ANALISIS KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DITINJAU DARI
TEKNIK, BENTUK DAN FUNGSI DI INDUSTRI KERAJINAN
“BUNGA MATAHARI” DI BINJAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
TRI SUCI RAHMAT
NIM. 2113151041
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
TRI SUCI RAHMAT, Nim: 2113151041, “ANALISIS KERAJINAN ANYAMAN BAMBU DITINJAU DARI TEKNIK, BENTUK DAN FUNGSI DI INDUSTRI KERAJINAN “BUNGA MATAHARI” DI BINJAI”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik, bentuk dan fungsi dari kerajinan anyaman bambu yang diproduksi industri “Bunga Matahari” di Kecamatan Binjai Selatan Kabupaten Binjai Propinsi Sumatra Utara. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari November 2015 sampai dengan pertengahan Febuari 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, menguraikan pengamatan secara langsung kelapangan dengan melihat produk anyaman tersebut.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah yang memiliki beragam bentuk, teknik dan fungsi yang digunakan. Jumlah populasi dari kerajinan anyaman bambu di industri perajin “Bunga Matahari” di Binjai adalah 76 karya kerajinan anyaman bambu. Sampel yang diambil dengan tehnik purposive sampling yaitu sampel yang disesuaikan dengan kriteria yang dianggap penting dalam penelitian. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 10 produk dimana kesepuluh produk ini telah mencakup kriteria yang dianggap penting dalam penelitian ini.
Hasil temuan pada penelitian menunjukkan bahwa teknik pembuatan yang digunakan di Industri “Bunga Matahari” adalah teknik menganyam dan teknik mengikat yang dominan digunakan dalam pembuatan produk kerajinan anyaman bambu. Bentuk yang digunakan dalam kerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” adalah bentuk silinder, kubus, bola, menyerupai bola lampu, perpaduan antara silinder dan oval, dan delman. Fungsi dari kerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” lebih mengarah kepada benda hias.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatNya yang senantiasa melindungi, menyertai, membimbing
dalam setiap langkah penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Shalawat berangkaikan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga
kita dapatkan syafaatnya di akhirat kelak.
Pada kesempatan ini sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Skripsi ini, baik berupa materi maupun jasa. Dengan segenap
keikhlasan, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
• Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan
• Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
• Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
• Drs. Basyaruddin, M.Pd Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
• Dr. Marice, M.Hum Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
• Drs. Mesra, M.Sn, Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan serta Dosen Penguji
• Drs. Gamal Kartono, M.Si, Sekretaris Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
iii
• Dra. Chairani, M.Pd Dosen Penguji
• Raden Burhan SND, S.Pd, M.Ds Dosen Penguji dan Pembimbing Akademik
• Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Seni Rupa serta Staf Administrasi dan perlengkapan di lingkungan FBS Universitas Negeri Medan.
• Teristimewa Kedua orang tua Rahmat Nur dan Soniem atas bantuan doa, materi, moral dan motivasinya selama ini.
• Kedua kakak penulis Nurlia Rahmat S.PdI dan Nurtia Rahmat ST dan Adik Septinia Rahmat terimakasih atas do’a dan dukungannya.
• Gunawan SH, Sucipto Narasumber dalam penelitian ini
• Teman-teman di Jurusan Seni Rupa stambuk 2011 khususnya kelas A serta kakak, abang dan adik stanbuk terimakasih atas do’a, dukungan, bantuan, kecerian, dan kebersamaannya.
• Lestari Utami S.pd, Prisma Pramita S.Pd, Sebrina Mentari S.IKom, Febry Amanda Siregar S.Pd, Sherly Monica S.Pd, Andriko Saputra, Anggi Purnomo Aji S.Pd, Rima Puspita S.Pd, Andri Pranata S.Pd, Teni Nursafitri S.E, Dina Marini Harahap S.H, Zulfida Sari A.Md, Zulfita Sari A.Md.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun Skripsi ini lebih baik lagi, sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Seni Rupa.
