Seri Desa Siaga Aktif
MENUJU MASYARAKAT BER-PHBS
di Desa Membangun menuju Desa Peradaban
BUKU PEDOMAN
DESA SIAGA AKTIF
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan
Kata Pengantar
Masyarakat Jawa Barat dikenal sebagai masyarakat yang agamis dengan kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur tradisional, memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan.
Pengidentifikasian akar persoalan dan berbagai potensi, merupakan langkah awal yang penting, untuk selanjutnya masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dalam pemecahan masalahnya. Pengembangan Desa siaga Aktif merupakan upaya memberdayakan masyarakat agar memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Buku Saku ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan semua pihak dalam melaksanakan kegiatan di Desa Membangun menuju Desa Peradaban.
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
• Desa Peradaban- Desa Siaga – Desa Siaga Aktif – Poskesdes 4-5
• Indikator dan Strata Desa Siaga 6
• Peran dan Fungsi Tokoh Masyarakat 10
• Peran dan Fungsi Kader 11
• Format Pemantauan Desa Siaga Aktif 12-22
Desa Peradaban
Desa yang maju kehidupan lahir batin meliputi bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan dan ketertiban, kedaulatan politik, peran serta masyarakat, lembaga kemasyarakatan dan kinerja pemerintahan desa.
Desa yg dilengkapi dengan berbagai fasilitas sosial yang sangat memadai seperti “sarana” olahraga,” kesehatan”, pendidikan, ibadah, hiburan dan perbelanjaan.
Desa Siaga
Desa/Kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Desa Siaga Aktif
Desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM) lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Poskesdes
UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa. Poskesdes dikelola oleh satu orang bidan dan minimal dua orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM.
Indikator dan Strata Desa Siaga
No Indikator Pratam
a
Madya Utam a
1 Forum Masyarakat Desa V V V
2 Sarana/fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Poskesdes atau UKBM lain) dengan tenaga dan sistem rujukannya.
V V V
3 Posyandu, UKBM maternal dan UKBM lain sesuai kebutuhan.
V V V
4 Sistem pengamatan berbasis masyarakat (KIA, gizi, penyakit, faktor risiko lingkungan dan perilaku).
V V V
5 Sistem kesiapsiagaan kegawatdaruratan dan bencana berbasis masy.
V* V
6 Upaya menciptakan dan terwujudnya lingkungan sehat.
V* V
7 Upaya menciptakan dan terwujudnya PHBS.
V* V
8 Upaya menciptakan dan terwujudnya Kadarzi.
Keterangan :
Strata Pratama : memenuhi indikator 1 s/d 4
Strata Madya : memenuhi indikator 1 s/d 4 dan dua indikator tambahan (*) Strata Utama : memenuhi semua (8) indikator
Pendekatan Pengembangan Desa Siaga
Dilaksanakan melalui pendekatan edukatif yaitu dengan memfasilitasi masyarakat (individu, keluarga, kelompok masyarakat) untuk menjalani proses pembelajaran pemecahan masalah kesehatan yang dihadapinya secara terorganisasi (pengorganisasian masyarakat), dengan tahapan :
1. Mengidentifikasi masalah, penyebab masalah dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah. 2. Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternatif-alternatif
pemecahan masalah.
3. Menetapkan alternatif pemecahan masalah yang terpilih dan layak, merencanakan dan melaksanakannya.
4. Memantau, mengevaluasi dan membina kelestarian upaya yang telah dilakukan.
Kegiatan Desa Siaga Aktif
1. Persiapana. Persiapan Petugas Pelaksana :
•Pelatihan bidan
•Pelatihan tokoh masyarakat ( toma) dan kader b. Persiapan Masyarakat :
•Pembentukan Forum Masyarakat Desa (FMD)
•Survey Mawas Diri (pendataan keluarga/lapangan – rembuk desa)
•Musyawarah Masyarakat Desa (di awal pembentukan)
2. Pelaksanaan
a. Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kewenangan bidan, bila tidak dapat ditangani dirujuk ke Puskesmas
b. Kader dan toma melakukan surveilance (pengamatan sederhana) berbasis masyarakat tentang kesehatan ibu anak, gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku.
c. Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalah kesehatan desa termasuk tindak lanjut
penemuan pengamatan sederhana untuk meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dan menyepakati upaya pencegahan dan peningkatan.
d. Alih pengetahuan dan keterampilan melalui pertemuan dan kegiatan yang dilakukan oleh jejaring penyebaran informasi kesehatan di desa (Jejaring Promosi Kesehatan), pelaksanaan kelas ibu, kelas remaja, pertemuan dalam rangka swa-medikasi, dsb.
e. UKBM misalnya pelaksanaan Posyandu, Posbindu, Warung Obat, Upaya Kesehatan Kerja, UKBM Maternal (tabulin, calon donor darah, dsb.), dana sehat serta UKBM lain sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
3. Pemantauan dan Evaluasi
Keberhasilan pengembangan Desa siaga dapat dilihat dari empat (4) indikatornya yaitu masukan, proses, keluaran dan dampak. Uraian dan format yang dapat dipakai untuk memantau dan menilai keberhasilan Desa Siaga tercantum dalam lampiran.
Peran Tokoh Masyarakat
• Pemberdaya masyarakat
Berperan memotivasi masyarakat untuk mau dan mampu mengatasi masalahnya secara mandiri dengan melakukan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
• Penggali sumber daya
Diharapkan toma mampu menggali semua potensi yang ada di masyarakat baik materiil maupun non materiil yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan desa siaga aktif menuju masyarakat yang ber-PHBS.
Fungsi Tokoh Masyarakat
• Menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan
• Memberi dukungan dalam pengelolaan kegiatan
• Menggkoordinir gerakan masyarakat agar mau memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
Peran Kader
• Pelaku penggerakan masyarakat dalam
o Pendataan PHBS, kadarzi dan kondisi rumah. o Pengamatan sederhana berbasis masyarakat
o Peningkatan PHBS, Kadarzi dan kesehatan lingkungan
o Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita • Peran tambahan, membantu dalam :
o Penanggulangan kegawat-daruratan sehari-hari o Penyiapan untuk menghadapi bencana
o Pengelolaan pos kesehatan desa (poskesdes) atau UKBM lainnya
• Mengembangkan dan mengelola UKBM (PHBS, Kesling, KIBB-Balita, Kadarzi, Dana Sehat, TOGA, dll)
• Mengidentifikasi dan melaporkan kejadian masyarakat yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat (surveilance ber-basis masyarakat). • Pemecahan masalah bersama masyarakat
Tim Penyusun Pengarah :
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Kepala Bidang SDK Penyusun : Tuti Surtimanah Dedeh Hadiati Rini Aryanti Kontributor :
PPPKMI Jawa Barat -Lintas Program dan Lintas sektor OPD di Provinsi Jawa Barat -Peserta pertemuan Pembina Dasa Wisma (TP-PKK dan Pengelola Promkes
Diskes) Kab/Kota se-Jabar
Diperbanyak : Kegiatan PHBS Diskes Provinsi Jawa Barat - 2010
3 2 4 8 9 3 Timbang Balita
Rumah Bebas Jentik Cuci tangan dengan sabun & air mengalir
5 6 7
4
1