• Tidak ada hasil yang ditemukan

Water Resources System

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Water Resources System"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Water Resources System

Water Resources System

Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.

Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.

Laboratorium Hidraulika

Laboratorium Hidraulika

Jurusan Teknik Sipil FT UGM

Jurusan Teknik Sipil FT UGM

(2)

Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi

aliran

air tanah

air permukaan

lapisan

kedap air

recharge

(3)

Penggunaan Air

(4)

Hydro Softwares

Hydro Softwares

air

pe

rm

uk

aa

n

air

ta

na

h

Manajemen DPS

SMS

GMS

WMS

(5)

Hydro Softwares

Hydro Softwares

Surface

Surface

-

-

water Modeling System (SMS)

water Modeling System (SMS)

Memodelkan hidrodinamika gerakan air

Memodelkan hidrodinamika gerakan air

permukaan dan polusinya baik di sungai

permukaan dan polusinya baik di sungai

maupun di laut

maupun di laut

Groundwater Modeling System (GMS)

Groundwater Modeling System (GMS)

Memodelkan gerakan air tanah dan polusinya

Memodelkan gerakan air tanah dan polusinya

Watershed Modeling System (WMS)

Watershed Modeling System (WMS)

Memodelkan manajemen Daerah Pengaliran

Memodelkan manajemen Daerah Pengaliran

Sungai (DPS) untuk melakukan pengelolaan air

Sungai (DPS) untuk melakukan pengelolaan air

tanah dan air permukaan

(6)

Groundwater Hydraulics

Groundwater Hydraulics

Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.

Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.

Laboratorium Hidraulika

Laboratorium Hidraulika

Jurusan Teknik Sipil FT UGM

Jurusan Teknik Sipil FT UGM

(7)

Texture Tanah dan Porositas

Texture Tanah dan Porositas

a)

a)

Deposit sedimen seragam dg

Deposit sedimen seragam dg

porositas tinggi

porositas tinggi

b)

b)

Deposit sedimen tak

Deposit sedimen tak

seragam dg porositas

seragam dg porositas

rendah

rendah

c)

c)

Deposit sedimen seragam

Deposit sedimen seragam

dari batuan yang porus shg

dari batuan yang porus shg

secara keseluruhan

secara keseluruhan

porositasnya tinggi

porositasnya tinggi

d)

d)

Deposit sedimen seragam

Deposit sedimen seragam

yang porositasnya

yang porositasnya

berkurang karena adanya

berkurang karena adanya

endapan mineral

endapan mineral

diantaranya

diantaranya

e)

e)

Batuan porous karena

Batuan porous karena

pengikisan

pengikisan

f)

(8)

Pembagian zona vertikal tanah

(9)

Distribusi Vertikal Air Tanah

Distribusi Vertikal Air Tanah

muka air tanah

air vadose

air tanah

lapis kedap air

zona aerasi

zona

Jenuh air

zona air tanaman

zona vadose sedang

zona kapiler

muka tanah

partikel

tanah

air

udara

Air vadose yang tertahan pada

Air vadose yang tertahan pada

bidang kontak partikel tanah di

bidang kontak partikel tanah di

zona tak jenuh (zona aerasi)

zona tak jenuh (zona aerasi)

(10)

Zona Aerasi

Zona Aerasi

Zona air tanaman

Zona air tanaman

. Air di zona ini

. Air di zona ini

berada dalam keadaan tidak

berada dalam keadaan tidak

jenuh, kecuali pada saat air

jenuh, kecuali pada saat air

berlebih di muka tanah. Tebal

berlebih di muka tanah. Tebal

zona ini tergantung dari jenis

zona ini tergantung dari jenis

tanah dan tanaman.

tanah dan tanaman.

Zona vadose sedang

Zona vadose sedang. Ketebalan

. Ketebalan

zona ini berkisar antara 0 m s/d

zona ini berkisar antara 0 m s/d

ratusan meter, tergantung dari

ratusan meter, tergantung dari

muka air tanah setempat.

muka air tanah setempat.

