Pasca Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah Kota Hirosima dan Nagasaki di bom oleh sekutu. Sekutu kembaIi percaya diri karena teIah memenangkan Perang Pasifik, dan mereka pun mencoba merebut kembali tanah jajahan mereka yang sempat dikuasai Jepang. Pada tanggal 12 Oktober 1945, tentara sekutu dibawah pimpinan Brigadir McDonald memasuki wilayah Bandung.
Tentara sekutu bersama tentara NICA menduduki gedung-gedung penting di Bandung.
Masyarakat BeIanda pada saat itu tidak mau menerima keadaan yang sudah berubah dan tidak mau mengakui kedauIatan RI dan tetap saja mengibarkan bendera BeIanda. Tindakan tersebut muIai memancing kemarahan bangsa Indonesia dan tercatat daIam sejarah muncuInya peristiwa penyobekan bendera BeIanda di Bandung, seperti di Gedung DENIS (De Eerste NederIands-Indische Spaarkas en Hypotheekbank) di jaIan Baraga pada awaI Oktober 1945 yang diIakukan dua orang pemuda yaitu MuIyono dan Endang Karmas.
Pada awal kedatangannya, pihak sekutu menuntut agar segera mengosongkan wilayah Bandung Utara berdasarkan penentuan garis politik yang ditetapkan dengan garis politik diplomasi. Beberapa ultimatum dilancarkan oleh pasukan sekutu supaya rakyat Indonesiasegera meninggalkan wilayah Bandung. Hal tersebut membuat Tentara Republik Indonesia berpikiran untuk melakukan operasi bumi hangus dengan membakar seluruh Bandung agar Bandung tidak dimanfaatkan oleh Sekutu dan NICA.
Keputusan dalam tersebut diambil melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perjdoangan Priangan (MP3) pada tanggal 23 Maret 1946. Abdul Haris Nasution menyerukan agar segera evakuasi dan meninggalkan Bandung. Malam itu juga Bandung dibakar dan seluruh pasukan Indonesia berbondong-bondong meninggalkan Bandung. Malam itu langit Bandung dipenuhi oleh asap hitam yang mengepul dan semua listrik di Bandung mati.
Pertempuran paling sengit terjadi di daerah Dayeuhkolot yang berada di Bandung Selatan, dimana daerah tersebut merupakan tempat gudang amunisi terbesar milik sekutu. Pertempuran di Dayeuhkolot ini dimotori oleh Mohammad Toha dan Mohammad Ramdan yang merupakan anggota milisi BRI (Barisan Rakjat Indonesia). Mohammad Toha sering disebut sebagai pemimpin perjuangan oleh masyarakat Bandung Selatan. Pada usia nya yang masih muda yaitu ketika Toha berusia 19 tahun, Toha diberikan tugas sebagai Komandan Seksi I Penggempur dan diIantik pada 17 Agustus 1945.
DaIam tugasnya, Toha banyak terIibat daIam berbagai pertempuran untuk meIawan NICA dan sekutu.
pertempuran muIai kembaIi terjadi secara besar-besaran. Tembak-menembak pada saat itu masih sering terjadi dan BeIanda masih berusaha memasuki wiIayah pertahanan rakyat Bandung.
Mohammad Toha dikenal sebagai orang yang pemberani dalam melakukan perlawanan terhadap sekutu. Toha sangat geram dengan apa yang dilakukan tentara Belanda dan juga sekutu. Suatu saat Toha berniat untuk masuk ke dalam gudang mesiu milik sekutu dan menghancurkannya. Dengan menghancurkan gudang mesiu, berarti dapat memukul mundur pasukan sekutu karena gudang itu sebagai pusat persenjataan dari sekutu. Saat itu idenya ditolak karena dirasa berbahaya, namun semgangat Toha tidak pernah padam.
Saat itu Toha berencana untuk melakukan penyerangan secara diam-diam. Pada saat penyerangan ke gudang mesiu, pasukan Mohammad Toha menyelam ke Sungai Citarum agar tidak diketahui sekutu. Namun saat itu pasukan Toha terkena ranjau dan terjadi baku tembak, sehingga pasukan Toha diminta untuk mundur kecuali Mohammad Toha dan Mohammad Ramdan.
