14. Komprenhensip
Berkaitan dengan pemenuhan ketiga tujuan supervisi akademik.
E. Fungsi, Peran dan Objek Supervisi Dunia Pendidikan
1. Fungsi
Fungsi supervisi menurut E. Mulyasa sebagai berikut :
a. Mengkoordinir semua usaha sekolah b. Memperluas pengalaman guru
c. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif
d. Memberikan fasilitas dan penilian yang terus menerus
22 e. Menganalisa situasi pembelajaran
f. Memberikan pengetahuan dan skill kepada bawahan.
Supervisi pendidikan yang efektif secara operasional oleh Jerry dan Maka wimbang memiliki 9 fungsi : a. Disiplin
Pelaksanaan supervisi (pendidikan dikatakan disiplin apabila pelaksanaan supervisi sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dalam program kerja kepala sekolah secara berkesinambungan.
b. Memberi rasa aman kepada guru
Dalam hal ini pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan kegiatan yang bersifat konstruktif dan bernuansa kekeluargaan.
c. Konstruktif
Pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah diharapkan mampu memberi sumbangsih pemikiran dan konsep untuk mengarah-
kan guru kepada peningkatan kompetensinya.
23 d. Kreatif
Indikator kreatif yang dimaksud di sini adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah untuk mengemas aktivitas supervisi dengan beberapa konsep baru yang kreatif.
e. Realistis
Artinya pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah menilai sesuai dengan fakta dan menyampaikan kepada guru yang bersangkutan juga sesuai dengan fakta.
Seluruh kelebihan dan kekurangan guru disampaikan sesuai dengan fakta yang ditemukan.
f. Sederhana
Sederhana di sini adalah kegiatan supervisi pendidikan dilaksanakan dengan tidak menuntut banyak kepada guru yang akan disupervisi. Guru diharapkan natural saja sebagaimana proses pembelajaran yang biasanya dilakukan.
g. Hubungan profesional
Hubungan profesional artinya adalah kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi pendidikan menggunakan pedoman standar
24 penilaian supervisi yang baku dari pemerintah.
Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
h. Proporsional
Proporsional dalam supervisi pendidikan berarti pelaksanaan supervisi pendidikan dilakukan atas dasar ketentuan yang telah ada.
i. Kemandirian
Sedangkan menurut Mukhtar Iskandar, menjelaskan fungsi supervisi pengajaran, antara lain:
1) Mengkoordinasi semua usaha sekolah 2) Melengkapi kepemimpinan sekolah 3) Memperluas pengalaman
4) Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif 5) Memberikan penilaian yang terus-menerus 6) Menganalisis situasi belajar
7) Memberi pengetahuan dan keterampilan 8) Mengintegrasikan tujuan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka fungsi supervisi pendidikan adalah untuk
25 mengkoordinasi semua usaha sekolah meliputi seluruh pemegang peranan dalam organisasi sekolah.
Memperluas pengalaman melalui saling memberi kritik yang konstruktif dari kepala sekolah kepada para guru. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh guru karena supervisi dilakukan secara langsung turun ke dalam kelas, Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif dari guru-guru atas informasi yang diberikan oleh kepala sekolah.
Menganalisis situasi belajar dari setiap guru, karena supervisi pendidikan bersifat universal kepada semua tenaga pendidik. Mengintegrasikan tujuan sekolah melalui tim tenaga pendidik.
2. Peran
Administrasi pendidikan meliputi kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan di suatu negara.
Sedangkan administrasi sekolah kegiatan- kegiatannya terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan di sekolah sehingga kita mengenal adanya administrasi Sekolah Dasar, Lanjutan, Perguruan Tinggi dan sebagainya, di antaranya kepemimpinan
26 Kepala Sekolah, Supervisi dan sebagainya. Di dalam administrasi terdapat beberapa unsur pokok, di antaranya : Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang), Adanya tujuan yang hendak di capai bersama, Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan, dan Adanya perlengkapan dan peralatan.
Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Jadi, dengan lebih memperhatikan aspek administrasi pendidikan maka diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Administrasi pendidikan yang juga sering disebut dengan manajemen pendidikan yang sangat diperlukan untuk menjamin supaya seluruh kegiatan pendidikan dapat
27 terlaksana dengan optimal. Administrasi pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut, : Perencanaan (Planing), Pengorganisasian (Organizing), Pengoordinasian (Coordinating), Komunikasi, Supervisi, Kepegawaian (Staffing), Pembiayaan (Budgeting), Penilaian (Evaluating). Dalam administrasi pendidikan terkandung unsur-unsur, yaitu :
a. Tujuan yang akan dicapai,
b. Adanya proses kegiatan bersama, c. Adanya pemanfaatan sumber daya,
d. Adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang ada.
