RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
INSPEKTORAT
PERIODE 2011-2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DESEMBER 2011
KATA PENGANTAR
Bismillahirrakhmanirrakhiim,
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 dapat diselesaikan.
Rencana Strategis (Renstra) ini berisikan rencana program dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk selama tahun 2011 sampai dengan 2015 yang akan dijadikan pedoman bagi seluruh aparat Inspektorat Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugasnya di bidang pengawasan.
Kami menyadari masih banyaknya kekurangan dalam Rencana Strategis ini, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan-masukan positif dari semua pihak.
Akhirnya kami berharap semoga Rencana Strategis (Renstra) periode Tahun 2011 -2015 ini dapat bermanfaat, khususnya bagi Inspektorat Kabupaten Bandung.
Wassalamu’alaikum wr,wb.
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB. I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Landasan Hukum ... 21.3 Maksud dan Tujuan ... 4
1.4 Sistematika Penulisan ... 5
BAB. II GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT 10 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat ... 10
2.2 Sumber Daya Inspektorat ... 22
2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat ... 27
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat ... 31
BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS dan FUNGSI 32 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat ... 32
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih ... 33
3.3 Penentuan Isu-Isu Strategis ... 34
BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, dan SASARAN, STRATEGI dan KEBIJAKAN 35 4.1 Visi dan Misi Inspektorat ... 35
4.2 Tujuan dan Sasaran jangka Menengah Inspektorat ... 36
4.3 Strategi dan Kebijakan Inspektorat ... 39
BAB. V RENCANA PROGRAM dan KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, dan PENDANAAN
INDIKATIF 40
BAB. VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT yang MENGACU pada
TUJUAN dan SASARAN RPJMD 41
BAB. VII PENUTUP 42
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis Inspektorat merupakan dokumen perencanaan taktis strategis yang menjabarkan potret permasalahan organisasi serta indikasi program kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan bertahap melalui pembiayaan APBD dengan mengutamakan kewenangan yang dimiliki dibidang lainnya sesuai dengan prioritas kebutuhan.
Dengan penentuan Visi, Misi memahami faktor-faktor kunci keberhasilan sebagai manifestasi respons organisasi terhadap kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal. Perubahan lingkungan internal dan eksternal Instansi terutama dalam masalah-masalah perubahan paradigma dan teknologi. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi bahkan menentukan eksistensi dan kinerja Inspektorat.
Perubahan lingkungan internal dan eksternal merupakan tantangan dalam perubahan untuk masa yang akan datang dengan perumusan Perencanaan Srategis. Perencanaan Srategis diperlukan agar seluruh pelaksanaan organisasi lebih terarah.
Secara umum Renstra memuat kebijaksanaan desentralisasi yang diterapkan dalam rangka pengembangan organisasi, yang mempunyai tujuan akhir.
Dokumen perencanaan strategis (Renstra) sangat bermanfaat dan diperlukan terutama untuk :
1. Untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan Inspektorat Kabupaten Bandung yang semakin kompleks.
2. Pemilihan kebijakan mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembiayaan.
3. Memberikan komitmen pada aktivitas kegiatan operasional pengawasan. 4. Mendorong Peningkatan pelayanan publik.
Dengan demikian, perencanaan srategis disusun melalui proses secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan dari pembuatan keputusan terutama dalam rangka meningkatkan efisiensi serta efektifitas organisasi sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program, serta mampu eksis dalam mengantisipasi kondisi tersebut, setiap organisasi Pemerintah khususnya Organisasi Perangkat Daerah perlu menyusun perencanaan strategis. Perencanaan strategis merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik Daerah, nasional maupun global.
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran, maka suatu organisasi perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2011 - 2015 sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Rencana Strategis pada dasarnya merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu rencana.
Inspektorat Kabupaten Bandung sebagai Organisasi Perangkat Daerah, dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dalam rangka mendorong terwujudnya Visi dan Misi Kabupaten Bandung, penyusunan Strategis (Renstra) tahun 2011 - 2015 sangatlah diperlukan. Renstra tersebut kemudian dijabarkan dalam berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Bandung pada periode Tahun 2011-2015.
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Bandung adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4287)
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844)
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725)
5. Undang-Undang Nomor 39Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578)
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817)
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107)
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah.
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32-1022 Tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Bandung Provinsi Jawa Barat
14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.32-1023 Tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Bandung Provinsi Jawa Barat
1.3 Maksud dan Tujuan
Dengan dirumuskan Perencanaan Strategis, Inspektorat mengatur arah perkembangan organisasi untuk meraih keberhasilan dimasa mendatang dengan
recognized dan responsed oleh semua stakeholdersnya. Perencanaan Strategis
akan dapat berdaya guna dan berhasil guna dengan baik apabila terdapat komitmen penuh dari pimpinan puncak melalui proses yang saling berkomunikasi dengan baik secara top down maupun bottom up approach.
Rencana Strategis (Renstra) tahun 2011 - 2015 merupakan pedoman dan panduan bagi seluruh Aparat Inspektorat Kabupaten Bandung dalam melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi. Dalam Rencana Strategis ini kemudian dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan dan merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan disusunnya Rencana Strategis (Renstra) tahun 2011 - 2015 ini setiap pelaksanaan kegiatan pada Inspektorat Kabupaten Bandung diharapkan lebih terencana dan terarah dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi Organisasi. Rencana Strategis (Renstra) tahun 2011 - 2015 merupakan hasil evaluasi dan koreksi atas kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun yang lalu, serta diharapkan sebagai bahan perbaikan pada Rencana Strategis (Renstra) tahun yang akan datang.
1.4 Sistematika Penulisan
Pada dasarnya Rencana Strategis (Renstra) tahun 2011 - 2015 ini, memuat Program-program dan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Bandung. Sistematika penyajian Rencana Strategis (Renstra) tahun 2011 - 2015 diuraikan secara singkat dalam masing-masing bab adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Inspektorat, fungsi Renstra Inspektorat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Inspektorat, keterkaitan Renstra Inspektorat dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi.
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, Peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Inspektorat, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Inspektorat.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Inspektorat.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Inspektorat, serta susunan garis besar isi dokumen.
Bab II Gambaran Pelayanan Inspektorat
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Inspektorat dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Inspektorat dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Inspektorat periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Inspektorat yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Inspektorat ini
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Inspektorat, struktur organisasi Inspektorat, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Inspektorat. Uraian tentang struktur organisasi Inspektorat ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Inspektorat (proses, prosedur, mekanisme).
