• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gamaran Umum Kota Mataram

Dalam dokumen MUHAM - etheses UIN Mataram (Halaman 45-53)

Akan tetapi Olymp Trade berada dibawah regulasi pengawasan The Financial Comission (TFC) atau yang sering disebut dengan FinaCom.

FinaCom adalah organisasi regulator mandiri dan badan penyelesaian sengketa ekternal yang didirikan oleh serikat broker atau trader internasional untuk membuat regulasi dan penyelesaian sengketa antara pihak yang menjadi anggota khusus dalam bidang forex.

FinaCom sendiri memiliki integritas yang tinggi dalam bidang ini hingga setiap broker yang menjadi bagian dari anggotanya diakui keamanannya secara internasional. Dalam penyelesaian sengketa, FinaCom menyediakan kompensasi sebesar 20.000 bagi para member yang bisa membuktikan kerugian yang dialami diakibatkan oleh kesalahan dari Broker. Hal itu mampu membuat Broker-Broker yang menjadi bagian dari anggota mendapatkan kepercayaan pasar.

1. Keadaan Geografis dan Tofografis

Kota Mataram merupakan lokasi yang sangat strategis, hal itu secara mudahnya bisa diketahui dari keberadaan kota Mataram yang menjadi pusat pemerintahan di Kota Mataram. Secara geografis Kota Mataram terletak di Pulau Lombok sebelah barat yang berbatasan lansung dengan selat Lombok yang menghubngkan antara Pulau Lombok dan Pulau Bali, dan diapit oleh bagian dari wilayah Kabupaten Lombok Barat.

Kota Mataram dengan luas daerah 61,30 km2 berada pada 116004-116010 BujurTimur, dan 08033-08038 Lintang Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut:

Table 2.1

Batas Wilayah Kota Mataram

NO Arah Batas

1 Barat Selat Lombok

2 Utara Kabupaten Lombok Barat 3 Selatan Kabupaten Lombok Barat 4 Timur Kabupaten Lombok Barat

Sumber:Statistik Kota Mataram 2020

Sedangkan secara tofografi, Kota Mataram adalah daerah rendah. Kota Mataram berada pada posisi 50 meter di bawah permukaan laut yang artinya sebagian besar daerah dari Kota Mataram terdiri dari hamparan datar.

2. Keadaan Demografi

Sebagai pusat pemerintahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram tergolong daerah dengan tingkat heterogenitas tertinggi dengan penduduk yang berasal dari latar belakang yang beragam.

Berdasarkan data badan pusat statistik kota mataram tahun 2020, jumlah penduduk Kota Mataram pada tahun 2019 yang lalu mencapai 486.715 ribu jiwa, meningkat sebesar 9,2 ribu jiwa jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan kenaikan laju pertumbuhan penduduk Kota Mataram jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu mencapai 2,6%. Hal tersebut disebabkan karena angka kelahiran dan migrasi masuk penduduk lebih besar jika dibandingkan dengan angka kematian dan migrasi keluar penduduk. Sehingga secara rata-rata pertambahan penduduk Kota Mataram mencapai hampir 25 jiwa perhari.

Secara umum setiap 1 km2 wilayah Kota Mataram dihuni oleh 7.940 jiwa. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kota Mataram yaitu Kecamatan Ampenan, dengan kepadatan penduduk sebesar 9.975 jiwa per km2. Dalam kepadatan penduduk Kota Mataram,

berdasarkan data statistik komposisi penduduk kota Mataram didominasi oleh perempuan. terdapat 98 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Adapun jumlah rumah tangga pada tahun yang sama adalah sebanyak 133.493 rumah tangga.

Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk Kota Mataram Menurut Kecamatan

No Kecamatan

Luas Daerah

(km2)

Jumlah Penduduk

Kepadatan Per (km2) 1 Ampenan 9,46 94.363 9.975

2 Sekarbela 10,32 75.254 7.292

3 Mataram 10,76 91.568 8.510

4 Selaparang 10,77 75.509 7.011

5 Cakranegara 9,67 68.455 7.079

6 Sandubaya 10,32 81.566 7.904

Jumlah 61,30 486.715 7.940

Sumber: BPS Kota Mataram

3. Keadaan Administrasi

Kota Mataram mulai terbentuk sejak tahun 1978. Hai itu ditandai dengan adanya peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 1978 tentang pembentukan kota administratif Mataram.

Kemudian pada tahun 1993 Kota Mataram pada saat itu berubah status menjadi Kota Madya Mataram dengan terbitnya Undang- Undang Nomor 4 tahun 1993 yang pada saatt itu mempunyai wilayah seluas 61, 30 Km2. Sehingga dengan luas wilayah ini, Kota Mataram Menjadi Kota Terkecil jika dibandingankan dengan Kabupaten/Kota lainnya di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Secara administratif, Kota Mataram terdiri dari 6 Kecamatan.

Keenam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ampenan, Kecamatan Sekarbela, Kecamatan Selaparang, Kecamatan Mataram, Kecamatan Cakranegara, dan Kecamatan Sandubaya. Keenam kecamatan tersebut terbagi dalam 50 kelurahan. Dari jumlah kelurahan terbagi menjadi 325 Lingkungan dan 1.673 Satuan Lingkungan Setempat (SLS) terkecil, yaitu setingkat RT.

Tabel 2.3 Luas Wilayah Kota Mataram Berdasarkan Kecamatan

NO KECAMATAN LUAS (HA) LUAS (%)

1 Ampenan 946,00 15,43

2 Sekarbela 1 032,00 16,84

3 Mataram 1 076,00 17,55

4 Selaparang 1 077,00 17,57

5 Cakranegara 967,00 15,77

6 Sandubaya 1 032,00 16,84

Jumlah 6 130,00 100,00

Sumber: BPS Kota Mataram

4. Keadaan ekonomi

Secara ekonomi, Kota Mataram merupakan pusat kegiatan ekonomi di Nusa Tenggara Barat, hal terebut dikaranakan letak Kota Mataram yang strategis menjadi pusat pemeintahan di kota Mataram.

Dalam memajukan perekonomian, kota mataram memiliki potensi pengembangan berbasis wilayah yang bisa dimanafaatkan yaitu:

a. Bidang pariwisata antara lain:

1) Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Ampenan Utara sebagai kawasan pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang berbasis lingkungan.

2) Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam pemandian Mayura di Kelurahan Mayura sebagai kawasan pariwisata budaya dan spiritual keagamaan.

3) Kawasan Mutiara Sekarbela di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagesangan Barat (Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule (Kecamatan Sekarbela) sebagai kawasan pariwisata belanja.

4) Kawasan Mapak di Kelurahan Tanjung Karang dan Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela terdiri dari pariwisata pantai, situs makam Loang Baloq, taman rekreasi dan kawasan

pelabuhan wisata sebagai kawasan pariwisata alam, religi dan buatan.

5) Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan sebagai kawasan pariwisata buatan.

6) Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang serta Kawasan Udayana di Kelurahan Kebonsari dan Kelurahan Pejarakan Karya Kecamatan Ampenan sebagai kawasan pariwisata kuliner.

b. Bidang Jasa dan Perdaganagan antara lain:

1) Pusat perdagangan Ampean di Keurahan Ampean Tengah 2) Pusat perdagangan dan bisnis di kecamatan Cakra

3) Kawasan Bartais dan kawasan Mandalika c. Bidang sosial dan budaya

1) Kawasan makam Bintaro

2) Kawasan makam Van Ham di Cilinaya 3) Kawasan Kota tua Ampenan

d. Bidang Fungsional dan Dukungan Hidup

1) Kawasan sempadan Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok dan Sungai Unus.

2) Kawasan konservasi sempadan pantai di pesisir barat wilayah Kota sepanjang sepanjang 8 - 9 km.

3) Kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur serta Kelurahan Sayang-sayang dan Selagalas.

4) Kawasan Ruang Terbuka Hijau pada tanah pecatu yang terdapat di Kota Mataram.

5. Keadaan Sosial Politik

Keadaan sosial maupun politik dikota Mataram tentu berbeda dengan daerah-daerah yang lain dikarenakan letak geografis yang strategis dan dipengruhi oleh kedudukannya sebagai ibukota daerah.

Hal tersebut tergambar dari keadaan keseharian yang ada di kota Mataram sangat jauh berbeda dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya yang ada di NTB.

Mulai sejak diresmikannya kota mataram sebagai Pusat Pemerintahan di Wilayah Nusa Tenggara Barat, Kini Kota Mataram Memasuki priode pemimpin ke 5. yang saat ini, wali kota yang baru kemaren terpilih akan tinggal menunggu waktu diresmiikan untuk memimpin Kota Mataram dalam Waktu 5 Tahun Kedepan.

Dalam sejarahnya kota Mataram sejak diresmikan dimpimpin oleh Drs. H. L. Mujtahid (1978-1989), kemuudian digantikan oleh H. L.

Mas‟ud (1989-1999) sebagai walikota yang kedua. Dilanjutkan oleh walikota ketiga yaitu H. Moh. Ruslan (1999-2015), walikota yang ke empat adalah TGH. Ahyar Abduh (2015-2021) dan terakhir adalah H.

Mohan Roliskana yang akan memimpin Kota Mataram pada Tahun 2021 sampai Tahun 2025 nanti.

C. PRAKTIK JUAL BELI SAHAM MELALUI APLIKASI OLYMP

Dalam dokumen MUHAM - etheses UIN Mataram (Halaman 45-53)

Dokumen terkait