• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil uji reabilitas diatas nilai Cronbach’s Alpha menunjukkan angka 0,964 nilai tersebut lebih besar dari angka 0,61 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dikatakan sangat reliabel.

58

D: Hasil uji normalitas K-S

Fs (x): Distribusi Frekuensi Kumulatif Sampel Ft (x): Distribusi Frekuensi Kumulatif teoritis

Adapun prinsip dari uji normalitas K-S adalah apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka berarti nilai residual di nyatakan berdistribusi tidak normal, sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka nilai residual dinyatakan berdistribusi normal. Dalam perhitungan ini di bantu komputer dengan aplikasi SPSS 25.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Uji lineraritas digunakan untuk mengetahui pola pola hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Menurut Widhiarso, baik korelasi maupun regresi linier dibangun berdasarkan asumsi bahwa variabel- variabel yang dianalisis memiliki hubungan linier, strategi untuk memverifikasi hubungan linier tersebut dapat dilakukan dalam berbagai cara, misalnya bivariate plot dalam Azwar, linearity test dan curve estimation (SPSS Inc, 2007), atau analisis residual dalam Pedhazur &

Kerlinger.

Dalam penelitian ini dilakukan uji linearitas menggunakan tabel anova dengan bantuan software SPSS Statistics version 25 Dengan

menggunakan tabel anova pada SPSS, akan dilihat nilai Sig. Linearity &

Sig. Deviation from Linearity dari setiap variabel bebas dengan variabel terikat dibandingkan dengan tingkat signifikansi (α).

Nilai Sig. Linearity menunjukkan sejauh mana variabel bebas berbanding tepat di garis lurus. Apabila nilai Sig. Linearity lebih kecil dari tingkat signifikansi (α), maka regresi linier dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel yang ada. Sedangkan nilai Sig. Deviation from Linearity menunjukkan selinier apa data yang dipergunakan. Apabila nilai Sig. Deviation from Linearity lebih besar dari tingkat signifikansi (α), maka regresi linier dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel yang ada dalam Widhiarso.

Kriteria hubungan linier diatas dapat dijelaskan dengan menggunakan tingkat signifikansi (α) 5% atau 0.05.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji lineritas adalah:

a. Jika nilai Sig. Deviation from linearity > 0,05, maka terdapat hubungan linear antara variabel X dan Y.

b. Jika nilai Sig. Deviation from linearity < 0,05, maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel X dan Y.

3. Uji Hipotesis Regresi Linier

Adapun teknik analisis ragresis linier sederhana melalui aplikasi SPSS Versi 2574 berikut alasannya:

y= subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, (Bandung: Alfabeta, 2007), 261.

60

a= harga Y bila X-0 (harga konstan)

b= angka arah koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

x = subyek pada variabel Independen yang mempunyai nilai tertentu b = (∑( ) (∑) )(∑ )

(∑ )

a = )

n = banyak pasangan data Xi = nilai variabel independen Yi = nilai variabel dependen

Setelah diketahui pengaruhnya, kemudian diadakan interprestasi dala dengan interpretasi dari hasil analisis regresi dengan skor mentah yang telah diketahui dengan cara membandingkan antara t hitung dengan t tabel 1% dan 5% dengan kemungkinan sebagai berikut:

a. Jika t hitung lebih besar atau sama dari t tabel 1% dan 5%, maka t hitung yang diperoleh signifikan (hipotesis diterima).

b. Jika t hitung lebih kecil dari t tabel 1% dan 5%, maka t hitung yang diperoleh non signifikan (Hipotesis ditolak).

Menurut (Sugiyono,2007:194). Interprestasi nilai "t" dengan berkonsultasi pada tabel nilai "t" hitung, dengan telebih dahulu mencari derajat bebasnya dengan rumus:

Df = N-nr Keterangan:

df : degrees of freedom N : number of class

Nr : banyaknya variabel dikorelasikan.

Kemudian untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh (kontribusi) variabel X (pengaruh aplikasi tiktok) terhadap variabel Y (Minat Belajar), maka selanjutnya dilakukan analisis Koefisien determinasi dengan rumus:

KD = Keterangan:

KD : koefisien determinasi

r : nilai koefisien Product moment

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengaruh aplikasi tiktok terhadap siswa MTs Islamiyah Songgon penulis menggunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3. 6

Interprestasi Koefisien Korelasi Besar

nilai r

Interpretasi 0,00-,20 Antara variabel X dan Y memang

terdapat pengaruh, akan tetapi pengaruhnya sangat lemah sehingga korelasi itu diabaikan

0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat Pengaruh yang lemah atau rendah

0,40-0,70 Antara variabel X dan Y teradapat pengaruh yang cukupan atau sedang

0,70-0,90 Antara variabel X dan Y teradapat pengaruh yang tinggi atau kuat

0,90-1,00 Antara variabel X dan Y teradapat pengaruh yang sangat tinggi atau sangat kuat

Sumber: Sudjono (2009:11)

62 BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ABALISIS DATA A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Sejarah berdirinya MTs Islamiyah Songgon

Desa Songgon sebagai ibu kota kecamatan dengan jumlah penduduk sangat besar membutuhkan sebuah lembaga pendidikan tingkat menengah pertama sebagai tindak lanjut dari pendidikan MI Islamiyah sejak tahun 1981. Karena komitmen pengurus Yayasan Islamiyah Songgon untuk mewujudkan amanat dari para pendahulu.

