• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk  Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk  hidup

hidup (bakteri,(bakteri, fungi,fungi, virus,virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidupdan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,

(enzim, alkohol)alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

dalam proses produksi barang dan jasa.

Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup

lingkungan hidup daridari polusi.polusi. Sebagai contoh, pada penguraianSebagai contoh, pada penguraian minyak bumiminyak bumi yangyang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan

tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bepenguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) dirsifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

Bioteknologi lingkungan penggunaannya banyak melibatkan mikroorganisme Bioteknologi lingkungan penggunaannya banyak melibatkan mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup manusia dan alam sekitarnya.

untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup manusia dan alam sekitarnya. Peningkatan kualitas lingkungan tersebut meliputi pencegahan terhadap masuknya Peningkatan kualitas lingkungan tersebut meliputi pencegahan terhadap masuknya berbagai polutan agar lingkungan tidak terpolusi; membersihkan lingkungan yang berbagai polutan agar lingkungan tidak terpolusi; membersihkan lingkungan yang terkontaminasi oleh polutan; dan membangkitkan serta memberdayakan sumber daya terkontaminasi oleh polutan; dan membangkitkan serta memberdayakan sumber daya alam yang masih memiliki nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup alam yang masih memiliki nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Penggunaan

manusia. Penggunaan mikroorganismemikroorganisme untuk mengurangiuntuk mengurangi polutanpolutan di lingkungandi lingkungan merupakan bioremediasi.

merupakan bioremediasi.

Essensi kajian bioteknologi lingkungan sesungguhnya untuk meningkatkan Essensi kajian bioteknologi lingkungan sesungguhnya untuk meningkatkan kesejahteraan tarap kehidupan manusia melalui pemberdayaan lingkungan secara kesejahteraan tarap kehidupan manusia melalui pemberdayaan lingkungan secara teknik. Bioteknologi lingkungan merupakan kajian yang sangat menjanjikan terutama teknik. Bioteknologi lingkungan merupakan kajian yang sangat menjanjikan terutama kesejahteraan dalam meningkatkan kehidupan modern yang mengarah kepada

kesejahteraan dalam meningkatkan kehidupan modern yang mengarah kepada kehidupan modern yang lebih baik lagi. Perlakuan teknologi secara mikrobiologi kehidupan modern yang lebih baik lagi. Perlakuan teknologi secara mikrobiologi telah dikembangkan sejak awal abad ke-20an, seperti mengaktivasi berbagai kotoran telah dikembangkan sejak awal abad ke-20an, seperti mengaktivasi berbagai kotoran (hewan dan juga manusia) dan pencernaan anaerobik hewan, kotoran-kotoran lain (hewan dan juga manusia) dan pencernaan anaerobik hewan, kotoran-kotoran lain yang berserakan di lingkungan sekitar tempat tinggal.

yang berserakan di lingkungan sekitar tempat tinggal.

Pada waktu yang sama, teknologi-teknologi baru secara konstan ditujukan Pada waktu yang sama, teknologi-teknologi baru secara konstan ditujukan untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang trend sekarang ini, terutama untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang trend sekarang ini, terutama

(2)

masalah lingkungan hidup, seperti detoksifikasi zat-zat kimia yang berbahaya yang masalah lingkungan hidup, seperti detoksifikasi zat-zat kimia yang berbahaya yang sudah banyak menyatu ke dalam berbagai tumbuhan dan hewan peliharaan.

sudah banyak menyatu ke dalam berbagai tumbuhan dan hewan peliharaan. Beberapa perangkat penting yang sering digunakan untuk melihat Beberapa perangkat penting yang sering digunakan untuk melihat

karakteristik dan proses pengontrolan polutan dalam teknologi lingkungan juga telah karakteristik dan proses pengontrolan polutan dalam teknologi lingkungan juga telah dikembangkan secara bertahap sesuai dengan biaya yang tersedia. Contoh: mengukur dikembangkan secara bertahap sesuai dengan biaya yang tersedia. Contoh: mengukur biomassa secara tradisional, seperti zat padat yang mudah menguap, yang tidak  biomassa secara tradisional, seperti zat padat yang mudah menguap, yang tidak  memiliki relevansi berkurang atau hilang, meskipun perangkat ini digunakan khusus memiliki relevansi berkurang atau hilang, meskipun perangkat ini digunakan khusus untuk biologi molekuler guna mengeksplor persebaran komunitas mikrobial.

untuk biologi molekuler guna mengeksplor persebaran komunitas mikrobial. Proses kerja bioteknologi lingkungan sesuai dengan

Proses kerja bioteknologi lingkungan sesuai dengan prinsip kerja yang sudahprinsip kerja yang sudah diaplikasikan pada bidang mikrobiologi dan rekayasa (

diaplikasikan pada bidang mikrobiologi dan rekayasa (engineeringengineering), akan tetapi), akan tetapi aplikasi prinsip-prinsip ini secara normal membutuhkan beberapa tingkatan aplikasi prinsip-prinsip ini secara normal membutuhkan beberapa tingkatan empirisme. Material yang diperlakukan dengan bioteknologi lingkungan adalah empirisme. Material yang diperlakukan dengan bioteknologi lingkungan adalah sangat kompleks dan tidak dapat dipisahkan dalam berbagai waktu dan tempat. sangat kompleks dan tidak dapat dipisahkan dalam berbagai waktu dan tempat. Prinsip-prinsip rekayasa mengarah kepada perangkat kuantitatif, sedangkan Prinsip-prinsip rekayasa mengarah kepada perangkat kuantitatif, sedangkan prinsip-prinsip mikrobiologi seringkali mengarah kepada observasi. Kuantifikasi merupakan prinsip mikrobiologi seringkali mengarah kepada observasi. Kuantifikasi merupakan essensi, jika proses ini handal (

essensi, jika proses ini handal (reliablereliable) dan hemat biaya () dan hemat biaya (cost-efectivecost-efective).). Kompleksitas dari komunitas mikrobial terlibat dalam bioteknologi Kompleksitas dari komunitas mikrobial terlibat dalam bioteknologi

lingkungan. Kompleksitas ini seringkali berada di luar deskripsi kuantitatif, tidak  lingkungan. Kompleksitas ini seringkali berada di luar deskripsi kuantitatif, tidak  memiliki nilai observasi kuantitatif dari nilai yang terbaik.

memiliki nilai observasi kuantitatif dari nilai yang terbaik.

Kajian bioteknologi lingkungan berdasar pada prinsip-prinsip dan aplikasi Kajian bioteknologi lingkungan berdasar pada prinsip-prinsip dan aplikasi biologi, yang

biologi, yang berkaitan dengan teknologi. berkaitan dengan teknologi. Strategi Strategi dalam mengembangkandalam mengembangkan

bioteknologi lingkungan berbasis kepada konsep-konsep dasar dan perangkat yang bioteknologi lingkungan berbasis kepada konsep-konsep dasar dan perangkat yang bersifat kuantitatif saja. Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dan aplikasi biologi bersifat kuantitatif saja. Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dan aplikasi biologi disini adalah memberdayakan semua proses mikrobiologikal agar dapat dipahami, disini adalah memberdayakan semua proses mikrobiologikal agar dapat dipahami, diprediksi, dan merupakan satu kesatuan pemahaman. Setiap aplikasi bioteknologi diprediksi, dan merupakan satu kesatuan pemahaman. Setiap aplikasi bioteknologi lingkungan memiliki ciri-ciri khusus tersendiri yang musti dipahami. Ciri khusus ini lingkungan memiliki ciri-ciri khusus tersendiri yang musti dipahami. Ciri khusus ini dilakukan secara bertahap.

dilakukan secara bertahap.

Ilmu-ilmu pengetahuan yang terlibat kedalam kajian bioteknologi lingkungan, Ilmu-ilmu pengetahuan yang terlibat kedalam kajian bioteknologi lingkungan, di antaranya: dasar-dasar taksonomi makhluk hidup,

di antaranya: dasar-dasar taksonomi makhluk hidup, dasar-dasar mikrobiologidasar-dasar mikrobiologi lingkungan, metabolisma, genetika, dan ekologi mikrobial. Di samping itu, lingkungan, metabolisma, genetika, dan ekologi mikrobial. Di samping itu,

(3)

pengetahuan lain juga terlibat, seperti: stokiometri dan energetika

pengetahuan lain juga terlibat, seperti: stokiometri dan energetika dari reaksi-reaksidari reaksi-reaksi mikrobial. Oleh karena itu, bioteknologi lingkungan merupakan ilmu aplikatif yang mikrobial. Oleh karena itu, bioteknologi lingkungan merupakan ilmu aplikatif yang harus ditumbuhkembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan taraf kehidupan harus ditumbuhkembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan taraf kehidupan manusia ke arah kemakmuran. Bioteknologi lingkungan dibatasi pada yang secara manusia ke arah kemakmuran. Bioteknologi lingkungan dibatasi pada yang secara langsung atau tidak langsung menangani masalah-masalah lingkungan.

langsung atau tidak langsung menangani masalah-masalah lingkungan.

BIOREMEDIASI BIOREMEDIASI

Bioremediasi merupakan penggunaan

Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganismemikroorganisme untuk mengurangiuntuk mengurangi polutan

polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi,di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzimenzim-enzim yang diproduksi olehyang diproduksi oleh mikroorganisme

mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimiamemodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut

polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformasi.biotransformasi. Pada banyak kasus,Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada

biotransformasi berujung pada biodegradasi,biodegradasi, dimanadimana polutanpolutan beracun terdegradasi,beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi

strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolitmetabolit yang tidak yang tidak  berbahaya dan tidak beracun. Sejak tahun 1900an, orang-orang sudah menggunakan berbahaya dan tidak beracun. Sejak tahun 1900an, orang-orang sudah menggunakan mikroorganisme

mikroorganisme untuk mengolah air pada saluran untuk mengolah air pada saluran air. Saat ini, bioremediasi telahair. Saat ini, bioremediasi telah berkembang pada perawatan limbah buangan yang berbahaya (senyawa-senyawa berkembang pada perawatan limbah buangan yang berbahaya (senyawa-senyawa kimia yang sulit untuk didegradasi), yang biasanya dihubungkan dengan kegiatan kimia yang sulit untuk didegradasi), yang biasanya dihubungkan dengan kegiatan industry (anonim,2010). Bior

industry (anonim,2010). Bioremediasi emediasi dapat melalui cara dapat melalui cara seperti berikut :seperti berikut :

  Biostimulasi : Biostimulasi : Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan keNutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas dalam air atau tanah yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri

bakteri remediasi yang telah ada di dalam remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.air atau tanah tersebut.