Medan Maret 2016 Penulis,
iv
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL 7 A. Kerangka Teoritis ... 7
B. Alat Pembuatan Kerajinan Anyam ... 18
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 53
A. Lokasi Waktu Penelitian ... 53
B. Metode Penelitian... 54
C. Populasi dan Sampel ... 54
1. Populasi ... 54
2. sampel ... 55
D. Instrumen Penelitian... 55
vi
F. Teknik Analisis Data ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
A. Hasil Penelitian ... 60
B. Pembahasan Sampel Kerajinan Anyaman Bambu Industri Perajin “Bunga Matahari” Di Binjai ... 64
1. Lampu Gantung ... 64
2. Lampu Dinding ... 71
3. Lampu Duduk ... 77
4. Tempat Pensil Delman ... 82
5. Keranjang Makanan ... 84
6. Keranjang Bingkisan ... 86
C. Temuan Penelitian ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92
A. Kesimpulan ... 92
B. Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 93
vii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian ... 53
viii
19.Gambar 2.19 Lampu Hias Gantung/Dinding ... 35
ix
30.Gambar 2.30 Proses Penganyaman ... 43
31.Gambar 2.31 Hasil Proses Penganyaman... 44
32.Gambar 2.32 Proses Penganyaman 1 ... 45
33.Gambar 2.33 Proses Penganyaman 2 ... 45
34.Gambar 2.34 Anyaman Kepang ... 45
35.Gambar 2.35 Anyaman Kepang ZigZag ... 45
36.Gambar 2.36 Bentuk Geometris & Non Geometris ... 50
37.Gambar 4.1 Lampu Gantung Bola ... 65
38.Gambar 4.2 Lampu Gantung Kubus ... 68
39.Gambar 4.3 Lampu Dinding Silindris ... 71
40.Gambar 4.4 Lampu Dinding Bola Pijar ... 73
41.Gambar 4.5 Lampu Dinding Renda ... 75
42.Gambar 4.6 Lampu Duduk Segienam ... 77
43.Gambar 4.7 Lampu Duduk Silindris ... 79
44.Gambar 4.8 Tempat Pensil Delman ... 82
45.Gambar 4.9 Keranjang Makanan ... 84
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 PedomanWawancara ... 98
Lampiran 2 Langkah- Langkah Pembuatan Kerajinan Anyaman ... 103
Lampiran 3 Biodata Narasumber ... 146
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kerajinan anyam di Indonesia sudah banyak digemari oleh para
turis dalam dan luar negeri. Karena kerajinan anyam ini sudah berkembang,
bentuk kerajinan yang banyak diminati oleh masyarakat luas bahkan
mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk
kerajinan tangan, benda hias dan furniture sekalipun mempunyai peminatnya
masing-masing sebagai benda fungsional ataupun benda koleksi. Dalam kerajinan
anyaman ini terdapat banyak jenisnya, diantaranya anyaman kayu, rotan, dan
bambu. Anyaman sendiri memiliki nilai jual yang tinggi karena keunikannya dan
keindahannya. Oleh karena itu perajin anyaman terus melakukan eksplorasi akan
karya anyaman karena dianggap mempunyai nilai harga jual yang tinggi.
Bambu merupakan tanaman masyarakat Indonesia yang sudah dikenal
secara luas dan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat. Bambu juga memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan,
antara lain batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk
dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain itu, bambu
juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena banyak
ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan.
2
Bambu memiliki sifat-sifat yang baik, sehingga sekalipun barang-barang
substitusi cukup banyak seperti plastik dan lain-lain, namun peranan bambu
sebagai bahan baku untuk berbagai tujuan tetap diperlukan. Pada saat ini sudah
banyak meubel dan barang-barang hasil kerajinan rakyat yang terbuat dari bambu
dan sudah menjadi barang dagangan di dalam maupun di luar negeri. Namun
secara umum saat ini masyarakat konsumen tidak lagi memilih hasil kerajinan
untuk memenuhi kebutuhannya akan alat rumah tangga bila pilihan lain yang
modern telah tersedia. Akibatnya, kerajinan tangan seperti anyaman bambu
sebagai alat rumah tangga kehilangan pamor, dikalahkan oleh barang-barang yang
kelihatan lebih berbau modern dan maju tersebut. Oleh karena itu diperlukan
adanya peningkatan nilai fungsi dan bentuk terhadap bambu untuk dapat bersaing
dengan barang-barang yang dinilai lebih modern oleh masyarakat dari segi fungsi
dan bentuk yang inovatif serta sentuhan tangan manusianya sehingga bambu dapat
berfungsi dan mampu menjadi daya pikat sebuah susunan tata ruang masa kini
yang akan lebih disukai.
