• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pt. Fermentech Indonesia_materi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pt. Fermentech Indonesia_materi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PT. FERMENTECH

INDONESIA

(2)

Daftar Isi

PT. Fermentech Indonesia ... 2

Apa Produk MCFS? ... 3

Mengenal MSG ... 4

Proses Pembuatan MSG ... 5

(3)

PT. Fermentech Indonesia

Adalah industri yang bergerak dibidang Production of seasonings and other food additives. PT. Fermentech Indonesia di Lampung Timur merupakan pabrik pembuatan

Monosodium Glutamate (MSG) atau di kalangan masyarakat di kenal dengan istilah penyedap rasa. Pada mulanya PT. Fermentech Indonesia di Lampung Timur ini merupakan PT Indomiwon Citra Inti Indonesia dengan produk Miwon, namun saat ini telah berubah menjadi PT. Fermentech Indonesia yang berada di bawah naungan Mitsubishi Group yang diekspor ke Jepang.

Berdasarkan penelusuran penulis pada profil Mitsubishi Group didapatkan informasi jika perusahaan PT. Fermentech Indonesia bertindak sebagai subsidiaries (anak perusahaan) dari Mitsubishi Group yaitu MC Food Specialties Inc Company. Berikut Profil perusahaan MC Food Specialties Inc:

Company Name MC Food Specialties Inc.

Establishment 1 January, 2014

Head Office

Corporate Division Tokyo Takarazuka Building

14th Fl. 1-1-3 Yurakucho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0006 Tel: (+81) 3-5501-7300(representation)

Fax: (+81) 3-5501-7330 Business Division Toho Hibiya Building

16th Fl. 1-2-2 Yurakucho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0006 Tel: (+81) 3-5501-7327

Fax: (+81) 3-5501-7331

Shareholder Mitsubishi Corporation Life Sciences Limited(approximately 97%) Mitsubishi International Food Ingredients, Inc.(approximately 3%)

Main Business

Manufacturing, sales and marketing of seasonings, sweeteners, texturizing agents, yeast-based ingredients, confectionery and bakery ingredients, industrial liquors and other

food ingredients for cooking and confectionary production

Representative Director

(4)

Apa Produk MCFS?

“We are a leading producer in Japan and the first company globally to use a fermentation process to mass-produce this most typical component of umami, L-Monosodium Glutamate. Flavor enhancers form the base of all Japanese, Chinese and Western dishes these days, being used in a wide range of products from processed foods to restaurant dishes. Flagship products GLUACE and RIBOTIDE have played a long and significant role in the development of the Japanese food industry, being core products of our parent companies Kyowa Hakko Food Specialties and Kirin Food-Tech. Going forward, we will continue to promote healthy eating habits through stable supply of essential

(5)

MENGENAL MSG

Monosodium glutamat, juga dikenal sebagai natrium glutamat dan MSG (Sodium 2-Aminopentanedioate) yaitu garam sodium dari alami non-esensial asam amino asam glutamat.MSG dikenal masyarakat sebagai bumbu masak penting. Fungsinya adalah sebagai penyedap yang menimbulkan rasa gurih. Ia lebih dikenal dengan nama vetsin atau micin. Secara kimiawi MSG adalah garam natrium dari asam glutamat. Satu ion hidrogen (dari gugus -OH yang berikatan dengan atom C-alfa, dari asam amino) digantikan oleh ion natrium.

Sejak ditemukan monosodium glutamat (MSG) sebagai penambah rasa alami pada awal abad 20 (dari Ikeda di Jepang), pemakaian dunia sangatlah tinggi. di tahun 1980 pemakaiannya diperkirakan mendekati 700 juta pounds (Mc. Ketta, 1983). Setelah ditemukan metode fermentasi produksi monosodium glutamat semakin berkembang dengan kenaikan 4,8% per tahun. Industri asam glutamat di Indonesia kebanyakan dibuat dari fermentasi molasses dan dari hidrolisis gluten jagung dan gandum. Asam glutamat digunakan untuk bahan baku monosodium glutamat (MSG), dimana monosodium glutamat digunakan sebagai bumbu masak atau penyedap rasa.

Adapun kegunaan Monosodium Glutamat sebagai berikut :

1. Monosodium glutamat digunakan sebagai bahan penyedap makanan.

2. Monosodium glutamat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan bahan Kosmetik 3. Monosodium glutamat dapat digunakan sebagai nutrisi pertumbuhan tanaman.

4. Monosodium glutamat dalam industri farmasi dalam jumlah tertentu digunakan sebagai nutrisi penunjang perkembangan otak.

Penggunaan Monosodium Glutamate (MSG) dalam tubuh tidak membahayakan bagi kesehatan, apalagi merusak jaringan otak, saraf ataupun aliran darah. Sehingga aman untuk di konsumsi, karena bahan baku yang dihasilkan MSG itu sebenarnya alami. Menurut Ahli Nutrisi dari Instritut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Hardinsyah, bahwa bahan baku yang dihasilkan bersumber dari sari tetes tebu, yang difermentasi menjadi glutamate sehingga monosodium glutamate tersebut bersifat alami. Tubuh kita juga menghasilkan glutamate bebas 41 gram di produksi setiap hari. Glutamate itu ada dua, yakni ada yang terikat dengan protein dan bebas yang terdapat pada plasma darah, di otot dan di otak. Hasil riset yang dia lakukan terbukti glutamate tidak mengandung zat berbahaya yang bisa merusak jaringan otak ataupun sel darah. Dalam darah itu sudah ada glutamate, tapi levelnya konstan, artinya sama saja levelnya antara orang yang pakai MSG dengan tidak pakai MSG. Jadi pengaruhnya sedikit dalam makan, karena glutamate dalam tubuh kita itu sangat aktif dipakai sebagai sumber energi untuk usus dalam penyerapan makanan, sehingga menghasilkan CO2. Jadi makanan dari glutamate kita apakah dari daging atau dari tambahan MSG itu tidak bisa masuk ke dalam otak, karena sudah habis dipakai oleh usus halus sebagai sumber energi serta mempunyai fungsi yang sangat penting dalam proses pencernaan dan kesehatan tubuh manusia. Hal itu dibuktikan pada berbagai temuan hasil penelitannya di Jepang, bahwa rasa Umami antara lain dihasilkan oleh asam amino glutamate memberikan stimulasi yang berefek positif sejak makanan tersebut masuk ke mulut kita, sampai proses pencernaan lebih lanjut di dalam usus. ( Syamhudi, www.MediaProfesi.com)

(6)

PROSES PEMBUATAN MSG

Pada dasarnya ada tiga proses untuk memproduksi monosodium glutamat, yaitu : 1. Proses Hidrolisis

2. Proses Sintesis 3. Proses Fermentasi

Uraian masing-masing reaksi diatas adalah sebagai berikut : 1. Proses Hidrolisis

Proses hidrolisis yaitu proses hidrolisis protein dengan asam sulfat, yang diperoleh dari kacang-kacangan, jagung atau padi-padian. Bahan baku biji jagung yang sudah digiling SO2 untuk dijadikan larutan gluten yang mengandung 70% protein. Selanjutnya dilakukan pemisahan antara filtrat (gluten) dengan ampas jagung (pati, serat, abu, dan minyak) menggunakan filter press. Kemudian gluten tersebut dihidrolisis pada suhu 110°C dan tekanan 1 atm dengan penambahan H2SO4, sehingga terurai menjadi asam amino.

Reaksi hidrolisis :

2. Reaksi Fridel-Crafts

Proses sintesis yang mengubah acrylonitrile menjadi cyanopropianaldehide yang terdiri dari hidroformitasi olefin dengan hidrogen dan karbon monoksida pada temperatur sedang dan tekanan tinggi.

Setelah itu dengan menggunakan reaksi steeker, cyanopropianaldehide direaksikandengan amina sianida yang diperoleh dari pembakaran partial methane dan ammonia sehingga dihasilkan amino glutarrodi nitrite.

(7)

dengan masing-masing isomer aktifnya. Selanjutnya di centrifuge dan dikeringkan sehingga diperoleh asam glutamat (McKetta, 1983).

