• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinno Mulyono, S.Pd. MM ) Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dinno Mulyono, S.Pd. MM ) Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2016"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Dinno Mulyono, S.Pd. MM.

(bertiup@gmail.com/ 0852 2228 1965)

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

STKIP Siliwangi Bandung

(2)

Sumber :

http://4.bp.blogspot.com/-lZW0BfjV1pI/TyLBQUsUCsI/AAAAAAAAAFI/GG4E3rPkXR4/s1600/pertumbuha n+ekonomi.jpg

(3)

Pertemuan I

: Definisi Ekonomi, Pembangunan dan

Koperasi

Pertemuan II : Sejarah Perkembangan Ekonomi

Pembangunan

Pertemuan III : Sejarah Koperasi di dunia dan

Indonesia

Pertemuan IV : Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertemuan V : Teori-teori Pembangunan Ekonomi

Pertemuan VI : Perkembangan Koperasi di Dunia dan

Indonesia

Pertemuan VII : Karakteristik dan Sistem Ekonomi di

Indonesia

Pertemuan VIII : Ujian Tengah Semester

Pertemuan IX : Sistem Ekonomi Kerakyatan dan

(4)

Pertemuan X : Masalah Hubungan Internasional

dan Strategi Pembangunan Nasional

Pertemuan XI : Globalisasi dan Pembangunan

Ekonomi Rakyat

Pertemuan XII : Koperasi sebagai Soko Guru

Perekonomian Nasional

Pertemuan XIII : Analisis Kebijakan Pembangunan

Ekonomi Nasional

Pertemuan XIV : Pertumbuhan Penduduk dan

Ketenagakerjaan

Pertemuan XV : Tantangan Ekonomi Nasional di

Masa Depan

(5)
(6)

Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari

bagaimana manusia mencukupi kebutuhannya

hidupnya seperti produksi, distribusi, dan

konsumsi terhadap barang dan jasa.

Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu

οἶκος (

oikos) yang berarti “keluarga, rumah

tangga”

dan

νόμος

(

nomos)

yang

berarti “peraturan, aturan, hukum”. Jadi

pengertian ekonomi pada dasarnya adalah ilmu

yang mengatur rumah tangga.

Dari penggabungan kedua kata tersebut, juga

dapat diartikan menunjukkan sebuah kondisi yang

merujuk pada pengertian tentang aktivitas

manusia.

(7)

Pembangunan (development) adalah proses

perubahan yang mencakup seluruh system

sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur,

pertahanan,

pendidikan

dan

teknologi,

kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994).

Portes

(1976)

mendefinisikan

pembangunan sebagai transformasi ekonomi,

sosial dan budaya.

(8)

Koperasi adalah organisasi bisnis yang

dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang

demi kepentingan bersama.

Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan

prinsip gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan asas kekeluargaan.

(9)
(10)
(11)
(12)

Ekonomi pembangunan mulai berkembang pasca PD II. Segenap perhatian

terhadap pembangunan ekonomi mulai tercurah dengan pesat. Hal ini

didasari oleh beberapa alasan, yaitu :

Kemauan dan keinginan dari negara-negara bekas jajahan untuk

mengejar ketertinggal mereka dengan negara-negara bekas

penjajahnya. misalnya Indonesia, India, Pakistan, Korea. negara-negara

tersebut relatif miskin dan menghadapi masalah kependudukan yang

sangat serius.

Berkembangnya perhatian negara-negara maju terhadap Negara

Sedang Berkembang dengan alasan kemanusiaan sehingga mereka

bersedia untuk membantu proses pembangunan di NSB. (alasan

ekonomi)

Alasan yang lain adalah untuk memperoleh dukungan dalam perang

(13)

Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan

Skotlandia, yang bernama Robert Owen (1771-1858). Setelah

koperasi berkembang dan diterapkan di beberapa Negara-negara

eropa. Koperasi pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia.

Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria

Wiria Atmaja pada tahun 1896, dengan melihat banyaknyak para

pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang

terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang.

Melihat penderitaan tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu

mendirikan Bank untuk para pegawai negeri, beliau mengadopsi

system serupa dengan yang ada di jerman yakni mendirikan

koperasi kredit. Beliau berniat membantu orang-orang agar tidak

lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan memberikan

bunga yang tinggi.

Seorang asisten residen Belanda bernama De Wolffvan

Westerrode, merespon tindakan Patih R.Aria Wiria, sewaktu

mengunjungi Jerman De Wolffvan Westerrode menganjurkan

akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada

menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.

(14)
(15)
(16)

Frederich List (1789-1846),

Sumber :

http://2.bp.blogspot.com/-40yesDzO2Vg/VT72hLbg9GI/AAAAAAAAALU/DN pTpin6gJM/s1600/taha.png

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Revolusi Perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan

kemiskinan dan penderitaan bagi rakyat Perancis. Kelahiran Koperasi

yang didasari oleh adanya penindasan dan kemiskinan yang terjadi pada

masyarakat kalangan bawah (buruh) di dalam sistem kapitalisme yang

berkembang pesat saat itu, ternyata harus berhadapan pula dengan

kelemahan dari dalam koperasi sendiri. Kurangnya modal, kesadaran

dan pengetahuan yang rendah dari anggota dan pengurus menyebabkan

koperasi sulit berkembang secara pesat. Di sisi lain, ideologi sosialisme

yang muncul sebagai reaksi dari kekurangan-kekurangan kapitalisme itu

ternyata tidak mampu berbuat banyak untuk merubah keadaan saat itu.

Berkat dorongan pelopor-pelopor mereka seperti Charles Forier, Louis

Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib

rakyat, para pengusaha kecil di Perancis berhasil membangun

Koperasi-koperasi yang bergerak dibidang produksi. Dewasa ini di Perancis

terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional Perancis (Federation

Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah Koperasi

yang tergabung sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai

3.460.000 orang, dan toko yang dimiliki berjumlah 9.900 buah dengan

perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.

(26)

Koperasi didirikan di kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844. Koperasi ini di

pandang sukses. Koperasi yang dipelopori oleh 28 anggota tersebut dapat bertahan dan sukses karena didasari oleh semangat kebersamaan dan kemauan untuk

berusaha. Mereka duduk bersama dan menyusun berbagai langkah yang akan

dilakukan sebelum membentuk sebuah satuan usaha yang mampu mempersatukan visi dan cita-cita mereka. Mereka mulai menyusun pedoman kerja dan melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mereka susun bersama. Walaupun pada awalnya

banyak mengalami hujatan, tetapi toko yang dikelola secara bersama-sama tersebut mampu berkembang secara bertahap. Rochdale Equitable Pioneer’s Cooperative Society, dengan prinsip-prinsip koperasinya :

a. Keanggotaan yang bersifat terbuka. b. Pengawasan secara demokratis.

c. Bunga yang terbatas atas modal anggota.

d. Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.

e. Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus secara tunai.

f. Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik. g. Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau palsu.

(27)

 Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul

seorang pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan

simpan-pinjam. Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut :

1. Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.

2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar

bunga.

3. Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai

kerjasama yang erat.

4. Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa

mendapatkan upah.

5. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan

masyarakat.

 Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze

yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam yang bergerak di daerah perkotaan.

(28)

 Salah seorang pelopor Koperasi yang cukup terkemuka dari Swedia

bernama Albin Johansen. Salah satu tindakannya yang cukup

spektakuler adalah menasionalisasikan perusahaan penyaringan minyak bumi yang menurut pendapatnya, dapat dikelola dengan cara yang tidak kalah efisiennya oleh Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan Koperasi di

Swedia berhasil mengalahkan kekuatan perusahaan besar. Pada tahun 1926 Koperasi berhasil menghancurkan monopoli penjualan tepung terigu yang dimiliki perusahaan swasta.

 Pada akhir tahun 1949, jumlah Koperasi di Swedia tercatat sebanyak 674

buah dengan sekitar 7.500 cabang dan jumlah anggota hampir satu juta keluarga. Rahasia keberhasilan Koperasi-koperasi Swedia adalah berkat program pendidikan yang disusun secara teratur dan pendidikan orang dewasa di Sekolah Tinggi Rakyat (Folk High School), serta lingkaran studi dalam pendidikan luar sekolah. Koperasi Pusat Penjualan Swedia (Cooperative Forbundet), mensponsori program-program pendidikan yang meliputi 400 jenis kursus teknis yang diberikan kepada karyawan dan pengurus Koperasi.

(29)

 Keadaan sosial ekonomi Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19 hampir

sama dengan Inggris. Menurut catatan, jumlah Koperasi yang tumbuh antara tahun 1863-1939, berjumlah 2600 buah. Sekitar 57% dari Koperasi-koperasi ini mengalami kegagalan. Perkembangan yang menarik terjadi setelah tahun

1908. Sebuah komisi untuk kehidupan pedesaan yang diangkat oleh Presiden Theodore Rosevelt pada tahun 1908 mengemukakan dalam laporannya bahwa salah satu kebutuhan utama masyarakat pedesaan ialah kerjasama yang

efektif di antara para petani untuk mempersatukan usahanya pada tingkat yang sesuai kepentingan bersama.

 Menurut catatan, dalam periode 1909-1921, sekitar 52% dari seluruh

pekumpulan Koperasi pertanian yang ada telah bekerja secara efektif. Dalam perkembangannya, ada banyak jenis Koperasi yang berkembang di Amerika Serikat. Di daerah pedesaan antara lain dikenal adanya Koperasi Asuransi Bersama, Koperasi Listrik dan Telepon, Koperasi Pengawetan Makanan, Koperasi Simpan-Pinjam dan Koperasi Penyediaan Benih. Sedangkan Koperasi-koperasi di perkotaan seringkali menyelenggarakan toko-toko eceran. Koperasi Kredit dan

 Koperasi Perumahan juga banyak ditemukan di kota-kota. Di Amerika Serikat

(30)

Koperasi pertama kali berdiri di negara ini pada tahun 1900 (33

tahun sesudah pembaharuan oleh Kaisar Meiji), atau bersamaan

waktunya dengan pelaksanaan Undang-undang Koperasi Industri

Kerajinan. Cikal bakal kelahiran Koperasi di Jepang mulai muncul

ketika perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat

pedalaman. Gerakan Koperasi pertanian mengalami kemajuan yang

sangat pesat sejak tahun 1930-an, khususnya ketika penduduk

Jepang menghadapi krisis ekonomi yang melanda dunia dalam

periode 1933. Di Jepang ada dua bentuk Koperasi pertanian.

Yang pertama disebut Koperasi Pertanian Umum. Koperasi ini

bekerja atas dasar serba usaha, misalnya menyelenggarakan usaha

pemasaran hasil pertanian, menyediakan kredit untuk usaha

perasuransian, pemberian bimbingan dan penyuluhan pertanian

bagi usaha tani.

Bentuk Koperasi yang lain disebut Koperasi Khusus. Koperasi ini

hanya menyelenggarakan satu jenis usaha seperti Koperasi buah,

Koperasi daging ternak, Koperasi bunga-bungaan dan sebagainya.

Pada umumnya Koperasi-koperasi pertanian di Jepang

(31)

Pada masa penjajahan gerakan Koperasi pertama di Indonesia

lahir dari inisiatif tokoh R. A. Wiriaatmadja pada tahun 1986.

Wiriaatmadja, patih Purwokerto (Banyumas) ini berjasa menolong

para pegawai, pedagang kecil dan petani dari hisapan lintah darat

melalui Koperasi. Beliau dengan bantuan E. Sieberg, Asisten

Residen Purwokerto, mendirikan Hulp-enSpaar Bank. Cita-cita

Wiriaatmadja ini juga mendapat dukungan dari Wolf van

Westerrode, pengganti Sieberg. Mereka mendirikan Koperasi

kredit sistem Raiffeisen.

Gerakan Koperasi semakin meluas bersamaan dengan munculnya

pergerakan nasional menentang penjajahan. Berdirinya Boedi

Oetomo, pada tahun 1908 mencoba memajukan Koperasi rumah

tangga (Koperasi konsumsi). Serikat Islam pada tahun 1913

membantu memajukan Koperasi dengan bantuan modal dan

mendirikan Toko Koperasi. Pada tahun 1927, usaha Koperasi

dilanjutkan oleh Indonesische Studie Club yang kemudian

menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) di Surabaya.

(32)

Pada masa penjajahan Jepang Pada masa penjajahan

Jepang, Koperasi mengalami nasib yang lebih buruk.

Kantor Pusat Jawatan Koperasi diganti oleh

pemerintah Jepang menjadi Syomin Kumiai Cou

Jomusyo dan Kantor Daerah diganti menjadi Syomin

Kumiai Saodandyo.

Kumiai yaitu Koperasi model Jepang, mula-mula

bertugas untuk mendistribusikan barang-barang

kebutuhan rakyat. Hal ini hanya alat dari Jepang untuk

mengumpulkan hasil bumi dan barang-barang

kebutuhan untuk Jepang. Walau hanya berlangsung

selama 3,5 tahun tetapi rakyat Indonesia mengalami

penderitaan yang jauh lebih dahsyat. Jadi, dalam masa

penjajahan Jepang Koperasi Indonesia dapat dikatakan

mati.

(33)

 Pada awal kemerdekaan, Koperasi berfungsi untuk mendistribusikan keperluan

masyarakat sehari-hari di bawah Jawatan Koperasi, Kementerian Kemakmuran. Pada tahun

1946, berdasarkan hasil pendaftaran secara sukarela yang dilakukan Jawatan Koperasi terdapat sebanyak 2.500 buah Koperasi.

 Namun karena sistem pemerintahan yang berubah-ubah maka terjadi titik kehancuran

Koperasi Indonesia menjelang pemberontakan G30S/PKI. Partai-partai memanfaatkan Koperasi untuk kepentingan partainya, bahkan ada yang menjadikan Koperasi sebagai alat pemerasan rakyat untuk memperkaya diri sendiri, yang dapat merugikan Koperasi sehingga masyarakat kehilangan kepercayaannya dan takut menjadi anggota Koperasi.

 Pembangunan baru dapat dilaksanakan setelah pemerintah berhasil menumpas

pemberontakan G30S/PKI. Pemerintah bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Kehadiran dan peranan Koperasi dalam perekonomian nasional merupakan pelaksanaan amanat penderitaan rakyat. Masa pasca kemerdekaan memang dapat dikatakan berkembang tetapi pada masa itu membuat perkembangan Koperasi berjalan lambat. Namun keadaannya seperti itu, pemerintah pada tahun 1947 berhasil melangsungkan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya, Jawa Barat.

 Menetapkan tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi Indonesia

 Masuk tahun 2000an hingga sekarang perkembangan Koperasi di Indonesia cenderung

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

Referensi

Dokumen terkait

MagLev adalah singkatan dari MAGnetically LEVitated trains yang terjemahan bebasnya adalah kereta api yang mengambang secara magnetis. Seperti namanya,

 Pelaksanaan tradisi larangan beraktivitas pada hari Ahad Wage ini sudah dipercaya oleh warga masyarakat Jragung dan kepercayaan ini sulit dihilangkan karena

Hasil penelitian cemaran Salmonella pada telur ayam di Provinsi Jawa Barat kali ini menunjukkan hasil yang berbeda dengan data yang dilaporkan oleh Satyaningsih (2007)

Hal ini diperkuat oleh Saeroji (2013) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Disiplin, Fasilitas, dan Motivasi Belajar terhadap Kecepatan Mengetik Manual (Pada

Ayah dari dua putra putri itu sejak duduk di bangku SMP menggeluti seni tabuh dan tidak pernah absen untuk ikut pentas bersama duta seni Kabupaten Jembrana dalam arena

Judul Penelitian : Pengaruh Variasi Biomassa Eceng Gondok (Eichornia crassipes) terhadap Kandungan Krom (Cr) Limbah Cair Industri Sablon “TEMENAN” Monjali Yogyakarta Menyatakan bahwa

Bagi beberapa orang, untuk contoh kasus pada saat kita berbelanja di atas, beberapa orang merasa cukup dengan harga yang ditawarkan oleh penjual, sementara yang lain merasa perlu

Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadikan suatu proses penyadaran nilai-nilai agama Islam, bahkan sampai pada internalisasi nilai-nilai agama