PENGARAHAN
PENGARAHAN
DIREKTUR
DIREKTUR
JENDERAL
JENDERAL
IKM
IKM
3 NOVEMBER 2016
3 NOVEMBER 2016
e-Smart IKM
e-Smart IKM
DIREKTORA
DIREKTORA
T JENDERAL INDUSTRI KECIL
T JENDERAL INDUSTRI KECIL
DAN MENENGAH
DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
2016
O
O
U
U
T -
T -
L
L
I
I
N
N
E
E
▪▪
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
▪
▪
TUJUAN DAN MANFAAT e-Smart IKM
TUJUAN DAN MANFAAT e-Smart IKM
▪
▪
KRITERIA e-Smart IKM
KRITERIA e-Smart IKM
▪
▪
POLA PENGEMBANGAN e-Smart IKM
POLA PENGEMBANGAN e-Smart IKM
▪
▪
TAHAPAN IMPLEMENTASI e-Smart IKM
TAHAPAN IMPLEMENTASI e-Smart IKM
▪
ISU e-commerce pada IKM
1. Inovasi perkembangan pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan
efisiensi pasar dan produksi (uber taxi, air-bnb, gojek, e-commerce,
i-manufacturing) perlu didorong bagi IKM;
2. Masih lemahnya penetrasi produk dan produsen dalam negeri khususnya IKM
dalam e-commerce;
3. Kemampuan IKM dalam branding dan marketing via e-commerce;
4. Banyaknya alternatif marketplace sebagai mitra channel e-commerce yang belum
termanfaatkan secara maksimal;
ISU Faktor Produksi pada sentra IKM
1. Permasalahan QCD (quality, cost dan delivery) IKM yang belum kuat untuk pasar yang luas;
2. Permasalahan utama IKM adalah bahan baku, teknologi, modal dan pemasaran dimana
seringkali dikarenakan jalur distribusi terlalu panjang sehingga harga input ataupun output
menjadi relatif tinggi;
3. Adanya isu terkait
economies of scale
untuk bahan baku (jumlah pesanan bahan baku IKM
kecil sehingga harga bahan baku relatif mahal), padahal bahan baku merupakan komponen
biaya utama bagi IKM;
4. Database Sentra IKM belum memadai;
5. Basis data IKM yang terintegrasi untuk pemanfaatan para pemangku kepentingan;
6. Kemitraan dan akses pembiayaan yang belum optimal.
Kenapa Sentra
….?
a. Keuntungan pembinaan Sentra*:
▪
Lebih mudah mengatasi hambatan dalam segala aspek bisnis secara
berkelompok dibanding sendiri, karena akan menikmati
“keuntungan ekonomi
aglomerasi.
”▪
Lebih Efisien dan efektif dalam pemberian bantuan atau kerjasama dengan pihak
lain (efisiensi kolektif).
▪
Proses penyebaran teknologi dalam sentra lebih efektif dibandingkan jika
tersebar.
b. Syarat Keberhasilan pembinaan sentra:
▪
Kerjasama IKM di dalam sentra harus kuat dalam produksi, bahan baku,
pemasaran, inovasi dan lain-lain.
▪
Jaringan kerjasama yang kuat dengan semua yang berkepentingan dengan
pengembangan sentra tersebut.
*Menurut Tambunan, UMKM di Indonesia, 2009e-smart IKM
adalah sistem database IKM yang tersaji dalam profil Industri,
Sentra dan Produk yang diintegrasikan dengan marketplace
yang telah ada.
