29
30 3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data berupa angka yang nantinya akan diukur dengan statistik, sehingga menghasilkan kesimpulan yang dapat di generalisasi (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini, penelitian kuantitatif dilakukan untuk meneliti pengaruh faktor- faktor audit internal terhadap kinerja staff quality control di PT Albea Rigid Packaging Surabaya.
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Operasional variabel sangat diperlukan untuk mengetahui jenis, indikator, alat ukur serta skala dari variabel-variabel penelitian. Hal ini dilakukan agar pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan benar. Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu:
3.3.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini ada tiga variabel bebas yang digunakan, yaitu faktor-faktor audit internal, diantaranya meliputi:
1. Profesionalisme (X1)
Profesionalisme dapat diartikan sebagai tingkat kemahiran profesional auditor internal dalammelakukan pemeriksaan yang dilaksanakan dengan keterampilan dan kecermatanprofesionalnya terhadap penerapan struktur pengendalian (Dianawati & Ramantha, 2013).
2. Ruang Lingkup (X2)
Ruang lingkup audit internal, meliputi pengujian dan pengevaluasian terhadap kemandekan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan dan kualitas kerja berkaitan dengan tanggung jawab anggota organisasi (Amin, 2016).
3. Independensi (X3)
Independensi berartikan“tidak mudah di pengaruhi”, karena auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Independensi diperlukan agardalam melakukan pengawasan mampu memberi laporan suatu kejadian atau temuan sesuaifakta yang sebenarnya (Widya &
Wirajaya, 2019).
3.3.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau variabel dependen didefinisikan sebagai variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja staff quality control.
Pengendalian kualitas (quality control) menurut Ishkawa (dalam Haming &
Mahfud, 2012) adalah mengembangkan, mendesain, memproduksi dan memberikan layanan produk bermutu yang paling ekonomis, paling berguna dan selalu memuaskan para pelanggannya. Pengendalian kualitas (quality control) dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara menetapkan standar yang tepat untuk suatu produk. Standar kualitas produk manufaktur meliputi bahan baku, proses produksi, produk jadi hingga produk sampai ke tangan konsumen.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai variabel, sub variabel, indikator, dan skala pengukurannya akan dibahas dalam bentuk tabel operasionaliasi variabel di bawah ini yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel Operasional Penelitian
No. Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
1. Faktor-faktor Auditor Internal
(X)
Professionalisme (X1) (Dianawati &
Ramantha, 2013)
1. Pengabdian pada profesi 2. Kewajiban sosial 3. Kemandirian
4. Keyakinan terhadap peraturan profesi
5. Hubungan dengan sesama profesi
Skala likert 1.Sangat Tidak Setuju
2.Tidak Setuju 3.Kurang Setuju 4.Setuju 5.Sangat Setuju Ruang Lingkup
(X2) (Amin, 2016)
1. Mereview reliabilitas 2. Mereview sistem 3. Mereview alat-alat
4. Mereview operasi atau program
5. Menilai ekonomi dan keefesiesian
Skala likert 1.Sangat Tidak Setuju
2.Tidak Setuju 3.Kurang Setuju 4.Setuju 5.Sangat Setuju Independensi (X3)
(Widya & Wirajaya, 2019)
1. Independensi dalam program audit
2. Independensi dalam verifikasi
3. Independensi dalam pelaporan
Skala likert 1.Sangat Tidak Setuju
2.Tidak Setuju 3.Kurang Setuju 4.Setuju 5.Sangat Setuju 2 Kinerja Staff
Quality Control (Y)
Kinerja Staff Quality Control (Y)
(Haming &
Mahfud, 2012)
1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan waktu 4. Keefektifan 5. Kemandirian
Skala likert 1.Sangat Tidak Setuju
2.Tidak Setuju 3.Kurang Setuju 4.Setuju 5.Sangat Setuju
Sumber:Peneliti,2021
3.4 Teknik Penentuan Populasi, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2017). Sedangkan menyebutkan bahwa sampel adalah sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah staff quality control di PT Albea Rigid Packaging Surabaya yang berjumlah 33 orang.
3.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah serta karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Jumlah populasi yang akan diteliti telah ditentukan dengan jumlah sebanyak 33 orang responden.
