• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengurus NU

مُه َنوُمِلههظلٱ

B. Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengurus NU

Beberapa wawancara di atas memberikan arahan yang jelas tentang factor-faktor yang mempengaruhi para informan atau pengurus NU tentang program KOIN LAZISNU. Saat menuturkan tentang persepsi, setiap informan pasti memiliki pendapat yang berbeda. Karena, setiap individu memiliki pemikiran dan cara yang berbeda untuk mencerna serta menyampaikan apa yang dilihatnya.

B. Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

yang bertindak sebagai reseptor. Sebagian besar rangsangan individu datang dari luar.

b. Alat Indera, Syaraf dan Pusat Susunan Syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima rangsangan. Ada juga saraf sensorik, reseptor dari sistem saraf pusat, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

c. Perhatian

Perhatian diperlukan untuk melakukan atau mempertahankan pengamatan individu, yang merupakan langkah pertama dalam persiapan mengadakan pengamatan. Perhatian adalah konsentrasi atau fokus dari setiap aktivitas individu pada sesuatu atau sekelompok objek.

Selain diatas terdapat beberapa hal yang dapat menjadi faktor-faktor persepsi yaitu: pengalaman pribadi, status sosial ekonomi, kondisi lingkungan, tingkat

pendidikan, suku, motivasi dan perhatian. Factor-faktor ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a). Pengalaman Pribadi

Faktor yang terjadi pada individu ini, berasal dari luar diri. Sehingga, untuk dapat mendapatkan pengalaman pribadi, individu harus mampu berinteraksi dengan di dunia luar.

b). Status Sosial Ekonomi

Faktor yang terjadi karena kepemilikan kekuasaan atau jabatan pada individu. Status soial ini lebih berfokus pada kepemilikan harta.

c). kondisi lingkungan

Faktor yang terjadi karena pengaruh dari luar seperti lingkungan tempat tinggal, kerja dan pertemanan.

d). Tingkat Pendidikan

Faktor yang terjadi karena adanya tingkatan pendidikan yag dimiliki.

e). Suku

Faktor ini dipengaruhi karena adanya garis keturunan dari suatu daerah tempat berasal. Misalnya bisa berupa adat, budaya dan kebiasaan.

f). Motivasi

Faktor ini dipengaruhi dari dorongan individu untuk berkembang dan lebih maju

g). Perhatian

Faktor ini dipengaruhi karena adanya perhatian pada individu untuk memahami objek tersebut. Tanpa adanya perhatian, individu tidak akan melakukan hal- hal yang bisa merubah keadaan.

Hasil penelitian ditemukan faktor-faktor yang dikemukakan oleh ke lima belas informan. Dari semuanya, terdapat dua pembagian factor yaitu karena kesadaran diri sendiri dan karena tuntutan dari pekerjaan. Meskipun

demikian, keduanya sama-sama ada pengaruh dari luar individu yaitu:

Pertama, tiga informan yaitu, TR, AS dan NH menuturkan bahwa mereka awalnya mengikuti program KOIN LAZISNU karena tanggung jawab pekerjaan.

Mereka menjadi salah satu pengurus LAZISNU, sehingga mau tidak mau mereka harus ikut program tersebut.

Namun selain itu, mereka akhirnya juga sadar bahwa kegiatan amal seperti program KOIN LAZISNU tersebut bisa bermanfaat untuk pribadi dan orang lain. Selain itu, dengan bershodaqoh merupakan salah satu sunah yang dianjurkan oleh Allah Swt.

Kedua, terdapat dua belas informan menuturkan bahwa mengikuti program KOIN LAZISNU, karena kesadaran diri sendiri dan ingin mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Beberapa dari mereka menjelaskan, beramal meskipun tidak begitu banyak tetap bisa memberi manfaat untuk

orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, juga sebelum ikut program KOIN LAZISNU ada yang memiliki pengalaman mengikuti kegiatan amal di lingkungannya.