3. Proses fermentasi (PROSES YANG DIGUNAKAN DI PT FERMENTECH INDONESIA)

Secara umum tahapan pembuatan MSG dengan menggunakan proses fermentasi adalah sebagai berikut:

- Seeding Tangki

seeding ini mirip tangki fermentor tapi lebih kecil volumenya. Di tangki ini bakteri tersebut dibiarkan berkembangbiak dengan baik, dilengkapi dengan penganduk, alat pendingin, pemasukan udara dan lain-lain.

- Fermentasi

Setelah dari tangki seeding, bakteri tersebut dipindahkan ke tangki fermentor. Di tangki ini mulailah proses fermentasi yang sebenarnya berjalan. Pengawasan proses merupakan pekerjaan yang sangat penting. Pengaturan pH dengan pemberian NH3, pemberian udara, jumlah gula, jumlah bakteri harus selalu diamati.

- Pengambilan asam glutamat

Setelah fermentasi selesai ± 30-40 jam cairan hasil fermentasi yaitu TB (Thin Broth) dipekatkan untuk mengurangi kadar airnya kemudian ditambahkan HCl untuk mencapai titik isoelektrik pada pH ± 3,2.

- Netralisasi atau refining

Pada tahapan ini dilakukan pencampuran NaOH. -Kristalisasi asam glutamat.

- Tahap lanjutan pereaksian asam glutamat dengan NaOH sehingga terbentuk monosodium glutamat liquor.

- Decolorisasi atau penjernihan warna menggunakan karbon aktif.

- Kristalisasi monosodium glutamat, menghasilkan kristal monosodium glutamat yang masih mengandung liquor.

- Pengeringan kristal monosodium glutamat dengan menggunakan Rotary dryer sehingga didapatkan kristal Monosodium glutamat yang mempunyai kemurniantinggi ± 99,7 %

(8)

PROSES LENGKAP PRODUKSI MSG MELALUI PROSES FERMENTASI

Secara garis besar proses produksi MSG melalui tahap-tahap persiapan bahan baku dan bahan pembantu, fermentasi, kristalisasi, dan netralisasi serta pengeringan dan pengayakan. 1. Persiapan bahan baku dan bahan pembantu

Dalam pembuatan MSG digunakan bahan baku berupa tetes tebu sebagai sumber karbohidrat. Tetes tebu diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan Ca dengan menambahkan H2SO4. Setelah itu tetes disterilisasi dengan menggunakan uap panas bersuhu

maksimum 1200 ºC selama 10 hingga 20 menit dan siap difermentasi dalam tabung yang juga disterilisasi (Said, 1991). Selain bahan baku utama juga terdapat bahan pembantu dalam pembuatan MSG. Bahan pembantu tersebut adalah amina (NH2), asam sulfat (H2SO4), HCl,

NaOH, karbon aktif, “beet molasses” dan “raw sugar” (Susanto dan Sucipto, 1994). 2. Fermentasi

Fermentasi adalah suatu reaksi oksidasi reduksi di dalam sistem biologi yang menghasilkan energi. Fermentasi menggunakan senyawa organik yang biasanya digunakan adalah karbohidrat dalam bentuk glukosa. Senyawa tersebut akan diubah oleh reaksi reduksi dengan katalis enzim menjadi bentuk lain (Winarno, 1990).

Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktifitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan sebagai akibat dari pemecahan-pemecahan kandungan bahan pangan tersebut. Hasil-hasil fermentasi terutama tergantung pada jenis bahan pangan (substrat), macam mikroba dan kondisi sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba dan metabolisme mikroba tersebut (Winarno, 1990).

Bakteri yang banyak digunakan dalam pembuatan MSG adalah bakteri Brevibacterium lactofermentum. Pertama-tama biarkan kultur yang telah diinokulasi dimasukkan kedalam tabung berisi medium pra-starter dan diinkubasi selama 16 jam pada suhu 310C. Selanjutnya biarkan prastarter diinokulasi kedalam tangki starter (Judoamidjojo, dkk. 1990).

Penurunan pH akibat terbentuknya asam pada proses pembentukan pra-starter tidak diinginkan karena akan menghambat pola pertumbuhan. Penambahan garam (CaCO3)

(9)

7,4 sedangkan pH terendah tidak kurang dari 6,8. Hasil dari fermentasi adalah asam glutamat dalam bentuk cair yang masih tervampur dengan sisa fermentasi (Said, 1991).