Zona kapiler

Zona kapiler

. Zona ini berkisar

. Zona ini berkisar

antara muka air tanah s/d

antara muka air tanah s/d

kenaikan kapiler air didalam pori

kenaikan kapiler air didalam pori

tanah.

tanah.

muka tanah

zona air

tanaman

zona vadose

sedang

zona kapiler

(11)

Zona Jenuh Air

Zona Jenuh Air

Pada daerah ini semua pori terisi air

Pada daerah ini semua pori terisi air

Retensi spesifik

Retensi spesifik

(

(

S

S

r

r

) rasio antara vol. air yang

) rasio antara vol. air yang

akan tinggal (setelah jenuh karena gaya berat)

akan tinggal (setelah jenuh karena gaya berat)

dibagi volume bulknya

dibagi volume bulknya

S

S

r

r

=

=

w

w

r

r

/

/

V

V

Specific yield

Specific yield

(

(

S

S

y

y

) rasio antara vol. air (setelah

) rasio antara vol. air (setelah

jenuh) yang dapat dikeluarkan karena adanya

jenuh) yang dapat dikeluarkan karena adanya

gaya berat) dibagi volume bulknya

gaya berat) dibagi volume bulknya

S

S

y

y

=

=

w

w

y

y

/

/

V

V

Di dalam tanah

Di dalam tanah

w

w

r

r

+

+

w

w

y

y

=

=

α

α

, dengan

, dengan

α

α

adalah

adalah

porositas tanah yang saling berhubungan.

(12)

Air Tanah & Sistem Akuifer

Air Tanah & Sistem Akuifer

Pengambilan air tanah

Pengambilan air tanah

tergantung

tergantung

kapasitas akuifer

kapasitas akuifer

recharge yang masuk ke

recharge yang masuk ke

akuifer.

akuifer.

Jika volume pengambilan

Jika volume pengambilan

melebihi volume recharge,

melebihi volume recharge,

maka akan terjadi

maka akan terjadi

penurunan tanah.

penurunan tanah.

Akuifer

tekan

lapisan

kedap air

Akuifer

nirtekan

Sumur

dalam

Sumur

dalam

dangkal

Sumur

Akuifer

tekan

Akuifer

nirtekan

lapisan

kedap air

Air tanah

perched

sungai

sungai

(13)

Penurunan Tanah

Penurunan Tanah

contoh penurunan tanah di sekitar

contoh penurunan tanah di sekitar

sumur pompa

(14)

Tata guna lahan

Tata guna lahan

Perencanaan tata guna tanah yang memperhatikan aspek air tanah.

(15)

Tempat pembuangan sampah

Tempat pembuangan sampah

Pengelolaan tempat pembuangan

Pengelolaan tempat pembuangan

sampah harus memperhatikan aspek

sampah harus memperhatikan aspek

air tanah

(16)

Air tanah perched

Air tanah perched

Akuifer

nirtekan

Muka air tanah

Lapis kedap air

Air tanah perched

Muka tanah

(17)

Mata air

Mata air

a)

a)

Mata air depresi terjadi

Mata air depresi terjadi

karena muka tanah

karena muka tanah

memotong muka air

memotong muka air

tanah.

tanah.

b)

b)

Mata air kontak terjadi

Mata air kontak terjadi

karena formasi lolos air

karena formasi lolos air

berada diatas formasi

berada diatas formasi

kedap air yang memotong

kedap air yang memotong

muka tanah.

muka tanah.

c)

c)

Mata air artesis terjadi

Mata air artesis terjadi

karena adanya tekanan

karena adanya tekanan

dari akuifer tekan melalui

dari akuifer tekan melalui

‘outcrop’ atau bukaan di

‘outcrop’ atau bukaan di

muka tanah.

muka tanah.

d)

d)

Mata air retakan terjadi

Mata air retakan terjadi

pada daerah yang banyak

pada daerah yang banyak

mengalami retakan.

