• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Deskriptif

BAB V PENUTUP

C. Teknik dan Instrumen Penelitian Data

1. Analisis Deskriptif

menjadi dua macam yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial.86

Keterangan : M = Mean

SD = Standar Deviasi X = Nilai Skor 2. Analisis Inferensial

Statistika inferensial merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diperlakukan untuk populasi. Analisis ini bersifat probability, karena kesimpulan yang ditetapkan pada suatu populasi didasarkan pada data sampel, dan memiliki peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) serta dinyatakan dengan prosentase atau disebut juga taraf signifikansi.88 Statistik inferensial terdapat statistik parametris dan non-parametris, penggunaannya tergantung pada uji asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, sedangkan statistika nonparametris data yang digunakan tidak harus berdistribusi normal.89 Data yang harus memenuhi prasyarat normalitas dan linieritas, digunakan untuk mengolah data dengan teknik korelasi product moment atau regresi.90 Pengujian hipotesis menggunakan statistika inferensial parametrik harus memenuhi uji normalistas dan linieritas bisa dilihat sebagai berikut ini.

88 Jakni, Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. 123.

89 Sugiyono, Motode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 149.

90 Syarif, Statistik Pendidikan. (Jakarta: Kencana, 2019), 143.

a. Uji Normalitas

Hipotesis yang dirumuskan akan diuji dengan statistik parametrik. Persyaratannya pengujian ini yaitu setiap data variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Untuk memenuhi uji normalitas, peneliti harus terlebih dahulu menunjukkan apakah data yang dianalisis berdistribusi normal.

Uji normalitas Kolmogorov Smirnov merupakan uji normalitas data dalam membandingkan distribusi data yang akan diuji dengan distribusi normal baku. Uji Kolmogorov Smirnov dapat dipercaya untuk sampel ukuran lebih dari 50.91 Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 84 siswa, maka uji yang digunakan untuk normalitas data yaitu uji Kolmogorov Smirnov dengan nilai kemaknaan (p) > 0,05. Pengujian ini berbantuan program SPSS Statistics versi 26. Rumus Kolmogrov Smirnov sebagai berikut ini.92

Keterangan:

KD = Jumlah Kolmogrov-Smirnov yang dicari n1 = Jumlah sampel yang diharapkan

n2 = Jumlah sampel yang diperoleh

91 Febri Endra, Pedoman Metodologi Penelitian (Statistika Praktis), (Sidoarjo: Zifatma Jawara, 2017), 151.

92 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2013): 257.

Adapun penentuan data dapat dinyatakan bersistribusi normal atau tidak normal, apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (P>0,05) maka data dinyatakan berdistribusi normal. Namun, apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 (P<0,05) maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Linieritas adalah keadaan dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen bersifat linier (garis lurus) dalam range variabel independent tertentu.93 Uji linieritas pada penelitian ini menggunakan uji linieritas dari anova dengan taraf signifikansi 0.05. Program SPSS Statistics versi 26 digunakan peneliti untuk memudahkan proses pengujian linieritas. Jika nilai sig. Deviation from linearity (>) alpha (0,05) hubungan antara variabel dependen dan independen adalah linier. Demikian, apabila nilai sig. Deviation from linearity (<) alpha (0,05) maka tidak ada hubungan yang linier dari kedua variabel tersebut.

c. Uji Hipotesis

Setelah uji normalitas dan linieritas dari variabel independen dan dependen terpenuhi, selanjutnya melakukan uji hipotesis. Tujuan pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan literasi

93 Singgih Santoso, Mahir Statistika Multivariat dengan SPSS. (Jakarta: PT. Elax Media Komputendo, 2018), 59.

lingkungan kelas X di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember.

Bentuk data dari penelitian ini yaitu interval, jika masing-masing variabel yang dihubungkan berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan uji korelasi product moment. Uji korelasi digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen.94 Rumus Uji Pearson Product Moment sebagai berikut.95

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi r pearson n : Jumlah sampel/observasi x :Variabel bebas

y : Variabel terikat

Peneliti menggunakan program SPSS Statistics versi 26 dalam mengelola data dengan uji korelasi Product Moment.

Asumsi yang digunakan untuk menguji hipotesis korelasi yaitu apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Sebagai penentu kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi, berada antara (-1) dan (1) sedangkan jika dalam bentuk

94 Sugiyono, Motode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 153.

95 Sugiyono, 183.

positif (+) dan negatif (-) untuk menentukan arah.96 Berikut dapat dilihat tabel 3.27 mengenai acuan untuk menentukan kekuatan hubungan antara variabel dependen dengan independen.

Tabel 3.27

Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan

0,00 – 0, 099 Sangat Lemah

0,20 – 0, 399 Lemah

0,40 – 0, 599 Cukup

0,60 – 0, 799 Kuat

0,80 – 0, 100 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2017: 184

Namun, apabila data tidak berdistribusi normal maka pengujian analisis menggunakan statistik nonparametris,97 dengan uji korelasi Rank Spearman. Sugiyono menyatakan bahwa korelasi rank spearman digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel berskala ordinal, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.98 Berikut rumus analisis korelasi rank spearman.99

Keterangan:

ρ = Koefisien korelasi rank spearman bi = Rangking data variabel Xi-Yi

N = Jumlah responden

96 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. 251.

97 Sugiyono, Motode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 150.

98 Sugiyono, Motode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: PT Alfabet, 2016). 224.

99 Sugiyono, 245.

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian

SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember merupakan lembaga pendidikan formal yang didirikan pada tahun 2003 dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Tujuan sekolah ini adalah untuk mencapai keseimbangan antara imtaq, iptek untuk menghasilkan insan yang cerdas, kompeten dan berakhlakul karimah. Terletak di JL. M. Yamin No 25 Tegal Besar Kaliwates Jember. Sekolah ini terakreditasi A dan memiliki catatan akademik dan non akademik yang sangat baik.

SMA Unggulan BPPT Darus Sholah menggunakan dua kurikulum yaitu kurikulum merdeka pada kelas X, sedangkan kurikulum 13 digunakan pada kelas XI dan XII. Terdapat 1 jurusan yaitu MIPA pada tingkatan kelas XI dan XII, dan masing-masing tingkatan kelas terdiri dari empat kelas X, tiga kelas XI MIPA, tiga kelas XII MIPA. Fasilitas sekolah SMA Unggulan Darus Sholah meliputi laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang musik, kebun mini dan aula. Semua fasilitas dipergunakan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan kebun mini untuk praktek pembelajaran biologi pada materi lingkungan. Sedangkan untuk menunjang hobi atau minat siswa dalam kegiatan ekstra, terdapat berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang telah disediakan antara lain Futsal, Voli, Bulu Tangkis, Pencak Silat, Pecinta Alam (PA), Musik, Basket, Kajian

Kitab Kuning, Bahasa Arab, Matematika, Hadrah, Seni Angklung, Tenis Meja, dan IT club. Seluruhnya dapat diikuti oleh siswa sesuai dengan pilihan dan keinginan masing-masing siswa.

Visi Sekolah:

Terwujudnya pribadi yang beriman dan bertaqwa, berbudi luhur, berwawasan luas dan terampil serta peduli lingkungan dan cinta tanah air.

Misi Sekolah:

1. Mendidik peserta didik untuk beriman dan bertaqwa (memantapkan nilai religius/Ad-dien).

2. Menyelenggarakan pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan (mengembangkan intelektual/Al-aql).

3. Menumbuhkan akhlakul Karimah/budi luhur, utamanya budaya malu untuk berbuat tidak semestinya (menumbuhkan nilai al-haya‟).

4. Memfasilitasi potensi diri peserta didik untuk meraih prestasi (Ak-

„amalussholih).

5. Menyusun kurikulum sesuai dengan undang-undang untuk mewujudkan visi suatu pendidikan.

6. Mengimplementasikan kurikulum semaksimal mungkin.

7. Melaksanakan proses pembelajaran dalam pendekatan “scientific learning” berperspektif PAIKEM dan STEAM serta HOTS.

8. Melakukan proses penilaian secara otentik.

9. Memenuhi sarana prasarana yang memadai.

10. Melengkapi kebutuhan tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan sesuai dengan spesifikasi dan kecukupan rasio.

11. Merencanakan dan menggunakan anggaran sesuai dengan peruntukan.

12. Mengelola segenap sumber daya sekolah dan lingkungan dengan maksimal.