2.2 Sumber Daya Inspektorat
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Inspektorat dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional. 2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Inspektorat berdasarkan sasaran/target Renstra Inspektorat periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Inspektorat dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Inspektorat pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
Bab III Isu Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Inspektorat beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Inspektorat yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Inspektorat yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Inspektorat yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Inspektorat ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD Kabupaten
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Inspektorat yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Inspektorat ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Inspektorat yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Inspektorat. Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun rencana
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, dan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi Inspektorat
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi Inspektorat.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat sesuai dengan Perumusan Tujuan Pelayanan Jangka Menengah Inspektorat dan Perumusan Sasaran Pelayanan Jangka Menengah Inspektorat.
4.3 Strategi dan Kebijakan Inspektorat
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Inspektorat dalam lima tahun mendatang.
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif sesuai dengan Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
Bab VI Indikator Kinerja Inspektorat yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Inspektorat yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Inspektorat dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat
Inspektorat Kabupaten Bandung terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung.
Inspektorat merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah, yang dipimpin oleh seorang Inspektur yang bertanggungjawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Inspektorat memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah desa dan pelaksanaan urusan pemerintah desa, serta melaksanakan ketatausahaan Inspektorat.
Susunan Organisasi Inspektorat terdiri dari : a. Inspektur ;
b. Sekretaris, membawahkan : 1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Administrasi dan Umum;
c. Inspektur Pembantu Wilayah I, yang membawahkan : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan d. Inspektur Pembantu Wilayah II, yang membawahkan :
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan e. Inspektur Pembantu Wilayah III, yang membawahkan :
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan
3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, yang membawahkan :
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan g. Jabatan Fungsional
Sedangkan untuk rincian tugas dan fungsi Satuan Organisasi di Inspektorat sesuai dengan yang tercantum dalam Bab II Bagian Pertama Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah adalah sebagai berikut :
a. Inspektur
Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan program pengawasan;
2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;
3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. b. Sekretaris Inspektorat
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
2. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Inspektorat;
3. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan;
4. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat;
5. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian; 6. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan;
7. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Inspektorat;
8. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Inspektorat;
9. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Inspektorat; 10. Penetapan penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan
program pengawasan;
11. Penetapan penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan;
12. Penetapan inventarisasi dan koordinasi penatausahaan proses penanganan pengaduan;
13. Penetapan pembinaan administrasi keuangan dan akuntansi anggaran belanja;
14. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; 15. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; 16. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
17. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang kesekretariatan.
c. Inspektur Pembantu Wilayah I
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan di wilayah I yang meliputi pengawasan pemerintahan bidang embangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan.
1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah I;
2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah I;
3. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah I;
4. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah I;
5. Penetapan perumusan pembinaan penerapan tindaklanjut hasil pengawasan dan pemeriksaan di wilayah I;
6. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah I;
7. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di wilayah I;
8. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah I;
9. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah I;
10. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
11. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah I.
d. Inspektur Pembantu II
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan di wilayah II yang meliputi pengawasan pemerintahan bidang embangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah II;
2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah II;
3. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah II;
4. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah II;
5. Penetapan perumusan pembinaan penerapan tindaklanjut hasil pengawasan dan pemeriksaan di wilayah II;
6. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah II;
7. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di wilayah II;
8. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah II;
9. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah II;
10. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
11. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah II.
e. Inspektur Pembantu III
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan di wilayah III yang meliputi pengawasan pemerintahan bidang embangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah III;
2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah III;
3. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah III;
4. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah III;
5. Penetapan perumusan pembinaan penerapan tindaklanjut hasil pengawasan dan pemeriksaan di wilayah III;
6. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah III;
7. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di wilayah III;
8. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah III;
9. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah III;
10. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
11. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah III.
f. Inspektur Pembantu IV
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan di wilayah IV yang meliputi pengawasan pemerintahan bidang embangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah IV;
2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah IV;
3. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah IV;
4. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah IV;
5. Penetapan perumusan pembinaan penerapan tindaklanjut hasil pengawasan dan pemeriksaan di wilayah IV;
6. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah IV;
7. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di wilayah IV;
8. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah IV;
9. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah IV;
10. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
11. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan penyelenggaraan pengawasan daerah di wilayah IV.
STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT I INNSSPPEEKKTTUURR D DIIAARRIIRRWWAANNAA,,SSHH N NIIPP..119966221100005511999922003311000088 S SEEKKRREETTAARRIISS D Drrss..SSuupprriiaattnnaa,,SSmm..HHkk.. N NIIPP..119955770077227711998855003311002222 S SUUBBAAGGPPEERREENNCCAANNAAAANN SSUUBBAAGGUUMMUUMM SSUUBBAAGGEEVVLLAAPP K KaarryyaaddiiRR..AA,,MM..SSii.. HHjj..RRiiaaMMaarriiaamm,,SS..SSooss AAgguussMMuullyyaa,,SS..PPtt.. N NIIPP..119977550099225511999955001111000011 NNIIPP..119955881111113311998866003322000033 NNIIPP..119977001122221111999988003311000099 I INNSSPPEEKKTTUURRPPEEMMBBAATTUUWWIILLAAYYAAHHII IINNSSPPEEKKTTUURRPPEEMMBBAATTUUWWIILLAAYYAAHHIIII IINNSSPPEEKKTTUURRPPEEMMBBAATTUUWWIILLAAYYAAHHIIIIII IINNSSPPEEKKTTUURRPPEEMMBBAATTUUWWIILLAAYYAAHHIIVV H H..DDaaddaannggHHuussnnii,,SSHH..MM..SSii UUwwaaiissQQoorrnnii,,SSHH,,MM..SSii DDrrss..DDeeddeeIIssmmaaiill DDrrss..YYeeyyeennKKaaddaarrSS.. N NIIPP..119955880011112211999922003311000022 NNIIPP..119977000088115511999955003311000044 NNIIPP..119955880033111111998833003311000099 NNIIPP..119966000088221111998899002211000011 S SEEKKSSII SSEEKKSSII SSEEKKSSII SSEEKKSSII J JAABBAATTAANN PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH F FUUNNGGSSIIOONNAALL BBIIDDAANNGGPPEEMMBBAANNGGUUNNAANN BBIIDDAANNGGPPEEMMBBAANNGGUUNNAANN BBIIDDAANNGGPPEEMMBBAANNGGUUNNAANN BBIIDDAANNGGPPEEMMBBAANNGGUUNNAANN D Drraa..OOlliivviiaaAAnnddrrii,,MM..SSii.. TTaauuffiikkWW..AA DDeeddiiSSuupprriiaaddii,,SSHH DDaayyaatt,,SSEE.. N NIIPP..119955881100228811998855001111000022 NNIIPP..119966770044227711999944003311000022 NNIIPP..119955770055220011997766003311000011 NNIIPP..119955990033110011998866003311000077 S SEEKKSSII SSEEKKSSII SSEEKKSSII SSEEKKSSII P PEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH B BIIDDAANNGGPPEEMMEERRIINNTTAAHHAANN BBIIDDAANNGGPPEEMMEERRIINNTTAAHHAANN BBIIDDAANNGGPPEEMMEERRIINNTTAAHHAANN BBIIDDAANNGGPPEEMMEERRIINNTTAAHHAANN N NaanniiSSuuddaarrmmii,,SSHH.. SSuuttrriissnnoo,,SS..SSooss DDaaddaannTTrreessnnaa,,SSmm..HHkk HH..AAjjaattSSuubbaarrjjaa,,MM..SSii.. N NIIPP..119966880099224411999988004422000011 NNIIPP..119966550099009911998866003311000077 NNIIPP..119955660077118811998855003311000044 NNIIPP..119966660033117711999988003311000011 S SEEKKSSII SSEEKKSSII SSEEKKSSII SSEEKKSSII P PEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH PPEENNGGAAWWAASSPPEEMMEERRIINNTTAAHH B BIIDDAANNGGKKEEMMAASSYYAARRAAKKAATTAANN BBIIDDAANNGGKKEEMMAASSYYAARRAAKKAATTAANN BBIIDDAANNGGKKEEMMAASSYYAARRAAKKAATTAANN BBIIDDAANNGGKKEEMMAASSYYAARRAAKKAATTAANN T TaarrddiiSSuuttaarrddii,,SSEE.. AAcchhmmaaddSSaaddiikkiinn,,SS..SSooss.. BBeenniiAArrddiiaannssyyaahh,,SS..SSooss IIddaaHHaammiiddaahh,,SSHH..,,MM..SSii.. NNIIPP..119955990044116611998833003311001111 NNIIPP..119955770066004411998866001111000011 NNIIPP..119977001111221111999988003311000077 NNIIPP..119966001111115511998855003322000055
Tata Laksana Inspektorat
FLOWCHART
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN OPERASIONAL KINERJA
SURAT TUGAS PEMERIKSAAN DARI
INSPEKTUR
EKSPOSE HASIL PEMERIKSAAN OLEH PENANGGUNGJAWAB TEKNIS/KETUA TIM PEMERIKSA
KEPADA INSPEKTUR DALAM RANGKA REVIU PIMPINAN PENYUSUNAN
LHP OLEH TIM PEMERIKSA
TANGGAPAN / KOMENTAR ATAS TEMUAN OLEH SKPD YANG MENJADI OBYEK PEMERIKSAAN EXIT BRIEFING PEMERIKSAAN
PENYUSUNAN LTP OLEH TIM PEMERIKSA
DAN REVIU LTP OLEH PENANGGUNGJAWAB TEKNIS REVIU KKP PADA PERTENGAHAN DAN AKHIR PEMERIKSAAN OLEH PENANGGUNG JAWAB TEKNIS REVIU KKP PADA PERTENGAHAN DAN AKHIR PEMERIKSAAN OLEH KETUA TIM
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DIMULAI DENGAN ENTRY BRIEFING YANG DIHADIRI
OLEH : INSPEKTUR / SEKRETARIS, PENANGGGUNG JAWAB TEKNIS, KETUA TIM DAN ANGGOTA SERTA PEJABAT STRUKTURAL
YANG MENJADI OBRIK
REVIU PKP OLEH PENANGGUNG JAWAB
TEKNIS PENYUSUNAN PKP
OLEH KETUA TIM
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI / BERKAS-BERKAS PERTANGGUNG JAWABAN (SPJ) KEGIATAN SKPD YANG MENJADI PROGRAM
PEMERIKSAAN DAN CEK FISIK LAPANGAN ATAU SAMPLING / UJI PETIK
PENYEMPURNAAN LHP TERHADAP HASIL REVIU PIMPINAN UNTUK DITANDATANGANI INSPEKTUR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pra pemeriksaan oleh sekretariat
a. Pemberitahuan kepada skpd yang akan menjadi obrik sesuai dengan program kerja pengawasan tahunan inspektorat.
b. Pengambilan data-data untuk bahan pemeriksaan. c. Penyusunan tim pemeriksa.
d. Pembuatan surat tugas pemeriksaan.
e. Penyusunan jadwal entry briefing pemeriksaan. 2. Tahap pemeriksaan oleh tim pemeriksa
a. Survey pendahuluan pemeriksaan.
b. Penyusunan program kerja pemeriksaan dan direviu oleh penanggung jawab teknis
c. Koordinasi dengan obrik untuk pelaksanaan entry briefing pemeriksaan.
d. Pelaksanaan pemeriksaan.
e. Cek fisik / sampling / uji petik pemeriksaan f. Reviu kertas kerja pemeriksaan oleh ketua tim.
g. Monitoring dan kunjungan kepada tim pemeriksa oleh penanggung jawab teknis mulai dari awal pemeriksaan, pertengahan dan akhir pemeriksaan.
h. Pada akhir surat tugas, tim pemeriksa harus sudah menyusun laporan temuan pemeriksaan.
i. Reviu laporan temuan pemeriksaan oleh penanggung jawab teknis. j. Penyampaian laporan temuan pemeriksaan kepada obrik.
k. Tanggapan / komentar atas temuan pemeriksaan oleh obrik, l. Exit briefing pemeriksaan
3. Ekspose hasil pemeriksaan
a. Penanggung jawab teknis dan ketua tim menyampaikan jadwal ekspose hasil pemeriksaan kepada pimpinan.
b. Tim pemeriksa melaksanakan ekspose kepada inspektur, sekretaris, para pejabat struktural inspektorat serta di hadapan tim pemeriksa lainnya mulai dari pkp, kkp, ltp dan lhp untuk dilakukan reviu.
c. Pimpinan inspektorat, pejabat struktural dan tim pemeriksa lainnya memberikan catatan, koreksian dan saran dalam rangka reviu kepada tim pemeriksa yang ekspose sebagai bahan penyempurnaan penyusunan lhp.
d. Tim pemeriksa melakukan penyempurnaan lhp atas catatan, koreksian maupun saran sesuai hasil reviu, yang selanjutnya untuk ditandatangani inspektur.
FLOWCHART
TINDAK LANJUT INSPEKTORAT KABUPATEN BANDUNG
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) PEMUTAHIRAN REGIONAL PEMUTAHIRAN PROVINSI PEMUTAHIRAN KABUPATEN 1. MEMBUAT UNDANGAN 2. PEMANGGILAN PEMANTAUAN KE OBRIK BUPATI SKPD/CAMAT/OBR PELAPORAN KE BUPATI 1 2 3 4 5 6 7
1. Tindak Lanjut Hasil Audit a. Laporan Hasil Pemeriksaan
b. Pemberian Laporan Hasil Pemeriksaan i. Bupati
ii. SKPD/Kecamatan/Kelurahan/Desa/Obrik iii. BPK
c. Pemantauan Ke Objek Pemeriksaan
d. Membuat undangan atau panggilan ke Objek Pemeriksaan e. Pelaporan ke Bupati
f. Pemutakhiran Kabupaten g. Pemutakhiran Provinsi h. Pemutakhiran Regional
FLOWCHART
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KASUS / KHUSUS
SURAT TUGAS PEMERIKSAAN DARI INSPEKTUR
PENYEMPURNAAN LHP TERHADAP HASIL REVIU PIMPINAN UNTUK DITANDATANGANI INSPEKTUR
EKSPOSE HASIL PEMERIKSAAN OLEH INSPEKTUR PEMBANTU / KETUA TIM PEMERIKSA KEPADA INSPEKTUR DALAM RANGKA REVIU
PIMPINAN PENYUSUNAN LHP OLEH TIM
PEMERIKSA DAN REVIU LHP OLEH INSPEKTUR PEMBANTU
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TERHADAP OBJEK / SUBSTANSI PERMASALAHAN MELALUI
PENELITIAN BERKAS, PENGUSUTAN DAN PERMINTAAN KETERANGAN YANG DITUANGKAN DALAM SURAT PERNYATAAN
ATAU BERITA ACARA PERMINTAAN KETERANGAN
PENYUSUNAN PKP OLEH KETUA TIM DAN DIREVIU OLEH INSPEKTUR
PEMBANTU
REVIU KKP OLEH KETUA TIM DAN DILANJUTKAN REVIU OLEH INSPEKTUR
PEMBANTU 1 2 3 4 5 6 1. Pra Pemeriksaan
a. Masuk Pengaduan dari Masyarakat (SMS Gate Away, Po BOX), Pelimpahan Kasus dari Instansi yang lebih tinggi, dari Kepala SKPD, b. Penyusunan tim pemeriksa.
c. Pembuatan surat tugas pemeriksaan. 2. Tahap pemeriksaan oleh tim pemeriksa
a. Survey pendahuluan pemeriksaan.
b. Penyusunan program kerja pemeriksaan dan direviu oleh penanggung jawab teknis
c. Pelaksanaan pemeriksaan (Investigasi Verbal).
d. Permintaan Keterangan yang dituangkan dalam BAP dan atau Surat Pernyataan Bermaterai.
e. Cek fisik (Penelitian bukti-bukti pendukung)
f. Kesimpulan dan rekomendasi atas dugaan kasus/permasalahan yang dituduhkan.
g. Reviu kertas kerja pemeriksaan oleh ketua tim.
h. Pada akhir surat tugas, tim pemeriksa harus sudah menyusun laporan hasil pemeriksaan.
i. Reviu laporan hasil pemeriksaan oleh penanggung jawab teknis. 3. Ekspose hasil pemeriksaan
a. Penanggung jawab teknis dan ketua tim menyampaikan jadwal ekspose hasil pemeriksaan kepada pimpinan.
b. Tim pemeriksa melaksanakan ekspose kepada inspektur, dan sekretaris.
c. Pimpinan inspektorat, memberikan koreksian dan saran dalam rangka reviu kepada tim pemeriksa yang ekspose sebagai bahan penyempurnaan penyusunan lhp.
d. Tim pemeriksa melakukan penyempurnaan lhp atas catatan, koreksian maupun saran sesuai hasil reviu, yang selanjutnya untuk ditandatangani inspektur.
2.2 Sumber Daya Inspektorat
Sumber Daya Manusia di Inspektorat Kabupaten Bandung dalam menjalankan tugas dan fungsinya memiliki berbagai macam jenjang pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
a. Data Berdasarkan Golongan
No Golongan Jumlah Jumlah Ket
Perempuan Laki-Laki
1 I - 1 1
2 II 2 5 7
3 III 9 24 33
b. Data Berdasarkan Jabatan Struktural
No Esselon Jumlah Jumlah Ket
Perempuan Laki-Laki
1 I - - -
2 II - 1 1
3 III - 5 5
4 IV 4 11 15
c. Data Berdasarkan Pendidikan Formal
No Pendidikan Jumlah Jumlah Ket
Perempuan Laki-Laki 1 S3 - - - 2 S2 2 5 7 3 S1 6 20 26 4 D IV - - - 5 D III - 2 2 6 D II 7 D I 8 SLTA 5 9 14 9 SLTP - 1 1 10 SD - - JUMLAH 13 37 50
d. Data Berdasarkan Pendidikan Jabatan Struktural
No Pendidikan Jumlah Jumlah Ket
Perempuan Laki-Laki
1 DIKLATPIM II - 1 -
2 DIKLATPIM III - 7
3 DIKLATPIM IV - 17
JUMLAH 25
e. Data Berdasarkan Diklat Teknis Kepengawasan
No Pendidikan Jumlah Ket
1 Kemampuan Aparat Pengawasan dan
Perpajakan 25
2 Bintek Audit Investigasi 25
3 Tekhnik Audit Komprehensif dan Audit Khusus 15 4 Bintek Permendagri No. 13 Tahun 2006 27
5 Pembentukan Auditor Ahli 15
6 Perjenjangan Ketua Tim 13
7 Pengawasan Fungsional 4
8 Pengawasan Keuangan Negara Tingkat Pelaksana
6
9 Teknik Audit Bidang Pekerjaan Umum 22
Sampai dengan Desember 2010 jumlah asset yang dimiliki oleh Inspektorat Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
DAFTAR INVENTARIS BARANG INSPEKTORAT KABUPATEN BANDUNG
NO
URUT GOL.
