• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMAHAMAN ARTI FISIS KONSEP HUKUM NEWTON MAHASISWA CALON GURU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PEMAHAMAN ARTI FISIS KONSEP HUKUM NEWTON MAHASISWA CALON GURU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

31

ANALISIS PEMAHAMAN ARTI FISIS KONSEP HUKUM

NEWTON MAHASISWA CALON GURU

Hamidah, I wayan Darmadi dan Darsikin

hamihamida15@gmail.com

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako

Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu – Sulawesi Tengah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis pemahaman mahasiswa calon guru terhadap arti fisis konsep hukum Newton. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Responden pada penelitian ini ada 6 mahasiswa. Data diperoleh melalui tes pemahaman arti fisis konsep hukum Newton dan hasil wawancara. Tes pemahaman arti fisis konsep hukum Newton terdiri dari 5 butir soal yang mengacu pada tiga kategori pemahaman yang dikerjakan responden dan diikuti dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman mahasiswa calon guru terhadap arti fisis konsep hukum Newton masih tergolong rendah karena masih banyak yang belum memahami konsep hukum Newton dan masih banyak salah konsep pada Hukum I dan II Newton. Disarankan kepada pengajar perlu membiasakan anak didiknya untuk terlibat dalam proses pembelajaran secara konsep dan secara matematis agar lebih baik dalam memahami arti fisis konsep hukum Newton dan lebih memahami konsep.

Kata kunci : Pemahaman, Arti Fisis, Konsep Hukum Newton

I. PENDAHULUAN

Anggapan bahwa pelajaran fisika itu sangat sulit bagi sebagian besar mahasiswa sudah tidak asing lagi di kalangan pendidik. Hal ini karenakan fisika tidak cukup dengan hanya memahami rumus-rumusnya tapi juga harus memahami konsep yang dikandungnya. Masalah yang terjadi di lapangan adalah fisika hanya diajarkan dengan memberikan

rumus-rumus matematik, sehingga terjadi

kecenderungan untuk menghafal rumus-rumus dan menggunakannya dalam menyelesaikan soal-soal tanpa memahami konsep yang relevan. Fisika bukan hanya sekedar mempelajari matematika, meskipun proses matematika sangat diperlukan dalam pembelajaran fisika.

Pendidik fisika cenderung merasa telah mengajarkan konsep fisika jika telah melakukan perumusan matematik untuk konsep yang diajarkannya. Fisika berbeda dengan matematika karena fisika menjelaskan hubungan mendasar antara besaran fisika sedangkan matematika secara ketat bertujuan untuk mendapatkan konsekuensi dari asumsi dasar[1].

Berdasarkan hasil observasi terhadap mahasiswa calon guru Fisika Universitas Tadulako bahwa model pembelajaran yang digunakan bervariasi, ada pendidik yang fokus pada konsep dan ada pula yang fokus pada matematis. Namun untuk memaksimalkan

pembelajaran alangkah baiknya kedua medel tersebut dirangkaikan supaya proses pembelajaran maksimal.

Dalam penelitian ini digunakan materi hukum Newton yang merupakan materi dasar bagi mahasiswa calon guru. Keberhasilan mahasiswa dalam memahami konsep hukum Newton akan membantu dalam memahami materi yang lain. Kebanyakan yang terjadi di lapangan bahwa mahasiswa kurang memahami materi hukum Newton. Umumnya mahasiswa hanya menghafal bunyi dari setiap hukum Newton akan tetapi kurang memahami arti fisisnya[2].

Kelemahan lain dari pembelajaran fisika adalah pendidik cenderung menampilkan produk IPA yang berupa rumus-rumus fisika yang rumit sehingga membuat pelajar tidak menyukai fisika yang akhirnya mengalami kesulitan dalam memahami konsepnya dan tidak mampu memahami fenomena fisis [3].

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Mendeskripsikan pemahaman arti fisis mahasiswa calon guru terhadap konsep hukum Newton”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis pemahaman mahasiswa calon guru terhadap arti fisis konsep hukum Newton.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh : 1) Mengajarkan fisika tidak cukup dengan

(2)

32 jauh, mahasiswa dikatakan telah berhasil dalam pembelajaran fisika jika mahasiswa memiliki pemahaman konseptual yang baik[1]

.

2) Pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap hukum Newton masih sebagian besar yang belum memahami gaya aksi reaksi terjadi pada benda yang sama dan masih banyak yang belum memahami bahwa gerakan suatu benda selalu dalam arah gaya yang tidak seimbang[4]

.

3) Melalui kegiatan laboratorium, mahasiswa

berkesempatan membuktikan sendiri kebenaran rumus-rumus teoritis yang

diperoleh, mahasiswa mampu

menginterpretasikan arti fisis dari bentuk (rumus) matematis, sehingga mahasiswa tidak terjebak dalm hafalan matematis[5]

.

II. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif-kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah 25 mahasiswa program studi pendidikan fisika angkatan 2014 Universitas Tadulako di Palu, Tahun Ajaran 2015/2016. Tes awal diberikan tes pemahaman konsep hukum Newton untuk memilih responden. Responden pada penelitian ini ada 6 mahasiswa yang di pilih berdasarkan skor tinggi, sedang dan rendah. Untuk tes selanjutnya yaitu tes

pemahaman yang mengacu pada

pemahaman arti fisis konsep hukum Newton sebanyak 5 soal dan selanjutnya diadakan wawancara pada ke-6 responden untuk menegaskan pernyataan bagaimana cara responden dalam menjawab soal.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Tadulako. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Jurusan Pendidikan MIPA program studi Pendidikan Fisika tahun ajaran 2015/2016 angkatan 2014 atau mahasiswa yang sudah lulus dari mata kuliah fisika dasar.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Oktober sampai tanggal 15 Oktober Tahun 2015 dan pada Tahun Ajaran 2015/2016. Tahap penelitian dimulai dengan tes awal untuk menjaring responden memlalui skor yang diperoleh, tes akhir untuk menganalisis pemahaman arti fisis konsep, serta wawancara.

Tahap menganalisis data dalam penelitian ini meliputi:

1. Mereduksi data berupa hasil tes pemahaman konsep serta data hasil wawancara. Reduksi

data ini dimaksudkan untuk menyaring data-data yang terkumpul agar data-data yang didapat lebih akurat dan terfokuskan untuk mendapatkan kesimpulan akhir penelitian. 2. Menyajikan data berupa hasil tes

pemahaman konsep hukum Newton dari hasil pekerjaan responden, dan data hasil wawancara. Data ini disajikan untuk dapat menggambarkan fakta-fakta yang ditemukan dalam penelitian.

3. Menarik kesimpulan, penarikan kesimpulan pada penelitian ini adalah dengan cara melihat hasil tes mahasiswa dalam menyelesaikan tes pemahaman konsep hukum Newton dengan membandingkan hasil dari wawancara.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden dipilih dengan cara menentukan kategori tinggi, sedang, dan rendah seperti pada Tabel berikut.

Tabel 1. Pemilihan Responden

No Inisial Skor Kategori

1 R-6 12 Tinggi 2 R-25 12 Tinggi 3 R-10 9 Sedang 4 R-13 8 Sedang 5 R-15 6 Rendah 6 R-5 6 Rendah

Berdasarkan Tabel 1 ada enam mahasiswa dipilih sebagai responden selanjutnya diberikan tes pemahaman arti fisis konsep hukum Newton kemudian diwawancarai untuk mengetahui bagaimana cara mereka menjawab setiap butir soal yang diberikan.

Hasil tes pemahaman arti fisis pada setiap responden dan dikaitkan dengan hasil wawancara, maka dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2. Analisis Pemahaman Responden Pada Tiap Hukum Newton Berdasarkan Kategori Pemahaman.

Respo

nden Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton

R-6 Memahami Memahami Memahami

R-25 Salah Konsep Kurang Memahami Salah Konsep R-10 Salah Konsep Belum Memahami Salah Konsep R-13 Kurang

Memahami Memahami Kurang Konsep Salah

R-15 Kurang

Memahami Memahami Belum Konsep Salah

(3)

33

Memahami Memahami Konsep

Hasil tabulasi tabel 2 menunjukkan bahwa pemahaman setiap responden terhadap arti fisis konsep hukum Newton sangat berbeda dimana pada hukum I Newton masih ada responden yang salah konsep dan untuk hukum II Newton masih banyak yang kurang memahami konsep dan pada hukum III Newton hampir semua responden yang salah konsep.

1) Pemahaman Terhadap Arti Fisis Hukum I Newton

Responden (R-6) yang memiliki

pemahaman Arti Fisis pada hukum I Newton

yang menunjukkan bahwa R-6 sudah

memahami konsep dari hukum I Newton. Berikut transkip jawaban R-6 dan hasil wawancara dalam menyalesaikan soal yang berkaitan dengan hukum I Newton.

Gambar 1. jawaban R-6 untuk soal nomor 5. Peneliti :(...)untuk menyelesaikan soal hukum I

Newton apakah (...) menghubungkan dengan materi yang sudah pernah di dapat atau bagaimana.

R-6 :Ini masuk ke materi hukum-hukum

Newton juga yaitu Hukum I Newton yaitu hukum Kelembaman.

Peneliti : Jadi kelembaman itu sendiri apa? R-6 :(...)kelembaman itu kayak keadaan

suatu benda itu untuk mempertahankan posisinya eee kedudukannya.

Peneliti :dalam menyelesaikan soal hukum Newton langkah yang pertama (...) lakukan apa?

R-6 :(...)saya kaitkan dengan hukum I

Newton, kemudian mengenai benar atau salahnya pernyataan ini ya ditentukan berdasarkan Hukum I newton.

Peneliti :Hukum I Newton itu sendiri bagaimana?

R-6 :(...)benda yang diam akan tetap diam

dan benda yang bergerak dengan kecepatan yang tetap jika tidak ada gaya yang mempengaruhi. Jadi intinya setiap benda itu eee benda itu eee memiliki kemampuan untuk mempertahankan kedudukannya eee keadaannya.

Peneliti :Menurut (reponden) Pada hukum I Newton itu apakah sudah berlaku atau di pengaruhi gaya?

R-6 : untuk kasus ini?

Peneliti : Bukan, maksudnya dalam konsep hukum I Newton apakah sudah berlaku atau di pengaruhi gaya?

R-6 : (...)belum.

Peneliti :jadi untuk kasus soal ini bagaimana kaitannya dengan hukum I Newton? R-6 :Ya, untuk kasus ini kenapa saya bilang

benarkan, karena eee terdorongnya sopir kedepan itu berarti dia itu mempertahankan eee keadaannyakan direm memdadak.

Peneliti : Keadaannya yang bagaimana? R-6 : keadaan diamnya kak.

Peneliti : Dalam kasus ini sopirnya bagaimana? R-6 : (...)Kecepatan relatifnya begitukan

dia eee...eee lupa kak

Peneliti : maksudnya keadaan awal sopir itu dalam kasus ini bagimana?

R-6 :(...)bisa ditinjau dari dua kak, bisa

diam kalau ditinjau dari mobilnya ini kan dia di dalam mobil jadi dia memiliki kecepatan.

Peneliti :Kalau dia memiliki kecepatan berarti dia dalam keadaan yang bagaimana? R-6 :(...) bergerak kak.

Responden yang salah konsep pada hukum I Newton yaitu R-10 dapat dilihat pada cuplikan hasil jawaban dan hasil wawancara dengan responden sebagai berikut.

(4)

34 Peneliti :Karena sudah pernah, jadi dalam

menyelesaikan soal tersebut apakah (...) mengaitkan dengan materi yang sudah pernah didapat seblumnya? R-10 :Saya kaitkan dengan Hukum III

newton kak.

Peneliti :Untuk kasus hukum I Newton

bagaimana hubungannya atau

kaitannya dengan hukum III Newton? R-10 :Itu hukum III Newton itu Fakasi=Freaksi,

menurut saya pernyataan ini adalah benar karena ketika diinjak rem tiba-tiba sopirnya terdorong kedepan itukan merupakan aksi kemudian sopirnya itu mempertahankan kedudukannya dengan kembali pada posisi semula.

Peneliti :Betul, kasus hukum I Newton berkaitan dengan hukum III Newton? R-10 : ia benar.

Peneliti : Kalau menurut saya bukan. R-10 : Apa dan kak?

Peneliti :Betul tidak ada sama sekali hubungannya dengan hukum Newton yang lain?

R-10 : ia, tidak ada kak.

Peneliti :Jadi langkah yang pertama

(responden) lakukan dalam

menyelesaikan soal hukum Newton apa? Sehingga mengaitkan dengan hukum III Newton apa?

R-10 : Tidak tau kak.

2) Pemahaman Arti Fisis pada Hukum II Newton

Responden (R-6) yang memiliki pemahaman Arti Fisis pada hukum II Newton yang menunjukkan bahwa R-6 sudah memahami konsep dari hukum I Newton. Berikut ini transkip jawaban R-6 dan hasil wawancara dalam menyalesaikan soal yang berkaitan dengan hukum I Newton berikut ini.

Gambar 3. jawaban R-6 untuk soal nomor 2. Peneliti :Jadi langkah apa sajakah yang (...)

lakukan dalam menyelesaikan soal ini? R-6 : Pertama membaca tabelnya, kan

disuruh membuat grafik hubungan antara gaya dan percepatan jadi kita lihat tabelnya antara gaya dan percepatan kemudian digambarkan grafiknya. Kalau saya yang menjadi gaya itu sumbu Y kemudian sumbu X itu percepatan, itu untuk bagian (a) kemudian soal soal bagian (b) yang jadi sumbu X itu massa dan sumbu Y itu percepatan.

Peneliti : Jelaskan kembali langkah-langkah (responden) dalam menyelesaikan ini, karena sudah membuat grafiknya jadi bagaimana caranya untuk menentukan hubungannya itu?

R-6 : Kan hubungan antara gaya dan percepatan, jadi dilihat dari bentuk grafiknya itu ternyata saya dapatkan grafiknya itu dia naik grafiknya jadi gradien inikan dikatakan kemiringan dari kiri kekanan dia ke atas gradiennya itukan positif jadi gaya dan percepatan itu berbanding lurus sebanding jadi semakin besar gaya maka semakin besar juga percepatannya dan kalau yang bagian (b) saya dapatkan antara percepatan dan massa itu ternyata garfiknya itu menurun jadi ini gradiennya negatif jadi dia berbanding terbalik. Kalau

(5)

35

besar eee semakin besar massa suatu benda berarti semakin kecil percepatannya.

Peneliti : Apakah betul seperti itu?

R-6 : Ya kalau menurut saya kak begitu. Responden yang belum memahami konsep hukum II Newton dapat dilihat pada cuplikan hasil jawaban dan hasil wawancara dengan responden yaitu R-15 berikut ini.

Gambar 4. jawaban R-15 untuk soal nomor 2. Peneliti : (...) untuk pertanyaan bagian (a) itu

sendiri (...) dapatkan grafiknya seperti apa dan bagaimana?

R-15 : Naik, (...) antara gaya percepatannya

itu berbanding (...) tidak tau kak.

Peneliti : Menurut grafik yang didapat perbandingannnya itu bagaimana? R-15 : berbanding satu kak.

Peneliti :Berbanding satu itu maksudnya seperti apa?

R-15 :Disini massanya 1 km dan

percepatannya 30 m/s2,jadi disini perbandingannya adalah 1:2 kak.

Peneliti : Maksudnya dari grafik itu kita bisa melihat perbandingan seperti itu? R-15 : ia bisa kak.

Peneliti : Kemudian jika dilihat dari soal itu, perbandingan tentang apakah yang dimaksud jika dilihat dari grafiknya? R-15 : Massa dan percepatannya kak.

Peneliti :Sementara yang (responden) jelaskan tadi itu perbandingan tentang apa dan seperti itu yang di maksud dari soal? R-15 : Tidak tau kak.

Peneliti : Jadi bagaimana?

R-15 : Perbandingan grafik kak. Peneliti : Kalau untuk bagian C?

R-15 : Saya Cuma tuliskan rumusnya kak. Peneliti : Jadi hubungannya bagaimana? R-15 : Tidak ada kak.

Peneliti :Apakah tidak ada sama sekali hubungannya?

R-15 : Tidak ada kak, (...) tidak tau kak. Peneliti : Kalau yang bagian (b) bagaimana? R-15 : Saya tidak jawab kak.

3) Pemahaman Arti Fisis pada Hukum III Newton

Responden (R-6) yang memiliki

pemahaman Arti Fisis pada hukum III Newton

yang menunjukkan bahwa R-6 sudah

memahami konsep dari hukum pertama Newton. Berikut ini transkip jawaban R-6 dan hasil wawancara dalam menyalesaikan soal yang berkaitan dengan hukum I Newton berikut ini.

Gambar 5. jawaban R-6 untuk soal nomor 4. Peneliti :Jadi langkah-langkah yang pertama

(6)

36

menyelesaikan soal tersebut

bagaimana?

R-6 :(...)konsepnya itu yaitu hukum ke-3

Newton kalau mislanya kita itu memberikan suatu gaya reaksi pasti ada gaya aksi. Ya ketika kita memberikan suatu gaya aksi ada gaya reaksi yang besarnya itu berlawanan eee besarnya itu sama tapi arahnya berlawanan dengan arah yang diberikan oleh gaya aksi ini.

Peneliti : Jadi dari penjelesan yang sudah (responden) jelaskan manakah yang terjadi hukum III Newton di antara anak tersebut atau bagaimana?

R-6 : (...) ya sebenarnya agak bingun juga

dengan soal ini tapi saya pilih pada keduanya itu terjadi hukum III Newton. Ya terjadi.

Peneliti : Alasanya apa?

R-6 : (...) dikatakan dia ini berenang berati

dia itu mengalami gerakatau perpindahan begitu itukan keduanya sama-sama berenang atau mengalami perpindahan. Nah perpindahan kedua anak itu menunjukan bahwa memang terjadi hukum III Newton karena ketika kita itu memberikan gaya pada air maka air akan terdorong ini dikatakan sebagi reaksinya. Air akan mendorong kita untuk maju kedepan dalam kasus inikan berenang, dikatakan berenang berarti dia ada gerakan begitu, jadi pada keduanya sama-sama terjadi hukum III Newton.

Peneliti :Kemudian bagaiamana dengan kecepatan mereka apakah berbeda atau bagaimana?

R-6 :kecepatannya pasti berbeda.

Peneliti :kenapa percepatannya berbeda semantara sama-sama terjadi hukum III Newton?

R-6 :Kecepatan geraknya itu sendiri yang

lebih besar itu yang searah dengan arah arus sungai karena diakan ya,,secara logika sih dia itu pasti terbantu dengan arah arus sedangkan yang melawan di pengaruhi arus.

Responden yang salah konsep pada hukum III Newton yaitu R-25 dapat dilihat dari cuplikan hasil jawaban dan hasil wawancara terhadap R-25 sebagai berikut.

Gambar 6. jawaban R-25 untuk soal nomor 4. Peneliti : Ketika menyelesaikan soal ini apakah

(...) mengaitkan dengan materi yang sudah pernah di pelajari atau bagaimana?

R-25 : ia

Peneliti : kaitannya seperti apa?

R-6 : Bunyi hukum III Newton itukan Faksi= -Freaksi dimana ketika ada aksi maka akan ada gaya yang berlawanan dengan aksi tersebut, yaitu gaya reaksinya dan menurut saya jawabannya ini hanya salah satu anak saja.

Peneliti :Hanya salah satu anak saja yang bagaimana?

R-25 : Berlaku hukum III newton kak yaitu

yang melawan arus.

Peneliti : Alasannya apa?

R-25 :lasannya anak yang melawan arus

ketika dia melawan arus pasti ada aksi dan reaksinya kan itu anak memberikan aksi terhadap arus dan arus itu balik memberikan reaksi.

Peneliti :(...) hukum ke-3 newton itu hanya belaku saja pada anak yang melawan arus?

R-25 : Ia kak.

Peneliti : Kemudian bagaimana dengan anak yang tidak melawan arus?

R-25 :(...)anak yang tidak melawan arus dia

searah sedangkan bunyi hukum ke-3 Newton itu dia(...) berlawan arah.

Peneliti : Apa perbedaan dari anak tersebut sehingga hanya yang melawan arus saja yang terjadi hukum ke-3 Newton? R-25 : kalau yang melawan arus terjadi aksi

dan arus reaksinya, sedangkan yang searah hanya terjadi aksi baik dari anak maupun dari arus kak.

(7)

37 Hasil uraian di atas terlihat bahwa pemahaman mahasiswa terhadap arti fisis konsep hukum Newton masih tergolong rendah terutama pada hukun I dan II Newton masih banyak yang salah konsep dan belum memahami konsepnya hala ini diperkuat dengan “Kebanyakan yang terjadi dilapangan bahwa mahasiswa kurang memahami materi hukum Newton, umumnya mahasiswa hanya menghafal bunyi dari setiap hukum Newton akan tetapi kurang memahami arti fisisnya”[2].

Dan hasil penelitian “Pemahaman mahasiswa calon guru fisika terhadap hukum Newton masih sebagian besar yang belum memahami gaya aksi reaksi terjadi pada benda yang sama dan masih banyak yang belum memahami bahwa gerakan suatu benda selalu dalam arah gaya yang tidak seimbang” [3].

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa Pemahaman R-6 terhadap arti fisis konsep hukum Newton sudah bagus karena dapat memilik kemampuan tiga kategori pada pemahaman yaitu dapa menggambarkan, menjelaskan, meramalkan sedangkan untuk R-25, R-10, R-13, R-15 dan R-5 belum memahami arti fisi konsep hukum Newton karena tidak memanuhi tiga kemampuan pemahaman yaitu belum mampu dalam kategori meramalkan dan menafsirkan dan menggambarkan.

Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini maka saran pada penelitian in yaitu:

1. Hendaknya pemahaman arti fisis konsep Hukum Newton tidak diabaikan dalam proses belajar dan pembelajaran.

2. Hendaknya dalam pembelajaran lebih menekankan pada pemahaman konsep. 3. Kiranya dalam penelitian selanjutnya

pada penelitian yang sejenis dengan materi konsep Hukum Newton yang belum sempat diteliti dengan

mempertimbangkan penggunaan tes yang mengacu pada kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep Hukum Newton dan tidak hanya berpacu pada persamaan matematisnya saja.

4. Pengajar perlu membiasakan anak didiknya untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran secara konsep dan matematis.

5. Kiranya dalam membuat instrumen harus disesuaikan betul dengan indikator yang digunakan sehingga instrumen yang dibuat benar-benar tervaliditasi

DAFTAR PUSTAKA

[1] Yusup, M. (2012). Strategi Efektif pembelajaran Fisika: Ajarkan onsep. Prosiding seminar Nasional Fisika Universitas Sriwijaya.

[2] Malichatin, H. (2013). Pengembangan materi subjek bagi mahasiswa calon guru fisika. Journal of

innovative science edukation.vol

2(1),7halaman.Tersedia:http://journal.unnes.ac.id/s ju/index.php/jise[juni 2013].

[3] Jannati, E,D.(2013). Model Pembelajaran Experiental Kolb untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Menjelaskan Fenomena Fisis Siswa SMA Kelas X pada konsep Alat Optik. Skripsi sarjana pada Fakultas FKIP Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

[4] Nurjannah. (2013). Deskripsi Pemahaman mahasiswa Calon Guru Fisika terhadap konsep Hukum Newton. Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas tadulako. [5] Sukardiyono. (2002). Optimalisasi laboraturium

untuk meningkatkan kemampuan interptetasi fisis bentuk matematis dalam pembelajaran. Prosiding seminar musyawarah nasional ika uny dalam rangka dies natalis uny ke 38. Yogyakarta

Gambar

Tabel 2. Analisis Pemahaman Responden Pada Tiap Hukum  Newton Berdasarkan Kategori Pemahaman
Gambar 2. jawaban R-10 untuk soal nomor 5.
Gambar 3. jawaban R-6 untuk soal nomor 2.
Gambar 4. jawaban R-15 untuk soal nomor 2.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kepala sekolah adalah penanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga pendidik lainnya, pendayagunaan serta pemeliharaan

Desain ini merupakan upaya melakukan pengukuran sesudah pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen, dan tidak melakukan perlakuan pada kelas kontrol untuk

Pengujian hipotesis pertama menggunakan alat statistika yaitu dengan paired sample t-test, yaitu uji parametrik yang digunakan untuk mencari rata-rata perbedaan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terjadinya peningkatan pemahaman pengetahuan dan persepsi remaja dari penilaian sebelum dan sesudah diberikan pendidikan

Namun jika zakat yang dibayar melalui rekening Bank tersebut merupakan dari harta yang syubhat sah diterima apabila pihak Baitul Mal menerimanya, sekalipun zakat itu

Justeru itu, kajian yang dijalankan di Sungai Chini, Pahang bertujuan untuk melihat secara spesifik tentang taburan saiz butiran sedimen yang dihasilkan pada dua

Fungsi menampilkan aktivitas belajar kelas berdasarkan pelajaran yang dipilih sudah berjalan dengan tepat dan benar. 23

[r]