• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan

Menurut UU RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan bekesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.

Menurut Azwar (1996) ada tiga faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan yaitu :

- Unsur masukan meliputi tenaga medis, dana dan saranan yang tersedia sesuai kebutuhan.

- Unsur lingkungan meliputi kebijakan, organisasi, manajemen.

- Unsur proses meliputi tindakan medis dan tindakan non mendis sesuai standar profesi yang telah ditetapkan

Menurut (Astari, 2020) Pelayanan Kesehatan dikatakan baik maka harus memiliki syarat yaitu sebagai berikut:

a. Tersedia (Available) dan Berkesinambungan (Continuous)

Tersedia dan berkesinambungan merupakan hal yang harus ada pada semua jenis pelayanan kesehatan di masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diperlukan masyarakat harus mudah ditemukan dan keberadaannya selalu ada ketika masyarakat membutuhkan.

b. Dapat diterima (Acceptable) dan Wajar (Appropriate)

Dapat diterima dan bersifat wajar merupakan syarat pelayanan kesehatan.

Tanda pelayanan kesehatan dapat diterima masyarakat yaitu sesuai dengan adat istiadat setempat, tidak bertentangan dengan kebudayaan dan kepercayaan masyarakat tersebut. Tanda pelayanan kesehatan bersifat

wajar yaitu sesuai dengan standar pelayanan yang harus diberikan kepada masyarakat.

c. Mudah Dicapai (Accessible)

Mudah dicapai oleh masyarakat merupakan syarat selanjutnya. Lokasi strategis merupakan akses meduahnya pelayanan kesehatan tercapai.

Selain itu distribusi sarana kesehatan juga harus diperhatikan,sehingga ada pelayanan kesehatan di daerah pedesaan dan tidak hanya di daerah perkotaan saja.

d. Mudah Dijangkau (Affordable)

Mudah dijangkau oleh masyarakat. Keterjangkauan dalam hal ini adalah segi keuangan dimana besar biaya layanan kesehatan harus disesuaikan dengan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar. Tidak semua masyarakat dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang mahal karena pendapatan masyarakat yang kurang.

e. Bermutu (Quality)

Bermutu merupakan kualitas layanan kesehatan yang mampu menunjukkan tingkat kepuasan layanan kesehatan yang diberikan.

Pemberi jasa pelayanan dapat melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayananan, kode etik profesi, perkembangan pengetahuan dan teknologi. Sehingga pengguna layanan kesehatan akan merasakan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan tersebut.

4.1.2 Karakteristik Pelayanan Kesehatan

Menurut (Hubaedah and Inayanti, 2019) Ciri utama kebutuhan pelayanan kesehatan yaitu :

a. Uncertainty / Ketidakpastian

Pelayanan kesehatan bersifat tidak pasti karena dari segi waktu, tempat dan biaya pelayanan kesehatan tidak bisa dipresiksi.

b. Asmetri of information

Perbedaan informasi yang memiliki antara masyarakat atau orang biasa dengan petugas kesehatan. Petugas kesehatan banyak mengetahui tentang manfaat dan kualitas pelayanan kesehatan.

c. Externality

Efek samping dari suatu tindakan konsumen pelayanan kesehatan terhadap pihak pemberi pelayanan kesehatan, baik berdampak yang menguntungkan maupun yang merugikan.

4.1.3 Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan

Menurut (Pohan, 2007; Mamik, 2017) ada lima dimensi mutu yang dapat mempengaruhi mutu pelayanan yaitu :

a. Reliability (Keandalan) yaitu kemampuan menyediakan pelayanan jasa dengan akurat dan terpercaya. Setiap pelayanan dilakukan dengan kompeten dan handal. Pemberian pelayanan kesehatan harus memiliki kemampuan pengetahuan yang baik, keterampilan yang baik, kemandirian dan profesionalismes kerja yang tinggi, sehingga dapat memuaskan masyarakat. Pemberian pelayanan kesehatan dituntut handal dengan memberikan pelayanan cepat, tepat dan lancer.

b. Tangibles (Bukti langsung) yaitu adanya penyediaan sarana dan fasilitas fisik membuat konsumen dapat merasa nyaman dan aman. Bukti fisik merupakan aktualisasi secara fisik yang digunakan pemberi layanan kesehatan sesuai dengan penggunaanya untuk memenuhi kepuasan pengguna dan menunjukan prestasi kerja.

c. Responsiveness (Ketanggapan) yaitu suatu sikap bersedia dan sanggup membantu pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai keinginan pengguna pelayanan kesehatan. Ketanggapan yang cepat dan tepat harus bisa menjamin keamanan pasien. Sehingga rasa empati pada pasien akan sesuai dengan harapan dan kehandalan tercipta serta rasa sesuai harapan akan terpenuhi. Setiap pegawai memiliki kemampuan daya tanggap berbeda-beda sehingga harus dibekalkan bagaimana memberikan suatau penjelasan dan pengertian yang mudah dipahami, penyampaian yang bijaksana dan berwibawa serta menjelaskan berbagai alternatif

dari pengguna pelayanan dapat memahami atau tanggap terhadap keinginan pengguna pelayan tersebut.

d. Assurance (Kepastian), yaitu kemampuan yang dimiliki petugas pelayanan kesehatan untuk mendsptkan keyakinan dari pengguna pelayanan kesehatan. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan, etika dan kompeten akan membuat adanya jaminan keamanan dari pengguna layanan kesehatan. Kesopanan dan keramahan dari pegawai akan membuat pengguna layanan kesehatan merasa dihormati dan dihargai sehingga aka nada kepuasan. Kepastian merupakan pelayanan yang menitikberatkan pengetahuan, saling menghormati dan kemampuan untuk memberikan rasa semangat dan percaya.

e. Empathy, yaitu sikap tegas namum perhatian. Perhatian dan betanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan pengguna layanan kesehatan.

Empati yang dilakukan mengutamakan rasa pedulih, saling perhatian dan menimbulkan keakraban dua belah pihak. Empati membutuhkan perhatian, pengertian keseriusan dan simpatik antara kedua belah pihak pelayanan kesehatan. Pihak pemberi layanan kesehatan harus berempati dengan mengerti masalah dari pihak pengguna layanan. Pihak pengguna layanan mengerti keterbatasan pihak dalam melayanai, sehingga kedua pihak memiliki perasaan sama.

4.1.4 Pengetian Vaksinasi

Vaksinasi adalah pemberian Vaksin yang khusus di berikan dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.

Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bilah diberikan kepada seseorang akan

menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.

4.1.5 Vaksinasi Internasional

Vaksinasi Internasional Merupakan salah satu upaya pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarakat melalui upaya pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit terntentu pada situasi tertentu seperti pada keberangkatan calon Jemaah haji/umroh, persiapan perjalanan menuju atau dari luar Negara endemis penyakit tertentu, dan kondisi kejadian luar biasa/wabah penyakit tertentu pada suatu Negara.

Sertifikat Vaksinasi Internasional adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa seseorang telah mendapatkan vaksinansi dan/atau profilaksi yang diperlukan untuk perjalanan internasional tertentu.

Pelayanan vaksinasi yang diberikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado berupa vaksinasi Meningitis Meningokokus dan Yellow Fever.

4.1.6 Vaksinasi Meningitis Meningokokus

Vaksinasi Meningitis Meningokokus merupakan suatu keharusan bagi mereka yang dating ke Arab Saudi dengan menggunakan visa haji dan tidak menjadi keharusan bagi meraka yang dating menggunakan visa umrah.

Vaksinasi Meningitis Meningokokus dilakukan untuk mencegah infeksi akibat Neisseria meningitides yang menyebabkan radang selaput otak dan sepsi. Hal ini dapat membahayakan bagi individu yang terjangkit. Bakteri Meningokokus terdapat 12 serogrup berdasarkan polisakarida kapsuler bakteri. Serogrup yang banyak menyebabkan meningitis meningokokus yaitu serogrup A, B, C, W, X, dan Y. Angka Kejadian tertinggi yaitu pada bayi, remaja, dan dewasa muda. Meningitis hanya menginfeksi pada manusia dan menular melalui dopiet penderita.

Adapun Beberapa ketentuan pemberian vaksinasi meningitis mengingokokus berdasarkan Premenkes No. 12 tahun 2017 yaitu :

- Imunisasi diberikan bagi individu yang akan melakukan perjalanan ke Negara endemis meningitis yang belum mendapatkan imunisasi meningitis atau sudah habis masa berlakunya vaksin.

