• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Hasil Analisis Deskriptif

1. Deskripsi Variabel Spiritual Well-Being

Variabel spiritual well-being terdiri dari lima indikator, yaitu (1) hubungan dengan diri sendiri, (2) hubungan dengan orang lain, (3) hubungan dengan lingkungan, (4) hubungan dengan tuhan. Hasil deskripsi spiritual well-being pada masing-masing indikator disajikan sebagai berikut.

Tabel 4.4

Deskripsi Indikator Hubungan Dengan Diri Sendiri

Item STS TS N S SS Mean

F % F % F % F % F %

1 0 0% 0 0% 2 1% 71 48% 76 51% 4,50 2 0 0% 0 0% 1 1% 53 36% 95 64% 4,63

Mean Indikator 4,56

Sumber: Data Primer diolah, 2023 Keterangan item :

1 : Merasa puas dan bersukur dengan kehidupan yang dimiliki 2 : Percaya bahwa hidup memiliki beberapa tujuan

Hasil deskripsi indikator hubungan dengan diri sendiri didapatkan hasil mean indikator 4,56 menunjukkan bahwa jawaban repsonden terhadap item pernyataan adalah sangat setuju (SS). Hal ini berarti santri setuju bahwa hubungan dengan diri sendiri merupakan salah satu indikator spiritual well-being. Rata-rata tertinggi sebesar 4,63 yaitu pada “Percaya bahwa hidup memiliki beberapa tujuan”. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa yang merupakan hal utama dalam hubungan dengan diri sendiri adalah percaya bahwa hidup memiliki beberapa tujuan.

Tabel 4.5

Deskripsi Indikator Hubungan Dengan Orang Lain

Item STS TS N S SS Mean

F % F % F % F % F %

1 0 0% 0 0% 7 5% 82 55% 60 40% 4,36 2 2 1% 0 0% 13 9% 73 49% 61 41% 4,28

Mean Indikator 4,32

Sumber: Data Primer diolah, 2023 Keterangan item :

1 : Memiliki hubungan pribadi yang memuaskan dengan teman dan kerabat 2 : Memiliki sahabat yang membantu segala problematika hidup

Hasil deskripsi indikator hubungan dengan orang lain didapatkan hasil mean indikator 4,32 menunjukkan bahwa jawaban repsonden terhadap item pernyataan adalah sangat setuju (SS). Hal ini berarti santri setuju bahwa hubungan dengan orang lain merupakan salah satu indikator spiritual well- being. Rata-rata tertinggi sebesar 4,36 yaitu pada “Memiliki hubungan pribadi yang memuaskan dengan teman dan kerabat”. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa yang merupakan hal utama dalam hubungan dengan orang lain adalah memiliki hubungan pribadi yang memuaskan dengan teman dan kerabat.

Tabel 4.6

Deskripsi Indikator Hubungan Dengan Lingkungan

Item STS TS N S SS Mean

F % F % F % F % F %

1 0 0% 0 0% 10 6% 74 50% 65 44% 4,37 2 0 0% 0 0% 8 5% 62 42% 79 53% 4,48

Mean Indikator 4,42

Sumber: Data Primer diolah, 2023 Keterangan item :

1 : Memelihara kebersihan lingkungan

2 : Berupaya menciptakan lingkungan yang tenang

Hasil deskripsi indikator hubungan dengan lingkungan didapatkan hasil mean indikator 4,42 menunjukkan bahwa jawaban repsonden terhadap item pernyataan adalah sangat setuju (SS). Hal ini berarti santri setuju bahwa hubungan dengan lingkungan merupakan salah satu indikator spiritual well-being. Rata-rata tertinggi sebesar 4,48 yaitu pada “Berupaya menciptakan lingkungan yang tenang”. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa yang merupakan hal

utama dalam hubungan dengan lingkungan adalah berupaya menciptakan lingkungan yang tenang.

Tabel 4.7

Deskripsi Indikator Hubungan Dengan Tuhan

Item STS TS N S SS Mean

F % F % F % F % F %

1 0 0% 0 0% 4 3% 58 39% 87 58% 4,56 2 2 1% 2 1% 6 4% 40 27% 99 66% 4,56

Mean Indikator 4,56

Sumber: Data Primer diolah, 2023

Keterangan item :

1 : Kedekatan dengan tuhan membuat diri tidak merasa kesepian 2 : Yakin bahwa tuhan mengasihi dan peduli terhadap dirinya

Hasil deskripsi indikator hubungan dengan tuhan didapatkan hasil mean indikator 4,56 menunjukkan bahwa jawaban repsonden terhadap item pernyataan adalah sangat setuju (SS). Hal ini berarti santri setuju bahwa hubungan dengan tuhan merupakan salah satu indikator spiritual well-being.

