Pasal 121
(1)
Pengawasan terhadap JPHdilakukan
secara terkoordinasi dan terintegrasi sebagai bagian dari pengawasan perizinan berusaha berbasis risiko.(21
Integrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasukintegrasi antara sistem elektronik terintegrasi
layanan penyelenggaraanJPH dengan sistem online
singlesubmission.
Pasal 122
Ketentuan lebih
lanjut
mengenai mekanisme pengawasan JPHdan integrasi
pengawasanJPH
dengansistem
online single submissiondiatur
dengan Peraturan Menteri.PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-46-
(41
Lembagaterkait
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)huruf a meliputi
lembagapemerintah
nonkementerianatau lembaga nonstruktural yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang:a.
pengawasan obat dan makanan;b.
standardisasi dan Penilaian Kesesuaian;c.
akreditasi; dand.
lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan JPH.Bagian Kedua
Kerja Sama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal dengan Kementerian Terkait
Pasal 124
(1) Kerja sama BPJPH dengan kementerian
yangmenyelenggarakan urLlsan pemerintahan di
bidangperindustrian
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
123 ayat (3)huruf
a dengan rurang lingkup:a. pengaturan, pembinaan, dan
pengawasanindustri terkait dengan bahan baku, bahan olahan,
bahan tambahan, dan bahan penolong yang digunakanuntuk
menghasilkan Produk Halal;b. fasilitasi
JPH bagiindustri kecil, industri
menengah, danindustri
yang berlokasidi
kawasanindustri
halaldengan
mempertimbangkankemampuan
keuangan negara;c.
pembentukan kawasanindustri halal atau
kawasanindustri
dengan tematik halal serta infrastrr.rktur yang diperlukan di dalamnya; dand.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahandi
bidangperindustrian
dalam perumusandan penetapan kebijakan dengan ruang
lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.Pasal 125
(1) Kerja sama BPJPH dengan kementerian
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perdagangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal
123 ayat (3)huruf
b dengan ruang lingkup:a.
pembinaan kepada Pelaku Usaha dan masyarakat;b.
pengawasan Produk Halal yang beredar di pasar;c.fasilitasi...
c.
fasilitasi penerapan JPH bagi Pelaku Usahadi
bidang perdagangan;d.
perluasan akses pasar dalam negeridan luar
negeribagi Produk Halal;
e.
penarikan barang dari peredaran; danf.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(2) Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahandi
bidang perdagangan dalam perumusandan penetapan kebijakan dengan ruang
lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.Pasal 126
(1) Kerja sama BPJPH dengan kementerian
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidangkesehatan
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
123ayat (3)
huruf
c dengan ruang lingkup:a.
pengawasan Sertifikat Halal dan Label Halal bagi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;b. fasilitasi sertifikasi halal bagi alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga;c.
rekomendasipencabutan Sertifikat Halal dan
LabelHalal
bagialat
kesehatandan
perbekalan kesehatan rumah tangga; dand.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan dalam perumusan dan penetapan kebijakan dengan ruanglingkup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.Pasal 127
(1) Kerja sama BPJPH dengan kementerian
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidangpertanian
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
123ayat (3)
huruf
d dengan ruang lingkup:a.
sosialisasi, edukasi, dan publikasi Produk Halal;b.
penetapan persyaratanrumah
potong hewan/unggas dan tempat lainnyauntuk
pemotongan hewan/unggas;c.
penetapan pedoman pemotongan hewan/unggas;d.
penanganan daging hewan dan hasil ikutannya;e. fasilitasi
JPH bagirumah
potong hewan/unggas dan tempat lainnyauntuk
pemotongan hewan/unggas;f. penetapan .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-48-
f.
penetapan pedoman sertifikasikontrol
veteriner padaunit
usaha pangan asal hewan, sistemjaminan mutu,
dan keamanan pangan hasil pertanian; dang.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(2) Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahandi
bidang pertanian dalam perumusan dan penetapan kebijakan dengan ruanglingkup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.Pasal 128
(1) Kerja sama BPJPH dengan kementerian
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidangkoperasi dan usaha kecil dan
menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (3)huruf
e meliputi:a.