KODE
NAMA BIDANG BARANG JUMLAH BARANG
s/d 2009 KETERANGAN Pengadaan 2010 BIDANG BARANG 1 2 3 4 5 7 8 1 01 01 TANAH 1.500 m2 -
2 02 PERALATAN DAN MESIN
Alat-alat Angkutan -
02.03.01.01.03 Kendaraan Roda 4 10 Unit - 02.03.01.05.01 Kendaraan Roda 2 13 Unit -
Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga
02.06.02.04.04. AC 4 Unit 12 02.06.01.04.06 Brankas 1 Buah - Buku Pedoman 57 Buku -
02.06.02.06.08 Camera Digital 4 Buah
keberadaanya barang 3 buah tidak ada - 02.06.02.06.39 Dispenser 10 Buah 1 02.06.01.02.13 Faximile 3 Buah - 02.06.02.01.31 Filing Cabinet Besi 14 Buah - 02.06.01.04.05 Filing Cabinet Kayu 10 Buah - 02.06.01.03.07 Foto Copy 2 Unit - 02.02.06.04.09 Gordyn 1 Set - 02.02.03.05.07 Hammer Tes 1 unit Keberadaan barang tidak ada - 02.06.02.06.08 Handy Cam 1 Buah - 02.02.06.04.32 Infocus 1 Unit - 02.06.02.04.08 Jam Dinding 8 Buah - 02.06.03.05.01 Komputer 12 Unit 1 02.06.04.02.36 Kulkas 1 Pintu 1 Buah 1 02.06.02.01.34 Kursi Cithose 50 Buah - 02.06.04.06.04 Kursi Esselon II 1 Buah - 02.06.04.03.05 Kursi Esselon III 5 Unit - 02.06.02.01.30 Kursi Putar 43 Buah - 02.06.01.04.04 Kursi Rapat 46 Buah - 02.06.04.02.04 Kursi Tamu 10 Set - 02.06.03.02.02 Lap Top 8 Unit
1 Hilang karena dicuri yang dipegang Sdr.Tardi Sutardi,SE - 02.06.04.07.06 Lemari Arsip 15 Buah - 02.06.01.04.04 Lemari Besi 6 Buah - 02.06.02.01.54 Lemari Pakaian 6 Buah - 02.06.04.01.04 Meja Esselon II 1 Buah -
02.06.04.01.05 Meja Esselon III 5 Unit - 02.06.04.05.08 Meja kerja pelaksana 49 Unit - 02.06.04.02.04 Meja rapat 3 Unit - 02.06.01.02.09 Mesin Absen 1 Buah - 02.06.01.02.01 Mesin Hitung / kalkulator 3 Buah - 02.07.01.04.10 Mesin Potong Rumput 1 Buah - 02.06.01.01.01 Mesin Tik 2 Buah - 02.06.01.01.08 Mesin Tik Elektrik 1 Buah - 02.06.01.05.07 papan kegiatan 3 Buah - 02.06.01.05.05 Penghancur Kertas 3 Buah Rusak - 02.06.02.01.15 Podium 1 Buah - 02.02.03.05.07 Pompa Air Otomatic 2 Buah - 02.07.01.02.58 Proyektor 1 Buah - 02.02.03.05.07 Rol Meter 5 Buah 10 02.06.03.05.04 Scaner 1 Buah - 02.02.03.05.07 Sigmat 5 Buah 10 02.06.02.06.08 Speaker/Mic 1 Set - 02.06.02.06.20 Stabillizer 5 Buah - 02.06.02.06.03 TV Berwarna 4 Unit - 02.02.03.05.07 UPS 4 unit - 02.06.03.05.04 White Bord 5 Buah - 02.06.02.06.12 Wireless 1 Buah -
3 03 GEDUNG DAN BANGUNAN
03.11.01.01.04 Bangunan Gedung
4 04 JALAN, IRIGASI DANG JEMBATAN
a. Jalan dan Jembatan - - b. Bangunan Air/Irigasi - - c. Instalasi - - d. Jaringan - client 5
5 05 ASET TETAP LAINNYA
a. Buku dan Perpustakaan 227 buku
sebagian keberadaan barang tidak ada
15 b. Barang bercorak kesenian/Kebudyn - - c. Hewan/Ternak & Tumbuhan - -
6 06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN - -
2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat
Dalam bagian ini kami akan mengemukakan mengenai pencapaian kinerja Inspektorat Kabupaten Bandung berdasarkan Rencana Strategis periode sebelumnya 2006-2010 (tersaji dalam tabel 2.1), dalam tabel pencapaian kinerja pelayanan Inspektorat ini dapat kami simpulkan, bahwa tidak terdapat kesenjangan / gap dari masing-masing indikator kinerja sesuai dengan tugas pokok, dan fungsi Inspektorat.
Selain itu berdasarkan data target dan realisasi pencapaian kinerja selama periode yang lalu 2006-2010 secara umum telah tercapai seluruhnya bahkan terdapat beberapa indikator kinerja yang Over Target seperti pada kegiatan pelaksanaan audit kasus/khusus baik yang datang dari pengaduan masyarakat, mass media, pelimpahan dan pengembangan dari audit reguler, serta kegiatan pelaksanaan audit terhadap pelaksanakaan pembangunan fisik dan prasarana di wilayah Kabupaten Bandung.
Akan tetapi terdapat satu indikator yang tidak terealisasi dimulai dari tahun anggaran 2008 sampai dengan 2010 yaitu indikator mengenai terselenggaranya pendidikan dan pelatihan / kursus bagi aparat pengawasan, hal ini disebabkan oleh karena pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinir seluruhnya oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bandung.
Selain itu kami pun mecoba untuk melakukan analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD menggunakan pelaksanaan Renstra Inspektorat Periode sebelumnya 2006-2010, agar dapat mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan Inspektorat. (tersaji dalam tabel 2.2) secara umum pendanaan bagi Inspektorat Kabupaten Bandung masih kurang baik, hal ini dapat terlihat dari rata-rata rasio perbandingan target dan realisasi pendanaan yang masih dibawah 100% untuk setiap tahunnya, hal ini dikarenakan fluktuatifnya target sasaran kegiatan Inspektorat. sebagai contoh dalam kegiatan penanganan kaus/khusus sangat tergantung terhadap banyaknya jumlah pengaduan serta banyaknya jumlah limpahan kasus dari instansi yang lebih tinggi.
