• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESEMBER 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESEMBER 2013"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL PELAJARAN

3-9 FEBRUARI

Jagalah ”Agar

Pikiranmu Tidak Cepat

Terguncangkan”!

HALAMAN 6˙NYANYIAN: 65, 59 10-16 FEBRUARI

Maukah Saudara

Berkorban Demi

Kerajaan?

HALAMAN 11˙NYANYIAN: 40, 75 17-23 FEBRUARI

”Ini Harus Menjadi

Peringatan Bagimu”

HALAMAN 17˙NYANYIAN: 109, 18

24 FEBRUARI–2 MARET

”Lakukan Ini Sebagai

Peringatan akan Aku”

HALAMAN 22˙NYANYIAN: 99, 8

(2)

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedu-nia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dariKitab Suci Terjemahan Dunia Baru.

The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published

semi-monthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.

Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at addi-tional mailing offices.POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road,Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.

34567

December 15, 2013

Vol. 134, No. 24 Semimonthly INDONESIAN

ARTIKEL PELAJARAN

ˇ Jagalah ”Agar Pikiranmu Tidak Cepat

Terguncangkan”!

Jangan sampai kita tertipu dan memercayai pendapat pribadi dan gagasan yang meragukan! Kita akan mendapat peringat-an yperingat-ang tepat waktu di buku Satu dperingat-an Dua Tesalonika.

ˇ Maukah Saudara Berkorban Demi Kerajaan?

Dibutuhkan sikap rela berkorban untuk mendukung pekerjaan Kerajaan. Di artikel ini, kita akan menarik pelajaran dari berbagai korban yang dipersembahkan pada zaman Israel kuno. Kita juga akan membahas contoh dari orang-orang yang berkorban demi Kerajaan dewasa ini.

ˇ ”Ini Harus Menjadi Peringatan Bagimu”

ˇ ”Lakukan Ini Sebagai Peringatan akan Aku”

Setiap tahun, orang Yahudi merayakan Paskah kira-kira pada tanggal yang sama dengan tanggal orang Kristen memper-ingati kematian Yesus. Mengapa kita hendaknya belajar ten-tang Paskah? Bagaimana kita tahu kapan seharusnya Perja-muan Malam Tuan diadakan? Apa artinya itu bagi kita semua?

ARTIKEL LAIN

3 Yehuwa Melindungi Mereka dalam Bayang-Bayang Pegunungan

16 Apakah Saudara Ingat?

27 Jika Pasangan Hidup Meninggal

32 Indeks Pokok Bahasan Menara Pengawal 2013

ZIMBABWE

SAMPUL: Tidaklah mudah untuk menjangkau orang-orang yang tinggal di bukit yang berbatu-batu. Tapi, sau-dara-saudari kita mengunjungi mere-ka di daerah Perbukitan Matobo, Ma-tabeleland, Zimbabwe. Kadang, ada batu raksasa yang bertumpu di atas bukit itu                                     PENDUDUK:

12.759.565

PENYIAR:

40.034

PAR:

90.894

Orang-orang di Zimbabwe senang membaca lektur kita. Rata-rata, setiap Saksi menyiarkan 16 majalah setiap bulan

(3)

PAGI-PAGI sekali, seorang wanita keluar dari ru-mahnya dan melihat sebuah bungkusan di depan pintu. Ia memungutnya dan melihat ke sekeliling, tapi tidak ada siapa-siapa. Orang yang tak dikenal pasti menaruhnya di situ pada malam hari. Ia mem-bukanya sedikit lalu cepat-cepat masuk dan menu-tup pintu. Jelas saja, karena bungkusan itu berisi lektur Alkitab terlarang! Sambil mendekapnya, wa-nita itu berdoa dalam hati, bersyukur kepada Yehu-wa atas makanan rohani yang berharga itu.

Kisah di atas sering terjadi di Jerman selama 1930-an. Setelah Nazi mulai berkuasa pada 1933, pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa dilarang di hampir seluruh negeri itu. ”Kami yakin bahwa pengabaran tentang Yehuwa dan nama-Nya tidak mungkin di-halangi oleh perintah manusia,” kata Richard Ru-dolph, yang kini berusia 100 tahun lebih.1 ”Lektur Alkitab adalah alat yang penting untuk belajar dan mengabar. Tapi karena pelarangan, kami jadi su-sah mendapatkannya. Maka, kami bertanya-tanya

1 Ia melayani di Sidang Hirschberg di Silesia. Kota Hirschberg

kini adalah Jelenia Gora di bagian barat daya Polandia.´

bagaimana pekerjaan ini bisa berlanjut.” Tak lama kemudian, pertanyaan Richard terjawab dan ia bisa ikut memenuhi kebutuhan itu dengan cara yang sa-ngat unik, yaitu dalam bayang-bayang pegunungan. —Hak. 9:36.

MELINTASI JALUR PENYELUNDUPAN

Jika kita menuju hulu Sungai Elbe (atau Labe), kita akan sampai ke Pegunungan Raksasa (Pegu-nungan Krkonose), yang kini menjadi perbatasanˇ antara Republik Cheska dan Polandia. Meskipun tingginya hanya 1.600 meter, pegunungan ini dise-but pulau es di tengah-tengah Eropa. Salju hingga setinggi tiga meter menutupi lereng-lerengnya sam-pai enam bulan. Cuacanya sangat tidak menentu, sehingga orang yang meremehkannya bisa terjebak kabut tebal yang tiba-tiba menyelimuti puncak-pun-caknya.

Selama berabad-abad, barisan pegunungan ini menjadi perbatasan alami antara berbagai pro-vinsi, kerajaan, dan negara. Di daerah ini ham-pir tidak ada patroli karena medannya berbahaya. Jadi di masa lalu, banyak orang menyelundupkan

YEHUWA MELINDUNGI MEREKA

DALAM BAYANG-BAYANG

PEGUNUNGAN

Photo: Pavel Taclık´

(4)

barang-barang melalui pegunungan ini. Pada 1930-an, sewaktu Pegunungan Raksasa memisah-kan Cekoslovakia dan Jerman, para Saksi yang be-rani mulai menggunakan jalur yang pernah dilewati para penyelundup itu. Untuk apa? Untuk membawa lektur Alkitab dari tempat di mana lektur tersebut lebih mudah didapat. Richard termasuk di antara mereka.

”PENDAKIAN” YANG BERBAHAYA

”Setiap akhir pekan, kami rombongan tujuh anak muda atau lebih berangkat ke pegunungan itu, ber-pakaian seperti pendaki gunung,” kenang Richard. ”Dari Jerman, kami berjalan sekitar tiga jam untuk melintasi pegunungan itu dan sampai diSpindlerˇ uv˚ Mlyn,” yaitu tempat berlibur di wilayah Ceko, yang´ jauhnya sekitar 16,5 kilometer. Kala itu, banyak orang Jerman tinggal di daerah tersebut. Ada se-orang petani yang mau bekerja sama dengan sau-dara-saudara. Dengan kereta kuda yang biasa digunakan untuk mengangkut para wisatawan, ia mengambil dus-dus lektur dari kota terdekat. Lek-tur itu telah dikirimkan dengan kereta api dari Praha. Ia menyembunyikan dus-dus itu di loteng

lumbungnya dan menunggu para kurir yang akan membawa lektur itu ke Jerman.

Richard meneruskan, ”Setibanya di ladang itu, kami mengisi ransel-ransel kami yang khusus di-buat untuk mengangkut beban berat. Setiap orang membawa kira-kira 50 kilogram.” Agar tidak keta-huan, mereka berjalan di tengah kegelapan. Me-reka berangkat saat matahari terbenam dan tiba di rumah sebelum matahari terbit. Ernst Wiesner, pengawas wilayah di Jerman kala itu, menjelas-kan salah satu tindamenjelas-kan pengamanan, ”Dua sauda-ra berjalan lebih dulu dan akan langsung memberi tanda dengan senter kalau bertemu seseorang. Itu berarti saudara-saudara yang berjalan 100 meter di belakang mereka harus bersembunyi di semak-se-mak sampai kedua saudara tadi kembali dan meng-ucapkan sandi tertentu, yang diubah setiap ming-gu.” Tapi, selain polisi Jerman berseragam biru, ada bahaya lain mengintai.

”Suatu sore, saya harus kerja lebih lama,” kenang Richard, ”jadi saya baru berangkat ke Ceko bela-kangan. Malam itu gelap, berkabut, dan saya berja-lan di tengah hujan sambil menggigil. Saya terse-sat di hutan pinus dan tidak bisa menemukan jalan

Saudara dan saudari yang berpakaian seperti pendaki gunung membawa lektur ke Jerman melintasi Pegunungan Raksasa

(5)

keluar selama berjam-jam. Banyak pendaki gunung yang mati karena hal ini. Untunglah, saya akhirnya bertemu dengan saudara-saudara pagi-pagi sekali ketika mereka dalam perjalanan pulang.”

Selama kira-kira tiga tahun, beberapa saudara yang berani tersebut menembus pegunungan itu minggu demi minggu. Pada musim dingin, mere-ka mengangkut bawaan meremere-ka yang berharga de-ngan menggunakan ski. Sesekali, hingga sebanyak 20 saudara melintasi perbatasan pada siang hari, melalui jalur pendakian yang telah ditandai. Agar kelihatan seperti serombongan pendaki gunung biasa, beberapa saudari ikut juga. Ada yang berjalan di depan dan melemparkan topi mereka tinggi ke udara kalau mereka curiga ada bahaya.

Apa yang dilakukan sekembalinya para kurir dari perjalanan tengah malam? Lektur itu harus lang-sung dibagikan. Caranya? Publikasi itu dikemas hingga kelihatan seperti paket berisi sabun lalu di-bawa ke stasiun kereta api di Hirschberg. Paket-pa-ket itu dikirimkan ke berbagai tempat di Jerman dan saudara-saudari dengan hati-hati mengantar-nya ke rekan-rekan seiman sebagaimana digambar-kan di awal artikel ini. Jaringan distribusi bawah tanah ini saling terkait sehingga jika ada satu saja yang ketahuan, semua akan kena dampaknya. Dan benar saja, suatu hari terjadilah hal yang tidak diharapkan.

Pada 1936, ada depot lektur dekat Berlin yang ketahuan. Di sana antara lain ditemukan tiga pa-ket dari pengirim yang tidak dikenal di Hirschberg. Polisi menganalisis tulisan tangan pada paket itu untuk menemukan orang penting dalam kelompok penyelundupan lektur dan menangkapnya. Tidak lama kemudian, dua orang lagi ditangkap, terma-suk Richard Rudolph. Karena saudara-saudara itu menanggung sendiri semua tuduhan, saudara-sau-dara lain bisa melanjutkan misi mereka yang sema-kin berbahaya.

