• Tidak ada hasil yang ditemukan

04 Kunci Jawaban Review Pelaksanaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "04 Kunci Jawaban Review Pelaksanaan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KUNCI JAWABAN

REVIEW MATERI 4 : PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA BENAR/SALAH

1. Adendum Kontrak disusun berdasarkan Berita Acara Negosiasi Teknis dan Harga, antara Pokja ULP dengan Penyedia Barang/Jasa, yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang tercantum pada Perjanjian/Kontrak awal. (S)

2. Biaya mobilisasi dapat diperhitungkan sebagai salah satu unsur biaya yang dibebankan pada Uang Muka. (B)

3. Metoda Evaluasi Kualitas dapat digunakan untuk pengadaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air. (B)

4. Apabila peserta pemilihan masih merasa belum puas terhadap jawaban Sanggah dari Pokja ULP, maka dapat mengajukan Sanggah Banding. (S)

5. Untuk pembelian 5 (lima) unit komputer, Koreksi Aritmatik dilakukan terhadap volume, perkalian volume dengan harga satuan, dan penjumlahan hasil perkalian tersebut di dalam penawaran harga. (B) 6. Jangka waktu proses Penunjukan Langsung seharusnya bisa selesai

kurang dari 18 (delapan belas) hari kerja atau lebih cepat dari proses Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi. (B)

7. Pengumuman pemilihan penyedia untuk pengadaan peralatan dengan pagu senilai Rp 200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah) sebaiknya dilakukan melalui koran lokal setempat. (S)

8. Pengaduan dalam proses pengadaan pada suatu SKPD, ditujukan kepada Kepala SKPD selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). (S)

9. Pokja ULP tidak perlu mengumumkan penyedia barang/jasa yang ditetapkan melalui papan pengumuman resmi apabila menggunakan metoda Pengadaan Langsung. (S)

10. Peserta pelelangan yang tidak memasukan data pajak 3 (tiga) bulan terakhir dalam isian formulir kualifikasi aplikasi SPSE, maka dinyatakan gugur dalam persyaratan kualifikasi. (S)

11. Penawaran Jasa Konsultansi yang harga satuannya melebihi Harga Perkiraan Sendiri, dapat dikurangi pada saat negosiasi. (B)

12. Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah) dan merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I. (S)

13. Para pihak menandatangani Kontrak setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterbitkannya SPPBJ. (S)

(2)

14. Surat Pesanan sebagaimana digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa melalui E-Purchasing dan pembelian secara online. (B)

15. Mengingat PPK sedang berada di luar kota, maka penerbitan SPPBJ dilakukan oleh staf yang diberi kuasa oleh PPK. (S)

16. Pejabat Pengadaan tidak perlu mengumumkan penyedia barang/jasa yang ditetapkan melalui papan pengumuman resmi apabila menggunakan metoda Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung. (S)

17. Paket pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya di atas Rp 100 Milyar, pemenangnya ditetapkan oleh Pengguna Anggaran di K/L/I atau Kepala Daerah di Daerah. (B)

18. Paket pengadaan jasa konsultansi di atas Rp 100 Milyar, pemenangnya ditetapkan oleh Pengguna Anggaran di K/L/I atau Kepala Daerah di daerah. (B)

19. Sanggahan terhadap pengadaan Sistem KTP Elektronik tahun 2011 ditujukan kepada PPK. (S)

20. Dalam Pelelangan Umum secara Pascakualifikasi, hanya peserta yang mendaftar yang boleh memasukan penawaran. (B)

21. Penunjukan Langsung untuk penanganan darurat wajib dilakukan dengan Prakualifikasi meskipun yang diundang hanya 1 (satu) penyedia barang/jasa. (S)

22. Penyedia yang masih merasa tidak puas terhadap jawaban sanggah dari pokja ULP, dapat mengajukan sanggah banding. (S)

PILIHAN GANDA

23. Penyampaian dokumen penawaran tidak dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Dua file yang digabungkan ke dalam satu file. b. Satu file di unggah melalui aplikasi SPSE. c. Dalam satu file dan diupload dua tahap. d. Dua file melalui Dua tahap.

