MAKALAH FITOKIMIA
MAKALAH FITOKIMIA
“KRISTALISASI”
“KRISTALISASI”
Dosen Pembimbing:
Dosen Pembimbing:
Husnani, M.Sc.,Ap
Husnani, M.Sc.,Ap
Disusun O!e":
Disusun O!e":
K#LOMPOK $ % IIA K#LOMPOK $ % IIA HHee&&a a ''aa""((aa))aaii **++--// IInn00&&ii **++--- -M
Maa&&iinna a RRii1122a a 33uu!!iinn00aa **++--44++ P
Puu&&i i FFaaii22a a SSaa&&ii **++--$$** R
Raa""mmaa55ii **++--$$++ R
Raaii" " AA&&iiss22aa **++--$$66 3
3eessssi i DD))iissaannii **++--777766
AKAD#MI FARMASI 3ARSI PO8TIA8AK
AKAD#MI FARMASI 3ARSI PO8TIA8AK
TAH98 AARA8 7*4%7*6
TAH98 AARA8 7*4%7*6
KATA P#8;A8TAR
KATA P#8;A8TAR
Assalamu’alaikum wr.wb Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur kami panjatk
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allan kepada Allah Swt. ah Swt. Karena dengKarena dengan rahmat danan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan Makalah ini dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan materi. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak menemukan berbagai hambatan materi. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak menemukan berbagai hambatan dan kendala karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami punya. Kami dan kendala karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami punya. Kami men
menyadyadari ari bahbahwa wa makmakalaalah h ini ini jaujauh h dardari i semsempurpurna na baibaik k seaseara ra penpenyayajian jian atauataupunpun kelengkapannya. !leh karena itu, kami siap menerima segala kritik dan saran demi kelengkapannya. !leh karena itu, kami siap menerima segala kritik dan saran demi sempurnanya makalah-makalah yang lainnya.
sempurnanya makalah-makalah yang lainnya. "a
"ak lupa, saya juga menguapkan terima k lupa, saya juga menguapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telahkasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
membantu dalam penyusunan makalah ini. Sem#ga
Sem#ga makalah makalah ini ini berman$aat berman$aat bagi bagi semua semua pihak pihak di di bidang bidang $armasi $armasi dan dan bidangbidang kesehatan pada umumnya.
kesehatan pada umumnya.
%assalamu’alaikum wr.wb %assalamu’alaikum wr.wb
P
DAFTAR ISI
KA"A P*N+AN"A...i
DA"A S...ii
/A/ ...( (.( 0atar /elakang...( (.& umusan Masalah...& (.1 "ujuan Penulisan...& /A/ ... 1
P*M/A2ASAN...1
&.( Pengertian Kristalisasi...1
&.& Pengantar Pemisahan 3ampuran /erdasarkan "itik /eku...1
&.1 Prinsip Kristalisasi...) &.4 Mekanisme Kristalisasi...5
&.4.( Supersaturasi 6Supersaturated State)...5
&.4.& Nukleasi 6 Nucleation)...7
&.4.1 Pertumbuhan Kristal 6Growth)...8
&.) akt#r-akt#r yang Mempengaruhi Kristalisasi...(( &.9 Pr#duk pangan yang mengandung Kristalisasi...(& &.5 :enis 3rystalli;er...(1
/A/ ...() P*N<"<P...() 1.( Kesimpulan...() DA"A P<S"AKA...(9
<A< I
P#8DAH9L9A8
*.* Laa& <e!a2ang
"elah kita ketahui bahwa materi terdiri dari unsur, senyawa, dan ampuran. 3ampuran dapat dipisahkan melalui beberapa pr#ses pemisahan ampuran seara $isika dimana didasarkan pada si$at $isikanya seperti titik didih dan titik beku. Pemisahan ampuran berdasarkan titik didih dapat dilakukan dengan ara destilasi sedangkan pemisahan ampuran berdasarkan titik beku dilakukan dengan pr#ses kristalisasi.Kristalisasi merupakan met#de pemisahan ampuran berupa larutan menjadi padatan atau Kristal melalui pr#ses pendinginan maupun pemanasan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan garam dapur dan gula pasir. Kedua bahan tersebut memiliki wujud berupa Kristal. /ahan-bahan tersebut awalnya berupa larutan yang kemudian melalui pr#ses kristalisasi menjadi Kristal padat. Pada pembuatan garam dapur dari air laut, mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah pr#ses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih berampur dengan peng#t#rnya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan pr#ses rekristalisasi 6pengkristalan kembali=. Pada pembuatan gula putih dari tebu. /atang tebu dihanurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diper#leh gula putih atau
gula pasir.