PELAJARAN BAGI KITA

Publikasi yang dibawa dengan ransel itu menja-di persemenja-diaan lektur Alkitab yang sangat berharga bagi para Saksi di Jerman. Tapi, Pegunungan Rak-sasa bukanlah satu-satunya jalur yang digunakan. Ada jalur-jalur lain di sepanjang perbatasan

de-ngan Cekoslovakia yang digunakan hingga 1939, karena setelah itu pasukan Jerman menduduki ne-gara tersebut. Di nene-gara-nene-gara lain yang berba-tasan dengan Jerman, seperti Prancis, Belanda, dan Swiss, para Saksi dari kedua sisi mengambil risi-ko yang besar untuk menyediakan makanan rohani bagi rekan-rekan seiman mereka yang mengalami pelarangan.

Kebanyakan dari kita dewasa ini bisa memiliki lektur Alkitab sejumlah yang kita inginkan dan da-lam berbagai format. Setiap kali Saudara menda-patkan publikasi baru di Balai Kerajaan atau meng-unduhnya dari situs Web jw.org, pikirkanlah upaya apa saja yang telah dilakukan hingga publikasi itu sampai ke tangan Saudara. Memang, upayanya mungkin tidak sedramatis melintasi puncak pegu-nungan bersalju di tengah gelapnya malam. Tapi, penyediaan lektur tentu menuntut kerja keras dari banyak rekan seiman Saudara yang tanpa pamrih melayani Saudara.

Perjalanan melintasi Pegunungan Raksasa menjadi berbahaya karena puncaknya tertutup salju

(6)

PENIPUAN dan dusta sudah sangat umum di du-nia sekarang ini. Tapi, kita tidak perlu heran. Alki-tab sudah memberi tahu bahwa Setan Si Iblis ada-lah penipu ulung dan penguasa dunia. (1 Tim. 2:14; 1 Yoh. 5:19) Dengan mendekatnya akhir dunia fasik ini, kemarahan Setan kian menjadi-jadi sebab wak-tu yang tersisa baginya ”tinggal sedikit”. (Pny. 12:12) Maka, wajarlah jika orang-orang yang dipengaruhi Iblis akan semakin suka menyesatkan. Mereka khu-susnya akan berupaya menipu umat Allah.

2Media kadang memberitakan hal yang tidak

be-nar tentang hamba-hamba Yehuwa dan kepercayaan mereka. Koran, acara di televisi, dan situs Internet digunakan untuk menyebarluaskan dusta. Akibat-nya, beberapa orang yang menelannya mentah-men-tah akan merasa resah, bahkan marah.

3Syukurlah, kita bisa menangkis taktik musuh

yang dapat menggoyahkan kita. Kita memiliki Fir-man Allah, yang ”berFir-manfaat . . . untuk meluruskan perkara-perkara”. (2 Tim. 3:16) Rasul Paulus menu-lis bahwa beberapa orang Kristen di Tesalonika abad pertama telah disesatkan karena memercayai apa yang tidak benar. Maka, Paulus menasihati mereka ”agar pikiran [mereka] tidak cepat terguncangkan”. (2 Tes. 2:1, 2) Apa yang dapat kita pelajari dari tegur-an Paulus ytegur-ang pengasih, dtegur-an bagaimtegur-ana kita sendiri bisa menerapkannya?

PERINGATAN TEPAT WAKTU

4Dalam suratnya yang pertama kepada sidang

Tesalonika, Paulus menyebutkan tentang

datang-1, 2. Mengapa penipuan begitu umum dewasa ini?

Bagaima-na itu disebarluaskan? (Lihat gambar di atas.)

3. Apa yang bisa membantu kita agar tidak tertipu?

4. Peringatan apa yang diberikan kepada orang Kristen di Te-salonika tentang datangnya ”hari Yehuwa”? Dari mana kita menerima peringatan?

J

AGALAH ”

A

GAR

P

IKIRANMU

T

IDAK

C

EPAT

T

ERGUNCANGKAN”

!

”Saudara-saudara, . . .

kami mohon darimu

agar pikiranmu tidak

cepat terguncangkan.”

—2 TES. 2:1, 2.

UNTUK DIRENUNGKAN

Peringatan tepat waktu apa yang ada dalam surat-surat Paulus kepada sidang Tesalonika?

Apa yang dapat kita lakukan agar tidak tertipu?

Apa manfaatnya jika kita giat mengabar?

(7)

15 DESEMBER 2013

7

nya ”hari Yehuwa”. Ia tidak ingin sau-dara-saudaranya berada dalam kegelap-an dkegelap-an tidak siap. Maka, ia mendesak mereka sebagai ”putra-putra terang” un-tuk ”tetap bangun dan tetap sadar”. (Baca 1 Tesalonika 5:1-6.) Kini, kita me-nantikan kehancuran Babilon Besar, im-perium agama palsu sedunia. Ini akan menjadi awal mulainya hari besar Ye-huwa. Syukurlah, kita sekarang semakin memahami bagaimana kehendak Allah akan terwujud. Di sidang, kita pun se-ring menerima pengingat yang tepat waktu agar tetap sadar. Dengan mengin-dahkan semua peringatan ini, kita dapat memperkuat tekad untuk melayani Allah ’dengan daya nalar kita’.—Rm. 12:1.

5Dalam suratnya yang kedua

kepa-da sikepa-dang Tesalonika, Paulus menye-butkan kesengsaraan yang akan datang manakala Yesus menjatuhkan hukum-an atas ”orhukum-ang-orhukum-ang yhukum-ang tidak menge-nal Allah dan yang tidak menaati kabar baik”. (2 Tes. 1:6-8) Di pasal 2 buku Te-salonika ini disingkapkan bahwa bebe-rapa orang di sidang menjadi ”bingung”,

5, 6. (a) Apa yang Paulus sebutkan dalam

su-ratnya yang kedua kepada sidang Tesalonika? (b) Apa yang akan segera Allah lakukan melalui Yesus? Apa yang sebaiknya kita renungkan?

atau resah, karena mengira hari Yehuwa akan segera tiba. (Baca 2 Tesalonika 2: 1, 2.) Orang-orang Kristen itu tidak se-penuhnya memahami bagaimana kehen-dak Allah akan terwujud. Belakangan, Paulus mengakui hal ini sehubungan de-ngan nubuat, ”Pengetahuan kita hanya sebagian dan nubuat kita hanya sebagi-an; tetapi apabila yang lengkap itu tiba, apa yang tidak lengkap akan ditiada-kan.” (1 Kor. 13:9, 10) Namun, peringat-an terilham yperingat-ang ditulis oleh Paulus, Petrus, dan saudara-saudara terurap lainnya kala itu bisa menjaga iman mere-ka tetap kuat.

6Untuk mengoreksi pandangan

mere-ka, Paulus menjelaskan di bawah ilham bahwa sebelum hari Yehuwa tiba, ha-rus ada kemurtadan besar dan ”manusia pelanggar hukum”.1 Setelah itu, semua yang telah tertipu olehnya akan ”dile-nyapkan” Tuan Yesus pada waktu yang

1 Di Kisah 20:29, 30, Paulus menunjukkan bahwa dari dalam sidang Kristen ”akan muncul pria-pria yang membicarakan perkara-perkara yang belat-belit untuk menjauhkan murid-murid agar mengikuti mereka”. Se-jarah meneguhkan bahwa belakangan terbentuklah go-longan pendeta dan kaum awam. Pada abad ketiga M, menjadi jelas bahwa golongan pendeta Susunan Kris-ten itulah yang dimaksud dengan ”manusia pelang-gar hukum”.—Lihat Menara Pengawal, 1 Februari 1990, halaman 10-14.

Paulus menulis surat-surat yang berisi peringatan tepat waktu bagi orang Kristen

(8)

Allah tetapkan. Sang rasul menunjuk-kan mengapa mereka dihukum, yaitu karena ”mereka tidak mau menerima ka-sih akan kebenaran”. (2 Tes. 2:3, 8-10) Kita sebaiknya merenung, ’Seberapa da-lam saya mengasihi kebenaran? Apa-kah pengertian saya sudah sesuai de-ngan penjelasan terbaru dalam majalah ini dan publikasi lainnya?’

BIJAKLAH MEMILIH TEMAN 7Memang, bahaya yang dihadapi

orang Kristen bukan hanya dari orang murtad dan ajarannya. Paulus menu-lis kepada Timotius bahwa ”cinta akan uang adalah akar segala macam perka-ra yang mencelakakan”. Sang perka-rasul me-nunjukkan bahwa karena ”memupuk cinta ini beberapa orang telah disesatkan dari iman dan menikam diri mereka de-ngan banyak kesakitan”. (1 Tim. 6:10) Selain itu, ”perbuatan daging” juga ha-rus selalu diwaspadai.—Gal. 5:19-21.

8Paulus dengan tegas

memperingat-kan sidang Tesalonika tentang serius-nya ancaman dari orang-orang yang ia sebut ”rasul-rasul palsu”. Mereka ”mem-bicarakan perkara-perkara yang be-lat-belit untuk menjauhkan murid-mu-rid agar mengikuti mereka”. (2 Kor. 11: 4, 13; Kis. 20:30) Belakangan, Yesus me-muji sidang Efesus karena mereka ”tidak dapat bersabar terhadap orang-orang ja-hat”. Sidang Efesus ”menguji” orang-orang yang sebenarnya adalah rasul pal-su, pembohong. (Pny. 2:2) Perhatikan bahwa di suratnya yang kedua kepa-da sikepa-dang Tesalonika, Paulus menasihati, ”Kami memberimu perintah, saudara-saudara, dengan nama Tuan Yesus

Kris-7, 8. (a) Bahaya apa saja yang harus dihadapi

orang Kristen abad pertama? (b) Apa yang sa-ngat berbahaya bagi orang Kristen sejati dewasa ini?

tus, untuk menarik diri dari setiap sau-dara yang berjalan dengan tidak tertib.” Lalu, ia secara spesifik menyebutkan orang-orang Kristen yang ”tidak mau be-kerja”. (2 Tes. 3:6, 10) Kalau orang-orang seperti itu dianggap tidak tertib dan ha-rus dijauhi, terlebih lagi orang yang cen-derung murtad! Ya, pada masa itu, pergaulan akrab dengan orang-orang se-perti itu sangat berbahaya dan harus di-hindari. Begitu juga dewasa ini.—Ams. 13:20.

9Kesengsaraan besar dan akhir dari

dunia yang fasik ini sudah sangat dekat. Maka, semua peringatan terilham pada abad pertama itu menjadi semakin pen-ting bagi kita. Kita pasti tidak mau ’mela-laikan tujuan’ dari kebaikan hati Yehuwa dan kehilangan kehidupan kekal yang dijanjikan, di surga atau di bumi. (2 Kor. 6:1) Kita harus sangat berhati-hati sean-dainya di perhimpunan ada orang yang mencoba mengajak kita berdiskusi ten-tang pendapat pribadi yang meragukan atau mengkritik para penatua dan sau-dara-saudara lain.—2 Tes. 3:13-15.