24. Dalam pelaksanaan pembukaan penawaran, yang tidak sesuai dengan ktentuan adalah:

a. Pokja ULP menguduh dokumen penawaran tanpa perlu dihadiri para saksi dari peserta.

b. Pokja ULP mengunduh dokumen penawaran melalui aplikasi SPSE. c. Pokja ULP mengunduh, memeriksa dan kelengkapan file.

d. Pokja ULP mengunduh, mengevaluasi dan menggugurkan penawaran yang tidak lengkap.

(3)

25. Pokja ULP menyampaikan undangan kepada peserta dengan peringkat teknis terbaik yang lulus ambang batas nilai teknis untuk menghadiri acara pembukaan file 2 dengan ketentuan:

a. Sanggahan dari peserta sudah dijawab, sanggahan banding tidak mempengaruhi penyampaian undangan.

b. Tidak ada sanggahan dari peserta, sanggahan terbukti tidak benar, atau masa sanggah berakhir.

c. Pokja ULP meyakini sanggahan banding akan ditolak.

d. Telah ada kesepakatan peserta bahwa tidak ada sanggahan.

26. PPK dapat menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ) apabila:

a. Pokja ULP menolak melakukan evaluasi karena ada intervensi.

b. Nilainya lebih dari Rp. 100 milyar dan setelah mendapat penetapan pemenang dari Pokja ULP.

c. Ada penetapan pemenang dari Pokja ULP dan tidak ada sanggahan.

d. Nilai penawarannya kurang dari Rp. 200 juta meskipun belum ada usulan.

27. Setelah SPPBJ diterbitkan, selanjutnya dilakukan penyelesaian (finalisasi) terhadap rancangan kontrak oleh:

a.KPA b. PPK c.Pokja ULP d. PA

28. Pengumuman pemenang dilakukan apabila:

a. Telah ada penetapan pemenang oleh Pokja ULP atau PA. b. BAHP telah ditandatangani oleh semua anggota Pokja ULP. c. Telah ada penetapan pemenang oleh PPK.

d. Tidak ada sanggahan dari para peserta.

29. persyaratan bagi penyedia barang/jasa yang tidak perlu dalam pengumuman lelang, adalah:

a. Memiliki Surat Ijin usaha.

b. Memiliki peralatan yang diperlukan.

c. Memiliki pengalaman pada sub bidang sejenis.

d. Memiliki Surat Ijin Tempat usaha dilokasi pengadaan.

30. Salah satu persyaratan bagi tenaga ahli yang akan melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi perseorangan adalah:

(4)

a. Menempati kantor tertentu.

b. Memiliki kartu anggota asosiasi profesi. c. Memiliki Ijin Usaha.

d. Memiliki NPWP.

31. Dibawah ini yang tidak termasuk persyaratan kualifikasi penyedia jasa konsultansi non konstruksi yang diatur oleh Perpres No. 54 Tahun 2010 dan perubahannya, adalah:

a. Mempunyai kapasitas untuk menandatangani kontrak. b. Tidak masuk dalam daftar hitam.

c. Memiliki dukungan keuangan dari bank.

d. Memiliki kahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan jasa.

32. Untuk pengadaan barang dengan nilai pagu Rp. 400 juta perlu dibentuk Pokja ULP dengan jumlah, kecuali:

a. 4 (empat) orang b. 5 (lima) orang c. 7 (tujuh) orang d. 3 (tiga) orang

33. Pembuatan kontrak yang nilai penawarannya mengalami perubahan setelah dilakukan koreksi aritmatik, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kontrak menggunakan nilai penawaran asli sebelum dilakukan koreksi aritmatik.

b. Surat penawaran yang digunakan diketik kembali sesuai dengan koreksi aritmatik.

c. Surat penawaran yang baru dibuat dan disahkan Pokja ULP.

d. Surat penawaran yang asli digunakan dengan nilai baru berdasarkan koreksi yang diparaf oleh seluruh anggota Pokja ULP.

34. Apabila dalam pelaksanaan kontrak dijumpai adanya perbedaan ketentuan yang terdapat di dalam kontrak dengan dokumen pengadaan, berita acara penjelasan, dan dokumen penawaran, maka yang dirujuk adalah ketentuan yang terdapat dalam:

a. Dokumen pengadaan.

b. Dokumen kontrak dan addendumnya. c. Berita acara penjelasan.

(5)

35. Evaluasi teknis yang dilaksanakan untuk penawaran pekerjaan pembangunan gedung kantor berlantai 4 (empat) dengan sistim gugur tanpa persyaratan ambang batas adalah dengan cara:

a. Memberi bobot setiap unsur teknis yang di nilai. b. Memberi nilai setiap unsur teknis yang di nilai.

c. Menggugurkan setiap penawaran yang tidak memenuhi syarat teknis.

d. Memenangkan penawaran yang mempunyai nilai tertinggi.

36. Yang harus hadir pada saat dilakukan klarifikasi/verifikasi adalah: a. PPK dan Direktur perusahaan.

b. PA dan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.

c. Pokja ULP dan wakil pihak penyedia barang/jasa yang mendapat kuasa.

d. Pejabat Pengadaan dan KPA.

37. Pada waktu melakukan koreksi aritmatik untuk pekerjaan konstruksi, Pokja ULP dilarang:

a. Menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran dengan volume dalam dokumen pengadaan.

b. Mengkoreksi kesalahan perkalian antara harga satuan dan volume. c. Mengubah harga satuan pekerjaan yang terdapat pada

dokumen penawaran.

d. Mengubah peringkat peserta berdasarkan hasil koreksi aritmatik. 38. Apabila yang memasukan penawaran dalam seleksi sederhana hanya

1 (satu) Peserta, maka yang dilakukan oleh Pokja ULP adalah: a. Membatalkan seleksi secara manual.

b. Membatalkan seleksi melalui aplikasi SPSE.

c. Melanjutkan proses seleksi dengan negosiasi.

d. Melanjutkan proses seleksi dengan penetapan dan pengumuman pemenang.

39. Acuan negosiasi yang dilakukan oleh Pokja ULP dalam pengadaan jasa konsultansi adalah:

a. Jaminan pelaksanaan b. Dokumen penawaran

c. KAK dan HPS d. Kontrak

40. Pemenang pengadaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan dengan metoda pemilihan langsung diumumkan dengan cara:

(6)

a. Diumumkan dipapan pengumuman resmi. b. Tidak perlu diumumkan.

c. Dimuat di surat kabar yang terbit di provinsi dan nasional. d. Diumumkan di internet dan surat kabar provinsi.

41. Sanksi daftar hitam (black list) karena kesalahan pada tahap pemasukan penawaran dikenakan terhadap kesalahan:

a. Peserta mengundurkan diri setelah memasukan penawaran dengan alasan yang tidak dapat diterima.

b. Peserta lelang melakukan pemalsuan dokumen.

c. Peserta lelang tidak menghadiri acara pembukaan dokumen. d. Peserta lelang tidak mengikuti ketentuan dokumen lelang.

42. Waktu penetapan pemenang lelang oleh Pokja ULP adalah:

a. Secepatnya untuk pengadaan yang pemenang lelangnya ditetapkan oleh Pokja ULP.

b. Lima hari kerja untuk pengadaan yang pemenang lelangnya ditetapkan oleh Pengguna Anggaran.

c. Paling kurang 4 (empat) hari kerja. d. Paling cepat 2 (dua) hari kerja.

43. Apabila pihak Pengguna Anggaran menginginkan hasil yang terbaik untuk pekerjaan jasa konsultansi dengan mengoptimalkan nilai HPS sebesar Rp. 400 juta, maka metoda evaluasi yang tepat adalah:

a. Kualitas dan biaya. b. Pagu anggaran. c. Kualitas

d. Biaya terendah.

44. Pekerjaan jasa konstruksi dengan HPS sebesar Rp. 6 milyar dapat diikuti oleh penyedia yang mempunyai pengalaman dengan nilai minimal:

a. Rp. 500 juta b. Rp. 1 milyar c. Rp. 2 milyar d. Rp. 5 milyar

45. Koreksi aritmatik terhadap kesalahan volume yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga dalam sebuah penawaran dengan menggunakan kontrak harga satuan tidak dapat menyebabkan:

a. Perubahan harga satuan penawaran. b. Perubahan urutan penawaran.

(7)

c. Gugurnya penawaran yang terkoreksi. d. Harga penawaran melebihi HPS.

46. Pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu Rp. 20 milyar dari dana APBD 2015 yang memerlukan waktu pelaksanaan 9 (sembilan) bulan, perlu persiapan sebagai berikut:

a. Segera membentuk Pokja ULP pada bulan Maret.

b. Setelah DPA diterima KPA dan PPK mengadakan rapat persiapan. c. Segera membentuk Pokja ULP dan memulai proses lelang pada

awal bulan Januari 2015.

d. Memulai proses lelang setelah penetapan APDB dilakukan. 47. Pada saat verifikasi administrasi terhadap penyedia yang menjadi

calon pemenang dan calon cadangan, penyedia perlu membawa: a. Surat keterangan dari lembaga independen.

b. Dokumen pendukung perusahaan sesuai dengan isian formulir kualifikasi.

c. Surat keterangan dari asosiasi perusahaan.

d. Surat rekomendasi dari pejabat pemerintah daerah atau pusat. 48. Apabila setelah dilakukan pengumuman ulang, penawaran yang

memenuhi syarat teknis hanya 1 (satu) penawar, maka:

a. Pokja ULP melakukan proses pelelangan umum kembali dengan mengubah spesifikasi barang/jasa yang dilelangkan.

b. Pokja ULP dapat meminta peserta pelelangan yang lain untuk menyesuaikan penawaran teknis sehingga memenuhi syarat.

c. Pokja ULP dapat melanjutkan proses terhadap penawar yang memenuhi syarat teknis.

d. Pokja ULP dapat menunjuk langsung kepada penawar yang memenuhi syarat teknis.

49. Pengadaan jasa konsultansi dengan menggunakan metoda evaluasi biaya terendah, pembukaan dokumen penawaran harga hanya dilakukan terhadap:

a. Penyedia yang perolehan nilainya diatas ambang batas. b. Penyedia yang memiliki proposal teknis yang memenuhi syarat

dan melampaui ambang batas persyaratan teknis dan nilai penawarannya terendah.

c. Penyedia yang memiliki nilai teknis terbaik yang melewati ambang batas persyaratan teknis.

d. Penyedia yang lulus evaluasi teknis dan harga yang paling rendah. 50. Pada proses pengadaaan jasa konsultansi dengan metode evaluasi

kualitas, negosiasi dilakukan terhadap penawaran yang: a. Sudah dievaluasi proposal teknisnya.

b. Nilai proposal teknisnya melampaui ambang batas.

c. Nilai proposal teknisnya terbaik yang memenuhi persyaratan teknis.

(8)

d. Nilai proposal teknisnya melampaui persyaratan teknis.

51. Untuk menjamin penawaran dari penyedia barang/jasa yang menawar dengan harga dibawah 80% HPS agar dapat dilaksanakan dengan benar maka, Pokja ULP harus melakukan:

a. Klarifikasi terhadap item pekerjaan yang tidak wajar, apakah dapat dilaksanakan atau tidak.

b. Akan dilakukan klarifikasi dan negosiasi terhadap harga penawaran.

c. Mengharuskan adanya jaminan bahwa item pekerjaan yang harganya tidak wajar tetap harus dilaksanakan.

d. Menggugurkan penawaran yang nilainya dibawah 80% HPS.

52. Seorang anggota Direksi atau Dewan Komisaris merangkap sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta pada pelelangan/seleksi yang sama, maka :

a. Terjadi peran ganda.

b. Tidak masalah, asal saham yang bersangkutan kurang dari 10%. c. Tidak diperbolehkan bila saham yang bersangkutan lebih dari 40%. d. Tidak terjadi conflict of interest atau terafiliasi karena tidak

menjabat sebagai direktur utama di kedua perusahaan tersebut.

53. Dalam pengadaan dengan sistem gugur, penyampaian dokumen dengan 1 (satu) file dan kontrak memakai harga satuan, penyedia yang memasukan dokumen sebanyak 42 (empat puluh dua) penyedia. Pokja ULP akan bekerja seperti berikut:

a. Memeriksa seluruh dokumen dari semua penyedia barang jasa dan menetapkan penyedia yang paling murah.

b. Memeriksa semua dokumen administrasi dari semua penyedia, kemudian berlanjut ke dokumen teknis.

c. Mencari di dokumen harga 3 (tiga) penyedia barang yang paling murah.

d. Melakukan koreksi aritmatik terhadap semua penawaran penyedia barang dan jasa, kemudian melakukan evaluasi minimal 3 (tiga) penyedia yang nilai penawarannya paling rendah.

54. Pemberian penjelasan dokumen penyedia barang/jasa dimaksudkan terutama untuk:

a. Kepentingan utama karena penjelasan dokumen adalah salah satu urutan prosedur yang tercantum dalam Perpres No.54/2010 dan perubahannya.

b. Kepentingan proses pemeriksaan pelelangan bagi pemeriksa yang dalam hal ini berita acara penjelasan dokumen akan berfungsi sebagai bahan pelengkap.

(9)

c. Kepentingan para penyedia barang/jasa karena dengan pemberian penjelasan ini para penyedia dapat mengetahui siapa pesaingnya. d. Kepentingan para penyedia barang/jasa karena dalam

penjelasan yang lebih lengkap mereka dapat menyiapkan penawaran yang telah didasarkan kepada data/informasi yang lebih banyak.

55. Mana pernyataan yang benar diantara 4 (empat) pernyataan tentang dokumen pemilihan jasa konsultan dibawah ini:

a. Dokumen pemilihan jasa konsultan sekurang-kurangnya memuat: undangan kepada para penawar, petunjuk kepada penawar, syarat-syarat umum kontrak, syarat-syarat-syarat-syarat khusus kontrak, bentuk surat penawaran, bentuk surat perjanjian kontrak, bentuk jaminan penawaran, bentuk jaminan pelaksanaan, spesifikasi teknis dan gambar.

b. Dokumen pemilihan jasa konsultan sekurang-kurangnya memuat: undangan kepada para penawar, petunjuk bagi para penawar, syarat-syarat umum kontrak, syarat-syarat khusus kontrak, bentuk surat perjanjian kontrak, bentuk jaminan penawaran, spesifikasi teknis dan gambar.

c. Dokumen pemilihan jasa konsultan sekurang-kurangnya memuat: undangan kepada para penawar, petunjuk bagi para penawar, syarat-syarat umum kontrak, syarat-syarat khusus kontrak, dan kerangka acuan kerja.

d. Dokumen pemilihan jasa konsultan sekurang-kurangnya memuat: undangan kepada para penawar, petunjuk kepada para penawar, syarat-syarat umum kontrak, syarat-syarat khusus kontrak, bentuk surat penawaran, bentuk surat perjanjian kontrak dan kerangka acuan kerja.

56. Persyaratan teknis yang sangat penting yang harus dimasukan ke dalam pekerjaan konstruksi yang kompleks adalah:

a. Jumlah tenaga kerja yang harus disiapkan penyedia jasa.

b. Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus diusulkan oleh penyedia jasa.

c. Sumber bahan/material yang akan digunakan. d. Kepemilikan peralatan.

57. Sanggahan pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat dilakukan terhadap hal-hal seperti dibawah ini, kecuali:

a. Adanya persekongkolan antara para pihak terkait.

b. Adanya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam proses pelaksanaan pekerjaan.

c. Adanya penyalahgunaan wewenang dalam pelelangan oleh PA/KPA. d. Adanya prosedur lelang yang bertentangan dengan ketentuan

dalam dokumen lelang atau Perpres 54/2010 dan perubahannya. 58. Tanggal dimulainya pelaksanaan kontrak (termasuk SPK) dapat dilihat

(10)

a. Tanggal SPPBJ.

b. Tanggal Surat Penetapan Pemenang.

c. Tanggal kontrak atau berdasarkan SPMK. d. Tanggal jaminan pelaksanaan.

59. Pihak yang wajib melakukan pemeriksaan barang dalam proses pengadaan alat berat adalah:

a. Konsultan

b. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan c. Pejabat Pembuat Komitmen

d. Operator

60. Pihak manakah yang sebaiknya menyediakan biaya yang diperlukan untuk uji coba dalam pengadaan alat berat adalah:

a. PPK b. PA/KPA c. Konsultan

d. Di alokasikan dalam penawaran dan kontrak

61. Dalam pelaksanaan pekerjaan, perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam:

a. SPMK

b. Surat PPK kepada Penyedia c. Addendum kontrak

d. Semua benar

62. Yang bukan merupakan materi pembahasan dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk pekerjaan konstruksi adalah:

a. Organisasi kerja

b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan c. Jadwal pengadaan bahan d. Honorarium pengguna jasa