proses
output
database
sistem
sentra OVOP Website Eksisting IKMMarket-place
input
Internet + aplikasi
Tujuan
e-smart IKM :
▪
menjadi
“virtual sentra IKM
”▪
mediator IKM dengan pasar e-commerce
▪
database penyusunan kebijakan pengembangan
▪
menjadi branding IKM
Manfaat
e-smart IKM:
▪
memperluas akses pemasaran via internet (e-commerce)
▪
meningkatkan kesiapan produk IKM dalam e-commerce
▪
mengurangi biaya promosi dan pemasaran IKM
▪
mudah menganalisis masalah pada rantai pasok IKM
Manfaat e-Smart IKM bagi IKM :
1. memperluas akses pasar
2. Mendapatkan promosi online (melalui marketplace)
3.mengurangi biaya promosi dan pemasaran IKM
4. mendapatkan pembinaan pemerintah
1. mendapatkan jaminan kualitas seller dari pemerintah;
2. mengurangi resiko seller yang tidak bertanggung jawab;
3. mendapatkan pendapatan tambahan dari fasilitasi promosi online;
4. mitra pemerintah (penguatan branding buat marketplace),
meningkatkan valuasi marketplace;
5. Seller mendapatkan pembinaan dari pemerintah, nilai transaksi
marketplace meningkat.
Dengan adanya pemanfaatan E-Smart IKM di Sentra, diharapkan akan bisa diperoleh
beberapa hal sebagai berikut:
1. Ditjen IKM bisa memonitor nilai penjualan IKM yang merupakan binaan Ditjen IKM
sebagai bahan evaluasi pembinaan.
2. Dengan sistem sentra yang sudah online dan terintegrasi diharapkan akan
memudahkan fasilitator sentra untuk bisa melakukan pendataan sehingga bisa
didapatkan database Sentra IKM yang memadai.
3. Adanya indikator teknis yang bisa dipergunakan untuk evaluasi pelaksanaan
kebijakan pengembangan sentra, stabilisasi harga bahan baku dan identifikasi
kebutuhan pembinaan IKM.
4. Tersedianya data bagi para pemangku kepentingan untuk mengembangkan
kebijakan yang mendukung pengembangan IKM.
1. Sulit untuk mendapatkan koneksi internet dengan kualitas ideal untuk
melakukan kegiatan pemasaran online;
2. Belum memasarkan produk secara online;
3. Sentra cukup potensial untuk dikembangkan;
4. Bersedia untuk mendukung keberlanjutan pemanfaatan internet dan
pemeliharaan infrastruktur internet;
5. Kemauan untuk melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi;
6. Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah
7. Diutamakan bagi IKM yang memiliki legalitas
Kriteria produk
1. Produk siap jual;
2. Memiliki kekhasan atau keunikan;
3. Berkualitas baik;
4. Berpotensi di pasarkan secara online;
5. Merupakan penghasilan utama pelaku IKM;
6. Jaminan pasokan produk.
Jejaring e-Smart
e-Smart
IKM
marketplace marketplaceSentra IKM
Konsumen Konsumen Konsumen KonsumenBahan Baku Teknologi (mesin/ peralatan produksi) Perbankan, BPR, BPD LKM (Koperasi, BMT) Modal ventura Crowdfunding
Evaluasi
Penjualan:
1. Nilai Penjualan
2. Kualitas Produk
3. Ketepatan
Delivery Produk
Konsep Pengembangan e-Smart IKM
Supplier, Industri Besar, Importir
Modal
Sentra
IKM
Respon Kebijakan Pemerintah
1. Stabilisasi Harga Bahan Baku
2. Restrukturisasi
3. KUR
Monitoring dan Evaluasi Pembinaan IKM berdasarkan data: 1. Tingkat kebutuhan, jenis dan hargabahan Baku, modal dan teknologi (mesin/ Peralatan) 2. Nilai Investasi 3. Kebutuhan pembinaan
Bagus
Kurang
Bagus
Respon Kebijakan
Pemerintah (reward):
1. Promosi Offline Dalam
dan Luar Negeri
2. Fasilitasi Standarisasi
3. dll
Respon Kebijakan
Pemerintah :
1. Perbaikan Desain
2. Peningkatan Kualitas
3. dll
Perguruan Tinggi/ Lembaga Riset/TPL/ Konsultan IKM/ Pemerintah 1. Konsultasi Teknis Produksi, 2. Konsultasi Manajemen Usaha, 3. SertifikasiPasar Produk
IKM Online
1. Bukalapak
2. Tokopedia
3. Mataharimall
4. Marketplace
lain.