- Diberikan minimal 30 hari sebelum keberangkatan atau apabilah diberikan <14 hari dari keberangkatan atau ditemukan kontraindikasi, maka diberikan profilaksis.

- Bagi yang dating atau melewati Negara endemis meningitis maka harus menunjukan sertifikat vaksin.

4.1.7 Vaksin Yellow Fever

Demam kuning atau yellow fever merupakan penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virus yang berasal dari genus flavivirus. Virus ini ditularkan oleh nyamuk dari spesies Aedes dan Haemogogus. Manusia tidak dapat menyebarkan demam kuning melalui kontak biasa, walau dapat ditularkan melalui darah dengan jarum yang terkontaminasi.

Demam kuning merupakan penyakit endemic di daerah tropis Afrika serta Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Nyamuk perantaran penyakit demam kuning di kawasan hutan Afrika adalah Aedea Africanus (terutama) dan spesies Aedes lainnya. Di Amerika Selatan, vektor utamanya adalah spesies Haemagogus dan sabethes, Di daerah perkotaan dari Afrika dan Amerika selatan, vektornya adalah aedes aegypti. Penyakit ini merupakan penyakit menular berbahaya.

Beberapa spesies nyamuk membawa virus demam kuning, beberapa berkembang di daerah urban, beberapa di daerah hutan. Nyamuk yang berkembang dihutan juga menularkan demam kuning ke monyet yang merupakan host dari penyakit. Demam kuning merupakan penyakit yang berbahaya, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini beresiko tinggi menimbulkan komplikasi serius, seperti gagal ginjal dan koma. Di sejumlah kasus, demam kuning bahkan bisa menyebabkan kematian.

Vaksin yang digunakan yaitu vaksin hidup dari strain 17 D yellow fever yang dibiakan pada embrio ayam. Dua substrain 17D yang digunakan dalam produksi vaksin saat ini adalah 17D-204 dan 17 DD. Vaksin yang tersedia

yaitu ARILVAX ( Evans Vaccine Speke, UK) dan YF-VAX (Aventis Pasteur inc, USA).

Adapun bebrapa ketentuan dalam pemberian vaksin Demam Kuning (Yellow Fever) yaitu :

- Setiap orang yang melakukan perjalanan dari atau ke Negara endemis demam kuning harus mendapatkan vaksin demam kuning dan dibuktikan dengan sertifikat, kecuali pada bayi usia < 9 bulan dan ibu hamil pada trimester pertama.

- Imunisasi diberikan paling lambat 10 hari sebelum keberangkatan dan akan mendapatkan sertifikat vaksin.

- Setiap orang yang berpergian ke wilayah atau melewati wilayah endemis, harus menunjukkan sertifikat vaksin.

4.1.8 Pelayanan Vaksinasi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado 1. Tata Cara Pendaftaran Vaksinasi

Pendaftaran vaksinasi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado yaitu pemohon vaksinasi terlebih dahulu menunjukan passport, selanjutnya petugas akan memberikan formulir permohonan vaksinasi yang harus diisi oleh pemohon dan di dalam formulir tersebut terdapat juga beberapa pertanyaan yang harus diisi, dan selanjutnya pemohon vaksinasi akan mendapatkan penjelasan dari petugas sehubungan dengan dilakukannya vaksinasi.

2. Pemeriksaan Fisik dan Pemberian Vaksinasi

Sebelum melakukan vaksinasi harus dilakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu.Pemeriksaan fisik disini berupa pemeriksaan tekanan darah. Jika tekanan darah melebihi 150 mmHg maka vaksin akan ditunda. Sedangkan saat pemeriksaan fisik keadaan pemohon vaksinasi dalam keadaan baik- baik maka akan di lanjutkan dengan pemberian vaksinasi. Setalah mendapatkan pelayanan vaksinasi maka dari petugas yang ada akan memberikan kode billing pembayaran yang akan dibayar dikantor pos atau dibank.

Setelah dilakukan vaksinasi maka pemohon akan mendapatkan Sertifikat Vaksinasi Internasional yang didalamnya berisi Nama, Tanggal lahir, Jenis kelamin, Tanggal, Bulan, Tahun pelaksanaan vaksinasi, Nama vaksin, Nomor batch, masa berlaku vaksinasi.s

BAB V PENUTUP

Dokumen terkait