koordinasi dan sosialisasi sertifikasi kehalalan Produkbagi koperasi dan Pelaku Usaha mikro, kecil,
dan menengah;b.
fasilitasi JPH bagi koperasidan
Pelaku Usaha mikro, kecil, dan menengah;c.
pendataan koperasidan
Pelaku Usahamikro,
kecil, dan menengah;d.
koordinasi dan pembinaan fasilitasi JPH bagi koperasi dan Pelaku Usaha mikro dan kecil;e.
koordinasidan
pembinaan pendataan Pelaku Usaha mikro dan kecil; danf.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahandi bidang koperasi dan usaha kecil
dan menengahdalam perumusan dan
penetapan kebijakandengan rurang lingkup
sebagaimanadimaksud
padaayat (1) melibatkan BPJPH.
Pasal 129
(1) Kerja sama BPJPH dengan kementerian
yang menyelenggarakanurusan pemerintahan dalam
negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (3)huruf f
dengan ralang lingkup:
a.
sosialisasi, edukasi, dan publikasi Produk Halal;b.
fasilitasi JPH bagi koperasidan
Pelaku Usaha mikro, kecil, dan menengah;c.
pengawasan JPH;d.
pengembangan JPH; dane.tugas...
-49-
e.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Kementerian yang menyelenggarakan
urusanpemerintahan dalam negeri dalam perumusan
dan penetapan kebijakan dengan ruanglingkup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.Pasal 130
(1) Kerja sama BPJPH dengan kementerian
yangmenyelenggarakan urusErn pemerintahan
di
bidangluar
negeri sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 123ayat
(3)huruf
g dengan ruang lingkup:a.
fasilitasi kerja sama internasional;b.
promosi Produk Halal diluar
negeri;c.
penyediaaninformasi
mengenai lembagahalal luar
negeri; dan
d.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang luar negeri dalam perumusan dan penetapan kebijakan dengan ruanglingkup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.Pasal 131
(1) Kerja sama BPJPH dengan kementerian
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidanglainnya yang terkait dengan
penyelenggaraan JPH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (3)huruf
h dengan ruang lingkup:a.
sosialisasi, edukasi, dan publikasi Produk Halal; danb.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Kementerian yang menyelenggarakan umsan pemerintahan di bidang lainnya yang terkait
denganpenyelenggaraan
JPH dalam
peralmusandan
penetapan kebijakan denganruang lingkup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.Bagian
Ketiga.
. .PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-50-
Bagian Ketiga
Kerja Sama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal dengan Lembaga Terkait
Pasal 132
(1) Kerja sama BPJPH dengan lembaga
pemerintahnonkementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahandi
bidang pengawasan obatdan
makanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (4) hurr.rf a dengan rulang lingkup:a.
sertifikasi halal bagi obat, obat bahan alam, obat kuasi, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan olahan, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong yang beredar melalui sistem yang terintegrasi;b.
pengawasanProduk Halal berupa obat, obat
bahanalam, obat kuasi, suplemen kesehatan,
kosmetik, pangan olahan, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong yang beredar;c.
pencabutanSertifikat Halal pada obat, obat
bahanalam, obat kuasi, suplemen kesehatan,
kosmetik, pangan olahan, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong yang beredar;d. penarikan barang dari peredaran pada obat,
obatbahan alam, obat kuasi, suplemen
kesehatan,kosmetik,
panganolahan, bahan
tambahan pangan, dan bahan penolong yang beredar;e.
sosialisasi, edukasi,dan publikasi JPH
berupa obat,obat bahan alam, obat kuasi,
suplemen kesehatan,kosmetik,
panganolahan, bahan
tambahan pangan, dan bahan penolong yang beredar; danf.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Lembaga pemerintah nonkementerian
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pengawasanobat dan makanan dalam perumusan
dan penetapan kebijakan dengan ruanglingkup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.Pasal 133
(1) Kerja sama BPJPH dengan lembaga
pemerintahnonkementerian yang menyelenggarakan
urusanpemerintahan di bidang standardisasi dan
PenilaianKesesuaian
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
123 ayat (41huruf b dengan ruang lingkup:a.
pen]rusunana.
pen5rusunan standar dan skema Penilaian Kesesuaiansesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
b.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Lembaga pemerintah nonkementerian
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidangstandardisasi dan Penilaian Kesesuaian dalam perumusan
dan penetapan kebijakan dengan ruang lingkup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.
