476 employees (2022)
Jaringan Usaha Business Network
• 1 (satu) Kantor Pusat /(one) Head Office
• 8 (delapan) Kantor Area/ (eight) Office Areas
• 2 (dua) Entitas Anak/(two) Subsidiaries - PT Pertagas Niaga
- PT Perta Arun Gas
• 2 (dua) Joint Venture/(two) Joint Ventures - PT Perta Daya Gas
- PT Perta-Samtan Gas Alamat Kantor Pusat
Head Office Addres
Graha Pertamina, Tower Pertamax Lt. 20-23 Jl. Medan Merdeka Timur No. 11-13;
Jakarta Pusat 10110 Indonesia Telp: (021) 3190 6825
Faks: (021) 3190 6831
Email: [email protected] Kontak Perusahaan
Company Contact
Sekretaris Perusahaan: Fitri Erika Corporate Secretary: Fitri Erika Telp: 021 31906825
Email: [email protected] Situs Web: www.pertagas.pertamina.com Media Sosial: @pertaminagas (instagram) Contact Center: 135/[email protected]
Pertamina Gas pertama kali dibentuk oleh Pertamina pada tahun 2001 sebagai pelaksanaan dari amanat Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas.
Undang-undang tersebut mengharuskan pemisahan kegiatan usaha migas di bidang hulu dan hilir, sehingga Pertamina mengubah pola kegiatan usaha gas yang selama ini dijalankan Direktorat Hulu melalui Divisi Utilisasi Gas, ke dalam satu kegiatan yang dilakukan entitas bisnis terpisah, yaitu Pertamina Gas. Melalui undang-undang ini, status Pertamina sebagai pelaku usaha sekaligus regulator mengalami perubahan PT Pertamina Gas atau “Pertamina Gas” atau
“Perusahaan” merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor midstream dan downstream industri gas Indonesia, serta midstream industri minyak Indonesia.
Pertamina Gas merupakan bagian dari Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau “PGN” dan Holding Migas BUMN PT Pertamina (Persero), yang berperan dalam usaha transportasi gas, transportasi minyak, pemrosesan gas, distribusi gas, niaga gas dan bisnis lainnya yang terkait dengan gas alam dan produk turunannya.
PT Pertamina Gas or "Pertamina Gas" or "Company" is a company engaged in the midstream and downstream sectors of the Indonesian gas industry, as well as the midstream of the Indonesian oil industry. Pertamina Gas is part of the Gas Subholding of PT Perusahaan Gas Negara Tbk or "PGN" and the State-Owned Oil and Gas Holding of PT Pertamina (Persero), which plays a role in the business of gas transportation, oil transportation, gas processing, gas distribution, gas commerce, and other businesses related to natural gas and its derivative products.
Pertamina Gas was first established by Pertamina in 2001 as an implementation of the mandate of Law No. 22 of 2001 concerning Oil and Gas. The law requires the separation of oil and gas business activities in the upstream and downstream fields, so Pertamina changed the pattern of gas business activities that had been carried out by the upstream directorate through the gas utilization division, into one activity carried out by a separate business entity, namely Pertamina Gas. Through this law, Pertamina's status as a business actor, as well as a regulator, has changed to a State-Owned Enterprise (SOE), PT Pertamina
menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina (Persero).
Pada tahun 2007, pembentukan Pertamina Gas sebagai entitas usaha yang berbadan hukum diresmikan melalui Akta Notaris No.
12 tanggal 23 Februari 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Marianne Vincentia Hamdani, SH., dengan nama PT Pertagas. Akta pendirian ini disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-03421 HT.01.01-TH.2007 tanggal 29 Maret 2007 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 545 Tambahan No. 5 tanggal 15 Januari 2009.
Pada 21 Mei 2007, Perusahaan mendapatkan persetujuan pengalihan pengelolaan aset dan aktivitas bisnis gas dari PT Pertamina (Persero) berdasarkan memorandum dari Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) No.