’BERPEGANGLAH PADA AJARAN TURUN-TEMURUN’

10Paulus mendesak

saudara-saudara-nya di Tesalonika untuk ’berdiri teguh’ dan berpegang pada apa yang telah me-reka pelajari. (Baca 2 Tesalonika 2:15.) Apa yang dimaksud dengan ”ajaran tu-run-temurun” itu? Tentu, itu bukan-lah tradisi yang dianut agama palsu dan yang dianggap sama pentingnya seperti ajaran Alkitab. Sebaliknya, yang Paulus maksud adalah ajaran Yesus dan tulisan

9. Mengapa kita harus berhati-hati kalau ada yang mulai membicarakan pendapat pribadi yang meragukan atau suka mengkritik?

10. Orang Kristen di Tesalonika didesak untuk berpaut pada ajaran turun-temurun apa?

(9)

15 DESEMBER 2013

9

terilham sang rasul dan rekan-rekannya, yang kini menjadi bagian dari Alkitab. Paulus memuji saudara-saudaranya di si-dang Korintus, ”Dalam segala perkara kamu memikirkan aku dan kamu meme-gang erat ajaran turun-temurun itu seba-gaimana yang telah kuteruskan kepada-mu.” (1 Kor. 11:2) Ajaran itu berasal dari sumber yang dapat diandalkan sehingga dapat dipercaya.

1 1Dalam suratnya kepada orang

Ibrani, Paulus menyebutkan bagaimana seorang Kristen dapat kehilangan iman dan tidak berdiri teguh.(Baca Ibrani 2:1; 3:12.) Yang pertama adalah ”hanyut”, se-perti perahu yang tanpa disadari sema-kin jauh dari tepi sungai karena terbawa arus. Yang kedua adalah ”menjauh”, se-perti seseorang yang sengaja mendorong perahunya menjauhi tepi sungai. Kedua hal itu memperlihatkan apa yang dapat terjadi jika seseorang mau ditipu dan ti-dak berupaya memperkuat keyakinan-nya pada kebenaran.

12Itulah yang mungkin terjadi pada

beberapa orang di Tesalonika. Bagaima-na dengan kita? Ada banyak kegiatan yang memboroskan waktu. Pikirkan be-rapa banyak waktu yang dihabiskan un-tuk membaca dan menjawab pesan elek-tronik melalui jejaring sosial, menggeluti hobi, mengikuti berita olah raga terkini. Semua kegiatan ini dapat menyimpang-kan orang Kristen dan melemahmenyimpang-kan se-mangatnya. Akibatnya? Doa yang khu-syuk, pelajaran Alkitab, perhimpunan, dan pengabaran bisa terbengkalai. Apa yang dapat kita lakukan agar ’pikiran kita tidak cepat terguncangkan’?

11 . Bagaimana seseorang bisa kehilangan iman?

12. Kegiatan apa saja yang dapat merusak per-sahabatan kita dengan Yehuwa?

CARANYA AGAR TIDAK TERGUNCANG 13Kita harus selalu ingat bahwa akhir

dunia Setan sudah dekat, dan sangatlah berbahaya untuk bergaul dengan orang-orang yang tidak mau mengakui bah-wa inilah ”hari-hari terakhir”. Rasul Pet-rus menulis tentang masa ini, ”Akan datang pengpengejek dengan ejek-an mereka; mereka bertindak menu-rut keinginan mereka sendiri dan me-ngatakan, ’Mana kehadirannya yang dijanjikan itu? Dari saat bapak-bapak le-luhur kami tertidur dalam kematian, gala sesuatu terus berlangsung tepat se-perti sejak awal penciptaan.’ ” (2 Ptr. 3: 3, 4) Kita akan tetap ingat bahwa kita hi-dup di ”hari-hari terakhir” dengan mem-baca Firman Allah setiap hari dan rajin mempelajarinya. Kemurtadan yang dinu-buatkan itu sudah lama muncul dan te-rus ada hingga kini. ”Manusia pelanggar hukum” masih ada dan terus menentang hamba-hamba Allah. Karena itu, kita ti-dak boleh lupa bahwa hari Yehuwa su-dah dekat.—Zef. 1:7.

14Pengalaman membuktikan bahwa

cara ampuh agar kita bisa tetap was-pada dan ’pikiran kita tidak tergun-cangkan’ adalah dengan rajin menga-bar. Kristus Yesus sebagai Kepala sidang Kristen memerintahkan para pengikut-nya untuk membuat murid dan meng-ajar mereka menjalankan meng-ajarannya. Pe-rintah itu sebenarnya adalah nasihat yang akan melindungi para pengikutnya. (Mat. 28:19, 20) Untuk menaatinya, kita harus bersemangat dalam pekerjaan pe-ngabaran. Menurut Saudara, apakah re-kan-rekan kita di Tesalonika akan me-ngabar dan mengajar secara asal-asalan,

13. Seperti dinubuatkan, bagaimana sikap ba-nyak orang? Bagaimana caranya agar iman kita tetap kuat?

(10)

menganggapnya kewajiban belaka? Ingatlah kata-kata Paulus kepada mere-ka, ”Jangan padamkan api roh itu. Ja-ngan menghina perkataan nubuat.” (1 Tes. 5:19, 20) Nubuat yang kita pelajari dan ceritakan kepada orang lain sung-guh luar biasa!

15Kita tentu ingin membantu

keluar-ga kita semakin terampil dalam dinas lapangan. Satu cara yang sering dilaku-kan adalah dengan menggunadilaku-kan sebagi-an dari ibadat keluarga untuk membahas pelayanan. Misalnya, cara mengadakan kunjungan kembali: Apa yang akan me-reka bicarakan ketika berkunjung lagi? Topik apa saja yang akan membuat penghuni rumah ingin belajar lebih ba-nyak? Kapan waktu yang paling tepat untuk berkunjung? Banyak saudara juga menyisihkan waktu selama ibadat

keluar-15. Hal-hal bagus apa yang bisa kita bahas da-lam ibadat keluarga?

ga untuk mempersiapkan bahan perhim-punan agar mereka bisa memberikan komentar. Dengan memberikan komen-tar, iman Saudara akan diperkuat dan ’pikiran Saudara tidak cepat tergun-cangkan’. (Mz. 35:18) Ya, ibadat keluar-ga akan melindungi kita sehingkeluar-ga tidak ragu atau menebak-nebak sesuatu yang tidak dijelaskan dalam Alkitab.

16Yehuwa telah membantu umat-Nya

makin memahami nubuat Alkitab. Jika kita merenungkan hal itu, kita bisa ya-kin bahwa berkat di masa depan akan sangat menakjubkan. Kaum terurap me-miliki harapan untuk memerintah ber-sama Kristus di surga. Hal itu tentu mendorong mereka untuk menjaga pi-kiran mereka tetap teguh! Kata-kata Pau-lus kepada orang Tesalonika berlaku atas mereka, ”Kami wajib untuk selalu ber-syukur kepada Allah bagimu, saudara-saudara yang Yehuwa kasihi, karena Allah memilih kamu . . . dengan me-nyucikan kamu dengan roh dan melalui imanmu akan kebenaran.”—2 Tes. 2:13.

17Mereka yang menantikan

kehidup-an abadi di bumi juga harus berjukehidup-ang agar ’pikiran mereka tidak cepat tergun-cangkan’. Jika Saudara berharap untuk hidup di bumi, camkanlah anjuran pe-ngasih yang Paulus tulis kepada rekan-rekan terurapnya di Tesalonika. (Baca 2 Tesalonika 3:1-5.) Kita hendaknya sa-ngat menghargai kata-kata itu. Ya, dua surat kepada sidang Tesalonika memper-ingatkan kita agar tidak menebak-nebak sesuatu yang tidak dijelaskan dalam Al-kitab atau memercayai gagasan yang me-ragukan. Karena akhir itu sudah sangat dekat, kita sangat menghargai semua peringatan itu.

16. Apa yang mendorong kaum terurap untuk menjaga pikiran mereka tetap teguh?

17. Kata-kata mana di 2 Tesalonika 3:1-5 yang membesarkan hati Saudara?

Pikiran kita tidak akan cepat terguncang jika kita ikut mengabar dan mempersiapkannya dengan baik

(11)

ORANG mau berkorban demi apa yang mereka ang-gap penting. Orang tua mengorbankan waktu, uang, dan tenaga demi anak-anak mereka. Para atlet muda yang ingin mewakili negara mereka di Olimpiade ber-latih keras selama berjam-jam setiap hari, sementara teman mereka bermain dan bersenang-senang. Yesus juga berkorban demi apa yang penting baginya. Ia ti-dak mengejar kemewahan dan titi-dak berkeluarga, ka-rena ia ingin menggunakan seluruh tenaganya untuk mendukung Kerajaan Allah. (Mat. 4:17; Luk. 9:58) Para pengikutnya juga mengorbankan banyak hal un-tuk mendukung Kerajaan Allah sepenuhnya, karena itulah hal terpenting dalam hidup mereka. (Mat. 4:18-22; 19:27) Jadi, kita hendaknya merenung, ’Apa yang penting dalam hidup saya?’

2Ada korban-korban tertentu yang wajib diberikan

oleh semua orang Kristen. Tanpa itu, kita tidak bisa memperkuat dan menjaga hubungan baik kita de-ngan Yehuwa. Korban itu antara lain waktu dan tena-ga yang kita khususkan untuk berdoa, membaca Al-kitab, mengadakan ibadat keluarga, berhimpun, dan mengabar.1 (Yos. 1:8; Mat. 28:19, 20; Ibr. 10:24, 25) Se-bagai hasil dari upaya kita dan berkat Yehuwa, pe-kerjaan pengabaran berkembang pesat. Banyak orang terus berduyun-duyun pergi ke ”gunung rumah Ye-huwa”. (Yes. 2:2) Untuk mendukung Kerajaan, ba-nyak yang membuat pengorbanan tambahan untuk melayani di Betel, membantu pembangunan Balai Ke-rajaan dan Balai Kebaktian, mengorganisasi kebakti-an, atau memberikan bantuan kemanusiaan setelah

1 Lihat artikel ”Berikan Korban Sepenuh Jiwa kepada Yehuwa” di Menara Pengawal 15 Januari 2012, halaman 21-25.

1. Pengorbanan apa saja yang dibuat banyak orang? Apa alas-annya?

2. (a) Korban apa saja yang wajib diberikan oleh semua orang Kristen? (b) Korban tambahan apa yang bisa diberikan oleh be-berapa orang?

M

AUKAH

S

AUDARA

B

ERKORBAN

D

EMI

K

ERAJAAN?

”Allah mengasihi pemberi

yang bersukacita.”

—2 KOR. 9:7.

AYAT-AYAT UNTUK DIRENUNGKAN

Mengenai korban yang Saudara berikan demi Kerajaan, prinsip apa yang Saudara temukan di ayat-ayat ini? 1 Tawarikh 29:9 1 Korintus 16:1, 2 2 Korintus 8:12

11

(12)

bencana alam. Korban tambahan ini bu-kan syarat untuk mendapatbu-kan hidup ke-kal tapi sangat penting untuk mendu-kung kepentingan Kerajaan.