Database Sentra IKM
Data IKM
FAKTOR PRODUKSI SECARA ONLINE
VS
PASAR IKM SECARA ONLINE
Faktor Produksi Secara Online
Pasar IKM Secara Online
Fungsi
Sebagai Forum Interaksi (diskusi, konsultasi dan
sosialisasi antara IKM, pembina IKM dan investor) dan
Pasar Faktor Produksi IKM (Bahan Baku,
Mesin/Peralatan, Modal)
Sebagai jalur pemasaran produk IKM
memanfaatkan e-comerce./ marketplace yang
sudah ada seperti bukalapak.com, tokopedia.com
Sifat Pasar
Tertutup, hanya IKM yang memenuhi syarat bisa masuk
ke dalam Sistem Ini, sehingga Kementerian Perindustrian
bisa melakukan Intervensi
Pada dasarnya terbuka karena memanfaatkan
pasar e-commerce yang sudah ada
Sistem
Sistem dibangun oleh Kementerian Perindustrian
seluruhnya dilaksanakan oleh Konsultan IT sebagai
pelaksana dengan mitra Lembaga Keuangan, Penyedia
(supplier) Bahan Baku, Industri Besar, Importir faktor
produksi IKM, Lembaga Penelitian, Universitas,
Konsultan IKM dan Lembaga Pembina IKM lainnya
Sistem mengikuti sistem e-commerce yang
sudah ada, Kementerian Perindustrian sebagai
mitra dengan menempatkan IKM memasarkan
produk di pasar tersebut dan mendapatkan data
sebagai bahan Monitoring dan Evaluasi Pembinaan
IKM
Skema e-smart IKM
IKM Seleksi IKM yang layak masuk market-placeIKM terhubung terhubung ke marketplace
Untuk pemasaran produk
1. Bukalapak.com 2. Qlapa.com 3. Mataharimall.com
4. Alibaba.com IKM Mengisi Kebutuhan 1. Bahan baku Jenis, Volume, H arga 2. Mesin/ Peralatan Jenis, Jumlah, Harga 3. Modal Jenis Pinjaman, Nilai, Jangka
Waktu 4. PembinaanSDM/ Manajemen Usaha Peningkatan Desain, Sertifikasi, Pengembangan SDM, Manajemen Keuangan
Sudah memiliki
ijin usaha
belum memiliki ijin usaha Fasilitasi ijin usaha Data 1. Nilai Penjualan 2. Kualitas Produk 3. Ketepatan Delivery Produk Sebagai bahan evaluasi dan rekomendasi pembinaan Data 1. Tingkat kebutuhan, jenis dan hargabahan Baku, modal dan teknologi (mesin/ Peralatan) 2. Nilai Investasi 3. Kebutuhan pembinaan
Pembinaan
Fasilitasi Pasar
Faktor
Produksi IKM
dan
Pembinaan
IKM secara
langsung
(Bimtek,
Pendampinga
n, Sertifikasi
Produk, dll)
IKM mendapat kan Nomor Register IKMOutput
Nilai
Produksi
dan
Penjualan
Produk IKM
Meningkat
Seleksi dan Verifikasi Ijin Usaha IKM
Registrasi
Integrasi dengan Marketplace dan Identifikasi
kebutuhan IKM
Monitoring
Evaluasi dan Tindak Lanjut Pembinaan
Output yang diharapkan
Skema e-Smart (pusat-daerah)
Ditjen IKM
TPL 1
TPL 2
TPL 3
TPL yang sudah ada saat ini sebagai ujung tombak e-Smart IKM yang nantinya akan berperan sebagai fasilitator
internet di Sentra.
Alokasi pembiayaan TPL dan koordinator TPL di provinsi bisa memanfaatkan alokasi anggaran Dana Dekonsentrasi
Ditjen IKM.
Provinsi A
Unit e-Smart di Provinsi
(Balai Layanan Bisnis/Unit Pelayanan Teknis / UPL)
Komunitas
Fotografi
Ahli
Branding/
Pemasaran
Aplikasi
Administrasi
Keuangan
Bimtek
Pemasaran
Online
TPL 1
TPL 2
TPL 3
Komunitas
Fotografi
Ahli
Branding/
Pemasaran
Aplikasi
Administrasi
Keuangan
Bimtek
Pemasaran
Online
Provinsi B
Unit e-Smart di Provinsi
Tahapan Implementasi e-Smart IKM (2016-2018)
Oktober –
Desember (2016)
Januari –Maret
(2017)
Maret –Juni (2017) Mei –Juni (2017) Juli –Desember (2017) Oktober (2017) –Januari
(2018) Januari –Mei (2018) Pembentukan sistem dan Pemilihan Sentra Rekruitmen Fasilitator Pendampingan Sentra oleh Fasilitator (TPL) dan Tenaga Ahli
Melakukan Kerjasama dengan marketplace
Monitoring Data Penjualan produk IKM di Media Online
Evaluasi Penjualan produk IKM di Media Online
Integrasi Pasar Produk IKM dengan PasarKebutuhan IKM 1. Penyusunan Sistem E-Smart 2. Penentuan Klasifikasi Sentra yang akan mendapatkan fasilitasi E-Smart 3. Penjajakan dengan marketplace 4. Penyusunan
kriteria IKM yang layak masuk marketplace 5. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah terkait dengan Pemetaan UKM dan Sentra yang akan masuk dalam e-commerce dan e-Smart IKM 6. Pilot proyekdi 6 1. Fasilitator bisa memanfaatkan TPL IKM yang sudah ada 2. Pelatihan Fasilitator terkait dengan materi e-Smart IKM 3. Pembentukan kelembagaan koordinator e-Smart di Level Provinsi 1. Fasilitasi Internet di Sentra IKM 2. Seleksi IKM yang
layak memasarkan produk di Marketplace 3. Pendampingan pemanfaatan internet untuk pemasaran dan pengembangan produk IKM 4. Mendorong legalitas IKM
5. IKM yang telah memiliki legalitas dan melakukan registrasi e-Smart akan mendapatkan Nomor Induk IKM (nomor registrasi sebagai kode identitas IKM (sinkronisasi dengan data Sensus Ekonomi BPS)
IKM yang berhasil melakukan registrasi memilih channel pemasaran online (marketplace) untuk produk mereka dan diberikan tanda khusus sebagai binaan pemerintah (telah diverifikasi oleh pemerintah)
Media Pemasaran Online diharapkan melaporkan data : 1.Nilai Penjualan 2.Kualitas Produk 3.Ketepatan Delivery Produk
sebagai bahan evaluasi program
Penjualan Bagus Pembinaan bisa dikatakan berhasil, diberikan insentif (reward)
Penjualan Kurang Bagus Respon Kebijakan Pemerintah : 1.Peningkatan Kualitas Produk 2.Peningkatan kemampuan Desain
3.Branding
4.Perbaikan manajemen keuangan
IKM dalam sistem mulai bisa memanfaatkan fasilitas pasar faktor Produksi IKM
Selain memilih jalur pemasaran produk, IKM juga mengisi kebutuhan faktor produksi mereka 1.Jenis, Volume dan harga bahan Baku, dan teknologi (mesin/ Peralatan) 2.kebutuhan Modal (Investasi)
3.Kebutuhan pembinaan
Tabulasi data kebutuhan IKM sebagai bahan untuk penyusunan pasar faktor produksi IKM
Membangun pasar Kebutuhan IKM
Evaluasi e-Smart IKM 1. Kerjasama dengan
distributor mesin/ peralatan dan bahan baku IKM 2. Kerjasama dengan Lembaga
Keuangan sebagai lembaga pembiayaan IKM
3. Kerjasama dengan lembaga pembina IKM (Perguruan Tinggi/Lembaga Riset/Konsultan IKM)
1. Harga dan jenis Bahan Baku dan Mesin/Peralatan 2. Identifikasi
Mesin/Peralatan/Bahan Baku yang permintaannya tinggi dan bisa diproduksi oleh IKM dalam negeri.
3. Kepatuhan dalam mengumpulkan data. 4. Kepatuhan dalam
PILOT PROYEK e-Smart IKM tahun 2016
▪
sosialisasi e-Smart IKM
▪
bimbingan teknis
▪
kurasi
▪