!leh sebab itu, untuk lebih memahami mengenai pengertian kristalisasi, prinsip dasar kristalisasi, mekanisme kristalisasi, k#mp#nen dasar kristalisasi, keunggulan, kelemahan, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, maka disusunlah makalah ini.
*. Rumusan Masa!a"
Adapun rumusan masalah yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah sebagai berikut>
(. Apa pengertian kristalisasi?
&. /agaimana pemisahan ampuran berdasarkan titik beku pada senyawa @#latil dan n#n @#latil?
1. Apa saja prinsip dalam kristalisasi?
4. /agaimana mekanisme pr#ses kristalisasi?
). Apa saja $at#r-$akt#r yang mempengaruhi pr#ses terbentuknya kristal dalam kristalisasi?
9. Apa saja pr#duk penerapan dari pr#ses kristalisasi?
*.+ Tu5uan Penu!isan
Ada pun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut>
(. Mengetahui pengertian kristalisasi
&. Mengetahui pemisahan ampuran berdasarkan titik beku pada senyawa @#latil dan n#n @#latil
1. Memahami prinsip dalam kristalisasi
). Memahami $akt#r-$akt#r yang mempengaruhi pr#ses terbentuknya kristal dalam kristalisasi
/. <A< II
. P#M<AHASA8
8.
*7. .* Penge&ian K&isa!isasi
**. Kristalisasi adalah pr#ses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt 6ampuran leleh=, atau lebih jarang pengendapan
langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-air, di mana terjadi perpindahan massa 6mass transfer = dari suat ;at terlarut 6 solute= dari airan larutan ke $ase kristal padat. Dasar met#de ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua ara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
*. Kristalisasi penguapan dilakukan jika ;at yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Pemisahan seara kristalisasi dilakukan untuk memisahan ;at padat dari larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya. at padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan membentuk kristal. 3#nt#h Kristalisasi penguapan dilakukan #leh para petani garam. Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di tempat itu.
(1. Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan k#mp#nen air dari air laut dalam tambak akan menguap dan k#mp#nen garamnya akan tetap dalam larutan. :ika penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis. Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan ara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan turun, k#mp#nen ;at yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara ;at lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan ara penyaringan. at lain akan turun bersama pelarut sebagai $iltrat, sedangkan ;at padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.
*6. . Pengana& Pemisa"an 'ampu&an <e&0asa&2an Tii2 <e2u
(9. Dalam kimia dan teknik kimia, pr#ses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih pr#duk yang lebih murni dari suatu ampuran senyawa kimia.Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. /iasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan terampur dengan senyawa lain. <ntuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau pr#ses pr#duksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, pr#ses pemisahan perlu dilakukan. Pr#ses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu #nt#h pentingnya pr#ses pemisahan adalah pada pr#ses peng#lahan minyak bumi dan pengkristalan garam maupun gula putih.
(5. Seara mendasar, pr#ses pemisahan dapat diterangkan sebagai pr#ses perpindahan massa. Pr#ses pemisahan sendiri dapat diklasi$ikasikan menjadi pr#ses pemisahan seara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis pr#ses pemisahan yang digunakan bergantung pada k#ndisi yang dihadapi. Pemisahan seara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya #perasinya lebih murah dari pemisahan seara kimiawi. <ntuk ampuran yang tidak dapat dipisahkan melalui pr#ses pemisahan mekanis 6seperti pemisahan minyak bumi=, pr#ses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
(7. <ntuk pr#ses pemisahan suatu ampuran heter#gen, terdapat empat prinsip utama pr#ses pemisahan, yaitu>
• Sedimentasi • l#tasi • Sentri$ugasi • iltrasi
(8.
&'. Pr#ses pemisahan suatu ampuran h#m#gen, prinsipnya merupakan pemisahan dari terbentuknya suatu $asa baru sehingga ampuran menjadi suatu ampuran heter#gen yang mudah dipisahkan. asa baru terjadi B terbentuk dari adanya perbedaan si$at $isik dan kimiawi masing-masing
k#mp#nen. /erbagai met#de yang digunakan untuk terjadinya suatu $asa baru sehingga ampuran h#m#gen dapat dipisahkan adalah>
• Abs#rpsi • Ads#rpsi • Kr#mat#gra$i • Kristalisasi • ekristalisasi • Destilasi • *@ap#rasi • *kstraksi &(.
&&. Senyawa @#latil memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan senyawa n#n @#latil sehingga senyawa @#latil akan lebih mudah menguap terlebih dahulu 6lebih suka dalam wujud gas= dibandingkan senyawa n#n @#latil. !leh sebab itu, titik beku senyawa @#latil lebih tinggi 6lebih negati$= dibandingkan senyawa @#latil, sementara itu kristalisasi baru dapat berlangsung melalui pr#ses pendinginan dibawah titik leleh suatu senyawa. :ika titik beku suatu senyawa lebih tinggi, maka kemampuan senyawa tersebut untuk menapai titik bekunya akan semakin sulit sehingga sulit untuk mengkristal. Dari penjelasan tersebut, maka senyawa @#latil sangat sulit untuk mengalami kristalisasi, sehingga dalam pembahasan pr#ses kristalisasi ini hanya dijelaskan pada senyawa n#n @#latil saja.
&1.
4. .+ P&insip K&isa!isasi
&). Prinsip dari kristalisasi adalah bahwa senyawa padat akan mudah terlarut dalam pelarut panas bila dibandingkan pada pelarut yang lebih dingin. :ika suatu larutan senyawa tersebut dijenuhkan dalam keadaan panas dan kemudian didinginkan,senyawa terlarut akan berkurang kelarutannya dan mulai mengendap, membentuk kristal yang murni dan bebas dari peng#t#r. Kemurnian ;at ini disebabkan #leh pertumbuahan kristal ;at telarut, sehingga ;a-;at ini dapat dipisahkan dari peng#t#rnya.
&9. Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari ;at terlarutnya dalam sebuah ampuran h#m#gen atau larutan,
sehingga terbentuk kristal dari ;at terlarutnya. Pr#ses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-air yang sangat penting dalam industri, karena dapat
menghasilkan kemurnian pr#duk hingga (''C.
&5. Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau k#ndisi lewat jenuh 6supersaturated=. K#ndisi tersebut terjadinya karena pelarut sudah tidak mampu melarutkan ;at terlarutnya, atau jumlah ;at terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk dengan ara mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga k#ndisi lewat jenuh dapat diapai. Pr#ses pengurangan pelarut dapat dilakukan dengan empat ara yaitu, penguapan, pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia.
&7. Pemisahan dengan pembentukan kristal melalui pr#ses penguapan merupakan ara yang sederhana dan mudah kita jumpai, seperti pada pr#ses pembuatan garam.
&8. Air laut dialirkan kedalam tambak dan selanjutnya ditutup. Air laut yang ada dalam tambak terkena sinar matahari dan mengalami pr#ses penguapan, semakin lama jumlah berkurang, dan m#ngering bersamaan dengan itu pula kristal garam terbentuk. /iasanya petani garam mengirim hasilnya ke pabrik untuk peng#lahan lebih lanjut.
1'. Pabrik gula juga melakukan pr#ses kristalisasi, tebu digiling dan dihasilkan nira, nira tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam alat vacuum evaporator . Dalam alat ini dilakukan pemanasan sehingga kandungan air di dalam nira menguap, dan uap tersebut dikeluarkan dengan melalui p#mpa, sehingga nira kehilangan air berubah menjadi kristal gula.