3Kinilah saatnya untuk berbuat

se-maksimal mungkin demi Kerajaan. Dan, alangkah senangnya melihat begitu ba-nyak orang rela berkorban demi Yehu-wa!(Baca Mazmur 54:6.) Kita pun akan sangat bersukacita jika kita meniru kere-laan mereka sambil menantikan datang-nya Kerajaan Allah. (Ul. 16:15; Kis. 20:35) Kita semua hendaknya memeriksa diri dengan cermat. Apakah kita bisa ber-korban lebih banyak demi Kerajaan? Ba-gaimana kita menggunakan waktu, uang, tenaga, dan kesanggupan kita? Sewak-tu membuat pengorbanan, apa yang ti-dak boleh terabaikan? Mari kita bahas contoh-contoh korban sukarela yang bisa kita tiru agar kita makin bersukacita.

KORBAN-KORBAN DI ISRAEL KUNO 4Orang Israel zaman dulu harus

mem-berikan korban agar dosa mereka

diam-3. (a) Apa manfaatnya jika kita berkorban demi Kerajaan? (b) Pertanyaan apa saja yang hendak-nya kita pikirkan?

4. Dengan mempersembahkan korban, manfa-at apa yang diperoleh orang Israel?

puni. Korban-korban dibutuhkan untuk mendapat perkenan Yehuwa. Ada yang sifatnya wajib, ada pula yang sukare-la. (Im. 23:37, 38) Persembahan bakaran yang utuh bisa menjadi persembahan su-karela, atau pemberian, kepada Yehuwa. Salah satu contohnya adalah korban yang diberikan kepada Yehuwa ketika bait Salomo ditahbiskan.—2 Taw. 7:4-6.

5Yehuwa itu pengasih, Ia memahami

bahwa kemampuan orang untuk mem-beri tidaklah sama. Maka, Ia hanya me-minta apa yang mampu mereka berikan. Hukum Yehuwa menetapkan bahwa da-rah binatang harus dicuda-rahkan, karena itu adalah ”bayangan dari perkara-perka-ra baik yang akan datang” melalui Put-ra-Nya, Yesus. (Ibr. 10:1-4) Tapi, Yehuwa tidak kaku. Misalnya, Allah mau meneri-ma persembahan burung tekukur jika se-seorang tidak mampu memberikan per-sembahan berupa ternak. Jadi, orang miskin pun bisa memberikan korban de-ngan sukacita. (Im. 1:3, 10, 14; 5:7) Bi-natang yang dikorbankan bisa berbeda-beda, tapi ada dua hal yang dituntut dari orang yang mempersembahkan korban sukarela.

5. Apa yang Yehuwa tetapkan bagi orang-orang yang kurang mampu?

Banyak persembahan diberikan dengan sukarela, seperti korban kita dewasa ini

(Lihat paragraf 7-13)

Penyiar di Balai Kerajaan di Kenya, Afrika

(13)

6Pertama, orang itu harus

memberi-kan yang terbaik. Yehuwa memberi tahu bangsa itu bahwa Ia hanya mau meneri-ma korban binatang yang tidak bercacat. (Im. 22:18-20) Kedua, si pemberi korban harus tahir dan tidak bercela. Jika orang itu dalam keadaan najis, ia harus mem-berikan persembahan dosa atau persem-bahan kesalahan untuk mendapat per-kenan Yehuwa lagi. Setelah itu, barulah Yehuwa mau menerima persembahan su-karelanya. (Im. 5:5, 6, 15) Ini hal yang se-rius. Menurut ketetapan Yehuwa, orang yang dalam keadaan najis ikut makan dari korban persekutuan, termasuk kor-ban sukarela, harus dimusnahkan dari antara umat Allah. (Im. 7:20, 21) Namun, jika si pemberi korban itu tahir dan kor-bannya tidak bercacat, ia bisa bersukacita dan merasa puas.—Baca 1 Tawarikh 29:9.

MEMBERIKAN KORBAN DEWASA INI 7Dewasa ini, banyak yang rela

beker-ja keras melayani Yehuwa, dan Ia senang

6. Apa yang dituntut dari setiap orang yang ingin memberikan korban? Mengapa persyarat-an itu wajib ditaati?

7, 8. (a) Apa yang dinikmati banyak orang

ka-rena berkorban demi Kerajaan? (b) Sumber daya apa yang kita miliki?

dengan hal ini. Bekerja demi saudara-saudara kita mendatangkan sukacita. Seorang saudara yang ikut membangun Balai Kerajaan dan membantu para kor-ban bencana alam menceritakan bahwa kepuasan yang ia rasakan sulit untuk di-lukiskan. Ia mengatakan, ”Melihat ke-bahagiaan dan rasa syukur saudara-sau-dari ketika masuk ke Balai Kerajaan yang baru, atau sewaktu mereka menerima bantuan setelah bencana alam, semua rasa capek langsung hilang.”

8Organisasi Yehuwa zaman sekarang

selalu memikirkan apa yang bisa dilaku-kan untuk mendukung Kerajaan. Pada tahun 1904, Saudara C.T. Russell me-nulis bahwa kita semua harus berupaya menggunakan sebaik-baiknya waktu, pe-ngaruh, uang, dan apa pun yang kita mi-liki demi kemuliaan Yehuwa. Untuk ber-korban demi Yehuwa, memang ada yang harus direlakan, tapi kita akan menuai banyak berkat. (2 Sam. 24:21-24) Dapat-kah kita menggunakan sumber daya kita dengan lebih baik?

9Waktu kita. Banyak waktu dan upaya

dibutuhkan untuk menerjemahkan

9. Mengenai penggunaan waktu, prinsip apa di Lukas 10:2-4 yang dapat kita terapkan? Sukarelawan konstruksi di

Tuxedo, New York, AS

Anggota Betel di Australia

(14)

dan mencetak publikasi kita, memba-ngun tempat ibadat, mengorganisasi ke-baktian, memberikan bantuan kepada korban bencana, dan mengurus banyak kegiatan penting lainnya. Kita hanya pu-nya waktu 24 jam sehari, tapi Yesus memberikan prinsip untuk mengguna-kan waktu dengan bijak. Sewaktu meng-utus murid-muridnya mengabar, Yesus berpesan agar mereka tidak ”memeluk siapa pun pada waktu memberi salam di sepanjang jalan”. (Luk. 10:2-4) Meng-apa? Seorang pakar Alkitab mengata-kan, ”Sewaktu memberi salam, orang Ti-mur tidak sekadar membungkukkan badan atau mengulurkan tangan, seperti halnya kita, tetapi mereka melakukan-nya dengan berkali-kali memeluk, mem-bungkuk, dan bahkan bersujud di tanah. Ini semua membutuhkan banyak wak-tu.” Yesus bukannya mengajar para mu-rid untuk bersikap tidak sopan. Tapi, mereka diingatkan bahwa waktu mere-ka terbatas dan itu perlu dimanfaatmere-kan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang lebih penting. (Ef. 5:16) Dapatkah kita mene-rapkan prinsip ini agar kita punya lebih banyak waktu untuk ikut bekerja demi Kerajaan?

10Uang kita. Banyak dana

dibutuh-kan untuk mendukung pekerjaan Kera-jaan. Setiap tahun, ratusan miliar rupiah dikeluarkan untuk keperluan peng-awas keliling, perintis istimewa, dan utusan injil. Sejak tahun 1999, lebih dari 24.500 Balai Kerajaan telah dibangun di negeri-negeri yang sumber dayanya ter-batas. Tapi, masih dibutuhkan hampir 6.400 Balai Kerajaan. Setiap bulan, kira-kira 100 juta majalah Menara Pengawal

10, 11. (a) Sumbangan kita untuk pekerjaan

sedunia digunakan untuk apa saja? (b) Prinsip apa di 1 Korintus 16:1, 2 yang dapat kita terap-kan?

dan Sedarlah! dicetak. Semua ini dibiayai oleh sumbangan sukarela Saudara.

11Di bawah ilham, rasul Paulus

mem-berikan prinsip yang bisa diikuti se-waktu kita ingin menyumbang. (Baca 1 Korintus 16:1, 2.) Ia menganjurkan saudara-saudara di Korintus untuk ti-dak menunggu hingga akhir pekan un-tuk menenun-tukan berapa yang mampu mereka sumbangkan. Namun, mereka sebaiknya menyisihkan dana sejak awal pekan. Dewasa ini, saudara-saudari juga merencanakan sebelumnya berapa yang dapat mereka sumbangkan, sesuai de-ngan keadaan mereka. (Luk. 21:1-4; Kis. 4:32-35) Yehuwa sangat menghargai kemurahan hati seperti itu.

12Tenaga dan keterampilan kita.

Ye-huwa mendukung upaya kita untuk menggunakan tenaga dan keterampil-an kita demi Kerajaketerampil-an. Ia berjketerampil-anji akketerampil-an memberikan kekuatan sewaktu kita le-lah. (Yes. 40:29-31) Apakah kita merasa tidak memiliki keterampilan yang dibu-tuhkan untuk mendukung pekerjaan Ke-rajaan? Atau, apakah kita merasa orang lain lebih cakap? Ingatlah, Yehuwa dapat meningkatkan keterampilan alami sese-orang, persis seperti yang Ia lakukan ke-pada Bezalel dan Oholiab.—Kel. 31:1-6; lihat gambar di bagian awal.

13Yehuwa menganjurkan kita untuk

memberikan yang terbaik dan tidak me-nahan diri. (Ams. 3:27) Sewaktu bait di-bangun kembali, orang Yahudi di Yeru-salem tersimpangkan dan tidak lagi menomorsatukan pekerjaan Yehuwa. Maka, Yehuwa menasihati mereka un-tuk memikirkan dengan serius apa yang telah mereka lakukan untuk pekerjaan pembangunan. (Hag. 1:2-5) Kita pun

12, 13. Mengapa beberapa orang menahan

(15)

15 DESEMBER 2013

15

sebaiknya merenungkan apakah di hari-hari terakhir ini prioritas kita sejalan de-ngan prioritas Yehuwa. Dapatkah kita ’mempertimbangkan jalan-jalan kita’ agar dapat lebih mendukung pekerjaan Kerajaan?

MEMBERI SESUAI DENGAN KEMAMPUAN

14Banyak orang tinggal di negeri yang

miskin dan penuh kesengsaraan. Orga-nisasi kita berupaya membantu sauda-ra-saudara yang tinggal di negeri-negeri seperti itu. (2 Kor. 8:14) Namun, mere-ka yang kurang mampu pun menghargai hak istimewa untuk memberi. Yehuwa tentu senang melihat orang miskin yang tergerak untuk memberi dengan bersu-kacita.—2 Kor. 9:7.