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Inspektorat Kabupaten Bandung
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Ke Realisasi Capaian Tahun Ke Rasio Capaian pada Tahun Ke
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Terlaksananya Audit Kinerja/ Pemeriksaan
Operasional terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
- - 377 SKPD 85 85 69 69 69 85 85 69 69 69 100% 100% 100% 100% 100% 2 Terlaksananya audit kasus/khusus baik yang datang
dari pengaduan masyarakat, mass media, pelimpahan dan pengembangan dari audit reguler.
- - 340 Kasus
86 80 90 100 87 95 85 117 163 99 110% 106% 130% 163% 114%
3 Terlaksananya audit terhadap pelaksanakaan pembangunan fisik dan prasarana di wilayah Kabupaten Bandung.
- - 286 Kasus
20 64 80 62 60 40 70 80 65 60 200% 109% 100% 105% 100% 4 Terlaksananya Penyusunan LAKIP Kabupaten
Bandung
- - 5 Dokumen
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 100% 100% 100% 100% 100% 5 Terlaksananya Tindak Lanjut Hasil Audit Aparat
Pengawasan Fungsional Pemerintah.
- - 700 Laporan
140 130 140 150 140 140 130 140 150 140 100% 100% 100% 100% 100% 6 Terlaksananya Evaluasi Temuan Hasil Pengawasan
setiap 3 (tiga) bulan sekali
- - 20 Laporan
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% 100% 100% 100% 100% 7 Terselenggaranya Pendidikan dan pelatihan/kursus
bagi aparat pengawasan.
- - 300 Orang
50 65 50 65 100% 100% 0% 0% 0% 8 Terlaksananya koordinasi, Monitoring dan evaluasi
terhadap kasus yang berindikasi KKN.
- - 6 Paket
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Inspektorat Kabupaten Bandung
Uraian Anggaran pada Tahun ke (Dalam ribu rupiah) Realisasi Anggaran pada Tahun Ke (Dalam ribu rupiah) Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke Rata-rata Pertumbuhan
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 1.390.000 1.595.000 1.390.000 1.495.000 1.660.000 923.800 1.774.985 1.443.500 1.232.659 1.615.825 Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala 900.000 1.100.000 800.000 950.000 1.000.000 468.800 1.062.490 800.000 664.850 838.500 52,1% 96,6% 100,0% 70,0% 83,9% 20.000 73.940 Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah 115.000 120.000 120.000 125.000 125.000 115.000 155.000 200.000 224.280 128.525 100,0% 129,2% 166,7% 179,4% 102,8% 2.000 2.705 Pengendalian Manajemen Pelaksanaan KDH 115.000 100.000 160.000 175.000 200.000 100.000 94.990 160.000 45.424 100.000 87,0% 95,0% 100,0% 26,0% 50,0% 17.000 - Penanganan Kasus pada Pemerintah Di Bawahnya 35.000 40.000 45.000 50.000 60.000 35.000 110.620 128.500 109.974 250.000 100,0% 276,6% 285,6% 219,9% 416,7% 5.000 43.000 Inventarisir Temuan Pengawasan - - - - - - - 10.000 - 20.000 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% - 4.000 Tindak Lanjut Hasil
Temuan Pengawasan 125.000 135.000 150.000 150.000 200.000 125.000 251.885 100.000 108.616 200.000 100,0% 186,6% 66,7% 72,4% 100,0% 15.000 15.000 Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif 100.000 100.000 100.000 30.000 50.000 80.000 100.000 30.000 79.516 58.800 80,0% 100,0% 30,0% 265,1% 117,6% (10.000) (4.240) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan - - 15.000 15.000 25.000 - - 15.000 - 20.000 0,0% 0,0% 100,0% 0,0% 80,0% 5.000 4.000
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 30.000 35.000 85.000 60.000 80.000 30.000 85.000 60.000 - - Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 15.000 20.000 40.000 30.000 40.000 15.000 38.000 - - - 100,0% 190,0% 0,0% 0,0% 0,0% 5.000 (3.000) Pelatihan Tekhnis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja 15.000 15.000 45.000 30.000 40.000 15.000 47.000 60.000 - - 100,0% 313,3% 133,3% 0,0% 0,0% 5.000 (3.000) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat 235.000 235.000 170.000 120.000 200.000 235.000 166.175 80.000 147.878 100.000 Pembentukan Unit Khusus Pengaduan Masyarakat 235.000 235.000 170.000 120.000 200.000 235.000 166.175 80.000 147.878 100.000 100,0% 70,7% 47,1% 123,2% 50,0% (7.000) (27.000) -
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat
Inspektorat Kabupaten Bandung sesuai dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Bandung Periode Tahun 2011-2015 memiliki tantangan untuk membantu Bupati dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan profesionalisme birokrasi (Good Government and Clean Government). untuk dapat terciptanya Misi tersebut diatas maka Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan pemerintahan harus kami tingkatkan. Selain itu untuk pengembangan pelayanan terhadap masyarakat, kami akan lebih mengintensifkan lagi tindak lanjut pengaduan-pengaduan dari masyarakat mengenai pelayanan publik baik yang berasal dari SMS Gate Way, maupun PO BOX 999.
Dengan semakin berkembangnya kemajuan tekhnologi informasi kam diberikan kemudahan dalam menciptakan Transparansi dan Akuntabilitas khususnya dalam penanganan kasus pengaduan yang telah dan akan ditindaklanjuti. Yaitu dengan menampilkan pengaduan masyarakat yang masuk ke inspektorat dalam Website resmi Kabupaten Bandung www.bandungkab.go.id.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat Dalam upaya meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan yang dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan. Maka Inspektorat merumuskan identifikasi permasalahan yang bersifat tepat dan strategis, sebagaimana tercantum dalam Tabel T-IV.C.9.