(18)

Hukum Darcy

Hukum Darcy

Q

Q

γ

p

1

z

1

γ

p

2

z

2





+





+

=

γ

z

γ

z

∆h

p

p

2

2

1

1

L

bidang acuan

tabung berisi tanah

tabung berisi tanah

L

h

K

Ki

v

=

=

v

Q = A x v

A

dialiri air

dialiri air

(19)

Arah Aliran

Arah Aliran

]

[

]

[

1

2

K

neg

pos

L

h

h

K

L

h

K

v

=

=

=

×

=

L

v

∆h

y

h

2

h

1

(20)

Arah Aliran

Arah Aliran

]

[

]

[

1

2

K

pos

neg

L

h

h

K

L

h

K

v

=

=

=

×

=

L

v

∆h

y

x

h

2

h

1

(21)

Alat ukur Konduktivitas Hidraulik

Alat ukur Konduktivitas Hidraulik

(a) Constant Head

(b) Falling Head

dh

Ath

VL

K

=

dt

dh

r

Q

=

π

t

2

h

L

h

K

r

Q

=

π

c

2

2

1

2

2

ln

h

h

t

r

L

r

K

c

t

=

(22)

Konservasi Massa 3

Konservasi Massa 3

-

-

D …

D …

Volume kontrol 3

Volume kontrol 3-

-D

D

x

y

z

q

x

debit

masuk

q

x

+

q

x

debit keluar

z

z

q

q

+

q

z

debit masuk

debit keluar

q

y

debit masuk

y

y

q

q

+

debit keluar

L

L

q

q

L

=

:

Notasi

Proses ini terjadi

Proses ini terjadi

selama

(23)

Konservasi Massa 3

Konservasi Massa 3

-

-

D

D

Vol. air karena aliran yang keluar

Vol. air karena aliran yang keluar

-

-

masuk di volume kontrol

masuk di volume kontrol

Karena debit arah

Karena debit arah

x

x

:

:

Karena debit arah

Karena debit arah

y

y

:

:

Karena debit arah

Karena debit arah

z

z

:

:

(

)

z

x

y

y

v

y

y

z

x

v

y

y

q

y

y

y

=

=

(

)

z

x

y

z

v

z

z

y

x

v

z

z

q

z

z

z

=

=

Selama proses berlangsung (

Selama proses berlangsung (

t

t

), maka di dalam volume kontrol akan

), maka di dalam volume kontrol akan

terjadi perubahan tekanan air (

terjadi perubahan tekanan air (

h

h

) yang menyebabkan kemampuan

) yang menyebabkan kemampuan

tampungnya berubah sebanding dengan Koefisien Tampung (

tampungnya berubah sebanding dengan Koefisien Tampung (

S

S

):

):

(

)

x

y

z

x

v

x

x

z

y

v

x

x

q

x

x

x

=

=

Persamaan dasar aliran air tanah

Persamaan dasar aliran air tanah

0

=

+

+

+

h

S

v

v

v

x

y

z

z

y

x

V

t

h

SV

=

dengan

perubahan volume

air di volume kontrol

(24)

Pendekatan Linier

Pendekatan Linier

Pendekatan linier yang

Pendekatan linier yang

digunakan untuk

digunakan untuk

memprediksi

memprediksi ∆

q

q

x

x

(yang

(yang

bergerak sebesar

bergerak sebesar ∆

x

x

)

)

dengan

dengan ∆

q

q

x

x

=(

=(

q

q

/

/

x

x

)∆

)∆

x

x

sebetulnya tidak tepat

sebetulnya tidak tepat

Yang lebih tepat digunakan

Yang lebih tepat digunakan

adalah pendekatan

adalah pendekatan

menggunakan deret Taylor:

menggunakan deret Taylor:

x

y

z

q

x

debit

masuk

q

x

+

q

x

debit keluar

x

x

( )

( )

( )

...

!

...

!

2

!

1

2

2

2

1

+

+

+

+

=

n

x

x

q

x

x

q

x

x

q

q

n

n

n

x

(25)

Persamaan Dasar

Persamaan Dasar

Konservasi massa

Konservasi massa

Hukum Darcy

Hukum Darcy

0

=

+

+

+

t

h

S

z

v

y

v

x

v

x

y

z

z

h

K

v

y

h

K

v

x

h

K

v

x

x

y

y

z

z

=

=

=

Persamaan Dasar Aliran Air Tanah

Persamaan Dasar Aliran Air Tanah

t

h

S

z

z

h

K

y

y

h

K

x

x

h

K

x

y

z

=

+





+

(26)

Sampai di sini Bozz!!

