Kelompok Usaha terpengaruh terhadap risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga atas arus kas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kelompok Usaha menerapkan manajemen risiko atas risiko- risiko tersebut dengan melakukan evaluasi atas risiko keuangan dan kerangka pengelolaan risiko keuangan yang tepat untuk Kelompok Usaha.
Pengelolaan risiko tersebut memberikan keyakinan kepada Kelompok Usaha bahwa aktivitas keuangan dikelola secara pruden sesuai kebijakan dan prosedur yang tepat dan risiko keuangan diidentifikasi, diukur dan dikelola sesuai dengan kebijakan dan risk appetite.
The Group is exposed to foreign exchange risk, interest rate risk of cashflow, credit risk and liquidity risk. The Group applies risk management for such risks by evaluating the financial risks and the appropriate financial risk governance framework for the Group. Such risk management provides assurance to the Group that prudent financial activities are managed according to appropriate policies and procedures and financial risks are identified, measured and managed in accordance with policies and risk appetite.
Kelompok Usaha menerapkan kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini.
The Group applies policies for managing each of these risks which is summarized below.
Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign currency risk Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko
perubahan nilai wajar arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan yang berfluktuasi sebagai akibat perubahan nilai tukar mata uang asing yang digunakan oleh Kelompok Usaha. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang obligasi dalam mata uang Dollar AS.
Foreign currency risk is a risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate as a result of changes in foreign currency exchange rates used by the Group. Exposure of the Group against exchange rate fluctuations is mainly derived from debt arising from bonds payable denominated in US Dollar.
Pada tanggal 31 Desember 2020, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing menurun/meningkat sebesar 1% dengan semua variabel konstan, pendapatan sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sebesar Rp122.338.470 lebih rendah/tinggi, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, beban akrual, utang bank dan surat berharga yang diterbitkan dalam satuan mata uang asing.
As of December 31, 2020 had the exchange rate of the Rupiah against the foreign currency depreciated/appreciated by 1% with all other variables held constant, income before tax for the year then ended would have been Rp122,338,470 lower/higher, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivable, short-term bank loans, trade payables, accrued expenses, bank loans, securities issued denominated in foreign currency.
Risiko suku bunga atas arus kas Cash flows interest rate risk Risiko suku bunga atas arus kas merupakan suatu
risiko di mana arus kas masa datang suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Pinjaman dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko arus kas.
Cash flows interest rate risk is a risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Loans at variable rates are exposed to cash flows risk.
Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal untuk lindung nilai atas risiko suku bunga. Kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam mengantisipasi risiko suku bunga yaitu dengan mengevaluasi secara periodik perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar. Manajemen juga melakukan survei di perbankan untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga yang relevan.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures.
Measures taken by management in anticipation of interest rate risk are to evaluate by periodically comparing fixed rates to floating interest rates in line with relevant changes in interest rates in the market.
Management also conducts a survey on banks to obtain an estimate of the relevant interest rates.
Tabel berikut menyajikan jumlah tercatat berdasarkan jatuh tempo dari aset dan liabilitas Kelompok Usaha yang terekspos terhadap risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2020.
The following table presents the carrying amount by maturity of the Group’s assets and liabilities exposed to interest rate risk as of December 31, 2020.
Suku bunga mengambang/
Floating interest rate
Suku bunga tetap/
Fixed interest rate
≤ 1 tahun/
≤ 1 year
> 1 tahun/
> 1 year
≤ 1 tahun/
≤ 1 year
> 1 tahun/
> 1 year
Jumlah/
Total
Aset Assets
Kas dan setara kas 3.856.327.024 - - - 3.856.327.024
Cash and cash equivalents
Investasi jangka pendek - - 3.000.000 - 3.000.000 Short-term investments
Liabilitas Liabilities
Utang bank - - 82.021.890 - 82.021.890 Bank loans
Utang sewa pembiayaan - - 10.717.863 24.994.862 35.712.725 Finance lease liability
Surat berharga yang
diterbitkan - - - 14.019.687.313 14.019.687.313 Securities issued
Total 3.856.327.024 - 95.739.753 14.044.682.175 17.996.748.952 Total
Analisis sensitivitas untuk tingkat bunga Sensitivity analysis for interest rate
Jika tingkat suku bunga lebih rendah/lebih tinggi 1%
dan seluruh variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 akan lebih tinggi/rendah sebesar Rp66.596.818 terutama akibat surat berharga yang diterbitkan dan utang bank dalam mata uang asing.
Had the interest rate been 1% lower/higher, with all other variables constant, income before corporate income tax for the year ended December 31, 2020 would have been Rp66,596,818 higher/lower, mainly as a result of securities issued and bank loans denominated in foreign currency.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations.
Management believes that there is no significant concentration of credit risk.
Kelompok Usaha mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, memberikan batasan atau plafon kepada pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan kredit dengan Kelompok Usaha dan melakukan pemantauan atas posisi piutang pelanggan secara teratur.
The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, providing limits or ceiling to a third party who will engage in credit trades with the Group and monitoring the outstanding trade receivables on a regular basis.
Kelompok Usaha memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, pendapatan masih akan diterima dan aset lain-lain.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, short-term investments, trade and other receivables, accrued revenues and other assets.
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure relating to assets in the consolidated statements of financial position is as follows:
31 Desember/December 31,
2020 2019
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 3.856.327.024 3.644.611.039 Cash and cash equivalents
Piutang usaha - neto 779.282.166 823.074.780 Trade receivables - net
Piutang lain-lain - neto 311.440.081 310.675.212 Other receivables - net
Pendapatan masih akan diterima 200.342.852 217.280.808 Accrued revenues
Investasi jangka pendek 3.000.000 27.939.981 Short-term investments
Total 5.150.392.123 5.023.581.820 Total
Risiko likuiditas Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang dapat terjadi di mana pendapatan jangka pendek tidak dapat menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is a risk that occurs when short-term revenue cannot cover short-term expenditure.
Mengingat bahwa kebutuhan dana Kelompok Usaha saat ini cukup signifikan sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas pengembangan atau perluasan bisnis, maka dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha terus menerus memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas agar memadai untuk membiayai kebutuhan operasional Kelompok Usaha.
Given that funding requirements of the Group are currently significant as a result of increased activity in development or expansion of business, in managing liquidity risk, the Group continues to monitor and maintain levels of adequacy of cash and cash equivalents to finance the operational needs of the Group.
Selain itu, Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas, termasuk jadwal jatuh tempo liabilitas jangka panjang dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penempatan dan penggalangan dana yang meliputi pinjaman bank, penerbitan ekuitas pasar modal dan ekuitas utang.
In addition, the Group also regularly evaluates cash flow projections and actual cash to cope with the impact of fluctuations in cash flow, including the maturity schedule of long-term liabilities and continues to examine the condition of financial markets for placement and fund-raising initiatives, including bank loans, issuance of equity and debt securities.
Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Tabel berikut ini menunjukkan profil jangka waktu
pembayaran liabilitas Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran dalam kontrak.
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual payments.
< 1 tahun/
< 1 year
1-2 tahun/
1-2 years
2-3 tahun/
2-3 years
> 3 tahun/
> 3 years
Jumlah/
Total
Utang usaha 542.983.598 - - - 542.983.598 Trade payables
Utang lain-lain 740.491.383 - - - 740.491.383 Other payables
Beban akrual 1.229.672.810 - - - 1.229.672.810 Accrued expenses
Utang pajak 184.296.913 - - - 184.296.913 Tax payables
Liabilitas jangka pendek
lainnya 157.938.127 - - - 157.938.127
Other short-term liabilities Surat berharga yang
diterbitkan - - - 14.019.687.313 14.019.687.313 Securities issued
Liabilitas sewa 10.717.863 - - 24.994.862 35.712.725 Lease liability
Utang bank 82.021.890 - - - 82.021.890 Bank loans
Liabilitas jangka panjang
lainnya - 2.252.358 - - 2.252.358
Other non-current liabilities
Total 2.948.122.584 2.252.358 - 14.044.682.175 16.995.057.117 Total