keseluruhan, tentang sistem yang berjalan
sekarang sehingga permasalahan dapat dipecahkan dan kebutuhan pemakai sistem
dapat diindentifikasi dengan benar.
Pada tahapan analisis ini menggunakan beberapa alat bantu untuk dapat
menggambarkan sistem secara keseluruhan. Alat bantu yang digunakan adalah :
Flow Map, Diagram Konteks yang dilanjutkan dengan Data Flow Diagram (DFD)
beserta diagram rincinya. Informasi yang disajikan dengan penggambaran
flowmap ini lebih menekankan pada urutan aktivitas disetiap entitas yang berada
dalam sistem. Sedangkan Diagram Konteks menggambarkan aliran data yang
mengalir dari setiap entitas ke sistem, dan Data Flow Diagram merupakan
penjelasan atau pemecahan dari Diagram Konteks yang menggambarkan
aliran data, spesifikasi proses serta penyimpanan data hasil proses.
2.2.9.1Flow Map
Flowmap merupakan suatu diagram untuk menggambarkan aliran data /
informasi antar bagian-bagian yang terkait dalam sistem. Informasi yang disajikan
dengan penggambaran flowmap ini lebih menekankan pada urutan aktivitas
disetiap entitas yang berada dalam sistem. Flow Map mempunyai fungsi
sebagai mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual /
berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan
masukan).
2.2.10 Pendekatan Terstruktur
Karena banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan
klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik
mulai terasa dibutuhkan. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang
tidak akan membuat pengembangan sistem informasi menjadi berhasil. Oleh
karena itu diperlukan suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang
dilengkapi dengan beberapa alat dan teknik supaya membuatnya berhasil.
Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan
pendekatan terstruktur (structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi
dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan
didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Dalam melakukan pendekatan sistem terdapat beberapa metodologi.
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-kosep
pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan dalam mengembangkan suatu sistem.
Sedangkan metode merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk
mengerjakan sesuatu. Metodologi tersebut dapat diklasifikasikan kedalam tiga
kelompok, yaitu :
1. Metodologi pemecahan fungsional (fungtional decomposition
methodoligies). Metodologi yang menekankan pada pemecahan
sistem kedalam sub-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan mudah
dipahami, dirancang dan diterapkan
2. Metodologi berorientesi data (data-oriented methodoligies).
Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan
diperoses. Metodologi ini dikelompokan kedalam dua kelas, yaitu :
a. Data-flow oriented methodoligies. Secara umum
didasarkan pada pemecahan sistem kedalam modul-modul
berdasarkan elemen data dan tingkah laku logika modul
tersebut dalam sistem. Secara logika digambarkan dari arus
data dan hubungan antar fungsinya didalam modul- modul
sistem
b. Data-flow structured methodoligies. Metodologi ini
menekankan struktur input dan output sistem. Kemudian akan
antar modul atau elemen-elemen sistem kemudian dijelaskan
dari struktur sistem tersebut
3. Prescriptive methodologies. Metodologi ini merupakan metodologi
yang dikembangkan oleh system house dan pabrik-pabrik perangkat
lunak dan tersedia secara komersial dalam paket-paket program.
2.2.11 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah model atau gafik yang menggambarkan hubungan
sistem dengan lingkungansistem. Untuk dapat menggambarkan diagram konteks,
terlebih dahulu data dideskripsikan sehingga data apa saja yang akan di butuhkan
oleh sistem dan dari mana sumber data, serta informasi apa saja yang akan
dihasilkan aleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan.
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD
Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi
yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam
dan ke luar entitas-entitas eksternal. Dalam diagram Konteks ini yang dibutuhkan
adalah :
1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem.
2. Data apa saja yang diberikannya kesistem
3. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan
4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.
2.2.11.1Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) yaitu alat bantu yang dapat menggambarkan sistem secara lengkap dan jelas, baik sistem yang sudah ada maupun sistem yang
masih dalam rancangan. Dalam DFD dijelaskan mengenai aliran data, informasi
proses, basis data dan sumber tujuan data yang dilakukan oleh sistem. Tingkatan
atau level DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan dan
menggambarkan sistem secara umum, terdiri dari beberapa elemen-elemen di luar
sistem yang memberikan input ke dalam sistem. Diagram konteks tersebut akan
dirinci ke dalam beberapa proses yang ada dalam sistem sehingga menghasilkan
Di dalam satu level sebaiknya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan
maksimal 9, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi. Dekomposisi
merupakan sebuah cara untuk memecahkan proses menjadi beberapa proses yang
lebih detil, sehingga menghasilkan detil yang lebih akurat untuk sistem yang akan
dibuat nantinya. Perlu diketahui bahwa untuk setiap Data Flow Diagram (DFD) dari sebuah sistem memiliki jumlah tingkatan level yang berbeda-beda.
2.2.12 Perancangan Basis Data
Proses perancangan basis data dibagi menjadi 3 tahapan [6]:
a. Perancangan basis data secara konseptual
Perancangan data secara konseptual merupakan upaya untuk
membuat model yang masih bersifat konsep.
b. Perancangan basis data secara logis
Perancangan basis data secara logis merupakan tahapan untuk
memetakan model konseptual ke model basis data yang akan
dipakai (model relasional, hirarkis, atau jaringan).
c. Perancangan basis data secara fisis
Perancangan basis data secara fisis merupakan tahapan untuk
menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis
data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal (yang
179
pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan
sistem yang lebih lanjut.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan analisis dan
pengujian terhadap sistem yang dibangun adalah Sistem informasi manajemen
operasional yang dibangun, berikut adalah kesimpulan yang dapat ditarik
berdasarkan pengujian yang telah dilakukan.