Dengan melihat kepada unsur–unsur pokok dalam administrasi seperti telah di kemukakan terdahulu, jelas bahwa bidang–bidang yang tercakup di dalam proses kegiatan administrasi pendidikan itu luas.
Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan
28 jelas peranan supervisi itu. Seorang sopervisor dapat berperan sebagai :
a. Koordinator
Sebagai koordinator ia dapat mengko-ordinasi program belajar mengajar, tugas-tugas anggota sataf berbqagai kegiatan berbeda-beda diantara guru-guru.
b. Konsultan
Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan yaitu bersama mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual maupun kelompok.
c. Pemimpin Kelompok
Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangklan potensi kelompok pada saat mengembangkan kurikulum, materi pembelajaran dan kebutuhan professional guru-guru secara bersama.
d. Evaluator
Sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan proses belajar mengajar.
29 Sehubungan peran supervisor dalam kegiatan supervisi, ametembun menyatakan terdapat 4 fungsi supervisor:
a. Supervisor sebagai Peneliti (researcher) yaitu meneliti bagaimana keadaan situasi pendidikan yang sebenarnya. Keadaan situasi pendidikan dapat diketahui dari kesimpulan hasil-hasil pengolahan yang diperoleh .
b. Supervisor sebagai penilai(evaluator) yaitu menilai bagaimana keadaan suatu situasi pendidikan.
a. Supervisor sebagai pemerbaik(improver) yaitu mengadakan perbaikan terhadap situasi .
b. Supervisor pengembang (developer) yaitu mengembangkan atau meningkatkan situasi ,agar keadaan yang sudah baik menjadi lebih baik.
3. Objek
Ilmu pendidikan esensinya merupakan ilmu terapan atau ilmu praktis. Sebagai ilmu terapan, ia memiliki dua dimensi yaitu teoritis dan praktis. Pemahaman mengenai unsur-unsur dasar ilmu pendidikan menjadi
30 instrumen untuk dapat memahami sifat-sifat ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan, antara lain bersifat teoritis, empiris, stematis, deskriptif, normatif, perspektif, historis dan praktis. Sebagai ilmu pendidikan bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakikat objek itu, melainkan mempelajari pula bagaimana aksinya dalam tindakan. Ilmu pendidikan berkutat dengan persoalan dan posisi manusia dalam pendidikan secara universal. Pemosisian manusia dalam pengarusutamaan pendidikan dapat di lihat dari dimensi antropologis, normatif, aspiratif, dan praktis.
Dimensi antropologis beranjak dari asumsi bahwa manusia memiliki potensi. Dimensi normatif mengandung makna bahwa pendidikan selalu berkaitan dengan perlakuan apa pun bentuk, situasi dan bersubstansi yang membangunnya. Dimensi aspiratif mengandung makna bahwa manusia itu memiliki kecenderungan, keinginan, kebutuhan, harapan dan cita-cita. Banyak orang memasuki bangku pendidikan menjadi alat untuk menggapai sesuatu seperti posisi strategis dalam masyarakat,
31 pekerjaan yang layak hingga mengisi waktu luang.
Dimensi praktis mengandung makna bahwa ilmu pendidikan di praktikan sebagai aplikasi dari teori yang sudah teruji atau sebatas produk nalar akal sehat tingkat tinggi yang dimiliki oleh penggagasnya.
Adapun objek (sasaran) administrasi dalam pendidikan meliputi tiga bagian, yaitu :
a. Bidang Material
Bidang material ini terdiri atas pendanaan pendidikan yang di dalamnya terdapat keuangan pendaftaran siswa baru, uang gedung, uang seragam, uang peralatan sekolah dan lainnya.
Selain itu sarana dan prasarana pendidikan juga termasuk ke dalam bidang material.
b. Bidang Personal
Bidang personel terdiri atas kepegawaian yang meliputi surat penerimaan pegawai, mutasi, surat keputusan, surat tugas, daftar umum kepegawaian, dan lainnha. Selain itu siswa juga termasuk ke dalam bidang personel.
32 c. Bidang Kurikulum
Bidang kurikulum ini meliputi pembukuan dan Pendaftaran jumlah mata pelajaran yang di ajarkan, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, penjadwalan, penyusunan materi, evaluasi, rencana pembelajaran dan lain sebagainya.
F. Pentingnya Supervisi Pendidikan dalam