39D/d00000/2007-S1. Atas dasar tersebut, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha migas dalam hal niaga gas, transportasi gas, pemrosesan gas, dan bisnis lainnya yang terkait dengan gas alam dan produk turunannya. Selanjutnya, Perusahaan juga diberi kuasa oleh PT Pertamina (Persero) untuk mengelola, mengoperasikan, dan memelihara seluruh aset gas PT Pertamina (Persero). Hal ini sesuai dengan Surat Kuasa Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. 540/C00000/2008-S0.
Nama Perusahaan berubah dari PT Pertagas menjadi PT Pertamina Gas berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 9 Januari 2008 oleh Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. Akta perubahan ini telah disahkan melalui surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-04898.AH.01.02.Tahun 2008 pada tanggal 31 Januari 2008.
(Persero).
In 2007, the establishment of Pertamina Gas as a legal entity was inaugurated through Notarial Deed No. 12 dated February 23, 2007, made before Notary Marianne Vincentia Hamdani, SH., under the name PT Pertagas.
This deed of establishment was ratified through the Decree of the Minister of Law and Human Rights No. W7-03421 HT.01.01-TH.2007 dated March 29, 2007, and announced in State Gazette No. 545 Supplement No. 5 dated January 15, 2009.
On May 21, 2007, the Company obtained approval for the transfer of asset management and gas business activities from PT Pertamina (Persero) based on a memorandum from the Upstream Director of PT Pertamina (Persero) No. 39D/
d00000/2007-S1. On this basis, the Company carries out oil and gas business activities in terms of gas trading, gas transportation, gas processing, and other businesses related to natural gas and its derivative products.
Furthermore, the Company is also authorized by PT Pertamina (Persero) to manage, operate, and maintain all gas assets of PT Pertamina (Persero). This is by the Power of Attorney of the President Director of PT Pertamina (Persero) No.
540/C00000/2008-S0.
The Company's name changed from PT Pertagas to PT Pertamina Gas based on Notarial Deed No. 3 dated January 9, 2008, by Notary Marianne Vincentia Hamdani, S.H. This deed of the amendment has been ratified through the decree of the Minister of Law and Human Rights No. AHU-04898.AH.01.02.Tahun 2008 on January 31, 2008.
Pada 14 Januari 2009, PT Pertamina Gas memperoleh izin usaha dalam bisnis pengangkutan gas melalui pipa dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Untuk selanjutnya, Perusahaan fokus dalam pengembangan usaha pada lini bisnis transportasi dan pemrosesan gas.
Guna mendukung visi dan misi PT Pertamina (Persero) untuk menjadi perusahaan energi di Indonesia, Pertamina Gas mengembangkan cakupan kegiatan usahanya dengan menambahkan kegiatan usaha baru, yaitu bidang kelistrikan. Penambahan kegiatan usaha baru ini dikukuhkan melalui Akta Notaris No. 30 tanggal 22 April 2015, yang dibuat di hadapan Notaris Marianne Vincentia Hamdani, SH.
Memasuki tahun 2018, sesuai dengan amanah dari Pemerintah Republik Indonesia untuk menyatukan kegiatan usaha gas bumi dalam satu badan BUMN Energi maka Subholding Gas dibentuk melalui Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2018 di mana Pemerintah mengalihkan seluruh Saham Seri B milik Negara di PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN kepada Pertamina pada 28 Februari 2018.
Aksi korporasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan ditandatanganinya Sales Purchase Agreement (SPA) antara Pertamina dan PGN terkait penjualan saham milik Pertamina di PT Pertamina Gas beserta Anak Perusahaan / Joint Venture kepada PGN pada 28 Desember 2018.
Pengambilalihan sebagian saham Pertamina oleh PGN dikukuhkan melalui Akta Notaris No.
