• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bio Signal. Biosignal 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bio Signal. Biosignal 1"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Bio signal :

• SIGNAL adalah pembawa informasi.

• INFORMASI : menjelaskan mekanisme fisik/tubuh tertentu saat terjadinya aktifitas sistem.

• Signal ini dapat diukur dan dianalisa untuk mengetahui

informasi mengenai struktur dan fungsi dari sistem biologi. – Mis : denyut jantung, kontraksi otot, aktifitas otak dll. • Medical diagnostics dari electrocardiogram (ECG) oleh

Einthoven (1905) dan electroencephalogram (EEG) oleh Berger (1929).

(3)

Klasifikasi BIOSIGNAL berdasarkan

bentuk fisik

• Mekanik : tekanan darah, aliran darah,

nystagmus

(gerakan mata

involuntary

),

contractability

(kemampuan kontraksi), bunyi/suara,

tidal air volume

(volume udara yg dihirup dan dikeluarkan pada siklus pernafasan)

• Termal (temperatur, distribusi temperatur)

• Listrik (perubahan tegangan, dapat dilihat pada EEG, ECG dan EMG, kulit)

• konduktansi (distribusi tegangan, depolarisasi sel syaraf) • Magnetik (

magnetoencephalogram, magnetocardiogram

) • Optik (

micrographs, X-ray images

)

• Atom (konsentrasi radioaktif isotop,

scintigrams

, distribusi aktifitas)

(4)

z 1 dimensi (time curve [misal : ECG])

z 2 dimensi (images [misal : distribusi temperatur pada permukaan kulit])

z 3 dimensi (konsentrasi atau volume [misal : kadar O2 dalam darah])

Klasifikasi berdasarkan dimensi

Klasifikasi berdasarkan perubahan sinyal

z Analog: kontinyu

(5)

‹ Deterministic

¾ Periodical: (pengulangan sinyal pada periode waktu yang konstan)

¾ Harmonic: bentuk sinyal yang sinusoidal (ideal, tidak muncul pada biosignal)

¾ Non-harmonic: bentuk karakteristik yang berulang dengan interva tertentu (tekanan darah, ECG)

¾ Non-periodical: evoked potential, wash-out-curves of radio-isotopes

‹ Stochastic (accidental)

¾ Stationary (pengujian statis EEG pada periode waktu yg pendek);

¾ Non-stationary (pengujian dinamis EEG, depolarisasi sel syaraf).

(6)

Analisa bio signal :

• Metode dasar analisa signal : penguatan,

filtering, digitalisasi, processing dan

penyimpanan dapat diterapkan pada analisa bio

signal.

• Atau dengan menggunakan metode

pengembangan utk analisa bio signal.

(7)

Sinyal Bioelectric :

• Sel syaraf dan otot menghasilkan sinyal

bioelectric

– sbg akibat adanya perubahan elektro-kimia didalam

dan antar sel.

sel syaraf stimulus Perubahan permeabilitas membran Action Potential

(8)

Tubuh manusia terdiri dari trilyunan sel. Sel-sel sistem syaraf yg dikenal sebagai

nerve cells atau neurons, bertugas khusus sebagai pembawa "messages" lewat proses

electrochemical.

Otak manusia mempunyai 100 billion neurons. Neurons ada dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Ukuran terkecil sekitar 4 micron. Sedangkan sel tubuh yang terbesar mencapai 100 micron. ( 1 micron = l/1000 millimeter!!).

(9)

Persamaan Neuron dengan sel lain dalam tubuh : •Neuron dikelilingi oleh membran sel.

•Neuron mempunyai nucleus yang berisi gen.

•Neuron terdiri dari cytoplasm, mitochondria dan "organelles“ lain. •Neuron melakukan proses sel dasar seperti sistesis protein dan

produksi energi.

Perbedaan neuron dengan sel lain dalam tubuh :

•Neuron mempunyai percabangan khusus yg disebut dendrites dan axons. Dendrites (input) membawa informasi kedalam sel dan axons (output) membawa informasi keluar sel.

•Neuron saling berkomunikasi lewat proses elektrokimia.

•Neuron terdiri dari struktur yang khusus (mis : synapses) dan kimiawi (mis : neurotransmitters).

(10)

Bipolar neurons mempunyai dua ekstensi dari sel bodi (contoh : sel retina, sel olfactory epithelium).

Pseudounipolar cells (contoh: sel dorsal root ganglion). Mempunyai 2 axon. Satu axon menuju ke spinal cord, axon yang lain menuju ke kulit atau otot.

Multipolar neurons mempunyai banyak

ekstensi dari sel tubuh. Tetapi setiap neuron hanya mempunyai satu axon (contoh: spinal motor neurons, pyramidal neurons, Purkinje cells).

(11)

9 Sensory (afferent) neurons: mengirim informasi dari

sensor penerima (kulit, mata, hidung, lidah, telinga) MENUJU central nervous system.

9 Motor (efferent) neurons: mengirim informasi KELUAR

dari central nervous system ke otot atau glands.

9 Interneurons: mengirim informasi antara sensory

neurons dan motor neurons. Kebanyakan interneurons terletak pada central nervous system.

Neuron juga diklasifikasikan berdasarkan

arah pengiriman informasi.

(12)
(13)

Kerja neuron dapat dilihat pada eksperimen pada axon raksasa dari cumi-cumi. Axon ini mulai dari kepala sampai ekor cumi-cumi, dan digunakan untuk menggerakkan ekor cumi-cumi. Besar axon ini berdiameter sekitar 1 mm.

•Neuron mengirim informasi secara elektrokimia. Proses kimia menyebabkan timbulnya sinyal listrik.

•Unsur kimia dalam tubuh dimuati oleh muatan listrik, yang disebut "ions." •Ion yang penting dalam sistem syaraf adalah sodium dan potassium

(keduanya bermuatan positif 1, +), calcium (muatan positif 2, ++) dan chloride (bermuatan negatif, -). Juga terdapat beberapa molekul protein yang bermuatan negatif.

•Sel syaraf dikelilingi oleh membran yang melewatkan beberapa ion dan menolak ion-ion yang lain. Tipe membran seperti ini disebut

(14)

semi-•Kondisi “rest” adalah saat neuron tidak mengirim sinyal.

•Saat neuron dalam kondisi “rest”, didalam neuron relatif lebih negatif dibanding diluar.

•Pada kondisi “rest” ini, ion-ion potassium (K+) dapat melewati membran dengan mudah. Ion-ion chloride (Cl-) dan sodium (Na+) lebih sulit dan membutuhkan

waktu lebih lama untuk melewati membran. Molekul-molekul protein yang bermuatan negatif (A-) yang berada didalam neuron, tidak dapat melewati

membran.

•Terdapat semacam pompa yg menggunakan energi untuk mengeluarkan tiga ion sodium dari dalam neuron untuk setiap dua ion potassium yang masuk.

Resting Membrane Potential

•Akhirnya, saat semua setimbang, perbedaan tegangan didalam dan diluar neuron disebutresting potential.

Resting membrane potential dari neuron sekitar -70 mV (mV=millivolt), berarti tegangan didalam neuron lebih kecil 70 mV dibanding diluar neuron.

•Pada kondisi “rest”, relatif lebih banyak ion-ion sodium diluar neuron, dan lebih banyak ion-ion potassium didalam neuron.

(15)

• Magnitude dari equilibrium membrane resting potential diberikan pada suhu tubuh, oleh persamaan Nernst

Vm = (RT/nF)ln[K+]e/[K+]i

Vm = 0.0615 log10[K+]e/[K+]I • Pada 37 °C (body temperature), dimana

Vm = transmembrane potential dalam millivolts, •R = konstanta gas universal,

T = temperatur absolut dalam K, •n = ion valensi,

F = konstanta Faraday,

•[K+]e = konsentrasi extracellular potassium, dan •[K+]i = konsentrasi intracellular potassium.

• Typically, [K+]e = 4 mmol/L, [K+]i = 155 mmol/L, dimana menghasilkan Vm = –97.7 mV.

• Ion-ion lain seperti Na+ dan Cl– mempunyai efek yang lebih kecil pada resting potential karena permeabilitasnya lebih kecil, sehingga kondisi aktual Vm = – 85.3 mV (Clark, 1998). Tipikalnya, resting potential untuk neuron adalah –70

(16)

Action potential muncul saat neuron mengirim informasi ke axon, menjauh dari sel bodi.

Neuroscientists menggunakan istilah "spike" atau "impulse" untuk action potential ini.

Action potential adalah ledakan/kejutan aktifitas listrik yang ditimbulkan oleh

depolarizing current. Hal ini berarti adanya suatu “event” (stimulus) mengakibatkan resting potential bergerak menuju 0 mV.

Saat depolarisasi mencapai -55 mV, neuron akan menembakkan action potential. Ini adalah threshold. Jika neuron tidak bisa mencapai level threshold, tidak akan terjadi action potential.

(17)

•Action potential disebabkan oleh adanya pertukaran ion-ion yang melewati membran neuron.

•Stimulus, yang pertama menyebabkan membukanya sodium channel.

•Karena banyaknya ion sodium diluar, dan didalam neuron relatif lebih negatif dari diluar, maka ion-ion sodium mengalir deras menuju kedalam neuron.

•Sodium mempunyai muatan positif, sehingga neuron menjadi lebih positif dan menjadi ter-depolarisasi.

•Butuh lebih lama untuk membukanya potassium channel. Saat terbuka, potassium mengalir deras keluar sel, membalik depolarisasi. Pada saat itu juga, sodium channel mulai menutup.

•Hal ini menyebabkan action potential kembali menuju -70 mV (repolarization). Action potential ini sebenarnya menuju dan melewati -70 mV (hyperpolarization) karena

(18)

t Mem br ane potential (m V ) +50 0 −50 −100 Depolarizing phase 1 Resting phase 1 2 Repolarizing phase 3 Undershoot phase 4 Na+ Outside cell Inside cell Plasma membrane + + + + + + + + + − − − − − − − − − K+ + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − − K+ K+ K+ Na+ Na+ Na+ 2 3 4

Peranan voltage-gated ion channels dalam action potential. Nomor yang dilingkari pada action potential berhubungan dengan empat diagram dari voltage-gated sodium dan potassium channel dalam membran plasma

(19)

Action potential

• Dihasilkan oleh sel yg dieksitasi, dpt dipancarkan dari

satu sel ke sel lain yg berdekatan

• jika banyak sel yg dieksitasi akan menghasilkan medan

listrik dan memancar/propagasi lewat medium biologis.

• Perubahan extracellular potential dpt diukur pada

permukaan dari organ atau organisme dng

menggunakan elektroda permukaan.

(20)

Perekaman action potential dari nerve axon invertebrata

(a) Stimulator elektronik memberikan pulsa arus sesaat ke axon, yang cukup membuat axon tereksitasi. Pencatatan aktifitas ini lewat micropipet. (b) Perubahan artifact direkam lewat ujung micropipet yang dimasukkan membran untuk merekam resting potential. Selang beberapa waktu kemudian, stimulus elektrik

dikirimkan ke axon; efek medannya direkam seketika pada daerah pengukuran sebagai stimulus artifact. Action potential kemudian muncul pada axon dengan kecepatan propagasi yang konstan. Periode waktu L

(21)

Pengukuran kecepatan konduksi syaraf lewat pengukuran latency dari respon elektrik yang ditimbulkan dalam otot. Syaraf distimulasi pada dua daerah

berbeda yang terpisah dengan jarak D .

Reference V 2 ms (t) S2 S1 Muscle + − + − S2 S1 D R L2 L1 t Velocity = u = L1L2 D V (t) V (t) 1 mV

(22)

Lensa kontak transparan yang terdiri dari satu elektrode, The transparent contact lens contains one electrode, (horizontal section dari mata kanan). Elektrode Referensi diletakkan pada pelipis kanan (right temple).

(23)

Referensi

Dokumen terkait

15.3 Changing the Mean Open Time of the Sodium Channel While Keeping the Equilibrium Probability Fixed Changes the Action Potential.. 250 15.4 Numerical Simulations Using the Action

15.3 Changing the Mean Open Time of the Sodium Channel While Keeping the Equilibrium Probability Fixed Changes the Action Potential We consider a case where we multiply all rates of

a: The connective tissue coverings, 8 b: Diagram showing the arm in cross section Figure 2.4 Voltage induction process in muscle by Action potential 12 Figure 2.5 sEMG signal

Fast and slow neurotransmitters ✓ Fast transmitters ms scale - Ligand-gated ion channels ▪ Excitatory and inhibitory potentials • Na+ channel and action potential generation • Cl-

AN IN-VITRO STUDY ON THE EFFECT OF Carica papaya CRUDE AQUEOUS EXTRACT ON THE VOLTAGE-GATED SODIUM CHANNEL VGSC MEDIATED MOTILITY ON MDA-MB 231 BREAST CANCER CELL LINE AMIRA RAUDHAH

Tuy nhidn, 6.iy \k kd't qua thtfc nghidm trong nghien ctfu, trdn thtfc te cdn cd ra't nhilu ye'u td khac cd tac ddng dd'n chu trinh kdnh K+ nhtf KCNE2 Potassium voltage-gated channel

• The problem: two dynamic mechanisms in the channel during action potential: time and voltage • Hodgkin and Huxley’s contribution: set voltage constant and obtain the time dependent

• The problem: two dynamic mechanisms in the channel during action potential: time and voltage • Hodgkin and Huxley’s contribution: set voltage constant and obtain the time dependent