NUR ISLAMIYAH, SEJARAH KELAS X 44
Modul Ajar Sejarah: Pengantar Ilmu Sejarah
Sekitar pukul 00.30 Toha berhasil memasuki gudang mesiu dan memasang granat di dalam gudang tersebut. Saat itu terdengar suara ledakan yang sangat dahsyat, bahkan terdengar hingga 70 km dari pusat ledakan. Saat peledakan tersebut Mohammad Toha dan Mohammad Ramdan gagal melarikan diri karena terluka parah sehingga membuat keduanya tewas di dalam gudang tersebut. Berkat keberaniannya, Mohammad Toha menjadi dalang utama dalam melemahkan pasukan NICA dan meninggalkan Bandung setelah diledakannya gudang mesiu teresebut.
https://www.kompasiana.com/timowerner1268/62ad6cafbb44863b283ae2e2/antara-mohammad- toha-dan-bandung-lautan-api
Kreator: Ramadan Gunawan
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
Contoh Historiografi Modern
Pemberontakan Petani Banten 1888 – Sartono Kartodirdjo
https://drive.google.com/file/d/1peWq43pfQFFHmleOHHYRu7TwcKYdrA_v/view?usp=sharing
Kegiatan Pembelajaran 8 (Pertemuan 8) Materi : Penulisan Sejarah (Metodologi Sejarah) Model Pembelajara : Model Pembelajaran Project Based Learning
Step by Step Kegiatan
Awal (15 Menit)
1. Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran peserta didik)
2. Guru memberikan apersepsi (Harta Karun)dengan menanyakan materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan 3. Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran.
4. Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Project Based Learning
Kegiatan Inti (60 Menit)
1. Guru menampilkan video yang berkaitan dengan materi Penulisan Sejarah (Metodologi Sejarah)
2. Berdasarkan informasi tersebut, ajukan pertanyaan pemantiksebagai berikut:
a. Bagaimana kita bisa memulai penulisan sejarah!
b. Bagaimana tahapan-tahapan penulisan sejarah!
3. Guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk membuat sebuah
perencanaan penelitian dan penulisan sejarah Keluarga (lembar kerja peserta didik terlampir)
4. Peserta didik berdiskusi dan mulai menyusun perencanaan penelitian dan penulisan sejarah Keluarga berdasarkan format yang sudah disediakan 5. Setelah selesai, peserta didik untuk menyampaikan ide perencanaan penelitian
dan penulisan sejarah Keluarga.
6. Guru meminta peserta didik untuk mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran.
Kegiatan Penutup
(17 Menit)
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai Kesimpulan Perserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini.
2. Evaluasi dilaksanakan secara online.
3. Refleksi.
NUR ISLAMIYAH, SEJARAH KELAS X 45
Modul Ajar Sejarah: Pengantar Ilmu Sejarah
PILIHAN GANDA (Penulisan Sejarah)
1. Gambar di bawah ini adalah Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dalam dua versi. Silahkan amati.
Jika kita akan melakukan suatu kritik eksternal, maka yang harusnya dianalisa adalah …(B) a. Letjen Soeharto diamanatkan oleh Presiden RI untuk mengambil tindakan pengamanan
pasca G.30.S/PKI.
b. Bahan dan jenis ketikannya sebagai bagian dari keaslian informasi atau dokumen.
c. Isi naskah sebagai bagian dari kredibilitas atau kepercayaan data sebagai suatu informasi.
d. Keterkaitan antara kedua versi Supersemar sebagai sebuah peristiwa sejarah.
e. Antara kedua versi Supersemar itu terdapat perbedaan pada jumlah poin di bagian memutuskan/Memerintahkan.
2. Tujuan seorang peneliti sejarah melakukan sebuah verifikasi atau kritik sumber adalah … (E) a. Agar penulisan sejarah berada pada realnya tanpa pengaruh kepentingan yang tidak berkaitan
dengan keilmuan.
b. Memberi penafsiran pada suatu data sejarah sehingga menjadi satu rangkaian cerita sejarah yang objektif.
c. Untuk memilah dan memilik mana data yang mendukung dan mana data yang tidak diperlukan.
d. Untuk mendapatkan sumber-sumber penelitian yang relevan
e. Menguji keaslian dan keabsahan data sebuah sumber sejarah agar mendapatkan data yang mendekati kebenaran.
3. Seorang sejarawan melakukan penafsiran atas data sejarah. Hal ini dilakukan padatahap . . . (D) a. Pemilihan topic
b. Heuristik c. Verifikasi d. Interpretasi e. Historiografi
4. Seorang sejarawan menguji kesesuaian tanggal pembuatan dokumen dengan isi dokumen. Hal ini dilakukan untuk melihat …. (D)
a. Kredibilitas sumber b. Kesalahan heuristic c. Kesalahan interpretasi d. Otentisitas sumber e. Kesalahan narasi
5. Menguraikan semua sumber yang ada dan Menganalisis beberapa kemungkinan yang terkandung dalam suatu sumber sejarah. Misalnya, dalam dokumen yang berisi daftar anggota wajib militer suatu negara. Dalam daftar tersebut terdapat sejumlah nama yang menunjukkan kekhasan daerah tertentu.
Berdasarkan daftar tersebut dapat dianalisis bahwa anggota wajib militer itu berasal dari berbagai daerah di negara tersebut. Pernyataan ini merupakan pengertian dari …. (A)
NUR ISLAMIYAH, SEJARAH KELAS X 46
Modul Ajar Sejarah: Pengantar Ilmu Sejarah
a. Interpretasi analitis b. Interpretasi sintetis c. Interpretasi structural d. Deskriptif interdisipliner e. Deskriptif historia