112 tanggal 28 Desember 2018 yang dibuat
On January 14, 2009, PT Pertamina Gas obtained a business license in the business of transporting gas through pipelines from the Ministry of Energy and Mineral Resources.
Henceforth, the Company focuses on business development in the transportation and gas processing business lines.
To support the vision and mission of PT Pertamina (Persero) to become an energy company in Indonesia, Pertamina Gas develops the scope of its business activities by adding new business activities, namely the electricity sector. The addition of this new business activity was confirmed through Notarial Deed No. 30 dated April 22, 2015, which was made before Notary Marianne Vincentia Hamdani, SH.
Entering 2018, by the mandate of the Government of the Republic of Indonesia to unite natural gas business activities in one state-owned energy agency, Subholding Gas was formed through Government Regulation No. 6 of 2018 in which the Government transferred all State-owned Series B Shares in PT Perusahaan Gas Negara Tbk or PGN to Pertamina on February 28, 2018. The corporate action was then continued with the signing of a Sales Purchase Agreement (SPA) between Pertamina and PGN related to the sale of Pertamina's shares in PT Pertamina Gas and its Subsidiaries / Joint Venture (AP / JV) to PGN on December 28, 2018.
The takeover of part of Pertamina's shares by PGN was confirmed through Notarial Deed No.
112 dated December 28, 2018, which was made
dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., L.L.M. dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU- AH.01.03-0001361 pada tanggal 3 Januari 2019.
Dengan demikian, sejak 28 Desember 2018, PGN telah resmi sebagai pemegang saham mayoritas Pertamina Gas. Pembentukan Subholding Gas ini merupakan langkah awal integrasi bisnis gas untuk dapat memastikan ketersediaan energi yang terjamin dan berkelanjutan.
Pada tahun 2019, PGN selaku pemegang saham mayoritas Pertamina Gas melakukan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan Pertamina Gas yang kemudian disahkan melalui Akta No. 35 tanggal 30 Agustus 2019 Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Pertamina Gas tentang Perubahan Anggaran Dasar. Perubahan tersebut dilakukan dengan tujuan standardisasi anggaran dasar anak perusahaan PGN.
PT Pertamina Gas secara berkelanjutan mengembangkan bisnisnya dengan pengembangan ruas pipa transmisi gas baru, pipa distribusi baru, dan proyek-proyek fasilitas gas lainnya di seluruh Indonesia demi menjamin kebutuhan pasokan energi domestik.
Hingga akhir tahun 2022, kegiatan usaha Pertamina Gas didukung oleh 2 (dua) Entitas Anak Usaha, yaitu PT Pertagas Niaga dan PT Perta Arun Gas, dan 2 (dua) Entitas Perusahaan Patungan, yaitu PT Perta Daya Gas dan PT Perta-Samtan Gas.
before Notary Mala Mukti, S.H., L.L.M. and was ratified by the Minister of Law and Human Rights through decree No. AHU-AH.01.03-0001361 on January 3, 2019.
Thus, since December 28, 2018, PGN has officially become the majority shareholder of Pertamina Gas. The establishment of this Gas Subholding is the first step in the integration of the gas business to be able to ensure the availability of guaranteed and sustainable energy.
In 2019, PGN as the majority shareholder of Pertamina Gas made adjustments to Pertamina Gas's Articles of Association which were then ratified through Deed No. 35 dated August 30, 2019, Statement of Shareholders Decision of PT Pertamina Gas concerning Changes to the Articles of Association. The change was made to standardize the articles of association of PGN's subsidiaries.
PT Pertamina Gas continuously develops its business by developing new gas transmission pipelines, new distribution pipe, and other gas facility projects throughout Indonesia to ensure domestic energy supply needs.
Until the end of 2022, Pertamina Gas's business activities are supported by 2 (two) Subsidiaries, namely PT Pertagas Niaga and PT Perta Arun Gas, and 2 (two) Joint Venture Entities, namely PT Perta Daya Gas and PT Perta-Samtan Gas.