• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anabolisme Lipid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Anabolisme Lipid"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Anabolisme Lipid

Biokimia

Semester Gasal 2012/2013 Esti Widowati,S.Si.,M.P

(2)

Lemak Hewani dan Nabati

 Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol

 Lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair

(3)

Pembentukan lemak secara alami

 Hampir semua bahan pangan banyak

mengandung lemak dan minyak, terutama bahan pangan yang berasal dari hewan

Lemak dalam jaringan hewan terdapat dalam

jaringan adiposa

 Lemak disintesis dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak yang

terbentuk dari kelanjutan oksidasi karbohidrat dalam proses respirasi

(4)

 Proses pembentukan lemak dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu :

- pembentukan gliserol

- pembentukan molekul asam lemak - kondensasi asam lemak dengan

(5)

 Sintesis gliserol

Fruktosa difosfat diuraikan oleh enzim aldosa menjadi dihidroksi aseton fosfat (DHAP), kemudian direduksi menjadi α-gliserofosfat.

Gugus fosfat dihilangkan melalui proses fosforilasi sehingga akan terbentuk

(6)

Biosintesis Asam Lemak

 Sintesis asam lemak bukan kebalikan dari jalur katabolisme asam lemak

 Sintesis asam lemak berlangsung lewat jalur lain. Ada sebagian kecil asam lemak terbentuk melalui kebalikan reaksi katabolisme asam

lemak

 Sintesis asam lemak berasal dari asetil KoA

 Reaksi sintesis di sitoplasma. Reaksi katabolisme di mitokondria

(7)

 Sintesis asam lemak

Asam lemak dapat dibentuk dari

senyawa-senyawa yang mengandung

karbon seperti asam asetat, asetaldehid, dan etanol yang merupakan hasil

respirasi tanaman.

Sintesis asam lemak dilakukan dalam kondisi anaerob

(8)
(9)
(10)
(11)

Ciri Penting dalam Sintesis Asam

Lemak

 Sintesis asam lemak terjaid di sitoplasma, oksidasi di mitokondria

 Senyawa antara pada sintesis lemak terikat pada ACP sedangkan pada oksidasi asam lemak terikat pada

KoA

 Katalis pada sintesis asam lemak merupakan kompleks multienzim. Pada reaksi oksidasi tidak terdapat multienzim

 NADPH sebagai reduktor di reaksi sintesis asam lemak

 Elongasi rantai C pada sintesis adalah penambahan 2 atom C berturut-turut dari asetil KoA. Donor unit 2

(12)

Sintesis Asam lemak  baik pada eukariotik dan prokariotik sama pada umumnya

Biosintesis terdiri dari 3 langkah terpisah :

Biosintesis asam lemak dari asetil CoA Pemanjangan/elongasi rantai asam lemak Desaturasi

Lokasi dari masing-masing langkah : Biosintesis FA  di sitosol

Elongasi  di mitokondria dan ER Desaturasi di ER

Biosintesis asam lemak  membutuhkan malonil Co A sebagai substrat

(13)

 Diperlukan ATP untuk sintesis

 Reaksi biosintesis asam palmitat:

Dari 8 acetyl-CoAs diperlukan  7 ATPs +14

NADPHs

 Enzim sintesis merupakan enzim komplek : fatty acid synthase yang terdiri dari 2

(14)

Reaksi 1 : karboksilasi dalam sintesis malonyl-CoA dari acetyl-CoA, HCO3- dan ATP

 Dikatalisis oleh acetyl-CoA carboxylase dan memerlukan ATP

 Sintesis malonil KoA dibantu malonil KoA karboksilase yang memiliki gugus prostetik biotin

 Reaksinya adalah

biotin-enzim+ATP+ HCO3- CO

2

-biotin-enzim+ADP+Pi atau

CO2-biotin-enzim+asetil KoA malonil KoA+biotin-enzim

(15)

 Biotin terikat pada suatu protein

pengangkut karboksilbiotin dibantu biotin karboksilase

Reaksi kedua adalah pemindahan gugus karboksilat pada asetil KoA dibantu transkarboksilase

 Malonyl-CoA dan acetyl-CoA  substrat untuk enzim fatty acid synthase complex

(16)

 Zat-zat antara dalam sintesis asam lemak diikat oleh acyl carrier protein

(ACP). Ikatan terjadi pada ujung molekul yang mengandung gugus –SH

(fosfopantoteinat). Gugus ini juga ada pada molekul KoA

 Asam lemak sintetase terdiri atas asetil KoA, malonil KoA dan NADPH

(17)

Tahap ketiga adalah pemanjangan rangkaian atom C dengan pembentukan asetil ACP dan malonil ACP

dengan enzim asetiltransasilase dan maloniltransasilase

 Maloniltransasilase sangat khas

 Asetiltransasilase dapat memindah gugus asil selain asetil tetapi lambat

 Asam lemak dengan jumlah atom C ganjil disintesis dari propionil ACP. Asetil ACP dan malonil ACP

bereaksi membentuk asetoasetil ACP dengan enzim asil-malonil ACP kondensase

(18)

1. Acetyl-CoA + ACP <=> Acetyl-ACP +

CoASH

(catalyzed by Acetyl-CoA-ACP Transacylase)

2. Malonyl-CoA + ACP <=> Malonyl-ACP + CoASH

(catalyzed by Malonyl-CoA-ACP Transacylase

(19)

Reaksi kondensasi

Senyawa 4 atom C dibentuk dari senyawa 2

atom C dengan senyawa 3 atom C dan CO2 dibebaskan

 Reduksi gugus keto pada C no.3, dari

asetoasetil ACP menjadi 3-hidroksi butiril ACP dibantu ketoasil ACP reduktase

 3-hidroksi butiril ACP menjadi krotonil ACP dengan reaksi dehidrasi dibantu enzim 3-hidroksi asil ACP dehidratase

(20)

 Pembentukan butiril ACP dari krotonil ACP dibantu enoil ACP reduktase

 Putaran pertama pemanjangan rantai C

adalah mengubah asetil KoA menjadi butiril ACP

 Putaran kedua dimulai dengan reaksi butiril ACP dengan malonil ACP. Asam lemak yang terbentuk pada reaksi terakhir yaitu hidrolisis asil ACP menjadi asam lemak dan ACP

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

 Sintesis asam palmitat  setelah butiril

Co A  siklus akan berlanjut dari awal lagi sampai 7 x dan kemudian diakhiri dengan hidrolisis yang memecah palmitat dengan ACP

 Net reaksi biosintesis palmitat :

Asetil CoA + 7 malonil CoA + 14 NADPH  palmitat + 7 CO2 + 17 NADP+ + 8

(30)
(31)

 Asam palmitat dapat juga dibuat dari 8 molekul asetil KoA, 14 NADPH dan 7 ATP

 Asam palmitat dibuat di sitoplasma, asetil KoA dibentuk dari asam piruvat dalam mitokondria

 Asetil KoA harus diangkut dari mitokondria ke sitoplasma

 Membran mitokondria impermeabel pada asetil KoA jadi diubah dulu menjadi asam sitrat

 Di sitoplasma, asetil koA dilepas dengan sitrat liase

 Reaksinya : asam sitrat+ATP+HS KoA menjadi asetil KoA+ADP+Pi+oksaloasetat

(32)

 Asam oksaloasetat harus dikembalikan ke mitokondria

 Membran mitokondria impermeabel terhadap asam oksaloasetat sehingga diubah dulu

menjadi asam piruvat melalui asam malat

 NADPH dihasilkan dari NADH

 Asam oksaloasetat direduksi oleh NADH menjadi asam malat dengan enzim

(33)
(34)
(35)
(36)

Elongasi

 Untuk menghasilkan asam lemak lebih dari C16 / palmitat

 Berbeda dengan sintesis yang terjadi di sitosol, elongasi terjadi di mitokondria dan ER (utama)

(37)
(38)

Desaturasi Asam Lemak

 Membutuhkan Fatty acyl CoA desaturase

 Enzim yang

menghasilkan asam oleat dan palmitoleat dari asam stearat dan palmitat 

-9 enzyme,

Tidak ada

desaturasi untuk lebih dari C-9

(39)

Mammalia tidak dapat mensintesis ikatan rangkap lebih dari C 9 Sehingga asam linoleat (9,12, 13) dan linolenat (9, 12, 15) harus diperoleh dari makanan

(40)

Control of Fatty Acid Synthesis

 Pada umumnya merupakan kontrol hormonal

Insulin menstimulasi fatty acid synthesis dengan cara menstimulasi masuknya

glucose ke dalam sel dan mengaktivasi

pyruvate dehydrogenase complex.

Acetyl-CoA carboxylase dihambat oleh fatty acyl-CoAs

(41)

Biosintesis TAG

 Prekursor utama :

 Fatty acyl CoA  Glycerol 3 P

 G3P berasal dari reduksi DHAP (G3P DH) dan fosforilasi dari ATP oleh glycerol kinase G3P + Fatty Asil Co A  monoasilgliserol3P

monoasilgliserol3P + Fatty asil CoA  Diasilgliserol 3 P (asam fosfatidat)

(42)
(43)

Biosintesis Trigliserida

 Tahap pertama adalah pembentukan

gliserolfosfat dari gliserol (reaksi 1) maupun dari dihidroksi aseton fosfat (DHAP)(reaksi 2)

Reaksi 1 berlangsung di hati dan ginjal.

Reaksi 2 berlangsung di dalam mukosa usus dan jaringan adiposa

 Gliserolfosfat bereaksi dengan 2 molekul asil KoA membentuk asam fosfatidat (reaksi 3)

(44)

 Reaksi hidrolisis asam fosfatidat dengan fosfatase menghasilkan 1,2-digliserida (reaksi 4)

 Asilasi terhadap 1,2-digliserida

merupakan reaksi pada tahap akhir karena molekul asli KoA akan terikat pada atom C no.3 sehingga terbentuk trigliserida (reaksi 5)

(45)
(46)

Biosintesis Fosfolipid

 1,2-digliserida bereaksi dengan sitidindifosfat-kolin (CDP-kolin)

menghasilkan fosfatidilkolin (reaksi 10) atau 1,2-digliserida dapat juga bereaksi dengan sitidindifosfat-etanolamina

menghasilkan fosfatidiletanolamina (reaksi 6)

(47)

 Etanolamina atau kolin mengikat gugus fosfat dari ATP dengan enzim kinase menghasilkan fosfoetalonamina atau fosforikolin

Fosfoetanolamina atau fosforikolin bereaksi

sebagai sitidintrifosfat (CTP) menghasilkan CDP-etanolamina atau CDP-kolin

 Hasil diatas dapat bereaksi dengan

1,2-digliserida membentuk fosfatidil etanolamina atau fosfatidil kolin

(48)

 Fosfatidil etalonamina dapat juga

terbentuk dari fosfatidil serin dengan reaksi karboksilasi (reaksi 7)

 Fosfatidil serin dapat terbentuk dari fosfatidil etanolamina dengan serin. Pada reaksi ini terjadi penggantian gugus serin (reaksi 8)

(49)

Biosintesis Kolesterol

 Kolesterol disintesis dari asetil KoA

 Asetil KoA diubah menjadi isopentenil

pirofosfat dan dimetalil pirofosfat dibantu enzim

 Isopentenil pirofosfat dan dimetalil

pirofosfat bereaksi membentuk kolesterol

 Pembentukan ini membentuk senyawa antara yaitu geranil pirofosfat, skualen dan lenosterol

(50)

 Kecepatan pembentukan kolesterol

dipengaruhi konsentrasi kolesterol dalam tubuh

 Jika dalam tubuh kolesterol cukup maka kolesterol akan menghambat sendiri

reaksi pembentukannya (hambatan umpan balik) dan sebaliknya

(51)
(52)
(53)

Pembentukan Aseton

 Asam asetoasetat terbentuk dari asetil KoA melalui tiga tahap reaksi

 Tahap 1 = 2 molekul asetil KoA

berkondensasi membentuk asetoasetil KoA. Enzim ketotiolase (katalis)

 Tahap 2 = asetoasetil KoA bereaksi

dengan asetil KoA dan air menghasilkan 3-hidroksi-3-metilglutaril KoA. Enzim

(54)

 Tahap 3 = pemecahan

3-hidroksi-3-metilglutaril KoA menjadi asetil KoA dan asam asetoasetat

Asam asetoasetat kemudian secara spontan

membentuk aseton dengan dekarboksilasi

 Asam 3-hidroksi-butirat dapat dibentuk dari asam asetoasetat dengan reduksi

 Enzim D-3-hidroksibutirat dehidrogenase dengan NADH sebagai koenzim

(55)

 Pembentukan asam asetoasetat dan 3-hidroksibutirat berlangsung di hati (jadi sumber energi respirasi sel

 Otot jantung menggunakan asam asetoasetat sebagai sumber energi

 Sel otak menggunakan glukosa atau asam asetoasetat (penderita diabetes

Referensi

Dokumen terkait

(1) Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam memimpin penyelenggaraan

Sementara untuk variabel leverage, ukuran perusahaan (size), profitabilitas, growth, umur obligasi, dan reputasi auditor dari hasil pengujian dengan regresi

Dari perhitungan hasil angket respon siswa diatas, terdapat 2 aspek dalam lembar angket respon yaitu untuk aspek model pembelajaran yang terdapat 5 indikator

Pengiklanan didefinisikan sebagai sebarang bentuk persembahan atau komunikasi berbayar, bersifat tidak peribadi, yang ditujukan kepada kumpulan sasaran dengan tujuan untuk

Konsep solidaritas sosial merupakan konsep sentral Emile Durkheim yang menyatakan bahwa solidaritas sosial merupakan suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok

Dari uraian tersebut dapat dikemukakan pula bahwa self esteem berkenaan dengan: (a) kemampuan kita untuk memahami apa yang dapat kita lakukan dan apa yang telah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa, Pelaksanaan Bimbingan Pranikah dalam Meningkatkan Kesiapan Mental

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan laporan Seminar Tugas Akhir ini dengan judul “