63. Sejak tanggal penandatanganan kontrak, PPK dan konsultan dapat melakukan adendum kontrak maksimum:

a. 3 (tiga) kali b. 7 (tujuh) kali c. 10 (sepuluh) kali

d. Tidak terbatas sesuai kebutuhan

64. Harga satuan penawaran yang melebihi 110% dari harga satuan HPS setelah dilakukan klarifikasi adalah:

a. Harga satuan timpang b. Harga koreksi aritmatik c. Harga responsif

(11)

65. Untuk menghitung nilai saat ini (present value) dari kontrak yang pernah diperoleh penyedia jasa, diperhitungkan berdasarkan indeks BPS pada bulan saat terjadinya:

a. Serah terima pekerjaan b. Berakhirnya masa pemeliharaan c. Penandatanganan kontrak

d. Pembayaran termin pertama

66. Pengadaan pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS sebesar Rp. 6 milyar dapat diikuti oleh penyedia dengan syarat kualifikasi:

a. Mempunyai pengalaman mengerjakan pekerjaan konstruksi senilai Rp 2 milyar dengan bidang yang sama.

b. Mempunyai dukungan bank senilai Rp. 300 juta.

c. Mempunyai pengalaman mengerjakan pekerjaan konstruksi senilai Rp 2 milyar dengan sub bidang yang sama.

d. Mempunyai saldo di rekening bank senilai Rp. 600 juta.

67. Dalam proses pengadaan jasa konsultansi berbadan hukum dengan nilai di atas Rp. 10 milyar, penetapan pemenang penyedia jasa yang dilakukan oleh:

a. Pejabat Pengadaan b. PPK

c. ULP d. PA

68. Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam dapat dikenakan terhadap: a. Perusahaan dan Direktur yang melaksanakan pekerjaan.

b. Direktur perusahaan yang melakukan pekerjaan. c. Perusahaan maupun pengurusnya.

d. Direksi maupun pengurusnya.

69. Langkah paling tepat untuk membuktikan bahwa calon pemenang yang akan diusulkan adalah pengusaha kecil yang akan mampu melaksanakan pencetakan buku dengan nilai Rp. 200 juta adalah dengan:

a. Melihat SIUP asli dari calon pemenang yang datanya tercantum dalam formulir isian kualifikasi.

b. Berdasarkan pada informasi yang disampaikan peserta dalam formulir isian kualifikasi.

c. Melakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi.

d. Meminta surat pernyataan dari penyedia.

70. Pekerjaan yang dapat digunakan sebagai nilai pengalaman tertinggi dalam perhitungan Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan konstruksi adalah:

(12)

a. satu paket pekerjaan tertinggi dalam 10 tahun terakhir. b. satu paket pekerjaan tertinggi dalam 7 tahun terakhir.

c. penjumlahan semua paket pekerjaan dalam 10 tahun terakhir.

d. penjumlahan semua paket paket pekerjaan dalam 7 tahun terakhir. III KASUS

71. Pada saat membuka surat penawaran, dalam dokumen penawaran terendah terdapat perbedaan antara dokumen penawaran dalam bentuk salinan keras (hard copy) dan salinan lunak (soft copy). Secara kebetulan, nilai penawaran dalam salinan keras lebih rendah dari pada salinan lunak. Pernyataan yang benar dalam hal ini adalah :

a. Penawaran salinan keras ditetapkan sah karena dibubuhi meterai asli.

b. Penawaran salinan lunak ditetapkan sah sesuai dengan prinsip pengadaan yang harus mencari harga terendah.

c. Penawar diminta untuk mengklarifikasi penawarannya. d. Semua pernyataan salah.

72. Dalam suatu pelelangan pengadaan barang, telah masuk 5 (lima) penawaran dengan urutan harga sebagai berikut:

1. PT. Aksara dengan harga Rp. 3.786.000.000.

2. PT. Bumi Pertiwi dengan harga Rp. 3.936.000.000. 3. PT. Cahaya Ihsan dengan harga Rp. 3.098.000.000. 4. PT. Dunia Sejati debgan harga Rp. 3.389.000.000. 5. PT. Equador dengan harga Rp. 3.437.000.000.

Nilai HPS adalah Rp. 3.400.000.000. Pada saat melakukan evaluasi penawaran, Pokja ULP menemukan bahwa PT. Cahaya Ihsan tidak melampirkan pakta integritas dalam penawarannya. PT. Cahaya Ihsan dalam penjelasannya menyatakan bahwa mereka tidak menemukan format pakta integritas tersebut dalam dokumen pengadaan yang diterima. Pada kenyataannya memang pakta integritas tidak dilampirkan dalam dokumen pengadaan. Penawar yang lain melampirkan pakta integritas berdasarkan format yang ada dalam Perpres 54/2010 beserta Perubahannya. Apakah tindakan ULP yang tepat?

a. Menggugurkan penawaran PT. Cahaya Ihsan karena tidak melampirkan pakta integritas yang merupakan syarat penawaran yang sah.

(13)

b. Mengusulkan PT. Cahaya Ihsan sebagai pemenang lelang dengan meminta ybs. tetap menandatangani pakta integritas.

c. Mengusulkan PT. Cahaya Ihsan sebagai pemenang tanpa meminta ybs. menandatangani pakta integritas.

d. Mengusulkan PT. Dunia Sejati sebagai pemenang.

73. Pada pelelangan umum saat penawar terendah kedua mengetahui urutan harga penawaran terendah setelah pembukaan penawaran, maka dia menyampaikan kepada ULP bahwa pihaknya bersedia untuk melakukan negosiasi dengan janji akan memberikan penawaran yang jauh lebih rendah dari pada penawar terendah pertama. Sikap ULP dalam hal ini:

a. Tetap memilih penawar terendah pertama karena tidak ada negosiasi.

b. Melakukan negosiasi dengan tiga penawar terendah. c. Melakukan negosiasi dengan penawar terendah kedua.

d. Tetap memilih penawar terendah pertama dengan memberikan ganti rugi kepada penawar terendah kedua.

74. Dalam suatu pelelangan pekerjaan konstruksi telah mendaftar dan mengambil dokumen pemilihan penyedia jasa sebanyak 7 (tujuh) calon peserta lelang. PT A, PT. B, PT. C, PT. D, PT. E, PT. F, PT. G. Pada saat penjelasan lelang (aanwijzing) yang diikuti oleh 5 (lima) calon penawar, kecuali PT. C dan PT. F. Pada waktu penjelasan dokumen pemilihan penyedia jasa, ULP menaikan spesifikasi teknis beton dari K 125 menjadi K 175, namun tidak mencantumkan perubahan ini dalam addendum dokumen pemilihan penyedia jasa. Penawaran yang masuk sebanyak 6 (enam), yaitu:

PT. A dengan harga Rp. 3.653.985.000. PT. B dengan harga Rp. 3.948.758.000. PT. C dengan harga Rp. 3.054.783.000. PT. D dengan harga Rp. 3.769.745.000. PT. E dengan harga Rp. 3.798.759.000. PT. F dengan harga Rp. 3.086.914.000.

Setelah dilakukan evaluasi penawaran, ditemukan bahwa PT. C dan PT. F menawarkan beton dengan kualitas K 125 seperti yang tercantum dalam dokumen pemilihan awal. Dalam hal ini, apa yng harus dilakukan oleh ULP?

a. Menunjuk PT. C sebagai pemenang karena menawarkan harga terendah dengan syarat meminta kesediaannya untuk menaikan spesifikasi beton.

(14)

b. Menunjuk PT. A sebagai pemenang karena merupakan penawar terendah berdasarkan penjelasan dokumen.

c. Menunjuk PT. A sebagai pemenang tanpa mengubah spesifikasi beton.

d. Membatalkan lelang karena tidak sesuai dengan persyaratan ketentuan lelang.

Referensi

Dokumen terkait

NTN Usaha Penangkapan pada bulan November 2016 sebesar 96,81 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar

Simpulan : pada sejumlah kecil dari remaja yang diteliti, persentase lemak tubuh merupakan faktor risiko ringan bagi terjadinya ketidakteraturan siklus menstruasi,

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam Menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. pada Fakultas Bisnis dan Manajemen

[r]

[r]

[r]

Walaupun sangat penting, banyak masyarakat maupun civitas akademika yang tidak mengetahui proses pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi, hal ini

yang dipadatkan terjadi karena struktur sel kayu menjadi lebih padat dan merata. pada setiap bagian kayu, dan selain itu adanya kristalisasi molekul