1(. Ketiga teknik yang lain pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia pada prinsipnya adalah sama yaitu mengurangi kadar pelarut didalam ampuran h#m#geen.
1&. 11.
14. <ntuk membentuk kristal, $ase airan 6liuid= harus melewati k#ndisi kesetimbangan dan menjadi lewat jenuh 6untuk larutan= atau k#ndisi lewat dingin 6untuk lelehan=.K#ndisi tersebut dapat terapai melalui pendinginan di bawah titik leleh suatu k#mp#nen 6misalnya air= atau melalui penambahan sehingga diapai k#ndisi lewat jenuh 6misalnya garam dan gula=.
1).
+$. .4 Me2anisme K&isa!isasi
.4.* Supe&sau&asi = Supersaturated State)
• Pendinginan
15. S#lubilitas padatan dalam airan akan menurunseiring dengan penurunan suhu 6pendinginan= untuklarutanyangdipengaruhisuhu.
• Penguapans#l@en
17. K#nsentrasi larutan menjadi makin pekat
• Penambahanlarutanlain 6n#n s#l@en= • Menurunkans#lubilitas padatan
18.
• Ketika suatu airan atau larutan telah jenuh, terdapat term#dinamika yang
mend#r#ng kristalisasi. M#lekul-m#lekul enderung membentuk kristal karena pada bentuk kristal, energi sistem menapai minimum.
• Selama nukleasi atau pembentukan inti kristal, m#lekul dalam wujud air
mengatur diri kembali dan membentuk klaster yg stabil dan meng#rganisasikan diri membentuk matriks kristal.
4'. 4(. 4.
.4. 8u2!easi = Nucleation)
4+. 0aju nukleasi ialah banyaknya partikel baru yang terbentuk per satuan waktu per satuan @#lume magma atau larutan induk bebas ;at padat.
/esaran ini merupakan parameter kineti pertama yang mengendalikan distribusi ukuran kristal.
44. Ada beberapa pengerian nukleasi > 46. 8u2!easi P&ime&
4$. Nukleasi ialah lahirnya suatu benda yang sangat keil, merupakan suatu $ase baru di dalam $ase yang telah ada, dimana $ase yang telah ada itu h#m#gen dan lewat jenuh. Pada dasarnya $en#mena nukleasi sama dengan kristalisasi dari larutan, kristalisasi dari airan, k#ndensasi tetesan kabut didalam uap yang lewat dingin dan pembangkitan gelembung di dalam ;at air panas lanjut. Nukleasi merupakan akibat $luktuasi l#al yang berlangsung epat pada skala m#lekul di dalam $ase h#m#geny yang berada di dalam keseimbangan metastabil. en#mena dasarnya disebut nukleasi h#m#gen yang terbatas pada pembentukan partikel baru di dalam suatu $ase tanpa terpengaruh #leh suatu ;at padat termasuk dinding bejana atau partikel submikr#sk#pik paling keil
sekalipun.
45. Eariasi nukleasi h#m#gen terjadi bila partikel ;at padat asing masih mempengaruhi pr#ses nukleasi dengan mengkatalisis laju pertambahan nukleasi pada suatu keadaan lewat jenuh tertentu atau memberikan suatu laju tertentu pada lewat jenuh dimana nukleasi h#m#geny hanya akan berlangsung sesudah memakan waktu yang lama sekali. Pr#ses ini disebut nukleasi heter#gen.
47. 8u2!easi Se2un0e&
48. Pembentukan inti yang dapat dikatakan dipengaruhi #leh kristal-kristal mikr#sk#pik yang sudah ada di dalam magma dinamakan nukleasi sekunder. Ada dua maam nukleasi sekunder, yang pertama disebabkan geser $luida dan tumbukan antara sesama kristal yang adaBdinding kristalisat#rB impeller putarBdaun agitat#r.
