• Tidak ada hasil yang ditemukan

04 KuliahResponsi-MIL STD 105E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "04 KuliahResponsi-MIL STD 105E"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Ir. BUDI NURTAMA, M. Agr.

Ir. BUDI NURTAMA, M. Agr.

Dr. Nugraha E. Suyatma, STP, DEA

Dr. Nugraha E. Suyatma, STP, DEA

PS. SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PS. SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PROGRAM DIPLOMA - IPB

PROGRAM DIPLOMA - IPB

MILITARY STANDARD 105E

MILITARY STANDARD 105E

(MIL-STD-105E)

(2)

MIL-STD-105E

• Suatu sistem rencana penarikan sampel atribut

(attribute acceptance sampling plan)

• Dikembangkan dari tabel-tabel inspeksi sampel

untuk Army Ordnance, US selama PD II

• 1950 – 1963 : 105A, B, C

• 1963 – 1989 : 105D

• 1989 – sekarang : 105E

• diadopsi : - US = ANSI/ASQC Z1.4

- Internasional = ISO 2859

• Berisi single, double, multiple sampling plans

yang berindeks AQL.

(3)

Indeks AQL

• Klarifikasi konsep AQL :

“the selection or use of an AQL shall not imply that the

contractor has the right to supply any defective unit of 

 product “ 

• Level AQL :

- rendah (0.01% - 10%) = utk nonconforming items

- tinggi (10% - 1000%) = utk nonconformities per 100 units

• Nilai AQL = kelipatan 10 & 4 AQL diantara dua AQL

10

-2

0.015

0.025

0.040

0.065 10

-1

(4)

Modus dan Tingkat Inspeksi :

• General (I, II, III) dan Special (S-1, S-2, S-3, S-4)

• Jika tidak ada kasus yang spesifik, General Inspection

level II paling umum digunakan

• Tingkat inspeksi menentukan hubungan ukuran lot (N )

dengan ukuran sampel (n).

• Tingkat inspeksi menunjukkan tingkat diskriminasi,

misalnya General Inspection Level  I

II

III

kurva KO

semakin “jatuh”.

• Special Inspection Levels hanya digunakan jika destruktif 

(5)

Kurva KO

• Untuk AQL tetap, jika ukuran lot (N ) berubah maka nilai

a

berubah.

• Plans dengan c = 0 (zero acceptance plans)

a 

0.88

• Plans dengan c 

1 (nonzero acceptance plans)

a

0.91 – 0.99

(6)

SWITCHING RULES 

Dari N or m a l  ke Tightened Inspection :

Setelah 2 lot ditolak dari 2, 3, 4, atau 5 lot berurutan.

Dari Tightened ke N or m a l  Inspection : Setelah 5 lot berurutan diterima.

Dari N or m a l  ke R ed u c e d Inspection : Jika (i) 10 lot berurutan diterima, dan

(ii) jumlah total nonconforming items dlm 10 lot tersebut sesuai dgn Table VIII. Limit Numbers for Reduced Inspection., dan (iii) produksi stabil/mantap, dan

(iv) disetujui oleh otoritas yang bertanggungjawab.

Dari Reduced ke N or m a l  Inspection :

Jika (i) suatu lot tunggal ditolak, atau

(ii) suatu lot hanya sebagian dpt diterima (jumlah nonconforming  items diantara angka diterima dan ditolak), atau

(iii) produksi menjadi tidak stabil, atau

(7)

Tahapan Implementasi MIL-STD-105E

1. Tentukan  AQL (Acceptable Quality Level) berdasarkan perjanjian produsen dan pelanggan.

2. Tetapkan modus dan tingkat inspeksi (jika tidak, gunakan Normal  Inspection, Level II ).

3. Tentukan ukuran lot (lot size).

4. Gunakan tabel Sample Size Code Letters utk memilih huruf kode.

5. Tetapkan tipe prosedur pengambilan sampel : single, double, atau multiple sampling .

6. Gunakan tabel yg berkaitan dg prosedur pengambilan sampel terpilih (tahap 5) dan modus/tingkat inspeksi (tahap 2) untuk mendapatkan ukuran sampel, angka penerimaan (Ac) dan angka penolakan (Re). Dalam kasus dimana suatu rancangan tidak ada untuk ukuran lot dan AQL-nya, hati-hati mengikuti tanda panah dalam tabel ke rancangan terdekat yang ada.

7. Mulailah gunakan rancangan tsb. Catat penerimaan dan penolakan shg switching rule dpt diterapkan. Jika switching dilakukan, tentukan modus dan tingkat dan ulangi tahap 4-6 utk mendapatkan plan baru.

(8)

CONTOH-CONTOH PENGGUNAAN

MIL

 –

STD

 –

105E

(9)

CONTOH 1.

Ukuran lot (N) = 500 diperiksa pada AQL = 1.0% dg Normal inspection, level II.

• Table I. Sample-Size Code L etter s :

 N = 500  Lot or batch size = 281 to 500 dan General inspection level II 

diperoleh huruf kode "H"

• Table II -A. Single Sampli ng Plans for Nor mal I nspection :

Sample size code letter = H  Sample size = ukuran sampel (n) = 50

Pada Acceptable Quality Levels = 1.0% diperoleh Ac = 1 dan Re = 2

• Table II I -A. Double Samplin g Plans for N ormal I nspection :

Sample size code letter = H  ukuran sampel I (n

1) = sampel II (n2) = 32

Pada Acceptable Quality Levels = 1.0 % diperoleh

untuk sampel I : Ac = 0 dan Re = 2, dan utk sampel I + II : Ac = 1 dan Re = 2

• Table IV-A. M ul tiple Samplin g Plans for N ormal I nspection :

Sample size code letter = H  n

1 = n2 = n3 = n4 = n5 = n6 = n7 = 13

Tanda # pada nilai Ac tahap 1 dan 2 :

(1) lot ditolak pada salah satu tahap tersebut, atau (2) dilanjutkan sampai paling tidak tahap 3.

(10)

CONTOH 2.

Jika AQL = 1.0 % pada CONTOH 1. diturunkan menjadi 0.025 % :

• Table II -A. Single Samplin g Plans for Nor mal I nspection :

Huruf kode H berubah menjadi N (karena harus mengikuti tanda panah). Ukuran sampel (n) = 500 = ukuran lot ( N )  inspeksi 100 % !

Ac = 0 dan Re = 1  zero acceptance plan

Jika dihitung nilai peluang penerimaan P a = (1  –  0.00025)500 = 0.88 • Latihan :

Bagaimana dengan Double dan Multiple Sampling Plans ? Gunakan MIL-STD-105D untuk  Multiple Sampling Plans.

(11)

CONTOH 3. Penerapan Switching Rul es.

 N = 600, AQL = 1.0 %, Normal inspection, Level II  huruf kode : J

• Single Sampling Plans for N ormal I nspection : n = 80 Ac = 2 Re = 3

Misalnya pada 10 lot berurutan dengan keputusannya adalah sbb : Lot: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keputusan: A A R  A A A A R  A R 

Switch ke Tightened inspection karena terjadi 2 kali penolakan dari 3 lot  berurutan (lot 8, 9, dan 10).

• Single Sampling Pl ans for Ti ghtened I nspection : n = 80 Ac = 1 Re = 2

Misalnya pada lot 11 s/d 18 adalah sbb :

Lot: 11 12 13 14 15 16 17 18 Keputusan: A A R  A A A A A

Switch ke Normal inspection kembali karena terjadi penerimaan pada 5 lot  berurutan (lot 14 s/d lot 18).

(12)

CONTOH 3. Lanjutan ....

• Single Sampling Plans for N ormal I nspection : n = 80 Ac = 2 Re = 3

Misalnya pada lot 19 s/d 30 adalah sbb :

Lot: 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Keputusan: A R  A A A A A A A A A A Switch ke Reduced inspection karena terjadi penerimaan pada 10 lot

 berurutan (lot 21 s/d lot 30), tetapi banyaknya cacat juga harus dicek dgn Table VIII. Limit Numbers for Reduced Inspection yaitu sbb :

 Number of sample units from last 10 lots or batches = 10 x 80 = 800  pada

selang 800 - 1249 dg AQL = 1.0 % diperoleh limit numbers = 4.

Misalnya jumlah cacat pada lot 21 s/d 30 = 3 4  switch diperbolehkan.

• Singl e Sampli ng Pl ans for Reduced I nspection : n = 32 Ac = 1 Re = 3

Keputusan kembali ke Normal inspection jika :

(1) Selama Reduced Inspection terdapat lot yang ditolak.

(13)

CONTOH 4.

• Untuk  AQL = 1.0% dan ukuran lot = 500, single sampling plan CONTOH 1.

mempunyai huruf kode H dengan ukuran sampel = 50.

•  Nilai AOQL untuk  plan tersebut dicari dengan Table V-A. Average Outgoing 

Quality Limit Factors for Normal Inspection (Single Sampling).

• Dari tabel tsb. diperoleh faktor =1.7 % pada huruf kode H dan AQL = 1.0 %. • Untuk  N  = 500 dan n = 50 maka nilai AOQL = 0.017 [ 1  –  (50/500) ] = 0.0153

(14)

CONTOH 5. Kasus sub-lot MIL-STD-105E.

Sebanyak 50,000 kentang dikemas dalam 100 kantong (setiap kantong berisi 500 kentang). Prosedur pengambilan sampel untuk  AQL = 1.0 % dengan  Normal Inspection adalah sebagai berikut :

1. Ukuran lot besar ( N  L) = 50,000 dan ukuran lot kecil ( N ) = 100.  AQL = 1.0 % dengan tingkat inspeksi General Inspection Level - II  2. Table I. Sample-Size Code Letters :

Huruf kode untuk lot besar ( N  L) = N dan untuk lot kecil ( N ) = F 3. Table II-A. Single Sampling Plans for Normal Inspection :

Lot besar : Huruf kode N dan AQL 1.0%  ukuran sampel (n

 L ) = 500

Lot kecil : Huruf kode F dan AQL 1.0%  ukuran sampel (n

S ) = 20

4. Hitung m = n L /n= 500 / 20 = 25. 5. Cara pengambilan sampel :

Secara acak ambil 20 kantong dan dari setiap kantong ambil 25 kentang (total = 20 x 25 = 500 buah).

Referensi

Dokumen terkait