15Di salah satu negeri yang sangat

miskin di Afrika, beberapa saudara me-nyisihkan sebagian dari kebun mereka. Uang penjualan dari apa yang mereka ta-nam di sana disumbangkan untuk men-dukung pekerjaan Kerajaan. Di negeri yang sama, saudara-saudari ingin sekali membantu proyek pembangunan Balai Kerajaan yang sangat mereka butuhkan. Tapi, proyek itu dijadwalkan persis se-lama musim tanam. Karena sudah ber-tekad untuk membantu, mereka bekerja di proyek selama siang hari dan sore-nya mereka menanami ladang mereka. Sungguh bagus semangat rela berkorban mereka! Kita jadi teringat akan sauda-ra-saudara di Makedonia abad pertama. Meski berada dalam ’kemiskinan yang parah’, mereka meminta dengan sangat agar boleh ikut menyumbang. (2 Kor. 8: 1-4) Mari kita masing-masing juga ’mem-beri sesuai dengan berkat yang di’mem-beri- diberi-kan Yehuwa’.—Baca Ulangan 16:17.

14, 15. (a) Bagaimana perasaan Saudara

sete-lah membaca teladan rekan kita yang kurang mampu? (b) Apa hendaknya keinginan kita?

16Tapi, ada yang perlu kita ingat. Kita

harus menjaga keseimbangan agar tang-gung jawab utama kita sehubungan de-ngan keluarga dan ibadat kepada Yehu-wa tidak terabaikan. Seperti bangsa Israel dulu, kita tentu ingin korban sukarela kita diterima Allah. Allah tidak akan se-nang kalau kita melalaikan kesejahteraan rohani dan jasmani keluarga demi mem-bantu orang lain. Itu sama saja dengan memberikan apa yang tidak kita miliki. (Baca 2 Korintus 8:12.) Selain itu, kita ha-rus menjaga kerohanian kita sendiri. (1 Kor. 9:26, 27) Namun, yakinlah bah-wa kalau kita hidup sesuai dengan Alki-tab, korban kita ”khususnya diperkenan” Yehuwa dan kita akan sangat bahagia.

KORBAN KITA SANGAT BERHARGA

17Banyak saudara-saudari kita

’men-curahkan diri seperti persembahan mi-numan’ dengan bekerja keras mendu-kung Kerajaan. (Flp. 2:17) Kita sangat menghargai orang-orang yang menun-jukkan semangat memberi seperti itu. Dan, jangan lupakan istri serta anak-anak dari saudara-saudara yang menja-lankan kepemimpinan dalam pekerjaan Kerajaan. Mereka juga patut dipuji ka-rena kemurahan hati dan pengorbanan mereka.

18Untuk mendukung pekerjaan

Kera-jaan dibutuhkan banyak upaya. Mari kita pikirkan dan bawakan dalam doa bagaimana kita bisa berperan-serta seba-nyak mungkin. Yakinlah bahwa Saudara akan menerima banyak berkat sekarang, dan lebih banyak lagi ”dalam sistem yang akan datang”.—Mrk. 10:28-30.

16. Apa yang dapat kita lakukan agar Yehuwa senang dengan korban kita?

17, 18. Bagaimana perasaan kita terhadap

se-mua yang berkorban demi Kerajaan? Apa yang perlu kita semua pikirkan?

(16)

Kapan Yesus ”memberitakan ke-pada roh-roh dalam penjara”? (1 Ptr. 3:19)

Tampaknya, tidak lama setelah kebangkitannya, Yesus meng-umumkan kepada roh-roh fasik hukuman yang selayaknya mere-ka terima kelak.—15/6,

halaman 23.

Tiga tantangan apa yang menyu-litkan perkawinan kedua?

Itu adalah: sulit untuk tidak membandingkannya de-ngan perkawinan pertama; sulit berinteraksi dengan teman-te-man lama yang kurang menge-nal pasangan yang baru; sulit memercayai pasangan hidup karena pernah dikhianati.—1/7, halaman 9-10.

Kapan Yesus menghakimi orang-orang sebagai domba atau kam-bing? (Mat. 25:32)

Itu terjadi ketika Yesus mengha-kimi orang-orang di kesengsara-an besar, setelah agama palsu dibinasakan.—15/7, halaman 6.

Dalam perumpamaan Yesus mengenai gandum dan lalang, kapan para pelanggar hukum akan menangis dan mengertak-kan gigi? (Mat. 13:36, 41, 42)

Mereka akan mengalaminya pada waktu kesengsaraan besar, ketika mereka sadar bah-wa mereka tidak bakal luput dari pembinasaan.—15/7, halaman 13.

Kapan kata-kata Yesus mengenai budak yang setia

dan bijaksana tergenap? (Mat. 24:45-47)

Itu mulai tergenap, bukan pada Pentakosta 33 M, tapi setelah 1914. Pada 1919, budak itu di-tetapkan untuk mengurus pela-yan-pelayan rumahnya, terma-suk semua orang Kristen yang diberi makan secara rohani. —15/7, halaman 21-23.

Kapan Yesus mengangkat budak yang setia untuk mengurus se-mua harta miliknya?

Ini akan terjadi di masa depan, selama kesengsaraan besar ke-tika budak yang setia menerima upah berupa kehidupan di sur-ga.—15/7, halaman 25.

Alkitab tidak menyebutkan nama beberapa orang. Apakah itu kare-na mereka jahat atau kurang penting?

Tidak. Di antara mereka yang namanya tidak disebutkan da-lam Alkitab, ada orang yang baik dan yang jahat. (Rut 4:1-3; Mat. 26:18) Dan, Alkitab hanya me-nyebut dua nama malaikat yang setia.—1/8, halaman 10.

Selain mendapat kekuatan dari Allah, apa yang membantu 230 Saksi bertahan hidup dalam perjalanan panjang dari kamp konsentrasi Sachsenhausen?

Meskipun sudah lemah

karena kelaparan dan penyakit, mereka terus saling menguat-kan untuk tetap berjalan.—15/8, halaman 18.

Mengapa kita dikuatkan oleh kisah tentang bangsa Israel

yang menyeberangi Sungai Yordan ke Tanah Perjanjian?

Meski sungai itu sedang meluap, Yehuwa menghentikan alirannya agar umat-Nya bisa menyeberang. Iman dan keper-cayaan mereka kepada-Nya ten-tu dikuatkan. Kita pun bisa di-kuatkan oleh kisah itu.—15/9, halaman 16.

Alkitab sering menyebutkan ber-bagai warna. Apa yang ditunjuk-kan oleh hal itu?

Itu menunjukkan bahwa Allah memahami kalau warna bisa memengaruhi emosi manusia dan bisa membantu kita meng-ingat.—1/10, halaman 14-15.

Apa penggenapan dari nubuat tentang gembala dan bangsawan tinggi di Mikha 5:5 dewasa ini?

Kita mengerti bahwa ’tujuh gem-bala dan delapan bangsawan tinggi’ di Mikha 5:5 memaksud-kan para penatua terlantik di si-dang, yang menguatkan umat Allah untuk menghadapi serang-an di masa depserang-an.—15/11, halaman 20.

Apa saja alasan kita membutuh-kan Allah?

Kita butuh petunjuk yang tepat dan penjelasan untuk masalah kehidupan. Dan, kedua hal itu diberikan oleh Allah. Ia mena-warkan bantuan agar kita hidup bahagia. Untuk itu, Ia akan menggenapi janji-janji-Nya di Alkitab.—1/12, halaman 4-6.

APAKAH SAUDARA INGAT?

Apakah Saudara telah membaca dengan saksama berbagai edisi Menara Pengawal

baru-baru ini? Silakan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

(17)

HARI apa yang Saudara rayakan setiap tahun? Kalau sudah menikah, Saudara mungkin merayakan hari ulang tahun pernikahan. Yang lain mungkin memper-ingati suatu peristiwa penting dalam sejarah, misalnya hari kemerdekaan negeri mereka. Tapi, tahukah Sau-dara perayaan nasional apa yang sudah diadakan sejak kira-kira 3.500 tahun yang lalu?

2Itu adalah perayaan Paskah, yang memperingati

pembebasan bangsa Israel kuno dari perbudakan di Mesir. Saudara hendaknya menganggap penting pera-yaan itu. Mengapa? Karena itu ada hubungannya de-ngan kehidupan Saudara. Tapi, Saudara mungkin ber-pikir, ’Paskah itu kan perayaan orang Yahudi. Saya bukan penganut agama Yahudi, jadi kenapa saya perlu belajar tentang perayaan itu?’ Jawabannya terdapat da-lam pernyataan penting ini, ”Kristus, korban paskah kita, telah dikorbankan.” (1 Kor. 5:7) Untuk memahami arti-nya, kita perlu belajar tentang Paskah Yahudi dan apa hubungannya dengan perintah yang diberikan kepada semua orang Kristen.

MENGAPA PASKAH DIRAYAKAN?

3Ratusan juta orang di seluruh dunia, meskipun

bu-kan orang Yahudi, sedikitnya tahu tentang latar bela-kang perayaan Paskah yang pertama. Mereka mungkin pernah membacanya di buku Keluaran, mendengar ce-ritanya, atau menonton film yang mengisahkan peristi-wa itu.

4Kala itu, bangsa Israel menjadi budak di Mesir

se-lama bertahun-tahun. Kemudian, Yehuwa mengutus Musa dan Harun, kakaknya, kepada Firaun untuk meminta agar ia membebaskan umat Allah. Pengua-sa Mesir yang sombong itu menolaknya. Maka, Yehu-wa menghantam negeri itu dengan serangkaian tulah yang mengerikan. Setelah tulah kesepuluh, yang mem-bunuh semua anak sulung Mesir, Firaun akhirnya

1, 2. Perayaan apa yang perlu dipelajari semua orang Kristen?

Mengapa?

3, 4. Apa latar belakang perayaan Paskah yang pertama?

I

NI

H

ARUS

M

ENJADI

P

ERINGATAN

B

AGIMU”

”Hari ini harus menjadi

peringatan bagimu, dan

kamu harus

merayakan-nya sebagai perayaan

bagi Yehuwa.”

—KEL. 12:14.

DAPATKAH SAUDARA MENJELASKAN?

Apa yang harus dilakukan bangsa Israel di Mesir untuk mempersiapkan dan merayakan Paskah yang pertama?

Kapan Yesus dan para rasul mengadakan perjamuan Paskah yang terakhir? Apa yang terjadi kemudian?

Pelajaran penting apa saja yang bisa kita tarik dari kisah tentang Paskah yang pertama dan pembebasan bangsa Israel?

(18)

melepaskan bangsa Israel.—Kel. 1:11; 3:9, 10; 5:1, 2; 11:1, 5.