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Bandung
Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat Ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan Inspektorat Internal (Kewenangan Inspektorat) Eksternal (Diluar Kewenangan Inspektorat) 1 2 3 4 5 6 Efektifitas Dampak Pemeriksaan
Masih Belum Efektif, terlihat dari masih tingginya jumlah temuan pemeriksaan dari setiap hasil pemeriksaan Semakin rendahnya jumlah temuan pemeriksaan Keterbatasan anggaran yang berpengaruh terhadap lama waktu pemeriksaan
Kualitas Auditor Sebagian Besar Aparat Pengawas Pemerintah Daerah masih berada dalam level 1 (Initial) dan 2 (Infrastructure)
Kondisi saat ini seharusnya kapabilitas Aparat Pengawas
Pemerintah Daerah sudah berada pada level 3 (Integrated) atau level 4 (Managed) atau 5 (Optimized) Terbatasnya penyelenggaraan Bintek-Bintek yang berkaitan dengan pengawasan Kuantitas Auditor
Hanya ada 26 orang pemeriksa, dan hanya 6 orang pemeriksa yang sudah bersertifikasi Seharusnya Inspektorat Kabupaten Bandung memiliki 90 Orang Auditor Keterbatasan Sumber Daya Manusia Pendidikan JFA yang penyelenggaraan nya masih sangat terbatas Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Kualitas LHP belum memenuhi standar pemeriksaan dan Masih kurangnya tenaga fungsional Auditor yang telah mengikuti Diklat Sertifikasi JFA LHP yang sesuai dengan standar pemeriksaan Belum pernah dilaksanakannya Bintek Penulisan LHP yang Efektif.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Bupati Bandung Terpilih periode Tahun 2011-2015, mempunyai Visi : “Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”. Adapun yang menjadii misi Bupati Bandung 2011-2015 adalah :
1. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah 2. Meningkatkan profesionalisme birokrasi
3. Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan
4. Meningkatkan kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan) yang berlandaskan iman dan taqwa serta melestarikan budaya sunda
5. Memantapkan pembangunan perdesaan
6. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah 7. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing.
Dalam Visi, dan Misi tersebut diatas terdapat Visi dan Misi yang terkait dengan tugas dan fungsi Inspektorat yaitu dalam point Membantu Bupati untuk mencapai Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, melalui peningkatan Profesionalisme Birokrasi (Good Government and Clear Governance). Adapun strategi yang akan diterapkan oleh Bupati bandung yaitu :
a. Pembangunan etika dan budaya kerja organisasi, melalui keteladanan kepemimpinan
b. Penataan struktur kelembagaan dengan pendekatan rightsizing dan prinsip ramping struktur kaya fungsi
c. Rekruitment dan promosi pegawai dilakukan berdasarkan prestasi kerja d. Punishment and reward yang jelas dan efektif
e. Pengembangan kualitas dan profesionalitas sumber daya aparatur f. Peningkatan kesejahteraan pegawai
g. Penataan sistem prosedur dan pendekatan deregulasi dan debirokratisasi h. Peningkatan efektivitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas anggaran i. Peningkatan kualitas pelayanan publik dengan pola pendekatan pelayanan
Untuk tercapainya hal tersebut diatas, perlu ditingkatkannya kompetensi aparatur di internal inspektorat, agar pengawasan dan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah menjadi lebih efektif.
3.3 Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan identifikasi permasalahan sebagaimana telah diurai pada lampiran I Tabel T-IV.C.9 tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Inspektorat, maka selanjutnya akan dikemukakan metoda yang digunakan dalam penentuan isu strategis serta hasil yang akan dicapai dari penentuan isu-isu strategis tersebut.
Adapun metoda yang digunakan dalam menentukan Isu-isu Strategis Inspektorat Kabupaten Bandung Ini yaitu :
1. Metoda Interaksi Antara Faktor Strengths dengan faktor Opportunities dengan prinsip menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. 2. Metoda Interaksi Antara Faktor Strengths dengan faktor Threaths
dengan prinsip menggunakan kekuatan untuk menghindari atau mengatasi ancaman.
3. Metoda Interaksi Antara Faktor Weaknesses dengan faktor
Opportunities dengan prinsip atasi kelemahan dengan memanfaatkan
peluang. Atau manfaatkan peluang dengan meminimalkan kelemahan. 4. Metoda Interaksi Antara Faktor Weaknesses dengan faktor Threaths
dengan prinsip minimalkan kelemahan dan hindari ancaman.
Melalui metoda diatas Inspektorat Kabupaten Bandung menetapkan isu strategis :
1. Peningkatan kapabilitas Aparat Pengawas Pemerintah Daerah. 2. Peningkatan Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan.
3. Mewujudkan inspektorat sebagai Counsultant Partner.
4. Peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah. 5. Peningkatan transparansi dalam pelayanan masyarakat.
Diharapkan Melalui strategi-strategi tersebut diatas Inspektorat Kabupaten Bandung dapat mencapai tujuan Inspektorat Kabupaten Bandung selama tahun 2011-2015.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Inspektorat
Sebuah organisasi harus memiliki sebuah alat manajemen yang akan menentukan ke arah mana sebuah organisasi tersebut akan bergerak, dan bagaimana cara menuju ke arah tersebut. Oleh karena itu Inspektorat Kabupaten Bandung menentukan Visi Inspektorat Kabupaten Bandung yang merupakan suatu proyeksi organisasi di masa yang akan datang dan merupakan suatu komitmen yang akan menjadi motivasi bagi aparatur dalam melaksanakan tugas, dan fungsinya untuk waktu 5 tahun kedepan (2011 - 2015).
Visi tersebut adalah sebagai berikut :
“ TERCIPTANYA AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, EFISIENSI, DAN EFEKTIFITAS DALAM PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DAERAH MELALUI PROFESIONALISME APARATUR INSPEKTORAT TAHUN 2015 ”.
Demi terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, transparan, efisien, dan efektif. Inspektorat Kabupaten Bandung akan berupaya untuk meningkatkan profesionalisme aparatur Inspektorat dengan meningkatkan kompetensi aparatur dan menambah kuantitas aparatur. Sehingga diharapkan out
put dari pemeriksaan yaitu Laporan Hasil Pemeriksaan akan semakin mendekati
Standar Pelaporan Audit, yang mencakup :
1. Pernyataan tentang kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Konsisten menggunakan kriteria yang digunakan dalam pemeriksaan, sehingga dapat diperbandingkan dari tahun ke tahun.
3. Pengungkapan yang memadai baik untuk hal yang materil maupun imateril
4. Pernyataan pendapat harus diungkap secara keseluruhan.
5. Laporan audit operasional harus memuat tujuan audit agar auditan dan pembaca laporan mengetahui ke arah mana audit dilaksanakan.
6. Laporan Hasil Audit harus memuat pernyataan bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Audit APFP.
7. Laporan audit dibuat secara tertulis dan segera
8. Laporan Hasil Pemeriksaan harus segera didistribusikan kepada pihak-pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk mencapai visi tersebut diatas maka Inspektorat Kabupaten Bandung menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai untuk selama 5 tahun mendatang kedalam 5 poin misi yang terformulasikan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Integritas dan Dedikasi Aparatur Inspektorat. 2. Meningkatkan kualitas Tata Kelola Pengawasan.