Seiring berkembangnya zaman, fungsi dan bentuk pada kerajinan anyaman
semakin dibuat lebih modern dan variatif namun tidak menghilangkan nilai
keunikan dan rasa natural pada kerajinan anyaman sendiri. Sementara itu
kerajinan tangan di Sumatera Utara ini yang biasa dimanfaatkan sebagai benda
fungsional yang bernilai adalah kerajinan anyaman bambu. Kerajinan bambu
merupakan kerajinan asli Indonesia yang penyebarannya hampir merata di
3
dikembangkan secara turun temurun oleh masyarakat Sumatera Utara sebagai
sumber penghasilan dan penggerak perekonomian masyarakatnya.
Dalam hal inipun kerajinan anyaman bambu memiliki metamorfosa dalam
hasil karyanya. Agar anyaman bambu tidak kalah bersaing dengan barang-barang
modern yang dianggap lebih berkelas dan modern. Masyarakat lebih cenderung
menghilangkan minatnya sedikit demi sedikit tentang ketertarikan akan barang
hasil kerajinan khas Indonesia ini. Maka dari itu Perajin anyaman bambu berusaha
agar kerajinannya tetap diminati. Dengan tidak mengubah nilai estetika pada hasil
karyanya.
Industri kerajinan anyaman bambu “Bunga Matahari” di Binjai merupakan
salah satu sentra mandiri yang cukup dikenal. Produk kerajinan anyaman bambu
yang dihasilkan antara lain berupa; kap lampu, tempat tissue, vas bunga, tas,
keranjang, dan lain- lain. Industri yang telah berdiri sejak tahun 1970, menjadikan
produk kerajinan anyaman bambu sebagai produk andalan. “Selain bahan baku
yang mudah didapat, kerajinan anyaman bambu ini cukup diminati oleh berbagai
kalangan masyarakat”, (Wawancara Gunawan, 9 Oktober 2015, 10.10 WIB).
Produk yang dihasilkan di industri ini sangat inovatif dan variatif sehingga
industri ini menjadi satu-satunya industri kerajinan anyaman bambu yang
dijadikan alternatif yang tepat bagi pecinta bentuk-bentuk kerajinan anyaman
bambu di Binjai.
Di pandang dari segi kuantitas dan kualitas macam produk kerajinan
4
yang besar terkait bentuk apa saja yang telah diproduksi di industri ini. Serta
bagaimana teknik pembuatan yang digunakan industri “Bunga Matahari” untuk
menghasilkan produk – poduk kerajinan anyaman bambu. Dan fungsi produk
anyaman bambu yang dihasilkan di industri “Bunga Matahari” ini.
Hal ini menarik perhatian peneliti untuk menelaah lebih jauh mengenai
produk hasil kerajinan dari industri Perajin “Bunga Matahari” yang terletak di
jalan Jambi Lingkungan V, Rambung Barat, Binjai Selatan, Binjai. Terutama
kerajinan anyaman bambu yang dihasilkannya. Dengan demikian peneliti tertarik
untuk menganalisis kerajinan anyaman bambu dilihat dari teknik, bentuk, dan
fungsinya sebagai bahan penelitian guna menyelesaikan studi S1 di Jurusan Seni
Rupa. Sehingga peneliti mengambil judul “Analisis Kerajinan Anyaman
Bambu Ditinjau Dari Teknik, Bentuk dan Fungsi Di Industri Kerajinan
“Bunga Matahari” di Binjai”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diambil
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Pengolahan kerajinan anyaman bambu semakin menurun.
2. Banyaknya produk meubel yang modern yang dianggap lebih tahan
lama mengancam turunnya pasaran kerajinan anyaman bambu.
3. Industri kerajinan “Bunga Matahari” di Binjai mampu menarik minat
konsumen akan kekreatifan produk anyaman bambunya.
4. Teknik apa saja yang dipakai para perajin dalam memproduksi
5
5. Bentuk apa saja yang dipakai perajin “Bungan Matahari” dalam
menghasilkan produknya ?
C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dalam penelitian, maka dipandang perlu
batasan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:
Teknik apa saja yang digunakan oleh perajin, bentuk apa saja dari produk
yang dihasilkan, dan apa saja fungsi dari produk-produk anyaman bambu
di industri kerajinan “Bunga Matahari”.
D. Rumusan Masalah
Beradasarkan batasan masalah di atas maka dapat dirumuskan
masalah, yaitu:
1. Teknik apa sajakah yang digunakan pada kerajinan ayaman bambu di
Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai ?
2. Bentuk apa sajakah yang digunakan pada kerajinan ayaman bambu di
Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai ?
3. Apa saja fungsi dari kerajinan anyaman bambu yang dihasilkan oleh
Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai, sehingga tetap diminati
6
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penggunaan teknik –teknik yang digunakan pada
kerajinan anyaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di
Binjai.
2. Untuk mengetahui bentuk apa saja yang digunakan pada kerajinan
anyaman bambu di Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai.
3. Untuk mengetahui fungsi apa saja dari kerajinan anyaman bambu di
Industri Perajin “Bunga Matahari” di Binjai, sehingga tetap memiliki
nilai jual yang tinggi.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan pengetahuan peneliti dalam penyusunan karya ilmiah
2. Sebagai tambahan wawasan peneliti terhadap bambu yang diterapkan
pada kerajinan bambu.
3. Sebagai bahan pengembangan kepustakaan jurusan Pendidikan Seni
Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Sebagai sumbangan kepada peneliti lain yang akan mengkaji bambu
yang diterapkan pada kerajinan anyam.
5. Mendorong para perajin dalam meningkatkan kualitas baik model
dan jenis kerajinan anyaman bambu serta kuantitas kerajinan bambu
91
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Teknik pembuatan yang digunakan di Industri “Bunga Matahari” adalah
teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan kerajinan anyaman bambu
pada umumnya. Teknik yang digunakan berupa, teknik menganyam dan
teknik mengikat yang dominan digunakan dalam pembuatan produk
kerajinan anyaman bambu.
2. Bentuk yang digunakan dalam kerajinan anyaman bambu di industri
“Bunga Matahari” adalah bentuk silider, kubus, bola, menyerupai bola
lampu, perpaduan antara silinder dan oval, dan delman.
3. Fungsi dari kerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” lebih
mengarah kepada benda hias. Benda hias yang biasa digunakan untuk
memeperindah bentuk dan tatanan ruangan didalam maupun diluar rumah.
B. SARAN
Dari keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai
perkembangankerajinan anyaman bambu di industri “Bunga Matahari” di Binjai,
maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi para pengusaha atau perajin agar dapat mengembangkan kerajinan
anyaman bambu dengan bentuk, teknik, dan fungsi yang lebih kreatif dan
92
bermanfaat. Serta mampu melestarikan kerajinan anyaman bambu tanpa
meninggalkan keaslian ciri khas dari pengolahan bambunya.
2. Bagi industri “Bunga Matahari” untuk lebih memperkaya desain-desain
kerajinan anyaman bambu agar tidak monoton, dan menciptakan
desain-desain baru yang lebih variatif, kreatif, inovatif dan berkualitas.
3. Bagi industri “Bunga Matahari” untuk memperluas jangkauan penjualan
disarankan untuk membuat website, blok, atau media sosial.
4. Bagi Departemen Perindustrian dan Perdagangan hendaknya dapat
melengkapi sarana dan prasarana yang kurang lengkap dalam menunjang
kegiatan pembuatan kerajinan anyaman bambu dan memberikan
pembinaan-pembinaan serta workshop pada sentra-sentra perajin anyaman
bambu yang telah ada serta memantau perkembangan kelestarian kerajinan
anyaman bambu di Binjai dan sekitarnya dalam mempertahankan ciri
produk kerajinannya. Tidak lupa pula memperkenalkan kerajinan
anyaman bambu ke daerah lainnya supaya keberadaannya dapat dikenal
93
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1982. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 1992. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2010. Research Procedure. Jakarta : Rineka Cipta.
Chairani. 2002. Kerajinan Anyam, Universitas Negeri Medan.
Choirumuddin. 2007. Mari Membuat Anyaman Bambu. Jakarta: Tropica.
DPdK. 2010.Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.Departemen Kehutanan.Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1992.
Edmund Burke, Felmand,. 1967. Art As Image and Idea, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Garha, Oho. 1990. Berbagai Motif Anyaman. Bandung: Angkasa.
Gustami SP. 1984.Seni Ukir dan Masalahnya, Jilid I, Yogyakarta: Subbag. STSRI
“ASRI”, Proyek Pengembangan IKI Jakarta.
Harun, Rochajat. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Pelatihan.Bandung: Mandar Maju.
Kamaril, Cut. 2007.Pendidikan Seni Rupa/ Kerajinan Tangan.Jakarta:Universitas Terbuka.
Kusnadi. 1983. “Industri Sei Kerajinan ( tradisional dan baru ) dalam pengembangan” dalam Majalah Seni, XVIII.
Lagiman. 1979.Industri Kerajinan Bambu. Yogyakarta: Proyek Penyuluhan Hasil Industry Kerajinan.
Machfud, dkk. 2008.Kamus Istilah Penelitian Istilah KTI Skripsi dan Tesis. Bandung: Rekayasa Sains
Margono. G. 1992. Ketrampilan Anyaman Bambu dan Rotan. Semarang: Aneka Ilmu.
Misgiya. 1998. Upaya Pemanfaatan Potongan-Potongan Bambu Sisa Industri Meubel Bambu Untuk Penciptaan Kerajinan, Unimed.
Nasution, S. 1980. Penuntun Membuat Disertasi, Tesis, Report, Paper. Bandung: Jemmer.
94
Neuman, W. Lawrence. 1991.Social Research Methods.Qualitative & Quantitative Approaches. The 4 th edition. Boston : Allyn & Bacon.
Peursen, van. 1989. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Soedarso, SP. 1976.Proses Pengembangan Desain Produk Dalam Industri Kerajinan. Diktat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia
“ASRI”.
Soehadji, M. 1975. Desain Kriya dan Masalahnya. Diktat. Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI”.
Soehadji, M.1979. Desain Kerajinan dan Masalahnya. Diktat. Yogyakarta : STSRI ASRI
Soeri Soeroto. 1983 . Sejarah kerajinan di Indonesia, dalam Jurnal Prisma No.8,Agustus, Jakarta: LP3ES
Subroto, Adi. 1989. Kerajinan Anyam Bambu Di Desa Ringin Agung Kabupaten Ngageta.Skripsi. Yogyakarta: isi Yogyakarta
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sukarya,Yaya. 2009. "Bentuk Dan Metode Dalam Penciptaan Karya Seni Rupa".Jurnal seni dan pengajarannya,FPBS UPI , Vol 1, hlm 8
Wiradi, Gunawan. 2009. Etika Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Akatiga.
Wihardi, Soedi. J.F.R. 1979. Catatan Sedehana Anyaman Bambu dan Rotan.Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan IndustriKerajinan dan Batik.
Yani, Ariefa Primair. 2012.Keanekaragaman Dan Populasi Bambu Di Desa Talang Pauh Bengkulu Tengah. Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Hal 62 dan 67
Zain, Sutan Muhammad. 1992. Kamus Indonesia Modern. Jakarta PN: Grafika.
Sumber Internet
https://kankasep.wordpress.com/2012/02/10/anyaman-dari-bambu/. diakses pada
tanggal 29 September 2015/09.37
http://www. artikelsiana. com/2015/08/seni-rupa-pengertian-seni-rupa-unsur. html
diakses pada tanggal 19 Oktober 2015/12.20
95
http://eprints.ung.ac.id/847/6/2013-2-88210-544409007-bab2-10012014101805.pdf. diakses pada tanggal 19 Oktober 2015/12.30
http://dickyyonsi.blogspot.co.id/2014/11/fungsi-dan-kegunaan-lampu.html, diakses pada tanggal 28 November 2015/19.20
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11679/E08gun.pdf.diakses pada 25 November 2015/20:14
https://kankasep.wordpress.com/2012/02/10/anyaman-dari-bambu/. diakses pada