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total sampling. Berdasarkan pendapat Sugiyono (2017), total sampling adalah teknikpengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.
Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 karyawan staff quality control di PT Albea Rigid Packaging Surabaya.
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.5.1 Lokasi Penelitian
Lokasi pada penelitian ini yaitu di PT Albea Rigid Packaging Surabaya, yang beralamatkan di Jl. Rungkut Industri IV No.23, Rungkut Tengah, Kec.
Gunung Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60293.
3.5.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai dengan bulan Desember 2021.
3.6 Prosedur Pengambilan Data 3.6.1 Sumber Data
Menurut Sugiyono (2017) menyebutkan bahwa sumber data penelitian terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1. Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan data kuesioner.
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder sumber data yang tidak langsung memberikan datakepada pengumpul data, misalanya lewat orang lain atau lewat dokumen.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang sangat menunjang terselenggaranya penelitian dengan digunakan cara-cara pengumpulan data adalah :
a. Library Research (Studi Kepustakaan)
Penelitian menggunakan buku yang berhubungan dengan pokok pembahasan yang diteliti oleh peneliti sekarang yaitu mengenai faktor- faktor audit internal yang mempengaruhi kinerja.
b. Field Research (Studi Lapangan)
Yaitu pengumpulan data skripsi dengan mengadakan penelitian secara langsung dilapangan atau objek penelitian. Adapun teknik yang digunakan pengumpulan data antara lain :
1) Kuesioner
Menurut Sugiyono (2012), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner dalam penelitian ini memiliki pilihan jawaban yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan kriteria skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena yang berhubungan dengan suatu hal (Sugiyono, 2012). Biasanya disediakan lima pilihan dengan format seperti ini :
Tabel 3.2 Skala Likert
No Jawab Skor
1. Sangat Tidak Setuju 1
2. Tidak Setuju 2
3. Kurang Setuju 3
4. Setuju 4
5. Sangat Setuju 5
Sumber: Sugiyono (2012) 2) Observasi
Observasi adalah teknik atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer yang diperlukan untuk penelitian dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.
3) Wawancara (Interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
3.7 Pengujian Data 3.7.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan dalam suatu penelitian bertujuan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu data yang diperoleh (kuesioner). Data yang berupa kuesioner dalam suatu penelitian dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk memperoleh informasi sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sufren dan Natanael, 2014:55). Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan uji korelasi, dimana dapat dinyatakan data valid jika nilai korelasi (Corrected Item-Total Correlation) lebih dari atau sama dengan 0,2 (Sufren dan Natanael, 2014:56).
3.7.2. Uji Reliabilitas
Reabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur sejauh mana jawaban pada setiap variabel tetap konsisten. Reliabel dalam penelitian kuantitatif yaitu item pertanyaan setiap variabel tersebut konsisten (Sufren dan Natanael, 2014:57). Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan uji statistik cronbach’s alpha (). Adapun ketentuan pengujian ini yaitu setiap variabel
kuesioner penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha () lebih dari 0,6 (Sufren dan Natanael, 2014:59).
3.8 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik-turunnya) variabel terikat, bila dua atau lebih variabel bebas sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan jika jumlah variabel bebasnya minimal dua. Rumus regresi berganda adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012:277) :
Di mana:
Y = Kinerja
α = konstanta, nilai Y apabila X= 0 β = koefisien regresi
X1 = Profesionalisme X2 = Ruang lingkup X3 = Independensi
e = Error
3.8.2 Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban rumusan masalah penelitian sementara sebelum dilakukannya penelitian (Sugiyono, 2012:150). Adapun mengenai
rumusan masalah dalam penelitian ini sudah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Hipotesis dirumuskan dengan menggunakan dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan dalam suatu penelitian. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t (uji parsial). Menurut Sugiyono (2012:197), uji t (test of significance individual parameter) digunakan dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh signifikan yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Langkah-langkahnya adalah:
1. Menetapkan besarnya thitung dengan ketentuan nilai level of significance (α) 10% yaitu harus di bawah 0,10.
2. Mengambil keputusan
a. Jika nilai level of significance thitung menurut hasil perhitungan lebih kecil daripada 0,10, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Jika nilai nilai level of significance thitung menurut hasil perhitungan lebih besar daripada 0,10, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat
39