(27)

Persamaan Dasar

Persamaan Dasar

Dalam akuifer anisotropis

Dalam akuifer anisotropis

K

K

dianggap konstan

dianggap konstan

t

h

S

z

h

K

z

y

h

K

y

x

h

K

x

x

y

z

=

+





+

t

h

S

z

h

K

y

h

K

x

h

K

x

y

z

=

+

+

2

2

2

2

2

2

Dalam akuifer isotropis

Dalam akuifer isotropis

t

h

K

S

z

h

y

h

x

h

=

+

+

2

2

2

2

2

2

(28)

Persamaan Dasar Tunak

Persamaan Dasar Tunak

Dalam akuifer anisotropis

Dalam akuifer anisotropis

K

K

dianggap konstan

dianggap konstan

0

=

+





+

z

h

K

z

y

h

K

y

x

h

K

x

x

y

z

0

2

2

2

2

2

2

=

+

+

z

h

K

y

h

K

x

h

K

x

y

z

Dalam akuifer isotropis

Dalam akuifer isotropis

0

2

2

2

2

2

2

=

+

+

z

h

y

h

x

h

Persamaan

Laplace

(29)

Aplikasi Persamaan Laplace

Aplikasi Persamaan Laplace

Rembesan di

Rembesan di

bendungan

bendungan

Rembesan di

Rembesan di

bawah sheetpile

bawah sheetpile

0

2

2

2

2

=

+

y

h

x

h

(30)

Aplikasi Software GMS

Aplikasi Software GMS

Memodelkan aliran air tanah pada

Memodelkan aliran air tanah pada

suatu kawasan

(31)

Aplikasi Software GMS

Aplikasi Software GMS

Penggunaan metode elemen hingga

Penggunaan metode elemen hingga

dalam GMS

(32)

Aplikasi Software GMS

Aplikasi Software GMS

Pengaruh Pembuangan Akhir

Pengaruh Pembuangan Akhir

Sampah terhadap air tanah

(33)

Aplikasi Software GMS

Aplikasi Software GMS

Memodelkan

Memodelkan

sebaran polusi

sebaran polusi

dalam air

dalam air

tanah 3

tanah 3

-

-

D (3

D (3

dimensi)

dimensi)

Animasi gerakan

Animasi gerakan

polutan

polutan

(34)

Penyelesaian Persamaan

Penyelesaian Persamaan

Persamaan Kuadrat

Persamaan Kuadrat

x

y

c

bx

ax

y

=

2

+

+

x=0, y=c

(35)

Penyelesaian Pers. Differensial

Penyelesaian Pers. Differensial

Persamaan Diff

Persamaan Diff

O

O

1

1

Persamaan Linier

Persamaan Linier

x

y

b

ax

dx

dy

+

= 2

Berupa apa kurvanya?

Apakah linier kurvanya?

x

y

b

ax

y

= 2

+

Berupa apa kurvanya?

(36)

Penyelesaian Persamaan

Penyelesaian Persamaan

Persamaan Diff O2

Persamaan Diff O2

Persamaan Linier

Persamaan Linier

x

y

a

dx

y

d

2

2

2

=

Berupa apa kurvanya?

Apakah linier kurvanya?

x

y

a

y 2

=

Berupa apa kurvanya?

(37)

Penyelesaian Pers. Diff O1

Penyelesaian Pers. Diff O1

Persamaan Diff O1

Persamaan Diff O1

Kurva: keluarga parabola

(

)

(

)

1

2

2

2

K

bx

ax

y

dx

b

ax

dy

b

ax

dx

dy

+

+

=

+

=

+

=

y

Jika K

1

= c, maka

kurva semula

diperoleh

m

en

ye

ba

bk

an

(38)

Penyelesaian Pers. Diff O2

Penyelesaian Pers. Diff O2

Persamaan Diff O2

Persamaan Diff O2

Kurva: keluarga parabola

(

)

1

2

2

1

1

2

2

2

2

2

2

2

K

x

K

ax

y

dx

K

ax

dy

K

ax

dx

dy

adx

dx

dy

d

a

dx

dy

dx

d

a

dx

y

d

+

+

=

+

=

+

=

=

=

=

x

y

Jika K

1

= b & K

2

= c,

maka kurva semula

diperoleh

(39)