  Bioaugmentasi: Bioaugmentasi: Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkanMikroorganisme yang dapat membantu membersihkan

kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. yang paling sering digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Namun ada beberapa hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan. Sangat Namun ada beberapa hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan. Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar

sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar mikroorganismemikroorganisme dapatdapat berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum sepenuhnya mengerti seluruh berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum sepenuhnya mengerti seluruh mekanisme yang terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan mekanisme yang terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan ke lingkungan yang asing kemungkinan sulit untuk beradaptasi.

(4)

  Bioremediasi Intrinsik  Bioremediasi Intrinsik :Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau:Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar (Yusuf,2008). Beberapa kriteriayang harus dipenuhi untuk  tanah yang tercemar (Yusuf,2008). Beberapa kriteriayang harus dipenuhi untuk  penggunaan tindakan bioremediasi adalah:

penggunaan tindakan bioremediasi adalah:

a. Organisme yang digunakan harus mempunyai aktivitas metabolisme yang dapat a. Organisme yang digunakan harus mempunyai aktivitas metabolisme yang dapat

mendegradasi

mendegradasi kontaminan dengan kontaminan dengan kecepatan kecepatan memadai memadai sehingga sehingga dapatdapat

membuat konsentrasi kontaminan padatingkat/ambang batas aturan yang ada. membuat konsentrasi kontaminan padatingkat/ambang batas aturan yang ada. b. Kontaminan yang dijadikan sasaran harus b

b. Kontaminan yang dijadikan sasaran harus bioavailable(tersedia untuk prosesioavailable(tersedia untuk proses biologi)

biologi)

c. Tempatdilakukan bioremediasi harus mempunyai kondisi yang kondusif untuk  c. Tempatdilakukan bioremediasi harus mempunyai kondisi yang kondusif untuk 

pertumbuhan mikroba atau tanaman atau untuk aktivitas enzim pertumbuhan mikroba atau tanaman atau untuk aktivitas enzim

d.Biaya bioremediasi harus lebih murah dari biaya pengunaan teknologi lain yang d.Biaya bioremediasi harus lebih murah dari biaya pengunaan teknologi lain yang

 juga dapat mendetoksifikasi kontaminan (Budianto,2009)  juga dapat mendetoksifikasi kontaminan (Budianto,2009)

Bioremidiasi dapat dibedakan berdasarkan lokasi, tempat pencemaran dan Bioremidiasi dapat dibedakan berdasarkan lokasi, tempat pencemaran dan bahan pencemar:

bahan pencemar:

 Berdasarkan lokasiBerdasarkan lokasi

Ada dua jenis bioremediasi berdasarkan lokasi, yaitu in

Ada dua jenis bioremediasi berdasarkan lokasi, yaitu in -situ (atau on-site) dan-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.

ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mu

Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, ventingdah, terdiri dari pembersihan, venting

(injeksi), dan bioremediasi. Sementara bioremediasi ex-situ atau pembersihan off-side (injeksi), dan bioremediasi. Sementara bioremediasi ex-situ atau pembersihan off-side dilakukan dengan cara tanah atau air yang tercemar diambil dan dipindahkan ke

dilakukan dengan cara tanah atau air yang tercemar diambil dan dipindahkan ke

dalam penampungan yang lebih terkontrol, kemudian diberi perlakuan khusus dengan dalam penampungan yang lebih terkontrol, kemudian diberi perlakuan khusus dengan menggunakan mikroba. Bioremediasi ex-situ dapat berlangsung lebih cepat, mampu menggunakan mikroba. Bioremediasi ex-situ dapat berlangsung lebih cepat, mampu me-remediasi jenis kontaminan yang lebih beragam, dan lebih mudah dikontrol me-remediasi jenis kontaminan yang lebih beragam, dan lebih mudah dikontrol dibanding dengan bioremediasi in-situ. (Budianto,2009)

dibanding dengan bioremediasi in-situ. (Budianto,2009) Contoh:

Contoh:

 Bioremediasi in situ: Sumur Ekstraksi : Untuk mengeluarkan air tanah Bioremediasi in situ: Sumur Ekstraksi : Untuk mengeluarkan air tanah yangyang kemudian ditambah nutrisi dan oksigen dan dimasukkan kembali ke dalam tanah kemudian ditambah nutrisi dan oksigen dan dimasukkan kembali ke dalam tanah melalui sumur injeksi.

(5)

Bioremediasi eksitu: melalui

Bioremediasi eksitu: melalui Slurry PhaseSlurry Phaseyaituyaitu bejana besar digunakan sebagai “ bejana besar digunakan sebagai “bio- bio-reactor 

reactor ” yang mengandung tanah, air, nutrisi dan udara untuk membuat mikroba aktif ” yang mengandung tanah, air, nutrisi dan udara untuk membuat mikroba aktif  mendegradasi senyawa pencemar (Irfan,tanpa tahun)

mendegradasi senyawa pencemar (Irfan,tanpa tahun)

Berdasarkan Jenis Bahan Pencemar Berdasarkan Jenis Bahan Pencemar

 Bioremediasi Senyawa Organik yaitu Proses mengubah senyawa pencemarBioremediasi Senyawa Organik yaitu Proses mengubah senyawa pencemar organik yang berbahaya menjadi senyawa lain yang lebih aman dengan

organik yang berbahaya menjadi senyawa lain yang lebih aman dengan memanfaatkan organisme. Melibatkan proses degradasi. Biode

memanfaatkan organisme. Melibatkan proses degradasi. Biodegradasi yaitugradasi yaitu pemecahan cemaran organik oleh aktivitas mikroba yang melibatkan serangkaian pemecahan cemaran organik oleh aktivitas mikroba yang melibatkan serangkaian

(6)

reaksi enzimatik (Irfan,tanpa tahun). Umumnya terjadi karena sen

reaksi enzimatik (Irfan,tanpa tahun). Umumnya terjadi karena sen yawa tersebutyawa tersebut dimanfaatan sebagai sumber makanan (substrat). Biodegradasi yang lengk

dimanfaatan sebagai sumber makanan (substrat). Biodegradasi yang lengk ap disebutap disebut  juga sebagai mineralisasi, dengan produk akhirnya berupa karbondioksida dan air.  juga sebagai mineralisasi, dengan produk akhirnya berupa karbondioksida dan air.

Proses ini dipakai dalam pengolahan limbah untuk menjadi CO2 dan Proses ini dipakai dalam pengolahan limbah untuk menjadi CO2 dan air.Ko-metabolisma (

metabolisma (co-metabolismco-metabolism) yaitu kemampuan mikroba dalam mengoksidasi a) yaitu kemampuan mikroba dalam mengoksidasi atautau metabolisasi suatu senyawa tetapi energi yang dihasilkan tidak dapat digunakan metabolisasi suatu senyawa tetapi energi yang dihasilkan tidak dapat digunakan sebagai sumber

sebagai sumber energi untuk energi untuk pertumbuhan. Contohnya pertumbuhan. Contohnya Biodegradasi FenantrenBiodegradasi Fenantren Menjadi 1-naftalenololeh Bakteri

Menjadi 1-naftalenololeh Bakteri PseudomonasPseudomonas sp Kalp3b22 (Santosa,2009)sp Kalp3b22 (Santosa,2009) 

 Bioremediasi senyawa Anorganik yaitu pemanfaatan organisme untuk Bioremediasi senyawa Anorganik yaitu pemanfaatan organisme untuk  mengubah, menyerap atau memanfaatkan senyawa anorganik yang mencemari mengubah, menyerap atau memanfaatkan senyawa anorganik yang mencemari lingkungan. Proses ini bisa melalui bioleaching

lingkungan. Proses ini bisa melalui bioleaching yaitu proses ekstraksi dan pemecahanyaitu proses ekstraksi dan pemecahan logam menggunakan bakteri

logam menggunakan bakteri contohnya oksidasi besi contohnya oksidasi besi dan belerang menggunakandan belerang menggunakan bakteri

bakteri Acidithiobacillus Acidithiobacillus ThiobacillusThiobacillus dandanthiooxidans Acidithiobacillusthiooxidans Acidithiobacillus dengandengan proses

proses FeAsS (s) → Fe 2+ (aq) + As 3+ FeAsS (s) → Fe 2+ (aq) + As 3+ (aq) +(aq) +S 6+ (aq) . Selain S 6+ (aq) . Selain itu Bioremediasiitu Bioremediasi senyawa anorganik bisa

senyawa anorganik bisa dilakukan dengan biobsorsi dilakukan dengan biobsorsi yaitu proses yaitu proses penyerapan logampenyerapan logam pada permukaan sel akibat interaksi anion dan kation (Irfan,tanpa tahun)

(7)

Berdasarkan Tempat Pencemaran Berdasarkan Tempat Pencemaran

  Bioremediasi Tanah, Bioremediasi Tanah, Bioremediasi tanah tercemar logam berat sudah banBioremediasi tanah tercemar logam berat sudah banyak yak  dilakukan dengan menggunakan mikoriza dan bakteri pereduksi logam berat sehingga dilakukan dengan menggunakan mikoriza dan bakteri pereduksi logam berat sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa

tidak dapat diserap oleh tanaman. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa cendawan memiliki kontribusi yang lebih besar dari

cendawan memiliki kontribusi yang lebih besar dari bakteri, dan kontribusinya makinbakteri, dan kontribusinya makin meningkat dengan meningkatnya kadar logam berat (Fleibach, dkk. 1994 dalam

meningkat dengan meningkatnya kadar logam berat (Fleibach, dkk. 1994 dalam Barchia,2009). Mikoriza dapat melindungi tanaman

Barchia,2009). Mikoriza dapat melindungi tanaman dari ekses unsur tertentu yangdari ekses unsur tertentu yang bersifat racun seperti logam berat (Killham, 1994 dalam Barchia,2009). Mekanisme bersifat racun seperti logam berat (Killham, 1994 dalam Barchia,2009). Mekanisme perlindungan terhadap logam berat dan unsur beracun yang diberikan mikoriza dapat perlindungan terhadap logam berat dan unsur beracun yang diberikan mikoriza dapat melalui efek filtrasi, menonaktifkan secara kimia atau penimbunan unsur t

melalui efek filtrasi, menonaktifkan secara kimia atau penimbunan unsur t ersebutersebut dalam hipa cendawan. Tanaman yang berkembang dengan baik di lahan limbah dalam hipa cendawan. Tanaman yang berkembang dengan baik di lahan limbah batubar

batubara ditemukan adanya ’oil droplets’ dalam va ditemukan adanya ’oil droplets’ dalam vesikel akar esikel akar -mikoriza. Hal ini-mikoriza. Hal ini menunjukkan bahwa ada mekanisme filtrasi, sehingga bahan beracun pada limbah menunjukkan bahwa ada mekanisme filtrasi, sehingga bahan beracun pada limbah yang diserap mikoriza tidak sampai diserap oleh tanaman inangnya.

yang diserap mikoriza tidak sampai diserap oleh tanaman inangnya.

Cendawan ektomikoriza dapat meningkatkan toleransi tanaman terhadap Cendawan ektomikoriza dapat meningkatkan toleransi tanaman terhadap logam beracun dengan mengakumulasi logam-logam dalam hipa ekstramatrik dan logam beracun dengan mengakumulasi logam-logam dalam hipa ekstramatrik dan ’extrahyphae slime’ (Aggangan, dkk. 1998

’extrahyphae slime’ (Aggangan, dkk. 1998dalam Barchia, 2009) sehinggadalam Barchia, 2009) sehingga

mengurangi serapannya ke dalam tanaman inang. Pemanfaatan cendawan mikoriza mengurangi serapannya ke dalam tanaman inang. Pemanfaatan cendawan mikoriza dalam bioremediasi tanah tercemar, disamping dengan ak

dalam bioremediasi tanah tercemar, disamping dengan akumulasi bahan tersebutumulasi bahan tersebut dalam hipa, juga dapat melalui mekanisme pembentukan komplek logam tersebut dalam hipa, juga dapat melalui mekanisme pembentukan komplek logam tersebut oleh sekresi hipa eksternal (Khairani-Idris, 2008 dalam Barchia 2009

oleh sekresi hipa eksternal (Khairani-Idris, 2008 dalam Barchia 2009 ). Perlakuan). Perlakuan mikoriza pada tanah yang tercema

mikoriza pada tanah yang tercemar oleh polisiklik aromatik hidrokarbon dari limbahr oleh polisiklik aromatik hidrokarbon dari limbah industri berpengaruh terhadap pertumbuhan clover, dimana dengan pemberian

(8)

mikoriza laju penurunan hasil clover karena senyawa aromatik ini dapat ditekan mikoriza laju penurunan hasil clover karena senyawa aromatik ini dapat ditekan (Joner dan Leyval, 2001 dalam Barchia,2009).

(Joner dan Leyval, 2001 dalam Barchia,2009).

. Bioremediasi dengan penerapan mikroorganisme untuk mempercepat . Bioremediasi dengan penerapan mikroorganisme untuk mempercepat transformasi karbon dan penggunaan tanaman yang dapat menimbun karbon dalam transformasi karbon dan penggunaan tanaman yang dapat menimbun karbon dalam  jaringannya telah menampakkan beberapa hasil yang cukup memberikan harapan  jaringannya telah menampakkan beberapa hasil yang cukup memberikan harapan dalam penanggulangan pencemaran pestisida ini. Transformasi kimia dari bahan dalam penanggulangan pencemaran pestisida ini. Transformasi kimia dari bahan pencemar pestisida melalui proses bioremediasi ini meliputi beberapa proses,

pencemar pestisida melalui proses bioremediasi ini meliputi beberapa proses, yaitu 1)yaitu 1) detoksikasi, 2) degradasi, 3) konjugasi, pembentukan senyawa kompleks atau reaksi detoksikasi, 2) degradasi, 3) konjugasi, pembentukan senyawa kompleks atau reaksi penambahan, 4) aktivasi, 5) defusi/pemecahan, dan 6) perubahan spektrum toksisitas . penambahan, 4) aktivasi, 5) defusi/pemecahan, dan 6) perubahan spektrum toksisitas . Detoksikasi yaitu konversi dari molekul yang bersifat toksik menjadi produk

Detoksikasi yaitu konversi dari molekul yang bersifat toksik menjadi produk yangyang tidak bersifat toksik, 2) degradasi, yaitu transformasi dari substrat kompleks menjadi tidak bersifat toksik, 2) degradasi, yaitu transformasi dari substrat kompleks menjadi produk yang lebih sederhana (Barchia,2009)

produk yang lebih sederhana (Barchia,2009)

1.

1. Proses defusi/pemecahan (Flavobacterium)Proses defusi/pemecahan (Flavobacterium) 2.

2. Aktivasi (tanah)Aktivasi (tanah) 3.

3. Detoksinasi (Arthrobacter, tanah)Detoksinasi (Arthrobacter, tanah) 4.

4. Reaksi penambahan (Arthrobacter)Reaksi penambahan (Arthrobacter) 5.

5. Degradasi (Pseudomonas, tanah) (Barchia,2009)Degradasi (Pseudomonas, tanah) (Barchia,2009)

  Bioremediasi Air  Bioremediasi Air , Meningkatnya aktivitas manusia di rumah tangga, Meningkatnya aktivitas manusia di rumah tangga

menyebabkan semakin besarnya volume limbah yang dihasilkan dari waktu ke waktu. menyebabkan semakin besarnya volume limbah yang dihasilkan dari waktu ke waktu.

(9)

Volume limbah rumah tangga meningkat 5 juta m

Volume limbah rumah tangga meningkat 5 juta m33pertahun, dengan peningkatanpertahun, dengan peningkatan kandungan rata-rata 50%

kandungan rata-rata 50% Konsekuensinya adalah beban badan air Konsekuensinya adalah beban badan air yang selama iniyang selama ini dijadikan tempat pembuangan limbah rumah tangga menjadi semakin berat, termasuk  dijadikan tempat pembuangan limbah rumah tangga menjadi semakin berat, termasuk  terganggunya komponen lain seperti saluran air, biota perairan dan sumber air

terganggunya komponen lain seperti saluran air, biota perairan dan sumber air penduduk. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak  penduduk. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak  menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan. Dalam kondisi demikian, menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan. Dalam kondisi demikian, diperlukan suatu sistem pengolahan limbah rumah tangga yang selain murah dan diperlukan suatu sistem pengolahan limbah rumah tangga yang selain murah dan mudah diterapkan, juga dapat memberi hasil yang optimal dalam mengolah dan mudah diterapkan, juga dapat memberi hasil yang optimal dalam mengolah dan

mengendalikan limbah rumah tangga sehingga dampaknya terhadap lingkungan dapat mengendalikan limbah rumah tangga sehingga dampaknya terhadap lingkungan dapat dikurangi (Yusuf,2008)

dikurangi (Yusuf,2008)

Bioremediasi air dapat menggunakan bakteri atau tanaman air. Penggunaan Bioremediasi air dapat menggunakan bakteri atau tanaman air. Penggunaan bakteri sering digunakan seperti

bakteri sering digunakan seperti Bacillus Bacillussp untuk bahan pencemar minyak bumi,sp untuk bahan pencemar minyak bumi, Pseudomonas pseudomallei

Pseudomonas pseudomallei ICBB 1512 untuk menghilangkan senyawa merkuriICBB 1512 untuk menghilangkan senyawa merkuri beracun yang terlarut dalam air limbah dan

beracun yang terlarut dalam air limbah dan Desulfotomaculum orientis Desulfotomaculum orientis ICBB 1204,ICBB 1204,  Desulfotomaculum

 Desulfotomaculumsp ICBB 8815 dan ICBB 8818 yang mengubah sulfat dalam airsp ICBB 8815 dan ICBB 8818 yang mengubah sulfat dalam air asam tambang menjadi hidrogen sulfida dan kemudian bereaksi dengan logam berat asam tambang menjadi hidrogen sulfida dan kemudian bereaksi dengan logam berat setelah reaksi

setelah reaksi belangsung pH belangsung pH (keasaman) air (keasaman) air asam tambang yang mula-mula asam tambang yang mula-mula berkisarberkisar dari 2 - 3 meningkat mend

dari 2 - 3 meningkat mendekati netral (6-7). Sementara logam berat ekati netral (6-7). Sementara logam berat yang terdapat airyang terdapat air asam tambang mengendap (Santosa,2009)

asam tambang mengendap (Santosa,2009) Selain itu bisa

Selain itu bisa juga digunakan berbagai tajuga digunakan berbagai tanaman air yang naman air yang memilikimemiliki

kemampuan secara umum untuk menetralisir komponen-komponen tertentu di dalam kemampuan secara umum untuk menetralisir komponen-komponen tertentu di dalam perairan. Reed (2005) bahwa proses pengolahan limbah cair dalam kolam yang

perairan. Reed (2005) bahwa proses pengolahan limbah cair dalam kolam yang menggunakan tanaman air terjadi proses penyaringan dan penyerapan oleh akar dan menggunakan tanaman air terjadi proses penyaringan dan penyerapan oleh akar dan batang tanaman air, proses pertukaran dan penyerapan ion, dan tanaman air juga batang tanaman air, proses pertukaran dan penyerapan ion, dan tanaman air juga berperan dalam menstabilkan pengaruh iklim, angin, cahaya matahari dan suhu. berperan dalam menstabilkan pengaruh iklim, angin, cahaya matahari dan suhu. (Yusuf,2008)

(10)
(11)

Whole-Cell Fluorescent Biosensor untuk Biovailabilitas dan Biodegradasi Whole-Cell Fluorescent Biosensor untuk Biovailabilitas dan Biodegradasi Bifenil

Bifenil

Whole-sel biosensors mikroba adalah salah satu alat yang digunakan dalam Whole-sel biosensors mikroba adalah salah satu alat yang digunakan dalam molekuler ter

molekuler terbaru pemantauan baru pemantauan lingkungan. lingkungan. Biosensors Biosensors tersebut tersebut dibangun melaldibangun melaluiui sekering

sekering gen gen reporter reporter sepertiseperti lux, GFPlux, GFPatauataulacZ,lacZ, ke promotke promotor resor responsif. ponsif. Ada Ada banyak banyak  laporan

laporan aplikasi aplikasi biosensors, biosensors, terutama terutama penggunaannya penggunaannya dalam dalam pengujian pengujian toksisitastoksisitas polutan dan ketersediaan hayati.

polutan dan ketersediaan hayati.

Biosensors menggunakan mikroba untuk pemantauan polutan, dan Biosensors menggunakan mikroba untuk pemantauan polutan, dan menggambarkan aplikasi

menggambarkan aplikasi dari dari biosensors untuk biosensors untuk mendeteksi ketersediaan mendeteksi ketersediaan hayati danhayati dan biodegradasi Polychlorinated

biodegradasi Polychlorinated Bifenil (Bifenil (PCB). PCB). Penilaian risiko Penilaian risiko lingkungan merupakanlingkungan merupakan alat

alat penting dalam penting dalam penanganan lingkungan penanganan lingkungan yang yang tercemar. tercemar. Melibatkan penentuanMelibatkan penentuan konsentrasi

konsentrasi total total polutan polutan menggunakan menggunakan teknik analteknik analisis isis kimia kimia canggih canggih sepertiseperti Kromatografi Gas-Massa Spektroskopi (GC-MS) atau Kromatografi Cair Kinerja Kromatografi Gas-Massa Spektroskopi (GC-MS) atau Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Tinggi (KCKT) (KCKT) tes. tes. Penggunaan Penggunaan konsentrasi konsentrasi total total kemungkinan kemungkinan mendeteksi mendeteksi risikorisiko karena hanya sebagian kecil dari jumlah total polutan, fraksi bioavailable, karena hanya sebagian kecil dari jumlah total polutan, fraksi bioavailable, benar-benar akan berdampak pada organisme hidup; ini ketidakmampuan untuk  benar akan berdampak pada organisme hidup; ini ketidakmampuan untuk  membedakan antara dua merupakan kelemahan utama dari metode analisis membedakan antara dua merupakan kelemahan utama dari metode analisis tradisional.

tradisional.

Kontaminan dengan daya larut air yang buruk (misalnya, PCB, Poli Aromatik  Kontaminan dengan daya larut air yang buruk (misalnya, PCB, Poli Aromatik  Hidrokarbon

Hidrokarbon [PAH]). [PAH]). Itu Itu kemampuan kemampuan untuk untuk memantau ketmemantau ketersediaan ersediaan hayati hayati polutanpolutan yang sangat penting, karena tidak hanya memberikan lebih akurat informasi yang sangat penting, karena tidak hanya memberikan lebih akurat informasi

(12)

mengenai risiko bahwa terkontaminasi polutan bagi kesehatan manusia, tetapi juga mengenai risiko bahwa terkontaminasi polutan bagi kesehatan manusia, tetapi juga menentukan efekti

menentukan efektifitas fitas proses proses bioremediasi bioremediasi potensial. potensial. Saat Saat ini, ini, perhatian perhatian telahtelah diberikan peningkatan untuk uji bioavailabilitas yang lebih baik memprediksi risiko diberikan peningkatan untuk uji bioavailabilitas yang lebih baik memprediksi risiko eksposur nyata.

eksposur nyata. Salah satu Salah satu alternatif alternatif tersebut adalah tersebut adalah pemanfaatan biosensors ypemanfaatan biosensors yangang sangat selektif dan sensitif terhadap polutan tertentu.

sangat selektif dan sensitif terhadap polutan tertentu.

Whole-cell biosensors mikroba telah menjadi salah satu dimensi terbaru alat Whole-cell biosensors mikroba telah menjadi salah satu dimensi terbaru alat molekuler dalam pemantauan lingkungan. Elemen biosensing dalam pembangunan. molekuler dalam pemantauan lingkungan. Elemen biosensing dalam pembangunan. biosensors adalah

biosensors adalah mikroorganisme, mikroorganisme, pH dan spH dan suhu. Dalam uhu. Dalam dekade terakhir, dekade terakhir, aplikasiaplikasi terutama terfokus di tiga bidang:

terutama terfokus di tiga bidang:

Monitoring kelangsungan hidup dan kemampuan kompetisi bakteri.Monitoring kelangsungan hidup dan kemampuan kompetisi bakteri. 

 Monitoring akar tanaman kolonisasi bakteri pengurai polutan di kompleksMonitoring akar tanaman kolonisasi bakteri pengurai polutan di kompleks lingkungan sampel.

lingkungan sampel.

Pemantauan tingkat polutan lingkungan tertentu.Pemantauan tingkat polutan lingkungan tertentu.

Dalam beberapa tahun terakhir, salah satu daerah yang paling menarik  Dalam beberapa tahun terakhir, salah satu daerah yang paling menarik  menggunakan teknologi biosensor adalah deteksi polutan lingkungan ketersediaan menggunakan teknologi biosensor adalah deteksi polutan lingkungan ketersediaan hayati, bioremediasi,

hayati, bioremediasi, dan toksisitas. dan toksisitas. Biosensors ini Biosensors ini dibangun oleh sebuah dibangun oleh sebuah sekering- sekering-responsif promotor polutan ke reporter gen protein yang dapat dengan mudah diukur, responsif promotor polutan ke reporter gen protein yang dapat dengan mudah diukur, dan seperti konstruksi yang dapat ditemukan pada plasmid atau kromosom yang dan seperti konstruksi yang dapat ditemukan pada plasmid atau kromosom yang ditunjukkan oleh Willardson

ditunjukkan oleh Willardson et alet al. . Hasil yHasil yang diperoleh ang diperoleh menunjukkan bahwa tmenunjukkan bahwa toluenoluen mereka penginderaan, luciferase berdasarkan seluruh-sel biosensor secara akurat mereka penginderaan, luciferase berdasarkan seluruh-sel biosensor secara akurat melaporkan toluena konsentrasi yang dalam rentang ± 3% yang diukur dengan melaporkan toluena konsentrasi yang dalam rentang ± 3% yang diukur dengan standar GC-MS dan sensitif biosensors sebagai alat khusus untuk mengukur standar GC-MS dan sensitif biosensors sebagai alat khusus untuk mengukur konsentrasi yang relevan biologis dari polutan. Sebelumnya aplikasi dari konsentrasi yang relevan biologis dari polutan. Sebelumnya aplikasi dari keseluruhan-sel biosensors mikroba untuk studi lingkungan terutama konsentrasi keseluruhan-sel biosensors mikroba untuk studi lingkungan terutama konsentrasi pada penggunaannya sebagai biomarker untuk menyelidiki kelangsungan hidup dan pada penggunaannya sebagai biomarker untuk menyelidiki kelangsungan hidup dan kemampuan kompetisi dan untuk mendeteksi ketersediaan hayati atau toksisitas kemampuan kompetisi dan untuk mendeteksi ketersediaan hayati atau toksisitas polutan lingkungan. Layton

polutan lingkungan. Layton et et  alal melaporkan biosensor bercahaya strain,melaporkan biosensor bercahaya strain, Ralstonia Ralstonia eutropha

eutropha ENV307 ENV307 (pUTK60), (pUTK60), mendeteksi mendeteksi ketersediaan hayatketersediaan hayati i dari dari PCB PCB dengandengan menyisipkan promotor biphenyl dari gen bioluminescence. Dengan adanya biphenyl, menyisipkan promotor biphenyl dari gen bioluminescence. Dengan adanya biphenyl, dihasilkan bioluminescence yang tergantung pada konsentrasi.

(13)

Keuntungan biosensors sebagai berikut: Keuntungan biosensors sebagai berikut:

 Biosensors hanya menentukan fraksi bioavailable senyawa, sehingga memberikanBiosensors hanya menentukan fraksi bioavailable senyawa, sehingga memberikan lebih akurat res

lebih akurat respon pada toksisitas darpon pada toksisitas dari sampel. i sampel. Bioavailabilitas juga Bioavailabilitas juga penting dalampenting dalam bioremediasi.

bioremediasi. Jika zat biJika zat bioavailable, berpotensi oavailable, berpotensi ramah lingkungan.ramah lingkungan.

 Biosensors menyediakan cara murah dan sederhana untuk menentukanBiosensors menyediakan cara murah dan sederhana untuk menentukan kontaminan.

kontaminan.

 Karena mereka organisme hidup, mereka memberikan informasi tentangKarena mereka organisme hidup, mereka memberikan informasi tentang toksikologi senyawa yang berbeda.

toksikologi senyawa yang berbeda.

 Biosensors yang tak tertandingi dalam mempelajari ekspresi gen dan fisiologiBiosensors yang tak tertandingi dalam mempelajari ekspresi gen dan fisiologi bakteri dalam kompleks lingkungan.

bakteri dalam kompleks lingkungan. 2.

2. Pengembangan Biosensors untuk Mendeteksi Biodegradasi PCBPengembangan Biosensors untuk Mendeteksi Biodegradasi PCB

PCB terdeteksi di lingkungan untuk pertama kalinya pada tahun 1966 oleh PCB terdeteksi di lingkungan untuk pertama kalinya pada tahun 1966 oleh Jensen, dan telah ditemukan di seluruh dunia termasuk di Kutub Utara dan daerah Jensen, dan telah ditemukan di seluruh dunia termasuk di Kutub Utara dan daerah Antartika.

Antartika. Produksi Produksi PCB PCB dilarang dilarang pada pada tahun tahun 1970 1970 di di Amerika Amerika Serikat Serikat dan dan didi Republik Ceko pada tahun

Republik Ceko pada tahun 1984. 1984. Namun, beberapa ratus Namun, beberapa ratus juta kilogram juta kilogram telah dirilistelah dirilis ke lingkungan.

ke lingkungan. Wiegel dan Wiegel dan Wu mendokumentasikan Wu mendokumentasikan bahwa sepertiga bahwa sepertiga dari seluruhdari seluruh AS PCB diproduksi saat ini berada di lingkungan alam.

AS PCB diproduksi saat ini berada di lingkungan alam.

Salah satu ancaman utama bagi kesehatan masyarakat dari PCB adalah bahwa Salah satu ancaman utama bagi kesehatan masyarakat dari PCB adalah bahwa mereka menumpuk di dalam makanan. Misalnya, konsumsi ikan yang terkontaminasi mereka menumpuk di dalam makanan. Misalnya, konsumsi ikan yang terkontaminasi adalah rute ut

adalah rute utama bioakumulasi PCB ama bioakumulasi PCB di manusia. di manusia. Kemampuan bioakumulasi PCB Kemampuan bioakumulasi PCB didi salmon telah meningkat ke tingkat yang lebih tinggi banyak daripada makanan salmon telah meningkat ke tingkat yang lebih tinggi banyak daripada makanan lainnya. Metode tradisional yang diterapkan dalam remediasi kontaminasi PCB lainnya. Metode tradisional yang diterapkan dalam remediasi kontaminasi PCB termasuk

termasuk insinerasi, vitrinsinerasi, vitrifikasi, solidifiifikasi, solidifikasi / skasi / stabilisasi, eksttabilisasi, ekstraksi pelarut, raksi pelarut, desorpsidesorpsi termal dan

termal dan tanah. tanah. Dalam dekade terakhir, Dalam dekade terakhir, yang ditengahi degradasyang ditengahi degradasi mikroba i mikroba telahtelah dianggap sebagai salah satu utama proses dalam penanggulangan pencemaran PCB dianggap sebagai salah satu utama proses dalam penanggulangan pencemaran PCB dari lingkungan yang terkontaminasi. Mikroorganisme yang tumbuh itu biphenyl dari lingkungan yang terkontaminasi. Mikroorganisme yang tumbuh itu biphenyl sebagai sumber karbon tunggal p

sebagai sumber karbon tunggal pertama kali diisolasi.ertama kali diisolasi. Pada

Pada 1973, 1973, Ahmed Ahmed dan dan Focht Focht melaporkan melaporkan bahwabahwa  Achromobacter  Achromobacter  menurunkan

menurunkan beberapa beberapa bakteri bakteri yang yang diklorinasi diklorinasi PCB. PCB. Sejak Sejak itu, itu, banyak banyak penelitianpenelitian menurunkan bakteri

(14)

mampu mendegradasi hanya

mampu mendegradasi hanya dua bi-diklorinasi. dua bi-diklorinasi. PCB dan beberapa PCB dan beberapa bakteri yang tbakteri yang telahelah ditemukan dengan kemampuan untuk mendegradasi lebih tinggi diklorinasi. ditemukan dengan kemampuan untuk mendegradasi lebih tinggi diklorinasi. Mikroorganisme

Mikroorganisme ini ini Gram-negatif Gram-negatif dan dan Gram-positif Gram-positif termasuk termasuk  Pseudomonas,Pseudomonas,  Burkholderia,

 Burkholderia, Achromobacter, Achromobacter, Comamonas, Comamonas, Ralstonia, Ralstonia, Acinetobacter,Acinetobacter, Rhodococcus Rhodococcus dan

dan Bacillus Bacillus. PCB . PCB dipecah oleh dipecah oleh biphenyl "jalur biphenyl "jalur atas atas katabolik" atau katabolik" atau BPH BPH yangyang melibatkan empat enzim: biphenyl 2,3dioxygenase (BphA), cis2 ,3dihydro2, 3 melibatkan empat enzim: biphenyl 2,3dioxygenase (BphA), cis2 ,3dihydro2, 3 -dihydroxybiphenyl dehidrogenase (dehidrogenase dihydrodiol, BphB),-dihydroxybiphenyl dehidrogenase (dehidrogenase dihydrodiol, BphB),-dihydroxybiphenyl

dihydroxybiphenyl 1,2 2,3 1,2 2,3 - - dioxygenase (BphC) dioxygenase (BphC) dan 2-hydroxy-6-phenylhexa-2-dan 2-hydroxy-6-phenylhexa-2-dienoate

dienoate hydrolase hydrolase ,4 ,4 (HOPDA (HOPDA Hydrolase, Hydrolase, BphD). BphD). Jalur Jalur atas atas biphenyl biphenyl memecahmemecah molekul tersebut menjadi asam benzoat biphenyl dan 2-hydroxy-panca-2, -Dienoic molekul tersebut menjadi asam benzoat biphenyl dan 2-hydroxy-panca-2, -Dienoic asam seperti yang

asam seperti yang ditunjukkan pada ditunjukkan pada asam alifatik dimetasam alifatik dimetabolisme melalui asabolisme melalui asetil-KoAetil-KoA melalui siklus asam tricarboxylic akhirnya mengarah ke CO2.

melalui siklus asam tricarboxylic akhirnya mengarah ke CO2.

SKRINING TOKISITAS SKRINING TOKISITAS

1.

1. Pengertian ToksikologiPengertian Toksikologi

Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia (Casarett and Doulls, 1995). Selain itu toksikologi juga mempelajari

(Casarett and Doulls, 1995). Selain itu toksikologi juga mempelajari

 jejas/kerusakan/cedera pada organisme (hewan, tumbuhan, manusia) yang  jejas/kerusakan/cedera pada organisme (hewan, tumbuhan, manusia) yang

diakibatkan oleh suatu materi substansi/energi, mempelajari racun, tidak saja efeknya, diakibatkan oleh suatu materi substansi/energi, mempelajari racun, tidak saja efeknya, tetapi juga mekanisme terjadinya efek tersebut pada

tetapi juga mekanisme terjadinya efek tersebut pada organisme dan mempelajari kerjaorganisme dan mempelajari kerja kimia yang merugikan terhadap organisme. Banyak sekali peran toksikologi dalam kimia yang merugikan terhadap organisme. Banyak sekali peran toksikologi dalam kehidupan sehari-hari tetapi bila dikaitkan dengan lingkungan dikenal istilah

kehidupan sehari-hari tetapi bila dikaitkan dengan lingkungan dikenal istilah toksikologi lingkungan dan ekotoksikologi.

toksikologi lingkungan dan ekotoksikologi.

Dua kata toksikologi lingkungan dengan ekotoksikologi yang hampir sama maknanya Dua kata toksikologi lingkungan dengan ekotoksikologi yang hampir sama maknanya ini sering sekali menjadi perdebatan.

ini sering sekali menjadi perdebatan.

Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari racun

Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik kimia dan fisik  yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan menimbulkan pencemaran lingkungan

yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan menimbulkan pencemaran lingkungan (Cassaret, 2000) dan Ekotoksikologi adalah ilmu

(Cassaret, 2000) dan Ekotoksikologi adalah ilmu yang mempelajari racun kimia danyang mempelajari racun kimia dan fisik pada mahluk hidup, khususnya popu

(15)

termasuk jalan masuknya agen dan interaksi dengan lingkungan (Butler, 1978). termasuk jalan masuknya agen dan interaksi dengan lingkungan (Butler, 1978). Dengan demikian ekotoksikologi merupakan bagian dari toksikologi lingkungan. Dengan demikian ekotoksikologi merupakan bagian dari toksikologi lingkungan. Kebutuhan akan toksikologi lingkungan meningkat ditinjau dari :

Kebutuhan akan toksikologi lingkungan meningkat ditinjau dari :

 Proses Modernisasi yang akan menaikan konsumsi sehingga pProses Modernisasi yang akan menaikan konsumsi sehingga produksi jugaroduksi juga harus meningkat, dengan demikian industrialisasi dan penggunaan energi harus meningkat, dengan demikian industrialisasi dan penggunaan energi akan meningkat yang tentunya akan meningkatkan resiko toksikologis. akan meningkat yang tentunya akan meningkatkan resiko toksikologis.

 Proses industrialisasi akan memanfaatkan bahan baku kimia, fisika, biologiProses industrialisasi akan memanfaatkan bahan baku kimia, fisika, biologi yang akan menghasilkan buangan dalam bentuk gas, cair, dan padat yang yang akan menghasilkan buangan dalam bentuk gas, cair, dan padat yang meningkat. Buangan ini tentunya akan menimbulkan perubahan kualitas meningkat. Buangan ini tentunya akan menimbulkan perubahan kualitas lingkungan yang mengakibatkan resiko pencemaran, sehingga resiko lingkungan yang mengakibatkan resiko pencemaran, sehingga resiko toksikologi juga akan meningkat.

toksikologi juga akan meningkat.

Tujuan Toksikologi Lingkungan adalah : Tujuan Toksikologi Lingkungan adalah :

 Mencari substansi yang aman, yang berarti dapat Mencari substansi yang aman, yang berarti dapat mempelajari mekanismemempelajari mekanisme racun terhadap organisme.

racun terhadap organisme.

 Mencegah terjadinya efek yang tidak dikehendaki terhadap organisme danMencegah terjadinya efek yang tidak dikehendaki terhadap organisme dan lingkungan yang berarti harus dapat mengid

lingkungan yang berarti harus dapat mengidentifikasi secara kuantitatif racunentifikasi secara kuantitatif racun yang ada di dalam organisme, udara, air. tanah.

yang ada di dalam organisme, udara, air. tanah.

 Membuat kriteria dasar untuk Membuat kriteria dasar untuk standarisasistandarisasi

 Dapat memperbaiki cara pengobatan keracunan/ membuat antidotumDapat memperbaiki cara pengobatan keracunan/ membuat antidotum

Bila zat toksik ini masuk ke dalam tubuh, dan menimbulkan efek, maka hal Bila zat toksik ini masuk ke dalam tubuh, dan menimbulkan efek, maka hal ini yang dikatakan sebagai keracunan atau dengan kata lain adalah keadaan tidak  ini yang dikatakan sebagai keracunan atau dengan kata lain adalah keadaan tidak  normal akibat efek racun karena kecelakaan, bunuh diri, tindak kriminal, jabatan. normal akibat efek racun karena kecelakaan, bunuh diri, tindak kriminal, jabatan. Efek keracunan yang terjadi dapat bersifat akut, sub-akut, khronis, delayed. Hal ini Efek keracunan yang terjadi dapat bersifat akut, sub-akut, khronis, delayed. Hal ini ditentukan oleh waktu, lokasi organ

ditentukan oleh waktu, lokasi organ (lokal/sistemik). Kemampuan racun untuk (lokal/sistemik). Kemampuan racun untuk  menimbulkan kerusakan apabila masuk kedalam tubuh dan lokasi organ yang rentan menimbulkan kerusakan apabila masuk kedalam tubuh dan lokasi organ yang rentan disebut toksisitas.

(16)

Toksisitas dapat ditentukan dari beberapa faktor

Toksisitas dapat ditentukan dari beberapa faktor yaitu :yaitu :

 Spesies (jenis mahluk hidup: hewan, manusia, tumbuhan)Spesies (jenis mahluk hidup: hewan, manusia, tumbuhan)

 Portal of entry , cara masuknya zat racun tersebut: kulit, pernafasan danPortal of entry , cara masuknya zat racun tersebut: kulit, pernafasan dan mulut.

mulut.

 Bentuk/ sifat kimia – Bentuk/ sifat kimia – fisik dll.fisik dll. Di dalam lingkungan dikenal zat

Di dalam lingkungan dikenal zat xenobiotik  xenobiotik yaitu zat yang asing bagi tubuh,yaitu zat yang asing bagi tubuh, dapat diperoleh dari luar tubuh (

dapat diperoleh dari luar tubuh (eksogeneksogen) maupun dari dalam tubuh () maupun dari dalam tubuh (endogenendogen).).  Xenobiotik 

 Xenobiotik yang dari luar tubuh dapat dyang dari luar tubuh dapat dihasilkan dari suatu kegiatan atau aktivitasihasilkan dari suatu kegiatan atau aktivitas manusia dan masuk ke dalam lingkungan. Bila organisme terpajan oleh zat

manusia dan masuk ke dalam lingkungan. Bila organisme terpajan oleh zat xenobiotik  xenobiotik  maka zat ini akan masuk ke dalam organisme dan dapat menimbulkan efek biologis. maka zat ini akan masuk ke dalam organisme dan dapat menimbulkan efek biologis.

Zat toksik atau racun dapat diklasifikasikan atas dasar :

Zat toksik atau racun dapat diklasifikasikan atas dasar : sumber, jenis, wujud,sumber, jenis, wujud, sifat kimia/ fisik, terbentuk dan efek kesehatan.

sifat kimia/ fisik, terbentuk dan efek kesehatan.

  Sumber :Sumber : a. Alamiah a. Alamiah b. Buatan b. Buatan

c. Domestik, industrial, komersial c. Domestik, industrial, komersial

 Atas Dasar Jenis :Atas Dasar Jenis :

a. Wujud : padat, gas, cair a. Wujud : padat, gas, cair

b. Sifat kimia/fisik : korosif, radioaktif, ev

b. Sifat kimia/fisik : korosif, radioaktif, evaporatif, explosif, reaktif aporatif, explosif, reaktif  c. Terbentuknya : primer, sekunder, tersier

c. Terbentuknya : primer, sekunder, tersier d. Efek kesehatan :

d. Efek kesehatan :

• Fibrosis : Pertumbuhan jaringan ikat dalam jumlah yang berlebihan ( • Fibrosis : Pertumbuhan jaringan ikat dalam jumlah yang berlebihan ( silikosis, cobaltosis, baritosis, asbestosis, bagasosis dll)

silikosis, cobaltosis, baritosis, asbestosis, bagasosis dll) • Granuloma : Benjolan akibat proses peradan

• Granuloma : Benjolan akibat proses peradangan menahun (berilicosis)gan menahun (berilicosis) • Demam : Meningkatnya temperatur tubuh (Mn,Zn,Sn, As, Cd)

• Demam : Meningkatnya temperatur tubuh (Mn,Zn,Sn, As, Cd) • Asphyxia : keadaan dimana darah & jaringan keurangan O2 • Asphyxia : keadaan dimana darah & jaringan keurangan O2 • Alergi : Re

• Alergi : Reaksi berlebih terhadap materi tertentu (debu organik &aksi berlebih terhadap materi tertentu (debu organik & anorganik)

anorganik)

• Kanker : Pertumbuhan sel yang tidak

• Kanker : Pertumbuhan sel yang tidak terkendali ( benzidin& garamterkendali ( benzidin& garam-garam,-garam, Cr)

(17)

• Mutasi : Perubahan susunan & jumlah

• Mutasi : Perubahan susunan & jumlah gen (radioaktif)gen (radioaktif) • Teratogen: Cacat (redioaktif, helium)

• Teratogen: Cacat (redioaktif, helium) • Sistemik : Racu

• Sistemik : Racun yang menyerang hambpir ke seluruh organ tubuhn yang menyerang hambpir ke seluruh organ tubuh (Pb,Hg,Cd,F,Va,Ti,Tel)

(Pb,Hg,Cd,F,Va,Ti,Tel)

• Ekonomik : racun yang dibuat dan diperlukan untuk pembangunan ( • Ekonomik : racun yang dibuat dan diperlukan untuk pembangunan ( pestisida, insektisida)

pestisida, insektisida)

e. Hidup/ biotis dan tidak hidup/

e. Hidup/ biotis dan tidak hidup/ abiotisabiotis f. Kerusakan organ

f. Kerusakan organ

2.

2. Analisis/ Uji ToksisitasAnalisis/ Uji Toksisitas

Dalam Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 pasal 6 disebutkan bahwa Dalam Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 pasal 6 disebutkan bahwa limbah B-3 dapat diidentifikasi menurut sumber atau uji karakterisasi atau u

limbah B-3 dapat diidentifikasi menurut sumber atau uji karakterisasi atau u jiji toksisitas. Uji toksisitas adalah untuk menentukan sifat akut atau khronik limbah toksisitas. Uji toksisitas adalah untuk menentukan sifat akut atau khronik limbah .. Pada dasarnya pengujian toksisitas bertujuan untuk menilai efek racun terhadap Pada dasarnya pengujian toksisitas bertujuan untuk menilai efek racun terhadap organisme, menganalisis secara obyektif resiko yang dihadapi akibat adanya racun di organisme, menganalisis secara obyektif resiko yang dihadapi akibat adanya racun di lingkungan. Toksisitas akut terjadi pada dosis tinggi, waktu pemaparan pendek 

lingkungan. Toksisitas akut terjadi pada dosis tinggi, waktu pemaparan pendek  dengan efek parah dan mendadak, dimana organ absorpsi dan ekskresi yang terkena. dengan efek parah dan mendadak, dimana organ absorpsi dan ekskresi yang terkena. Sedangkan toksisitas khronis terjadi pada dosis tidak tinggi pemaparan m

Sedangkan toksisitas khronis terjadi pada dosis tidak tinggi pemaparan m enahun,enahun, gejala tidak mendadak atau gradual, intensitas efek dapat parah/ tidak. Jenis uji yang gejala tidak mendadak atau gradual, intensitas efek dapat parah/ tidak. Jenis uji yang digunakan tergantung pada penggunaan zat kimia dan manusia yang terpapar. Ada digunakan tergantung pada penggunaan zat kimia dan manusia yang terpapar. Ada beberapa tingkatan dalam uji toksisitas.

beberapa tingkatan dalam uji toksisitas.

Tingkat 1 Uji pemaparan akut : Tingkat 1 Uji pemaparan akut :

• Menggambar kurva dosis dan respon untuk kematian dan kemungkinan cacat tubuh • Menggambar kurva dosis dan respon untuk kematian dan kemungkinan cacat tubuh • Uji iritasi mata dan kulit

• Uji iritasi mata dan kulit

• Membuat saringan pertama untuk mutagenik akt • Membuat saringan pertama untuk mutagenik aktivitasivitas Tingkat 2. Uji pemaparan sub khronis

Tingkat 2. Uji pemaparan sub khronis

• Menggambar kurva dosis dan respon (pajanan 90 hari) dalam 2 spesies, sebaiknya • Menggambar kurva dosis dan respon (pajanan 90 hari) dalam 2 spesies, sebaiknya uji

uji ini ini menggunakan menggunakan rute rute pajanan pajanan pada pada manusiamanusia

• Uji toksisitas pada organ, catat kematian, penurunan berat badan, hematologi, da • Uji toksisitas pada organ, catat kematian, penurunan berat badan, hematologi, dann

(18)

kimia

kimia klinis, klinis, membuat membuat sayatan sayatan dari dari jaringan jaringan secara secara mikroskopis.mikroskopis. • Menyiapkan saringan kedua untuk aktifitas mutagenik 

• Menyiapkan saringan kedua untuk aktifitas mutagenik  • Uji reproduktif dan cacat lahir (teratologi)

• Uji reproduktif dan cacat lahir (teratologi) • Uji pharmakokinetik dari hewan uji :

• Uji pharmakokinetik dari hewan uji : absorbsi, distribusi, metabolisme dan eliminasiabsorbsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi dari zat dalam tubuh

dari zat dalam tubuh • Melakukan uji perilaku • Melakukan uji perilaku

• Uji sinergisme, potensiasi, dan antagonisme • Uji sinergisme, potensiasi, dan antagonisme Tingkat 3 Uji pajanan khronis

Tingkat 3 Uji pajanan khronis

• Melakukan uji mutagenicity pada hewan mamalia • Melakukan uji mutagenicity pada hewan mamalia • Melakukan uji karsinogenisisi pada hewan pengerat • Melakukan uji karsinogenisisi pada hewan pengerat • Menguji farmakokinetik pada man

• Menguji farmakokinetik pada manusiausia • Melakukan uji coba klinis pada manusia • Melakukan uji coba klinis pada manusia

• Bandingkan dengan data epidemiologi dari pajanan akut dan kronis • Bandingkan dengan data epidemiologi dari pajanan akut dan kronis

Uji toksisitas dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Uji toksisitas dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. A. Uji Toksisitas Kualitatif 

A. Uji Toksisitas Kualitatif 

Uji toksisitas kuantitatif misalnya dilihat dari segi organ yang terkena racun, Uji toksisitas kuantitatif misalnya dilihat dari segi organ yang terkena racun, misalnya hati, ginjal, sistem saraf dll. Uji toksisitas kuantitatif dapat juga dilihat dari misalnya hati, ginjal, sistem saraf dll. Uji toksisitas kuantitatif dapat juga dilihat dari gejala yang timbul mekanisme racun terhadap organ mulai pada tingkat selluler, ke gejala yang timbul mekanisme racun terhadap organ mulai pada tingkat selluler, ke tingkat jaringan, dan sampai pada tingkat organ, serta menimbulkan gejala

tingkat jaringan, dan sampai pada tingkat organ, serta menimbulkan gejala –  – gejalagejala fibrosis, granuloma, karsinogenik, teratogenik dll. Dan banyak la

fibrosis, granuloma, karsinogenik, teratogenik dll. Dan banyak la gi zat kimia dalamgi zat kimia dalam bentuk logam dan non logam yang juga dapat menyebabkan efek seperti disebut di bentuk logam dan non logam yang juga dapat menyebabkan efek seperti disebut di atas.

atas.

B. Uji/Analisis Toksisitas Kuantitatif  B. Uji/Analisis Toksisitas Kuantitatif 

Uji toksisitas secara kuantitatif dapat ditinjau dari lamanya waktu, yang dap Uji toksisitas secara kuantitatif dapat ditinjau dari lamanya waktu, yang dap atat diklasifikasikan menjadi toksisitas akut, sub-akut, khronis. Toksisitas akut adalah diklasifikasikan menjadi toksisitas akut, sub-akut, khronis. Toksisitas akut adalah efek total yang didapat pada dosis tunggal/multipel dalam 24 jam pemaparan. efek total yang didapat pada dosis tunggal/multipel dalam 24 jam pemaparan. Toksisitas akut sifatnya mendadak, waktu singkat, biasanya reversibel. To

Toksisitas akut sifatnya mendadak, waktu singkat, biasanya reversibel. To ksisitasksisitas khronis sifatnya permanen, lama, konstan, kontinu, irreversibel

khronis sifatnya permanen, lama, konstan, kontinu, irreversibel

Uji toksisitas atas dasar dosis dan waktu berarti spesifik toksisitas akut/  Uji toksisitas atas dasar dosis dan waktu berarti spesifik toksisitas akut/  khronis. Dosis adalah jumlah racun yang masuk ke dalam tubuh, besar, kecilnya khronis. Dosis adalah jumlah racun yang masuk ke dalam tubuh, besar, kecilnya

(19)

menentukan efek. Sedangkan efek dosis ini merupakan fungsi dari usia, jenis menentukan efek. Sedangkan efek dosis ini merupakan fungsi dari usia, jenis kelamin, berat badan, portal of entr

kelamin, berat badan, portal of entry, frekuensi, interval waktu, kecepatan eksresi,y, frekuensi, interval waktu, kecepatan eksresi, kombinasi dengan zat lain. Terdapat beberapa istilah mengenai dosis yaitu yang kombinasi dengan zat lain. Terdapat beberapa istilah mengenai dosis yaitu yang umum digunakan adalah Lethal

umum digunakan adalah Lethal Dosis (LD) : yaitu dosis yang mematikan X % Dosis (LD) : yaitu dosis yang mematikan X % hewanhewan uji dengan satuan berat/berat badan. Dikenal LD10, LD50, LD100, Min LD dan

uji dengan satuan berat/berat badan. Dikenal LD10, LD50, LD100, Min LD dan Dosis Therapheutik yaitu dosis yang tepat untuk pengobatan. atau dapat juga dilihat Dosis Therapheutik yaitu dosis yang tepat untuk pengobatan. atau dapat juga dilihat dari konsentrasi LC10, LC5O, LC100.

dari konsentrasi LC10, LC5O, LC100.

Di dalam PP 18 tahun 1999 dikatakan bahwa limbah yang termasuk limbah Di dalam PP 18 tahun 1999 dikatakan bahwa limbah yang termasuk limbah B3 adalah limbah lain yang apabila diuji dengan metoda toksikologi memiliki LD50 B3 adalah limbah lain yang apabila diuji dengan metoda toksikologi memiliki LD50 di bawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan yaitu 15 g/kg berat badan.

di bawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan yaitu 15 g/kg berat badan.

Sedangkan dalam PP No 85 tahun 1999 dikatakan bahwa bila nilai LD50 secara oral Sedangkan dalam PP No 85 tahun 1999 dikatakan bahwa bila nilai LD50 secara oral lebih besar dari 50 mg/kg berat badan, maka terhadap limbah yang mengandung salah lebih besar dari 50 mg/kg berat badan, maka terhadap limbah yang mengandung salah satu zat pencemar pada lampiran

satu zat pencemar pada lampiran III PP tersebut harus dilakukan evaluasi sifatIII PP tersebut harus dilakukan evaluasi sifat khronis, yaitu mutagenisitas, karsinogenisitas, teratogenisitas.

khronis, yaitu mutagenisitas, karsinogenisitas, teratogenisitas. Uji toksisitas biasanya dilakukan dengan menggunakan

Uji toksisitas biasanya dilakukan dengan menggunakan hewan uji sepertihewan uji seperti mencit, tikus, kelinci, monyet, anjing dan lain-lain. Pemilihan hewan uji tergantung mencit, tikus, kelinci, monyet, anjing dan lain-lain. Pemilihan hewan uji tergantung pada jenis toksikannya dan ketersediaan dana. Setelah diperoleh hasil uji toksisitas, pada jenis toksikannya dan ketersediaan dana. Setelah diperoleh hasil uji toksisitas, untuk dapat diketahui efeknya terhadap manusia, maka perlu dilakukan extrapolasi. untuk dapat diketahui efeknya terhadap manusia, maka perlu dilakukan extrapolasi.

3.

3. Analisis Efek Bahaya dalam EkotoksikologiAnalisis Efek Bahaya dalam Ekotoksikologi

Di dalam ekotoksikologi komponen yang penting adalah integrasi antara Di dalam ekotoksikologi komponen yang penting adalah integrasi antara laboratorium dengan penelitian lapangan (Kenndall and Akerman, 1992). Pendekatan laboratorium dengan penelitian lapangan (Kenndall and Akerman, 1992). Pendekatan eksperimental digunakan dalam analisis bahan berbahaya yang berpotensi

eksperimental digunakan dalam analisis bahan berbahaya yang berpotensi menimbulkan efek dapat dikembangkan pada beberapa tingkat yang berbeda menimbulkan efek dapat dikembangkan pada beberapa tingkat yang berbeda kompleksitasnya, tergantung pada target dari studi suatu organisasi misalnya kompleksitasnya, tergantung pada target dari studi suatu organisasi misalnya satusatu spesies, populasi, komunitas atau ekosistem. Hal ini tergantung pada tipenya seperti spesies, populasi, komunitas atau ekosistem. Hal ini tergantung pada tipenya seperti panjang dan pendeknya waktu kematian, khronis atau respon pada sub-khronis, panjang dan pendeknya waktu kematian, khronis atau respon pada sub-khronis, kerusakan reproduktif. Sehingga diperlukan kesepakatan diantara kenyataan ekologi kerusakan reproduktif. Sehingga diperlukan kesepakatan diantara kenyataan ekologi dan kesederhanaan dalam prosedur serta interpretasi hasil.

(20)

4.

4. Jenis-jenis Uji EkotoksikologiJenis-jenis Uji Ekotoksikologi

Dalam uji ekotoksikologi terdapat lima jenis uji yang ditentukan

Dalam uji ekotoksikologi terdapat lima jenis uji yang ditentukan berkaitanberkaitan dengan keperluan yang berbeda. Biasanya digunakan pada ikan (Alabaster and Lioyd, dengan keperluan yang berbeda. Biasanya digunakan pada ikan (Alabaster and Lioyd, 1982), tetapi hal ini akan lebih mudah diterapkan pada tipe organisme, air dan

1982), tetapi hal ini akan lebih mudah diterapkan pada tipe organisme, air dan terestrial. Kelima jenis uji tersebut adalah sebagai berikut :

terestrial. Kelima jenis uji tersebut adalah sebagai berikut : a.

a. Skrining toksisitas dari zat kimia, secara teoritis, semua bahan kimia dapatSkrining toksisitas dari zat kimia, secara teoritis, semua bahan kimia dapat ditemukan di dalam lingkungan akuatik sebagai hasil dari pembuangan, atau ditemukan di dalam lingkungan akuatik sebagai hasil dari pembuangan, atau sebagai tempat akhir yang berasal dari air, tan

sebagai tempat akhir yang berasal dari air, tanah dan udara. Jenis uji ini ah dan udara. Jenis uji ini jugajuga digunakan untuk menentukan kemampuan toksisitas dari suatu kelompok zat digunakan untuk menentukan kemampuan toksisitas dari suatu kelompok zat kimia atau produk yang mungkin ditemukan selama perjalanan masuk ke sungai kimia atau produk yang mungkin ditemukan selama perjalanan masuk ke sungai atau danau, sehingga penggunaan bahan berbahaya daoat du unvestigasi. Uji ini atau danau, sehingga penggunaan bahan berbahaya daoat du unvestigasi. Uji ini sudah menjadi standar.

sudah menjadi standar. b.

b. Pemantauan toksisitas dari sumber limbah atau tempat pembuangan Pemantauan toksisitas dari sumber limbah atau tempat pembuangan akhir,akhir, umumnya standar kualitas untuk efluen/ keluaran dipecahkan dengan analisis umumnya standar kualitas untuk efluen/ keluaran dipecahkan dengan analisis kimia. Walaupun kandungan efluen tercampur dan kompleks, yang sangat kimia. Walaupun kandungan efluen tercampur dan kompleks, yang sangat berbahaya bagi perikanan dan sukar untuk dianalisis, uji toksisitas pada ikan berbahaya bagi perikanan dan sukar untuk dianalisis, uji toksisitas pada ikan digunakan untuk mengestimasi risiko dan uji sederhana digunakan untuk  digunakan untuk mengestimasi risiko dan uji sederhana digunakan untuk  pemantauan dari efluen. Uji ini disebut sebagai uji pemantauan efluen dan pemantauan dari efluen. Uji ini disebut sebagai uji pemantauan efluen dan dinyatakan dalam penampilan yang sama untuk badan air penerima.

dinyatakan dalam penampilan yang sama untuk badan air penerima. c.

c. Pemantauan toksisitas untuk pengajuan peraturan, standar kuPemantauan toksisitas untuk pengajuan peraturan, standar ku alitas untuk efluenalitas untuk efluen yang diuraikan di atas perlu dilegalkan, penetapan batas, membuat prosedur yang diuraikan di atas perlu dilegalkan, penetapan batas, membuat prosedur standar adalah penting untuk menetapkan bukti pada bagian hukum. Dengan standar adalah penting untuk menetapkan bukti pada bagian hukum. Dengan membandingkan dengan standar toksisitas ikan.

membandingkan dengan standar toksisitas ikan. d.

d. Analisis sensitivitas dari lingkungan alamiah, telah diterangkan di atas bahwaAnalisis sensitivitas dari lingkungan alamiah, telah diterangkan di atas bahwa sungai dapat terkontaminasi oleh berbagai sumber yang membawa bahaya bagi sungai dapat terkontaminasi oleh berbagai sumber yang membawa bahaya bagi pengguna air di bagian hilir.

pengguna air di bagian hilir. e.

e. Uji kriteria kualitas air, banyak sekali pencemaran lingkungan Uji kriteria kualitas air, banyak sekali pencemaran lingkungan yang terjadi padayang terjadi pada lingkungan air sebagai tempat akhir pembuangan baik industri maupun rumah lingkungan air sebagai tempat akhir pembuangan baik industri maupun rumah tangga.Beberapa zat kimia akan berada dalam ekosistem dalam waktu yang cukup tangga.Beberapa zat kimia akan berada dalam ekosistem dalam waktu yang cukup

(21)

lama, mungkin juga permanen, sehingga perlu dilakukan analisis bahaya, lama, mungkin juga permanen, sehingga perlu dilakukan analisis bahaya, formulasi kriteria kualitas air dan standar kualitas air.

formulasi kriteria kualitas air dan standar kualitas air.

Uji toksisitas dimaksudkan untuk memaparkan adanya efek toksik dan atau Uji toksisitas dimaksudkan untuk memaparkan adanya efek toksik dan atau menilai batas keamanan dalam kaitannya dengan penggunaan suatu senyawa. menilai batas keamanan dalam kaitannya dengan penggunaan suatu senyawa. Pengukuran toksisitas dapat ditentukan secara kuan

Pengukuran toksisitas dapat ditentukan secara kuantitatif yang menyatakan tingkattitatif yang menyatakan tingkat keamanan dan tingkat berbahaya zat tersebut (Cassaret dan Doull’s, 1975).

keamanan dan tingkat berbahaya zat tersebut (Cassaret dan Doull’s, 1975).

Petunjuk toksisitas yang dapat digunakan untuk evaluasi toksikologi adalah Petunjuk toksisitas yang dapat digunakan untuk evaluasi toksikologi adalah dengan menggunakan kematian sebagai bentuk untuk memperkirakan dosis lethal dengan menggunakan kematian sebagai bentuk untuk memperkirakan dosis lethal yang mungkin terjadi pada man

yang mungkin terjadi pada manusia (Cassaret dan Doull’s, 1975).usia (Cassaret dan Doull’s, 1975).  Brine Shrimp Lethality Test 

 Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) merupakan salah satu metode skrining(BSLT) merupakan salah satu metode skrining untuk menentukan ketoksikan suatu ekstrak ataupun senyawa. Kematian

untuk menentukan ketoksikan suatu ekstrak ataupun senyawa. Kematian Artemia Artemia salina

salina Leach digunakan sebagai parameter untuk menunjukkan adanya kandungan zatLeach digunakan sebagai parameter untuk menunjukkan adanya kandungan zat aktif tanaman yang bersifat sitotoksik. Apabila harga LC50 _

aktif tanaman yang bersifat sitotoksik. Apabila harga LC50 _ 10001000 μμg/mL ekstrak g/mL ekstrak  tersebut dapat dikatakan toksik. Bila kematian sebagai responnya, maka dosis tersebut dapat dikatakan toksik. Bila kematian sebagai responnya, maka dosis penimbul kematian pada 50% populasi dengan spesies yang sama dalam waktu penimbul kematian pada 50% populasi dengan spesies yang sama dalam waktu spesifik dan kondisi percobaan sesuai diistilahkan sebagai median leth

spesifik dan kondisi percobaan sesuai diistilahkan sebagai median leth al dose ataual dose atau LD50. Obat yang diberikan sebagai ko

LD50. Obat yang diberikan sebagai konsentrasi diistilahkan sebagai Median Lethalnsentrasi diistilahkan sebagai Median Lethal Concetration atau LC50 (Cassaret dan Doull’s, 1975).

Concetration atau LC50 (Cassaret dan Doull’s, 1975). Metode ini digunakan dalam u

Metode ini digunakan dalam usaha mengisolasi senyawa toksik dari ekstrak.saha mengisolasi senyawa toksik dari ekstrak. Pertama kali metode ini dipergunakan untuk menent ukan keberadaan residu

Pertama kali metode ini dipergunakan untuk menent ukan keberadaan residu insektisida seperti DDT, parathion, dieldrin dan menentukan potensi senyawa insektisida seperti DDT, parathion, dieldrin dan menentukan potensi senyawa anestetik. Metode ini kemudian berkembang sebagai salah satu metode dalam anestetik. Metode ini kemudian berkembang sebagai salah satu metode dalam mengisolasi senyawa aktif yang terdapat dalam suatu e

mengisolasi senyawa aktif yang terdapat dalam suatu ekstrak tanaman.kstrak tanaman.

Keuntungan dari metode BSLT adalah peka, cepat, sederhana dan dapat Keuntungan dari metode BSLT adalah peka, cepat, sederhana dan dapat diulang tanpa terjadi penyimpangan (Wahyuono dkk, 1995).

(22)
(23)

KONVERSI LIMBAH MENJADI ENERGI KONVERSI LIMBAH MENJADI ENERGI

Sampah merupakan sisa dari aktivitas manusia yang kian

Sampah merupakan sisa dari aktivitas manusia yang kian hari masalahnyahari masalahnya makin kompleks. Dapat diamati di berbagai sudut kota terdapat onggokan sampah makin kompleks. Dapat diamati di berbagai sudut kota terdapat onggokan sampah yang tidak terangkut dan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Persoalan yang yang tidak terangkut dan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Persoalan yang muncul umumnya berasal dari adanya pembuangan sampah yang dilakukan secara muncul umumnya berasal dari adanya pembuangan sampah yang dilakukan secara sembarangan yang berdampak pada kurangnya estetika lingkungan bahkan pada sembarangan yang berdampak pada kurangnya estetika lingkungan bahkan pada kasus tertentu dapat menimbulkan dampak

kasus tertentu dapat menimbulkan dampak yang lebih luas seperti banjir danyang lebih luas seperti banjir dan munculnya bibit penyakit. Persoalan ini sebenarnya muncul karena terbatasnya munculnya bibit penyakit. Persoalan ini sebenarnya muncul karena terbatasnya kapasitas pelayanan yang dimiliki pemerintah daerah atau pemerintah kota setempat kapasitas pelayanan yang dimiliki pemerintah daerah atau pemerintah kota setempat dalam hal pengelolaan sampah, sementara laju produksi sampah terus meningkat dalam hal pengelolaan sampah, sementara laju produksi sampah terus meningkat secara eksponensial (Adam, 1998).

secara eksponensial (Adam, 1998).

Untuk mengatasi permasalahan yang timbul, ada banyak hal yang dapat kita Untuk mengatasi permasalahan yang timbul, ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, diantaranya adalah melakukan lakukan untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, diantaranya adalah melakukan konversi bagi limbah-limbah tersebut sehingga menjadi suatu produk yang

konversi bagi limbah-limbah tersebut sehingga menjadi suatu produk yang

bermanfaat dan bernilai jual tinggi serta ramah lingkungan. Salah satu contohnya bermanfaat dan bernilai jual tinggi serta ramah lingkungan. Salah satu contohnya

Gambar

Gambar Berbagai Proses Konversi dan Pemanfaatan Limbah Menjadi BarangGambar Berbagai Proses Konversi dan Pemanfaatan Limbah Menjadi Barang

Referensi

Dokumen terkait

Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan metode drill dalam pembelajaran

Seperti yang dijelaskan oleh website resmi NU Online, membantu menjaga tempat ibadah umat lain saat perayaan-perayaan hari raya non-Muslim seperti menjaga gereja saat

Dalam penelitian ini, diusulkan penerapan pendeteksian serangan evil twin pada sisi pengguna jaringan nirkabel di area publik dengan melakukan pengamatan dan

Dari semua situs web yang terdaftar/terdata sampai dengan tanggal 15 April 2007, akan dipilih untuk masing- masing kategori 10 situs web yang paling memenuhi kriteria penilaian

Sampel yang diambil dari organ sapi bali yaitu organ ginjal dan jantung pasca penyembelihan, lalu sampel organ dimasukkan kedalam Neutral Buffer Formalin (NBF) 10%

Dari penelitian ini dapat disimpulakan bahwa percepatan perhitungan dapat dilakukan dengan menambahkan jumlah prosesor yang digunakan untuk menghitung. Penambahan dilakukan

Usaha pemanfaatan sampah merupakan komponen penting dalam pengelolaan sampah untuk dapat mengurangi dampak lingkungan, khususnya sampah anorganik yang dapat didaur