5Tapi sebelum dibebaskan, apa yang

harus dilakukan orang Israel? Saat itu ada-lah bulan Abib (belakangan disebut Ni-san), pada musim semi tahun 1513 SM.1 Allah mengatakan bahwa pada hari kese-puluh bulan itu, orang Israel harus mulai bersiap-siap untuk peristiwa setelah mata-hari terbenam tanggal 14 Nisan. Mengapa setelah matahari terbenam? Karena hari orang Ibrani dimulai dan diakhiri pada waktu matahari terbenam. Pada tanggal 14 Nisan itu, setiap keluarga harus me-nyembelih seekor domba (atau kambing) jantan dan memercikkan sedikit darah-nya pada tiang dan ambang pintu rumah mereka. (Kel. 12:3-7, 22, 23) Anak dom-ba itu harus dipanggang kemudian dima-kan bersama roti tak beragi dan sayur pa-hit. Malaikat Allah akan melintasi negeri itu dan membunuh semua anak sulung di Mesir, tapi orang Israel yang taat akan ter-lindung, lalu mereka bisa pergi.—Kel. 12: 8-13, 29-32.

6Itulah yang terjadi, dan bangsa Israel

diharuskan untuk terus mengingat pem-bebasan mereka ini. Allah memerintah-kan, ”Hari ini harus menjadi peringatan bagimu, dan kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi Yehuwa dari gene-rasi ke genegene-rasi. Sebagai suatu ketetapan sampai waktu yang tidak tertentu kamu harus merayakannya.” Setelah perayaan Paskah pada tanggal 14 Nisan, orang Is-rael mengadakan Perayaan Kue Tidak Be-ragi selama tujuh hari. Kedelapan hari ini juga dapat disebut Paskah. (Kel. 12:14-17;

1 Nama Nisan baru digunakan setelah masa pem-buangan di Babilon, tapi untuk memudahkan, kita akan menyebut bulan pertama dalam kalender Ibrani sebagai bulan Nisan.

5. Apa yang harus dilakukan orang Israel sebe-lum dibebaskan? (Lihat gambar di bagian awal.)

6. Mengapa orang Israel merayakan Paskah se-tiap tahun?

Luk. 22:1; Yoh. 18:28; 19:14) Paskah adalah salah satu perayaan yang harus diperingati orang Israel setiap tahun.—2 Taw. 8:13.

7Yesus dan para rasulnya adalah orang

Yahudi dan taat pada Hukum Musa. Maka, mereka pun merayakan Paskah tahunan. (Mat. 26:17-19) Pada Paskah terakhir ber-sama para rasulnya, Yesus memulai suatu hal baru yang harus diperingati oleh para pengikutnya setiap tahun, yaitu Perjamu-an Malam TuPerjamu-an. Tapi, kapPerjamu-an mereka harus memperingatinya?

PERJAMUAN MALAM TUAN —TANGGAL BERAPA?

8Karena Yesus memulai perayaan

Perja-muan Malam Tuan segera setelah Paskah terakhir, perayaan ini jatuh pada hari yang sama dengan Paskah. Namun, Saudara mungkin memperhatikan bahwa tanggal untuk Paskah Yahudi di kalender seka-rang ini kadang berbeda satu hari atau lebih dengan tanggal kita memperingati kematian Kristus. Mengapa begitu? Jawab-annya antara lain ada pada perintah Allah kepada orang Israel. Setelah memerintah-kan seluruh umat Israel untuk menyembe-lih anak domba, Musa menyebutkan kapan persisnya pada tanggal 14 Nisan mereka harus merayakan Paskah.—Baca Keluaran

12:5, 6.

9Menurut Keluaran 12:6, anak domba

itu harus disembelih ”pada waktu senja”. Beberapa terjemahan Alkitab, termasuk Tanakh Yahudi, menggunakan ungkapan yang persis sama. Ada juga yang mener-jemahkannya ”pada waktu petang”, ”men-jelang malam”, atau ”sekitar waktu mata-hari terbenam”. Jadi, anak domba harus

7. Hal baru apa yang harus diperingati oleh para pengikut Yesus?

8. Sehubungan dengan Paskah dan Perjamuan Malam Tuan, pertanyaan apa yang timbul?

9. Menurut Keluaran 12:6, kapan anak domba Paskah harus disembelih? (Lihat juga kotak ”Ka-pan Tepatnya?”)

(19)

15 DESEMBER 2013

19

disembelih setelah matahari terbenam tapi sewaktu masih terang, di awal tanggal 14 Nisan.

10Belakangan, orang Israel merayakan

Paskah di Yerusalem dan anak-anak dom-ba didom-bawa ke dom-bait. Dibutuhkan waktu ber-jam-jam untuk menyembelih semuanya. Karena itu, beberapa orang Yahudi berpi-kir bahwa perintah di Keluaran 12:6 itu menunjuk ke akhir 14 Nisan, sewaktu ma-tahari mulai terbenam (setelah tengah hari) hingga hari itu berakhir pada saat matahari terbenam. Tapi kalau hal ini be-nar, kapan anak domba itu dimakan? Pro-fesor Jonathan Klawans, seorang pakar Yudaisme kuno, menyatakan, ”Awal hari dihitung saat matahari terbenam, jadi kor-ban disembelih pada tanggal 14 Nisan, tapi awal Paskah dan jamuannya adalah pada tanggal 15, meskipun urutan ini tidak diperinci dalam buku Keluaran.” Ia juga me-nulis, ”Tulisan para rabi. . . bahkan tidak memberitahukan bagaimana Seder [jamuan Paskah] diadakan sebelum Bait dihancur-kan” pada tahun 70 M.—Cetak miring red.

11Kalau begitu, bagaimana dengan

Pas-kah tahun 33 M? Pada tanggal 13 Nisan,

10. Menurut beberapa orang, kapan anak dom-ba Paskah disembelih? Namun, hal itu menim-bulkan pertanyaan apa?

11. (a) Apa yang Yesus alami pada hari Paskah 33 M? (b) Mengapa 15 Nisan 33 M disebut hari Sabat ”besar”? (Lihat catatan kaki.)

ketika hampir tiba ”saatnya korban pas-kah harus dikorbankan”, Kristus memberi tahu Petrus dan Yohanes, ”Pergilah dan persiapkan jamuan paskah untuk kita ma-kan.” (Luk. 22:7, 8) ”Akhirnya . . . jam-nya tiba” untuk jamuan Paskah, setelah matahari terbenam pada 14 Nisan, yang jatuh pada hari Kamis sore. Yesus mema-kan jamuan itu bersama para rasul, lalu ia memulai Perjamuan Malam Tuan. (Luk. 22:14, 15) Pada malam itu juga ia ditang-kap dan diadili. Yesus dipantek menje-lang siang pada 14 Nisan, dan sore itu ia mati. (Yoh. 19:14) Jadi, ”Kristus, korban paskah kita”, dikorbankan pada hari yang sama ketika anak domba Paskah disembe-lih. (1 Kor. 5:7; 11:23; Mat. 26:2) Menjelang akhir tanggal 14 Nisan itu, Yesus dikubur-kan, sebelum tanggal 15 Nisan dimulai.1 —Im. 23:5-7; Luk. 23:54.

PERAYAAN YANG MENGANDUNG PELAJARAN 12Pada waktu Paskah pertama di Mesir,

Allah memerintahkan bangsa Israel untuk

1 Tanggal 15 Nisan adalah hari pertama Perayaan Kue Tidak Beragi dan selalu dianggap hari sabat. Pada tahun 33 M, tanggal 15 Nisan kebetulan jatuh pada hari Sabat biasa (Sabtu). Karena dua Sabat itu jatuh pada hari yang sama, itu disebut Sabat ”besar”.—Baca

Yoha-nes 19:31, 42.

12, 13. Pelajaran apa yang diperoleh anak-anak

Yahudi pada perayaan Paskah?

Komentator Yahudi Marcus Ka-lisch (1828-1885) menulis, ”Pen-dapat yang sama telah dikemu-kakan dengan lebih jelas oleh Ebn Ezra [rabi terkenal dari Spanyol, 1092-1167]: Senja berarti waktu antara matahari terbenam dan saat ketika pantulan cahaya di awan

be-nar-benar hilang; dan di antara-nya ada selang waktu sekitar satu jam dua puluh menit. Dan penjelas-an ini, ypenjelas-ang tampaknya paling ma-suk akal, juga dianut oleh orang Kara dan orang Samaria, dan dise-tujui oleh banyak orang.” Pendapat bahwa anak domba itu disembelih

pada awal 14 Nisan sejalan dengan perintah kepada orang Israel di Ulangan 16:6, bahwa ”korban pas-kah” harus dipersembahkan ”pada waktu senja, segera setelah mata-hari terbenam, bertepatan dengan saat engkau keluar dari Mesir”. —Ul. 16:6; Kel. 30:8; Bil. 9:3-5, 11.

(20)

merayakannya setiap tahun ”sampai waktu yang tidak tertentu”. Pada peraya-an itu, peraya-anak-peraya-anak akperaya-an bertperaya-anya kepada orang tua mengapa mereka memperingati-nya.(Baca Keluaran 12:24-27; Ul. 6:20-23) Karena itu, anak-anak pun akan mema-hami arti ”peringatan” Paskah.—Kel. 12:14.

13Dari generasi ke generasi, orang

Is-rael mengajari anak-anak mereka hal-hal penting tentang Paskah, yaitu bahwa Ye-huwa sanggup melindungi umat-Nya. Anak-anak belajar bahwa Yehuwa itu nya-ta, Allah yang hidup, peduli kepada umat-Nya, dan bertindak demi kepentingan me-reka. Allah membuktikannya sewaktu Ia melindungi putra sulung Israel dari tulah kesepuluh yang menimpa orang Mesir.

14Memang, orang tua Kristen bisa jadi

tidak menceritakan kisah tentang Paskah kepada anak mereka setiap tahun. Na-mun, apakah Saudara menyampaikan pelajaran penting dari Paskah, yaitu bah-wa Allah melindungi umat-Nya? Apa-kah anak-anak bisa melihat bahwa

Sauda-14. Apa yang bisa diajarkan orang tua Kristen tentang Paskah kepada anak-anak mereka?

ra benar-benar menganggap Yehuwa se-bagai Pelindung umat-Nya hingga seka-rang? (Mz. 27:11; Yes. 12:2) Apakah Sauda-ra mengajarkannya kepada anak-anak melalui percakapan yang menyenangkan, dan bukannya menguliahi mereka? Ber-upayalah melakukan hal itu, maka keluar-ga Saudara akan semakin menkeluar-gandalkan Yehuwa.

15Paskah tidak hanya mengajarkan

bahwa Yehuwa sanggup melindungi umat-Nya. Ia juga menyelamatkan mereka, dengan ’membawa mereka keluar dari Me-sir’. Bayangkan apa saja yang Allah laku-kan bagi mereka. Mereka dituntun oleh tiang awan dan tiang api. Lalu Yehuwa membelah Laut Merah, dan mereka bisa berjalan di dasar laut, di antara dinding air di kiri kanan mereka. Setelah tiba di seberang dengan selamat, mereka melihat air menimpa pasukan Mesir dan membi-nasakannya. Kemudian, orang Israel ber-nyanyi, ”Aku akan menyanyi bagi Yehuwa . . . Kuda dan penunggangnya ia lempar-kan ke dalam laut. Yah adalah kekuatanku dan keperkasaanku, sebab ia menjadi ke-selamatanku.”—Kel. 13:14, 21, 22; 15:1, 2; Mz. 136:11-15.