Bermula hasil rapat di MI Islamiyah Songgon pada tanggal 15 Mei 1993, maka diputuskan pendirian MTs. Islamiyah Songgon. Pada tanggal 1 Juli 1993 MTs Islamiyah Songgon menerima siswa generasi I sebanyak 45 siswa – siswi yang bertempat di gedung MIN Filial Banyuwangi dengan waktu siang hari karena bergantian dengan MIN Filial Songgon.

Selanjutnua dengan turunnya SK definitive MIN Filial pada tahun 1981 maka MIN Filial Songgon menjadi MIN Songgon pada tahun 1993.

Oleh karena itu pengurus Yayasan membeli tanah seluas 6.000 m2 dari Bapak Subangun yang kemudian diperuntukan bagi perkembangan gedung MIN Songgon.

Dengan demikian sejak diresmikannya gedung MIN Songgon pada tanggal 1 April 1999 oleh Drs. Bambang Sujarwo maka sejak saat itu (Tapel 1999/2000) MTs Islamiyah yang semula masuk siang menjadi masuk pagi sampai sekarang bersama dengan RA Perwanida Songgon.

Pada tahun 2008 Yayasan Islamiyah membeli sebidang tanah seluas 250 m2 disebelah SDN 2 Songgon dan langsung dibangun serta selesai pada tahun 2009 dan diperuntukan sebagai gedung RA Perwanida Songgon.

Maka mulai tahun pelajaran 2009/2010 semester II MTs Islamiyah Songgon menempati gedung sendiri tidak berada dengan lembaga pendidikan yang lain.

Adapun Yayasan Islamiyah Songgon membawahi beberapa lembaga pendidikan yaitu:

a. RA Perwanida Songgon

b. MI Islamiyah Songgon (sekarang menjadi MIN Songgon), dan c. MTs Islamiyah Songgon.

2. Visi dan Misi MTs Islamiyah Songgon a. Visi

Menjadikan lulusan unggul dalam ilmu pengetahuan, berkepribadian mandiri, dan berakhlakul karimah.

b. Misi

1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara optimal 2) Menumbuhkembangkan potensi siswa

3) Menanamkan budi pekerti siswa dengan berbasis iman dan taqwa.

3. Kepengurusan Yayasan MTs Islamiyah Songgon

Para pendiri MTs. Islamiyah Songgon membentuk “DEWAN PENDIRI” MTs Islamiyah pada hari selasa tanggal 16 Juli 1997 , diantaranya adalah sebagai berikut :

64

1. H. Walid Afandi

2. H. Muchammad Usman 3. Drs. Soeyanto

4. H. Ahmad Rupa’i 5. H. Amin Tohari 6. Bahroji, dan 7. Drs. Abdul Choliq

Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 16 Juli 1997 Dewan Pendiri menghadap Notaris untuk membentuk Yayasan Islamiyah Songgon sehingga menghasilkan AKTE NOTARIS MUTTAQIEN,SH. No. 18

Adapun susunan pengurus Yayasan Islamiyah periode pertama adalah :

Dewan Penasehat : 1. H. Walid Afandi 2. Drs. Soeyanto

Ketua : Drs. Abdul Choliq

Wakil Ketua : H. Ahmad Rupa’i

Sekretaris : Sugiarto,S.Pd

Bendahara I : Drs. Suigianto

Bendahara II : H. Amin Tohari

Kepala Madrasah : Drs. H. Nizar Ahmad Wakil Kepala Madrasah : H. Ahmad Rupa’i Ka. Tata Usaha : Khalifatin.

4. Masa bhakti Kepala MTs Islamiyah Songgon a. Drs. H. Nizar Ahmad: 1993 – 1996 b. Ma’rupn Alim,A.M :1996 – 1999 c. Nanang Edy M,S.Ip: 1999 – 2005 d. Subandi Hizbulloh,S.Pd: 2005 – 2010 e. Moh. Efien,S.Pd: 2010 – 2015

f. Hasan Bisri, S.Pd.I: 2015 – 2019 g. Moh. Mahrus, S.Ag: 2020 – Sekarang

5. Identitas Guru dan Karyawan MTs Islamiyah Songgon Tabel 4.1

Guru dan karyawan MTs Islamiyah Songggon

No Nama Guru L/P

1 MOH. MAHRUS, S.Ag L

2 Drs. MULYONO L

3 SUBANDI, S.Pd L

4 ASKORI, S.Pd.I L 5 SAMSUL HADI,S.Pd L 6 DWIANA PAMILUASIH,SE P 7 HASAN BISRI,S.Pd.I L 8

YUNUS

KURNIAWAN,S.Pd L 9 RITA YUNIARTI,SE P 10 ABDUL WAHID,S.Pd L 11

ARI SUPIYARINI

AGUSTIN,S.Pd P

12

RAHMA FITRI

ASTUTI,S.Pd P

13 VEBI FITRIANI,S.Pd P 14 WIWIN ANDIYANI,S.Pd P 15

MUSYRIATUL

FIKRIYAH,S.Pd P 16 ABDUL WAHAB,S.Pd L 17

HIDAYATUS SUFYAN,

S.Pd L

66

Dokumen terkait