Masing-masing pernyataan memiliki nilai Rata-rata tertinggi sebesar 4,56 yaitu pada “Kedekatan dengan tuhan membuat diri tidak merasa kesepian dan yakin bahwa tuhan mengasihi dan peduli terhadap dirinya”. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa yang merupakan hal utama dalam hubungan dengan tuhan adalahkedekatan dengan tuhan membuat diri tidak merasa kesepian dan yakin bahwa tuhan mengasihi serta peduli terhadap dirinya.

Tabel 4.8

Deskripsi Variabel Spiritual Well-Being (X)

No Indikator Mean

1 Hubungan dengan diri sendiri 4,56

2 Hubungan dengan orang lain 4,32

3 Hubungan dengan lingkungan 4,42

4 Hubungan dengan tuhan 4,57

Mean Variabel 4,47

Sumber: Data Primer diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh rata-rata variabel spiritual well-being sebesar 4,47. Hasil ini memberikan makna responden menyatakan sangat setuju bahwa spiritual well-being dibentuk secara berurutan oleh hubungan dengan tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan lingkungan dan hubungan dengan orang lain. Hasil deskripsi variabel spiritual well-being menunjukkan bahwa indikator hubungan dengan tuhan merupakan indikator utama yang mampu mengukur spiritual well-being dengan nilai mean tertinggi sebesar 4,57.

Upaya pembinaan spiritual santri di Pondok pesantren Miftahul Midad Lumajang dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan, antara lain; sholat berjama’ah, membaca Al-Qur’an, puasa sunnah serta tausyiah dari pengasuh pondok pesantren. Kegiatan solat berjamaah lima waktu wajib diikuti oleh seluruh santri, sebagaimana hasil wawancara dengan Ustadz Rois Nashirudin selaku kepala pengurus pesantren yang mengatakan bahwa:

Di pesantren kami mewajibkan santri sholat lima waktu di masjid, tujuan kami mewajibkan anak harus sholat lima waktu di masjid sebagai alat untuk membiasakan agar santri terbiasa tidak meninggalkan sholat lima waktu dan juga sholat dapat mencegah santri berprilaku buruk sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Shalat sebagai hubungan manusia dengan Tuhannya, memberikan energi ruhani dan juga dapat menyembuhkan penyakit fisik. Energi ruhani shalat juga dapat membantu membangkitkan harapan, menguatkan tekad, meninggikan cita-cita dan juga melepaskan kemampuan-kemampuan luar biasa yang juga bisa menjadikannya lebih siap dalam menerima ilmu pengetahuan dan hikmah.129

Senada dengan hasil wawancara dengan Khoirul Anam salah satu santri kelas 3 Wustho mengatakan bahwa:

129 Wawancara dengan Ustadz Rois Nashirudin Selaku Kepala Pengurus Pesantren Miftahul Midad pada tanggal 09 Mei 2023

Setiap hari kami selalu sholat lima waktu di masjid, selama di pesantren saya selalu sholat setiap hari, sampai-sampai terbawa sampai ke rumah, jadi ketika di rumah sholat lima waktu selalu dilaksanakan dan tepat waktu.130

Berdasarkan keterangan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan sholat fardhu berjama’ah yang dibiasakan di pondok pesantren Miftahul Midad bertujuan untuk membina kedisiplinan santri, menguatkan tekad, meninggikan cita-cita serta penguat spiritual santri agar tercegah melakukan perbuatan yang buruk serta lebih siap dalam menerima ilmu pengetahuan dan hikmah.

Selain solat berjama’ah, penguatan spiritual santri juga dilakukan dengan membaca Al-Quran setelah sholat Subuh dan sebelum sholat Maghrib, sebagaimana dijelaskan oleh pengasuh pondok pesantren Miftahul Midad KH.

Ahmad Zamroni yang menjelaskan bahwa:

Al-Quran memiliki nama Asy-Syifa, maksudnya Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai obat penawar bagi siapapun yang membiasakan membacanya, Al-Qur’an dapat menyembukan berbagai macam penyakit, penyakit jasmani maupun rohani. Jadi tujuan kami membiasakan santri untuk membaca Al-Qur’an setiap hari agar jiwa para santri selalu terkendali dan memiliki kebersihan hati. Di lingkungan pesantren tadarus al-qur’an mempunyai nilai-nilai penting, karena dalam Al-qur’an terdapat do‟a, pertolongan dan dzikir sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.131

Senada dengan hasil wawancara Ustadz Abdul Khaliq selaku pengajar Al-Qur’an yang mengatakan bahwa:

Agenda rutin membaca Al-Qur’an itu biasanya setelah sholat shubuh kak, jadi setelah sholat shubuh, ada kegiatan tausyiah dari pengasuh kemudian disambung membaca Al-Qur’an sebentar sampai jam 6 pagi. Terkadang bukan hanya membaca tetapi ada juga santri yang menghafal Al-Qur;an dan ada juga yang mengulang hafalannya agar semakin kuat hafalannya.