Penyelesaian

Penyelesaian

Persamaan Differensial

Persamaan Differensial

Penyelesaian persamaan Diff O

Penyelesaian persamaan Diff O

2

2

sbb:

sbb:

tidak akan kembali kepada

tidak akan kembali kepada

persamaan asli:

persamaan asli:

jika tidak disertai kondisi sbb:

jika tidak disertai kondisi sbb:

K

= b

&

K

= c

2

1

2

2

2

2

a

y

ax

K

x

K

dx

y

d

+

+

=

=

c

bx

ax

y

=

2

+

+

(40)

Penyelesaian

Penyelesaian

Persamaan Differensial

Persamaan Differensial

Persamaan asli:

Persamaan asli:

Persamaan diff yang setara dengan

Persamaan diff yang setara dengan

pers. asli mempunyai bentuk:

pers. asli mempunyai bentuk:

]

c

y

b

dx

dy

a

dx

y

d

x

x

=

=



=

=

=

0

0

2

2

dan

2

c

bx

ax

y

=

2

+

+

(41)

Kondisi Batas

Kondisi Batas

Kondisi batas dalam bentuk akhir:

Kondisi batas dalam bentuk akhir:

Diperoleh dari syarat di depan:

Diperoleh dari syarat di depan:

K

1

= b

&

K

2

= c

Ingat:

]

c

y

b

dx

dy

x

x

=

=



=

=

0

0

dan

2

1

2

1

dan

2

ax

K

y

ax

K

x

K

dy

+

+

=

+

=

(42)

Fenomena Alam

Fenomena Alam

Fenomena alam kebanyakan dideskripsikan

Fenomena alam kebanyakan dideskripsikan

melalui persamaan differensial:

melalui persamaan differensial:

Bukan persamaan sederhana eksplisit yang

Bukan persamaan sederhana eksplisit yang

setara:

setara:

c

bx

ax

y

=

2

+

+

]

c

y

b

dx

dy

a

dx

y

d

x

x

=

=



=

=

=

0

0

2

2

dan

2

(43)

Penyelesaian Pers. Differensial

Penyelesaian Pers. Differensial

Persamaan differensial mempunyai solusi

Persamaan differensial mempunyai solusi

jika disertai dengan kondisi batas

jika disertai dengan kondisi batas

Tanpa kondisi batas, solusinya tidak unik

Tanpa kondisi batas, solusinya tidak unik

(banyak solusi)

(banyak solusi)

Contoh:

Contoh:

0

2

2

2

2

=

+

y

h

x

h

Kondisi Batas

Pers. Dasar

Referensi

Dokumen terkait

Disisi lain, penulis akan mencoba mengungkap gambaran umum tentang representasi remaja muslim perempuan dan bagaimana islam memandangnya dalam buku Yuk Berhijab!, karena dinilai

Berbeda dengan mesin kalor, mesin yang menggunakan sistem refrigerasi Carnot, seperti mesin Air-Blast Freezer, bekerja dengan menyerap energi bersuhu rendah lalu dikeluarkan dengan

Kadal yang ditangkap di Cibatok pada pukul 09.00-11.00 WIB memiliki lambung yang berisi material semi utuh yang terdiri dari serangga (Ordo Hymenoptera dan Orthoptera) dan

Pengurus dan anggota KIM perlu ditingkatkan kemampuannya dalam mengakses informasi, baik dari media massa maupun dari media berbasis teknologi

Nama Perusahaan Bidang Usaha Alamat Kantor Pusat

Penelitian ini menjadi salah satu sumber pustaka untuk menjustifikasi program edukasi yang lebih baik terkait pemilihan anti thrombotik pada pasien stroke iskemik

X dapat bereaksi dengan Na membentuk senyawa Na2X, unsur yang dapat bereaksi dengan logam adalah unsur non logam, tidak lazim jika ada senyawa hasil bentukan dari logam dengan

laporan hasil rekapitulasi pendataan Penduduk Non Permanen Kota Yogyakarta sebagaimana dimaksud huruf c selanjutnya ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas