• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kovarians (ANCOVA)

Dalam dokumen Panduan Praktik Analisis Data Kuantitatif (Halaman 55-63)

Measure Type pilih “Nominal”, untuk setting Data type pilih Text.

2. Beri nama “Pretes” sebagai nama variabel untuk pretes, untuk setting Measure Type pilih

“Continous”, untuk setting Data type pilih Integer.

3. Beri nama “Postes” sebagai nama variabel untuk postes, untuk setting Measure Type pilih

“Continous”, untuk setting Data type pilih Integer.

Lakukan pengisian data pretes dan postes seperti pada gambar berikut.

Pada tab Analyses, pilih menu Exploration –> Descriptives.

Masukkan Postes ke dalam Variables dan Metode ke dalam Split by.

Prosedur ini menghasilkan output tabel Descriptives yang menggambarkan mean/rerata skor hasil belajar siswa dari kedua metode yang belum terkoreksi dengan kovariat.

Metode Saintifik (M=36,7; SD=18,0).

Metode Inkuiri (M=48,8; SD=14,6)

Asumsi ANCOVA yang harus dipenuhi.

1. Homogenitas kovariat. Oleh karena terdapat dua prediktor (pengetahuan awal dan metode pembelajaran) dalam model regresi maka harus bisa dijelaskan prediktor mana yang berkontribusi terhadap variabel dependen (hasil belajar). Untuk bisa memastikan bahwa satu-satunya yang berpengaruh pada hasil belajar adalah metode pembelajaran, maka rerata kovariat (pengetahuan awal) harus homogen di semua sampel/kelompok data. Prosedur ini

plot. Garis regresi untuk tiap kelompok paralel satu sama lain. Bila asumsi ini tidak terpenuhi, model Anakova tidak bisa digunakan. Kriteria uji seperti pada gambar berikut.

Beralih pada tab Analyses, pilih menu ANOVA –> ANOVA

Masukkan variabel Pretes ke dalam Dependent Variable.

Masukkan variabel Kelas ke dalam Fixed Factors.

Pada Effect Size beri tanda (v) pada pilihan ω2.

Pada tabel ANOVA di samping nampak nilai F(1;15)=0,0188, p=0,893, ω2

=0.061) yang berarti tidak ada

perbedaan mean/rerata kovariat di kedua kelas, atau mean kovariat homogen.

Asumsi ANCOVA pertama terpenuhi.

Kemudian beralih ke menu Exploration –> Scatterplot

Masukkan Pretes ke dalam X-Axis, Postes ke dalam Y-Axis, dan Kelas ke dalam Group.

Pada Regression Line beri tanda (v) pada pilihan Linear.

Berdasarkan grafik scatterplot, nampak regression slopes pada semua kelompok observasi adalah sama/paralel sehingga asumsi ANCOVA kedua terpenuhi.

Sebelum pengujian ANCOVA dimulai terlebih dahulu dilakukan pengujian ANOVA dengan Postes sebagai variabel dependen. Hal ini bertujuan untuk melihat adakah pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar, tanpa memperhitungkan pengaruh kovariat.

Pilih menu ANOVA –> ANOVA, masukkan Postes ke dalam Dependent Variable, lalu masukkan Metode ke dalam Fixed Factors.

Pada tabel output nampak p>0,05, H0

diterima, tidak ada pengaruh signifikan.

metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa (F(1,15)=2,27; p=0,153;

ω2=0,069). Namun hal ini belum memperhitungkan pengaruh dari

Prosedur selanjutnya untuk melihat adakah pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dengan memperhitungkan pengaruh kovariat.

Untuk memulai prosedur ANCOVA, pilih menu ANOVA –> ANCOVA.

Masukkan variabel Postes ke dalam Dependent Variable, variabel Kelas ke dalam Fixed Factors, dan variabel Pretes ke dalam Covariates.

Aktifkan pilihan ω2 pada Effect Size dengan tanda (v).

Pada Assumption Cheks, aktifkan pilihan Homogeneity test, Normality test, dan Q-Q Plot. Pengujian asumsi ini dilakukan pada variabel Hasil Belajar.

Bila uji asumsi ini tidak terpenuhi, maka pengujian hipotesis menggunakan pengujian non-parametrik Kruskal Wallis.

Pada bagian Post Hoc Test, masukkan variabel Metode ke dalam box sebelah kanan dan aktifkan pilihan Tukey dan Bonferroni pada Correction,

Pada bagian Estimated Marginal Means, masukkan variabel Metode ke dalam Term 1 di dalam Marginal Means.

Aktifkan pilihan Marginal means tables pada Output.

Terlebih dahulu lakukan uji asumsi pada variabel Hasil Belajar yang meliputi uji normalitas dan homogenitas.

• Pada tabel Normality Test nilai p>0,05, berarti data Hasil Belajar berdistribusi normal. Hal ini juga didukung grafik Q-Q plot yang menunjukkan sebaran residual Hasil Belajar di sepanjang garis diagonal yang berarti sebaran residual berdistribusi normal.

• Pada tabel Homogeneity of Variances Test nilai p>0,05, berarti varians Hasil Belajar di kedua kelompok data adalah homogen.

• Pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa ketika disesuaikan/terkoreksi dengan pengaruh kovariat menjadi signifikan (F(1,14)=17,80; p<0,001; ω2=0,105).

• Walaupun variabel pengetahuan awal siswa (kovariat) telah dikontrol, ternyata tetap berdampak signifikan pada hasil belajar siswa (F(1,14)=127,2; p<0,001; ω2=0,789).

• Pada kolom Sum of Squares, nilai SS Pretes lebih besar dari SS Metode, hal ini bermakna variasi Hasil Belajar lebih banyak dijelaskan oleh pengetahuan awal siswa (kovariat) daripada metode pembelajaran. Kontribusi Pretes lebih besar daripada Metode dalam menjelaskan Hasil Belajar. Hal ini juga didukung effect size Pretes lebih besar daripada effect size Metode.

• Nilai SS prediktor (Pretes dan Metode) lebih besar dari SS Residual, hal ini bermakna hasil belajar siswa lebih banyak dijelaskan oleh prediktor (Pretes dan Metode) daripada variabel lain yang tidak diukur oleh peneliti (residual).

Oleh karena pengaruh metode pembelajaran signifikan, selanjutnya dilakukan pengujian untuk melihat seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa karena pengaruh metode pembelajaran.

Post Hoc Comparisons - Metode Comparison

Metode   Metode Mean Difference SE df t ptukey pbonferroni Cohen's d Saintifik - Inkuiri -11.0 2.62 14.0 -4.22 < .001 < .001 -2.05 Note. Comparisons are based on estimated marginal means

Nilai p baik dari uji Tukey dan Bonferroni menunjukkan ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa dari kedua metode dengan derajat yang besar.

Rerata marjinal yang nampak dari grafik dan tabel di atas merupakan rerata hasil belajar siswa yang telah disesuaikan/terkoreksi oleh pengaruh kovariat (pengetahuan awal). Rerata Saintifik (M=37,2; CI95(33,3:41,0) berbeda nyata dengan rerata Inkuiri (M=48,2; CI95(44,1:52,3).

Kesimpulan:

1. Ada pengaruh signifikan metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa (F(1,14)=17,80;

p<0,001; ω2=0,105).

2. Pengetahuan awal siswa sebagai kovariat telah dikontrol tetapi secara signifikan turut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (F(1,14)=127,2; p<0,001; ω2=0,789).

3. Pengujian post hoc mengungkapkan bahwa metode Inkuiri menghasilkan rerata hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode Saintifik.

B. Tugas

Seorang peneliti mengkaji adakah perbedaan hasil belajar siswa antara siswa berkemampuan akademik

Akademik Rendah Akademik Tinggi

tinggi dan siswa berkemampuan akademik rendah.

Tetapi di sisi lain peneliti curiga variabel motivasi turut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Soal: Lakukan analisis untuk melihat apakah terdapat perbedaan kemampuan akademik berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan mengontrol variabel motivasi.

Petunjuk:

1. Output tabel hasil analisis kovarians dari software Jamovi disalin ke dokumen LibreOfffice Writer. Kemudian nyatakan bagaimana kesimpulannya.

2. Cantumkan identitas nama dan NPM dengan jelas pada lembar jawaban. Penyerahan lembar jawaban tes berupa softcopy. Softcopy (berupa file berekstensi .doc atau .docx) dikirim melalui WA 082332826057.

3. Berbuat curang berupa salin-rekat (copy-paste) hasil pekerjaan milik orang lain adalah sangat mudah untuk dideteksi. Hukuman penalti untuk kecurangan ini adalah skor NOL untuk komponen tugas ini.

Motivasi (X)

Postes (Y)

Motivasi (X)

Postes (Y)

30 40 70 90

10 20 20 30

50 50 40 60

10 20 30 40

20 20 30 40

20 20 20 30

70 70 30 40

20 40 40 60

40 50 30 40

40 60

20 20

60 80

30 50

Keterangan:

*: isi titik-titik dengan 2 (dua) digit terakhir NPM.

Dalam dokumen Panduan Praktik Analisis Data Kuantitatif (Halaman 55-63)

Dokumen terkait