3. Mewujudkan tertib administrasi dalam penyelenggaran pemerintahan. 4. Meningkatkan kualitas pembangunan di Kabupaten Bandung.
5. Mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Bandung.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat
Tujuan Inspektorat Kabupaten Bandung ialah merupakan sesuatu atau apa yang akan dicapai dimasa yang akan datang. Formulasi tujuan dibawah ini akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam upaya merealisasikan misi. Berikut Tujuan Inspektorat Kabupaten Bandung :
1. Terbentuknya aparat pengawas internal yang kompeten.
2. Terwujudnya Laporan Hasil Pemeriksaan yang sesuai dengan SA-APFP (Standar Audit Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah).
3. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang lebih baik melalui pembinaan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
4. Terwujudnya peningkatan kualitas pembangunan di Kabupaten Bandung melalui pengawasan pelaksanaan pembangunan.
5. Terwujudnya pelayanan prima melalui transparansi pengaduan masyarakat.
Untuk mendapatkan hasil nyata yang lebih spesifik, dan terukur dalam waktu satu tahunan maka Inspektorat Kabupaten Bandung menjabarkannya dalam suatu sasaran, yang mencakup :
1. Bersertifikasinya seluruh Pejabat Pengawas Pemerintah Daerah yang ada di Inspektorat Kabupaten Bandung sesuai dengan jejang pendidikannya.
2. Terpenuhinya Fungsi Laporan Hasil Pemeriksaan sebagai alat komunikasi Pejabat Pengawas Pemerintah Daerah dengan para Stakeholders di Kabupaten Bandung.
3. Semakin rendahnya jumlah Temuan Hasil Pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Lainnya.
4. Semakin rendahnya jumlah kerugian bagi negara akibat pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai dengan perencanaan.
5. Semakin rendahnya jumlah pengaduan masyarakat ke Inspektorat Kabupaten Bandung.
6. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung.
Untuk lebih memudahkan dalam penetapan target kinerja sasaran untuk setiap tahunnya selama tahun perencanaan strategis, berikut kami sajikan tabel tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Inspektorat Kabupaten Bandung :
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Inspektorat
No Tujuan Sasaran Indikator Target Kinerja Sasaran pada Tahun Ke
2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Terbentuknya Aparat Pengawas Internal yang kompeten Bersertifikasinya seluruh Pejabat Pengawas Pemerintah Daerah yang ada di Inspektorat Kabupaten Bandung sesuai dengan jejang pendidikannya. Terlaksananya Diklat Pembentukan JFA sebanyak 32 Orang 8 Org 16 Org 24 Org 32 Org 2 Terwujudnya Laporan Hasil Pemeriksaan yang sesuai dengan SA-APFP (Standar Audit Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah). Terpenuhinya Fungsi Laporan Hasil Pemeriksaan sebagai alat komunikasi Pejabat Pengawas Pemerintah Daerah dengan para Stakeholders di Kabupaten Bandung. Terlaksananya Diklat Penulisan LHP yang efektif untuk 24 Orang 6 Org 12 Org 18 Org 24 Org 3 Terwujudnya pembinaan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya. Semakin rendahnya jumlah Temuan Hasil Pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Lainnya. Terbinanya 69 SKPD untuk setiap tahunnya 38 SKP D 42 SKP D 48 SKP D 55 SKP D 69 SKP D 4 Terwujudnya pengawasan pembangunan di Kabupaten Bandung. Semakin rendahnya jumlah kerugian bagi negara akibat pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai dengan perencanaan. Terawasinya hasil pelaksanaan pembangunan fisik proyek untuk sebanyak 300 Proyek 60 Proy ek 120 Proy ek 180 Proy ek 240 Proy ek 300 Proy ek 5 Terwujudnya pelayanan prima melalui transparansi pengaduan masyarakat. Semakin rendahnya jumlah pengaduan masyarakat ke Inspektorat Kabupaten Bandung. Dan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung. Tertanganinya 470 Kasus Pengaduan Masyarakat 94 Kasu s 188 Kasu s 282 Kasu s 376 Kasu s 470 Kasu s
4.3 Strategi dan Kebijakan Inspektorat
Strategi dan Kebijakan Inspektorat untuk 5 tahun mendatang merupakan faktor terpenting dalam proses perencanaan strategik, karena untuk memudahkan implementasi dan untuk mengetahui bagaimana cara merealisasikan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran sebagaimana telah diurai sebelumnya, adapun Strategi Inspektorat Kabupaten Bandung terdiri dari Kebijakan Operasional, serta Program dan Kegiatan.
Kebijakan Operasional.
Serangkaian kebijakan telah ditetapkan dalam rangka memberikan batasan dan petunjuk bagi segenap Aparatur Inspektorat Kabupaten Bandung untuk melangkah. Kebijakan dimaksud berkaitan dengan arah, ruang lingkup, dan sasaran pengawasan, serta penetapan dan penggunaan sumber daya yang ada.
Kebijakan dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Kompetensi Aparat Pengawas Pemerintah Daerah dilaksanakan melalui keikutsertaan Aparat Pengawas Pemerintah Daerah dalam Pendidikan dan Diklat Tekhnis Kepengawasan maupun Ilmu pendukung lainnya.
2. Peningkatan kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan melaui koordinasi dan sinergitas antar Aparat Pengawas Pemerintah Daerah maupun dengan Objek Pemeriksaan.
3. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang bagi Aparat Pengawas Pemerintah Daerah.
4. Meningkatkan manfaat atau nilai tambah dari pelaksanaan pembinaan dan pengawasan fungsional dengan memantapkan peran Inspektorat sebagai Counsultant Partner.
5. Mengembangkan Early Warning System sebagai tindakan preventif dalam pengadaan barang/jasa khususnya yang berhubungan dengan pembangunan fisik.
6. Mengembangkan pelayanan publik melalui pemanfaatan tekhnologi informasi.
7. Mengoperasionalkan keterbukaan informasi sehingga meningkatnya kepercaan masyarakat terhadap Pemerintah Kabupaten Bandung.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Inspektorat Kabupaten Bandung dalam upaya pencapaian tujuan dan sasarannya menetapkan beberapa kegiatan yang terhimpun menjadi sebuah program. Program dan kegiatan ini diharapkan dapat menuntun Inspektorat Kabupaten Bandung kepada hasil-hasil yang diinginkan sesuai dengan Visi, Misi, tujuan, dan Sasaran Inspektorat Kabupaten Bandung. Tabel Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif (Terlampir)