67. 8u2!easi ;ese& F!ui0a
6*. Nukleasi jenis ini diketahui berlangsung pada k#ndisi tertentu dan diperkirakan juga berlangsung pada k#ndisi lain. /ila larutan lewat jenuh bergerak dengan keepatan agak tinggi melewati permukaan kristal yang sedang
tumbuh, tegangan geser 6shear stress= pada lapisan batas dapat menyebabkan embri# atau inti tersapu dan munul sebagai kristal baru. nti tersebut seharusnya menjadi bagian dari kristal yang sedang tumbuh tadi.
)&. 8u2!easi Kona2
)1. Nukleasi sekunder dipengaruhi #leh intensitas pengadukkan, jenis ini merupakan nukleasi yang paling banyak terdapat dalam kristalisat#r industry Karen aterjadi pada lewat jenuh rendah, dimana laju pertumbuhan kristal adalah #ptimum untuk menghasilkan kualitas yang baik. Nukleasi k#ntak sebanding dengan pangkat satu lewat jenuh, bukan pangkat &' lebih seperti nukleasi primer sehingga mudah dikendalikan tanpa mengalami #perasi yang tak stabil. Dalam nukleasi dan pertumbuhan digunakan satuan m#l sebagai pengganti satuan massa.
64.
.4.+ Pe&umbu"an K&isa! =Growth)
66. ase ini sangat dipengaruhi #leh k#nsentrasi dari larutan, suhu, energi yang dipakai untuk berada pada tahap ini 6misalnya agitasi= dan tambahan eksternal 6memakai m#lekul kristal kembali Fseeding agent=.
)9. Kristalisasi dari sebuah larutan dibagi menjadi dua langkah pr#ses. 0angkah pertama adalah pemisahan $ase atau kelahiran kristal baru. Kedua adalah pertumbuhan kristal kedalam ukuran yang lebih besar. Dua pr#ses tersebut dikenal sebagai nukleasi dan rystal gr#wth. Pertumbuhan kristal bersama nukleasi dapat mempengaruhi ukuran kristal yang kita per#leh.
)5. 0aju pembentukan inti 6nukleasi= dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. /ila laju pembentukan inti tinggi, maka kristal yang terbentuk akan semakin banyak dan terdiri dari partikel partikel keil. 0aju pembentukan inti ini tergantung pada derajat lewat jenuh dari larutan. Semakin tinggi derajat lewat jenuh maka semakin besar kemungkinan untuk membentuk inti baru sehingga akan semakin besar laju pembentukan inti.
)7. Pada pr#ses kristalisasi, kristal dan airan induk berada pada waktu yang ukup lama sehingga menapai keseimbangan dan airan induk itu jenuh pada suhu akhir pr#ses. Per#lehan kristal dapat dihitung dari k#nsentrasi
larutan awal dan kelarutan pada suhu akhir. :ika selama pr#ses terjadi penguapan yang ukup besar, kuantitasnya harus diketahui atau dapat diperkirakan.
)8. /ila laju pertumbuhan kristal lambat diperlukan waktu yang agak panjang untuk menapai keseimbangan. 2al ini sangat besar bila larutan itu
@isk#s atau dimana kristal itu mengumpul di dasar kristalisat#r sehingga hanya sedikit saja permukaan kristal yang terkena larutan lewat jenuh. Sehingga airan induk akhir sangat jenuh dan per#lehan yang didapat akan lebih keil dari hasil perhitungan dari kur@a kelarutan.
9'. :ika kristal itu bebas air perhitungan lebih sederhana karena ;at padat tidaka mengandung pelarut. /ila hasil mengandung air kristalisasi, air
yang terdapat bersama kristal harus diperhitungkan karena air ini tidak terkandung didalam larutan. Data kelarutan ini biasanya diberikan sebagai bagian massa bahan bebas air perseratus bagian dari massa pelarut t#tal atau dalam persen massa ;at terlarut bebas air. Data tersebut tidak memperhitungkan air kristalisasi. Kuni dalam perhitungan per#lehan ;at terlarut bebas air ialah menyatakan semua massa dan k#nsentrasi sebagai garam hidrasi dan air bebas. !leh karena kuantitas yang terakhir ini tetap berada dalam $ase ;at air selama berlangsungnya kristalisasi, k#nsentrasi atau kuantitas yang didasarkan atas air bebas dapat dikurangkan untuk memberikan hasil yang benar.
$*. $. $+.
.6 Fa2o&>Fa2o& (ang Mempenga&u"i K&isa!isasi a. K#ndisi lewat dingin larutan
94. Semakin dingin larutan waktu induksi 6waktu yg diperlukan sampai inti kristal terbentuk= akan semakin pendek.
b. Suhu
9). Penurunan suhu akan menginduksi pembentukan kristal seara epat. . Sumber inti Kristal
99. nti yg terbentuk pada pembentukan tipe heter#gen memiliki keendrungan memperepat kristalisasi
d. Eisk#sitas
95. Ketika @isk#sitas meningkat akibat menurunnya suhu dan meningkatnya k#nsentrasi larutan, pr#ses pembentukan inti kristal akan terbatasi. 2al ini disebabkan berkurangnya pergerakan m#lekul pembentuk inti kristal dan terhambatnya pindah panas sebagai energi pembetukkan inti kristal.
e. Keepatan Pendinginan
97. Pendingingan yang epat akan menghasilkan inti kristal yg lebih banyak dibandingkan pendinginan lambat.
$. Keepatan agitasi
98. Pr#ses agitasi mampu meningkatkan laju pembentukan inti kristal. Agitasi menyebabkan pindah massa dan pindah panas berjalan lebih e$isien.
g. /ahan tambahan dan peng#t#r
5'. /ahan-bahan tambahan dapat berperan untuk membantu atau menghambat pembentukan inti kristal.
h. Densitas massa Kristal
5(. :umlah kristal yg terdapat dalam satu unit @#lume yg terdapat dalam larutan akan berpengaruh pada tingkat pertumbuhan setiap kristal.
/. /+. /4. /6. /$. //. /.
.$ P&o0u2 pangan (ang mengan0ung K&isa!isasi /-.
7(. 7&. 71. 74. 7). $. ./ enis '&(sa!!i1e&
/. *. Os!o Su&?ace 'oo!e0 '&(sa!i1e&
77. Alat ini dikembangkan dalam larutan tersirkulasi dengan pendinginan di dalam ##ler 62= larutan supersaturasi ini dengan dik#ntakan dengan suspensi kristal alm ruangan suspensi pada 6*=. Pada punak ruang suspensi aliran larutan induk 6D= dapat dipisahkan digunakan untuk memindahkan partikel halus
-.
8'. . Os!o #@apo&ai@e '&(sa!i1e&
8(. 0arutan yang meninggalkan ruang penguapan pada
sueprsaturated, mendekati daerah metastail sehingga nukleus baru tidak akan terentuk. K#ntak airan pada unggun * membantu supersaturasi pada pertumbuhan kristal dan menuju pertumbuhan kristal. Dalam kristal tipe umpan panas dimasukan pada 9 dan ampurn larutan menyempr#t ketika menapai kamar penguapan pada A. :ika e@ap#rat#r lebih jauh diperlukan untuk menghentikan dri@ing $#re.
8&. Sebuah penukar panas dipasang antara pipa sirkulasi dan ruang
penguapn utnuk menuplai panas yang dibutuhkan. Perpindahan larutan supersaturasi dai @ap#ri;er 6titik /=, sering menyebabkan timbulnya kerak dan pengurang sirkulasi.
81.
84. +. D&a? Tube <u??!e '&(sa!i1e&
8). Dilengkapi bu$$le untuk mengukur sirkulasi magma dan pr#peler
rystali;er ditambah p#mpa untuk sistem sirkulasi di mana pada p#mpa dihubungkan heater dan $eed inert.
89. Alat ini dilengkapi dengan ekstrakt#r pum yang ber$ungsi untuk
mengklasi$ikasikan kristal hingga didapat kristal dalam ukuran tertentu. Klasi$ikasi ukuran kristal di sini didasarkan atas gaya gra@itasi dengan jalan sebagai berikut>
85. :ika dalam kristali;er telah terbentuk kristal-kristal dengan
ukuran heter#gen, maka kristal ni diklasi$ikasikan ukuranya dengan mengalirkan larutan ini dari bawah ke atas dengan menggunakan ekstrakt#r pump. Dengan adanya larutan jenuh ini, kristal dengan ukuran yang besar akan berada di bawah, dengan demikian didapatkan pr#duk dengan ukuran yang h#m#gen. Disini untuk mendapatkan kristal dengan ukuran tertentu dapat diatur dengan mengatur aliran larutannya. :ika larutan mempunyai keepatan tinggi, maka dakan didapat kristal dengan ukuran yang besar dan menyebabkan turun ke bawah dan dapat dikeluarkan sebagai pr#duk.
87. Sistem sirkulasi ini simaksudkan agar inti kristal berkurang
dimana dibiarkan makin lama makin banyak. Karena inti kristal membutuhkan s#lute untuk pertumbuhan selanjutnya. Padahal keepatan $eed masuk tetap, maka diperlukan reyle dengan ukuran p#mpa sirkulasi yang bersama-sama $eednya masuk melalui heater sehingga larut dan masuk kembali ke dalam ruang kristalisasi.
88. *kstraksi pump bergunsi untuk membantu memisahkan kristal >
prinsip pemisahan berdasarkan peredaan berat kristal. Karena adanya gaya gra@itasi maka partikel 6padat= berat akan lebih dahulu mengendap, sedangakan partikel ringan akan masuk ke atas 6karena adanya aliran ke bawah=. :adi ukuran kristal pr#duk bisa diatur dengan mengatur $l#wrate aliran dari bawah. <ntuk mendapatkan kristal yang besar, $l#w rate dibesarkan.
*77. <A< III
*7*. P#89T9P
('&.
*7+. +.* Kesimpu!an
*74. Adapun kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut>
(. Kristalisasi dilakukan untuk memisahan ;at padat dari larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya dimana titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut.
&. Senyawa @#latil memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan senyawa n#n @#latil titik dan titik beku senyawa @#latil lebih tinggi 6lebih negati$= dibandingkan senyawa @#latil sehingga senyawa @#latil sangat sulit untuk mengalami kristalisasi. 1. Prinsip dasar kristalisasi adalah pemisahan pelarut dari ;at terlarutnya dalam sebuah
ampuran h#m#gen atau larutan dengan ara penguapan, pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia.
4. Mekanisme kristalisasi yaitu supersaturasi, nukleasi, dan pertumbuhan kristal.
). akt#r-$akt#r yang memengaruhi kristalisasi adalah k#ndisi lewat dingin larutan, suhu,sumber inti kristal, @isk#sitas, keepatan pendinginan, keepatan agitasi, bahan peng#t#r, dan densitas massa kristal.
9. Penerapan kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam pembuatan garam dan pembuatan permen.
*76. DAFTAR P9STAKA
('9.
('5. An#nim, &'(1. http>BBid.wikipedia.#rgBwikiBKristalisasi diakses pada &)B((B(1 pukul &1>(&
('7. An#nim,http>BBdenni$a.w#rdpress.#mBsainsBkimiaBpemisahanampuranBkristalisa siB.Diakses &)B((B(1 pukul &1>&&
109. Ayuningtyas, Deswita. http>BBkimia.upi.eduBsta$BnurulB%ebC&'&'((B'7' 110. 5)89Bauth#r.html pukul &1>(4
111. Niwa, Anggita &'(1. http>BBkimia#rner.bl#gsp#t.#mB&'(1B'4B 112. kristalisasi.html diakses pada &)B((B(1 pukul&1>&(
((1. Mahli;ar. &'((. Kristalisasi Karbohidrat . http>BB li;ar.$iles.w#rdpress. #m. Pd$. Diakses pada (& N#@ember &'(4
114. Patarihan, ud#l$#. &'(&