Dalam membaca Al-Qur’an santri membaca dengan menggunakan

130 Wawancara dengan Khoirul anam salah satu santri kelas 3 Wustho Pesantren Miftahul Midad pada tanggal 11 Mei 2023

131 Wawancara dengan KH. Ahmad Zamroni selaku pengasuh Pesantren Miftahul Midad pada tanggal 15 Mei 2023

metode Qiroati yang setiap harinya saya ajarkan. Pembelajaran metode qiroati dilakuka pada saat jam pelajaran pertama dimulai, jadi sebelum masuk ke kelas kami mengaji al-Quran dahulu.132

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa kegiatan membaca Al-Qur’an setelah solat berjama’ah subuh membentuk keyakinan bahwa Al-Qur;an adalah do’a, pertolongan dan dzikir sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga agar para santri memiliki kebersihan hati.

Penguatan spiritual santri juga dilakukan dengan mengamalkan puasa sunnah, sebagaimana dijelaskan oleh hasil wawancara dengan Ustadz Rois Rois Nashirudin selaku kepala pengurus pesantren yang mengatakan bahwa:

Ya, setiap santri dianjurkan berpuasa sunnah, walaupun puasa nya dinilai sunnah, tetapi kami mengharuskan bagi santri untuk berpuasa sunnah agar santri terbiasa untuk berpuasa, dan agar dapat mengendalikan nafsu santri santri. Manfaat utama puasa adalah menumbuhkan kemampuan mengontrol syahwat dan hawa nafsu pada diri santri. Puasa merupakan latihan bagi santri dalam kondisi prihatin agar berupaya untuk sabar menanggung beratnya proses pencarian ilmu dan mendekatkan kepada Allah. Puasa juga dapat membuat santri untuk hidup hemat karena berpuasa akan mengurangi pengeluaran santri.133

Begitu juga dengan hasil wawancara dengan Khoirul anam salah satu santri kelas 3 Wustho mengatakan bahwa:

Iya kami selalu berpuasa sunnah bukan hanya puasa senin kamis tetapi banyak puasa sunnah yang kami laksanakan, sepreti puasa Asyuro, puasa arafah, dan puasa di bulan rajab dan sya’ban. Puasa sunnah bagi kami seperti puasa wajib diharuskan bagi kami, jadi dalam mengerjakan puasa kami terbiasa karena di pondok puasa sunnah terbiasa.134

132 Wawancara dengan Ustadz Abdul Khaliq Pembina Kegiatan tadarus Al-Qur’an Pesantren Miftahul Midad pada tanggal 17 Mei 2023

133 Wawancara dengan Ustadz Rois Nashirudin Selaku Kepala Pengurus Pesantren Miftahul Midad pada tanggal 09 Mei 2023

134 Wawancara dengan Khoirul Anam salah satu santri kelas 3 Wustho Pesantren Miftahul Midad pada tanggal 11 Mei 2023

Dari informasi tersebut dapat disimpulkan tujuan dari membiasakan santri untuk selalu rutin berpuasa senin dan kamis agar santri mampu hidup sederhana dan santri dapat mengendalikan hawa nafsu mereka.

Berdasarkan uraian hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penguatan spiritual well-being santri di Pondok Pesantren Miftahul Midad Kabupaten Lumajang, dilaksanakan dalam bentuk sholat berjama’ah, membaca Al-Qur’an, puasa sunnah serta tausyiah dari pengasuh pondok pesantren.

Solat berjama’ah dan berpuasa sunnah bertujuan untuk membina kedisiplinan santri, menguatkan tekad, meninggikan cita-cita serta penguat spiritual santri agar tercegah melakukan perbuatan yang buruk serta lebih siap dalam menerima ilmu pengetahuan dan hikmah. Kegiatan membaca Al-Qur’an setelah solat berjama’ah subuh mampu membentuk keyakinan para santri tentang fungsi Al-Qur;an sebagai do’a serta sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga agar para santri memiliki spiritual yang kuat.

Dokumen terkait