16Jika Saudara punya anak, apakah

Saudara membantu mereka untuk memer-cayai Yehuwa sebagai Penyelamat? Sewak-tu Saudara membuat kepuSewak-tusan dan berbi-cara kepada anak-anak, dapatkah mereka melihat bahwa Saudara mengandalkan Ye-huwa? Dalam Ibadat Keluarga, Saudara tentu dapat membahas ayat-ayat di Keluar-an pasal 12-15 dKeluar-an menKeluar-andaskKeluar-an bagai-mana Yehuwa menyelamatkan umat-Nya. Pada kesempatan lain, Saudara dapat membahas pokok itu dari Kisah 7:30-36 atau Daniel 3:16-18, 26-28. Ya, kita semua, tua dan muda, harus yakin bahwa Yehuwa menyelamatkan umat-Nya bukan hanya

15, 16. Apa yang dapat kita pelajari tentang

Ye-huwa dari kisah mengenai Paskah dan pembe-basan bangsa Israel?

Sewaktu membahas Paskah, Saudara akan membantu anak-anak belajar tentang apa?

(21)

pada zaman Musa. Ia jugaakan menyela-matkan kita di masa depan.—Baca 1

Tesa-lonika 1:9, 10.

YANG PERLU KITA INGAT

17Orang Kristen sejati tidak merayakan

Paskah Yahudi. Perayaan itu adalah bagian dari Hukum Musa dan kita tidak menja-lankan Hukum itu. (Rm. 10:4; Kol. 2:13-16) Kita memperingati peristiwa lain, yaitu ke-matian Putra Allah. Meskipun demikian, ada banyak yang bisa kita pelajari dari pe-rayaan Paskah yang dimulai di Mesir.

18Darah anak domba yang dipercikkan

pada tiang dan ambang pintu menyelamat-kan kehidupan anak sulung Israel. Dewa-sa ini, kita tidak mempersembahkan darah binatang kepada Allah pada hari Paskah atau kapan pun. Tapi, ada darah dari kor-ban lain yang jauh lebih baik, yang dapat menyelamatkan kehidupan untuk selama-nya. Rasul Paulus menjelaskan bahwa itu adalah darah Yesus, atau ”darah pemer-cikan”. Karena darah Yesus itu, orang Kris-ten terurap bisa hidup selama-lamanya di surga. Merekalah ”anak sulung yang telah didaftarkan di surga”. (Ibr. 12:23, 24) Da-rah Yesus juga bisa menyelamatkan orang-orang Kristen yang berharap untuk hidup kekal di bumi. Mereka harus terus meng-ingat jaminan ini: ”Melalui dialah kita memperoleh kelepasan, yaitu melalui te-busan dengan darah pribadi itu, ya, peng-ampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita, sesuai dengan kekayaan dari kebaik-an hatinya ykebaik-ang tidak selayaknya diper-oleh.”—Ef. 1:7.

19Sewaktu orang Israel menyembelih

anak domba untuk jamuan Paskah, me-reka tidak boleh mematahkan satu tu-lang pun darinya. (Kel. 12:46; Bil. 9:11, 12) Bagaimana dengan ”Anak Domba Allah”

17, 18. Mengapa darah Yesus lebih berharga

daripada darah anak domba Paskah?

19. Apa yang tidak dilakukan pada anak domba Paskah? Mengapa hal ini memperkuat keyakin-an kita akkeyakin-an nubuat Alkitab?

yang menyediakan tebusan? (Yoh. 1:29) Ia dipakukan pada tiang bersama dua pen-jahat. Orang Yahudi meminta kepada Pi-latus agar tulang ketiga orang itu dipa-tahkan. Ini akan mempercepat kematian sehingga mereka tidak akan terus ter-gantung pada tiang hingga tanggal 15 Ni-san, yang adalah Sabat besar. Para prajurit mematahkan kaki kedua penjahat, ”te-tapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa ia sudah mati, mere-ka tidak mematahmere-kan mere-kakinya”. (Yoh. 19:31-34) Anak domba Paskah juga ti-dak dipatahkan tulangnya sehingga da-lam hal ini, anak domba itu menggambar-kan korban Yesus pada tanggal 14 Nisan 33 M. (Ibr. 10:1) Ini menggenapi Mazmur 34:20 yang tentu memperkuat keyakinan kita akan nubuat Alkitab.

20Tapi, ada perbedaan antara Paskah

dan Perjamuan Malam Tuan. Ini menun-jukkan bahwa Paskah Yahudi tidak meng-gambarkan apa yang harus dilakukan saat memperingati kematian Yesus. Di Mesir, orang Israel makan daging anak domba tapi tidak minum darahnya. Ini berbeda dengan apa yang Yesus perintahkan kepa-da murid-muridnya. Ia mengatakan bah-wa orang-orang yang akan memerintah ”dalam kerajaan Allah” harus makan roti dan minum anggur sebagai lambang dari daging dan darah Yesus. Kita akan mem-bahas hal ini dengan lebih terperinci di artikel berikutnya.—Mrk. 14:22-25.

21Tapi tidak diragukan, Paskah

meru-pakan peristiwa penting dalam sejarah umat Allah, dan mengandung pelajaran bagi kita semua. Meskipun Paskah adalah hari ”peringatan” bagi orang Yahudi, kita sebagai orang Kristen hendaknya belajar tentang Paskah dan mencamkan makna-nya, karena ”segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah”.—2 Tim. 3:16.

20. Apa satu perbedaan antara Paskah dan Per-jamuan Malam Tuan?

21. Mengapa kita harus belajar tentang Paskah?

(22)

PARA penjaga di Yerusalem telah melihat bulan sabit mulai muncul. Sanhedrin sudah diberi tahu dan me-nyatakan mulainya bulan baru, yaitu Nisan. Berita itu disebarkan melalui para utusan atau tanda berupa api. Para rasul tahu bahwa Paskah sudah dekat. Dan, mere-ka menyimpulmere-kan bahwa Yesus tentu ingin segera per-gi ke Yerusalem agar bisa tiba sebelum Paskah.

2Kala itu, Yesus dan rasul-rasulnya sedang berada

di Perea (di seberang Sungai Yordan) dalam perjalanan terakhirnya ke Yerusalem. (Mat. 19:1; 20:17, 29; Mrk. 10: 1, 32, 46) Begitu hari pertama dari bulan Nisan diten-tukan, Paskah akan diadakan 13 hari kemudian, yaitu pada tanggal 14 Nisan setelah matahari terbenam.

3Perjamuan Malam Tuan dirayakan pada tanggal

yang sama dengan Paskah. Ini akan jatuh pada tang-gal 14 April 2014 setelah matahari terbenam. Ini ada-lah hari yang istimewa bagi orang-orang Kristen sejati dan para peminat. Mengapa? Karena 1 Korintus 11:23-25 mengatakan, ”Yesus, pada malam ia akan diserah-kan, mengambil roti dan, setelah mengucapkan syu-kur, ia memecah-mecahkannya dan mengatakan, ’Ini mengartikan tubuhku yang adalah demi kepentingan kamu. Teruslah lakukan ini sebagai peringatan akan aku.’ Ia melakukan hal yang sama berkenaan dengan cawan itu.”

4Saudara tentu ingin menghadiri acara Peringatan

karena inilah satu-satunya perayaan yang harus diada-kan para pengikut Yesus setiap tahun. Tapi sebelum-nya, pikirkanlah: ’Persiapan apa yang hendaknya saya lakukan untuk acara ini? Lambang-lambang apa yang akan digunakan? Seperti apa acaranya? Dan, mengapa acara ini dan lambang-lambangnya penting bagi saya?’

1, 2. Sebelum perjalanan Yesus yang terakhir ke Yerusalem,

apa yang disimpulkan para rasul?

3. Mengapa orang Kristen ingin mengetahui tanggal perayaan Paskah?

4. (a) Pertanyaan apa saja yang mungkin timbul mengenai Peringatan? (b) Bagaimana cara menentukan tanggal Peringat-an setiap tahun? (Lihat kotak ”PeringatPeringat-an 2014”.)

L

AKUKAN

I

NI

S

EBAGAI

P

ERINGATAN AKAN

A

KU”

”Setelah mengucapkan

syukur, ia

memecah-mecahkan [roti] dan

mengatakan, ’Ini

mengartikan tubuhku

yang adalah demi

kepentingan kamu.

Teruslah lakukan ini

sebagai peringatan akan

aku.’ ”—

1 KOR. 11:24.

APA JAWABAN SAUDARA?

Bagaimana tanggal Peringatan ditentukan setiap tahun?

Apa yang dilambangkan oleh roti dan anggur pada Perjamuan Malam Tuan?

Tidak soal apa harapan kita, mengapa penting untuk menghadiri Peringatan?

(23)

Sewaktu mengelilingi bumi, ada saatnya bulan berada di antara bumi dan matahari. Pada posisi ini, bulan tidak bisa dilihat dari bumi. Ini disebut ”bulan baru”. Setelah 18 hingga 30 jam kemudian, barulah bulan ter-lihat lagi.

Pada tahun 2014, ”bulan baru” yang pa-ling dekat dengan ekuinoks musim semi akan jatuh pada tanggal 30 Maret, pukul 20.45, di Yerusalem. Matahari terbenam berikutnya adalah tanggal 31 Maret, sekitar 21 jam kemudian. Jadi, bulan sabit seperti-nya tidak mungkin terlihat pada selang wak-tu iwak-tu. Kemungkinan besar, bulan sabit baru bisa kelihatan setelah matahari terbenam di

Yerusalem pada tanggal 1 April. Berdasarkan metode yang digunakan orang Yahudi kuno, pada tanggal 1 April itulah tanggal 1 Nisan akan dimulai, pada saat matahari terbenam. Karena itu, sidang-sidang Saksi-Saksi Ye-huwa di seluruh bumi telah diberi tahu bah-wa tanggal 14 Nisan akan dimulai pada saat matahari terbenam pada hari Senin, 14 April 2014. Bulan purnama akan terjadi sekitar waktu tersebut.—Untuk perincian lebih lanjut tentang cara menentukan tanggal itu, lihat

The Watchtower 15 Juni 1977, halaman

383-384.

PERINGATAN 2014

LAMBANG-LAMBANG YANG DIGUNAKAN 5Sewaktu menyuruh para rasul

me-nyiapkan ruangan untuk perjamuan Pas-kah, Yesus tidak minta agar ruangan itu di-hias. Ia hanya menginginkan ruangan yang sederhana, bersih, dan cukup besar untuk dia dan para rasul. (Baca Markus

14:12-16.) Mereka harus menyiapkan kebutuhan

untuk perjamuan itu, termasuk roti tidak beragi dan anggur merah. Setelah perja-muan Paskah selesai, Yesus menggunakan roti dan anggur itu sebagai lambang.

6Rasul Matius, yang hadir saat itu,

be-lakangan menulis, ”Yesus mengambil roti dan, setelah mengucapkan berkat, ia me-mecah-mecahkannya dan sambil membe-rikannya kepada murid-murid, ia menga-takan, ’Ambil, makanlah.’ ” (Mat. 26:26) ”Roti” itu adalah roti tidak beragi, yang se-belumnya digunakan untuk Paskah. (Kel. 12:8; Ul. 16:3) Roti itu dibuat dari tepung gandum dan air, tanpa diberi ragi atau bumbu, misalnya garam. Karena tidak

be-5. Yesus menyuruh para rasul melakukan per-siapan apa untuk Paskah terakhirnya?

6. (a) Setelah perjamuan Paskah, apa yang Ye-sus katakan tentang roti? (b) Roti seperti apa yang digunakan di acara Peringatan?

ragi, roti itu tidak mengembang, tapi se-perti biskuit yang hambar, garing, dan gampang dipecah-pecah. Sekarang ini, se-belum hari Peringatan, para penatua bisa meminta seseorang membuat roti seperti itu dari tepung gandum dan air, yang di-panggang pada loyang yang diolesi sedikit minyak. Kalau tidak ada tepung gandum, kita bisa juga menggunakan tepung dari beras, barli, jagung, atau biji-bijian sejenis.

7Matius melanjutkan, ”[Yesus]

meng-ambil sebuah cawan dan setelah mengucapkan syukur, ia memberikannya kepada mereka, sambil mengatakan, ’Mi-numlah dari cawan ini, kamu semua.’ ” (Mat. 26:27, 28) Yang Yesus ambil adalah secawan anggur merah. (Itu pasti bukan jus anggur, karena panen anggur sudah lama lewat.) Pada Paskah yang pertama di Mesir, memang tidak ada anggur. Tapi, Yesus tidak berkeberatan kalau ada ang-gur pada perayaan Paskah di zamannya. Ia malah menggunakannya pada Perjamu-an Malam TuPerjamu-an. Maka, dewasa ini, orPerjamu-ang Kristen juga menggunakan anggur pada Peringatan. Anggurnya haruslah anggur

7. Anggur jenis apa yang digunakan oleh Yesus, dan oleh kita sekarang?

(24)

merah biasa, yang tidak dibuat lebih ke-ras dengan dicampur brandy atau bumbu lain, karena darah Yesus tidak perlu diper-besar nilainya. Anggur seperti itu bisa juga dibuat sendiri atau dibeli di toko, seperti Burgundy, Chianti, atau Merlot.

ARTI LAMBANG-LAMBANG ITU 8Rasul Paulus menyatakan dengan

je-las bahwa bukan para rasul saja yang harus memperingati Perjamuan Malam Tuan. Kepada orang Kristen di Korintus, ia me-nulis, ”Aku menerima dari Tuan apa yang juga aku teruskan kepadamu, bahwa Tuan Yesus . . . mengambil roti dan, setelah mengucapkan syukur, ia memecah-me-cahkannya dan mengatakan, ’Ini mengar-tikan tubuhku yang adalah demi kepen-tingan kamu. Teruslah lakukan ini sebagai peringatan akan aku.’ ” (1 Kor. 11:23, 24) Maka, orang Kristen sampai sekarang me-rayakan peristiwa penting ini setiap tahun dan ingin mengetahui arti dari roti dan anggur.

8. Mengapa orang Kristen ingin mengetahui arti dari roti dan anggur?

9Menurut beberapa gereja, Yesus

sebe-narnya mengatakan, ’Ini adalah tubuhku.’ Jadi, mereka percaya bahwa roti itu secara mukjizat berubah menjadi daging Yesus. Tapi, faktanya tidak demikian.1 Tubuh Ye-sus maupun roti tidak beragi tersebut ada di situ, di hadapan para rasul yang setia. Jelaslah, Yesus menggunakan bahasa lam-bang, seperti yang sering ia lakukan.—Yoh. 2:19-21; 4:13, 14; 10:7; 15:1.

10Roti yang bisa dilihat para rasul dan

akan segera mereka makan mengartikan tu-buh Yesus. Tutu-buh yang mana? Sebelum-nya, umat Yehuwa pernah berpikir bahwa roti itu berarti ”tubuh Kristus”, atau sidang

1 Pakar Alkitab dari Jerman yang bernama Heinrich Meyer mengatakan bahwa para rasul tidak mungkin berpikir kalau mereka akan benar-benar makan tubuh Yesus dan minum darahnya karena ”tubuh Yesus ma-sih utuh (mama-sih hidup)”. Pakar itu juga mengatakan bahwa Yesus menggunakan ”kata-kata yang sederha-na” untuk menjelaskan apa arti roti dan anggur supaya rasul-rasulnya tidak salah paham.

9. Beberapa orang punya pengertian yang salah apa tentang roti yang Yesus gunakan?

10. Apa yang dilambangkan oleh roti dalam Perjamuan Malam Tuan?

Para rasul minum anggur yang melambangkan darah Yesus, darah perjanjian

(25)

kaum terurap. Mereka berpikir begitu ka-rena roti itu dipecah-pecah sedangkan tu-lang-tulang Yesus tidak ada yang dipatah-kan. (Ef. 4:12; Rm. 12:4, 5; 1 Kor. 10:16, 17; 12:27) Tapi belakangan, mereka menger-ti bahwa secara masuk akal dan berdasar-kan Alkitab, roti itu melambangberdasar-kan tubuh manusia Yesus. Yesus mengalami penderi-taan sebagai manusia, bahkan dipakukan pada tiang. Jadi, roti pada Perjamuan Ma-lam Tuan meMa-lambangkan tubuh jasmani Ye-sus yang ”menanggung dosa kita”.—1 Ptr. 2:21-24; 4:1; Yoh. 19:33-36; Ibr. 10:5-7.

11Dengan mengetahui bahwa roti itu

adalah lambang, kita akan memahami kata-kata Yesus selanjutnya tentang ang-gur. Kita membaca, ”Ia melakukan hal yang sama berkenaan dengan cawan itu juga, setelah ia makan malam, dengan me-ngatakan, ’Cawan ini mengartikan per-janjian baru atas dasar darahku.’ ” (1 Kor. 11:25) Banyak terjemahan Alkitab menga-takan, ”Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku.” (Ce-tak miring red.) Apakah kalimat ini ha-rus dimengerti secara harfiah? Tidak. Keti-ka Yesus menyebut Keti-kata ”cawan”, yang ia maksud adalah isinya, yaitu anggur. Menurut Yesus, apa yang diartikan atau di-lambangkan oleh anggur? Darahnya yang dicurahkan.

12Dalam Injil Markus, Yesus

mengata-kan, ”Ini mengartikan ’darah perjanjian-ku’, yang akan dicurahkan demi kepen-tingan banyak orang.” (Mrk. 14:24) Ya, darah Yesus akan ”dicurahkan demi ke-pentingan banyak orang untuk pengam-punan dosa”. (Mat. 26:28) Jadi, anggur merah itu dengan tepat melambangkan da-rah Yesus. Melalui dada-rah Yesus, kita di-tebus dan mendapat ”pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita”.—Baca

Efesus 1:7.

11, 12. (a) Apa yang Yesus katakan tentang

anggur? (b) Apa yang dilambangkan oleh anggur pada Perjamuan Malam Tuan?

PERINGATAN KEMATIAN KRISTUS 13Jika Anda akan menghadiri

Peringat-an bersama Saksi-Saksi Yehuwa untuk pertama kalinya, Anda mungkin ingin tahu seperti apa acaranya. Itu akan diada-kan di ruangan yang bersih dan rapi, se-hingga semua bisa menikmati acara de-ngan nyaman. Mungkin ada beberapa rangkaian bunga yang sederhana, tapi ti-dak ada hiasan yang berlebihan atau sua-sana pesta. Seorang penatua akan dengan khidmat menjelaskan apa yang Alkitab ka-takan tentang acara tersebut. Dengan de-mikian, hadirin bisa menghargai apa yang Kristus lakukan bagi kita. Ia mati sebagai tebusan agar kita bisa hidup.(Baca Roma

5:8-10.) Ia juga akan menjelaskan dua

ha-rapan yang disebutkan dalam Alkitab bagi orang Kristen.

14Pertama, harapan untuk memerintah

bersama Kristus di surga. Ini hanya di-berikan kepada sedikit pengikut Kristus, misalnya para rasulnya yang setia. (Luk. 12:32; 22:19, 20; Pny. 14:1) Kedua, harap-an untuk hidup kekal di bumi firdaus. Harapan ini diberikan kepada kebanyak-an orkebanyak-ang Kristen ykebanyak-ang melaykebanyak-ani Allah de-ngan setia pada zaman kita. Di bumi fir-daus itulah kehendak Allah terjadi di bumi seperti di surga, sesuatu yang telah lama didoakan orang Kristen. (Mat. 6:10) Alki-tab menceritakan kehidupan menyenang-kan yang amenyenang-kan mereka nikmati selama-lamanya.—Yes. 11:6-9; 35:5, 6; 65:21-23.

15Menjelang akhir pembahasan,

pem-bicara akan memberi tahu bahwa tiba-lah waktunya untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan kepada rasul-rasul-nya. Sebagaimana telah disebutkan, akan ada dua lambang, yaitu roti tidak beragi dan anggur merah. Ini sudah tersedia di

13. Jelaskan bagaimana Peringatan tahunan ke-matian Kristus dirayakan.

14. Dua harapan apa yang dibahas dalam khot-bah Peringatan?

15, 16. Jelaskan tentang roti Perjamuan Malam

Tuan dan pengedarannya.

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian dari judul tersebut pokok permasalahan yang penulis kemukakan adalah Mengapa dalam pemberian Kredit Eksploitasi menggunakan Surat Kuasa Membebankan Hak

Abstrak: Penelitian ini bertujuan melakukan analisis efisiensi atau produktivitas industry perbankan di Indonesia antara tahun 2009 hingga 2011 dengan sampel 57 bank

Dari fenomena yang telah di jelaskan diatas, maka dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa untuk pelajaran ekonomi salah satu faktor yang mempengaruhinya

o Dalam animasi sprite yang dapat kita edit adalah animasi dari layar yang mengandung sprite, kita tidak dapat mengedit bagian dalam yang ditampilkan oleh

Pengembangan SDM sangat diperlukan karena memiliki aspek yang penting bagi peningkatan produktivitas SDM dan juga memiliki tujuan-tujuan terrtentu yang pastinya

Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui APBD Tahun 2016 memberikan dukungan kepada Kecamatan dalam bentuk bantuan keuangan melalui Pemerintah Kabupaten untuk

Pada Bab III berisi analisis dengan menggunakan teori Struktural pada novel Jemini , yaitu tema dan fakta-fakta cerita yang meliputi: karakter, alur, dan latar.. Pada Bab