3. Kristalisasi dan Netralisasi

Kristalisasi merupakan metode yang terpenting dalam purifikasi senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul rendah (Mc Cabe, et al. 1994). Kristal murni asam glutamat yang berasal dari proses pemurnian asam glutamat digunakan sebagai dasar pembuatan MSG. Asam glutamat yang dipakai harus mempunyai kemurnian lebih dari 99 % sehingga bisa didapatkan MSG yang berkualitas baik. Kristal murni asam glutamat dilarutkan dalam air sambil dinetralkan dengan NaOH atau dengan Na2CO3 pada pH 6,6-7,0 yang kemudian

berubah menjadi MSG. Pada keadaan asam glutamat akan bereaksi dengan Na dan membentuk larutan MSG. Larutan ini mempunyai derajat kekentalan 26 -280Be. Pada suhu 300C dengan konsentrasi MSG sebesar 55 gram/larutan (Winarno, 1990).

Penambahan arang aktif sebanyak % (w/v) digunakan untuk menjernihkan cairan MSG yang berwarna kuning jernih dan juga menyerap kotoran lainnya, kemudian didiamkan selama satu jam lebih untuk menyempurnakan proses penyerapan warna serta bahan asing lainnya yang berlangsung dalam keadaan netral. Cairan yang berisi arang aktif dan MSG kemudian disaring dengan menggunakan “vacum filter” yang kemudian menghasilkan filter serta “cake” berisi arang aktif dan bahan lainnya. Bila kekeruhan dan warna filter tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan maka cairan ini dapat dikristalkan (Said, 1991).

Larutan MSG yang telah memiliki kekentalan 260 Be diuapkan pada kondisi vakum bertekanan 64 cmHg atau setara dengan titik didih 69 gram MSG pelarutan. Pemberian umpan akan menyebabkan terbentuknya MSG karena larutan dalam keadaan jenuh. Umpan yang diberikan sekitar 2% lalu inti kristal yang terbentuk secara perlahan-lahan akan diikuti dengan pemekatan larutan sehingga menghasilkan kristal yang lebih besar. Proses kristalisasi berlangsung selama 14 jam (Said, 1991).

4. Pengeringan dan pengayakan

Kristal MSG yang dihasilkan dari proses kristalisasi dipisahkan dengan metode sentrifugasi dari cairannya. Filtrat hasil penyaringan dikembalikan pada proses pemurnian dan kristal MSG yang dihasilkan setelah disaring kemudian dikeringkan dengan udara panas dalam lorong pengeringan, setelah itu diayak dengan ayakan bertingkat sehingga diperoleh 3 ukuran yaitu LLC (“Long Large Crystal”), LC (“Long Crystal”), dan RC (“Regular Crystal”), sedangkan FC (“Fine Crystal”) yang merupakan kristal kecil dikembalikan ke dalam proses sebagai umpan. Hasil MSG yang telah diayak dalam bentuk kering kemudian dikemas dan

(10)

REFERENSI:

1. Judoamijoyo, M., Darwis, A.A, dan Sa’id, E.G.1990. Teknologi Fermentasi. PAU Bioteknologi IPB, Rajawali Press. Jakarta.

2. Sa’id, G. 1991. Biondustri Penerapan Teknologi Fermentasi. PT. Meiyatama Sarana perkasa. Jakarta.

3. Susanto, T dan N. Sucipto.1994. Teknologi Pengolahan Hasil pertanian. Bina Ilmu, Surabaya.

4. Winarno, F.G. 1990. Teknologi Fermentasi. Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas bersama Antar Universitas, PAU Pangan dan Gizi, UGM, Yogyakarta.

5. http://digilib.unila.ac.id/11306/2/bab%20II%20.pdf 6. http://digilib.unila.ac.id/11306/1/BAB%20I%20.pdf 7. https://id.wikipedia.org/wiki/Mononatrium_glutamat 8. http://www.mc-foodspecialties.com/ 9. https://www.mitsubishi.com 10. https://lampung.antaranews.com/berita/295629/manajemen-pt-fermentech-belum-berencana-naikkan-upah 11. https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/07/proses-produksi-msg-monosodium-glutamat/ 12.http://petalokasi.org/Kabupaten-Lampung-Timur/PT-Fermentech-Indonesia-385530/

Referensi