Selain itu, ada juga awal mula ikut program KOIN LAZISNU karena ikut-ikutan. Seperti penuturan informan KN sebagai berikut: “Ya, awalnya ikut-ikut yang lain sih mbak. Kemudian manfaatnya kerasa, ya terus saya lanjutin.”121

Selain itu juga informan MN, juga menuturkan hal yang sama sebagai berikut: “Saya ikut program ini karena awalnya ikut-ikut bapak yasinan disini. Trus saya merasakan sendiri manfaatnya sehingga lanjut sampai sekarang.”122

Jika dikaitkan dengan teori yang dibahas diatas pembahasan ini, yaitu:

121 Wawancara dengan informan KN pada Agustus 2020

122 Wawancara dengan informan MN pada Agustus 2020

a. Objek yang dipersepsi, menurut teori ini berasal dari luar individu. Dilihat dari hasil wawacara ke lima belas informan bisa ditarik kesimpulan, bahwa tidak semua objek yang di persepsi dipengaruhi dari luar. Karena beberapa dari mereka memang ada yang dari hati atau kesadaran pada diri sendiri. Misalnya, mereka ikut karena butuh untuk mendekatkan diri pada Allah Swt.

Ada juga, ikut program karena ikut-ikutan mendapat pengaruh dari lingkungan sekitar, tanpa ada pengalaman sebelumnya tentang kegiatan amal atau filantropi.

b. Alat Indera, Syaraf dan Pusat Susunan Syaraf

Di jelaskan teori diatas, bahwa terdapat syaraf, alat indera dan pusat syaraf yang bekerja sama untuk menerima serta mengolah apa yang dilihat kemudian dilanjutkan ke otak. Akhirnya otak mencerna hal tersebut, memunculkan kesadaran dengan apa yang

dilakukan. Hal ini, misalnya para informan bersedia mengikuti program Koin, karena tau arti dan manfaat program tersebut. Meskipun awalnya karena tuntutan pekerjaan, ataupun atas kemauan diri sendiri.

c. Perhatian

Teori diatas menjelaskan, bahwa perhatian menjadi hal penting terciptanya kesadaran dan memunculkan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan pemikiran terhadap objek yang diamati. Sehingga ke lima belas informan tersebut, bisa memberikan persepsi tentang program Koin LAZISNU, dengan penuturan yang berbeda-beda, karena mereka memberikan perhatiannya pada Koin LAZISNU. Perhatian tersebut, bisa terjadi lewat pengalaman kegiatan amal yang pernah diikuti, mendengarkan penyuluhan dari pengurus LAZISNU, serta ada yang menjadi pengurus pada program tersebut.

Faktor-faktor yang terjadi pada ke lima belas Informan yang dapat mempengaruhi persepi pengurus NU terhadap program Koin LAZISNU di Kecamatan Dolopo Kabupaten Dolopo, karena adanya pengalaman, motivasi, lingkungan sekitar, dan tingkat social ekonomi serta perhatian.

Pengalaman dan motivasi menjadi pengaruh terbesar pada fator-faktor tersebut. Para informan rata-rata memiliki pengalaman tentang kegiatan amal atau penggalangan dana.

Meskipun demikian, pendidikan juga menjadi salah satu factor yang berpengaruh. Karena dari lima belas informan, mereka memiliki jenjang pendidikan yang berbeda-beda.

Perbedaan tingkat pendidikan ini juga mempengaruhi pola pikir mereka. Mereka tidak keberatan memutuskan untuk aktif menjadi donatur di program Koin LAZISNU di Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Selain itu, lingkungan sekitar juga menjadi factor yang berpengaruh pada informan untuk bergabung pada program Koin

LAZISNU di Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

Karena berbagai desa yang berbeda, sudah banyak yang aktif pada Koin LAZISNU. Jadi bukan suatu hal asing saat ikut menjadi donatur pada program tersebut. Selain itu factor suku dan pendidikan tidaklah terlalu mempengaruhi mereka, karena kelima belas informan dari suku yang sama yaitu, jawa serta pendidikan dari informan banyak yang sudah sarjana. Karena informan dari kalangan pendidikan rendah sampai atas, sama-sama tidak keberatan bergabung di program Koin LAZISNU.

157 BAB V

PEMBERDAYAAN PADA PROGRAM KOIN LAZISNU DI KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN MADIUN

A. Pemberdayaan pada Program Koin LAZISNU di