1. Sistem dapat membantu Manager Operasional dalam melakukan
Pengawasan dan evaluasi target penjualan.
2. Sistem dapat membantu ADM. Gudang/Keuangan dalam hal
pengawasan stok bahan baku.
3. Sistem dapat membantu Pitch Control Dalam menentukan jumlah
bahan baku yang harus dibeli.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, pada dasarnya sistem sudah memenuhi
dari maksud dan tujuan yang dituju, tetapi masih dapat dikembangkan seiring
dengan berkembangnya kebutuhan pengguna, maka saran yang diharapkan untuk
membangun sistem ini agar lebih baik adalah untuk menerapkan Sistem Informasi
1
Data pribadi
Nama : Bambang Ariyanto
Tempat & tanggal Lahir : Bandung , 1 April 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Saudara : Anak ke 3 dari 4 bersaudara
Agama : Islam
Alamat Jl Cijerah No.189b RT/RW.02/03 Kel. Cijerah
Kec.Bandung Kulon Kota Bandung 40213
Email : Bambang.ariyanto@outlook.com
No Telp : 089688075401
Riwayat Pendidikan
Universitas Komputer Indonesia 2011-Sekarang
SMK Prakarya Internasional'52 Bandung 2008-2011
SMP Negeri 41 Bandung 2005-2008
Bambang Ariyanto1
1 Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung E-mail : bambang.ariyanto@outlook.com
ABSTRAK
Rumah Makan (RM.) Warung Cepot merupakan tempat usaha yang bergerak dalam bidang kuliner. RM. Warung Cepot saat ini terletak di dua lokasi, dimana kedua lokasi tersebut terletak di tempat yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wawan selaku Manager Operasional Warung Cepot, jumlah transaksi penjualan dalam jangka waktu satu bulan terdapat lebih dari 350 dan penyimpanan data transaksi penjualan barang dilakukan dengan cara menyimpan
dalam bentuk dokumen transaksi penjualan
menyebabkan Manager Operasional kesulitan dalam mengawasi dan mengevaluasi hasil target penjualan per bulan. Jumlah bahan baku yang mencapai 82 jenis dan proses pencatatan pemakaian dan penambahan masih dilakukan dengan cara menuggu hingga jam operasional berakhir membuat bagian Pitch Control kesulitan dalam menentukan jumlah bahan baku yang harus dibeli dan bagian ADM. Gudang/keuangan kesulitan dalam hal pengawasan
bahan baku tersebut. Pendekatan untuk
menyelesaikan permasalahan yang telah diuraikan adalah dengan membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen Operasional si Rumah Makan Warung Cepot.
Sistem Informasi Manajemen Operasional menerapkan metode peramalan untuk membantu manajer dalam melakukan perencanaan penjualan barang. Metode peramalan yang diterapkan adalah metode single moving average (SMA) . Setelah proses perencanaan , proses yang selanjutnya adalah proses monitoring perencanaan tersebut . Proses monitoring diterapkan untuk memantau proses perencanaan supaya berjalan dengan baik . Proses terakhir yang dilakukan adalah proses evaluasi .Proses evaluasi adalah hasil dari proses – proses sebelumnya dan sebagai penentu untuk proses perencanaan berikutnya.
Sistem Informasi Manajemen Operasional menggunakan model pembangunan perangkat lunak yaitu model waterfall, sedangkan analisis sistem
menggunakan pemodelan terstruktur dengan
menggunakan Data Flow Diagram(DFD).
Berdasarkan implementasi dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi Manajemen Operasional yang dibangun dapat membantu menyelesaikan masalah – masalah yang telah dikemukakan oleh pihak Rumah makan Warung Cepot.
Kata kunci : Sistem Informasi Manajemen, Operasional, Peramalan , Single Moving Average
1. PENDAHULUAN
Rumah makan (RM.) Warung Cepot
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner yang berdiri di kota Bandung. Saat ini rumah makan yang berpusat di Pasteur telah memiliki 1 (satu) cabang di daerah Pasirkaliki Bandung, salah satu bagian kerja yang terdapat di RM. Warung Cepot yaitu bagian operasional, kegiatan yang terdapat dalam bagian operasional yaitu proses penjualan, pembelian bahan baku, dan pengelolaan stok bahan baku. Staff yang terlibat dalam kegiatan
operasional adalah Manager Operasional, Pitch
Control, kasir, Head Kitchen, HRD, Pemilik, dan bagian Administrasi Gudang/Keuangan.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak
Wawan Gunawan selaku Manager operasional di RM. Warung Cepot dapat diketahui terdapat
beberapa fakta yang menyebabkan masalah
diantaranya yaitu jumlah transaksi perbulan
mencapai lebih dari 350 transaksi, pencatatan hasil transaksi tersebut masih dicatat dalam dokumen secara manual yang mengakibatkan Manager Operasional kesulitan dalam mengawasi dan mengevaluasi hasil target penjualan per bulan.
Dalam proses pembelian dan monitoring stok bahan baku diberitahukan beberapa fakta yang terjadi di lapangan diantaranya, jumlah bahan baku yang dipakai saat ini mencapai 82 jenis lalu proses pencatatan pemakaian dan penambahan stok bahan baku tidak langsung dicatat pada saat itu juga
melainkan harus mengunggu selesainya jam
operasional rumah makan yang mengakibatkan bagian Pitch Control keslulitan dalam menentukan jumlah bahan baku yang harus dibeli untuk bulan
berikutnya dan bagian Administrasi
Gudang/Keuangan kesulitan dalam pengawasan pengeluaran dan pemasukan bahan baku tersebut.