Pasal 134
(1) Kerja
sama BPJPH dengan lembaganonstruktural
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidangakreditasi
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
123ayat (4)
huruf
c dengan ruang lingkup:a.
penJrusunannorma, standar, prosedur, dan kriteria
Akreditasi LPH; danb.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Lembaga pemerintah nonstruktural
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidangakreditasi dalam perumusan dan
penetapan kebijakandengan ruang lingkup
sebagaimanadimaksud
padaayat (1) melibatkan BPJPH.
Pasal 135
(1) Kerja sama BPJPH dengan lembaga
pemerintahnonkementerian atau lembaga nonstruktural
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidanglainnya yang terkait dengan
penyelenggaraan JPH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (a)huruf
d dengan ruang lingkup:a.
sosialisasi, edukasi, dan publikasi Produk Halal; danb.
tugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21 Lembaga pemerintah nonkementerian atau
lembaganonstruktural yang menyelenggarakan
urusanpemerintahan di bidang lainnya yang terkait
denganpenyelenggaraan
JPH dalam
perumusandan
penetapan kebijakan denganruang lingkup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan BPJPH.Bagian Keempat .
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
-52-
Bagian Keempat
Kerja Sama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal dengan Lembaga Pemeriksa Halal
Pasal 136
(1) Kerja
sama BPJPH dengan LPH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 ayat (1)hurr'f
b meliputi:a.
pemeriksaandanfatau pengujian kehalalan
Produk;b.
dantugaslain
yangterkait
dengan penyelenggaraan JPH sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(21
Perumusan dan penetapan kebijakankerja
sama dengan raranglingkup
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)huruf
b berkoordinasi dengan BPJPH.Kerja sama Badan
penyelenr*"r"'3?':l#'il3orn
Halal dengan Majeris Utama Indonesia, Majelis Ulama Indonesia Provinsi, Majelis Ulama IndonesiaKabupatenf Kota, atau Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Pasal 137
(1) Kerja sama BPJPH dengan MUI, MUI Provinsi,
MUI KabupatenfKota, atau Majelis
Permusyawaratan UlamaAceh
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 123 ayat
(1)huruf
c dilakukan dalam hal penetapan kehalalan Produk.(2)
Penetapan kehalalan Produk sebagaimana dimaksud padaayat (1) diterbitkan oleh MUI, MUI Provinsi,
MUI KabupatenfKota, atau Majelis
Permusyawaratan Ulama Aceh dalam bentuk Keputusan Penetapan Halal Produk.(3)
Penetapankehalalan Produk tetap berlaku
sepanjangtidak terdapat perubahan komposisi Bahan dan/atau
PPH.
Bagian Keenam
Kerja Sama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal dengan Perguruan Tinggi
Pasal 138
(1)
Kerja sama BPJPH dengan perguruan tinggi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 123 ayat
(21dilakukan untuk
sosialisasi, edukasi, dan publikasi Produk Hala1.(2)
Sosialisasi...
(21 Sosialisasi, edukasi, dan publikasi Produk
Halalsebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi peningkatanliterasi,
penelitian, pengabdian masyarakat, peningkatankualitas
sumber daya manusia bidang JPH,serta
pengembanganpendidikan dan pelatihan
bidang JPH.Bagian Ketujuh
Kerja Sama Internasional Jaminan Produk Halal Pasal 139
(1)
Pemerintahdapat melakukan kerja sama
internasional dalam bidang JPH.(2) Kerja sama internasional
sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) dapat berbentuk:a.
pengembangan JPH;b.
Penilaian Kesesuaian;dan/atau
c.
pengakuan sertifikat halal.(3) Kerja sama internasional
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1) dilaksanakan oleh BPJPHuntuk
melaksanakanhasil koordinasi dan konsultasi antara Menteri
dan menteri yang menyelenggarakanurusan
pemerintahan di bidangluar
negeri.(4) Kerja sama internasional
sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) didasarkan atas perjanjian antarnegara.(5) Kerja sama internasional
sebagaimanadimaksud
padaayat (1) harus dilaksanakan sesuai dengan
kebijakanpolitik luar negeri Indonesia, ketentuan
peraturanperundang-undangan nasional, dan hukum
sertakebiasaan internasional.
Pasal 140
(1) Kerja sama internasional dalam
pengembangan JPH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139 ayat (2)huruf
a,meliputi:
a.
pengembangan teknologi;b.
sumber daya manusia; danc.
sarana dan prasarana JPH.(2) BPJPH
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESI'\
-54-
(21
BPJPHmerumuskan dan
menetapkankebijakan
kerjasama internasional dalam
pengembanganJPH
denganruang lingkup
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)berdasarkan hasil koordinasi dengan Menteri dan menteri yang menyelenggarakan
urusan
pemerintahandi
bidangluar
negeri.(3) Kerja sama internasional dalam
pengembangan JPH sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh BPJPH dengan pemerintah atau lembaga lainnya di negara setempat.Pasal 141
(1) Kerja sama internasional dalam Penilaian
Kesesuaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139 ayat (2)huruf
b, meliputi:a.
saling pengakuan; danb.
saling keberterimaan hasil Penilaian Kesesuaian.(21 Kerja sama internasional dalam Penilaian
Kesesuaiansebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa pengembanganskema saling pengakuan dan
salingkeberterimaan hasil Penilaian Kesesuaian.
(3) Kerja sama internasional dalam Penilaian
Kesesuaian sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan
olehBPJPH bersama dengan lembaga nonstruktural
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang akreditasi dengan lembaga akreditasi negara setempat.Pasal 142
(1)
Kerja sama internasional dalam pengakuan sertifikat halal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139 ayat (2)huruf
c merupakan kerja sama saling pengakuan Sertifikat Halal.(2) Kerja sama internasional berupa saling
pengakuanSertifikat Halal
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)dilakukan dengan lembaga halal luar negeri
yangberwenang
untuk
menerbitkan Sertifikat Halal.Pasal 143
(1) Sertifikat
Halal yangditerbitkan
oleh lembagahalal luar negeri
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 142
dapatditerima
sebagai pemenuhansertifikat
halal berdasarkanperjanjian saling keberterimaan Sertifikat Halal
yangberlaku timbal balik.
(2) Perjanjian
(2)
Perjanjiansaling
keberterimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh BPJPH dengan lembaga halalluar
negeri.(3)
Lembagahalal luar
negeri sebagaimanadimaksud
padaayat (21 dibentuk oleh pemerintah atau
lembagakeagamaan Islam yang
diakui
oleh negara setempat.(4)
Lembagahalal luar
negeri sebagaimanadimaksud
padaayat (3) diakreditasi oleh
lembagaakreditasi di
negarasetempat yang telah memperoleh pengakuan
dalamorganisasi kerja sama akreditasi regional
atau internasional.(5)
Lembagaakreditasi di negara setempat
sebagaimanadimaksud
padaayat
(3) merupakan lembaga yang telahmelakukan kerja sama
pengembanganskema
salingpengakuan dan saling keberterimaan hasil
Penilaian Kesesuaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141.(6) Akreditasi lembaga halal luar negeri oleh
lembagaakreditasi di negara setempat
sebagaimana dimaksud pada ayat (41harus sesuai dengan standar halal Indonesia yang ditetapkan oleh BPJPH.Pasal 144
(1) Dalam hal di negara
setempattidak terdapat
lembagaakreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
143ayat
(4), lembagahalal luar
negeridiakreditasi
oleh Tim Akreditasi LPH.(21 Akreditasi
sebagaimanadimaksud pada ayat (1)
dapatbekerja sama dengan lembaga nonstruktural
yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidangakreditasi.